SlideShare a Scribd company logo
1 of 10
Service TEAM-PATRiA
Panduan Pelaksanaan Uji Welder/Refreshing Skill
For Site Operation ( Standart ASME IX )
Latar Belakang
Untuk medapatkan kualitas las lasan yang sesuai standart, ada 3 faktor yang harus
diperhatikan, yaitu peralatan/tools,welding coordinator dan welder/operator. Welder sebagai
salah satu dari 3 faktor utama tersebut, harus benar-benar diperhatikan kualitas/skillnya.
Requalifikasi dan upgrading welder hendaknya dilakukan secara berkelanjutan dengan
pengawasan penuh dari inspector.
Project repair LV PATRiA sangat bergantung kepada kualitas skill dari welder, selain
tentunya ditunjang oleh peralatan/tools yang memadai serta welding koordinator yang
mumpuni. Dengan memperhatikan gambaran diatas, maka sangat perlu dilakukan
requalifikasi, maintenance serta upgrading welder di site.
Harapannya adalah welder yang mempunyai skill yang sesuai standart dan mampu
bekerja dengan baik, sehingga memberikan kontribusi dalam meningkatkan kualitas hasil las
lasan. Lebih dari itu customer satisfaction juga akan meningkat seiring dengan menurunnya
kuantitas repair LV.
Prosedur Welder Test
 Persiapan Sebelum Pengelasan
a. Peralatan Pengelasan
i. Mesin Las
Bisa menggunakan mesin las merek ESAB, Kobe, Panasonic yang
tersedia di lapangan. Minimal mampu untuk 500ampere ( Sesuaikanᵙ
dengan kondisi di lapangan ). Pastikan mesin las dalam kondisi yang
bagus. Kalibrasi mesin las jika memang dibutuhkan. Gunakan tang
1
Service TEAM-PATRiA
ampere unt memastikan bahwa output dari mesin las sesuai dengan
panel yang terdapat pada badan mesin.
ii. Material (ASME IX QW.461.9)
Baja A36/SS400
Plate : 300x125x12mm (2pcs)
Pipe : Tebal min 13mm
Buat kampuh dengan sudut kampuh 30º, root gap 2-3mm, root face 2-
3mm ( lihat gbr )
Ketengan :
a. Sudut kampuh : Sudut champer material terhadap garis
vertikal
b. Root gap : Jarak antara material 1 dan material 2
(besarnya ± sesuai diamater elektroda)
c. Root face : Tinggi jalur tembusan (semakin besar
root face tembusan semakin sulit)
iii. Elektroda/Filler metal
Untuk SMAW Ø elektroda 2.6 (root) 3.2, 4 (capping)
 E7016 (LB-52U) unt tembusan/root
 E7018 (LB-52-18) untuk isian/capping
2
Service TEAM-PATRiA
Untuk GMAW gunakan ER70S (optional-repair lv site mayoritas
menggunakan proses las SMAW)
iv. APD (Alat Pelindung Diri)
Apron, sarung tangan, google, safety shoes, masker dll
v. Tools penunjang
Gerinda potong, sikat baja, palu, electrical oven, meja kerja, ragum,
meja las, mistar, kikir dll
vi. Data welder ( data peserta )
Digunakan untuk merecord proses pelaksanaan qualifikasi. Nantinya
data welder ini akan berfungsi untuk mempermudah identifikasi welder
 Pelaksanaan Pengelasan
 Persiapan Welder
3
Service TEAM-PATRiA
• Briefing singkat oleh instruktur, induksi, doa, absen dll.
• Pemberian nomor urut unt pengetesan ( jika welder yang akan
direfresh banyak ) hal ini dimaksudkan proses tes berjalan lancar dan
rapi, tidak adanya tumpukan welder di satu tempat.
 Persiapan alat dan material
• Pemberian test plate untuk setiap welder.
• Welder diberi kebebasan unt sekedar merapikan test plate yang telah
diberikan.
• Seluruh peralatan dan APD telah siap digunakan, gunakan chek list unt
memastikan bahwa setiap welder telah menerima seluruh APD.
 Proses Pengelasan
 Setting parameter pengelasan. Semua parameter pengelasan mengacu
kepada WPS (Welding Procedure Specification) yang telah ada.
Namun WPS bukan sebagai acuan unt penilaian tes welder. WPS
hanyalah sebagai pedoman/rambu2 dalam pengerjaan pengelasan
spesimen uji. Jika WPS belum tersedia, silahkan kontak Inspector.
 Posisi pengelasan (Welding Positions QW431.1 and QW461.2).
Sebenarnya posisi bukanlah esesensial variable menurut ASME,
namun menurut standart lain, posisi merupakan esenssial variable.
Posisi pengelasan yang akan diujikan adalah 3G-6G dan 3F-4F.
Penentuan posisi ini didasarkan pada sertifikat yang dimiliki oleh
welder. Jika welder memilik sertifikat 3G, berikan mereka
perintah untuk melakukan pengelasan dengan posisi 3G,
begitupun jika 4G, 5G dan 6G.
 Perhatikan gbr berikut :
• Posisi pengelasan untuk PLATE
- Posisi 3G (Vertical up atau down progression)
- Vertical up biasanya memilik tingkat kesulitan yang lebih kecil
dibandingkan vertical down.
Jadi ketika melakukan pengujian, amati welder tersebut menggunakan
metode vertical up atau vertical down. Ini bisa juga dimasukkan
sebagai poin penilaian nantinya.
- Posisi 4G (Overhead)
4
Service TEAM-PATRiA
Material berada diatas welder (kebalikan posisi 1G)
Perhatikan benar APD yang harus dipakai oleh welder, yaitu
pelindung kepala full.
- Posisi 5G (Pipe fixed horisontal)
Pada posisi ini, pipanya diam. Welder yang bergerak mengelilingi
pipa untuk melakukan pengelasan.
- Posisi 6G (Pipe fixed 45 degrees upwards and downwards)
Hampir sama dengan 5G, namun pipa dimiringkan dg sudut 45.
- Posisi 1F-5F
Pengelasan 1F-5F hampir sama dengan posisi pengelasan 1G-5G.
Hanya saja yang membedakan adalah jenis sambungan T joint.
Perhatikan gambar berikut :
5
Service TEAM-PATRiA
Setelah Proses Pengelasan
 Specimen ID
Setelah selesai mengelas, welder menyerahkan material hasil kerjanya kepada
koordinator untuk selanjutnya dilakukan proses penilaian hasil. Pastikan
bahwa welder menyerahkan hasil las lasanya sendiri. Ambil foto jika perlu.
 Pengembalian APD
Proses selanjutnya alah mengembalikan semua tool, APD dan peralatan
lainnya. Pastikan cek list telah terisi dengan benar, jangan sampai ada
tool/PAD yang tidak sesuai dengan cek list
 Pembersihan
Setelah seluruh welder melakukan pekerjannya, workshop/tempat uji welder
harus dirapikan dan dibersikan seperti semula. Pastikan mesin dan peralatan
elektronik telah dimatikan dan dikembalikan ke posisinya masing masing. Ini
dilakukan unt mempermudah tes welder untu keesokan harinya.
Penilaian
