2. Teknik eduksi ada 4
macam yaitu:
1. Konversi
2. Obversi
3. Kontraposisi
4. Inversi
3. 1. KONVERSI
Konversi adalah cara mengungkapkan kembali suatu proposisi
kepada proposisi lain yang semakna dengan menukar kedudukan subyek
dan predikat pernyataan aslinya.
Subyek pernyataan pertama menjadi predikat dan predikatnya
menjadi subyek pada proposisi yang baru. Jadi kita beralih dari
pernyataan tipe S P kepada tipe P S.
Contoh:
Tidak satu pun mahasiswa adalah buta huruf.
Tidak satu pun yang buta huruf adalah mahasiswa.
Selain itu, tidak selamanya dengan pembalikan begitu saja akan
diduga proposisi baru yang benar, seperti:
Semua kuda adalah binatang
Semua binatang adalah kuda (salah).
Pernyataan asli disebut Kontervend, sedangkan pernyataan baru
yang dihasilkan disebut Konverse.
4. Agar didapat konverse yang benar perlu diperhatikan patokan berikut:
Pernyataan bentuk A harus dikonversikan menjadi I
Konvertend : Semua kuda adalah binatang
Konverse : Sebagian binatang adalah kuda.
Konvertend : Semua mahasiswa terdidik
Konverse : Sebagian yang terdidik adalah mahasiswa.
Pernyataan bentuk I konversinya bentuk I juga
Konvertend : Sebagian cendikiawan boros
Konverse : Sebagian yang boros adalah cendikiawan.
Pernyataan E konversinya bentuk E juga
Konvertend : Semua yang saleh bukan pencuri
Konverse : Semua pencuri bukan orang yang saleh.
Konvertend : Tida satu pun orang yang sukses adalah malas
Konverse : Tidak satu pun orang yang malas adalah
sukses
5. Pernyataan O tidak dapat dikonversikan.
Konvertend : Sebagian binatang bukan gajah
Konversi : Sebagian gajah bukan binatang (Salah)
Konvertend : Sebagian manusia bukan guru
Konversi : Sebagian guru bukan manusia (Salah).
Catatan:
Dalam proses konversi kita tidak terikat semata-mata
dengan kata-kata pada pernyataan aslinya, tetapi boleh saja
menambah untuk menjaga agar makna proposisi semula tidak
berubah.
Contoh:
Konvertend : Sebagian anjing berkutu
Konversi : Sebagian binatang yang berkutu adalah anjing.
6. Pernyataan bentuk singular konversinya diperlakukan
sebagaimana bentuk universal. Manakala proposisinya positif
diperlakukan sebagaimana bentuk A dan apabila negatif
diperlakukan sebagaimana bentuk E, seperti:
Konvertend : Hasan adalah lelaki yang sabar
Konverse : Sebagian lelaki yang sabar adalah Hasan
Konvertend : Fatimah adalah bukan gadis yang ceroboh
Konverse : Semua gadis yang ceroboh adalah bukan
Fatimah
Kesimpulan:
Bentuk A, dibalik dan diubah menjadi I
Bentuk I, tinggal dibalik saja
Bentuk E, tinggal dibalik saja
Bentuk O, tidak bisa dikonversikan.
7. 2. OBVERSI
Observasi adalah cara mengungkapkan kembali suatu proposisi
kepada proposisi lain yang semakna dengan mengubah kualitas
peryataan aslinya. Jika pernyataan semua positif, maka permasalahan
yang dihasilkan negatif, begitu sebaliknya.
Pernyataan Tipe S P menjadi Tipe S tak P
Atau
Pernyataan Tipe S tak P menjadi Tipe S P
Pernyatan yang asli disebut obvertend dan pernyataan yang
dihasilkan disebut obverse.
