3. Pengertian Adat
Istilah adat berasal dari bahasa Arab, yang diterjemahkan dalam Bahasa
Indonesia dan memiliki makna “kebiasaan”. Adat atau kebiasaan adalah tingkah
laku seseorang yang terus menerus dilakukan dengan cara tertentu dan diikuti
oleh masyarakat luar dalam waktu yang lama.
Adat istiadat menunjukkan bentuk, sikap, tindakan (perubahan) manusia pada
masyarakat hukum adat untuk mempertahankan adat istiadat yang berlaku di lingkungan
wilayahnya.
Adat-istiadat dapat mencerminkan jiwa suatu masyarakat atau bangsa dan merupakan
suatu kepribadian dari suatu masyarakat atau bangsa.
Adat selalu menyesuaikan diri dengan keadaan dan kemajuan jaman, sehingga adat itu
tetap kekal. Adat-istiadat yang hidup di dalam masyarakat erat sekali kaitannya dengan
tradisi-tradisi rakyat dan ini merupakan sumber pokok daripada hukum adat.
4. Ciri-Ciri Adat
1. Adat bersumber dari masyarakat
2. Tidak tertulis
3. Adat/kebiasaan/tingkah laku mencakup aspek yang sangat luas
4.Adat/kebiasaan/tingkah laku dilakukan secara terus-menerus dalam
masyarakat.
5. Adat/kebiasaan/tingkah laku bersifat teratur dan dinamis.
6. Adat/kebiasaan/tingkah laku mempunyai nilai yang sacral.
7. Adat/kebiasaan/tingkah laku ditaati dalam masyarakat.
5. Pengertian Norma Kebiasaan
Menurut KBBI (Kamus Besar Bahasa Indonesia), norma kebiasaan terdiri dari kata “norma”
dan “kebiasaan”. Norma dalam KBBI diartikan sebagai hal yang mengikat suatu warga
kelompok dalam masyarakat dalam bentuk aturan atau ketentuan. Sedangkan, kebiasaan di
dalam KBBI dijabarkan sebagai pola yang dilakukan berulang kali atas suatu bentuk
tanggapan mengenai situasi tertentu yang dilakukan oleh individu untuk hal yang selalu
sama.
Secara lazim norma kebiasaan (folkways) diartikan sebagai norma atau kaidah yang berasal
dari tradisi atau adat kebiasaan turun temurun dari suatu masyarakat. Kebiasaan yang
dilakukan dimaknai sebagai tindakan berulang, karena pada dasarnya hal itu dilakukan
karena memiliki tujuan yang baik.
Dapat disimpulkan bahwa norma kebiasaan adalah aturan mengikat yang terbentuk dari
suatu perilaku yang dilakukan terus-menerus dan telah ada dan disetujui di suatu warga
kelompok masyarakat.
6. Ciri-Ciri Norma Kebiasaan
1. Tindakan dilakukan secara berulang dan dilakukan dengan sadar
2. Bersifat adat istiadat
3. Dilakukan dengan sadar dan bertujuan baik
4.Bersifat mengikat karena disertai dengan sanksi sosial jika dilanggar.
5.Wajib ditaati dan jika dilanggar maka ada sanksi atau hukuman sosial
yang akan diterima.
7. Pengertian Hukum Adat
Hukum adat adalah seperangkat norma dan aturan adat atau kebiasaan yang berlaku di
suatu wilayah. Istilah kebiasaan adalah terjemahan dari bahasa Belanda gewoonte,
sedangkan istilah adat berasal dari istilah Arab yaitu adah yang berarti juga kebiasaan. Jadi
istilah kebiasaan dan istilah adat mempunyai arti yang sama yaitu kebiasaan.
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, adat adalah aturan atau perbuatan yang lazim
dilakukan sejak dahulu kala, cara atau kelakuan yang sudah menjadi kebiasaan. Istilah adat
diserap kedalam bahasa Indonesia menjadi kebiasaan maka istilah hukum adat dapat
disamakan dengan hukum kebiasaan.
