Dokumen tersebut membahas perkembangan GIS dan tantangan di dunia kerja berdasarkan pengalaman penulis. Terdapat tips untuk mahasiswa dalam menghadapi skripsi dan dunia kerja, serta perkembangan hardware, software, data, dan aplikasi GIS saat ini seperti peningkatan kapasitas perangkat dan penurunan harga, perkembangan open source, database spasial, web dan mobile GIS, serta peningkatan resolusi citra satelit dan data elevasi.
1. PERKEMBANGAN GIS DAN
TANTANGAN DUNIA KERJA
ENVIRONMENTAL GEOGRAPHY
STUDENT ASSOCIATION SHARING
GROUP
15 Mei 2015
FAKULTAS GEOGRAFI
UNIVERSITAS GADJAH MADA
YOGYAKARTA
BRAMANTIYO MARJUKI
PUSAT PENGOLAHAN DATA
KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM
bramantiyo.marjuki@gmail.com /
b_marjuki@pu.go.id
081286891086
2. Biodata
Nama : Bramantiyo Marjuki (malu nyantumin title, belum panjang soalnya wkwk)
NIM : 04/175633 /GE/5579 (tua euy)
Prodi : Geografi (dulu pas jaman saya ada 5 prodi, prodi geografi ini yang paling general sekaligus
gak jelas yg dipelajari apaan)
Tahun lulus : 2008 (anak baik,lulusnya tepat waktu, *padahal sebenarnya karena keburu ga mampu
bayar kuliah)
IPK : 3.47 (trust me, IPK means nothing di dunia kerja, *padahal galau dan kecewa karena gagal
cumlaude)
Pengalaman kerja (baik yang serabutan maupun lumayan bergengsi *menurut saya sih)
1. Asisten Praktikum Jurusan Geoling 2007-2008 (ngajar geomorfologi dasar dan permukiman
perkotaan), * kacau, nggak bisa menjelaskan materi dengan baik, ilmu cetek, paparan
lompat2, penampilan nggak rapi, tapi disukai praktikan karena murah ngasih nilai ^_^”
2. GIS Assistant Early Recovery Project for Bantul Earthquake United Nations Development
Programme 2008-2009. * Kerja pertama secara profesional, masih polos, Cuma ngikut perintah
atasan, nggih nggih ra kepanggih, tapi ini yang ngebentuk keterampilan GIS karena kolaborasi
dengan ahli2 GIS terkemuka di jogja dan nasional)
3. GIS Officer West Java Earthquake Recovery Team UNDP 2009-2010, * Gaji naik 3x lipat,
permintaan output kerja banyak (banyak juga yg ga terpenuhi), mulai keluar dari pekerjaan
teknis so harus mulai rajin menjadi liaison officer, mimpin koordinasi, mengeluarkan ide2
inovatif (dan akhirnya banyak yang gagal/nggak optimal karena nggak siap, nggak ngerti
ilmunya, masih nggak pinter ngomong/persuasi)
2
3. Pengalaman kerja (baik yang serabutan maupun lumayan bergengsi *menurut saya sih)
1. Asisten Praktikum Jurusan Geoling 2007-2008 (ngajar geomorfologi dasar dan permukiman perkotaan),
* kacau, nggak bisa menjelaskan materi dengan baik, ilmu cetek, paparan lompat2, penampilan nggak
rapi, tapi disukai praktikan karena murah ngasih nilai ^_^”
2. GIS Assistant Early Recovery Project for Bantul Earthquake United Nations Development Programme
2008-2009. * Kerja pertama secara profesional, masih polos, Cuma ngikut perintah atasan, nggih nggih
ra kepanggih, tapi ini yang ngebentuk keterampilan GIS karena kolaborasi dengan ahli2 GIS terkemuka
di jogja dan nasional)
3. GIS Officer West Java Earthquake Recovery Team UNDP 2009-2010, * Gaji naik 3x lipat, permintaan
output kerja banyak (banyak juga yg ga terpenuhi), mulai keluar dari pekerjaan teknis so harus mulai
rajin menjadi liaison officer, mimpin koordinasi, mengeluarkan ide2 inovatif (dan akhirnya banyak yang
gagal/nggak optimal karena nggak siap, nggak ngerti ilmunya, masih nggak pinter ngomong/persuasi)
4. Nganggur 6 bulan (awal 2010), *ciyuss, sebelum ini banyak nolak tawaran kerjaan, akhirnya ga ada
kerjaan, tiap hari cuman main game, nongkrong atau piknik, duit menipis tabungan abis, di bulan2
terakhir sadar dari khilaf, mulai mempelajari hal baru, utamanya IT, balik kampus ikut proyek 2,
berlatih skill komunikasi dan presentasi, ada beberapa proyek di beberapa LSM.
