SlideShare a Scribd company logo
1 of 24
KIMIA KARBON
SU’AMI RAUF
A2
ISOMER
Isomer adalah dua senyawa atau lebih yang mempunyai rumus kimia sama
tetapi mempunyai struktur yang berbeda. Secara garis besar isomer dibagi
menjadi dua, yaitu isomer struktur, dan isomer geometri.
GUGUS FUNGSI
Gugus fungsi adalah atom atau gugus atom yang menjadi ciri khas suatu deret
homolog. Setiap senyawa karbon yang mempunyai gugus fungsi berbeda akan
mempunyai sifat yang berbeda pula.
SENYAWA HIDROKARBON
Senyawa karbon yang paling sederhana adalah hidrokarbon karena hanya terdiri
dari dua unsur, yaitu karbon (C) dan hidrogen (H). Meskipun demikian jumlah
senyawa yang dihasilkan dari kedua unsur ini sangat banyak. Macam-macam
atom karbon, yaitu atom karbon primer, sekunder, tersier, dan kuarterner.
Keistimewaan atom karbon yang dapat membentuk ikatan kovalen sebanyak 4
buah dan kemampuannya dalam membentuk rantai karbon, menyebabkan atom
karbon mempunyai kedudukan yang berbeda-beda.
Kedudukan tersebut adalah:
1. Atom karbon primer, yaitu atom karbon yang terikat langsung pada 1 atom karbon
yang lain.
2. Atom karbon sekunder, yaitu atom karbon yang terikat langsung pada 2 atom
karbon yang lain.
3. Atom karbon tersier, yaitu atom karbon yang terikat langsung pada 3 atom karbon
yang lain.
4. Atom karbon kuarterner, yaitu atom karbon yang terikat langsung pada 4 atom
karbon yang lain. Perhatikan contoh berikut.
Dari contoh di atas, bisa Anda lihat jumlah atom karbon pada masing-masing
posisi, yaitu:
primer : 5 (yang bertanda 1°)
sekunder : 3 (yang bertanda 2°)
tersier : 1 (yang bertanda 3°)
kuarterner : 1 (yang bertanda 4°)
JENIS-JENIS SENYAWA KARBON
Alkana dan Alkil
• Rumus alkana : CnH2n + 2
• Rumus alkil : CnH2n + 1
• Sumber senyawa alkana : minyak bumi, batubara, gas alam.
Sifat fisik :
• Non polar, tarik-menarik antar molekul lemah, tidak larut dalam air, larut dalam senyawa organik (non polar) dan sedikit
polar.
• Pada suhu kamar dan tekanan 1 atm :
• C1 – C4 = gas (tidak berbau)
• C5 – C17 = cair (berbau bensin)
• C18 – dst = padat (tidak berbau)
• Titik didih senyawa rantai lurus > titik didih senyawa rantai bercabang.
• Mr >> → titik didih >>
Sifat kimia :
• Kurang reaktif dibanding senyawa organik yang memiliki gugus fungsi.
• Tidak bereaksi dengan asam (stabil)
• Dapat bereaksi dengan halogen Contoh :
• CH4 : metana CH3 : metil
• C2H6 : etana C2H5 : etil
ALKENA
Gugus fungsi : – C = C –
Tatanama
• Nama alkena yang mengandung satu ikatan rangkap mempunyai nama dari
alkana yang sesuai dengan mengganti ankhiran –ana menjadi –ena.
• Bila terdapat dua atau lebih ikatan rangkap namanya menjadi alkadiena,
alkatriena dan sebagainya.
• Tempat ikatan rangkap dinyatakan dengan nomor atom karbon yang
mendahului sesuai dengan alkana.
Reaksi pengenalan alkena
• Alkena dapat menghilangkan warna merah coklat dari bromium.
Alkohol ( CnH2n + 1 OH )
Gugus fungsi : – OH
Tatanama
Alkohol dapat dipandang sebagai turunan alkana, dimana satu atom H dari alkana
diganti dengan gugus hidroksil ( OH ). Sehingga nama alkohol diambil dari alkana
