SlideShare a Scribd company logo
1 of 21
UPAYA PROMOSI KESEHATAN
UNTUK PENCEGAHAN
POKOK BAHASAN
• Pengertian COVID-19
• Definisi Operasional ODP, PDP, Probabel,
Konfirmasi
• Pencegahan dan Pengendalian Infeksi
• Komunikasi risiko dan pemberdayaan masyarakat
(KRPM)
• Metode dan Pesan Kunci Promosi Kesehatan
CORONAVIRUS
⮚ Penyebab COVID-19 adalah virus yang
tergolong dalam family coronavirus.
⮚ Coronavirus merupakan virus RNA strain
tunggal positif, berkapsul dan tidak bersegmen.
⮚ Coronavirus yang menjadi etiologi COVID-19
termasuk dalam genus betacoronavirus,
umumnya berbentuk bundar dengan beberapa
pleomorfik, dan berdiameter 60-140 nm.
⮚ SARS-COV-2 sensitif terhadap sinar ultraviolet
dan panas. Efektif dapat dinonaktifkan dengan
pelarut lemak (lipid solvents) seperti eter,
etanol 75%, ethanol, disinfektan yang
mengandung klorin, asam peroksiasetat, dan
khloroform (kecuali khlorheksidin).
PERBEDAAN KARAKTERISTIK (1)
SARS MERS CoV
FLU BURUNG A
(H5N1)
COVID-19
JENIS VIRUS
Famili
Genus
Coronaviridae
Betacorona virus
lineage B
Coronaviridae
Betacorona virus
lineage C
Orthomyxoviridae
Influenzavirus A
Coronaviridae
Betacorona virus
lineage B
MASA INKUBASI 2-7 hari (bisa sd 10
hari)
2-14 hari 2-5 hari (bisa sd 17
hari)
Rata-rata 5 hari (bisa
sd 12.5 hari)
NEGARA PERTAMA
YANG MELAPOR
2002-China
(Guangdong)
2012- Saudi Arabia 1997- China
(Hongkong)
2019-China (Wuhan,
Hubei)
HEWAN PENULAR Kelelawar ; kucing
civet
Unta Dromedari Unggas belum diketahui pasti,
masih dalam
investigasi
TRANSMISI Droplet, kontak
dengan benda
terkontaminasi,
penularan antar
manusia
Droplet, kontak
dengan benda
terkontaminasi,
penularan antar
manusia terbatas
Droplet, kontak
dengan benda
terkontaminasi,
penularan antar
manusia terbatas
Belum diketahui pasti,
masih dalam
investigasi, penularan
antar manusia
terbatas 4
SARS MERS CoV
FLU BURUNG A
(H5N1)
COVID-19
GEJALA DAN
TANDA
Gangguan saluran
pernapasan: ringan
-pneumonia
Gangguan saluran
pernapasan umumnya
pneumonia; Gangguan
ginjal
Gangguan saluran
pernapasan: ringan -
pneumonia
Gangguan saluran
pernapasan :ringan –
pneumonia. Umumnya
ringan, 20% berat
ANGKA
KEMATIAN
14-15% 35 % Global 50%
Di Indonesia 84%
2,9 %
PENGOBATAN
DAN VAKSIN
• Suportif
• Belum ada vaksin
• Supportif
• Belum ada vaksin
• Antivirus🡪
neuraminidase
inhibitor
(oseltamivir)
• Belum ada vaksin
• Suportif
• Belum ada vaksin
PENETAPAN
PHEIC
Tidak Tidak Tidak Ya
KASUS DI
INDONESIA
Belum ada Belum ada 2005-2017🡪 200
kasus dengan 168
kematian
Belum ada
5
Penularan
• Masa inkubasi COVID-19 rata-rata 5-6 hari, dengan range antara 1 dan 14
hari namun dapat mencapai 14 hari.
• Risiko penularan tertinggi diperoleh di hari-hari pertama penyakit
disebabkan oleh konsentrasi virus pada sekret yang tinggi. Orang yang
terinfeksi dapat langsung dapat menularkan sampai dengan 48 jam
sebelum onset gejala (presimptomatik) dan sampai dengan 14 hari setelah
onset gejala.
• Periode presimptomatik karena memungkinkan virus menyebar melalui
droplet atau kontak dengan benda yang terkontaminasi.
• COVID-19 utamanya ditularkan dari orang yang bergejala (simptomatik) ke orang
lain yang berada jarak dekat melalui droplet.
• Droplet merupakan partikel berisi air dengan diameter >5-10 μm.
• Penularan droplet terjadi ketika seseorang berada pada jarak dekat (dalam 1
meter) dengan seseorang yang memiliki gejala pernapasan (misalnya, batuk atau
bersin) sehingga droplet berisiko mengenai mukosa (mulut dan hidung) atau
konjungtiva (mata).
• Transmisi melalui udara dapat dimungkinkan dalam keadaan khusus dimana
prosedur atau perawatan suportif yang menghasilkan aerosol seperti intubasi
endotrakeal, bronkoskopi, suction terbuka, pemberian pengobatan nebulisasi,
ventilasi manual sebelum intubasi, mengubah pasien ke posisi tengkurap,
memutus koneksi ventilator, ventilasi tekanan positif non-invasif, trakeostomi, dan
resusitasi kardiopulmoner.
Gejala Covid-19
• Demam, rasa lelah, dan batuk kering.
• Beberapa pasien mungkin mengalami rasa nyeri dan sakit,
hidung tersumbat, pilek, nyeri kepala, konjungtivitis, sakit
tenggorokan, diare, hilang penciuman dan pembauan atau
ruam kulit.
• Orang lanjut usia (lansia) dan orang dengan kondisi medis
yang sudah ada sebelumnya seperti tekanan darah tinggi,
gangguan jantung dan paru, diabetes dan kanker berisiko
lebih besar mengalami keparahan.
Definisi Operasional Istilah Terbaru
1. Kasus Suspek
• Seseorang yang memiliki salah satu dari kriteria berikut:
• a. Orang dengan Infeksi Saluran Pernapasan Akut (ISPA)* DAN pada 14
hari terakhir sebelum timbul gejala memiliki riwayat perjalanan atau
tinggal di negara/wilayah Indonesia yang melaporkan transmisi lokal**.
• b. Orang dengan salah satu gejala/tanda ISPA* DAN pada 14 hari terakhir
sebelum timbul gejala memiliki riwayat kontak dengan kasus
konfirmasi/probable COVID-19.
• Orang dengan ISPA berat/pneumonia berat*** yang membutuhkan
perawatan di rumah sakit DAN tidak ada penyebab lain berdasarkan
gambaran klinis yang meyakinkan.
Istilah Pasien Dalam Pengawasan (PDP) saat ini dikenal kembali dengan