5. Kerja Kontrak IT (bikin aplikasi inventarisasi bencana) di BPBD jawa timur (tengah – akhir 2010), * ini
kerjaan paling nggak jelas dari aspek gaji (akhirnya malah tombok), tapi secara tema pekerjaan
manfaatnya buat pribadi banyak banget, apa yg dipelajari di awal tahun kepake banget, pengetahuan
IT berkembang pesat disini), proyek ini nggak selesai karena keburu jadi PNS, saya menyesal tidak bisa
menyelesaikannya, yep im not proffesional in this case
6. Jadi PNS di Kementerian PU setelah 2 tahun ga diterima (2011-sekarang), ditempatkan di Pusat
pengolahan data yang kebetulah matching banget dengan bidang ilmu kesukaan (GIS dan IT), banyak
pekerjaan pembuatan peta dan analisa spasial, koordinasi dan kerjasama dengan
kementerian/lembaga lain, mulai jadi narasumber pelatihan dan bimtek, berinovasi dengan membuat
berbagai kegiatan terkait geospasial yang dapat meningkatkan kinerja Kementerian. So far this is the
best job I get, ada karirnya, penghasilan cukup.
2
4. Lessons learned and Tips
1. Grow Geographical Passion, Skill and Knowledge (anda adalah
geograf, mau tidak mau, suka tidak suka, it is part of you, dan
itu modalmu, dont waste your precious 4 years)
2. Do some organizational stuffs ( anda akan bekerja sama dengan
orang lain, menjadi pemimpin, menghadapi masalah, dimana
tempat terbaik untuk belajar semua itu sejak dini? )
3. Be loud ! Be innovative ! Be creative! (jangan takut ngomong
didepan umum, percaya diri, nembak cewek aja berani)
4. English Skill is a Must! (anda akan ketemu orang dari negara lain,
working together with them, ini era global bro!,
5. Comfort Zone isnt healthy (jangan terlalu lama dikampus kecuali
pengen jadi dosen, dan siap berkorban waktu dan tenaga untuk itu).
2
5. Lessons learned and Tips
6. Jangan keburu menikah (kalian boleh tidak sependapat, but there are many
opportunities waiting for you, yang akan menjadi terbatas ketika sudah menikah)
7. Keep the networks On ( jaga persahabatan, kesempatan bisa datang dari
teman sendiri, kakak angkatan, adik angkatan )
8. Jangan PNS minded (lucu juga tips ini keluar dari mulut pns, tapi banyak
pekerjaan yang lebih keren dan bergaji besar daripada jongos negara, di INGO,
BUMN, perusahaan ESDM, sukur2 bisa merintis lapangan kerja geospasial sendiri)
9. Cepat selesaikan apa yang telah kalian mulai dan terbanglah, (kalian masih
muda, jika lulus kuliah umur 22 tahun, menikah umur 25 tahun, anda punya 3
tahun untuk berksplorasi dan mencoba macam2)
10. Jangan puas hanya dengan ilmu dan skill yang dipelajari di kuliah dan
praktikum, bereksplorasilah lebih jauh, kebanyakan skill yang dibutuhkan di
dunia kerja butuh lebih dari sekedar yang dipelajari di teori dan praktikum.
2
6. Tips untuk yang akan menghadapi The Final
Destination *jreng jreng jreng
Kata Profesor Dulbahri, “skripsi itu mudah, yang bikin sulit adalah orangnya”,
you are the problem, so jangan moody, cengeng, abis diputus pacar trus
depresi, keep the focus on, when its time to doing the assignment, do not let
other things interfere,
Chef yang baik tidak akan mencari resep masakan dulu, tapi dari mencari
bahan masakan baru nanti dipikir mau pake resep apa (ini kata gue sih, tapi
diinspirasi dosen pembimbing skripsi gue :p )
Skripsimu kemungkinan besar Cuma berakhir di perpustakaan, bulukan dan
berdebu, so tidak usah yang mahal2, itungan rumusnya njlimet,
pembahasannya 400 halaman, pake uji Z uji T Uji M etc, lapangannya berbulan
bulan, makin cepat kelar, makin cepat kalian selesai menjadi drakula
penghisap darah orang tua dan menjadi manusia sejati, insya Allah. Buat saya,
skripsi hanyalah media untuk belajar bekerja secara ilmiah dan tidak
dogmatis.
Dosen pembimbing dan penguji skripsi adalah nasib, so I cant say anything
about this, yang nampak jahat bisa realnya baik, yang calm didepan bisa
kejam dibelakang (sudah saya dan teman2 saya buktikan sendiri, guaranteed),
yang penting dosennya dibaik2in saja, kalian yang cantik jangan lupa kasih
your best,cutest and most perfect angle smile kalau bimbingan like you do in
your path,FB, and instagram display picture (kali2 aja luluh), nurut sama
masukan beliau (kecuali dosennya berkenan diajak debat).