Obverse dari keempat bentuk proposisi adalah:
Bentuk A menjadi E
Obvertend : Semua makhluk adalah fana
Observe :Semua makhluk adalah bukan non-fana
Obvertend : Apa dapat membakar
Observe : Api bukan tak-dapat membakar
8. Bentuk I menjadi O
Obvertend : Sebagian dokter mata keranjang
Observe : Sebagian dokter bukan tak- mata keranjang.
Obvertend : Sebagian mahasiswa curang
Observe : Sebagian mahasiswa bukan non-curang.
Bentuk E menjadi A
Obvertend : Semua cendikiawan tidak buta huruf
Observe : Semua cendikiawan buta huruf
Obvertend : Semua harimau bukan pemakan rumput
Obverse : Semua harimau pemakan rumput.
Bentuk O menjadi I
Obvertend : Sebagian manusia tidak suka merokok.
Obverse : Sebagian manusia non-suka merokok.
Obvertend : Sebagian cendekiawan tak pandai bicara.
Obverse : Sebagian cendekiawan non-pandai
bicara.
9. 3. KONTRAPOSISI
Kontraposisi adalah cara mengungkapkan kembali suatu
proposisi kepada proposisi lain yang semakna, dan menukar
kedudukan subyek dan predikat pernyataan asli dan
mengontradiksikan masing-masingnya.
Permasalahan tipe S P kepada permasalahan tipe: tak-P tak-S
Pernyataan aslinya disebut kontraponend dan pernyataan yang
dihasilkan disebut kontrapositif.
Secara bertahap proses penyimpulan kontrapositif dari semua bentuk
sebagai berikut:
Bentuk A, menjadi A
Kontraponend : Semua binatang adalah fana
Obverse : Semua binatang adalah bukan tak-fana
Konverse : Semua yang tak-fana adalah bukan binatang
Obverse : Semua yang tak-fana adalah non-binatang.
(Proposisi Kontrapositif)
10.
Bentuk I
Kontraponend : Sebagian cendikiawan pemarah
Obverse : Sebagian cendikiawan bukan non-pemarah
Konverse : ……. (Tidak bisa dikonversikan)
Bentuk E, menjadi O
Kontraponend : Semua emas bukan benda gas
Obverse : Semua emas adalah non-benda gas
Konverse : Sebagian yang non-benda gas adalah emas
Obverse : Sebagian yang non-benda gas adalah bukan non-emas
(Proposisi kontrapositif)
Bentuk O, menjadi O
Kontraponend : Sebagian pegawai tidak jujur
Obverse : Sebagian pegawai non-jujur
Konverse : Sebagian yang non-jujur adalah pegawai
Obverse : Sebagian yang non-jujur adalah bukan non-pegawai
(Prosisi kontrapositif).
11. Contoh proposisi kontrapositif secara
langsung:
o Kontraponend : Semua patroit adalah
pemberani
Kontrapositif : Semua yang non-
pemberani adalah non-patriot.
oKontraponend : Semua perjudian
tidak diizinkan
Kontrapositif : Sebagian yang non-
diizinkan adalah bukan non-perjudian.
12. 4. INVERSI
Inversi adalah cara mengungkapkan kembali suatu
proposisi kepada proposisi lain yang semakna dengan
pengontradiksikan subyek dan predikat pernyataan
aslinya.
Permasalahan tipe S P menjadi tipe tak-S tak-P
Dalam proses penyimpulan inversi hanya bisa
diterapkan untuk permasalahan A dan E saja. Selain
itu patokan lain yang perlu diperhatikan adalah:
Bila pernyataan aslinya bentuk A maka proposisi yang
dihasilkan I dan bila E yang dihasilkan adalah O.
Pernyataan asli disebut Invertend dan pernyataan
yang dihasilkan disebut Inverse.
13. Contoh:
Invertend: Semua dokter adalah cerdas
Inverse : Sebagian yang non-dokter
adalah non-cerdas
Intervend: Semua pendengki tidak
bahagia
Inverse : Sebagian yang non-
pendengki bukan tak
bahagia.