Di dalam standart ASME-IX, dalam melakukan kualifikasi terhadap operator
hendaknya dilakukan pengujian berupa destructive dan non-destructive test (DT-
NDT), namun mengingat kondisi dilapangan dan banyak faktor yang lain, DT-NDT
hanya dilakukan sebagian saja.
Ketika Welder berhasil lulus untuk grade posisi 6G, maka sesuai ASME dan AWS
D1.1 , maka dia juga dinyatakan kompeten untuk melakukan pengelasan untuk grade
posisi dibawahnya.
Proses requalifikasi ini akan rutin dilaksanakan setiap 3 atau 6 bulan sekali,
tergantung kondisi dan kesiapan personel di lapangan.
Berikut adalah poin penilaian welder
• Kemampuan/Skill
Visual Inspection
Tujuan: :
Untuk mengetahui apakah hasil pengelasan yang dibuat oleh Welder /
Operator sudah memenuhi persyaratan yang diminta costumer specification
atau codes / standard dengan cara, mencocokan persyaratan yang diminta
6
Service TEAM-PATRiA
dengan kondisi actual dilapanagan ( verifikasi ). Cacat las yang sering ditemui
disini biasanya, berupa undercut, hi-lo, njendol, concavity, spatter, surface
porosity, incomplete penetration dll. Peralatan yang digunakan, welding
gauge, senter, kaca pembesar dll. Untuk teknikal pelaksanaanya bisa
menghubungi inspector
Penetran Tes (Optional)
Tujuan:
Untuk melihat adanya welding deffect pada sub-surface weld metal. Untuk
metode pengaplikasiannya bisa menghubungi inspector.
Pemahaman/Ketrampilan
Tujuan:
Melihat seberapa jauh pemahaman welder tentang arti mengelas. Dimulai
sejak persiapan sebelum pengelasan (pembersihan kampuh, perlakuan tag
weld, pengaturan jarak rootface, menghidupkan mesin dan menyetel
arus/ampere dll), selama pengelasan (pembersihan antar layer, perlakuan
panas,cara penyambungan antar join, cara menyalakan dan mengangkat
elektroda dll), setelah proses pengelasan (pembersihan mahkota las,
pembersihan hasil pengelasan, perlakuan panas, peening dll)
• Sikap
Amati tingkah laku dari welder. Perhatikan betul gaya berpakaian dan sikap
selama menjalani proses refresh ini. Bapak bapak yang di site tentu lebih
memahami untuk faktor yang ini.
• Lain lain
Amati faktor faktor yang lain, misalkan kerja keras dan kejujuran, serta
sportifitas. Kerapihan dalam bekerja juga bisa menjadi faktor penilaian.
Kejujuran merupakan faktor yang tidak ada toleransinya. Setiap welder harus
jujur dan bertanggung jawan terhadap material hasil las lanya.
Note :
Acceptance Kriteria / Syarat kelulusan hasil las lasan adalah sebagai berikut :
Untuk visual tes, tidak boleh
ada cacat pengelasan berupa
undercut, spatter, incomplete
penetrasi. Manik las tampak
7
Service TEAM-PATRiA
halus dan tidak terlalu tinggi namun juga tidak terlalu flat/datar (±2-3.5mm – gunakan
welding gauge untuk melihat ukurannya).
Below Visual Inspection Acceptance Criteria :
# The crack, of any size or location in the weld, is not a shallow crater crack or star
crack shall be rejected. The crack is a shallow crater crack or star crack with a length
that exceeds 5/32 in. (4 mm) also rejected.
# Undercutting adjacent to the cover or root bead shall not exceed the dimensions
given in Table 4(Maximum Dimension of Undercutting) and Section 9.3.11
# Inadequate Penetration (detail see Section 9.3.1 , 9.3.2, 9.3.3 and figure 13) can’t
exceed 1 inch.
# Incomplete Fusion shall be considered a defect should any of the following
conditions exist:
a. The length of an individual indication of IF exceeds 1 in.(25 mm).
b. The aggregate length of indications of IF in any continuous 12-in. (300 mm) length
of weld exceeds 1 in. (25 mm).
c. The aggregate length of indications of IF exceeds 8% of the weld length in any weld
less than 12 in. (300 mm) in length.
And fore more Incomplete Fusion can see on Section 9.3.5 (figure 17)
# Internal Concavity (Any length of internal concavity is acceptable, provided the
density of the radiographic image of the internal concavity does not exceed that of the
thinnest adjacent parent material. For areas that exceed the density of
the thinnest adjacent parent material, the criteria for burn-through (see 9.3.7) are
applicable) more detailed see Figure 18.
8
Service TEAM-PATRiA
# Burn-Through (The maximum dimension exceeds 1/4 in. (6 mm) and the density of
the BT’s image exceeds that of the thinnest adjacent parent material) more detailed see
Section 9.3.7.1, 9.3.7.2, 9.3.7.3 .
# Slag Inclusions (when the size of a radiographic indication of slag is measured, the
indication’s maximum dimension shall be considered its length) more detailed see
Section 9.3.8.1, 9.3.8.2, 9.3.8.3)
# Porosity (The size of an individual pore exceeds 1/8 in. (3 mm)) more detailed
conditions see Section 9.3.9.2 until 9.3.9.4 and Figure 19 or 20.
# Excluding incomplete penetration due to high-low and undercutting, any
accumulation of imperfections (AI) shall be
considered a defect should any of the following conditions exist:
a. The aggregate length of indications in any continuous 12-in. (300-mm) length of
weld exceeds 2 in. (50 mm).
b. The aggregate length of indications exceeds 8% of the weld length
Untuk pengujian penetran tes (Optional)
acceptance criterianya adalah seperti yang
tampak pada gambar disamping.
Seluruh standart yang digunakan merujuk pada ASME IX, ASME V dan AWS D1.1.
Demikian panduan prosedur pengujian/refreshing welder unt site. Jika ada hal yang belum
jelas dan perlu dibahas lebih lanjut silahkan hubungi contact person saya dibawah ini.
9
Service TEAM-PATRiA
Akhir kata, terima kasih yang sebesar besarnya atas kerja sama dan kerja keras Bapak-
Bapak site operation, benteng pertama PATRiA dalam mengahadapi customer. Sukses
selalu dan tetap semangat.
Sincerely Yours,
Victor Rizal Filosofi
Welding Inspector – PATRiA ۞ PT. United Tractors Pandu Engineering
Jl. Jababeka XI blok H 30-40 Kasawan Industri Jababeka 1 Cikarang, Bekasi 17530
Phone : 085 236 5555 98 ۞ E-mail : victor.filosofi@gmail.com
Website : www.vicriz.co.cc
10

