SlideShare a Scribd company logo
1 of 8
ANALISIS DESKRIPTIF DAN ANALISIS KORELASIONAL

                                                OLEH :


                KISMAN                        NIM : 120211538141
                MUHAMMAD HAKIKI               NIM : 120211538140
                HARTATI                       NIM :


    1. ANALISIS DESKRIPTIF


      1.1 PengertianAnalisis
      MenurutKBBI(2001:43)           Analisisadalah1.      penyelididkanterhadapsuatuperistiwa
(karangan, perbuatan, dsb) untukmengetahuikeadaan yang sebenarnya (sebab-musabab,
dudukperkaranya,                                        dsb);                                    2
penguraiansuatupokokatasberbagaibagiannyadanpenelaahanbagianitusendirisertahubunga
nantarbagianuntukmemperolehpengertian           yang      tepatdanpemahamanartikeseluruhan;
3pemecahanpersoalan yang dimulaidengandugaanakankebenarannya.
      1.2 Pengertian Deskripsi Dan Deskriptif Statistik
      Deskripsiadalahpemaparanataupenggambarandengan                                     kata-kata
secarajelasdanterperinci (KBBI, 2001:258).
      DeskriptifStatistikadalahstatistik                                                     yang
digunakanuntukmendeskripsikansuatukeadaanataumasalah.Dengan                     kata          lain,
deskriptifstatistikadalahstatistik                                                           yang
berfungsiuntukmenerangkankeadaanataugejalaataupersoalan              agar     mudahdipahami.
Penarikankesimpulanpadastatistikdeskriptifhanyaditujukanpadasekumpulan            data       yang
ada.Statistikdeskriptifmerupakanalatanalisisuntukmenjelaskan,        meringkas,        mereduksi,
menyederhanaka,       mengorganisasidanmenyajikan        data   kedalambentuk     yang     teratur,
sehinggamudahdibaca, dipahamidandisimpulkan (Wiyono,6:2001).
      1.3 Pengertian Analisis Deskriptif
      Analisis Deskriptif merupakan analisis yang palingmendasar untuk menggambarkan
keadaan datan secara umum. Analisis deskripsi ini meliputibeberapa hal, yakni :
    1. DistribusiFrekuensi,
    2. PengukuranTendensiSentral, dan
    3. PengukuranVariabilitas (Wiyono, 11:2001).
1.3.1 DistribusiFrekuensi
      DistribusiFrekuensiadalahsusunan                                                                      data
menurutdasarataukategoritertentudalamsuatudaftar               yang       disusunsistematis.Data           yang
diperolehdarisuatupenelitianbiasanyamasihberupa data mentah yang acakdansulitdibaca.
      Ada beberapajenisdistribusifrekuensi. (a) distribusifrekuensisecaratidakberkelompok,
(b) distribusi rank order, (c) distribusifrekuensisecaraberkelompok, (d) grafikdistribusi.


    (a) DistribusiFrekuensiSecaratidakBerkelompok
      Distribusifrekuensisecaratidakberkelompokadalahdistribusi                                            yang
belumdikelompokkan.Data                        yang                   disajikanmasih                        data
tunggal.Dalamdistribusiinimasihbelummenunjukkanarti                                                        yang
banyakdansulituntukdiinterpretasikan.
    (b) Distribusi Rank Order
Distribusi       rank     order       adalahdistribusifrekuensisecaratidakberkelompok                      yang
sudahdiurutkanberdasarkanrangkingmulaidarinilaitinggisampaidengannilaiterendah.Dengan
menggunakandistribusi                            rank                          order                         ini,
kitadenganmudahmemperolehinformasitentangrangkingresponden.


    (c) DistribusiFrekuensiSecaraBerkelompok
      Distribusi                  yang                  bisamemberikaninformasi                            yang
lebihbaikadalahdistribusifrekuensisecaraberkelompok.Beberapalangkah                                        yang
perludilakukandalammenyusundistribusifrekuensisecaraberkelompokadalah(1)
menentukanrentangan, (2) menentukankelas interval, dan (3)mentalis data ke dalam
tabeldistribusi.


    (1) Menentukanrentangan
      Rentangandapatdiperolehdari x max – x min. contohdiperolehrentangan
      100 - 48 = 52.
    (2) Menentukankelas interval
      Sebagaidasarmenentukankelas                                                                        interval
adalahdengancaramembagirentangandenganjumlahkelas.
Jumlahkelasbisaditetapkanberdasarkanpertimbanganpeneliti.Jumlahkelasjugabisaditetapkan
denganmenggunakanaturanStruges,                yaitu:   Jumlahkelas        =     1     +     (3,3)   log      n.
Sebagaicontohpada        data     tabel   2,    jumlahkelas    =     1    +    (3,3)   log     20    =     5,29,
bisadibulatkankeatas        6       ataukebawah           5.       Bila        yang        digunakan          5,
makakelasintervalnyaadalah:
Rentangan             52
          =         = 10
JumlahKelas           5
   (3) Mentalis Data
        Mentalis data adalah proses pemasukan data observasikedalam interval. Jika data
observasitelahdimasukkankedalamkelas interval, makajumlahfrekuensisamadenganjumlah
total data observasi n.
   (d) GrafikDistribusi
Grafikdistribusiadalahpenyajian data distribusifrekuensidalambentukgambar-gambar.Dengan
kata lain, grafik data distribusimerupakanpenyajian data secara visual dari data distribusi
yang ada (Wiyono, 11-16:2001)
s Frekuensin
1.3.2    PengukuranTendensiSentral
         Pengukurantendensisentralmerupakan                              analisis                   statistikyang
secarakhususmendeskripsikanskorrepresentatif.Tendensisentralmenunjukkantentangletakba
gianterbesardarinilaidalamdistribusi.mencakupgambaran                    frekuensi    data    secara       umum
seperti modus, media, dan meanatau rata-rata hitung. (Wiyono, 22:2001).
   (a) Mode atau Modus
Mode                        atau                modus                      adalahnilai                        yang
seringmunculatauseringterjadi.Misalnyadalamsatuderetnilai (2, 6, 6, 8, 9, 9, 9, 10)
modenyaadalah                9,       karenanilai           9,         karenanilai           yang            paling
banyakmunculdibandingkannilailainnya.                 Apabilaadaduanilai             yang       seringmuncul,
misalnyapadakelompoknilai (10, 11, 11, 11, 11, 12, 12, 13, 14, 14, 14, 14, 17),
makamodenyaadaduayaitunlai                11        dan          14.Untukdistribusi      data         inidikenal;
denganistilahdistribusibimodal. (Wiyono, 22:2001).
   (b) Median
Median adalahnilai yang mendudukipersentase ke-50 dalamsuatudistribusinilai. Ada sebesar
50% atauseparo data beradadiatasnilai median, dansebesarnya 50% atauseparo data
berada        di    bawahnilai     median.     Misalnyapadaderetnilai          11,     13,    18,      19,     20,
makamediannyaadalah 18. (Wiyono, 23:2001).
   (c) Rata-Rata Hitung (Mean)
Rata-rata          hitung    (mean)    adalahnilai        rata-rata     dari   data      yang       ada.      Dari
sejumlahteknikanalisistendensisentral,              mean           seringdigunakandandianggap                 yang
lebihbisamenggambarkankeadaan data, terutama data yang berskala interval.Rata-rata
hitungdaripopulasidiberisimbul                 µ             (miu),            sedangkan                rata-rata
hitungdarisampeldiberikansimbul           χ    (eks   bar).Sedangkanrumusuntukmencari                   rata-rata
(mean) adalahsebagaiberikut:
χ=
n
Keterangan :      = jumlahsemuanilai data
                n = jumlah data yang diamati