istilah kasus suspek.
2. Kasus Probable
• Kasus suspek dengan ISPA
Berat/ARDS***/meninggal dengan gambaran
klinis yang meyakinkan COVID-19 DAN belum
ada hasil pemeriksaan laboratorium RT-PCR.
3. Kasus Konfirmasi
• Seseorang yang dinyatakan positif terinfeksi virus
COVID-19 yang dibuktikan dengan pemeriksaan
laboratorium RT-PCR.
• Kasus konfirmasi dibagi menjadi 2:
a.Kasus konfirmasi dengan gejala (simptomatik)
b.Kasus konfirmasi tanpa gejala (asimptomatik)
4. Kontak Erat
Orang yang memiliki riwayat kontak dengan kasus probable atau
konfirmasi COVID-19. Riwayat kontak yang dimaksud antara lain:
a. Kontak tatap muka/berdekatan dengan kasus probable ataukasus
konfirmasi dalam radius 1 meter dan dalam jangka waktu15 menit
atau lebih.
b. Sentuhan fisik langsung dengan kasus probable atau konfirmasi
(seperti bersalaman, berpegangan tangan, dan lain-lain).
c. Orang yang memberikan perawatan langsung terhadap
kasusprobable atau konfirmasi tanpa menggunakan APD yang
sesuaistandar.
d. Situasi lainnya yang mengindikasikan adanya kontakberdasarkan
penilaian risiko lokal yang ditetapkan oleh timpenyelidikan
epidemiologi setempat (penjelasan sebagaimanaterlampir).
5. Pelaku Perjalanan
• Seseorang yang melakukan perjalanan dari dalam negeri
(domestik)maupun luar negeri pada 14 hari terakhir.
6. Discarded
• Discarded apabila memenuhi salah satu kriteria berikut:
a. Seseorang dengan status kasus suspek dengan hasil
pemeriksaan RT-PCR 2 kali negatif selama 2 hari berturut-
turutdengan selang waktu >24 jam.
b. Seseorang dengan status kontak erat yang telah
menyelesaikanmasa karantina selama 14 hari
Pesan yang disampaikan antara lain
• Mencuci tangan dengan sabun dan air mengalir serta bilas
setidaknya 40 sampai 60 detik. Cuci dengan air dan keringkan
dengan handuk bersih atau kertas sekali pakai. Jika tidak ada
fasilitas cuci tangan, dapat menggunakan pembersih tangan
berbasis alkohol (handsanitizer) minimal 20 sampai 30 detik
• Menutup mulut dan hidung ketika bersin atau batuk
menggunakan tisu, atau sisi dalam lengan atas. Tisu yang
digunakan dibuang ke tempat sampah tertutup dan cuci
tangan dengan sabun dan air mengalir setelahnya atau
menggunakan handsanitizer.
• Gunakan masker kain bila harus keluar rumah.
Tetap jaga jarak dan lakukan cuci tangan pakai
sabun dengan air mengalir. Ganti masker kain
setelah 4 jam dipakai, dan cuci hingga bersih
setelah dipakai.
• Ketika memiliki gejala saluran napas, gunakan
masker dan berobat ke fasyankes.
• Melakukan kebersihan tangan rutin, terutama
sebelum memegang mulut, hidung dan mata;
serta setelah memegang benda benda yang
sering disentuh, seperti pegangan pintu,
pagar, meja, papan ketik komputer, dan lain-
lain.
Komunikasi publik
1) Mengumumkan kondisi ancaman kesehatan lebih cepat/awal dan secara
berkesinambungan memutakhirkan data/informasi (setelah dilakukan penilaian
dan analisis risiko).
2) Segera memberikan informasi terbaru secara terbuka,meskipun tidak lengkap
untuk menjelaskan situasi yangterjadi (mengelola ketidakpastian), menyediakan
saluran komunikasi yang mudah diakses publik untuk mendapatkan informasi
terbaru (misalnya hotline, situsresmi, media sosial resmi, dan lain-lain).
3) Menggunakan saluran komunikasi yang terpercaya dan efektif secara rutin untuk
dapat dimanfaatkan oleh publik.
4) Mengidentifikasi dan mengaktifkan influencer terpercaya untuk membantu
menyebarkan konten positif kepadamasyarakat.
Pemberdayaan Masyarakat
1) Menganalisis persepsi risiko dengan cepat berdasarkaninformasi formal dan
informal yang ada.
2) Memetakan publik penerima pesan untuk tanggap cepatkomunikasi (misalnya
masyarakat yang terdampak,petugas kesehatan, pemimpin politik, lembaga donor,
danlain-lain).
3) Menerjemahkan materi KIE ke dalam bahasa yang mudahdipahami masyarakat
(baik bahasa lokal maupun nasional)dan menyesuaikan dengan kaidah/literasi
bahasa Indonesia.
4) Menggerakan influencer (misalnya. tokoh masyarakat, tokoh agama, petugas
kesehatan, tabib tradisional, dan lain-lain) dan jejaring komunitas yang ada (mis.
organisasi kemasyarakatan/LSM kesehatan, kelompok perempuan (PKK), serikat
pekerja, relawan kesehatan masyarakat/penggerak sosial untuk polio, malaria,
HIV) yang dapat digunakan untuk pelibatan masyarakat.
Link Media yang Dapat Diunduh
1. Buku Strategi Komunikasi Perubahan Perilaku Pencegahan COVID-19:
http://promkes.kemkes.go.id/buku-stratkom-perubahan-perilaku-pencegahan-covid-19
2. Media Cetak: http://promkes.kemkes.go.id/kumpulan-video-terkait-dengan-covid-19
3. Media Audio Visual: http://promkes.kemkes.go.id/kumpulan-flyer-pencegahan-virus-corona
4. Media Audio: http://promkes.kemkes.go.id/audio-ilm
5. Media Berubah Usir Wabah: http://promkes.kemkes.go.id/kumpulan-media-berubah-usir-wabah
6. Media Adaptasi Kebiasaan Baru: http://promkes.kemkes.go.id/kumpulan-media-adaptasi-kebiasaan-
baru
Referensi
• https://dinkes.slemankab.go.id/media
• http://corona.slemankab.go.id/
• https://corona.jogjaprov.go.id/
• https://covid19.kemkes.go.id/
• https://www.covid19.go.id/
TERIMA KASIH