More Related Content

What's hot

las-listrik.pptx
las-listrik.pptxlas-listrik.pptx
las-listrik.pptxAbiArbiana
 
Apol.fom.jpr hse.17 daftar periksa safety induction
Apol.fom.jpr hse.17 daftar periksa safety inductionApol.fom.jpr hse.17 daftar periksa safety induction
Apol.fom.jpr hse.17 daftar periksa safety inductionDwi Yulianto
 
Welding Procces
Welding ProccesWelding Procces
Welding ProccesAlen Pepa
 
Perhitungan & penilaian hse statistik bagian 1 rev.00
Perhitungan & penilaian hse statistik bagian 1 rev.00Perhitungan & penilaian hse statistik bagian 1 rev.00
Perhitungan & penilaian hse statistik bagian 1 rev.00Fitri Ifony
 
Manual traceability mampu telusur iso 9001 & iso 22000
Manual traceability   mampu telusur iso 9001 & iso 22000Manual traceability   mampu telusur iso 9001 & iso 22000
Manual traceability mampu telusur iso 9001 & iso 22000modern bakries group
 
Pengukuran ulir bab4
Pengukuran ulir bab4Pengukuran ulir bab4
Pengukuran ulir bab4LAZY MAGICIAN
 
K3 Pesawat Tenaga dan Produksi
K3 Pesawat Tenaga dan ProduksiK3 Pesawat Tenaga dan Produksi
K3 Pesawat Tenaga dan ProduksiAl Marson
 
Selayang Pandang Alat Berat
Selayang Pandang Alat BeratSelayang Pandang Alat Berat
Selayang Pandang Alat BeratInstansi
 
Daily report hse 10 januari 2022 mmp pomalaa
Daily report hse 10 januari 2022 mmp pomalaaDaily report hse 10 januari 2022 mmp pomalaa
Daily report hse 10 januari 2022 mmp pomalaaSastraDiharlan1
 
Api 570 course material
Api 570 course materialApi 570 course material
Api 570 course materialTASSIO DOURADO
 
PEMERIKSAAN DAN PENGUJIAN PESAWAT UAP.ppt
PEMERIKSAAN DAN PENGUJIAN PESAWAT UAP.pptPEMERIKSAAN DAN PENGUJIAN PESAWAT UAP.ppt
PEMERIKSAAN DAN PENGUJIAN PESAWAT UAP.pptirwankurniawan45
 
Modul Teori Kalibrasi (Pengujian Geometrik & Kualitas) Mesin Perkakas_Politek...
Modul Teori Kalibrasi (Pengujian Geometrik & Kualitas) Mesin Perkakas_Politek...Modul Teori Kalibrasi (Pengujian Geometrik & Kualitas) Mesin Perkakas_Politek...
Modul Teori Kalibrasi (Pengujian Geometrik & Kualitas) Mesin Perkakas_Politek...Ir. Duddy Arisandi, ST, MT
 
