SlideShare a Scribd company logo
1 of 25
BAB III
METODE
PENELITIAN
A. METODE PENELITIAN
Metode penelitian pada dasarnya merupakan cara ilmiah untuk
mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu (Sugiyono,
2011). Metode penelitian ini terdiri dari beberapa macam, salah satunya
yaitu: metode penelitian deskriptif korelasi yang merupakan suatu jenis
penelitian yang melibatkan tindakan pengumpulan data guna
menentukan, apakah ada hubungan dan tingkat hubungan antara dua
variable atau lebih (Budiman, 2010). Pendekatan cross sectional
merupakan jenis penelitian yang menekankan waktu pengukuran atau
observasi data variabel dan dependen hanya satu kali pada satu saat
(Nursalam, 2008).
1. Paradigma Penelitian
Pengetahuan atau kognitif merupakan domain yang sangat penting
dalam membentuk tindakan seseorang. Perilaku yang di dasari oleh
pengetahuan akan lebih langgeng dari pada prilaku yang tidak di dasari
oleh pengetahuan (Mubarak, 2011).
Salah satu perilaku yang dipengaruhi oleh pengetahuan ialah
perilaku penggunaan sabun antiseptik daun sirih. Hal tersebut
sebagaimana yang dikemukakan oleh Lawrence Green (1980 dalam
1
2
Mubarak, 2011) bahwa pengetahuan merupakan faktor predisposisi yang
mempengaruhi perilaku seseorang.
Pengetahuan kesehatan reproduksi sangat penting untuk remaja
khususnya remaja putri karena pada saat usia remaja terjadi
perkembangan yang sangat dinamis baik secara biologi maupun psikologi
dan ada beberapa faktor yang mempengaruhi pengetahuan remaja
seperti informasi yang di terima, orang tua, teman, orang terdekat, media
massa dan seringnya diskusi (Putriani, 2010).
Menurut Erickson masa remaja adalah masa terjadinya krisis
identitas atau pencarian identitas diri. Sehingga kondisi mereka dikatakan
masih labil. Hal ini terbukti dengan kejadian mereka yang mudah tergoda
dengan segala macam hal yang baru. Salah satunya produk sabun
antiseptik sabun sirih yang sering digunakan untuk pembersih organ
kewanitaan. Sabun antiseptik daun sirih ini dapat digunakan sebagai
antiseptik, tetapi apabila penggunaannya berlebihan dapat meningkatkan
keasaman vagina dan menyebabkan bakteri di daerah vagina bisa ikut
mati.. Dampaknya, jamur dapat tumbuh disekitar vagina. Hal itu
menyebabkan terjadinya leukorea yang patologis (Ilmiah, 2011).
Para remaja harus waspada terhadap gejala leukorea. Leukorea
yang terus menerus dan tidak ditangani dapat menyebabkan
ketidaknyamanan dan akan menimbulkan berbagai penyakit infeksi
genitalia diantaranya vulvitis (infeksi vulva), vaginitis kandidiasi (leukorea
kental bergumpal dan terasa sangat gatal), servisitis dan endometritis
(infeksi pada lapisan dalam dari rahim) (Manuaba, 2009).
3
Berdasarkan uraian diatas, maka kerangka konsep peneltian
sebagai berikut :
Variabel Independen
Kurang
Faktor Predisposisi Prilaku:
Penggetahuan penggunaan sabun antiseptik daun sirih
1. Pengetahuan
Cukup
2. Sikap
3. Kepercayaan
4. Keyakinan
5. Nilai-nilai
Baik
Personal Hygiene
Salah
Benar
4
Leukorea Patologis
Leukorea normal
Variabel Dependen
Gambar 3.1 Kerangka Konsep Penelitian
Sumber : Mubarak (2011), Notoatmodjo (2007) dan Sibagariang, at.al (2010)
Keterangan:
: Yang diteliti
: Yang tidak diteliti
2. Rancangan Penelitian
Rancangan penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah
penelitian Deskriptive Corelative yaitu merupakan rancangan penelitian
yang bertujuan menerangkan atau menggambarkan tingkat pengetahuan
remaja putri tentang penggunaan sabun antiseptik daun sirih terhadap
kejadian leukorea serta berusaha mencari hubungan antara variabel
independen (pengetahuan remaja putri tentang sabun antiseptik daun
sirih) dengan variabel dependen (kejadian leukorea) dengan
menggunakan pendekatan cross sectional dimana peneliti melakukan
pengukuran variabel independen dan dependen dalam waktu yang
bersamaan.
3. Hipotesis Penelitian
5
Hipotesis penelitian dalam sebuah taksiran atau referensi yang
dirumuskan serta diterima untuk sementara yang dapat menerangkan
fakta-fakta yang diamati ataupun kondisi-kondisi yang diamati, dan
digunakan sebagai petunjuk untuk langkah-langkah penelitian selanjutnya
(Good dan Scater, 1954 dalam Budiman, 2010). Dalam hal ini peneliti
melakukan penelitian hubungan antara pengetahuan remaja putri tentang
penggunaan sabun antiseptik daun sirih dengan kejadian leukorea.
Hipotesis dalam penelitian ini adalah :
Ho : Tidak ada hubungan antara pengetahuan remaja putri tentang
penggunaan sabun antiseptik daun sirih dengan kejadian
leukorea.
Ha : Ada hubungan antara pengetahuan remaja putri tentang
penggunaan sabun antiseptik daun sirih dengan kejadian
leukorea.
Hasil penelitian didapatkan bahwa ada hubungan antara
pengetahuan remaja putri tentang penggunaan sabun antiseptik daun
sirih dengan kejadian leukorea.
4. Variabel Penelitian
Variabel penelitian merupakan objek yang akan diteliti sehingga kita
sudah bisa pastikan bahwa variabel penelitian yang kita pilih sudah
memenuhi syarat untuk diteliti (Budiman, 2010). Variabel adalah sesuatu
yang digunakan sebagai ciri, sifat, atau ukuran yang dimiliki atau
6
didapatkan oleh satuan penelitian tentang suatu konsep pengertian
tertentu (Notoatmodjo, 2010). Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan
dua variabel, yaitu :
a. Variabel Bebas ( Independen Variable)
Sebagai variabel bebas dalam penelitian ini yaitu pengetahuan
remaja putri tentang penggunaan sabun antiseptik daun sirih.
b. Variabel Terikat (Dependen variable)
Sebagai variabel terikat dalam penelitian ini adalah kejadian
leukorea.
7
5. Definisi Operasional
Tabel 3.1 Definisi Operasional
Variabel Definisi
Konseptual
Definisi
Operasional
Alat Ukur Hasil ukur Skala
Independen :
Pengetahuan
remaja putri
tentang
penggunaan
sabun
antiseptik daun
sirih.
Hasil dari tahu,
dan ini terjadi
setelah orang
melakukan
penginderaan
terhadap
sesuatu objek
tertentu
(Notoatmodjo,
2010).
Segala macam
hal yang
diketahui oleh
remaja putri di
SMAN 19 Garut
tentang
penggunaan
sabun antiseptik
daun sirih yang
meliputi definisi,
kandungan
kimia, manfaat,
efek samping
dan cara
penggunaan
sabun antiseptik
daun sirih
sebagai
pembersih
vagina.
Angket
tertutup
1.Kurang, jika
skor < 56%
2.Cukup, jika skor
antara 56-75%
3.Baik , jika skor
75%-100%
(Arikunto, 2006)
Ordinal
Dependen :
Leukorea
Leukorea
adalah satu
nama penyakit
reproduksi
kaum wanita,
yang berupa
keluarnya
cairan
berwarna putih
dari vaginanya
(Saydam,
2012).
Adanya cairan
yang keluar dari
vagina yang
dirasakan oleh
remaja putri di
SMAN 19 Garut
yang berwarna
putih bergumpal
atau kuning dan
berbau, yang
disebabkan oleh
bakteri atau
parasit.
Angket
tertutup
1. Leukorea
patologis
(sering terjadi,
kuning, berbau)
2. Leukorea
normal (tidak
sering terjadi,
bening/putih,
tidak berbau)
(Sibagariang,
at.al, 2010)
Mengacu pada
nomor 1,2 dan 3
pada kuisioner
leukorea.
Nominal
B. Populasi dan Sampel
8
1. Populasi
Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas: objek/subjek
yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh
peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya (Sugiyono,
2011). Populasi dalam penelitian ini adalah remaja putri kelas X dan XI
SMAN 19 Garut periode 2011/2012 yang menggunakan sabun antiseptik
daun sirih sebanyak 230 remaja putri.
2. Sampel
Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki
oleh populasi tersebut (Sugiyono, 2011). Sampel dalam penelitian ini
diambil dari semua remaja putri kelas X dan XI yang menggunakan sabun
antiseptik daun sirih yang tersebar di SMAN 19 Garut sebanyak 230
orang remaja putri. Adapun rumus yang digunakan untuk menghitung
jumlah sampel yaitu (Nugrahaeni dan Mauliku, 2011):
Keterangan :
n : Jumlah sampel minimal
N : Jumlah populasi
d : Ketepatan yang diinginkan (5%= 0,05)
Dengan menggunakan rumus diatas maka dapat ditentukan jumlah
sampel yang dibutuhkan yaitu sebagai berikut:
9
Adapun sampel yang diambil tersebar di kelas X dan XI di SMAN 19
Garut dan jumlah sampel yang dibutuhkan dalam penelitian ini berjumlah
147 orang remaja putri, untuk mengambil sampel remaja putri yang
tersebar di kelas yang berbeda, dapat dihitung dengan menggunakan
rumus sebagai berikut (Nugrahaeni dan Mauliku, 2011):
nx
N
n
ni
1
=
Keterangan :
ni = Sampel strata ( masing – masing kelas)
n
1
= Populasi strata ( masing – masing kelas )
N = Populasi
n = Sampel minimal
Tabel 3.2 Perhitungan sampel tiap kelas di SMAN 19 Garut
Kelas
Jumlah remaja
putri tahun
2011/2012
Perhitungan
sampel
Sampel
yang
diambil
Kelas X
X1 17 (17 :230) x 147 11
X2 15 (15 :230) x 147 10
X3 19 (19 :230) x 147 12
X4 18 (18 :230) x 147 11
X5 16 (16 :230) x 147 10
X6 17 (17 :230) x 147 11
X7 14 (14 :230) x 147 9
XI IPA
Kelas
XI IPA
IPA 1 17 (17 :230) x 147 11
IPA 2 15 (15 :243) x 147 10
IPA 3 15 (15 :230) x 147 10
IPA 4 18 (18 :230) x 147 11
XI IPS Kelas
XI IPS
IPS 1 14 (14 :230) x 147 9
IPS 2 19 (19 :230) x 147 12
nx
N
n
ni
1
=
10
IPS 3 16 (16 :230) x 147 10
Jumlah 230 147
Adapun beberapa kriteria yang menjelaskan supaya karakteristik
sampel tidak menyimpang dari populasinya, yaitu kriteria inklusi dan
ekslusi. Kriteria inklusi dalam penelitiani ini yaitu:
a. Siswa kelas X dan XI SMAN 19 Garut
b. Siswa perempuan yang sedang atau pernah menggunakan sabun
antiseptik daun sirih.
c. Siswa perempuan yang sudah menstruasi