Sebagaicontoh, jikanilaiatauskor data dariterdiriatas 9, 8, 7, 6, 5, 4, 3, makanilai rata-rata
(mean) diperoleh (9+8+7+6+5+4+3) : 7 = 42 : 7 = 6
Berdasarkanperhitungan      di   atas,   secaragarisbesardapatdigarisbawahibahwa     median,
modus, merupakananalisisuntukmenggambarkankeadaan data dibandingkan median dan
modus.Median                                       jugalebihbisamewakilidibandingkandengan
modus.Namunkeduanyabisaditerapkanbila             data     bentuk       ordinal,      interval
ataurasio.Sedangkanuntuk variable nominal, misalnyaberupakategoriuntukjenispekerjaan,
jeniskebangsaan,            jeniskenakalanremaja,            dansejenisnya,            modus
lebihtepatditerapkan.Dengandemikian,            teknikanalisismana        yang         paling
tepatditerapkantergantungtujuan, jenisdankeadaan data.(Wiyono, 25:2001).
1.3.3 Pengukuran Variabilitas
Pengukuran Varibilitas adalah pengukuran penyimpangan nilai – nilai data dari pusatnya.
Dengan kata laain ukuran variabilitas merupakan ukuran yang menyatakan nilai – nilai data
yang berbeda dengan nilai – nilai pusatnya. Ukuran variabilitas disebut juga ukuran dispersi
atau ukuran penyimpangan.
Fungsi utama pengukuran variabilitis adalah untuk menggambarkan variasi atau
penyimpangan data. Melalui pengukuran variabilitas dapat diketahui homogenitas atau
heterogenitas data. Dengan demikian, jelas bahwa materi ini memiliki tingkat relevansi yang
sangat tinggi, yakni untuk mendeskripsikan variasi data secara keseluruhan. Suatu data
dimungkinkan memiliki nilai tendensi sentral sama, misalnya mean yang sama, namun
memiliki nilai variansi yang berbeda. Melalui pengukuran variabilitas ini akan bisa
menyimpulkan keadaan data secara lebih tepat.
Ada beberapa teknik pengukuran variabilitas yang bisa diterapkan antara lain :
1.3.3.1 Range
Range (R) adalah perbedaan atau selisih skor terbesar (x-max) dengan skor terkecil (x-min)
dalam distribusi data. Misalnya distribusi data 10, 12, 13, 14, 15, 18,maka range-nya adalah
18 – 10 = 8.
1.3.3.2 Deviasi Rata-rata
Deviasi rata-rata adalah nilai rata-rata hitung dari harga mutlak simpangan-simpangannya.
Deviasi rata-rata juga dikenal dengan istilah varian
1.3.3.3 Deviasi Standar
1.3.3.4 Kuartil (Quartile)
1.3.3.5 Z – Score dan T - Score


TEKNIK KORELASIONAL

            a. Pengertian
                Teknik Analisa Korelasional ialah teknik analisa statistik mengenai hubungan
        antar dua variabel atau lebih.
            b. Tujuan.
        Teknik Analisa Korelasional memiliki tiga macam tujuan, yaitu :
        a. Ingin mencari bukti (berlandaskan pada data yang ada), apakah memang benar
            antara variabel yang satu dan variabel yang lain terdapat hubungan atau
            korelasi.
        b. Ingin menjawab pertanyaan apakah hubungan antar variabel itu (jika memang
            ada hubungannya), termasuk hubungan yang kuat, cukupan, ataukah lemah.
        c. Ingin memperoleh kejelasan dan kepastian (secara matematik), apakah
            hubungan antar variabel itu merupakan hubungan yang berarti atau meyakinkan
            (=signifikan), ataukah hubungan yang tidak berarti atau tidak meyakinkan.
            c. Penggolongan.
                Teknik Analisa Korelasional dapat dibedakan menjadi dua golongan, yaitu :
        1. Teknik Analisa Korelasional Bivariat.
            Teknik Analisa Korelasional Bivariat adalah teknik analisa korelasi yang
            mendasarkan diri pada dua buah variabel.

            Contoh : korelasi antara prestasi belajar dalam bidang studi Bahasa Indonesia

            (variabel X ) dan kemampuan berbahasa siswa (variabel Y ).

        2. Teknik Analisa Korelasional Multivariat.
                Teknik Analisa Korelasional Multivariat ialah teknik analisa korelasi yang
        mendasarkan diri pada lebih dari dua variabel.
        Contoh : Korelasi antara kemampuan berbahasa siswa (variabel X1) dengan
        lingkungan berbahasa siswa di masyarakat (variabel X2) dan prestasi belajar siswa
        dalam bidang studi Bahasa Indonesia (variabel X3).
        1. Teknik Analisa Korelasional Bivariat
            Sebagaimana dikemukakan oleh Borg dan Gall dalam bukunya Educational
            Research, terdapat 10 macam teknik perhitungan korelasi yang termasuk dalam
            Teknik Analisis Korelasional Bivariat, yaitu:
            1) Teknik Korelasi Product Moment (Product Moment Correlation)
2) Teknik Korelasi Tata Jenjang (Rank Difference Correlation atau Rank Order
                Correlation).
          3) Teknik Korelasi Koefisien Phi (Phi Coefficient Correlation)
          4) Teknik Korelasi Kontingensi (Contingency Coefficient Correlation)
          5) Teknik Korelasi Point Biserial (Point Biserial Correlation)
          6) Teknik Korelasi Biserial (Biserial Correlation)
          7) Teknik Korelasi Kendali Tau (Kendalls‟ Tau Correlation)
          8) Teknik Korelasi Rasio (Correlation Ratio)
          9) Teknik The Widespread Correlation.
          10) Teknik Korelasi Tetrakorik (Tetrachoric Correlation)
                Penggunaan teknik korelasi tersebut di atas akan sangat tergantung pada
                jenis data statistik yang akan dicari korelasinya, di samping pertimbangan
                atau alasan tertentu yang harus dipenuhi.
       2. Teknik-teknik dalam statistika multivariat


   Berdasarkan hubungan antarvariabel dan tujuan penyaringan informasi, terdapat
beberapa kelompok teknik dalam bidang ini.