More Related Content

Similar to PROMOSI KESEHATAN UNTUK PENCEGAHAN COVID-19

CORONA VIRUS DESEASE 2019
CORONA VIRUS DESEASE 2019CORONA VIRUS DESEASE 2019
CORONA VIRUS DESEASE 2019ElektroDusun
 
Bahan pembelajaran 3 penanganan terhadap kasus covid-19 bagi asn bkkbn
Bahan pembelajaran 3   penanganan terhadap kasus covid-19 bagi asn bkkbnBahan pembelajaran 3   penanganan terhadap kasus covid-19 bagi asn bkkbn
Bahan pembelajaran 3 penanganan terhadap kasus covid-19 bagi asn bkkbnPusdiklatKKB
 
PPT COVID.pptx
PPT COVID.pptxPPT COVID.pptx
PPT COVID.pptxNominus1
 
Covid-19 Updates & Protokol Penanggulangan Coronavirus di Indonesia
Covid-19 Updates & Protokol Penanggulangan Coronavirus di Indonesia Covid-19 Updates & Protokol Penanggulangan Coronavirus di Indonesia
Covid-19 Updates & Protokol Penanggulangan Coronavirus di Indonesia dr. Rizki R. Pradesta
 
1_MATERI COVID-19 PONTIANAK.pptx
1_MATERI COVID-19 PONTIANAK.pptx1_MATERI COVID-19 PONTIANAK.pptx
1_MATERI COVID-19 PONTIANAK.pptxFitriYani369463
 
Kewaspadaan Dalam Mengantisipasi COVID-19.ppt
Kewaspadaan Dalam Mengantisipasi COVID-19.pptKewaspadaan Dalam Mengantisipasi COVID-19.ppt
Kewaspadaan Dalam Mengantisipasi COVID-19.pptnursaadah62
 
Bahan pembelajaran 3 penanganan terhadap kasus covid-19
Bahan pembelajaran 3   penanganan terhadap kasus covid-19Bahan pembelajaran 3   penanganan terhadap kasus covid-19
Bahan pembelajaran 3 penanganan terhadap kasus covid-19PusdiklatKKB
 
3. penanganan thd kasus covid 19
3. penanganan thd kasus covid 193. penanganan thd kasus covid 19
3. penanganan thd kasus covid 19PusdiklatKKB
 
Virus corona
Virus coronaVirus corona
Virus coronazeincst
 
1. konsep covid 19
1. konsep covid 191. konsep covid 19
1. konsep covid 19PusdiklatKKB
 
PPI Pkm Sumber Waras.pptx
PPI Pkm Sumber Waras.pptxPPI Pkm Sumber Waras.pptx
PPI Pkm Sumber Waras.pptxAlisubekti99dr
 
Implementasi ppi pada pesien covid 19
Implementasi ppi pada pesien covid 19Implementasi ppi pada pesien covid 19
Implementasi ppi pada pesien covid 19HenriantoKarolusSire
 
1. cara penyebaran dan orang yang beresiko covid 19
1. cara penyebaran dan orang yang beresiko covid 191. cara penyebaran dan orang yang beresiko covid 19
1. cara penyebaran dan orang yang beresiko covid 19PusdiklatKKB
 
Upaya-Promosi kesehatan-COVID-19-Baru.ppt
Upaya-Promosi kesehatan-COVID-19-Baru.pptUpaya-Promosi kesehatan-COVID-19-Baru.ppt
Upaya-Promosi kesehatan-COVID-19-Baru.pptssuser83580b
 
PERDALIN_COVID-19_PencegahanPengendalia-compressed.pdf
PERDALIN_COVID-19_PencegahanPengendalia-compressed.pdfPERDALIN_COVID-19_PencegahanPengendalia-compressed.pdf
PERDALIN_COVID-19_PencegahanPengendalia-compressed.pdfssuser72cb6d
 
3. materi penanganan terhadap kasus covid 19 tot
3. materi penanganan terhadap kasus covid 19 tot3. materi penanganan terhadap kasus covid 19 tot
3. materi penanganan terhadap kasus covid 19 totPusdiklatKKB
 
Klasifikasi dan Terapi COVID-19.docx
Klasifikasi dan Terapi COVID-19.docxKlasifikasi dan Terapi COVID-19.docx
Klasifikasi dan Terapi COVID-19.docxTheoNathan1
 

Similar to PROMOSI KESEHATAN UNTUK PENCEGAHAN COVID-19 (20)

