4. a
adalah sebuah gambar yang dicetak pada media kertas (foto) yang dihasilkan dari
hasil pemotretan dengan perekaman secara fotografi. Foto udara ini adalah salah
satu produk dari bidang ilmu geografi dalam mengambil obyek, daerah, atau
fenomena yang ada di permukaan bumi ini menggunakan alat berupa kamera
dengan proses perekaman secara fotografik dengan bantuan detector atau alat
pendeteksi berupa film. Film hasil perekaman ini kemudian dicetak secara kimiawi
dalam ruang gelap agar mendapatkan hasil gambar yang sempurna.
5. Menggunkaan balon udara
Menggunakan gantole
Menggunakan pesawat ultra-ringan
Menggunakan pesawat udara
Cara
mengambil
foto udara
Menggunakan pesawat tanpa awak
Menggunakan drone
6. Jenis jenis cara pengambilan foto udara
Pemotretan udara secara condong
(oblique)
oblique Photography : > ±3° kurang dari
±30°
Pemotretan udara secara tegak
(vertical)
Vertical photography : sampai
kemiringan ±3°
pemotretan udara sangat condong
(high oblique)
High oblique photography : antara
35° sampai 55°
Contoh-contoh pengambilan foto udara
7. Pemotretan udara secara tegak (vertical)
Pemotretan udara secara condong (oblique)
pemotretan udara sangat condong (high oblique)
8. Foto Udara Pankromatik (Hitam Putih)
Foto Udara Berwarna inframerah
Foto Udara Berwarna warna asli
penggunaan foto pankromatik san
gat luas, antara lain pemetaan
geologi, pemetaan tanah, pemeta
an penutup dan penggunaan laha
n, bidang pertanian, kehutanan,
sumber daya air, perencanaan kot
a dan wilayah, ekologi hewan liar,
evaluasi dampak lingkungan, dan
sistem informasi lahan.
Foto berwarna warna asli penggu
naannya terutama di bidang pert
anian, kehutanan, ekologi, geolog
i, geomorfologi, hidrologi, dan os
eanografi. Di samping itu, foto pa
nkromatik berwarna juga banyak
digunakan di dalam studi kota, st
udi kepurbakalaan, dan pemetaa
n daerah salju
Foto inframerah berwarna diperg
unakan bagi keperluan untuk me
mbedakan tanaman yang sehat
dan tanaman yang terserang pen
yakit dengan jelas hanya dengan
membedakan perbedaan warnan
ya.
10. Citra satelit merupakan gambaran yang terekam oleh kamera atau sensor
lainnya dan dipasang pada wahana satelit ruang angkasa dengan ketinggian lebih
dari 400 km dari permukaan bumi. Sensor dalam kaitannya dengan penginderaan
jauh merekam tenaga yang dipantulkan atau dipancarkan oleh obyek di
permukaan bumi. Rekaman tenaga ini setelah diproses membuahkan data
penginderaan jauh. Data penginderaan jauh dapat berupa data digital atau data
numerik untuk keperluan analisis menggunakan komputer.
11. Satelit penginderaan jauh dibedakan menjadi dua macam, yaitu
sumber daya alam dan satelit cuaca
Citra satelit alam ada Landsat,
SPOT, ERS, JERS
Citra satelit cuaca terdiri GOES,
GMS, NOAA
12. Beberapa Citra Satelit Yang Ada Didunia
SATELIT QUICKBIRD
Diluncurkan oleh Peru
sahaan Digital Globe
milik Amerika Serikat
pada tanggal 18 Okto
ber 2001, di Vandenb
erg Air Force Base, C
alifornia
SATELIT ALOS
Sistem Satelit ALOS (Adv
anced Land Observing Sa
tellite) merupakan sistem
satelit sumber daya milik
Jepang yang diluncurka
oleh Japan Aerospace Ex
ploration Agency (JAXA).
Diluncurkan pada 24 Jan
uari 2006
SPOT (Systeme Probatoire de l
‘Observation de la Teree) meru
pakan proyek kerjasama antara
Prancis, swedia dan Belgia diba
wah koordinasi badan ruang an
gkasa Prancis CNES (Centre N
ational d’Etudes Spatiales). SP
OT-1 diluncurkan pada 23 Febr
uari 1986 di Kourou, Guyana Pr
ancis,
SATELIT SPOT SATELIT LANDSAT
Satelit Landsat (Land Satellite)
merupaka satelit milik Amerika
Serikat yang pertama kali dilunc
urkan pada Tahu 1972 dengan
nama ERTS-1 (Earth Resourche
s Technology Satellite -1, kemud
ian diluncurkan seri kedua dan b
erganti nama menjadi Landsa -1.
Hingga saat ini sudah terjadi per
ubahan desain sensor
13. Adapun Citra Satelit Dari Resolusinya
• Citra World View
• Citra Quickbird
• Citra Geoeye
• Citra Ikonos
• Citra Pleiades
• Citra Rapid Eye
• Citra Orbview
• Citra ALOS AVNIR-2
• Citra Landsat
• Citra ASTER
• Citra MODIS
• Citra NOAA
Citra Satelit yang memiliki
resolusi spasial tinggi
Citra Satelit yang memiliki
resolusi spasial menengah
Citra Satelit yang memiliki
resolusi spasial rendah
15. SIG (Sistem Informasi Geografis) atau GIS (Geographic Information System) adalah
suatu bentuk sistem informasi yang menyajikan informasi dalam bentuk grafis
dengan menggunakan peta sebagai antarmuka. Aplikasi SIG saat ini banyak
digunakan untuk perencanaan, pelaksanaan, dan pengendalian yang berkaitan
dengan pengembangan wilayah geografis.