   1. Korelasi Kanonik.
       Dipopulerkan oleh Harold Hotelling yang bertujuan untuk mengidentifikasi dan
       menentukan hubungan antara dua kelompok variabel. Pada dasarnya, korelasi
       kanonik merupakan perluasan dari regresi linear berganda dengan variabel
       dependennya lebih dari satu.
   2. Analisis Faktor (termasuk analisis komponen utama)

       bertujuan untuk menemukan sejumlah faktor yang mendasari (underlying)
       sejumlah pengukuran yang besar.
       Faktor: suatu konstruk hipotesis/variabel laten yang mendasari sejumlah
       tes, skala, item, dsb.
       Misal:
       Faktor inteligensi terdiri atas: kemampuan varbal, numerik, penalaran
       abstrak, penalaran ruang, ingatan, dll.
       Contoh:
       • Spearman (1904): ada 1 faktor umum yang mendasari inteligensi manusia
       • Thurstone (1947): ada sejumlah faktor inteligensi (primary mental ability)

   3. Analisis Diskriminasi


       Analisis Diskriminan adalah salah satu tehnik analisa Statistika dependensi yang
memiliki kegunaan untuk mengklasifikasikan objek beberapa kelompok.
   Pengelompokan dengan analisis diskriminan ini terjadi karena ada pengaruh satu
   atau lebih variabel lain yang merupakan variabel independen. Kombinasi linier dari
   variabel-variabel ini akan membentuk suatu fungsi diskriminan (Tatham et. al.,1998).
   Analisis diskriminan adalah teknik multivariate yang termasuk dependence
   method, yakni adanya variabel dependen dan variabel independen. Dengan
   demikian ada variabel yang hasilnya tergantung dari data variabel independen.
   Analisis diskriminan mirip regresi linier berganda (multivariable regression).
   Perbedaannya analisis diskriminan digunakan apabila variabel dependennya
   kategoris (maksudnya kalau menggunakan skala ordinal maupun nominal) dan
   variabel independennya menggunakan skala metric (interval dan rasio). Sedangkan
   dalam regresi berganda variabel dependennya harus metric dan jika variabelnya
   independen, bias metric maupun nonmetrik.

4. Analisis Kluster (pengelompokan)

   Tujuan dari Analisis Cluster adalah mengelompokkan obyekberdasarkan kesamaan
   karakteristik di antara obyek-obyek tersebut.
   Dengan demikian, ciri-ciri suatu cluster yang
   baik yaitu mepunyai :
   Homogenitas internal (within cluster); yaitu
   kesamaan antar anggota dalam satu cluster.
   Heterogenitas external (between cluster); yaitu
   perbedaan antara cluster yang satu dengan cluster yang lain.
   Langkah pengelompokan dalam analisis cluster mencakup 3
   hal berikut :
   1. Mengukur kesamaan jarak
   2. Membentuk cluster secara hirarkis
   3. Menentukan jumlah cluster.
   Adapun metode pengelompokan dalam analisis cluster meliputi :
   Metode Hirarkis; memulai pengelompokan dengan dua
   atau lebih obyek yang mempunyai kesamaan paling dekat.
    Kemudian diteruskan pada obyek yang lain dan seterusnya hingga cluster akan
   membentuk semacam„pohon‟ dimana terdapat tingkatan (hirarki) yang jelas antar
   obyek, dari yang paling mirip hingga yang paling tidak mirip. Alat yang membantu
   untuk memperjelas proses hirarki ini disebut “dendogram”.
Metode Non-Hirarkis; dimulai dengan menentukan terlebih dahulu jumlah cluster
   yang diinginkan (dua,tiga, atau yang lain). Setelah jumlah cluster ditentukan, maka
   proses cluster dilakukan dengan tanpa mengikuti proses hirarki. Metode ini biasa
   disebut “K-Means Cluster”.
   Asumsi yang harus dipenuhi dalam Analisis Cluster yaitu :
   Sampel yang diambil benar-benar dapat mewakili
   populasi yang ada (representativeness of the sample)
   Multikolinieritas.

5. Analisis Varians Multivariat

    Analisis multivariat merupakan salah satu teknik statistik yang digunakan untuk
   memahami struktur data dalam dimensi tinggi. Variabel-variabel itu saling terkait satu
   sama lain. Disinilah letak perbedaan antara multivariabel dan multivariat. Multivariat
   pasti melibatkan multivariabel tetapi tidak sebaliknya. Multivariabel yang saling
   berkorelasilah yang dikatakan multivariat.
    Menurut Santoso (2004), analisis multivariat dapat didefinisikan secara sederhana
   sebagai metode pengolahan variabel dalam jumlah banyak untuk mencari
   pengaruhnya terhadap suatu objek secara simultan.

More Related Content

What's hot

P9_penyebaran data_range dan simpangan rata-rata
P9_penyebaran data_range dan simpangan rata-rataP9_penyebaran data_range dan simpangan rata-rata
P9_penyebaran data_range dan simpangan rata-rataM. Jainuri, S.Pd., M.Pd
 
Pert 3&4 ukuran pemusatan- penyebaran
Pert 3&4  ukuran pemusatan- penyebaranPert 3&4  ukuran pemusatan- penyebaran
Pert 3&4 ukuran pemusatan- penyebaranCanny Becha
 
Statistika ekonomi dan bisnis 1
Statistika ekonomi dan bisnis 1Statistika ekonomi dan bisnis 1
Statistika ekonomi dan bisnis 1lussyani
 
Metodologi Penelitian - Statistik Deskriptif
Metodologi Penelitian - Statistik DeskriptifMetodologi Penelitian - Statistik Deskriptif
Metodologi Penelitian - Statistik DeskriptifDeady Rizky Yunanto
 
Materi p2 sttk inferensial_sig & b bebas
Materi p2 sttk inferensial_sig & b bebasMateri p2 sttk inferensial_sig & b bebas
Materi p2 sttk inferensial_sig & b bebasJen Kelana
 