6
7. Tips untuk yang akan menghadapi The Final
Destination *ba dum tssss
last but not least, cmungudtth ea kaka’ , dont let skripsi make you
down, permasalahan kalian dalam hidup di masa depan yang lebih
berat dari skripsi insya Allah BANYAK!, enjoy the process, kalau
down ? Ya cari hiburan, maen ama pacar (buat yg ga jomblo),
nonton naruto/one piece/fairy tail (buat yg otaku), naek gunung
(buat anggota gegama), ngeband atau dengerin lagu2 penyemangat
hidup (buat yg hobi musik) demo turunkan JKW di bunderan (buat
yg anggota BEM), kalau yg jomblo dan ga punya hobi apapun?? Mati
wae massss bwahaha.
I wish you great ngerjain skripsi experience guys!! (kemarin ada yg
KKL III dan ngerjain skripsi di banyuwangi, sumpah aku ngiri banget
pengen ikut >_< )
7
8. Untuk EGSA
8
Kegiatan sharing alumni ini bagus beud, digelar rutin dong kalo bisa, sebulan
sekali kek, alumni kita banyak yang bekerja di berbagai bidang, biar wawasan
teman2 makin banyak
EGSA sekarang keren yaah??!, ga kayak jaman gue dulu mahasiswanya
kebanyakan bersiklus kuliah-perpus-pulang, lanjutkan teman2!
Usulin ke jurusan/fakultas dong, supaya ada program kerja praktek (KP) di
perusahaan/instansi, masak Cuma D3 PJSIG doang, masak kalah sama ITB, UI,
UNDIP, IPB, ditempat saya tiap caturwulan ada lamaran KP dari mereka dan it
helps us a lot, mereka juga dapat gambaran dunia kerja, so bisa membantu
dalam memutuskan jenis pekerjaan yang diinginkan di masa depan
Semoga makin mantab kedepan, makin banyak kegiatan, sukur2 satu jurusan
aktif semua di EGSA, geografi lebih dikenal di luar, tidak hanya taunya bikin peta
doang, kita bisa lebih dari itu, semoga
10. Apa aja sih ?
a. Hardware
b. Software
c. Data
d. Aplikasi
10
11. Hardware
a. Kapasitas storage dan memory semakin besar dengan ukuran fisik
semakin kecil
b. Processor makin kuenceng dan mendukung Parallel processing
c. Infrastruktur jaringan internet yang makin baik,stabil dan kencang
Daaannnn harganya makin murah!
11
IMPLIKASINYA ?????
Pekerjaan GIS dengan volume besar dan harus selesai dengan cepat
menjadi mungkin untuk dilakukan
Kalian nanti kalau jadi ahli GIS harus tetep update masalah hardware terbaru, biar bisa usulin pengadaan hardware di kantor
agar nggak ketinggalan jaman, belom pernah ngerasain ngolah citra quickbird se kabupaten pake komputer pentium 4 dan
RAM 512 MB kan? Aku pernah, dan jengkelnya sama dengan orang kejebak macet di jakarta
12. Software
a. ArcGIS masih menjadi monster, tapi Quantum GIS dan gerombolan
open source lain mulai menjadi anak bandel (learn both of them)
b. DBMS (database Management System) sudah aware dengan
geospasial, contohnya PostgreSQL, Microsoft SQL server, Oracle,
mySQL, apa manfaatnya ? Kamu bisa bikin peta bareng2 sama
temanmu, kamu ndigit bantul, temanmu ndigit sleman, jadilah satu
DIY. Selain itu, pengalaman ditempatku itu, pak menteri maunya
peta2 itu bisa tampil di tablet Andromax kesayangannya
c. WebGIS dan MobileGIS softwarenya makin banyak, (mapserver,
mapguide, arcgis server, erdas apollo, geoserver, Google Mymaps,
Mapbox, GIScloud, arcgis.com dll), sekarang hampir semua
kementerian, lembaga, instansi, , pemda, BUMN, sudah punya
webGIS, selain untuk publikasi data, update data di lapangan, juga
untuk gengsi2an biar ga kalah sama yang laen. Tapi memang
kecenderungan DSS (decision support system) sekarang pake WebGIS
kok, di level nasional kita punya Portal INA-SDI, jadi satu
kementerian bisa nglongok data kementerian lain tanpa bikin surat
dan nunggu disposisi yang ugh menyebalkan dan lama.