dimana akhiran –a diganti dengan akhiran –ol, sedangkan letak gugus OH terikat
dinyatakan dengan angka. Atau diambil nama radikal alkil + alkohol.
Contoh : CH3 – CH2 – CH2 – OH : 1 propanol = propil alkohol
Berdasarkan letak ikatan –OH pada atom C, alkohol dibedakan menjadi :
- Alkohol primer : gugus –OH terikat pada atom C primer
- Alkohol sekunder : gugus –OH terikat pada atom C sekunder
- Alkohol tersier : gugus –OH terikat pada atom C tersier
Reaksi pengenalan alkohol
• Bereaksi dengan logam natrium menghasilkan gas hidrogen
R – Ona + Na → R – ONa + ½ H2
• Bereaksi dengan hidrogen halida menggunakan katalis ZnCl mebentuk alkil halida.
R – OH + HCl → R – Cl + H2O
Reaksi ini dapat dipakai untuk membedakan alkohol primer, sekunder dan tersier
(disebut test Lucas)
- Alkohol primer + HCl → sangat lambat
- Alkohol sekunder + HCl → cepat
- Alkohol tersier + HCl → sangat cepat
Alkohol bereaksi dengan fosfor pentaklorida menghasilkan alkil klorida, HCl dan
POCl. R – OH + PCl5 → R – Cl + POCl3 + HCl
Sifat-sifat fisik alkohol
• Cairan encer, mudah bercampur dengan air dalam segala perbandingan.
• Alkohol mempunyai titik didih tinggi dibanding alkana yang jumlah atom C
sama, karena antar molekul alkohol membentuk ikatan hidrogen.
Kegunaan Alkohol
• Etanol didapatkan pada minuman keras, dalam jumlah kecil menyebabkan
pembuluh darah dan tekanan darah menurun. Dalam jumlah besar menyebabkan
keracunan, merusak hati dan menyebabkan kematian.
• Etanol digunakan sebagai pelarut yang baik.
• Gasohol adalah campuran etanol dengan gasolin dipakai untuk bahan bakar.
• Spiritus adalah campuran metanol + etanol + zat warna metilen blue.
• Etanol 70% dipakai untuk desinfektan.
• Metanol dikenal sebagai alkohol kayu, merupakan racun dapat menyebabkan
kebutaan, kehilangan kontrol dan menimbulkan kematian.
• Metanol juga sebagai pelarut dan sebagai bahan dasar pembuatan formaldehid.
Eter ( R – O – R’)
Tatanama
• Nama eter, mula-mula disebutkan dulu nama alkil pertama kemudian alkil
kedua diikuti kata eter. Alkil pertama adalah huruf awalnya terletak lebih
depan dalam urutan abjad. Eter dapat dipandang sebagai turunan alkana
dimana sebuah atom H-nya diganti dengan gugus alkoksi : CnH2n+1 O.
Sehingga nama eter mula-mula disebutkan dulu nama alkoksi, alkil yang lain
disebutkan senama alkana yang bersangkutan.
Contoh :
CH3 – O – CH3 : dimetil eter = metoksi metana
CH3 – CH2 – O – CH3 : etil metil eter = metoksi etana
CH3 – CH2 – O – CH2 – CH3 : dietil eter = etoksi etana
Reaksi pengenalan eter
Eter bereaksi dengan PCl5 jika dipanaskan.
R – O – R + PCl5 → R – Cl + R1 – Cl + POCl3
Tidak dibebaskannya HCl dalam reaksi tersebut bisa untuk membedakan eter
dengan alkohol.
Perbedaan antara alkohol dan alkoksi alkana / eter
alkohol
• - dapat bereaksi dengan logam alkali
• - dapat dioksidasi menjadi aldehid/keton
• - dapat bereaksi dengan PCl5 atau PCl3 membebaskan HCl
• - titik didih relatif tinggi karena adanya ikatan hidrogen
alkoksi alkana / eter
• - tidak dapat bereaksi dengan logam alkali
• - tidak dapat dioksidasi
• - dapat bereaksi dengan PCl5 jika dipanaskan tapi tidak membebaskan HCl