Pandemi COVID-19
Pandemi COVID-19Pandemi COVID-19
Pandemi COVID-19
 
CORONA VIRUS DESEASE 2019
CORONA VIRUS DESEASE 2019CORONA VIRUS DESEASE 2019
CORONA VIRUS DESEASE 2019
 
Bahan pembelajaran 3 penanganan terhadap kasus covid-19 bagi asn bkkbn
Bahan pembelajaran 3   penanganan terhadap kasus covid-19 bagi asn bkkbnBahan pembelajaran 3   penanganan terhadap kasus covid-19 bagi asn bkkbn
Bahan pembelajaran 3 penanganan terhadap kasus covid-19 bagi asn bkkbn
 
PPT COVID.pptx
PPT COVID.pptxPPT COVID.pptx
PPT COVID.pptx
 
Covid-19 Updates & Protokol Penanggulangan Coronavirus di Indonesia
Covid-19 Updates & Protokol Penanggulangan Coronavirus di Indonesia Covid-19 Updates & Protokol Penanggulangan Coronavirus di Indonesia
Covid-19 Updates & Protokol Penanggulangan Coronavirus di Indonesia
 
1_MATERI COVID-19 PONTIANAK.pptx
1_MATERI COVID-19 PONTIANAK.pptx1_MATERI COVID-19 PONTIANAK.pptx
1_MATERI COVID-19 PONTIANAK.pptx
 
PPT.pptx
PPT.pptxPPT.pptx
PPT.pptx
 
Kewaspadaan Dalam Mengantisipasi COVID-19.ppt
Kewaspadaan Dalam Mengantisipasi COVID-19.pptKewaspadaan Dalam Mengantisipasi COVID-19.ppt
Kewaspadaan Dalam Mengantisipasi COVID-19.ppt
 
Bahan pembelajaran 3 penanganan terhadap kasus covid-19
Bahan pembelajaran 3   penanganan terhadap kasus covid-19Bahan pembelajaran 3   penanganan terhadap kasus covid-19
Bahan pembelajaran 3 penanganan terhadap kasus covid-19
 
COVID 19.pptx
COVID 19.pptxCOVID 19.pptx
COVID 19.pptx
 
3. penanganan thd kasus covid 19
3. penanganan thd kasus covid 193. penanganan thd kasus covid 19
3. penanganan thd kasus covid 19
 
Virus corona
Virus coronaVirus corona
Virus corona
 
1. konsep covid 19
1. konsep covid 191. konsep covid 19
1. konsep covid 19
 
PPI Pkm Sumber Waras.pptx
PPI Pkm Sumber Waras.pptxPPI Pkm Sumber Waras.pptx
PPI Pkm Sumber Waras.pptx
 
Implementasi ppi pada pesien covid 19
Implementasi ppi pada pesien covid 19Implementasi ppi pada pesien covid 19
Implementasi ppi pada pesien covid 19
 
1. cara penyebaran dan orang yang beresiko covid 19
1. cara penyebaran dan orang yang beresiko covid 191. cara penyebaran dan orang yang beresiko covid 19
1. cara penyebaran dan orang yang beresiko covid 19
 
Upaya-Promosi kesehatan-COVID-19-Baru.ppt
Upaya-Promosi kesehatan-COVID-19-Baru.pptUpaya-Promosi kesehatan-COVID-19-Baru.ppt
Upaya-Promosi kesehatan-COVID-19-Baru.ppt
 
PERDALIN_COVID-19_PencegahanPengendalia-compressed.pdf
PERDALIN_COVID-19_PencegahanPengendalia-compressed.pdfPERDALIN_COVID-19_PencegahanPengendalia-compressed.pdf
PERDALIN_COVID-19_PencegahanPengendalia-compressed.pdf
 
3. materi penanganan terhadap kasus covid 19 tot
3. materi penanganan terhadap kasus covid 19 tot3. materi penanganan terhadap kasus covid 19 tot
3. materi penanganan terhadap kasus covid 19 tot
 
Klasifikasi dan Terapi COVID-19.docx
Klasifikasi dan Terapi COVID-19.docxKlasifikasi dan Terapi COVID-19.docx
Klasifikasi dan Terapi COVID-19.docx
 

Recently uploaded

MPI 3. Pengendalian Penyakit pada JH 2023 Kadar.pptx
MPI 3. Pengendalian Penyakit pada JH 2023 Kadar.pptxMPI 3. Pengendalian Penyakit pada JH 2023 Kadar.pptx
MPI 3. Pengendalian Penyakit pada JH 2023 Kadar.pptxISKANDARSYAPARI
 
Laporan Kasus - Tonsilitis Kronik Eksaserbasi Akut.pptx
Laporan Kasus - Tonsilitis Kronik Eksaserbasi Akut.pptxLaporan Kasus - Tonsilitis Kronik Eksaserbasi Akut.pptx
Laporan Kasus - Tonsilitis Kronik Eksaserbasi Akut.pptxkaiba5
 
414325562-Ppt- Keperawatan GawatDarurat Trauma-Abdomen.pptx
414325562-Ppt- Keperawatan GawatDarurat Trauma-Abdomen.pptx414325562-Ppt- Keperawatan GawatDarurat Trauma-Abdomen.pptx
414325562-Ppt- Keperawatan GawatDarurat Trauma-Abdomen.pptxrachmatpawelloi
 
penyuluhan terkait kanker payudara oleh mahasiswa k3s
penyuluhan terkait kanker payudara oleh mahasiswa k3spenyuluhan terkait kanker payudara oleh mahasiswa k3s
penyuluhan terkait kanker payudara oleh mahasiswa k3smwk57khb29
 