Macam macam kode cnc bubut
Macam macam kode cnc bubutMacam macam kode cnc bubut
Macam macam kode cnc bubutAnung Pati
 

What's hot (20)

las-listrik.pptx
las-listrik.pptxlas-listrik.pptx
las-listrik.pptx
 
Apol.fom.jpr hse.17 daftar periksa safety induction
Apol.fom.jpr hse.17 daftar periksa safety inductionApol.fom.jpr hse.17 daftar periksa safety induction
Apol.fom.jpr hse.17 daftar periksa safety induction
 
Welding Procces
Welding ProccesWelding Procces
Welding Procces
 
K3 mekanik
K3 mekanikK3 mekanik
K3 mekanik
 
Perhitungan & penilaian hse statistik bagian 1 rev.00
Perhitungan & penilaian hse statistik bagian 1 rev.00Perhitungan & penilaian hse statistik bagian 1 rev.00
Perhitungan & penilaian hse statistik bagian 1 rev.00
 
Manual traceability mampu telusur iso 9001 & iso 22000
Manual traceability   mampu telusur iso 9001 & iso 22000Manual traceability   mampu telusur iso 9001 & iso 22000
Manual traceability mampu telusur iso 9001 & iso 22000
 
Cv ardiansyah t.a cswip 3.1
Cv ardiansyah t.a cswip 3.1Cv ardiansyah t.a cswip 3.1
Cv ardiansyah t.a cswip 3.1
 
DAMPER
DAMPERDAMPER
DAMPER
 
Pengukuran ulir bab4
Pengukuran ulir bab4Pengukuran ulir bab4
Pengukuran ulir bab4
 
K3 presentation
K3 presentationK3 presentation
K3 presentation
 
K3 Pesawat Tenaga dan Produksi
K3 Pesawat Tenaga dan ProduksiK3 Pesawat Tenaga dan Produksi
K3 Pesawat Tenaga dan Produksi
 
Selayang Pandang Alat Berat
Selayang Pandang Alat BeratSelayang Pandang Alat Berat
Selayang Pandang Alat Berat
 
Daily report hse 10 januari 2022 mmp pomalaa
Daily report hse 10 januari 2022 mmp pomalaaDaily report hse 10 januari 2022 mmp pomalaa
Daily report hse 10 januari 2022 mmp pomalaa
 
Api 570 course material
Api 570 course materialApi 570 course material
Api 570 course material
 
PEMERIKSAAN DAN PENGUJIAN PESAWAT UAP.ppt
PEMERIKSAAN DAN PENGUJIAN PESAWAT UAP.pptPEMERIKSAAN DAN PENGUJIAN PESAWAT UAP.ppt
PEMERIKSAAN DAN PENGUJIAN PESAWAT UAP.ppt
 
Modul Teori Kalibrasi (Pengujian Geometrik & Kualitas) Mesin Perkakas_Politek...
Modul Teori Kalibrasi (Pengujian Geometrik & Kualitas) Mesin Perkakas_Politek...Modul Teori Kalibrasi (Pengujian Geometrik & Kualitas) Mesin Perkakas_Politek...
Modul Teori Kalibrasi (Pengujian Geometrik & Kualitas) Mesin Perkakas_Politek...
 
LOTO - LOCK OUT TAG OUT
LOTO - LOCK OUT TAG OUTLOTO - LOCK OUT TAG OUT
LOTO - LOCK OUT TAG OUT
 
Macam macam kode cnc bubut
Macam macam kode cnc bubutMacam macam kode cnc bubut
Macam macam kode cnc bubut
 
WORK PERMIT.pdf
WORK PERMIT.pdfWORK PERMIT.pdf
WORK PERMIT.pdf
 
Basic training maintenance
Basic training maintenanceBasic training maintenance
Basic training maintenance
 

Viewers also liked

Teknik pengelasan kapal jilid 1
Teknik pengelasan kapal jilid 1Teknik pengelasan kapal jilid 1
Teknik pengelasan kapal jilid 1tanalialayubi
 
Mengelas posisi datar_dan_fillet
Mengelas posisi datar_dan_filletMengelas posisi datar_dan_fillet
Mengelas posisi datar_dan_filletwiwithardianto
 
Pengenalan theodolit
Pengenalan theodolitPengenalan theodolit
Pengenalan theodolitRetno Pratiwi
 
Teknik pengelasan kapal jilid 1 smk
Teknik pengelasan kapal jilid 1 smkTeknik pengelasan kapal jilid 1 smk
Teknik pengelasan kapal jilid 1 smkpatriktator
 
Buku Teknik Kapal Penangkapan Ikan SMK
Buku Teknik Kapal Penangkapan Ikan SMKBuku Teknik Kapal Penangkapan Ikan SMK
Buku Teknik Kapal Penangkapan Ikan SMKAndry Dy
 
las listrik Electrode welding, Teknik Industri, Randy Suwandy
las listrik Electrode welding, Teknik Industri, Randy Suwandylas listrik Electrode welding, Teknik Industri, Randy Suwandy
las listrik Electrode welding, Teknik Industri, Randy Suwandyrandy suwandy
 

Viewers also liked (6)

Teknik pengelasan kapal jilid 1
Teknik pengelasan kapal jilid 1Teknik pengelasan kapal jilid 1
Teknik pengelasan kapal jilid 1
 