Bab03 ukuranpemusatan-090318095104-phpapp02-110702093055-phpapp02
Bab03 ukuranpemusatan-090318095104-phpapp02-110702093055-phpapp02Bab03 ukuranpemusatan-090318095104-phpapp02-110702093055-phpapp02
Bab03 ukuranpemusatan-090318095104-phpapp02-110702093055-phpapp02Wayan Sudiarta
 
Espa4123 statistika modul 2
Espa4123 statistika   modul 2Espa4123 statistika   modul 2
Espa4123 statistika modul 2Ratzman III
 
Statistik data
Statistik  dataStatistik  data
Statistik dataHafiza .h
 
A152 prediksi-nasabah-potensial-menggunakan-metode-klasifikasi-pohon-biner
A152 prediksi-nasabah-potensial-menggunakan-metode-klasifikasi-pohon-binerA152 prediksi-nasabah-potensial-menggunakan-metode-klasifikasi-pohon-biner
A152 prediksi-nasabah-potensial-menggunakan-metode-klasifikasi-pohon-binerEpul Logariasmoú
 
Statistika presentasi staim
Statistika presentasi staimStatistika presentasi staim
Statistika presentasi staimYess Favor
 
ESPA 4123 - Statistika Ekonomi Modul 3 : Ukuran Penyimpangan
ESPA 4123 - Statistika Ekonomi Modul 3 : Ukuran PenyimpanganESPA 4123 - Statistika Ekonomi Modul 3 : Ukuran Penyimpangan
ESPA 4123 - Statistika Ekonomi Modul 3 : Ukuran PenyimpanganAncilla Kustedjo
 

What's hot (20)

P9_penyebaran data_range dan simpangan rata-rata
P9_penyebaran data_range dan simpangan rata-rataP9_penyebaran data_range dan simpangan rata-rata
P9_penyebaran data_range dan simpangan rata-rata
 
Pert 3&4 ukuran pemusatan- penyebaran
Pert 3&4  ukuran pemusatan- penyebaranPert 3&4  ukuran pemusatan- penyebaran
Pert 3&4 ukuran pemusatan- penyebaran
 
P11_penyebaran data variansi (ragam)
P11_penyebaran data variansi (ragam)P11_penyebaran data variansi (ragam)
P11_penyebaran data variansi (ragam)
 
P11_penyebaran data variansi (ragam)
P11_penyebaran data variansi (ragam)P11_penyebaran data variansi (ragam)
P11_penyebaran data variansi (ragam)
 
Statistika ekonomi dan bisnis 1
Statistika ekonomi dan bisnis 1Statistika ekonomi dan bisnis 1
Statistika ekonomi dan bisnis 1
 
Statistika deskriptif
 Statistika deskriptif Statistika deskriptif
Statistika deskriptif
 
ukuran pemusatan data
ukuran pemusatan dataukuran pemusatan data
ukuran pemusatan data
 
R5 g kel 1 statdas 1
R5 g kel 1 statdas 1R5 g kel 1 statdas 1
R5 g kel 1 statdas 1
 
Metodologi Penelitian - Statistik Deskriptif
Metodologi Penelitian - Statistik DeskriptifMetodologi Penelitian - Statistik Deskriptif
Metodologi Penelitian - Statistik Deskriptif
 
Materi p2 sttk inferensial_sig & b bebas
Materi p2 sttk inferensial_sig & b bebasMateri p2 sttk inferensial_sig & b bebas
Materi p2 sttk inferensial_sig & b bebas
 
Analisis Cluster
Analisis ClusterAnalisis Cluster
Analisis Cluster
 
Bab03 ukuranpemusatan-090318095104-phpapp02-110702093055-phpapp02
Bab03 ukuranpemusatan-090318095104-phpapp02-110702093055-phpapp02Bab03 ukuranpemusatan-090318095104-phpapp02-110702093055-phpapp02
Bab03 ukuranpemusatan-090318095104-phpapp02-110702093055-phpapp02
 
Espa4123 statistika modul 2
Espa4123 statistika   modul 2Espa4123 statistika   modul 2
Espa4123 statistika modul 2
 
Statistik data
Statistik  dataStatistik  data
Statistik data
 
Bab ii
Bab iiBab ii
Bab ii
 
A152 prediksi-nasabah-potensial-menggunakan-metode-klasifikasi-pohon-biner
A152 prediksi-nasabah-potensial-menggunakan-metode-klasifikasi-pohon-binerA152 prediksi-nasabah-potensial-menggunakan-metode-klasifikasi-pohon-biner
A152 prediksi-nasabah-potensial-menggunakan-metode-klasifikasi-pohon-biner
 
Analisis cluster
Analisis clusterAnalisis cluster
Analisis cluster
 
Statistika presentasi staim
Statistika presentasi staimStatistika presentasi staim
Statistika presentasi staim
 
ESPA 4123 - Statistika Ekonomi Modul 3 : Ukuran Penyimpangan
ESPA 4123 - Statistika Ekonomi Modul 3 : Ukuran PenyimpanganESPA 4123 - Statistika Ekonomi Modul 3 : Ukuran Penyimpangan
ESPA 4123 - Statistika Ekonomi Modul 3 : Ukuran Penyimpangan
 
Adhitya j1f111234 metpen
Adhitya j1f111234 metpenAdhitya j1f111234 metpen
Adhitya j1f111234 metpen
 

Viewers also liked

3 . analisis regresi linier berganda dua peubah
3 .  analisis regresi  linier berganda dua peubah3 .  analisis regresi  linier berganda dua peubah
3 . analisis regresi linier berganda dua peubahYulianus Lisa Mantong
 
Analisis Hubungan
Analisis HubunganAnalisis Hubungan
Analisis Hubungangalih
 
Cara analisis data
Cara analisis dataCara analisis data
Cara analisis datamohdkhamdani
 
Teori analisis deskriptif 2
Teori analisis deskriptif 2Teori analisis deskriptif 2
Teori analisis deskriptif 2Fuhr Heri
 
Berpikir seperti seorang ekonom
Berpikir seperti seorang ekonomBerpikir seperti seorang ekonom
Berpikir seperti seorang ekonomGhina Sary
 
Analisis deskriptif dengan spss - Mawar Nazhira
Analisis deskriptif dengan spss - Mawar NazhiraAnalisis deskriptif dengan spss - Mawar Nazhira
Analisis deskriptif dengan spss - Mawar NazhiraRosti Hidayah
 
Makalah abnormal
Makalah abnormalMakalah abnormal
Makalah abnormal'ifan Iwut
 
pendekatan ordinal
pendekatan ordinalpendekatan ordinal
pendekatan ordinaljevka
 
Metode maximum likelihood
Metode maximum likelihoodMetode maximum likelihood
Metode maximum likelihoodririn12
 
Variabel Operasional
Variabel OperasionalVariabel Operasional
Variabel Operasionaldina febriana
 