d. Siswa yang bersedia dijadikan responden penelitian.
C. Pengumpulan Data
1. Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data merupakan suatu proses kegiatan
penelitian untuk mengumpulkan data melalui alat ukur pengumpulan data
agar dapat memperkuat hasil (Hidayat, 2007). Pengumpulan data dalam
penelitian ini menggunakan data primer yaitu data yang diperoleh secara
langsung dari responden dengan menggunakan angket yaitu dengan cara
mengedarkan suatu daftar pertanyaan, angket diajukan secara tertulis
kepada sejumlah responden untuk mendapatkan informasi jawaban yang
diperlukan dalam penelitian. Data primer digunakan untuk menjawab
variabel pengetahuan remaja putri tentang penggunaan sabun antiseptik
11
daun sirih dan leukorea. Proses pengumpulan data dibantu oleh teman
dan pihak guru.
Pada waktu penelitian, setelah diperoleh jumlah responden untuk
setiap kelas, pengambilan sampel dilakukan dengan Proportionate
Stratified Random Sampling, yaitu suatu cara pengambilan sampel yang
digunakan bila anggota populasinya tidak homogen secara proporsional
(Sugiyono, 2011). Alasan menggunakan teknik ini karena populasi
tersebar di beberapa kelas. Pengambilan sampel ini dilakukan dengan
mengocok jumlah responden untuk setiap kelasnya, sehingga didapatkan
hasil sampel dari masing-masing kelas sesuai jumlah responden yang
dibutuhkan. Apabila responden yang akan diteliti tidak ada maka
responden diganti oleh responden lain yang pada saat dikocok tidak
terpilih.
Pengambilan data dilakukan dalam waktu satu hari. Responden
yang ada di 14 kelas antara kelas X dan kelas XI di bagi menjadi 4
kelompok. Kelas 1 yang terdiri dari 7 kelas di bagi dalam 2 kelompok,
sementara untuk kelas XI di bagi sesuai jurusannya masing-masing yaitu
XI IPA dan IPS, sehingga terdapat 4 kelompok dan masing-masing
kelompok dilakukan penelitian selama 1 hari dalam waktu yang sama.
Penelitian ini dibantu oleh teman dan pihak guru SMAN 19 Garut dengan
terlebih dahulu diberikan pengarahan untuk menyamakan persepsi.
Persepsi yang disamakan bersama pihak guru dan teman yaitu mengenai
bahasa medis yang terdapat dalam kuisioner yang belum tentu semua
responden bisa mengerti dan memberi kelonggaran waktu kepada
responden untuk mengisi kuisioner supaya tidak merasa terburu-buru
12
Setelah responden dikumpulkan dalam 4 ruangan, peneliti
memberikan penjelasan terlebih dahulu tentang tujuan penelitian serta
meminta kesediaan dari yang bersangkutan untuk dijadikan sebagai
responden penelitian. Setelah itu peneliti membagikan lembar
pertanyaan, sebelum kuesioner atau angket diisi, responden diberikan
waktu untuk bertanya, dilanjutkan dengan pengisian kuesioner atau
angket.
Tata cara penelitian adalah responden memberikan tanda silang
(X) pada lembar kuesioner atau angket tertutup sesuai dengan apa yang
diketahui, selama pengambilan data berlangsung, peneliti mendampingi
responden agar dapat memberikan penjelasan apabila ada hal yang
kurang dimengerti oleh responden, peneliti kemudian memeriksa jawaban
yang telah diisi oleh responden. Supaya penelitian lebih akurat, maka
memerlukan alat pengumpulan data atau instrumen yang tepat.
2. Instrumen Penelitian
Instrumen penelitian adalah alat untuk pengumpulan data yang
menggunakan suatu metode (Arikunto, 2010). Jenis angket yang
digunakan adalah angket tertutup yang berbentuk pertanyaan multiple
choice untuk mengukur pengetahuaan responden tentang penggunaan
sabun antiseptik daun sirih, dimana responden tinggal memilih jawaban
sesuai dengan yang diketahuinya, jika responden menjawab pertanyaan
dengan benar maka diberi skor = 1, namun jika responden menjawab
salah maka diberi skor = 0. Jumlah pertanyaan yang diberikan sebanyak
14 soal. Sedangkan untuk mengetahui kejadian leukorea normal dan
patologis, diberikan angket tertutup berbentuk pertanyaan multiple choice
13
sebanyak 5 soal dimana terdapat 3 pertanyaan kritikal point yang
nantinya akan diperhatikan untuk menentukan kejadian leukorea dari
responden. Setiap responden dapat memilih jawaban sesuai dengan
yang dialaminya. Apabila jawaban yang dipilih responden termasuk
leukorea patologis maka diberi skor = 1 tetapi apabila jawaban yang
dipilih responden termasuk leukorea normal maka diberi skor = 2. Setelah
diketahui jumlahnya, maka peneliti menentukan apakah yang terjadi pada
responden merupakan leukorea patologis atau normal. Jika leukorea
patologis maka kodenya = 1, jika leukorea normal maka kodenya = 2.
3. Uji Validitas dan Reliabilitas Instrumen Penelitian
Instrumen atau alat pengumpulan data menggunakan angket
tertutup yang akan digunakan harus memenuhi dua syarat utama yaitu
validitas dan reliabilitas. Instrumen ini harus diuji coba dulu sebelum
diberikan kepada seluruh sampel. Ada dua uji coba yang dilakukan
terhadap instrumen, yaitu :
a. Validitas
Menurut Notoatmodjo (2010), validitas adalah suatu indeks yang
menunjukan alat ukur itu benar-benar mengukur apa yang diukur.
Suatu instrumen yang valid mempunyai validitas tinggi. Sebaliknya,
instrumen yang kurang valid memiliki validitas rendah. Ada dua syarat
penting yang berlaku pada sebuah kuisioner, yaitu keharusan sebuah
kuisioner untuk valid dan reliabel. Suatu kuisioner dikatakan valid kalau
pertanyaan pada suatu kuisioner mampu mengungkapkan sesuatu
yang akan diukur oleh kuisioner tersebut (Hastono, 2008).
14
Teknik uji validitas dalam penelitian ini menggunakan koefisen
korelasi biserial karena pertanyaan menggunakan butir dis-kontinum.
Adapun rumus koefisien korelasi biserial seperti berikut ini:
Keterangan :
Rbis (i) : Koefisien korelasi biseral antara skor butir soal nomor i dengan
skor total
xi : Rata-rata skor total responden yang menjawab benar butir soal
nomor i
xt : Rata-rata skor total responden
St : Standar deviasi skor total semua responden
pi : Proporsi jawaban yang benar untuk butir soal nomor i
qi : Proporsi jawaban yang salah untuk butir soal nomor i
Setelah melakukan pengujian dengan teknik koefisien korelasi
biseral, maka dilakukan analisa atau pembahasan, dimana bila r hasil
> r tabel, maka instrumen tersebut valid dan sebaliknya jika r hasil ≤ r
tabel, maka instrument tersebut tidak valid. Nilai r hasil terlihat pada
Point Biseral. Uji validitas dilakukan di SMAN 16 Garut, karena untuk
menghindari adanya bias data pada sampel yang diambil, dimana
nantinya akan berpengaruh pada hasil penelitian. Selain itu SMAN 16
Garut mempunyai karakteristik yang sama dengan SMAN 19 Garut
yaitu latar belakang sosial yang sama dan jumlah siswa yang sama
banyak. Uji validitas ini disebarkan pada 20 responden, sehingga
batasan yang digunakan (r tabel = 0,444).
Hasil uji validitas yang telah dilakukan didapatkan 14 soal yang
valid dengan rata-rata nilai >0,444 dan 1 soal tidak valid dengan nilai
0,038, sehingga soal yang tidak valid dibuang dari daftar pertanyaan
karena pertanyaan yang ada sudah cukup mewakili untuk menjawab
hal yang ingin di teliti.
15
b. Uji Reliabilitas
Reliabilitas adalah tingkat kepercayaan atau kehandalan hasil
suatu pengukuran (Nugrahaeni dan Mauliku, 2011). Uji reliabilitas
dilakukan dengan membandingkan nilai r hasil dengan konstanta (0,6)
atau dengan r tabel (cronbach’s alpha) (Riyanto, 2010). Pada
penelitian ini uji reliabilitas dilakukan dengan menggunakan rumus
alpha cronbach (Arikunto, 2010), yaitu :
Keterangan:
: Reliabilitas instrument
K : Banyaknya butir pertanyaan atau banyaknya soal
: Jumlah varian butir
: Varian total
Selanjutnya dikatakan reliabel jika nilai alpha cronbach > 0,6
(konstanta). Nilai alpha cronbach dari hasil uji reliabilitas didapatkan
hasil yaitu 0,874.
D. Prosedur Penelitian
Adapun beberapa tahapan sebelum melakukan penelitian, yaitu:
1. Tahap Persiapan
a. Mencari masalah yang terjadi di masyarakat
Peneliti memilih pemilihan tempat untuk melakukan penelitian sesuai
dengan data yang ada dan masalah yang ditemukan dimulai pada
tanggal 18 Februari 2012.
b. Mengajukan judul penelitian kepada LPPM STIKes A.Yani dan
pembimbing dalam menentukan judul penelitian hubungan pengetahuan
16
remaja putri tentang penggunaan sabun antiseptik daun sirih dengan
kejadian Leukorea di SMAN 19 Garut pada tanggal 18 Februari 2012.
c. Mengajukan surat pengambilan data awal ke DINKES kota Garut,
KESBANG kota Garut dan SMAN 19 Garut pada tanggal 29 Februari
2011.
d. Mendapatkan surat izin pengambilan data awal dari KESBANG dengan
Nomor surat 072/55-Kesbangpollinmas-2012 dan izin dari DINKES pada
tanggal 29 Februari 2012.
e. Melakukan studi pendahuluan ke SMAN 19 Garut pada bulan Februari.
f. Melakukan studi pustaka tentang hal-hal yang berkaitan dengan
masalah penelitian.
g. Menyusun proposal dan instrumen penelitian pada bulan April 2012.
h. Melaksanakan seminar proposal penelitian pada tanggal 3 Mei 2012.
i. Melakukan perbaikan hasil seminar bulan Mei
Perbaikan hasil seminar proposal sesuai dengan masukan dari penguji
dan pembimbing.
j. Mengajukan surat izin uji validitas ke SMAN 16 Garut untuk penelitian
pada tanggal 11 Mei 2012.
k. Mendapatkan surat izin melaksanakan uji validitas ke SMAN 16 Garut
pada tanggal 11 Mei 2012.
17
l. Melaksanakan uji validitas dan reliabilitas instrumen penelitian di SMAN
16 Garut pada tanggal 11 Mei 2012.
2. Tahap Pelaksanaan
a. Izin melakukan penelitian dari sekolah setempat