12
13. Data
a. Citra satelit makin detil, (satelit worldview-3 yang kemarin sukses luncur bisa
sampe resolusi 30 cm, lama2 kayaknya mbak2 perawan desa nggak leluasa
lagi mandi di sungai, takut diintip dari angkasa, wkwkwk)
b. LIDAR, IFSAR dan produk Elevasi resolusi tinggi lainnya makin tersedia. (mau
lihat deformasi gunung api sudah nggak sulit sekarang). Di kampus masih pake
Kontur RBI ? wkwkwkw nanti saya kasih link download DEM terrasar dari BIG
biar pemetaan geomorfologinya lebih asik.
c. Jaringan INACORS-GNSS mulai diperhatikan, dibangun dan sudah tersedia
secara free dari BIG. (ndak perlulah set up base station berjam2 buat survei
DGPS).
d. Peta2 dasar dan tematik skala besar mulai dirintis, BIG sedang membuat Peta
RBI 10000 dan 5000, di PU peta infrastruktur minimal skalanya harus 50.000
se indonesia, RTRW kebanyakan daerah sudah selesai dan mulai masuk ke
RDTR yang skalanya juga 5000.
e. UAV based imagery and digital elevation data jadi maenan baru, di tambang
dan sawit udah banyak dipake, pembuatan RDTR juga sudah mulai make,
murah dan cantik, eh detil, siapa yang nggak mau coba? wkwk
13
14. Aplikasi/Tema yang ngetrend
a. Disaster related mapping, (istilahnya wah ada bencana, bisa cari duit nih),
b. Tata ruang (Pemda se indonesia lagi pusing karena RDTR-nya ditolak BIG
karena peta-nya nggak beneran skala 5000 seperti amanat undang2, akhirnya
pemrosesan citra seperti orthorektifikasi, pan sharpening, juga GPS skala
detil seperti Differensial GPS, Real time kinematik, post processing
correction,sampai UAV based mapping mulai dipelajari)
c. Crowdsourcing dan Participatory/collaborative Mapping (ini karena teknologi
sekarang udah cloud based, jadi pemetaan partisipatif mulai banyak
digunakan, utamanya pas pemilu, bencana, pemetaan batas desa, dll.
d. Geostatistik. (banyak dipake di dunia pertambangan dan studi lingkungan)
e. Pembuatan dan Updating Peta dasar. (indonesia sangat luas dan peta dasar
skala 25.000 hanya tersedia di Pulau Jawa dan Bali Nusa tenggara, Sumatera,
Kalimantan, Sulawesi baru sebagian, dan Maluku Papua masih auk ah gelap.
Peta dasar merupakan salah satu main issue dalam RAKORNAS Informasi
Geospasial tahun 2014 yang mana BIG dan lembaga pemerintah akan
bekerjasama menyelesaikannya)
14
15. Aplikasi/Tema yang ngetrend
a. Pembuatan Peta Tematik baik yang bersifat
fundamentals dataset maupun peta pendukung lain,
wali data untuk setiap tema sedang disusun, ada 95
jenis tema yang sudah diinventarisasi dalam RAKORNAS
Informasi Geospasial Tematik awal 2015 kemarin. Jika
ada yang tertarik dan berminat mempelajari tema apa
saja, nanti saya beri materinya. Siapa tau nanti kalian
ikut mengerjakan setelah lulus.
b. Penyediaan Citra Resolusi Tinggi ortho untuk seluruh
indonesia, di koordinasi oleh LAPAN dan BIG, semua
instansi geospasial terlibat. Citra dipakai untuk
identifikasi kebutuhan guna penyusunan RPJMN 2019.
15
16. So apa yang Essentials disini ?
1. Harus bisa bikin peta apa saja, dengan tampilan yang
kartografis sekaligus menawan gambarnya, baik cetak
maupun digital, baik desktop maupun web. Jika pas lulus
kualitas peta yang kamu bikin masih seperti pas ikut
praktikum SIG 1? Aku Cuma bisa bilang, oh God..Why..
2. Apapun Sub bidang Geografi yang kalian sukai dan
pelajari, Pengetahuan dan skill GIS, Remote sensing, dan
GPS selalui dipakai dan ditanyakan pemberi kerja, jadi
jangan tinggalkan ketiganya. Selain itu? Yang terkait
kebencanaan dan tata ruang.
16
17. 17
Pertanyaan???
Kritik???
Saran???
Let the words throwing
JANGAN KHAWATIR DENGAN PROSPEK LULUSAN ANAK GEOGRAFI LINGKUNGAN
MANUSIA – MANUSIA DI FOTO INI NGGAK ADA YANG MENGANGGUR
ADA YANG DI PU, BPN, LIPI, TNI AD, DOSEN, PEMDA, KEHUTANAN,
PERTAMBANGAN, NGO, GURU DLL