PPT KONTRASEPSI KB HORMONAL DAN NON HORMONAL
PPT KONTRASEPSI KB HORMONAL DAN NON HORMONALPPT KONTRASEPSI KB HORMONAL DAN NON HORMONAL
PPT KONTRASEPSI KB HORMONAL DAN NON HORMONALMayangWulan3
 
konsep nutrisi pada pasien dengan gangguan kardiovaskuler.pptx
konsep nutrisi pada pasien dengan gangguan kardiovaskuler.pptxkonsep nutrisi pada pasien dengan gangguan kardiovaskuler.pptx
konsep nutrisi pada pasien dengan gangguan kardiovaskuler.pptxrittafarmaraflesia
 
anatomi fisiologi sistem penginderaan.ppt
anatomi fisiologi sistem penginderaan.pptanatomi fisiologi sistem penginderaan.ppt
anatomi fisiologi sistem penginderaan.pptRoniAlfaqih2
 
Pelajaran Distosia Bahu pada persalinann
Pelajaran Distosia Bahu pada persalinannPelajaran Distosia Bahu pada persalinann
Pelajaran Distosia Bahu pada persalinannandyyusrizal2
 
PPT presentasi tentang ekshumasi stase forensik
PPT presentasi tentang ekshumasi stase forensikPPT presentasi tentang ekshumasi stase forensik
PPT presentasi tentang ekshumasi stase forensikSavitriIndrasari1
 
SWAMEDIKASI ALERGI PRODI SARJANA FARMASI.pdf
SWAMEDIKASI ALERGI PRODI SARJANA FARMASI.pdfSWAMEDIKASI ALERGI PRODI SARJANA FARMASI.pdf
SWAMEDIKASI ALERGI PRODI SARJANA FARMASI.pdfFatimaZalamatulInzan
 
456720224-1-Antenatal Care-Terpadu-10-T-ppt.ppt
456720224-1-Antenatal Care-Terpadu-10-T-ppt.ppt456720224-1-Antenatal Care-Terpadu-10-T-ppt.ppt
456720224-1-Antenatal Care-Terpadu-10-T-ppt.pptDesiskaPricilia1
 
Toksikologi obat dan macam-macam obat yang toksik dan berbahaya.ppt
Toksikologi obat dan macam-macam obat yang toksik dan berbahaya.pptToksikologi obat dan macam-macam obat yang toksik dan berbahaya.ppt
Toksikologi obat dan macam-macam obat yang toksik dan berbahaya.pptRoniAlfaqih2
 
Strategi_Pengendalian_RisikoZSFADXSCFQ.pdf
Strategi_Pengendalian_RisikoZSFADXSCFQ.pdfStrategi_Pengendalian_RisikoZSFADXSCFQ.pdf
Strategi_Pengendalian_RisikoZSFADXSCFQ.pdfhsetraining040
 
PANDUAN TUGAS AKHIR SKRIPSI PRODI KEPERAWATAN ANESTESIOLOGI PROGRAM SARJANA T...
PANDUAN TUGAS AKHIR SKRIPSI PRODI KEPERAWATAN ANESTESIOLOGI PROGRAM SARJANA T...PANDUAN TUGAS AKHIR SKRIPSI PRODI KEPERAWATAN ANESTESIOLOGI PROGRAM SARJANA T...
PANDUAN TUGAS AKHIR SKRIPSI PRODI KEPERAWATAN ANESTESIOLOGI PROGRAM SARJANA T...AdekKhazelia
 
materi tentang sistem imun tubuh manusia
materi tentang sistem  imun tubuh manusiamateri tentang sistem  imun tubuh manusia
materi tentang sistem imun tubuh manusiastvitania08
 
PERAN PERAWAT DALAM MEMBERIKAN PELAYANAN KELOMPOK 4.ppt
PERAN PERAWAT DALAM MEMBERIKAN PELAYANAN KELOMPOK 4.pptPERAN PERAWAT DALAM MEMBERIKAN PELAYANAN KELOMPOK 4.ppt
PERAN PERAWAT DALAM MEMBERIKAN PELAYANAN KELOMPOK 4.pptbekamalayniasinta
 
PERHITUNGAN_DAN_KATEGORI_STATUS_GIZI.ppt
PERHITUNGAN_DAN_KATEGORI_STATUS_GIZI.pptPERHITUNGAN_DAN_KATEGORI_STATUS_GIZI.ppt
PERHITUNGAN_DAN_KATEGORI_STATUS_GIZI.pptika291990
 
SEDIAAN EMULSI : DEFINISI, TIPE EMULSI, JENIS EMULGATOR DAN CARA PEMBUATAN
SEDIAAN EMULSI : DEFINISI, TIPE EMULSI, JENIS EMULGATOR DAN CARA PEMBUATANSEDIAAN EMULSI : DEFINISI, TIPE EMULSI, JENIS EMULGATOR DAN CARA PEMBUATAN
SEDIAAN EMULSI : DEFINISI, TIPE EMULSI, JENIS EMULGATOR DAN CARA PEMBUATANYayahKodariyah
 

Recently uploaded (18)

MPI 3. Pengendalian Penyakit pada JH 2023 Kadar.pptx
MPI 3. Pengendalian Penyakit pada JH 2023 Kadar.pptxMPI 3. Pengendalian Penyakit pada JH 2023 Kadar.pptx
MPI 3. Pengendalian Penyakit pada JH 2023 Kadar.pptx
 
Laporan Kasus - Tonsilitis Kronik Eksaserbasi Akut.pptx
Laporan Kasus - Tonsilitis Kronik Eksaserbasi Akut.pptxLaporan Kasus - Tonsilitis Kronik Eksaserbasi Akut.pptx
Laporan Kasus - Tonsilitis Kronik Eksaserbasi Akut.pptx
 
414325562-Ppt- Keperawatan GawatDarurat Trauma-Abdomen.pptx
414325562-Ppt- Keperawatan GawatDarurat Trauma-Abdomen.pptx414325562-Ppt- Keperawatan GawatDarurat Trauma-Abdomen.pptx
414325562-Ppt- Keperawatan GawatDarurat Trauma-Abdomen.pptx
 
penyuluhan terkait kanker payudara oleh mahasiswa k3s
penyuluhan terkait kanker payudara oleh mahasiswa k3spenyuluhan terkait kanker payudara oleh mahasiswa k3s
penyuluhan terkait kanker payudara oleh mahasiswa k3s
 