Permohonan izin penelitian pada institusi yang terkait meliputi Prodi Ilmu
Keperawatan (S-1) dan SMAN 19 Garut. Mengurus surat izin penelitian
dan menyerahkan surat izin penelitian ke SMAN 19 Garut pada tanggal
28 Mei 2012.
b. Melakukan penelitian
Melakukan penelitian dan pengumpulan data dengan memberikan
lembar persetujuan kepada responden untuk meminta kesediannya
menjadi responden dan memberikan kuisioner kepada para responden
di SMAN 19 Garut pada tanggal 28 Mei 2012.
c. Mengumpulkan hasil penelitian
Melakukan pengolahan data dengan memasukan data melalui komputer
(Program Komputer).
d. Menarik kesimpulan dan mengambil kesimpulan dari data yang telah
diperoleh berdasarkan pengolahan dan analisis yang telah dilakukan
sebelumnya.
3. Tahap Akhir
a. Menyusun laporan hasil penelitian pada bulan Juni.
b. Presentasi hasil penelitian pada tanggal 26 Juni 2012.
c. Pendokumentasian hasil penelitian pada bulan Juni.
18
E. Pengolahan Data
Sebelum dilakukan pengolahan data, variabel penelitian diberi
skor sesuai dengan bobot jawaban pada tiap-tiap pilihan jawaban dari
pertanyaan yang disediakan. Pengolahan data yang dilakukan dengan
tahap berikut (Notoatmodjo, 2010):
1. Editing
Merupakan kegiatan untuk melakukan pengecekan isi kuisioner
apakah kuisioner sudah diisi dengan lengkap, jelas, dan relevan jawaban
dengan pertanyaan, dan konsisten. Pada saat penelitian responden
sudah menjawab seluruh daftar pertanyaan yang ada pada kuisioner.
2. Coding
Merupakan kegiatan merubah data berbentuk huruf menjadi data
berbentuk angka atau bilangan.
Kode untuk variabel pengetahuan sabun antiseptik daun sirih:
1 = Kurang, jika skor < 56%
2 = Cukup, jika skor antara 56%-75%
3 = Baik, jika skor 75%-100%
Kode untuk variabel kejadian leukorea :
1 = Leukorea patologis
2 = Leukorea normal
19
3. Proccessing
Merupakan kegiatan melakukan entry data dari kuisioner ke dalam
program komputer. Data penelitian dimasukan terlebih dahulu ke program
SPSS, selanjutnya untuk variabel pengetahuan dijumlahkan data untuk
hasil tahu dan prersentase pengetahuan remaja, setelah itu dimasukan
code dari setiap hasil yang telah diketahui presentasinya sesuai dengan
nilai yang telah ditentukan. Sementara untuk variabel kejadian leukorea
peneliti langsung memasukan code sesuai hasil yang telah diketahui.
4. Cleaning
Merupakan kegiatan pengecekan kembali data yang sudah di
entry apakah ada kesalahan atau tidak. Setelah data dimasukan, tidak
ada kesalahan atau missing yang ditemukan dari hasil entry data.
F. Analisa Data
Data yang telah diperoleh dianalisis dan interpretasikan untuk
menguji hipotesis dengan menggunakan aplikasi komputer.
1. Analisis Univariat
Analisis univariat adalah teknik analisis yang berfungsi untuk
meringkas, mengklasifikasikan, dan menyajikan data yang merupakan
langkah awal dari analisis lebih lanjut dalam penggunaan uji statistik. Data
disajikan dalam bentuk tabel atau grafik berupa distribusi frekuensi dan
persentase (Hidayat, 2007).
20
Analisis univariat bertujuan untuk mengetahui distribusi frekuensi
dan proporsi dari variabel-variabel yang diamati, terdiri dari variabel
pengetahuan remaja putri tentang penggunaan sabun antiseptik daun
sirih dan kejadian leukorea. Data yang diperoleh dikumpulkan dan
disajikan dalam bentuk tabel.
Untuk menghitung distribusi frekuensi yaitu dengan rumus (Budiarto
E, 2004) :
Interpretasi untuk menentukan hasil penelitian (Arikunto, 2006):
1. 0% = Tak seorangpun dari responden
2. <40% = Sebagian kecil dari responden
3. 40%-49% = Hampir sebagian dari responden
4. 50% = Setengahnya dari responden
5. 51%-79% = Sebagian besar dari responden
6. 80%-99% = Hampir seluruh dari responden
7. 100% = Seluruhnya dari responden
2. Analisis Bivariat
Analisis Bivariat dilakukan uji hipotesis variabel bebas dan variabel
terikat untuk melihat hubungan antara 2 variabel yaitu variabel bebas
(pengetahuan remaja putri tentang penggunaan sabun antiseptik daun
sirih) dengan variabel terikat (kejadian leukorea).
21
Analisis bivariat dilakukan dengan menggunakan uji statistik Chi-
Square (Chi Kuadrat). Adapun yang digunakan ialah sebagai berikut:
∑
−
=
fe
fefo
X
2
2 )(
Rumus yang digunakan untuk menghitung Chi Square, yaitu
(Riyanto, 2010):
Keterangan :
X2
= Nilai chi square
ƒo = Frekuensi yang diobservasi
ƒe = Frekuensi yang diharapkan
∑
∑ ∑=
T
fbxfk
fe
)()(
Rumus mencari frekuensi teoritis:
Keterangan :
ƒe = Frekuensi yang
∑ƒk = Jumlah frekuensi pada kolom
∑ƒb = Jumlah frekuensi pada baris
∑T = Jumlah keseluruhan baris atau kolom
22
Uji kemaknaan dilakukan dengan menggunakan α = 0,05 dan
Confidence Interval (CI) 95% (penelitian di kesehatan masyarakat)
dengan ketentuan bila :
1. p-value > 0,05 berarti Ho gagal ditolak (p>α). Uji statistik menunjukan
tidak ada hubungan yang bermakna.
2. p-value ≤ 0,05 berarti Ho ditolak (p≤α). Uji statistik menunjukan ada
hubungan yang bermakna.
Dalam penelitian ini didapatkan hasil dengan nilai p-value 0,0001
(≤ 0,05) berarti Ho ditolak (p≤α). Uji statistik menunjukan ada hubungan
antara pengetahuan remaja tentang penggunaan sbaun antiseptik daun
sirih dengan kejadian leukorea.
G. Etika Penelitian
Dalam melakukan penelitian, peneliti harus memegang teguh sikap
ilmiah (scientific attitude) serta menggunakan prinsip-prinsip etika
penelitian. Meskipun intervensi yang dilakukan dalam penelitian tidak
memiliki risiko yang dapat merugikan atau membahayakan subjek
penelitian, namun peneliti perlu mempertimbangkan aspek sosioetika dan
menjungjung tinggi harkat dan martabat kemanusiaan (Jacob, 2004
dalam Nugrahaeni dan Mauliku, 2011). Etika penelitian memiliki berbagai
macam prinsip, namun terdapat empat prinsip utama yang perlu
dipahami, yaitu (Nugrahaeni dan Mauliku, 2011):
1. Menghormati harkat dan martabat manusia (respect for human dignity)
Peneliti perlu mempertimbangkan hak-hak subjek untuk
mendapatkan informasi yang terbuka berkaitan dengan jalannya
23
penelitian serta memiliki kebebasan menentukan pilihan dan bebas dari
paksaan untuk berpartisipasi dalam kegiatan penelitian (autonomy).
Beberapa tindakan yang terkait dengan prinsip menghormati harkat
dan martabat manusia adalah: peneliti mempersiapkan formulir
persetujuan subjek (informed consect), peneliti menjelaskan tujuan dan
manfaat dari penelitian, peneliti menjelaskan tentang pengunduran diri
responden untuk yang tidak siap dijadikan objek penelitian, peneliti
memberikan formulir lembar persetujuan dengan jaminan kerahasiaan
(anonimitas). Pada saat dilakukan penelitian tidak ada responden yang
merasa keberatan untuk dilakukan penelitian.
2. Menghormati privasi dan kerahasiaan subjek peneliti (respect for privacy
and confidentiality)
Setiap manusia memiliki hak-hak dasar individu termasuk privasi
dan kebebasan individu, sehingga peneliti perlu memperhatikan hak-hak
dasar individu tersebut. Dalam aplikasinya, peneliti tidak boleh
menampilkan informasi mengenai identitas baik nama maupun alamat
asal subjek dalam kuisioner dan alat ukur untuk menjaga anonimitas dan
kerahasiaan identitas subjek. Sehingga peneliti menggunakan koding
(inisial atau identification number) sebagai pengganti identitas responden.
Pada saat penelitian ada beberapa responden yang mencantumkan
namanya pada lembar kesediaan responden, dan setelah peneliti pantau
lembar tersebut langsung diganti dengan lembar yang baru untuk
menjaga kerahasiaan dari responden yang dijadikan objek penlitian.
24
3. Keadilan dan inklusivitas (respect for justice and inclusiveness)
Prinsip keadilan memiliki konotasi keterbukaan dan adil. Untuk
memenuhi ptrinsip keterbukaan, peneliti dilakukan secara jujur, hati-hati,
professional, berperikemanusiaan, dan memperhatikan faktor-faktor
ketepatan, keseksamaan, kecermatan, intimitas, psikologis serta
perasaan religious subjek penelitian.
Lingkungan penelitian dikondisikan agar memenuhi prinsip
keterbukaan yaitu kejelasan prosedur penelitian. Keadilan memiliki
bermacam-macam teori, namun yang terpenting adalah bagaimanakah
keuntungan dan beban harus didistribusikan diantara anggota kelompok
masyarakat. Prinsip keadilan menekankan sejauh mana kebijakan
penelitian membagikan keuntungan dan beban secara merata atau
menurut kebutuhan, kemampuan, kontribusi, dan pilihan bebas
masyarkat. Sebagai contoh dalam prosedur penelitian, peneliti
mempertimbangkan aspek keadilan gender dan hak subjek untuk
mendapatkan perlakuan yang sama baik sebelum, selama maupun
sesudah berpartisipasi dalam penelitian. Dalam hal ini peneliti
memperhatikan seluruh responden secara sama dan merata.
4. Memperhitungkan manfaat dan kerugian yang ditimbulkan (balancing
harms and benefits)
Peneliti melaksanakan penelitian sesuai dengan prosedur penelitian
guna mendapatkan hasil yang bermanfaat semaksimal mungkin bagi
subjek penelitian dan dapat digeneralisasikan ditingkat populasi
(beneficence). Peneliti meminimalisasi dampak yang merugikan bagi
25
subjek (non maleficence). Penelitian ini tidak berpotensi mengakibatkan
cedera atau stress tambahan sehingga tidka ada subjek yang dikeluarkan
dari kegiatan penelitian untuk mencegah terjadinya cedera, kesakitan,
stress, maupun kematian subjek penelitian.
H. Tempat dan Waktu Penelitian
1. Tempat
Penelitian ini dilakukan di SMAN 19 Garut.
2. Waktu penelitian
Penelitian dilakukan pada tanggal 28 Mei 2012.