16. Konsep SIG atas GIS
Sumber data untuk keperluan SIG dapat berasal dari data citra, data lapangan, survei
kelautan, peta, sosial ekonomi dan GPS, yang selanjutnya diolah di laboratorium atau
studio SIG dengan software tertentu sesuai dengan kebutuhan menghasilkan produk
berupa informasi yang berguna, bisa berupa peta konvensional, maupun peta digital
sesuai keperluan user.
17. Pada prinsipnya ada terdapat 2 jenis data nyaitu :
Data spasial: data yang berkaitan dengan aspek
keruangan dan merupakan data yang menyajikan
lokasi geografis atau gambaran nyata suatu wilayah
di permukaan bumi. Umumnya direpresentasikan
berupa grafik, peta, atau pun gambar dengan
format digital dan disimpan dalam bentuk koordinat
x–y (vektor) atau dalam bentuk citra (raster) yang
memiliki nilai tertentu.
Komponen
SIG Data non-spasial, yang disebut juga data atribut, yaitu data ya
ng menerangkan keadaan atau informasi-informasi dari suatu
objek (lokasi dan posisi) yang ditunjukkan oleh data spasial. S
alah satu komponen utama dari SIG adalah perangkat lunak (s
oftware). Dalam perancangan peta pada umumnya digunakan
salah satu software SIG yaitu MapInfo Profesional 8.0. MapInf
o merupakan sebuah perengkat lunak Sistem Informasi Geogr
afis dan pemetaan yang dikembangkan oleh MapInfo Co. Pera
ngkat lunak ini berfungsi sebagai alat yang dapat membantu d
alam memvisualisasikan, mengeksplorasi, menjawab query, da
n menganalisis data secara geografis.
Hardware
Software User
Data Metode
18. SIG Berbasis Web
WebGIS bisa dikatakan adalah sebuah web mapping yang berarti pemetaan intern
et, tetapi bukan memetakan internet, dan tidak berarti hanya menampilkan peta
(yang berupa gambar yang statis) ke dalam sebuah situs internet. Jika hanya men
ampilkan peta statis pada sebuah situs, tidak perbedaan antara web mapping den
gan peta yang ada pada media tradisional lainya. Web mapping memanfaatkan fu
ngsi interaktivitas yang ada pada aplikasi GIS dalam bentuk web.
19. Contoh Sistem Informasi Geografis
1. SIG untuk Inventarisasi Sumber Daya Alam
Singkatnya, manfaat SIG untuk inventarisasi Sumber Daya Alam (SDA) adalah sebagai berikut:
- Untuk mengetahui persebaran berbagai SDA, misalnya minyak bumi, batubara, emas, besi, dan barang tambang lainnya.
- Untuk mengetahui kawasan lahan potensial dan lahan kritis.
- Untuk mengetahui kawasan lahan pertanian dan perkebunan.
- Untuk mengetahui perubahan penggunaan lahan.
- Untuk memantau daerah pasang surut guna mengembangkan lokasi pertanian atau kepentingan lain.
- Untuk memetakan kesuburan tanah yang diperlukan dalam usaha pertanian.
2. SIG untuk Perencanaan Pembangunan
Perencanaan pembangunan dengan memanfaatkan SIG dapat dilakukan melalui analisis peta-peta tematik. Dengan analisis
ini, kita dapat mengetahui kemampuan lahan. Sebagai contoh, perencanaan pembangunan terminal bus dapat memanfaat
kan peta jaringan jalan, peta tata guna lahan, peta kepadatan penduduk, peta trayek angkutan, maupun peta harga tanah.
3. SIG untuk Perencanaan Ruang
SIG bermanfaat sekali untuk perencanaan suatu wilayah. Pendataan dan pengembangan pusat-pusat pertumbuhan dan pemb
angunan menggunakan SIG. SIG juga digunakan untuk mengetahui persebaran penduduk. Persebaran penggunaan lahan, baik
untuk pengembangan permukiman penduduk, kawasan industri, sekolah, maupun rumah sakit, seluruhnya juga menggunakan
SIG.
20. 4. SIG untuk Perencanaan Transportasi
Dalam bidang transportasi, pemetaan SIG digunakan untuk inventarisasi jaringan transportasi publik, kesesuaian rute altern
atif, perencanaan perluasan sistem jaringan jalan, serta analisis kawasan rawan kemacetan dan kecelakaan.
5. SIG untuk Mitigasi Bencana
SIG dalam mitigasi bencana dapat digunakan untuk menentukan wilayah yang menjadi prioritas utama penanggulangan ben
cana. SIG juga digunakan untuk mengidentifikasi sumber bencana, menentukan lokasi sebagai tempat evakuasi, mengidentif
ikasi luas area yang terkena bencana, dan lain sebagainya.