Menurut Ter Haar yang terkenal dengan teorinya beslissingenleer (teori keputusan)
mengungkapkan bahwa hukum adat mencakup seluruh peraturan-peraturan yang menjelma
didalam keputusan-keputusan para pejabat hukum yang mempunyai kewibawaan dan
pengaruh, serta didalam pelaksanaannya berlaku secara serta merta dan dipatuhi dengan
sepenuh hati oleh mereka yang diatur oleh keputusan tersebut. Keputusan tersebut dapat
berupa sebuah persengketaan, akan tetapi juga diambil berdasarkan kerukunan dan
musyawarah.
8. Ciri-Ciri Hukum Adat
Hukum adat ada yang bercorak relegiues-magis, yaitu menurut kepercayaan tradisional Indonesia, sebab setiap
masyarakat diliputi oleh kekuatan gaib yang harus dipelihara agar tetap aman tentram. Tidak ada pembatasan antara
dunia lahir dan dunia gaib serta tidak ada pemisahan antara berbagai macam lapangan kehidupan, seperti kehidupan
manusia, alam, arwah-arwah nenek moyang dan kehidupan makluk-makluk lainnya.
Ada pula hukum adat bercorak komunal (kemasyarakatan), artinya bahwa kehidupan manusia selalu dilihat dalam
wujud kelompok sebagai satu kesatuan yang utuh. Individu satu dengan yang lainnya tidak dapat hidup sendiri,
manusia adalah makluk sosial, manusia selalu hidup bermasyarakatan, kepentingan bersama lebih diutamakan dari
pada kepentingan perseorangan.
9. Ciri-Ciri Hukum Adat
Ada hukum adat bercorak demokrasi, bahwa segala sesuatu selalu diselesaikan dengan rasa kebersamaan,
kepentingan bersama lebih diutamakan dari pada kepentingan-kepentingan pribadi sesuai dengan asas
permusyawaratan dan perwakilan sebagai system pemerintahan, sehingga adanya musyawarah di balai desa
serta setiap tindakan pamong desa berdasarkan hasil musyawarah.
Selain itu ada hukum adat yang bercorak kontan dan konkrit, bercorak kontan yaitu pemindahan atau peralihan
hak dan kewajiban harus dilakukan pada saat yang bersamaan seperti peristiwa penyerahan dan penerimaan
harus dilakukan secara serentak, Sedangkan bercorak konkrit adanya tanda yang kelihatan seperti setiap
perbuatan atau keinginan dalam setiap hubungan-hubungan hukum tertentu harus dinyatakan dengan benda-
benda yang berwujud sehingga tidak ada janji yang dibayar dengan janji semuanya harus disertai tindakan
nyata supaya tidak ada saling mencurigai satu dengan yang lainnya.
10. Proses Terbentuknya Hukum Adat
Proses kelahiran hukum adat adalah dari adanya sarjana hukum Belanda dan sarjana hukum
Indonesia yang melihat ada sebuah aturan atau adat yang berlaku di tengah masyarakat yang
sangat sakral dan di ikuti oleh masyarakatnya dengan sebuah kesadaran untuk sebuah
perubahan dalam kehidupan dan mempunyai tata nilai yang terkontaminasi dengan agama yang
mereka anut, sehingga hukum adat itu disebut sebagai hukum yang hidup dalam masyarakat.
sehingga keberadaannya diakui oleh masyarakat baik secara yuridis normatif filosofis maupun
sosiologis, tentunya tak terlepas dari sebuah siklus yang menjadi dasar/sumber
pembentukannya sehingga lahirlah sesuatu yang dikenal dengan hukum adat.
Sistem hukum adat merupakan peraturan yang merupakan suatu kebulatan berdasarkan atas
kesatuan alam pikiran, begitupun hukum adat sistem hukum bersendi atas dasar-dasar alam
pemikiran yang menguasai sistem hukum.
Proses lahirnya hukum adat tentu awal di lihat dari segi budaya yang berlaku serta adat istiadat
nya, proses pembudayaan hukum di Indonesia dilihat dari tiga cara yaitu: pertama proses hukum
itu masyarakat itu sendiri yang menghendaki hukum diberlakukan, kedua karena anggota
masyarakat mempunyai kepentingan terhadap hukum, ketiga orang mentaati hukum karena
hukum penyataan kehendak dari pemerintah.