More Related Content

What's hot

Penelitian eksperimen
Penelitian eksperimenPenelitian eksperimen
Penelitian eksperimenrifai88
 
Ppt study eksperimental
Ppt study eksperimentalPpt study eksperimental
Ppt study eksperimentalDesy Rahayu
 
Populasi dan sampel (Statistika Matematika)
Populasi dan sampel (Statistika Matematika)Populasi dan sampel (Statistika Matematika)
Populasi dan sampel (Statistika Matematika)Yusrina Fitriani Ns
 
[Rangkuman] perubahan pola makan terhadap mahasiswa perantau, program studi i...
[Rangkuman] perubahan pola makan terhadap mahasiswa perantau, program studi i...[Rangkuman] perubahan pola makan terhadap mahasiswa perantau, program studi i...
[Rangkuman] perubahan pola makan terhadap mahasiswa perantau, program studi i...raycha26
 
Makalah penelitian ke 3
Makalah penelitian ke 3Makalah penelitian ke 3
Makalah penelitian ke 3ranti silvia
 
Populasi dan sampel
Populasi dan sampelPopulasi dan sampel
Populasi dan sampeldedih_rr
 
PENERAPAN APLIKASI STOP MEROKOK UNTUK MENGURANGI JUMLAH PEROKOK DI INDONESIA
PENERAPAN APLIKASI STOP MEROKOK  UNTUK MENGURANGI JUMLAH PEROKOK DI INDONESIA PENERAPAN APLIKASI STOP MEROKOK  UNTUK MENGURANGI JUMLAH PEROKOK DI INDONESIA
PENERAPAN APLIKASI STOP MEROKOK UNTUK MENGURANGI JUMLAH PEROKOK DI INDONESIA AviLa Marzuki
 
Hubungan Umur Dengan Kejadian Kanker Payudara di RSUD Labuang Baji Makassar”.
Hubungan Umur Dengan Kejadian Kanker Payudara di RSUD Labuang Baji Makassar”.Hubungan Umur Dengan Kejadian Kanker Payudara di RSUD Labuang Baji Makassar”.
Hubungan Umur Dengan Kejadian Kanker Payudara di RSUD Labuang Baji Makassar”.Maryo Flo Rap
 

What's hot (17)

Penelitian eksperimen
Penelitian eksperimenPenelitian eksperimen
Penelitian eksperimen
 
Ppt study eksperimental
Ppt study eksperimentalPpt study eksperimental
Ppt study eksperimental
 
Metode sampling
Metode samplingMetode sampling
Metode sampling
 
Teknik Pengambilan Sampel
Teknik Pengambilan SampelTeknik Pengambilan Sampel
Teknik Pengambilan Sampel
 
Populasi dan sampel (Statistika Matematika)
Populasi dan sampel (Statistika Matematika)Populasi dan sampel (Statistika Matematika)
Populasi dan sampel (Statistika Matematika)
 
[Rangkuman] perubahan pola makan terhadap mahasiswa perantau, program studi i...
[Rangkuman] perubahan pola makan terhadap mahasiswa perantau, program studi i...[Rangkuman] perubahan pola makan terhadap mahasiswa perantau, program studi i...
[Rangkuman] perubahan pola makan terhadap mahasiswa perantau, program studi i...
 
Makalah penelitian ke 3
Makalah penelitian ke 3Makalah penelitian ke 3
Makalah penelitian ke 3
 
Populasi dan sampel
Populasi dan sampelPopulasi dan sampel
Populasi dan sampel
 
Populasi dan sampel
Populasi dan sampelPopulasi dan sampel
Populasi dan sampel
 
Deskripsi jurnal
Deskripsi jurnalDeskripsi jurnal
Deskripsi jurnal
 
Seminar hasil
Seminar  hasilSeminar  hasil
Seminar hasil
 
PENERAPAN APLIKASI STOP MEROKOK UNTUK MENGURANGI JUMLAH PEROKOK DI INDONESIA
PENERAPAN APLIKASI STOP MEROKOK  UNTUK MENGURANGI JUMLAH PEROKOK DI INDONESIA PENERAPAN APLIKASI STOP MEROKOK  UNTUK MENGURANGI JUMLAH PEROKOK DI INDONESIA
PENERAPAN APLIKASI STOP MEROKOK UNTUK MENGURANGI JUMLAH PEROKOK DI INDONESIA
 
Hubungan Umur Dengan Kejadian Kanker Payudara di RSUD Labuang Baji Makassar”.
Hubungan Umur Dengan Kejadian Kanker Payudara di RSUD Labuang Baji Makassar”.Hubungan Umur Dengan Kejadian Kanker Payudara di RSUD Labuang Baji Makassar”.
Hubungan Umur Dengan Kejadian Kanker Payudara di RSUD Labuang Baji Makassar”.
 
Dafpus
DafpusDafpus
Dafpus
 
Materi case control
Materi case controlMateri case control
Materi case control
 
Tugas Multimedia Andriani
Tugas Multimedia AndrianiTugas Multimedia Andriani
Tugas Multimedia Andriani
 
Kuasi eksperimen
Kuasi eksperimenKuasi eksperimen
Kuasi eksperimen
 

Viewers also liked (18)

Bab 5
Bab 5Bab 5
Bab 5
 
Unwanted pregnancy
Unwanted pregnancyUnwanted pregnancy
Unwanted pregnancy
 
Lampiran uji kointegrasi
Lampiran uji kointegrasiLampiran uji kointegrasi
Lampiran uji kointegrasi
 
Lampiran
LampiranLampiran
Lampiran
 
750
750750
750
 
Bab ii
Bab iiBab ii
Bab ii
 
2427
24272427
2427
 
Data mentah
Data mentahData mentah
Data mentah
 
2101
21012101
2101
 
2278
22782278
2278
 
Reliability
ReliabilityReliability
Reliability
 
Lembar balik latihan fisik
Lembar balik latihan fisikLembar balik latihan fisik
Lembar balik latihan fisik
 
Gosok rivani
Gosok rivaniGosok rivani
Gosok rivani
 
Lembar balik minipil 2
Lembar balik minipil 2Lembar balik minipil 2
Lembar balik minipil 2
 
Teknik pencabutan implan
Teknik pencabutan implanTeknik pencabutan implan
Teknik pencabutan implan
 
Senam nifas 2
Senam nifas 2Senam nifas 2
Senam nifas 2
 
Gosok gigi
Gosok gigiGosok gigi
Gosok gigi
 
Lembar balik ibu ibu menyusui
Lembar balik ibu ibu menyusuiLembar balik ibu ibu menyusui
Lembar balik ibu ibu menyusui
 

Similar to OPTIMALKAN PENGETAHUAN

Ulya laporan penelitian-perilaku gaya hidup sehat mahasiswa ilmu komputer f...
Ulya laporan   penelitian-perilaku gaya hidup sehat mahasiswa ilmu komputer f...Ulya laporan   penelitian-perilaku gaya hidup sehat mahasiswa ilmu komputer f...
Ulya laporan penelitian-perilaku gaya hidup sehat mahasiswa ilmu komputer f...Ulya Rozsa
 