Mengelas posisi datar_dan_fillet
Mengelas posisi datar_dan_filletMengelas posisi datar_dan_fillet
Mengelas posisi datar_dan_fillet
 
Pengenalan theodolit
Pengenalan theodolitPengenalan theodolit
Pengenalan theodolit
 
Teknik pengelasan kapal jilid 1 smk
Teknik pengelasan kapal jilid 1 smkTeknik pengelasan kapal jilid 1 smk
Teknik pengelasan kapal jilid 1 smk
 
Buku Teknik Kapal Penangkapan Ikan SMK
Buku Teknik Kapal Penangkapan Ikan SMKBuku Teknik Kapal Penangkapan Ikan SMK
Buku Teknik Kapal Penangkapan Ikan SMK
 
las listrik Electrode welding, Teknik Industri, Randy Suwandy
las listrik Electrode welding, Teknik Industri, Randy Suwandylas listrik Electrode welding, Teknik Industri, Randy Suwandy
las listrik Electrode welding, Teknik Industri, Randy Suwandy
 

Similar to Panduan pelaksanaan uji welder test

Logam mesin fabrication 20
Logam mesin fabrication 20Logam mesin fabrication 20
Logam mesin fabrication 20Eko Supriyadi
 
Logam mesin fabrication 16
Logam mesin fabrication 16Logam mesin fabrication 16
Logam mesin fabrication 16Eko Supriyadi
 
Logam mesin fabrication 18
Logam mesin fabrication 18Logam mesin fabrication 18
Logam mesin fabrication 18Eko Supriyadi
 
ALIGNMENT COUPLING PUMP proses enginering
ALIGNMENT COUPLING PUMP proses engineringALIGNMENT COUPLING PUMP proses enginering
ALIGNMENT COUPLING PUMP proses engineringapipmustopa3
 
Logam mesin fabrication 22
Logam mesin fabrication 22Logam mesin fabrication 22
Logam mesin fabrication 22Eko Supriyadi
 
Menggerinda pahat
Menggerinda pahatMenggerinda pahat
Menggerinda pahatAlen Pepa
 
03_WELDING INSPECTION_Introduction
03_WELDING INSPECTION_Introduction03_WELDING INSPECTION_Introduction
03_WELDING INSPECTION_IntroductionRobby Wahyudi
 
Logam mesin surface finishing 1 (1)
Logam mesin surface finishing 1 (1)Logam mesin surface finishing 1 (1)
Logam mesin surface finishing 1 (1)Eko Supriyadi
 
Logam mesin fabrication 23
Logam mesin fabrication 23Logam mesin fabrication 23
Logam mesin fabrication 23Eko Supriyadi
 
Logam mesin fabrication 19
Logam mesin fabrication 19Logam mesin fabrication 19
Logam mesin fabrication 19Eko Supriyadi
 
Logam mesin fabrication 15
Logam mesin fabrication 15Logam mesin fabrication 15
Logam mesin fabrication 15Eko Supriyadi
 
Logam mesin fabrication 12
Logam mesin fabrication 12Logam mesin fabrication 12
Logam mesin fabrication 12Eko Supriyadi
 
Logam mesin machine and process operation 7.18 a, v1 rev (19)
Logam mesin machine and process operation 7.18 a, v1 rev (19)Logam mesin machine and process operation 7.18 a, v1 rev (19)
Logam mesin machine and process operation 7.18 a, v1 rev (19)Eko Supriyadi
 
Logam mesin fabrication 17
Logam mesin fabrication 17Logam mesin fabrication 17
Logam mesin fabrication 17Eko Supriyadi
 
01 Pengetesan dan pengukuran mesin perkakas - Copy.ppt
01 Pengetesan dan pengukuran mesin perkakas - Copy.ppt01 Pengetesan dan pengukuran mesin perkakas - Copy.ppt
01 Pengetesan dan pengukuran mesin perkakas - Copy.pptakunnatan715
 
Logam mesin fabrication 32
Logam mesin fabrication 32Logam mesin fabrication 32
Logam mesin fabrication 32Eko Supriyadi
 
Logam mesin machine and process operation 7.18 a, v1 rev (4)
Logam mesin machine and process operation 7.18 a, v1 rev (4)Logam mesin machine and process operation 7.18 a, v1 rev (4)
Logam mesin machine and process operation 7.18 a, v1 rev (4)Eko Supriyadi
 
Logam mesin machine and process operation 7.18 a, v1 rev (29)
Logam mesin machine and process operation 7.18 a, v1 rev (29)Logam mesin machine and process operation 7.18 a, v1 rev (29)
Logam mesin machine and process operation 7.18 a, v1 rev (29)Eko Supriyadi
 
Logam mesin machine and process operation 7.18 a, v1 rev (18)
Logam mesin machine and process operation 7.18 a, v1 rev (18)Logam mesin machine and process operation 7.18 a, v1 rev (18)
Logam mesin machine and process operation 7.18 a, v1 rev (18)Eko Supriyadi
 

Similar to Panduan pelaksanaan uji welder test (20)

Logam mesin fabrication 20
Logam mesin fabrication 20Logam mesin fabrication 20
Logam mesin fabrication 20
 
Logam mesin fabrication 16
Logam mesin fabrication 16Logam mesin fabrication 16
Logam mesin fabrication 16
 
Logam mesin fabrication 18
Logam mesin fabrication 18Logam mesin fabrication 18
Logam mesin fabrication 18
 
