Uji triaxial pada material batuan beku sebagai penanda kekuatan pondasi
Pemeriksaan_Kadar_Zinc_pada_Tablet_secar.pptx
1. Pemeriksaan
Kadar Zinc
pada Tablet
secara
Komplekso-
metri
Disusun Oleh :
Kelompok 2
- Ovysta Darsono 1543050025
- Shinta Putri Larasati 1543050042
- Adilah Salamatunnisa 1543050043
- Ayu Pravita 1543050057
- Cahyani Susi Wigiyanti 1543050059
- Widayanti Ayuningtias 1543050094
2. –Zink merupakan salah satu unsur logam
golongan II B, yang memiliki massa atom
65,38 (Svehla, 1985). Zink termasuk mineral
mikro yang berperan penting dalam proses
pertumbuhan dan diferensiasi sel, sintesis
DNA, menjaga stabilitas dinding sel, serta
komponen penting dari respon imun dan
kekebalan tubuh terhadap infeksi (Penny,
2013).
3. – Dalam analisis suatu sediaan farmasi dapat digunakan berbagai
macam metode, di mana metode yang digunakan untuk penetapan
kadar zink, yaitu metode titrasi kompleksometri. Di dalam dunia
farmasi, metode ini banyak digunakan dalam penetapan kadar suatu
senyawa obat yang mengandung ion logam (Lewen, 2011; Divya, et
al., 2014).
– Metode titrasi kompleksometri didasarkan atas pembentukan
senyawa kompleks antara logam dengan ligand (zat pembentuk
kompleks), sebagai zat pembentuk kompleks yang digunakan adalah
dinatrium etilen diamina tetra asetat (Na2EDTA). Untuk menentukan
titik akhir titrasi digunakan indikator logam. Salah satu indikator yang
digunakan pada titrasi kompleksometri adalah eriokrom black T
(Departemen Kesehatan Republik Indonesia, 1979). Sedangkan pada
metode spektrofotometri serapan atom berdasarkan pada prinsip
absorbansi cahaya oleh atom. Atom-atom menyerap cahaya tersebut
pada panjang gelombang tertentu (Gandjar & Rohman, 2012).
4. Metode Kerja
Alat
– Buret
– Erlenmeyer
– Pipet Tetes
– Statip
– Timbangan
Bahan
– Aqua dest
– Larutan dapar amonia
– Larutan EBT
– Larutan Baku Na2EDTA
– Larutan NaOH 0,1 N
– Zinc Tablet
– Ca. Laktat
5. Prosedur Kerja Pembuatan
reagen
Pembuatan
larutan
Na2EDTA
18,61 gr Ca
laktat
larutkan dalam
air ad 1000ml
Pembuatan
larutan dapar
amonia-NH4Cl
6,75 g HCl p lar
dlm air, + 5 ml
NH4OH p,
encerkan air ad
1000 ml
Pembuatan
Kalkon
1000 mg Kalkon
campur dg 10 g
Na2SO4
anhidrat
6. Prosedur Kerja Pembakuan
larutan Na2EDTA
Timbang CaCO3
sebanyak, lalu
dimasukkan ke dalam
labu erlenmeyer
Menambahkan aqua
dest sebanyak 20 ml
dan menambahkan
larutan dapar 5 ml,
kocok
Menambahkan
indikator EBT
secukupnya sampai
larutan berwarna
merah anggur
Menitrasi dengan larutan
Na2EDTA sampai terjadi
perubahan warna dari
merah anggur menjadi biru
langit
Melakukan titrasi
sebanyak 3 kali.
Menghitung
konsentrasi Na2EDTA
yang sebenarnya
7. Prosedur Kerja Penetapan
Kadar Zink Tablet
Ditimbang seksama
+/- 100 mg Zink
sulfat
Dilarutkan dalam
erlenmeyer
dengan 100 ml
aqua dest
Ditambahkan
NaOH 4 ml ad
terbentuk
endapan
Ditambahkan 5 ml
dapar amonia ph
10
Dititrasi dengan Na2EDTA 0,05 M
dengan indikator EBT-NaCl 20 mg,
sampai terjadi perubahan warna
menjadi biru
8. Evaluasi Tablet
1. Visual /Organoleptik, meliputi
bau, rasa dan rupa.
2. Sifat fisika kimia
1. Keseragaman ukuran
Alat : jangka sorong
Syarat : diameter tablet tidak
boleh melebihi 3x
tebal tablet dan tidak
kurang dari 11/3x tebal
tablet
2. Kekerasan
Alat : Hardnes tester
Syarat : 4 – 8 mg/cm
2
3. Friabilitas
4. Keragaman sediaan
a. Keragaman bobot
20 tablet yang telah
dibersihkan dari debu ditimbang
satu persatu
Syarat : tidak boleh lebih dari
2 tablet mempunyai
penyimpangan lebih besar
b. Keseragaman kandungan
5. Waktu Hancur
Syarat : kecuali dinyatakan lain
dalam FI, untuk tablet tidak
bersalut waktu hancurnya tidak
lebih dari dari 15 menit dan untuk
tablet bersalut gula = 60 menit.
13. Pembahasan
– Pada percobaan yang dilakukan pemeriksaan kadar zinc tab dengan metode
kompleksometri. Cara titrimetri ini didasarkan pada kemampuan ion-ion logam
membentuk senyawa kompleks yang mantap dan larut dalam air. Pereaksi yang
dipakai adalah ligan bergigi banyak, salah satu diantaranya yaitu asam
etilendiamin tetraasetat (EDTA). EDTA merupakan ligan seksidentat yang
berpotensi yang dapat berkoordinasi dengan ion logam dengan pertolongan kedua
nitrogen dan empat gugus karbonil. Sebagian besar titrasi kompleksometri
menggunakan indikator yang bertindak sebagai pengompleks dan tentu saja
kompleks logamnya mempunyai warna yang berbeda dengan pengkompleksnya
sendiri.
– Kompleksometri ini termasuk salah satu analisis kimia kuantitatif. Adapun prinsip
kerjanya yaitu berdasarkan reaksi pembentukan senyawa kompleks dengan EDTA,
sebagai larutan standar dengan bantuan indikator tertentu. Titik akhir ditunjukkan
dengan terjadinya perubahan warna larutan, yaitu dari ungu menjadi biru.
Penetapan kadar ini dilakukan dengan mereaksikan sampel dengan air, dikocok
dan disaring, kemudian ditambahkan ditambahkan dapar ammonia pH 10 dan
indikator biru hidroksi naftol dan selanjutnya dititrasi dengan larutan baku EDTA
0,05 M hingga titik akhir berwarna biru.
14. – Dari praktikum ini diperoleh kadar zinc tablet PT.
Indo Farma adalah 102,015 % dengan metode
kompleksometri. Sementara dalam ketentuan
Farmakope Indonesia Edisi III menyatakan kadar
Seng sulfat yang terkandung ialah tidak kurang
dari 99,0 % dan tidak lebih dari 108,7 % yang
tertera pada etiket.
15.
16. Kesimpulan
– Berdasarkan hasil percobaan yang telah
dilakukan, Molaritas yang didapatkan adalah
0,048 M
– kadar Seng sulfat dalam tablet dengan metode
kompleksometri, yaitu : 102,015 % dengan
metode kompleksometri. Hal ini sesuai dengan
syarat kadar yang tercantum dalam farmakope
Indonesia bahwa kadar ZnSO4.7H2O tidak kurang
dari 99,0 % dan tidak lebih dari 108,7 %.