FAKTOR – FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN RESIKO KEJADIAN ISPA PADA ANAK USIA S...
FAKTOR – FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN RESIKO KEJADIAN ISPA PADA ANAK USIA S...FAKTOR – FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN RESIKO KEJADIAN ISPA PADA ANAK USIA S...
FAKTOR – FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN RESIKO KEJADIAN ISPA PADA ANAK USIA S...Nanang Soleh
 
J anstar ketikan.docx 111111
J anstar ketikan.docx 111111J anstar ketikan.docx 111111
J anstar ketikan.docx 111111Aji Yasmin
 
Tugas metodepenelitian
Tugas metodepenelitianTugas metodepenelitian
Tugas metodepenelitiancorenida
 
Laporan tahap 1 tingkat kesadaran manusia dalam membuang sampah sembarangan
Laporan tahap 1 tingkat kesadaran manusia dalam membuang sampah sembaranganLaporan tahap 1 tingkat kesadaran manusia dalam membuang sampah sembarangan
Laporan tahap 1 tingkat kesadaran manusia dalam membuang sampah sembaranganraudlatulm
 
Pertemuan 2.pptx
Pertemuan 2.pptxPertemuan 2.pptx
Pertemuan 2.pptxIreclever
 
Kueisioner daftar isi
Kueisioner daftar isiKueisioner daftar isi
Kueisioner daftar isiAndi Manurung
 
Ersi setiani.21340027 p.ppt.proposal
Ersi setiani.21340027 p.ppt.proposalErsi setiani.21340027 p.ppt.proposal
Ersi setiani.21340027 p.ppt.proposalsukkmaladewilaura
 
Karya tulis ilmiah kesehatan
Karya tulis ilmiah kesehatanKarya tulis ilmiah kesehatan
Karya tulis ilmiah kesehatanRiana Apriliia
 
Kajian mengenai pengamalan hand hygiene dan infeksi nosokomial
Kajian mengenai pengamalan hand hygiene dan infeksi nosokomialKajian mengenai pengamalan hand hygiene dan infeksi nosokomial
Kajian mengenai pengamalan hand hygiene dan infeksi nosokomialKolej Kejururawatan [ILKKM]
 

Similar to OPTIMALKAN PENGETAHUAN (20)

Bab iii
Bab iiiBab iii
Bab iii
 
Bab iv
Bab ivBab iv
Bab iv
 
Bab iv
Bab ivBab iv
Bab iv
 
Ulya laporan penelitian-perilaku gaya hidup sehat mahasiswa ilmu komputer f...
Ulya laporan   penelitian-perilaku gaya hidup sehat mahasiswa ilmu komputer f...Ulya laporan   penelitian-perilaku gaya hidup sehat mahasiswa ilmu komputer f...
Ulya laporan penelitian-perilaku gaya hidup sehat mahasiswa ilmu komputer f...
 
FAKTOR – FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN RESIKO KEJADIAN ISPA PADA ANAK USIA S...
FAKTOR – FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN RESIKO KEJADIAN ISPA PADA ANAK USIA S...FAKTOR – FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN RESIKO KEJADIAN ISPA PADA ANAK USIA S...
FAKTOR – FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN RESIKO KEJADIAN ISPA PADA ANAK USIA S...
 
J anstar ketikan.docx 111111
J anstar ketikan.docx 111111J anstar ketikan.docx 111111
J anstar ketikan.docx 111111
 
Tugas metodepenelitian
Tugas metodepenelitianTugas metodepenelitian
Tugas metodepenelitian
 
Proposal bab iii
Proposal bab iiiProposal bab iii
Proposal bab iii
 
makalah askeb.docx
makalah askeb.docxmakalah askeb.docx
makalah askeb.docx
 
Bab v
Bab vBab v
Bab v
 
Laporan tahap 1 tingkat kesadaran manusia dalam membuang sampah sembarangan
Laporan tahap 1 tingkat kesadaran manusia dalam membuang sampah sembaranganLaporan tahap 1 tingkat kesadaran manusia dalam membuang sampah sembarangan
Laporan tahap 1 tingkat kesadaran manusia dalam membuang sampah sembarangan
 
Pertemuan 2.pptx
Pertemuan 2.pptxPertemuan 2.pptx
Pertemuan 2.pptx
 
Bab v
Bab vBab v
Bab v
 
Sabun sirih
Sabun sirihSabun sirih
Sabun sirih
 
Kueisioner daftar isi
Kueisioner daftar isiKueisioner daftar isi
Kueisioner daftar isi
 
Ersi setiani.21340027 p.ppt.proposal
Ersi setiani.21340027 p.ppt.proposalErsi setiani.21340027 p.ppt.proposal
Ersi setiani.21340027 p.ppt.proposal
 
Kedokteran
KedokteranKedokteran
Kedokteran
 
Karya tulis ilmiah kesehatan
Karya tulis ilmiah kesehatanKarya tulis ilmiah kesehatan
Karya tulis ilmiah kesehatan
 
Kajian mengenai pengamalan hand hygiene dan infeksi nosokomial
Kajian mengenai pengamalan hand hygiene dan infeksi nosokomialKajian mengenai pengamalan hand hygiene dan infeksi nosokomial
Kajian mengenai pengamalan hand hygiene dan infeksi nosokomial
 
proposal kuantitatif
proposal kuantitatifproposal kuantitatif
proposal kuantitatif
 

More from Chenk Alie Patrician (20)

Senam hamil
Senam hamilSenam hamil
Senam hamil
 
Ibu bayi sehat
Ibu bayi sehatIbu bayi sehat
Ibu bayi sehat
 
Tanda tanda bahaya nifasdan bbl
Tanda tanda bahaya nifasdan bblTanda tanda bahaya nifasdan bbl
Tanda tanda bahaya nifasdan bbl
 
Tanda tanda bahaya nifasdan bbl
Tanda tanda bahaya nifasdan bblTanda tanda bahaya nifasdan bbl
Tanda tanda bahaya nifasdan bbl
 
Senam nifas
Senam nifasSenam nifas
Senam nifas
 
Senam hamil
Senam hamilSenam hamil
Senam hamil
 
Memandikan bayi
Memandikan bayiMemandikan bayi
Memandikan bayi
 
Memandikan bayi haha
Memandikan bayi hahaMemandikan bayi haha
Memandikan bayi haha
 
Liflet payudara kel 7
Liflet payudara kel 7Liflet payudara kel 7
Liflet payudara kel 7
 
Leaflet tnda bhya
Leaflet tnda bhyaLeaflet tnda bhya
Leaflet tnda bhya
 
Leaflet senam hamil
Leaflet senam hamilLeaflet senam hamil
Leaflet senam hamil
 
Leaflet pemeriksaan ibu hamil
Leaflet pemeriksaan ibu hamilLeaflet pemeriksaan ibu hamil
Leaflet pemeriksaan ibu hamil
 
Leaflet panduan pijat bayi cie
Leaflet panduan pijat bayi cieLeaflet panduan pijat bayi cie
Leaflet panduan pijat bayi cie
 
Leaflet imunisasi
Leaflet imunisasiLeaflet imunisasi
Leaflet imunisasi
 
Leaflet hamil berkualitas
Leaflet hamil berkualitasLeaflet hamil berkualitas
Leaflet hamil berkualitas
 
Leaflet bersalin
Leaflet bersalinLeaflet bersalin
Leaflet bersalin
 
Leaflet perawatan payudarah
Leaflet   perawatan payudarahLeaflet   perawatan payudarah
Leaflet perawatan payudarah
 
Ketidaknyamanan masa kehamilan
Ketidaknyamanan masa kehamilanKetidaknyamanan masa kehamilan
Ketidaknyamanan masa kehamilan
 