Instrumen Wawancara dan Kuesioner Studio 1A Pracimantoro
Instrumen Wawancara dan Kuesioner Studio 1A PracimantoroInstrumen Wawancara dan Kuesioner Studio 1A Pracimantoro
Instrumen Wawancara dan Kuesioner Studio 1A Pracimantorostudiopracimantoro
 
Makalah bambu hasil hutan bukan kayu
Makalah bambu hasil hutan bukan kayuMakalah bambu hasil hutan bukan kayu
Makalah bambu hasil hutan bukan kayuعفان الغفري
 

Viewers also liked (20)

11 teknik analisis deskriptif
11 teknik analisis deskriptif11 teknik analisis deskriptif
11 teknik analisis deskriptif
 
3 . analisis regresi linier berganda dua peubah
3 .  analisis regresi  linier berganda dua peubah3 .  analisis regresi  linier berganda dua peubah
3 . analisis regresi linier berganda dua peubah
 
Analisis Hubungan
Analisis HubunganAnalisis Hubungan
Analisis Hubungan
 
Cara analisis data
Cara analisis dataCara analisis data
Cara analisis data
 
Teori analisis deskriptif 2
Teori analisis deskriptif 2Teori analisis deskriptif 2
Teori analisis deskriptif 2
 
tabulasi
tabulasitabulasi
tabulasi
 
Berpikir seperti seorang ekonom
Berpikir seperti seorang ekonomBerpikir seperti seorang ekonom
Berpikir seperti seorang ekonom
 
Analisis deskriptif dengan spss - Mawar Nazhira
Analisis deskriptif dengan spss - Mawar NazhiraAnalisis deskriptif dengan spss - Mawar Nazhira
Analisis deskriptif dengan spss - Mawar Nazhira
 
Deskripsi analisis
Deskripsi analisisDeskripsi analisis
Deskripsi analisis
 
8 BAB II Landasan Teori
8 BAB II Landasan Teori8 BAB II Landasan Teori
8 BAB II Landasan Teori
 
Makalah abnormal
Makalah abnormalMakalah abnormal
Makalah abnormal
 
Presentasi laporan akhir edited
Presentasi laporan akhir editedPresentasi laporan akhir edited
Presentasi laporan akhir edited
 
pendekatan ordinal
pendekatan ordinalpendekatan ordinal
pendekatan ordinal
 
Tabulasi
TabulasiTabulasi
Tabulasi
 
Metode maximum likelihood
Metode maximum likelihoodMetode maximum likelihood
Metode maximum likelihood
 
Variabel Operasional
Variabel OperasionalVariabel Operasional
Variabel Operasional
 
Minggu 11_Teknik Analisis Komparasi
Minggu 11_Teknik Analisis KomparasiMinggu 11_Teknik Analisis Komparasi
Minggu 11_Teknik Analisis Komparasi
 
Instrumen Wawancara dan Kuesioner Studio 1A Pracimantoro
Instrumen Wawancara dan Kuesioner Studio 1A PracimantoroInstrumen Wawancara dan Kuesioner Studio 1A Pracimantoro
Instrumen Wawancara dan Kuesioner Studio 1A Pracimantoro
 
Kelompok 5 (pendekatan ordinal)
Kelompok 5 (pendekatan ordinal)Kelompok 5 (pendekatan ordinal)
Kelompok 5 (pendekatan ordinal)
 
Makalah bambu hasil hutan bukan kayu
Makalah bambu hasil hutan bukan kayuMakalah bambu hasil hutan bukan kayu
Makalah bambu hasil hutan bukan kayu
 

Similar to ANALISIS DESKRIPTIF DAN KORELASIONAL

Pertemuan 4 metpen kualitatif
Pertemuan 4 metpen kualitatif Pertemuan 4 metpen kualitatif
Pertemuan 4 metpen kualitatif humanistik
 
Revisi tendensi sentral dan variabilitas
Revisi tendensi sentral dan variabilitasRevisi tendensi sentral dan variabilitas
Revisi tendensi sentral dan variabilitasistiqma
 
02 Statistik Deskriptif.pptx
02 Statistik Deskriptif.pptx02 Statistik Deskriptif.pptx
02 Statistik Deskriptif.pptxwindyarlin08
 
UKURAN PENYEBARAN DATA.pptx
UKURAN PENYEBARAN DATA.pptxUKURAN PENYEBARAN DATA.pptx
UKURAN PENYEBARAN DATA.pptxarisantomico
 
distribusi frekuensi
distribusi frekuensidistribusi frekuensi
distribusi frekuensiFiqran Haruna
 
Ukuran pemusatan data
Ukuran pemusatan dataUkuran pemusatan data
Ukuran pemusatan datamus_lim
 
Ukuran pemusatan data
Ukuran pemusatan dataUkuran pemusatan data
Ukuran pemusatan datamus_lim
 
Makalah Statistika, Ekonomi dan Bisnis II
Makalah Statistika, Ekonomi dan Bisnis IIMakalah Statistika, Ekonomi dan Bisnis II
Makalah Statistika, Ekonomi dan Bisnis IIWidia Ratnasari Samosir
 
Espa4123 statistika modul 3.1
Espa4123 statistika   modul 3.1Espa4123 statistika   modul 3.1
Espa4123 statistika modul 3.1Ratzman III
 
Ukuran pemusatan
Ukuran pemusatanUkuran pemusatan
Ukuran pemusatanrkhmtk11
 
KELOMPOK 5-RAGAM SIMPANGAN BAKU.pptx
KELOMPOK 5-RAGAM SIMPANGAN BAKU.pptxKELOMPOK 5-RAGAM SIMPANGAN BAKU.pptx
KELOMPOK 5-RAGAM SIMPANGAN BAKU.pptxAlfiahNurulUtami
 
7. contoh penerapan STATISTIK DESKRIPTIF.pptx
7. contoh penerapan STATISTIK DESKRIPTIF.pptx7. contoh penerapan STATISTIK DESKRIPTIF.pptx
7. contoh penerapan STATISTIK DESKRIPTIF.pptxNurjannah898685
 

Similar to ANALISIS DESKRIPTIF DAN KORELASIONAL (20)

Pertemuan 4 metpen kualitatif
Pertemuan 4 metpen kualitatif Pertemuan 4 metpen kualitatif
Pertemuan 4 metpen kualitatif
 
Ukuran Pemusatan
Ukuran PemusatanUkuran Pemusatan
Ukuran Pemusatan
 
Revisi tendensi sentral dan variabilitas
Revisi tendensi sentral dan variabilitasRevisi tendensi sentral dan variabilitas
Revisi tendensi sentral dan variabilitas
 