ALIGNMENT COUPLING PUMP proses enginering
ALIGNMENT COUPLING PUMP proses engineringALIGNMENT COUPLING PUMP proses enginering
ALIGNMENT COUPLING PUMP proses enginering
 
Logam mesin fabrication 22
Logam mesin fabrication 22Logam mesin fabrication 22
Logam mesin fabrication 22
 
Menggerinda pahat
Menggerinda pahatMenggerinda pahat
Menggerinda pahat
 
03_WELDING INSPECTION_Introduction
03_WELDING INSPECTION_Introduction03_WELDING INSPECTION_Introduction
03_WELDING INSPECTION_Introduction
 
Logam mesin surface finishing 1 (1)
Logam mesin surface finishing 1 (1)Logam mesin surface finishing 1 (1)
Logam mesin surface finishing 1 (1)
 
Logam mesin fabrication 23
Logam mesin fabrication 23Logam mesin fabrication 23
Logam mesin fabrication 23
 
Logam mesin fabrication 19
Logam mesin fabrication 19Logam mesin fabrication 19
Logam mesin fabrication 19
 
Logam mesin fabrication 15
Logam mesin fabrication 15Logam mesin fabrication 15
Logam mesin fabrication 15
 
Logam mesin fabrication 12
Logam mesin fabrication 12Logam mesin fabrication 12
Logam mesin fabrication 12
 
Logam mesin machine and process operation 7.18 a, v1 rev (19)
Logam mesin machine and process operation 7.18 a, v1 rev (19)Logam mesin machine and process operation 7.18 a, v1 rev (19)
Logam mesin machine and process operation 7.18 a, v1 rev (19)
 
Logam mesin fabrication 17
Logam mesin fabrication 17Logam mesin fabrication 17
Logam mesin fabrication 17
 
01 Pengetesan dan pengukuran mesin perkakas - Copy.ppt
01 Pengetesan dan pengukuran mesin perkakas - Copy.ppt01 Pengetesan dan pengukuran mesin perkakas - Copy.ppt
01 Pengetesan dan pengukuran mesin perkakas - Copy.ppt
 
Logam mesin fabrication 32
Logam mesin fabrication 32Logam mesin fabrication 32
Logam mesin fabrication 32
 
Logam mesin machine and process operation 7.18 a, v1 rev (4)
Logam mesin machine and process operation 7.18 a, v1 rev (4)Logam mesin machine and process operation 7.18 a, v1 rev (4)
Logam mesin machine and process operation 7.18 a, v1 rev (4)
 
DEA 3333
DEA 3333DEA 3333
DEA 3333
 
Logam mesin machine and process operation 7.18 a, v1 rev (29)
Logam mesin machine and process operation 7.18 a, v1 rev (29)Logam mesin machine and process operation 7.18 a, v1 rev (29)
Logam mesin machine and process operation 7.18 a, v1 rev (29)
 
Logam mesin machine and process operation 7.18 a, v1 rev (18)
Logam mesin machine and process operation 7.18 a, v1 rev (18)Logam mesin machine and process operation 7.18 a, v1 rev (18)
Logam mesin machine and process operation 7.18 a, v1 rev (18)
 