Kb kumplit
Kb kumplitKb kumplit
Kb kumplit
 
Kb k omplit
Kb k omplitKb k omplit
Kb k omplit
 

OPTIMALKAN PENGETAHUAN

  • 1. BAB III METODE PENELITIAN A. METODE PENELITIAN Metode penelitian pada dasarnya merupakan cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu (Sugiyono, 2011). Metode penelitian ini terdiri dari beberapa macam, salah satunya yaitu: metode penelitian deskriptif korelasi yang merupakan suatu jenis penelitian yang melibatkan tindakan pengumpulan data guna menentukan, apakah ada hubungan dan tingkat hubungan antara dua variable atau lebih (Budiman, 2010). Pendekatan cross sectional merupakan jenis penelitian yang menekankan waktu pengukuran atau observasi data variabel dan dependen hanya satu kali pada satu saat (Nursalam, 2008). 1. Paradigma Penelitian Pengetahuan atau kognitif merupakan domain yang sangat penting dalam membentuk tindakan seseorang. Perilaku yang di dasari oleh pengetahuan akan lebih langgeng dari pada prilaku yang tidak di dasari oleh pengetahuan (Mubarak, 2011). Salah satu perilaku yang dipengaruhi oleh pengetahuan ialah perilaku penggunaan sabun antiseptik daun sirih. Hal tersebut sebagaimana yang dikemukakan oleh Lawrence Green (1980 dalam 1
  • 2. 2 Mubarak, 2011) bahwa pengetahuan merupakan faktor predisposisi yang mempengaruhi perilaku seseorang. Pengetahuan kesehatan reproduksi sangat penting untuk remaja khususnya remaja putri karena pada saat usia remaja terjadi perkembangan yang sangat dinamis baik secara biologi maupun psikologi dan ada beberapa faktor yang mempengaruhi pengetahuan remaja seperti informasi yang di terima, orang tua, teman, orang terdekat, media massa dan seringnya diskusi (Putriani, 2010). Menurut Erickson masa remaja adalah masa terjadinya krisis identitas atau pencarian identitas diri. Sehingga kondisi mereka dikatakan masih labil. Hal ini terbukti dengan kejadian mereka yang mudah tergoda dengan segala macam hal yang baru. Salah satunya produk sabun antiseptik sabun sirih yang sering digunakan untuk pembersih organ kewanitaan. Sabun antiseptik daun sirih ini dapat digunakan sebagai antiseptik, tetapi apabila penggunaannya berlebihan dapat meningkatkan keasaman vagina dan menyebabkan bakteri di daerah vagina bisa ikut mati.. Dampaknya, jamur dapat tumbuh disekitar vagina. Hal itu menyebabkan terjadinya leukorea yang patologis (Ilmiah, 2011). Para remaja harus waspada terhadap gejala leukorea. Leukorea yang terus menerus dan tidak ditangani dapat menyebabkan ketidaknyamanan dan akan menimbulkan berbagai penyakit infeksi genitalia diantaranya vulvitis (infeksi vulva), vaginitis kandidiasi (leukorea kental bergumpal dan terasa sangat gatal), servisitis dan endometritis (infeksi pada lapisan dalam dari rahim) (Manuaba, 2009).
  • 3. 3 Berdasarkan uraian diatas, maka kerangka konsep peneltian sebagai berikut : Variabel Independen Kurang Faktor Predisposisi Prilaku: Penggetahuan penggunaan sabun antiseptik daun sirih 1. Pengetahuan Cukup 2. Sikap 3. Kepercayaan 4. Keyakinan 5. Nilai-nilai Baik Personal Hygiene Salah Benar
  • 4. 4 Leukorea Patologis Leukorea normal Variabel Dependen Gambar 3.1 Kerangka Konsep Penelitian Sumber : Mubarak (2011), Notoatmodjo (2007) dan Sibagariang, at.al (2010) Keterangan: : Yang diteliti : Yang tidak diteliti 2. Rancangan Penelitian Rancangan penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian Deskriptive Corelative yaitu merupakan rancangan penelitian yang bertujuan menerangkan atau menggambarkan tingkat pengetahuan remaja putri tentang penggunaan sabun antiseptik daun sirih terhadap kejadian leukorea serta berusaha mencari hubungan antara variabel independen (pengetahuan remaja putri tentang sabun antiseptik daun sirih) dengan variabel dependen (kejadian leukorea) dengan menggunakan pendekatan cross sectional dimana peneliti melakukan pengukuran variabel independen dan dependen dalam waktu yang bersamaan. 3. Hipotesis Penelitian
  • 5. 5 Hipotesis penelitian dalam sebuah taksiran atau referensi yang dirumuskan serta diterima untuk sementara yang dapat menerangkan fakta-fakta yang diamati ataupun kondisi-kondisi yang diamati, dan digunakan sebagai petunjuk untuk langkah-langkah penelitian selanjutnya (Good dan Scater, 1954 dalam Budiman, 2010). Dalam hal ini peneliti melakukan penelitian hubungan antara pengetahuan remaja putri tentang penggunaan sabun antiseptik daun sirih dengan kejadian leukorea. Hipotesis dalam penelitian ini adalah : Ho : Tidak ada hubungan antara pengetahuan remaja putri tentang penggunaan sabun antiseptik daun sirih dengan kejadian leukorea. Ha : Ada hubungan antara pengetahuan remaja putri tentang penggunaan sabun antiseptik daun sirih dengan kejadian leukorea. Hasil penelitian didapatkan bahwa ada hubungan antara pengetahuan remaja putri tentang penggunaan sabun antiseptik daun sirih dengan kejadian leukorea. 4. Variabel Penelitian Variabel penelitian merupakan objek yang akan diteliti sehingga kita sudah bisa pastikan bahwa variabel penelitian yang kita pilih sudah memenuhi syarat untuk diteliti (Budiman, 2010). Variabel adalah sesuatu yang digunakan sebagai ciri, sifat, atau ukuran yang dimiliki atau
  • 6. 6 didapatkan oleh satuan penelitian tentang suatu konsep pengertian tertentu (Notoatmodjo, 2010). Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan dua variabel, yaitu : a. Variabel Bebas ( Independen Variable) Sebagai variabel bebas dalam penelitian ini yaitu pengetahuan remaja putri tentang penggunaan sabun antiseptik daun sirih. b. Variabel Terikat (Dependen variable) Sebagai variabel terikat dalam penelitian ini adalah kejadian leukorea.
  • 7. 7 5. Definisi Operasional Tabel 3.1 Definisi Operasional Variabel Definisi Konseptual Definisi Operasional Alat Ukur Hasil ukur Skala Independen : Pengetahuan remaja putri tentang penggunaan sabun antiseptik daun sirih. Hasil dari tahu, dan ini terjadi setelah orang melakukan penginderaan terhadap sesuatu objek tertentu (Notoatmodjo, 2010). Segala macam hal yang diketahui oleh remaja putri di SMAN 19 Garut tentang penggunaan sabun antiseptik daun sirih yang meliputi definisi, kandungan kimia, manfaat, efek samping dan cara penggunaan sabun antiseptik daun sirih sebagai pembersih vagina. Angket tertutup 1.Kurang, jika skor < 56% 2.Cukup, jika skor antara 56-75% 3.Baik , jika skor 75%-100% (Arikunto, 2006) Ordinal Dependen : Leukorea Leukorea adalah satu nama penyakit reproduksi kaum wanita, yang berupa keluarnya cairan berwarna putih dari vaginanya (Saydam, 2012). Adanya cairan yang keluar dari vagina yang dirasakan oleh remaja putri di SMAN 19 Garut yang berwarna putih bergumpal atau kuning dan berbau, yang disebabkan oleh bakteri atau parasit. Angket tertutup 1. Leukorea patologis (sering terjadi, kuning, berbau) 2. Leukorea normal (tidak sering terjadi, bening/putih, tidak berbau) (Sibagariang, at.al, 2010) Mengacu pada nomor 1,2 dan 3 pada kuisioner leukorea. Nominal B. Populasi dan Sampel
  • 8. 8 1. Populasi Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas: objek/subjek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya (Sugiyono, 2011). Populasi dalam penelitian ini adalah remaja putri kelas X dan XI SMAN 19 Garut periode 2011/2012 yang menggunakan sabun antiseptik daun sirih sebanyak 230 remaja putri. 2. Sampel Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut (Sugiyono, 2011). Sampel dalam penelitian ini diambil dari semua remaja putri kelas X dan XI yang menggunakan sabun antiseptik daun sirih yang tersebar di SMAN 19 Garut sebanyak 230 orang remaja putri. Adapun rumus yang digunakan untuk menghitung jumlah sampel yaitu (Nugrahaeni dan Mauliku, 2011): Keterangan : n : Jumlah sampel minimal N : Jumlah populasi d : Ketepatan yang diinginkan (5%= 0,05) Dengan menggunakan rumus diatas maka dapat ditentukan jumlah sampel yang dibutuhkan yaitu sebagai berikut:
  • 9. 9 Adapun sampel yang diambil tersebar di kelas X dan XI di SMAN 19 Garut dan jumlah sampel yang dibutuhkan dalam penelitian ini berjumlah 147 orang remaja putri, untuk mengambil sampel remaja putri yang tersebar di kelas yang berbeda, dapat dihitung dengan menggunakan rumus sebagai berikut (Nugrahaeni dan Mauliku, 2011): nx N n ni 1 = Keterangan : ni = Sampel strata ( masing – masing kelas) n 1 = Populasi strata ( masing – masing kelas ) N = Populasi n = Sampel minimal Tabel 3.2 Perhitungan sampel tiap kelas di SMAN 19 Garut Kelas Jumlah remaja putri tahun 2011/2012 Perhitungan sampel Sampel yang diambil Kelas X X1 17 (17 :230) x 147 11 X2 15 (15 :230) x 147 10 X3 19 (19 :230) x 147 12 X4 18 (18 :230) x 147 11 X5 16 (16 :230) x 147 10 X6 17 (17 :230) x 147 11 X7 14 (14 :230) x 147 9 XI IPA Kelas XI IPA IPA 1 17 (17 :230) x 147 11 IPA 2 15 (15 :243) x 147 10 IPA 3 15 (15 :230) x 147 10 IPA 4 18 (18 :230) x 147 11 XI IPS Kelas XI IPS IPS 1 14 (14 :230) x 147 9 IPS 2 19 (19 :230) x 147 12 nx N n ni 1 =