PPT KONTRASEPSI KB HORMONAL DAN NON HORMONAL
PPT KONTRASEPSI KB HORMONAL DAN NON HORMONALPPT KONTRASEPSI KB HORMONAL DAN NON HORMONAL
PPT KONTRASEPSI KB HORMONAL DAN NON HORMONAL
 
konsep nutrisi pada pasien dengan gangguan kardiovaskuler.pptx
konsep nutrisi pada pasien dengan gangguan kardiovaskuler.pptxkonsep nutrisi pada pasien dengan gangguan kardiovaskuler.pptx
konsep nutrisi pada pasien dengan gangguan kardiovaskuler.pptx
 
anatomi fisiologi sistem penginderaan.ppt
anatomi fisiologi sistem penginderaan.pptanatomi fisiologi sistem penginderaan.ppt
anatomi fisiologi sistem penginderaan.ppt
 
Pelajaran Distosia Bahu pada persalinann
Pelajaran Distosia Bahu pada persalinannPelajaran Distosia Bahu pada persalinann
Pelajaran Distosia Bahu pada persalinann
 
PPT presentasi tentang ekshumasi stase forensik
PPT presentasi tentang ekshumasi stase forensikPPT presentasi tentang ekshumasi stase forensik
PPT presentasi tentang ekshumasi stase forensik
 
SWAMEDIKASI ALERGI PRODI SARJANA FARMASI.pdf
SWAMEDIKASI ALERGI PRODI SARJANA FARMASI.pdfSWAMEDIKASI ALERGI PRODI SARJANA FARMASI.pdf
SWAMEDIKASI ALERGI PRODI SARJANA FARMASI.pdf
 
456720224-1-Antenatal Care-Terpadu-10-T-ppt.ppt
456720224-1-Antenatal Care-Terpadu-10-T-ppt.ppt456720224-1-Antenatal Care-Terpadu-10-T-ppt.ppt
456720224-1-Antenatal Care-Terpadu-10-T-ppt.ppt
 
Toksikologi obat dan macam-macam obat yang toksik dan berbahaya.ppt
Toksikologi obat dan macam-macam obat yang toksik dan berbahaya.pptToksikologi obat dan macam-macam obat yang toksik dan berbahaya.ppt
Toksikologi obat dan macam-macam obat yang toksik dan berbahaya.ppt
 
Strategi_Pengendalian_RisikoZSFADXSCFQ.pdf
Strategi_Pengendalian_RisikoZSFADXSCFQ.pdfStrategi_Pengendalian_RisikoZSFADXSCFQ.pdf
Strategi_Pengendalian_RisikoZSFADXSCFQ.pdf
 
PANDUAN TUGAS AKHIR SKRIPSI PRODI KEPERAWATAN ANESTESIOLOGI PROGRAM SARJANA T...
PANDUAN TUGAS AKHIR SKRIPSI PRODI KEPERAWATAN ANESTESIOLOGI PROGRAM SARJANA T...PANDUAN TUGAS AKHIR SKRIPSI PRODI KEPERAWATAN ANESTESIOLOGI PROGRAM SARJANA T...
PANDUAN TUGAS AKHIR SKRIPSI PRODI KEPERAWATAN ANESTESIOLOGI PROGRAM SARJANA T...
 
materi tentang sistem imun tubuh manusia
materi tentang sistem  imun tubuh manusiamateri tentang sistem  imun tubuh manusia
materi tentang sistem imun tubuh manusia
 
PERAN PERAWAT DALAM MEMBERIKAN PELAYANAN KELOMPOK 4.ppt
PERAN PERAWAT DALAM MEMBERIKAN PELAYANAN KELOMPOK 4.pptPERAN PERAWAT DALAM MEMBERIKAN PELAYANAN KELOMPOK 4.ppt
PERAN PERAWAT DALAM MEMBERIKAN PELAYANAN KELOMPOK 4.ppt
 
PERHITUNGAN_DAN_KATEGORI_STATUS_GIZI.ppt
PERHITUNGAN_DAN_KATEGORI_STATUS_GIZI.pptPERHITUNGAN_DAN_KATEGORI_STATUS_GIZI.ppt
PERHITUNGAN_DAN_KATEGORI_STATUS_GIZI.ppt
 
SEDIAAN EMULSI : DEFINISI, TIPE EMULSI, JENIS EMULGATOR DAN CARA PEMBUATAN
SEDIAAN EMULSI : DEFINISI, TIPE EMULSI, JENIS EMULGATOR DAN CARA PEMBUATANSEDIAAN EMULSI : DEFINISI, TIPE EMULSI, JENIS EMULGATOR DAN CARA PEMBUATAN
SEDIAAN EMULSI : DEFINISI, TIPE EMULSI, JENIS EMULGATOR DAN CARA PEMBUATAN
 

