Dokumen ini membahas tentang kesehatan reproduksi meliputi definisi, interpretasi, program, dan tujuan pelayanan kesehatan reproduksi remaja. Kesehatan reproduksi didefinisikan sebagai kondisi kesehatan fisik, mental, dan sosial yang memungkinkan individu untuk memiliki kehidupan seksual yang aman dan memuaskan serta mampu bereproduksi. Program kesehatan reproduksi mencakup pelayanan kesehatan reproduksi komprehensif, keluarga berencana,
2. DEFINISI
KESEHATAN REPRODUKSI
• Kesehatan reproduksi menurut WHO
(1994), adalah
– suatu kondisi/ status kesehatan secara
fisik, mental dan sosial yang bukan hanya
sekedar bebas dari kesakitan atau
kelemahan, tetapi dalam semua hal yang
menyangkut proses, fungsi dan sistem
reproduksi pada seluruh tahap kehidupan.
3. INTERPRETASI
KESEHATAN REPRODUKSI
• setiap individu (perempuan atau lelaki) dapat memperoleh
kehidupan seks yang
-bertanggung jawab,
-aman
-memuaskan
-mempunyai kapasitas bereproduksi
-kebebasan untuk menentukan jumlah, jarak dan
waktu kapan memperoleh anak.
• kesehatan reproduksi secara komprehensif dipengaruhi oleh aspek
*medis
*sosial-budaya
*politik
*ekonomi.
4. PROGRAM
KESEHATAN REPRODUKSI
1. Pelayanan kesehatan reproduksi secara
komprehensif
2. Kependudukan/keluarga berencana
3. Safe motherhood/ maternal care
4. Kesehatan ibu dan anak
5. Pengendalian penyakit infeksi HIV/AIDS
6. Pendidikan kesehatan
7. Kesehatan remaja
8. Pemberdayaan perempuan
5. Departemen Kesehatan RI bersama
lembaga swasta tahun 1996, telah
merumuskan tentang 4 komponen
pelayanan kesehatan reproduksi esensial
yaitu kesehatan ibu dan anak, keluarga
berencana, pemberantasan IMS/HIV-
Aids, dan kesehatan reproduksi remaja.
6. Tujuan Kespro Remaja
– Menurunkan risiko kehamilan tidak
diinginkan dan pengguran yangtidak
dikehendaki.
– Menurunkan IMS-HIV-Aids
– Memberikan informasi kontrsepsi (untuk
pasca keguguran)
– Konseling untuk mengambil keputusan
sendiri tentang kesehatan reproduksinya
7. Operasionalisasi Program
• Melalui sektor pendidikan (masuk kurikulum)
• Mengikutsertakan LSOM: masyarakat, orangtua,
organisasi massa dan keagamaan
• Pembinaan khusus: institusi keluarga dg bina
keluarga anak dan remaja, kekompok sebaya,
institusi sekolah dg pembinaan pamong belajar,
pelatihan siswa, pembentukan lembaga
konseling remaja, institusi tempat kerja dg KIE