  • 10. 10 IPS 3 16 (16 :230) x 147 10 Jumlah 230 147 Adapun beberapa kriteria yang menjelaskan supaya karakteristik sampel tidak menyimpang dari populasinya, yaitu kriteria inklusi dan ekslusi. Kriteria inklusi dalam penelitiani ini yaitu: a. Siswa kelas X dan XI SMAN 19 Garut b. Siswa perempuan yang sedang atau pernah menggunakan sabun antiseptik daun sirih. c. Siswa perempuan yang sudah menstruasi d. Siswa yang bersedia dijadikan responden penelitian. C. Pengumpulan Data 1. Teknik Pengumpulan Data Teknik pengumpulan data merupakan suatu proses kegiatan penelitian untuk mengumpulkan data melalui alat ukur pengumpulan data agar dapat memperkuat hasil (Hidayat, 2007). Pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan data primer yaitu data yang diperoleh secara langsung dari responden dengan menggunakan angket yaitu dengan cara mengedarkan suatu daftar pertanyaan, angket diajukan secara tertulis kepada sejumlah responden untuk mendapatkan informasi jawaban yang diperlukan dalam penelitian. Data primer digunakan untuk menjawab variabel pengetahuan remaja putri tentang penggunaan sabun antiseptik
  • 11. 11 daun sirih dan leukorea. Proses pengumpulan data dibantu oleh teman dan pihak guru. Pada waktu penelitian, setelah diperoleh jumlah responden untuk setiap kelas, pengambilan sampel dilakukan dengan Proportionate Stratified Random Sampling, yaitu suatu cara pengambilan sampel yang digunakan bila anggota populasinya tidak homogen secara proporsional (Sugiyono, 2011). Alasan menggunakan teknik ini karena populasi tersebar di beberapa kelas. Pengambilan sampel ini dilakukan dengan mengocok jumlah responden untuk setiap kelasnya, sehingga didapatkan hasil sampel dari masing-masing kelas sesuai jumlah responden yang dibutuhkan. Apabila responden yang akan diteliti tidak ada maka responden diganti oleh responden lain yang pada saat dikocok tidak terpilih. Pengambilan data dilakukan dalam waktu satu hari. Responden yang ada di 14 kelas antara kelas X dan kelas XI di bagi menjadi 4 kelompok. Kelas 1 yang terdiri dari 7 kelas di bagi dalam 2 kelompok, sementara untuk kelas XI di bagi sesuai jurusannya masing-masing yaitu XI IPA dan IPS, sehingga terdapat 4 kelompok dan masing-masing kelompok dilakukan penelitian selama 1 hari dalam waktu yang sama. Penelitian ini dibantu oleh teman dan pihak guru SMAN 19 Garut dengan terlebih dahulu diberikan pengarahan untuk menyamakan persepsi. Persepsi yang disamakan bersama pihak guru dan teman yaitu mengenai bahasa medis yang terdapat dalam kuisioner yang belum tentu semua responden bisa mengerti dan memberi kelonggaran waktu kepada responden untuk mengisi kuisioner supaya tidak merasa terburu-buru
  • 12. 12 Setelah responden dikumpulkan dalam 4 ruangan, peneliti memberikan penjelasan terlebih dahulu tentang tujuan penelitian serta meminta kesediaan dari yang bersangkutan untuk dijadikan sebagai responden penelitian. Setelah itu peneliti membagikan lembar pertanyaan, sebelum kuesioner atau angket diisi, responden diberikan waktu untuk bertanya, dilanjutkan dengan pengisian kuesioner atau angket. Tata cara penelitian adalah responden memberikan tanda silang (X) pada lembar kuesioner atau angket tertutup sesuai dengan apa yang diketahui, selama pengambilan data berlangsung, peneliti mendampingi responden agar dapat memberikan penjelasan apabila ada hal yang kurang dimengerti oleh responden, peneliti kemudian memeriksa jawaban yang telah diisi oleh responden. Supaya penelitian lebih akurat, maka memerlukan alat pengumpulan data atau instrumen yang tepat. 2. Instrumen Penelitian Instrumen penelitian adalah alat untuk pengumpulan data yang menggunakan suatu metode (Arikunto, 2010). Jenis angket yang digunakan adalah angket tertutup yang berbentuk pertanyaan multiple choice untuk mengukur pengetahuaan responden tentang penggunaan sabun antiseptik daun sirih, dimana responden tinggal memilih jawaban sesuai dengan yang diketahuinya, jika responden menjawab pertanyaan dengan benar maka diberi skor = 1, namun jika responden menjawab salah maka diberi skor = 0. Jumlah pertanyaan yang diberikan sebanyak 14 soal. Sedangkan untuk mengetahui kejadian leukorea normal dan patologis, diberikan angket tertutup berbentuk pertanyaan multiple choice
  • 13. 13 sebanyak 5 soal dimana terdapat 3 pertanyaan kritikal point yang nantinya akan diperhatikan untuk menentukan kejadian leukorea dari responden. Setiap responden dapat memilih jawaban sesuai dengan yang dialaminya. Apabila jawaban yang dipilih responden termasuk leukorea patologis maka diberi skor = 1 tetapi apabila jawaban yang dipilih responden termasuk leukorea normal maka diberi skor = 2. Setelah diketahui jumlahnya, maka peneliti menentukan apakah yang terjadi pada responden merupakan leukorea patologis atau normal. Jika leukorea patologis maka kodenya = 1, jika leukorea normal maka kodenya = 2. 3. Uji Validitas dan Reliabilitas Instrumen Penelitian Instrumen atau alat pengumpulan data menggunakan angket tertutup yang akan digunakan harus memenuhi dua syarat utama yaitu validitas dan reliabilitas. Instrumen ini harus diuji coba dulu sebelum diberikan kepada seluruh sampel. Ada dua uji coba yang dilakukan terhadap instrumen, yaitu : a. Validitas Menurut Notoatmodjo (2010), validitas adalah suatu indeks yang menunjukan alat ukur itu benar-benar mengukur apa yang diukur. Suatu instrumen yang valid mempunyai validitas tinggi. Sebaliknya, instrumen yang kurang valid memiliki validitas rendah. Ada dua syarat penting yang berlaku pada sebuah kuisioner, yaitu keharusan sebuah kuisioner untuk valid dan reliabel. Suatu kuisioner dikatakan valid kalau pertanyaan pada suatu kuisioner mampu mengungkapkan sesuatu yang akan diukur oleh kuisioner tersebut (Hastono, 2008).
  • 14. 14 Teknik uji validitas dalam penelitian ini menggunakan koefisen korelasi biserial karena pertanyaan menggunakan butir dis-kontinum. Adapun rumus koefisien korelasi biserial seperti berikut ini: Keterangan : Rbis (i) : Koefisien korelasi biseral antara skor butir soal nomor i dengan skor total xi : Rata-rata skor total responden yang menjawab benar butir soal nomor i xt : Rata-rata skor total responden St : Standar deviasi skor total semua responden pi : Proporsi jawaban yang benar untuk butir soal nomor i qi : Proporsi jawaban yang salah untuk butir soal nomor i Setelah melakukan pengujian dengan teknik koefisien korelasi biseral, maka dilakukan analisa atau pembahasan, dimana bila r hasil > r tabel, maka instrumen tersebut valid dan sebaliknya jika r hasil ≤ r tabel, maka instrument tersebut tidak valid. Nilai r hasil terlihat pada Point Biseral. Uji validitas dilakukan di SMAN 16 Garut, karena untuk menghindari adanya bias data pada sampel yang diambil, dimana nantinya akan berpengaruh pada hasil penelitian. Selain itu SMAN 16 Garut mempunyai karakteristik yang sama dengan SMAN 19 Garut yaitu latar belakang sosial yang sama dan jumlah siswa yang sama banyak. Uji validitas ini disebarkan pada 20 responden, sehingga batasan yang digunakan (r tabel = 0,444). Hasil uji validitas yang telah dilakukan didapatkan 14 soal yang valid dengan rata-rata nilai >0,444 dan 1 soal tidak valid dengan nilai 0,038, sehingga soal yang tidak valid dibuang dari daftar pertanyaan karena pertanyaan yang ada sudah cukup mewakili untuk menjawab hal yang ingin di teliti.
  • 15. 15 b. Uji Reliabilitas Reliabilitas adalah tingkat kepercayaan atau kehandalan hasil suatu pengukuran (Nugrahaeni dan Mauliku, 2011). Uji reliabilitas dilakukan dengan membandingkan nilai r hasil dengan konstanta (0,6) atau dengan r tabel (cronbach’s alpha) (Riyanto, 2010). Pada penelitian ini uji reliabilitas dilakukan dengan menggunakan rumus alpha cronbach (Arikunto, 2010), yaitu : Keterangan: : Reliabilitas instrument K : Banyaknya butir pertanyaan atau banyaknya soal : Jumlah varian butir : Varian total Selanjutnya dikatakan reliabel jika nilai alpha cronbach > 0,6 (konstanta). Nilai alpha cronbach dari hasil uji reliabilitas didapatkan hasil yaitu 0,874. D. Prosedur Penelitian Adapun beberapa tahapan sebelum melakukan penelitian, yaitu: 1. Tahap Persiapan a. Mencari masalah yang terjadi di masyarakat Peneliti memilih pemilihan tempat untuk melakukan penelitian sesuai dengan data yang ada dan masalah yang ditemukan dimulai pada tanggal 18 Februari 2012. b. Mengajukan judul penelitian kepada LPPM STIKes A.Yani dan pembimbing dalam menentukan judul penelitian hubungan pengetahuan
  • 16. 16 remaja putri tentang penggunaan sabun antiseptik daun sirih dengan kejadian Leukorea di SMAN 19 Garut pada tanggal 18 Februari 2012. c. Mengajukan surat pengambilan data awal ke DINKES kota Garut, KESBANG kota Garut dan SMAN 19 Garut pada tanggal 29 Februari 2011. d. Mendapatkan surat izin pengambilan data awal dari KESBANG dengan Nomor surat 072/55-Kesbangpollinmas-2012 dan izin dari DINKES pada tanggal 29 Februari 2012. e. Melakukan studi pendahuluan ke SMAN 19 Garut pada bulan Februari. f. Melakukan studi pustaka tentang hal-hal yang berkaitan dengan masalah penelitian. g. Menyusun proposal dan instrumen penelitian pada bulan April 2012. h. Melaksanakan seminar proposal penelitian pada tanggal 3 Mei 2012. i. Melakukan perbaikan hasil seminar bulan Mei Perbaikan hasil seminar proposal sesuai dengan masukan dari penguji dan pembimbing. j. Mengajukan surat izin uji validitas ke SMAN 16 Garut untuk penelitian pada tanggal 11 Mei 2012. k. Mendapatkan surat izin melaksanakan uji validitas ke SMAN 16 Garut pada tanggal 11 Mei 2012.