Panduan pelaksanaan uji welder test

  • 1. Service TEAM-PATRiA Panduan Pelaksanaan Uji Welder/Refreshing Skill For Site Operation ( Standart ASME IX ) Latar Belakang Untuk medapatkan kualitas las lasan yang sesuai standart, ada 3 faktor yang harus diperhatikan, yaitu peralatan/tools,welding coordinator dan welder/operator. Welder sebagai salah satu dari 3 faktor utama tersebut, harus benar-benar diperhatikan kualitas/skillnya. Requalifikasi dan upgrading welder hendaknya dilakukan secara berkelanjutan dengan pengawasan penuh dari inspector. Project repair LV PATRiA sangat bergantung kepada kualitas skill dari welder, selain tentunya ditunjang oleh peralatan/tools yang memadai serta welding koordinator yang mumpuni. Dengan memperhatikan gambaran diatas, maka sangat perlu dilakukan requalifikasi, maintenance serta upgrading welder di site. Harapannya adalah welder yang mempunyai skill yang sesuai standart dan mampu bekerja dengan baik, sehingga memberikan kontribusi dalam meningkatkan kualitas hasil las lasan. Lebih dari itu customer satisfaction juga akan meningkat seiring dengan menurunnya kuantitas repair LV. Prosedur Welder Test  Persiapan Sebelum Pengelasan a. Peralatan Pengelasan i. Mesin Las Bisa menggunakan mesin las merek ESAB, Kobe, Panasonic yang tersedia di lapangan. Minimal mampu untuk 500ampere ( Sesuaikanᵙ dengan kondisi di lapangan ). Pastikan mesin las dalam kondisi yang bagus. Kalibrasi mesin las jika memang dibutuhkan. Gunakan tang 1
  • 2. Service TEAM-PATRiA ampere unt memastikan bahwa output dari mesin las sesuai dengan panel yang terdapat pada badan mesin. ii. Material (ASME IX QW.461.9) Baja A36/SS400 Plate : 300x125x12mm (2pcs) Pipe : Tebal min 13mm Buat kampuh dengan sudut kampuh 30º, root gap 2-3mm, root face 2- 3mm ( lihat gbr ) Ketengan : a. Sudut kampuh : Sudut champer material terhadap garis vertikal b. Root gap : Jarak antara material 1 dan material 2 (besarnya ± sesuai diamater elektroda) c. Root face : Tinggi jalur tembusan (semakin besar root face tembusan semakin sulit) iii. Elektroda/Filler metal Untuk SMAW Ø elektroda 2.6 (root) 3.2, 4 (capping)  E7016 (LB-52U) unt tembusan/root  E7018 (LB-52-18) untuk isian/capping 2
  • 3. Service TEAM-PATRiA Untuk GMAW gunakan ER70S (optional-repair lv site mayoritas menggunakan proses las SMAW) iv. APD (Alat Pelindung Diri) Apron, sarung tangan, google, safety shoes, masker dll v. Tools penunjang Gerinda potong, sikat baja, palu, electrical oven, meja kerja, ragum, meja las, mistar, kikir dll vi. Data welder ( data peserta ) Digunakan untuk merecord proses pelaksanaan qualifikasi. Nantinya data welder ini akan berfungsi untuk mempermudah identifikasi welder  Pelaksanaan Pengelasan  Persiapan Welder 3
  • 4. Service TEAM-PATRiA • Briefing singkat oleh instruktur, induksi, doa, absen dll. • Pemberian nomor urut unt pengetesan ( jika welder yang akan direfresh banyak ) hal ini dimaksudkan proses tes berjalan lancar dan rapi, tidak adanya tumpukan welder di satu tempat.  Persiapan alat dan material • Pemberian test plate untuk setiap welder. • Welder diberi kebebasan unt sekedar merapikan test plate yang telah diberikan. • Seluruh peralatan dan APD telah siap digunakan, gunakan chek list unt memastikan bahwa setiap welder telah menerima seluruh APD.  Proses Pengelasan  Setting parameter pengelasan. Semua parameter pengelasan mengacu kepada WPS (Welding Procedure Specification) yang telah ada. Namun WPS bukan sebagai acuan unt penilaian tes welder. WPS hanyalah sebagai pedoman/rambu2 dalam pengerjaan pengelasan spesimen uji. Jika WPS belum tersedia, silahkan kontak Inspector.  Posisi pengelasan (Welding Positions QW431.1 and QW461.2). Sebenarnya posisi bukanlah esesensial variable menurut ASME, namun menurut standart lain, posisi merupakan esenssial variable. Posisi pengelasan yang akan diujikan adalah 3G-6G dan 3F-4F. Penentuan posisi ini didasarkan pada sertifikat yang dimiliki oleh welder. Jika welder memilik sertifikat 3G, berikan mereka perintah untuk melakukan pengelasan dengan posisi 3G, begitupun jika 4G, 5G dan 6G.  Perhatikan gbr berikut : • Posisi pengelasan untuk PLATE - Posisi 3G (Vertical up atau down progression) - Vertical up biasanya memilik tingkat kesulitan yang lebih kecil dibandingkan vertical down. Jadi ketika melakukan pengujian, amati welder tersebut menggunakan metode vertical up atau vertical down. Ini bisa juga dimasukkan sebagai poin penilaian nantinya. - Posisi 4G (Overhead) 4
  • 5. Service TEAM-PATRiA Material berada diatas welder (kebalikan posisi 1G) Perhatikan benar APD yang harus dipakai oleh welder, yaitu pelindung kepala full. - Posisi 5G (Pipe fixed horisontal) Pada posisi ini, pipanya diam. Welder yang bergerak mengelilingi pipa untuk melakukan pengelasan. - Posisi 6G (Pipe fixed 45 degrees upwards and downwards) Hampir sama dengan 5G, namun pipa dimiringkan dg sudut 45. - Posisi 1F-5F Pengelasan 1F-5F hampir sama dengan posisi pengelasan 1G-5G. Hanya saja yang membedakan adalah jenis sambungan T joint. Perhatikan gambar berikut : 5