PROMOSI KESEHATAN UNTUK PENCEGAHAN COVID-19

  • 2. POKOK BAHASAN • Pengertian COVID-19 • Definisi Operasional ODP, PDP, Probabel, Konfirmasi • Pencegahan dan Pengendalian Infeksi • Komunikasi risiko dan pemberdayaan masyarakat (KRPM) • Metode dan Pesan Kunci Promosi Kesehatan
  • 3. CORONAVIRUS ⮚ Penyebab COVID-19 adalah virus yang tergolong dalam family coronavirus. ⮚ Coronavirus merupakan virus RNA strain tunggal positif, berkapsul dan tidak bersegmen. ⮚ Coronavirus yang menjadi etiologi COVID-19 termasuk dalam genus betacoronavirus, umumnya berbentuk bundar dengan beberapa pleomorfik, dan berdiameter 60-140 nm. ⮚ SARS-COV-2 sensitif terhadap sinar ultraviolet dan panas. Efektif dapat dinonaktifkan dengan pelarut lemak (lipid solvents) seperti eter, etanol 75%, ethanol, disinfektan yang mengandung klorin, asam peroksiasetat, dan khloroform (kecuali khlorheksidin).
  • 4. PERBEDAAN KARAKTERISTIK (1) SARS MERS CoV FLU BURUNG A (H5N1) COVID-19 JENIS VIRUS Famili Genus Coronaviridae Betacorona virus lineage B Coronaviridae Betacorona virus lineage C Orthomyxoviridae Influenzavirus A Coronaviridae Betacorona virus lineage B MASA INKUBASI 2-7 hari (bisa sd 10 hari) 2-14 hari 2-5 hari (bisa sd 17 hari) Rata-rata 5 hari (bisa sd 12.5 hari) NEGARA PERTAMA YANG MELAPOR 2002-China (Guangdong) 2012- Saudi Arabia 1997- China (Hongkong) 2019-China (Wuhan, Hubei) HEWAN PENULAR Kelelawar ; kucing civet Unta Dromedari Unggas belum diketahui pasti, masih dalam investigasi TRANSMISI Droplet, kontak dengan benda terkontaminasi, penularan antar manusia Droplet, kontak dengan benda terkontaminasi, penularan antar manusia terbatas Droplet, kontak dengan benda terkontaminasi, penularan antar manusia terbatas Belum diketahui pasti, masih dalam investigasi, penularan antar manusia terbatas 4
  • 5. SARS MERS CoV FLU BURUNG A (H5N1) COVID-19 GEJALA DAN TANDA Gangguan saluran pernapasan: ringan -pneumonia Gangguan saluran pernapasan umumnya pneumonia; Gangguan ginjal Gangguan saluran pernapasan: ringan - pneumonia Gangguan saluran pernapasan :ringan – pneumonia. Umumnya ringan, 20% berat ANGKA KEMATIAN 14-15% 35 % Global 50% Di Indonesia 84% 2,9 % PENGOBATAN DAN VAKSIN • Suportif • Belum ada vaksin • Supportif • Belum ada vaksin • Antivirus🡪 neuraminidase inhibitor (oseltamivir) • Belum ada vaksin • Suportif • Belum ada vaksin PENETAPAN PHEIC Tidak Tidak Tidak Ya KASUS DI INDONESIA Belum ada Belum ada 2005-2017🡪 200 kasus dengan 168 kematian Belum ada 5
  • 6. Penularan • Masa inkubasi COVID-19 rata-rata 5-6 hari, dengan range antara 1 dan 14 hari namun dapat mencapai 14 hari. • Risiko penularan tertinggi diperoleh di hari-hari pertama penyakit disebabkan oleh konsentrasi virus pada sekret yang tinggi. Orang yang terinfeksi dapat langsung dapat menularkan sampai dengan 48 jam sebelum onset gejala (presimptomatik) dan sampai dengan 14 hari setelah onset gejala. • Periode presimptomatik karena memungkinkan virus menyebar melalui droplet atau kontak dengan benda yang terkontaminasi.
  • 7. • COVID-19 utamanya ditularkan dari orang yang bergejala (simptomatik) ke orang lain yang berada jarak dekat melalui droplet. • Droplet merupakan partikel berisi air dengan diameter >5-10 μm. • Penularan droplet terjadi ketika seseorang berada pada jarak dekat (dalam 1 meter) dengan seseorang yang memiliki gejala pernapasan (misalnya, batuk atau bersin) sehingga droplet berisiko mengenai mukosa (mulut dan hidung) atau konjungtiva (mata). • Transmisi melalui udara dapat dimungkinkan dalam keadaan khusus dimana prosedur atau perawatan suportif yang menghasilkan aerosol seperti intubasi endotrakeal, bronkoskopi, suction terbuka, pemberian pengobatan nebulisasi, ventilasi manual sebelum intubasi, mengubah pasien ke posisi tengkurap, memutus koneksi ventilator, ventilasi tekanan positif non-invasif, trakeostomi, dan resusitasi kardiopulmoner.
  • 8. Gejala Covid-19 • Demam, rasa lelah, dan batuk kering. • Beberapa pasien mungkin mengalami rasa nyeri dan sakit, hidung tersumbat, pilek, nyeri kepala, konjungtivitis, sakit tenggorokan, diare, hilang penciuman dan pembauan atau ruam kulit. • Orang lanjut usia (lansia) dan orang dengan kondisi medis yang sudah ada sebelumnya seperti tekanan darah tinggi, gangguan jantung dan paru, diabetes dan kanker berisiko lebih besar mengalami keparahan.
  • 9. Definisi Operasional Istilah Terbaru 1. Kasus Suspek • Seseorang yang memiliki salah satu dari kriteria berikut: • a. Orang dengan Infeksi Saluran Pernapasan Akut (ISPA)* DAN pada 14 hari terakhir sebelum timbul gejala memiliki riwayat perjalanan atau tinggal di negara/wilayah Indonesia yang melaporkan transmisi lokal**. • b. Orang dengan salah satu gejala/tanda ISPA* DAN pada 14 hari terakhir sebelum timbul gejala memiliki riwayat kontak dengan kasus konfirmasi/probable COVID-19. • Orang dengan ISPA berat/pneumonia berat*** yang membutuhkan perawatan di rumah sakit DAN tidak ada penyebab lain berdasarkan gambaran klinis yang meyakinkan. Istilah Pasien Dalam Pengawasan (PDP) saat ini dikenal kembali dengan istilah kasus suspek.