02 Statistik Deskriptif.pptx
02 Statistik Deskriptif.pptx02 Statistik Deskriptif.pptx
02 Statistik Deskriptif.pptx
 
UKURAN PENYEBARAN DATA.pptx
UKURAN PENYEBARAN DATA.pptxUKURAN PENYEBARAN DATA.pptx
UKURAN PENYEBARAN DATA.pptx
 
distribusi frekuensi
distribusi frekuensidistribusi frekuensi
distribusi frekuensi
 
Ukuran pemusatan data
Ukuran pemusatan dataUkuran pemusatan data
Ukuran pemusatan data
 
Ukuran pemusatan data
Ukuran pemusatan dataUkuran pemusatan data
Ukuran pemusatan data
 
Makalah Statistika, Ekonomi dan Bisnis II
Makalah Statistika, Ekonomi dan Bisnis IIMakalah Statistika, Ekonomi dan Bisnis II
Makalah Statistika, Ekonomi dan Bisnis II
 
Espa4123 statistika modul 3.1
Espa4123 statistika   modul 3.1Espa4123 statistika   modul 3.1
Espa4123 statistika modul 3.1
 
Ukuran pemusatan
Ukuran pemusatanUkuran pemusatan
Ukuran pemusatan
 
Fp unsam spss mm
Fp unsam spss mmFp unsam spss mm
Fp unsam spss mm
 
Fp unsam spss mm
Fp unsam spss mmFp unsam spss mm
Fp unsam spss mm
 
Modul 1 statistika deskriptif
Modul 1 statistika deskriptifModul 1 statistika deskriptif
Modul 1 statistika deskriptif
 
PPT MTK 7C.pptx
PPT MTK 7C.pptxPPT MTK 7C.pptx
PPT MTK 7C.pptx
 
Ukuran pemusatan
Ukuran pemusatanUkuran pemusatan
Ukuran pemusatan
 
KELOMPOK 5-RAGAM SIMPANGAN BAKU.pptx
KELOMPOK 5-RAGAM SIMPANGAN BAKU.pptxKELOMPOK 5-RAGAM SIMPANGAN BAKU.pptx
KELOMPOK 5-RAGAM SIMPANGAN BAKU.pptx
 
Statistika
StatistikaStatistika
Statistika
 
7. contoh penerapan STATISTIK DESKRIPTIF.pptx
7. contoh penerapan STATISTIK DESKRIPTIF.pptx7. contoh penerapan STATISTIK DESKRIPTIF.pptx
7. contoh penerapan STATISTIK DESKRIPTIF.pptx
 