  • 17. 17 l. Melaksanakan uji validitas dan reliabilitas instrumen penelitian di SMAN 16 Garut pada tanggal 11 Mei 2012. 2. Tahap Pelaksanaan a. Izin melakukan penelitian dari sekolah setempat Permohonan izin penelitian pada institusi yang terkait meliputi Prodi Ilmu Keperawatan (S-1) dan SMAN 19 Garut. Mengurus surat izin penelitian dan menyerahkan surat izin penelitian ke SMAN 19 Garut pada tanggal 28 Mei 2012. b. Melakukan penelitian Melakukan penelitian dan pengumpulan data dengan memberikan lembar persetujuan kepada responden untuk meminta kesediannya menjadi responden dan memberikan kuisioner kepada para responden di SMAN 19 Garut pada tanggal 28 Mei 2012. c. Mengumpulkan hasil penelitian Melakukan pengolahan data dengan memasukan data melalui komputer (Program Komputer). d. Menarik kesimpulan dan mengambil kesimpulan dari data yang telah diperoleh berdasarkan pengolahan dan analisis yang telah dilakukan sebelumnya. 3. Tahap Akhir a. Menyusun laporan hasil penelitian pada bulan Juni. b. Presentasi hasil penelitian pada tanggal 26 Juni 2012. c. Pendokumentasian hasil penelitian pada bulan Juni.
  • 18. 18 E. Pengolahan Data Sebelum dilakukan pengolahan data, variabel penelitian diberi skor sesuai dengan bobot jawaban pada tiap-tiap pilihan jawaban dari pertanyaan yang disediakan. Pengolahan data yang dilakukan dengan tahap berikut (Notoatmodjo, 2010): 1. Editing Merupakan kegiatan untuk melakukan pengecekan isi kuisioner apakah kuisioner sudah diisi dengan lengkap, jelas, dan relevan jawaban dengan pertanyaan, dan konsisten. Pada saat penelitian responden sudah menjawab seluruh daftar pertanyaan yang ada pada kuisioner. 2. Coding Merupakan kegiatan merubah data berbentuk huruf menjadi data berbentuk angka atau bilangan. Kode untuk variabel pengetahuan sabun antiseptik daun sirih: 1 = Kurang, jika skor < 56% 2 = Cukup, jika skor antara 56%-75% 3 = Baik, jika skor 75%-100% Kode untuk variabel kejadian leukorea : 1 = Leukorea patologis 2 = Leukorea normal
  • 19. 19 3. Proccessing Merupakan kegiatan melakukan entry data dari kuisioner ke dalam program komputer. Data penelitian dimasukan terlebih dahulu ke program SPSS, selanjutnya untuk variabel pengetahuan dijumlahkan data untuk hasil tahu dan prersentase pengetahuan remaja, setelah itu dimasukan code dari setiap hasil yang telah diketahui presentasinya sesuai dengan nilai yang telah ditentukan. Sementara untuk variabel kejadian leukorea peneliti langsung memasukan code sesuai hasil yang telah diketahui. 4. Cleaning Merupakan kegiatan pengecekan kembali data yang sudah di entry apakah ada kesalahan atau tidak. Setelah data dimasukan, tidak ada kesalahan atau missing yang ditemukan dari hasil entry data. F. Analisa Data Data yang telah diperoleh dianalisis dan interpretasikan untuk menguji hipotesis dengan menggunakan aplikasi komputer. 1. Analisis Univariat Analisis univariat adalah teknik analisis yang berfungsi untuk meringkas, mengklasifikasikan, dan menyajikan data yang merupakan langkah awal dari analisis lebih lanjut dalam penggunaan uji statistik. Data disajikan dalam bentuk tabel atau grafik berupa distribusi frekuensi dan persentase (Hidayat, 2007).
  • 20. 20 Analisis univariat bertujuan untuk mengetahui distribusi frekuensi dan proporsi dari variabel-variabel yang diamati, terdiri dari variabel pengetahuan remaja putri tentang penggunaan sabun antiseptik daun sirih dan kejadian leukorea. Data yang diperoleh dikumpulkan dan disajikan dalam bentuk tabel. Untuk menghitung distribusi frekuensi yaitu dengan rumus (Budiarto E, 2004) : Interpretasi untuk menentukan hasil penelitian (Arikunto, 2006): 1. 0% = Tak seorangpun dari responden 2. <40% = Sebagian kecil dari responden 3. 40%-49% = Hampir sebagian dari responden 4. 50% = Setengahnya dari responden 5. 51%-79% = Sebagian besar dari responden 6. 80%-99% = Hampir seluruh dari responden 7. 100% = Seluruhnya dari responden 2. Analisis Bivariat Analisis Bivariat dilakukan uji hipotesis variabel bebas dan variabel terikat untuk melihat hubungan antara 2 variabel yaitu variabel bebas (pengetahuan remaja putri tentang penggunaan sabun antiseptik daun sirih) dengan variabel terikat (kejadian leukorea).
  • 21. 21 Analisis bivariat dilakukan dengan menggunakan uji statistik Chi- Square (Chi Kuadrat). Adapun yang digunakan ialah sebagai berikut: ∑ − = fe fefo X 2 2 )( Rumus yang digunakan untuk menghitung Chi Square, yaitu (Riyanto, 2010): Keterangan : X2 = Nilai chi square ƒo = Frekuensi yang diobservasi ƒe = Frekuensi yang diharapkan ∑ ∑ ∑= T fbxfk fe )()( Rumus mencari frekuensi teoritis: Keterangan : ƒe = Frekuensi yang ∑ƒk = Jumlah frekuensi pada kolom ∑ƒb = Jumlah frekuensi pada baris ∑T = Jumlah keseluruhan baris atau kolom
  • 22. 22 Uji kemaknaan dilakukan dengan menggunakan α = 0,05 dan Confidence Interval (CI) 95% (penelitian di kesehatan masyarakat) dengan ketentuan bila : 1. p-value > 0,05 berarti Ho gagal ditolak (p>α). Uji statistik menunjukan tidak ada hubungan yang bermakna. 2. p-value ≤ 0,05 berarti Ho ditolak (p≤α). Uji statistik menunjukan ada hubungan yang bermakna. Dalam penelitian ini didapatkan hasil dengan nilai p-value 0,0001 (≤ 0,05) berarti Ho ditolak (p≤α). Uji statistik menunjukan ada hubungan antara pengetahuan remaja tentang penggunaan sbaun antiseptik daun sirih dengan kejadian leukorea. G. Etika Penelitian Dalam melakukan penelitian, peneliti harus memegang teguh sikap ilmiah (scientific attitude) serta menggunakan prinsip-prinsip etika penelitian. Meskipun intervensi yang dilakukan dalam penelitian tidak memiliki risiko yang dapat merugikan atau membahayakan subjek penelitian, namun peneliti perlu mempertimbangkan aspek sosioetika dan menjungjung tinggi harkat dan martabat kemanusiaan (Jacob, 2004 dalam Nugrahaeni dan Mauliku, 2011). Etika penelitian memiliki berbagai macam prinsip, namun terdapat empat prinsip utama yang perlu dipahami, yaitu (Nugrahaeni dan Mauliku, 2011): 1. Menghormati harkat dan martabat manusia (respect for human dignity) Peneliti perlu mempertimbangkan hak-hak subjek untuk mendapatkan informasi yang terbuka berkaitan dengan jalannya
  • 23. 23 penelitian serta memiliki kebebasan menentukan pilihan dan bebas dari paksaan untuk berpartisipasi dalam kegiatan penelitian (autonomy). Beberapa tindakan yang terkait dengan prinsip menghormati harkat dan martabat manusia adalah: peneliti mempersiapkan formulir persetujuan subjek (informed consect), peneliti menjelaskan tujuan dan manfaat dari penelitian, peneliti menjelaskan tentang pengunduran diri responden untuk yang tidak siap dijadikan objek penelitian, peneliti memberikan formulir lembar persetujuan dengan jaminan kerahasiaan (anonimitas). Pada saat dilakukan penelitian tidak ada responden yang merasa keberatan untuk dilakukan penelitian. 2. Menghormati privasi dan kerahasiaan subjek peneliti (respect for privacy and confidentiality) Setiap manusia memiliki hak-hak dasar individu termasuk privasi dan kebebasan individu, sehingga peneliti perlu memperhatikan hak-hak dasar individu tersebut. Dalam aplikasinya, peneliti tidak boleh menampilkan informasi mengenai identitas baik nama maupun alamat asal subjek dalam kuisioner dan alat ukur untuk menjaga anonimitas dan kerahasiaan identitas subjek. Sehingga peneliti menggunakan koding (inisial atau identification number) sebagai pengganti identitas responden. Pada saat penelitian ada beberapa responden yang mencantumkan namanya pada lembar kesediaan responden, dan setelah peneliti pantau lembar tersebut langsung diganti dengan lembar yang baru untuk menjaga kerahasiaan dari responden yang dijadikan objek penlitian.
  • 24. 24 3. Keadilan dan inklusivitas (respect for justice and inclusiveness) Prinsip keadilan memiliki konotasi keterbukaan dan adil. Untuk memenuhi ptrinsip keterbukaan, peneliti dilakukan secara jujur, hati-hati, professional, berperikemanusiaan, dan memperhatikan faktor-faktor ketepatan, keseksamaan, kecermatan, intimitas, psikologis serta perasaan religious subjek penelitian. Lingkungan penelitian dikondisikan agar memenuhi prinsip keterbukaan yaitu kejelasan prosedur penelitian. Keadilan memiliki bermacam-macam teori, namun yang terpenting adalah bagaimanakah keuntungan dan beban harus didistribusikan diantara anggota kelompok masyarakat. Prinsip keadilan menekankan sejauh mana kebijakan penelitian membagikan keuntungan dan beban secara merata atau menurut kebutuhan, kemampuan, kontribusi, dan pilihan bebas masyarkat. Sebagai contoh dalam prosedur penelitian, peneliti mempertimbangkan aspek keadilan gender dan hak subjek untuk mendapatkan perlakuan yang sama baik sebelum, selama maupun sesudah berpartisipasi dalam penelitian. Dalam hal ini peneliti memperhatikan seluruh responden secara sama dan merata. 4. Memperhitungkan manfaat dan kerugian yang ditimbulkan (balancing harms and benefits) Peneliti melaksanakan penelitian sesuai dengan prosedur penelitian guna mendapatkan hasil yang bermanfaat semaksimal mungkin bagi subjek penelitian dan dapat digeneralisasikan ditingkat populasi (beneficence). Peneliti meminimalisasi dampak yang merugikan bagi
  • 25. 25 subjek (non maleficence). Penelitian ini tidak berpotensi mengakibatkan cedera atau stress tambahan sehingga tidka ada subjek yang dikeluarkan dari kegiatan penelitian untuk mencegah terjadinya cedera, kesakitan, stress, maupun kematian subjek penelitian. H. Tempat dan Waktu Penelitian 1. Tempat Penelitian ini dilakukan di SMAN 19 Garut. 2. Waktu penelitian Penelitian dilakukan pada tanggal 28 Mei 2012.