  • 10. 2. Kasus Probable • Kasus suspek dengan ISPA Berat/ARDS***/meninggal dengan gambaran klinis yang meyakinkan COVID-19 DAN belum ada hasil pemeriksaan laboratorium RT-PCR.
  • 11. 3. Kasus Konfirmasi • Seseorang yang dinyatakan positif terinfeksi virus COVID-19 yang dibuktikan dengan pemeriksaan laboratorium RT-PCR. • Kasus konfirmasi dibagi menjadi 2: a.Kasus konfirmasi dengan gejala (simptomatik) b.Kasus konfirmasi tanpa gejala (asimptomatik)
  • 12. 4. Kontak Erat Orang yang memiliki riwayat kontak dengan kasus probable atau konfirmasi COVID-19. Riwayat kontak yang dimaksud antara lain: a. Kontak tatap muka/berdekatan dengan kasus probable ataukasus konfirmasi dalam radius 1 meter dan dalam jangka waktu15 menit atau lebih. b. Sentuhan fisik langsung dengan kasus probable atau konfirmasi (seperti bersalaman, berpegangan tangan, dan lain-lain). c. Orang yang memberikan perawatan langsung terhadap kasusprobable atau konfirmasi tanpa menggunakan APD yang sesuaistandar. d. Situasi lainnya yang mengindikasikan adanya kontakberdasarkan penilaian risiko lokal yang ditetapkan oleh timpenyelidikan epidemiologi setempat (penjelasan sebagaimanaterlampir).
  • 13. 5. Pelaku Perjalanan • Seseorang yang melakukan perjalanan dari dalam negeri (domestik)maupun luar negeri pada 14 hari terakhir. 6. Discarded • Discarded apabila memenuhi salah satu kriteria berikut: a. Seseorang dengan status kasus suspek dengan hasil pemeriksaan RT-PCR 2 kali negatif selama 2 hari berturut- turutdengan selang waktu >24 jam. b. Seseorang dengan status kontak erat yang telah menyelesaikanmasa karantina selama 14 hari
  • 14. Pesan yang disampaikan antara lain • Mencuci tangan dengan sabun dan air mengalir serta bilas setidaknya 40 sampai 60 detik. Cuci dengan air dan keringkan dengan handuk bersih atau kertas sekali pakai. Jika tidak ada fasilitas cuci tangan, dapat menggunakan pembersih tangan berbasis alkohol (handsanitizer) minimal 20 sampai 30 detik • Menutup mulut dan hidung ketika bersin atau batuk menggunakan tisu, atau sisi dalam lengan atas. Tisu yang digunakan dibuang ke tempat sampah tertutup dan cuci tangan dengan sabun dan air mengalir setelahnya atau menggunakan handsanitizer.
  • 15. • Gunakan masker kain bila harus keluar rumah. Tetap jaga jarak dan lakukan cuci tangan pakai sabun dengan air mengalir. Ganti masker kain setelah 4 jam dipakai, dan cuci hingga bersih setelah dipakai. • Ketika memiliki gejala saluran napas, gunakan masker dan berobat ke fasyankes.
  • 16. • Melakukan kebersihan tangan rutin, terutama sebelum memegang mulut, hidung dan mata; serta setelah memegang benda benda yang sering disentuh, seperti pegangan pintu, pagar, meja, papan ketik komputer, dan lain- lain.
  • 17. Komunikasi publik 1) Mengumumkan kondisi ancaman kesehatan lebih cepat/awal dan secara berkesinambungan memutakhirkan data/informasi (setelah dilakukan penilaian dan analisis risiko). 2) Segera memberikan informasi terbaru secara terbuka,meskipun tidak lengkap untuk menjelaskan situasi yangterjadi (mengelola ketidakpastian), menyediakan saluran komunikasi yang mudah diakses publik untuk mendapatkan informasi terbaru (misalnya hotline, situsresmi, media sosial resmi, dan lain-lain). 3) Menggunakan saluran komunikasi yang terpercaya dan efektif secara rutin untuk dapat dimanfaatkan oleh publik. 4) Mengidentifikasi dan mengaktifkan influencer terpercaya untuk membantu menyebarkan konten positif kepadamasyarakat.
  • 18. Pemberdayaan Masyarakat 1) Menganalisis persepsi risiko dengan cepat berdasarkaninformasi formal dan informal yang ada. 2) Memetakan publik penerima pesan untuk tanggap cepatkomunikasi (misalnya masyarakat yang terdampak,petugas kesehatan, pemimpin politik, lembaga donor, danlain-lain). 3) Menerjemahkan materi KIE ke dalam bahasa yang mudahdipahami masyarakat (baik bahasa lokal maupun nasional)dan menyesuaikan dengan kaidah/literasi bahasa Indonesia. 4) Menggerakan influencer (misalnya. tokoh masyarakat, tokoh agama, petugas kesehatan, tabib tradisional, dan lain-lain) dan jejaring komunitas yang ada (mis. organisasi kemasyarakatan/LSM kesehatan, kelompok perempuan (PKK), serikat pekerja, relawan kesehatan masyarakat/penggerak sosial untuk polio, malaria, HIV) yang dapat digunakan untuk pelibatan masyarakat.
  • 19. Link Media yang Dapat Diunduh 1. Buku Strategi Komunikasi Perubahan Perilaku Pencegahan COVID-19: http://promkes.kemkes.go.id/buku-stratkom-perubahan-perilaku-pencegahan-covid-19 2. Media Cetak: http://promkes.kemkes.go.id/kumpulan-video-terkait-dengan-covid-19 3. Media Audio Visual: http://promkes.kemkes.go.id/kumpulan-flyer-pencegahan-virus-corona 4. Media Audio: http://promkes.kemkes.go.id/audio-ilm 5. Media Berubah Usir Wabah: http://promkes.kemkes.go.id/kumpulan-media-berubah-usir-wabah 6. Media Adaptasi Kebiasaan Baru: http://promkes.kemkes.go.id/kumpulan-media-adaptasi-kebiasaan- baru
  • 20. Referensi • https://dinkes.slemankab.go.id/media • http://corona.slemankab.go.id/ • https://corona.jogjaprov.go.id/ • https://covid19.kemkes.go.id/ • https://www.covid19.go.id/