2. Pertanyaan refleksi awal:
1. Apa yang menjadikan saya tetap
menjadi orang Katolik ?
2. Pengalaman masa lalu apa yang
menjadikan saya “mempunyai sikap
negatif” menjadi orang katolik ?
Griyo Kasantosan Wangon Keuskupan Purwokerto
3. Pengertian Paguyuban umat berimanmenurut saya ?
Sekelompok orang buta dan seekor gajah
Griyo Kasantosan Wangon Keuskupan Purwokerto
4. Enam facet dalam “ berlian “ Gereja.
Komunitas
Sabda Allah
Komunitas Komunitas
Para murid Rahmat
Komunitas Komunitas
institusional pelayan
Komunitas
sakramental
(Mark Link, SJ –The Catholic Vision. No. 16)
Model Paguyuban Umat beriman
Griyo Kasantosan Wangon Keuskupan Purwokerto
5. Model diskripsi kekuatan kelemahan
Komunitas para Komunitas perdana, Jesus Terbuka, siap berkembang Komunitas cenderung
murid/komunitas iman menjadi pusat dan para iman yang kokoh dan kurang nya rasa “pengarah
murid memberi kesaksian dinamis dan kepemimpinan”
akan jesus yang wafat,
bangkit dan akan kembali
Komunitas Sabda Allah Fokus pada sabda Allah dan Sabda menjadi sumber Penghargaan thd tradisi dan
tugasnya mewartakan hidup dan iman kristiani segi sakramental gereja
sabda Allah kurang
Komunitas Rahmat “Umat Allah “(Im 20:26, Yoh Komunitas Kaum beriman, Pelayanan ad extra kurang
15,5) Tubuh Mistik Kristus kristus sumber hidup dan diperhitungkan sebagai
aktivitas rahmat.
Komunitas Institusional Mat 16:18-19: petrus Identitas jelas, organisasi Bahaya diktator, birokrasi,
menjadi batu karang, dan penampilan sangat kuat menekankan kuasa klerus
Hirarki memperoleh
wewenang ilahi.
Kepemimpinan petrus
Komunitas sakramental Gereja menghadirkan wajah Allah yang jauh tak Hal-hal ritual dijadikan
Kristus, Kristus terperikan dapat dilihat, ibadat pokok. Formalisme
menampilkan wajah Allah didengar dan dijamah. agama
(Yoh 14:9) Melalui Gereja, Jesus
melanjutkan karya
penyelamatanNya
Komunitas Pelayanan Kerajaan Allah tidak hanya Pelayanan kepada semua Bahaya jatuh dalam
diomongkan tetapi juga orang terutama kaum sosialisme, mudah
diwujudkan secara nyata, marginal menjadi prioritas mengadopsi nilai-nilai
opsi kepada kaum mmiskin, tinggi. sekular disamakan begitu
tertindas dan difabel. saja dng nilai-nilai iman
6. Gereja tidak sama dengan organisasi-organisasi kemasyarakatan atau partai
Atau negara.
Gereja mempunyai 2 dimensi: manusiawi dan ilahi.
* Dimensi Ilahi (tak dapat dilihat) :
“ Kristus yang hidup menyatukan umat beriman dan Dia sebagai Kepala”
* Dimensi Manusiawi (dapat dilihat)
“ Paguyuban yang dipersatukan oleh iman akan Yesus”.
Oleh Karena itu bicara soal Gereja: Paroki, Dewan Pastoral Paroki dan lembaga-
Lembaga Gerejawi, tidak bisa melepaskan diri dari IMAN AKAN YESUS.
Konsekwensinya adalah segala kegiatan-kegiatan gerejawi
(IBADAT, RAPAT, RESTRA, MANAJEMEN PAROKI, KARYA
SOSIAL, PENDIDIKAN, KESEHATAN dsb) tidak lain adalah ungkapan dan
perwujudan Iman.
Griyo Kasantosan Wangon Keuskupan Purwokerto