Statistika Dasar
Statistika DasarStatistika Dasar
Statistika Dasar
 

ANALISIS DESKRIPTIF DAN KORELASIONAL

  • 1. ANALISIS DESKRIPTIF DAN ANALISIS KORELASIONAL OLEH : KISMAN NIM : 120211538141 MUHAMMAD HAKIKI NIM : 120211538140 HARTATI NIM : 1. ANALISIS DESKRIPTIF 1.1 PengertianAnalisis MenurutKBBI(2001:43) Analisisadalah1. penyelididkanterhadapsuatuperistiwa (karangan, perbuatan, dsb) untukmengetahuikeadaan yang sebenarnya (sebab-musabab, dudukperkaranya, dsb); 2 penguraiansuatupokokatasberbagaibagiannyadanpenelaahanbagianitusendirisertahubunga nantarbagianuntukmemperolehpengertian yang tepatdanpemahamanartikeseluruhan; 3pemecahanpersoalan yang dimulaidengandugaanakankebenarannya. 1.2 Pengertian Deskripsi Dan Deskriptif Statistik Deskripsiadalahpemaparanataupenggambarandengan kata-kata secarajelasdanterperinci (KBBI, 2001:258). DeskriptifStatistikadalahstatistik yang digunakanuntukmendeskripsikansuatukeadaanataumasalah.Dengan kata lain, deskriptifstatistikadalahstatistik yang berfungsiuntukmenerangkankeadaanataugejalaataupersoalan agar mudahdipahami. Penarikankesimpulanpadastatistikdeskriptifhanyaditujukanpadasekumpulan data yang ada.Statistikdeskriptifmerupakanalatanalisisuntukmenjelaskan, meringkas, mereduksi, menyederhanaka, mengorganisasidanmenyajikan data kedalambentuk yang teratur, sehinggamudahdibaca, dipahamidandisimpulkan (Wiyono,6:2001). 1.3 Pengertian Analisis Deskriptif Analisis Deskriptif merupakan analisis yang palingmendasar untuk menggambarkan keadaan datan secara umum. Analisis deskripsi ini meliputibeberapa hal, yakni : 1. DistribusiFrekuensi, 2. PengukuranTendensiSentral, dan 3. PengukuranVariabilitas (Wiyono, 11:2001).
  • 2. 1.3.1 DistribusiFrekuensi DistribusiFrekuensiadalahsusunan data menurutdasarataukategoritertentudalamsuatudaftar yang disusunsistematis.Data yang diperolehdarisuatupenelitianbiasanyamasihberupa data mentah yang acakdansulitdibaca. Ada beberapajenisdistribusifrekuensi. (a) distribusifrekuensisecaratidakberkelompok, (b) distribusi rank order, (c) distribusifrekuensisecaraberkelompok, (d) grafikdistribusi. (a) DistribusiFrekuensiSecaratidakBerkelompok Distribusifrekuensisecaratidakberkelompokadalahdistribusi yang belumdikelompokkan.Data yang disajikanmasih data tunggal.Dalamdistribusiinimasihbelummenunjukkanarti yang banyakdansulituntukdiinterpretasikan. (b) Distribusi Rank Order Distribusi rank order adalahdistribusifrekuensisecaratidakberkelompok yang sudahdiurutkanberdasarkanrangkingmulaidarinilaitinggisampaidengannilaiterendah.Dengan menggunakandistribusi rank order ini, kitadenganmudahmemperolehinformasitentangrangkingresponden. (c) DistribusiFrekuensiSecaraBerkelompok Distribusi yang bisamemberikaninformasi yang lebihbaikadalahdistribusifrekuensisecaraberkelompok.Beberapalangkah yang perludilakukandalammenyusundistribusifrekuensisecaraberkelompokadalah(1) menentukanrentangan, (2) menentukankelas interval, dan (3)mentalis data ke dalam tabeldistribusi. (1) Menentukanrentangan Rentangandapatdiperolehdari x max – x min. contohdiperolehrentangan 100 - 48 = 52. (2) Menentukankelas interval Sebagaidasarmenentukankelas interval adalahdengancaramembagirentangandenganjumlahkelas. Jumlahkelasbisaditetapkanberdasarkanpertimbanganpeneliti.Jumlahkelasjugabisaditetapkan denganmenggunakanaturanStruges, yaitu: Jumlahkelas = 1 + (3,3) log n. Sebagaicontohpada data tabel 2, jumlahkelas = 1 + (3,3) log 20 = 5,29, bisadibulatkankeatas 6 ataukebawah 5. Bila yang digunakan 5, makakelasintervalnyaadalah:
  • 3. Rentangan 52 = = 10 JumlahKelas 5 (3) Mentalis Data Mentalis data adalah proses pemasukan data observasikedalam interval. Jika data observasitelahdimasukkankedalamkelas interval, makajumlahfrekuensisamadenganjumlah total data observasi n. (d) GrafikDistribusi Grafikdistribusiadalahpenyajian data distribusifrekuensidalambentukgambar-gambar.Dengan kata lain, grafik data distribusimerupakanpenyajian data secara visual dari data distribusi yang ada (Wiyono, 11-16:2001) s Frekuensin 1.3.2 PengukuranTendensiSentral Pengukurantendensisentralmerupakan analisis statistikyang secarakhususmendeskripsikanskorrepresentatif.Tendensisentralmenunjukkantentangletakba gianterbesardarinilaidalamdistribusi.mencakupgambaran frekuensi data secara umum seperti modus, media, dan meanatau rata-rata hitung. (Wiyono, 22:2001). (a) Mode atau Modus Mode atau modus adalahnilai yang seringmunculatauseringterjadi.Misalnyadalamsatuderetnilai (2, 6, 6, 8, 9, 9, 9, 10) modenyaadalah 9, karenanilai 9, karenanilai yang paling banyakmunculdibandingkannilailainnya. Apabilaadaduanilai yang seringmuncul, misalnyapadakelompoknilai (10, 11, 11, 11, 11, 12, 12, 13, 14, 14, 14, 14, 17), makamodenyaadaduayaitunlai 11 dan 14.Untukdistribusi data inidikenal; denganistilahdistribusibimodal. (Wiyono, 22:2001). (b) Median Median adalahnilai yang mendudukipersentase ke-50 dalamsuatudistribusinilai. Ada sebesar 50% atauseparo data beradadiatasnilai median, dansebesarnya 50% atauseparo data berada di bawahnilai median. Misalnyapadaderetnilai 11, 13, 18, 19, 20, makamediannyaadalah 18. (Wiyono, 23:2001). (c) Rata-Rata Hitung (Mean) Rata-rata hitung (mean) adalahnilai rata-rata dari data yang ada. Dari sejumlahteknikanalisistendensisentral, mean seringdigunakandandianggap yang lebihbisamenggambarkankeadaan data, terutama data yang berskala interval.Rata-rata hitungdaripopulasidiberisimbul µ (miu), sedangkan rata-rata hitungdarisampeldiberikansimbul χ (eks bar).Sedangkanrumusuntukmencari rata-rata (mean) adalahsebagaiberikut:
  • 4. χ= n Keterangan : = jumlahsemuanilai data n = jumlah data yang diamati Sebagaicontoh, jikanilaiatauskor data dariterdiriatas 9, 8, 7, 6, 5, 4, 3, makanilai rata-rata (mean) diperoleh (9+8+7+6+5+4+3) : 7 = 42 : 7 = 6 Berdasarkanperhitungan di atas, secaragarisbesardapatdigarisbawahibahwa median, modus, merupakananalisisuntukmenggambarkankeadaan data dibandingkan median dan modus.Median jugalebihbisamewakilidibandingkandengan modus.Namunkeduanyabisaditerapkanbila data bentuk ordinal, interval ataurasio.Sedangkanuntuk variable nominal, misalnyaberupakategoriuntukjenispekerjaan, jeniskebangsaan, jeniskenakalanremaja, dansejenisnya, modus lebihtepatditerapkan.Dengandemikian, teknikanalisismana yang paling tepatditerapkantergantungtujuan, jenisdankeadaan data.(Wiyono, 25:2001). 1.3.3 Pengukuran Variabilitas Pengukuran Varibilitas adalah pengukuran penyimpangan nilai – nilai data dari pusatnya. Dengan kata laain ukuran variabilitas merupakan ukuran yang menyatakan nilai – nilai data yang berbeda dengan nilai – nilai pusatnya. Ukuran variabilitas disebut juga ukuran dispersi atau ukuran penyimpangan. Fungsi utama pengukuran variabilitis adalah untuk menggambarkan variasi atau penyimpangan data. Melalui pengukuran variabilitas dapat diketahui homogenitas atau heterogenitas data. Dengan demikian, jelas bahwa materi ini memiliki tingkat relevansi yang sangat tinggi, yakni untuk mendeskripsikan variasi data secara keseluruhan. Suatu data dimungkinkan memiliki nilai tendensi sentral sama, misalnya mean yang sama, namun memiliki nilai variansi yang berbeda. Melalui pengukuran variabilitas ini akan bisa menyimpulkan keadaan data secara lebih tepat. Ada beberapa teknik pengukuran variabilitas yang bisa diterapkan antara lain : 1.3.3.1 Range Range (R) adalah perbedaan atau selisih skor terbesar (x-max) dengan skor terkecil (x-min) dalam distribusi data. Misalnya distribusi data 10, 12, 13, 14, 15, 18,maka range-nya adalah 18 – 10 = 8. 1.3.3.2 Deviasi Rata-rata Deviasi rata-rata adalah nilai rata-rata hitung dari harga mutlak simpangan-simpangannya. Deviasi rata-rata juga dikenal dengan istilah varian 1.3.3.3 Deviasi Standar