  • 6. Service TEAM-PATRiA Setelah Proses Pengelasan  Specimen ID Setelah selesai mengelas, welder menyerahkan material hasil kerjanya kepada koordinator untuk selanjutnya dilakukan proses penilaian hasil. Pastikan bahwa welder menyerahkan hasil las lasanya sendiri. Ambil foto jika perlu.  Pengembalian APD Proses selanjutnya alah mengembalikan semua tool, APD dan peralatan lainnya. Pastikan cek list telah terisi dengan benar, jangan sampai ada tool/PAD yang tidak sesuai dengan cek list  Pembersihan Setelah seluruh welder melakukan pekerjannya, workshop/tempat uji welder harus dirapikan dan dibersikan seperti semula. Pastikan mesin dan peralatan elektronik telah dimatikan dan dikembalikan ke posisinya masing masing. Ini dilakukan unt mempermudah tes welder untu keesokan harinya. Penilaian Di dalam standart ASME-IX, dalam melakukan kualifikasi terhadap operator hendaknya dilakukan pengujian berupa destructive dan non-destructive test (DT- NDT), namun mengingat kondisi dilapangan dan banyak faktor yang lain, DT-NDT hanya dilakukan sebagian saja. Ketika Welder berhasil lulus untuk grade posisi 6G, maka sesuai ASME dan AWS D1.1 , maka dia juga dinyatakan kompeten untuk melakukan pengelasan untuk grade posisi dibawahnya. Proses requalifikasi ini akan rutin dilaksanakan setiap 3 atau 6 bulan sekali, tergantung kondisi dan kesiapan personel di lapangan. Berikut adalah poin penilaian welder • Kemampuan/Skill Visual Inspection Tujuan: : Untuk mengetahui apakah hasil pengelasan yang dibuat oleh Welder / Operator sudah memenuhi persyaratan yang diminta costumer specification atau codes / standard dengan cara, mencocokan persyaratan yang diminta 6
  • 7. Service TEAM-PATRiA dengan kondisi actual dilapanagan ( verifikasi ). Cacat las yang sering ditemui disini biasanya, berupa undercut, hi-lo, njendol, concavity, spatter, surface porosity, incomplete penetration dll. Peralatan yang digunakan, welding gauge, senter, kaca pembesar dll. Untuk teknikal pelaksanaanya bisa menghubungi inspector Penetran Tes (Optional) Tujuan: Untuk melihat adanya welding deffect pada sub-surface weld metal. Untuk metode pengaplikasiannya bisa menghubungi inspector. Pemahaman/Ketrampilan Tujuan: Melihat seberapa jauh pemahaman welder tentang arti mengelas. Dimulai sejak persiapan sebelum pengelasan (pembersihan kampuh, perlakuan tag weld, pengaturan jarak rootface, menghidupkan mesin dan menyetel arus/ampere dll), selama pengelasan (pembersihan antar layer, perlakuan panas,cara penyambungan antar join, cara menyalakan dan mengangkat elektroda dll), setelah proses pengelasan (pembersihan mahkota las, pembersihan hasil pengelasan, perlakuan panas, peening dll) • Sikap Amati tingkah laku dari welder. Perhatikan betul gaya berpakaian dan sikap selama menjalani proses refresh ini. Bapak bapak yang di site tentu lebih memahami untuk faktor yang ini. • Lain lain Amati faktor faktor yang lain, misalkan kerja keras dan kejujuran, serta sportifitas. Kerapihan dalam bekerja juga bisa menjadi faktor penilaian. Kejujuran merupakan faktor yang tidak ada toleransinya. Setiap welder harus jujur dan bertanggung jawan terhadap material hasil las lanya. Note : Acceptance Kriteria / Syarat kelulusan hasil las lasan adalah sebagai berikut : Untuk visual tes, tidak boleh ada cacat pengelasan berupa undercut, spatter, incomplete penetrasi. Manik las tampak 7
  • 8. Service TEAM-PATRiA halus dan tidak terlalu tinggi namun juga tidak terlalu flat/datar (±2-3.5mm – gunakan welding gauge untuk melihat ukurannya). Below Visual Inspection Acceptance Criteria : # The crack, of any size or location in the weld, is not a shallow crater crack or star crack shall be rejected. The crack is a shallow crater crack or star crack with a length that exceeds 5/32 in. (4 mm) also rejected. # Undercutting adjacent to the cover or root bead shall not exceed the dimensions given in Table 4(Maximum Dimension of Undercutting) and Section 9.3.11 # Inadequate Penetration (detail see Section 9.3.1 , 9.3.2, 9.3.3 and figure 13) can’t exceed 1 inch. # Incomplete Fusion shall be considered a defect should any of the following conditions exist: a. The length of an individual indication of IF exceeds 1 in.(25 mm). b. The aggregate length of indications of IF in any continuous 12-in. (300 mm) length of weld exceeds 1 in. (25 mm). c. The aggregate length of indications of IF exceeds 8% of the weld length in any weld less than 12 in. (300 mm) in length. And fore more Incomplete Fusion can see on Section 9.3.5 (figure 17) # Internal Concavity (Any length of internal concavity is acceptable, provided the density of the radiographic image of the internal concavity does not exceed that of the thinnest adjacent parent material. For areas that exceed the density of the thinnest adjacent parent material, the criteria for burn-through (see 9.3.7) are applicable) more detailed see Figure 18. 8
  • 9. Service TEAM-PATRiA # Burn-Through (The maximum dimension exceeds 1/4 in. (6 mm) and the density of the BT’s image exceeds that of the thinnest adjacent parent material) more detailed see Section 9.3.7.1, 9.3.7.2, 9.3.7.3 . # Slag Inclusions (when the size of a radiographic indication of slag is measured, the indication’s maximum dimension shall be considered its length) more detailed see Section 9.3.8.1, 9.3.8.2, 9.3.8.3) # Porosity (The size of an individual pore exceeds 1/8 in. (3 mm)) more detailed conditions see Section 9.3.9.2 until 9.3.9.4 and Figure 19 or 20. # Excluding incomplete penetration due to high-low and undercutting, any accumulation of imperfections (AI) shall be considered a defect should any of the following conditions exist: a. The aggregate length of indications in any continuous 12-in. (300-mm) length of weld exceeds 2 in. (50 mm). b. The aggregate length of indications exceeds 8% of the weld length Untuk pengujian penetran tes (Optional) acceptance criterianya adalah seperti yang tampak pada gambar disamping. Seluruh standart yang digunakan merujuk pada ASME IX, ASME V dan AWS D1.1. Demikian panduan prosedur pengujian/refreshing welder unt site. Jika ada hal yang belum jelas dan perlu dibahas lebih lanjut silahkan hubungi contact person saya dibawah ini. 9
  • 10. Service TEAM-PATRiA Akhir kata, terima kasih yang sebesar besarnya atas kerja sama dan kerja keras Bapak- Bapak site operation, benteng pertama PATRiA dalam mengahadapi customer. Sukses selalu dan tetap semangat. Sincerely Yours, Victor Rizal Filosofi Welding Inspector – PATRiA ۞ PT. United Tractors Pandu Engineering Jl. Jababeka XI blok H 30-40 Kasawan Industri Jababeka 1 Cikarang, Bekasi 17530 Phone : 085 236 5555 98 ۞ E-mail : victor.filosofi@gmail.com Website : www.vicriz.co.cc 10