  • 5. 1.3.3.4 Kuartil (Quartile) 1.3.3.5 Z – Score dan T - Score TEKNIK KORELASIONAL a. Pengertian Teknik Analisa Korelasional ialah teknik analisa statistik mengenai hubungan antar dua variabel atau lebih. b. Tujuan. Teknik Analisa Korelasional memiliki tiga macam tujuan, yaitu : a. Ingin mencari bukti (berlandaskan pada data yang ada), apakah memang benar antara variabel yang satu dan variabel yang lain terdapat hubungan atau korelasi. b. Ingin menjawab pertanyaan apakah hubungan antar variabel itu (jika memang ada hubungannya), termasuk hubungan yang kuat, cukupan, ataukah lemah. c. Ingin memperoleh kejelasan dan kepastian (secara matematik), apakah hubungan antar variabel itu merupakan hubungan yang berarti atau meyakinkan (=signifikan), ataukah hubungan yang tidak berarti atau tidak meyakinkan. c. Penggolongan. Teknik Analisa Korelasional dapat dibedakan menjadi dua golongan, yaitu : 1. Teknik Analisa Korelasional Bivariat. Teknik Analisa Korelasional Bivariat adalah teknik analisa korelasi yang mendasarkan diri pada dua buah variabel. Contoh : korelasi antara prestasi belajar dalam bidang studi Bahasa Indonesia (variabel X ) dan kemampuan berbahasa siswa (variabel Y ). 2. Teknik Analisa Korelasional Multivariat. Teknik Analisa Korelasional Multivariat ialah teknik analisa korelasi yang mendasarkan diri pada lebih dari dua variabel. Contoh : Korelasi antara kemampuan berbahasa siswa (variabel X1) dengan lingkungan berbahasa siswa di masyarakat (variabel X2) dan prestasi belajar siswa dalam bidang studi Bahasa Indonesia (variabel X3). 1. Teknik Analisa Korelasional Bivariat Sebagaimana dikemukakan oleh Borg dan Gall dalam bukunya Educational Research, terdapat 10 macam teknik perhitungan korelasi yang termasuk dalam Teknik Analisis Korelasional Bivariat, yaitu: 1) Teknik Korelasi Product Moment (Product Moment Correlation)
  • 6. 2) Teknik Korelasi Tata Jenjang (Rank Difference Correlation atau Rank Order Correlation). 3) Teknik Korelasi Koefisien Phi (Phi Coefficient Correlation) 4) Teknik Korelasi Kontingensi (Contingency Coefficient Correlation) 5) Teknik Korelasi Point Biserial (Point Biserial Correlation) 6) Teknik Korelasi Biserial (Biserial Correlation) 7) Teknik Korelasi Kendali Tau (Kendalls‟ Tau Correlation) 8) Teknik Korelasi Rasio (Correlation Ratio) 9) Teknik The Widespread Correlation. 10) Teknik Korelasi Tetrakorik (Tetrachoric Correlation) Penggunaan teknik korelasi tersebut di atas akan sangat tergantung pada jenis data statistik yang akan dicari korelasinya, di samping pertimbangan atau alasan tertentu yang harus dipenuhi. 2. Teknik-teknik dalam statistika multivariat Berdasarkan hubungan antarvariabel dan tujuan penyaringan informasi, terdapat beberapa kelompok teknik dalam bidang ini. 1. Korelasi Kanonik. Dipopulerkan oleh Harold Hotelling yang bertujuan untuk mengidentifikasi dan menentukan hubungan antara dua kelompok variabel. Pada dasarnya, korelasi kanonik merupakan perluasan dari regresi linear berganda dengan variabel dependennya lebih dari satu. 2. Analisis Faktor (termasuk analisis komponen utama) bertujuan untuk menemukan sejumlah faktor yang mendasari (underlying) sejumlah pengukuran yang besar. Faktor: suatu konstruk hipotesis/variabel laten yang mendasari sejumlah tes, skala, item, dsb. Misal: Faktor inteligensi terdiri atas: kemampuan varbal, numerik, penalaran abstrak, penalaran ruang, ingatan, dll. Contoh: • Spearman (1904): ada 1 faktor umum yang mendasari inteligensi manusia • Thurstone (1947): ada sejumlah faktor inteligensi (primary mental ability) 3. Analisis Diskriminasi Analisis Diskriminan adalah salah satu tehnik analisa Statistika dependensi yang
  • 7. memiliki kegunaan untuk mengklasifikasikan objek beberapa kelompok. Pengelompokan dengan analisis diskriminan ini terjadi karena ada pengaruh satu atau lebih variabel lain yang merupakan variabel independen. Kombinasi linier dari variabel-variabel ini akan membentuk suatu fungsi diskriminan (Tatham et. al.,1998). Analisis diskriminan adalah teknik multivariate yang termasuk dependence method, yakni adanya variabel dependen dan variabel independen. Dengan demikian ada variabel yang hasilnya tergantung dari data variabel independen. Analisis diskriminan mirip regresi linier berganda (multivariable regression). Perbedaannya analisis diskriminan digunakan apabila variabel dependennya kategoris (maksudnya kalau menggunakan skala ordinal maupun nominal) dan variabel independennya menggunakan skala metric (interval dan rasio). Sedangkan dalam regresi berganda variabel dependennya harus metric dan jika variabelnya independen, bias metric maupun nonmetrik. 4. Analisis Kluster (pengelompokan) Tujuan dari Analisis Cluster adalah mengelompokkan obyekberdasarkan kesamaan karakteristik di antara obyek-obyek tersebut. Dengan demikian, ciri-ciri suatu cluster yang baik yaitu mepunyai : Homogenitas internal (within cluster); yaitu kesamaan antar anggota dalam satu cluster. Heterogenitas external (between cluster); yaitu perbedaan antara cluster yang satu dengan cluster yang lain. Langkah pengelompokan dalam analisis cluster mencakup 3 hal berikut : 1. Mengukur kesamaan jarak 2. Membentuk cluster secara hirarkis 3. Menentukan jumlah cluster. Adapun metode pengelompokan dalam analisis cluster meliputi : Metode Hirarkis; memulai pengelompokan dengan dua atau lebih obyek yang mempunyai kesamaan paling dekat. Kemudian diteruskan pada obyek yang lain dan seterusnya hingga cluster akan membentuk semacam„pohon‟ dimana terdapat tingkatan (hirarki) yang jelas antar obyek, dari yang paling mirip hingga yang paling tidak mirip. Alat yang membantu untuk memperjelas proses hirarki ini disebut “dendogram”.
  • 8. Metode Non-Hirarkis; dimulai dengan menentukan terlebih dahulu jumlah cluster yang diinginkan (dua,tiga, atau yang lain). Setelah jumlah cluster ditentukan, maka proses cluster dilakukan dengan tanpa mengikuti proses hirarki. Metode ini biasa disebut “K-Means Cluster”. Asumsi yang harus dipenuhi dalam Analisis Cluster yaitu : Sampel yang diambil benar-benar dapat mewakili populasi yang ada (representativeness of the sample) Multikolinieritas. 5. Analisis Varians Multivariat Analisis multivariat merupakan salah satu teknik statistik yang digunakan untuk memahami struktur data dalam dimensi tinggi. Variabel-variabel itu saling terkait satu sama lain. Disinilah letak perbedaan antara multivariabel dan multivariat. Multivariat pasti melibatkan multivariabel tetapi tidak sebaliknya. Multivariabel yang saling berkorelasilah yang dikatakan multivariat. Menurut Santoso (2004), analisis multivariat dapat didefinisikan secara sederhana sebagai metode pengolahan variabel dalam jumlah banyak untuk mencari pengaruhnya terhadap suatu objek secara simultan.