• - titik didih relatif rendah
Alkanal
Tatanama
• Nama alkanal (aldehid) berasal dari nama alkana yang bersangkutan dengan
mengganti akhiran –ana dengan –al.
Reaksi pengenalan
Kegunaan
• Larutan 40% formaldehid disebut formalin digunakan untuk pengawet
preparat anatomi. Formaldehid bersifat mengubah protein menjadi zat yang
kenyal dan padat.
• Formaldehid dengan fenol berpolimerisasi membentuk plastik.
• Formaldehid untuk pembuatan lem kayu.
• Asetaldehid adalah bahan baku DDT
Alkanaon
Tatanama
• Nama alkanon (keton) berasal dari alkana yang bersangkutan dengan
mengganti akhiran –ana dengan akhiran –anon.
Kegunaan
• Bahan yang penting bagi berbagai sintesis
• Bahan pembuatan kosmetik (cat kuku, parfum, dsb)
• Bahan dasar pembuatan kloroform, iodoform
Asam Alkanoat / Karboksilat
Tatanama
• Asam karboksilat alifatik diberi nama mengikuti nama alkana dengan jumlah
atom C yang sama dengan mengganti akhiran –ana menjadi –anoat.
• Atom C pada gugus –COOH selalu diberi nomor satu.
• Nama trivial (biasa) asam karboksilat seringkali diturunkan dari nama
seumbernya. Untuk menyebutkan letak substitusinya atom-atom karbon
diberi tanda α, β, γ, dan seterusnya.
• Atom C alfa adalah atom C yang terletak langsung dibelakang gugus –
COOH.
Ester
Ester adalah hasil reaksi asam karboksilat dan alkohol.
Reaksi pembentukan ester disebut esterifikasi.
Tatanama
Nama ester diawali dengan nama alkil dari alkohol diikuti nama asam asalnya
(alkil alkanoat).
Sifat Ester
• Banyak ester dari alkohol suku rendah dengan asam karboksilat suku rendahnya berbau
jharum / buah sehingga digunakan sebagai essence dan parfum.
• Lebih mudah menguap dibandingkan alkohol dan asamnya, sedikit larut dalam air.
• Ester bereaksi dengan air (hidrolisis).
• Penyabunan / saponifikasi : reaksi ester dengan basa
Lemak dan Minyak
• Lemak dan minyak adalah ester dari gliserol dengan asam karboksilat suku
tinggi (asam lemak). Gliserida padat (lemak) terutama berasal dari sumber
hewani adalah ester dari gliserol dengan asam karboksilat jenuh. gLiserida
cair (minyak berasal dari sumber nabati seperti minyak kelapa, minyak jagung,
minyak wijen) adalah ester dari gliserol dengan asam karboksilat tidak jenuh
(mempunyai ikatan rangkap).
• Gliserol + asam lemak → trigliserida
Haloalkana ( R – X )
Halogen alkana adalah turunan alkana yang sama atom H-nya diganti gugus
halogen (Cl, Br, I)
Tatanama
- Gugus halogen disebut terlebih dahulu sebelum gugus (cabang) yang lain.
- Sedangkan aturan yang lain sama dengan alkana.

More Related Content

Similar to ISOMER

Bab 5 senyawa karbon
Bab 5   senyawa karbonBab 5   senyawa karbon
Bab 5 senyawa karbon1habib
 
ALDEHID,KETON, DAN ASAM KARBOKSILAT
ALDEHID,KETON, DAN ASAM KARBOKSILATALDEHID,KETON, DAN ASAM KARBOKSILAT
ALDEHID,KETON, DAN ASAM KARBOKSILATRADONA97
 
Materi hidrokarbon
Materi hidrokarbonMateri hidrokarbon
Materi hidrokarbonRiestu Rate
 
Alkana alkena-alkuna
Alkana alkena-alkunaAlkana alkena-alkuna
Alkana alkena-alkunaEdi Haryanta
 
Bab 4 senyawa turunan kelas xii
Bab 4 senyawa turunan kelas xiiBab 4 senyawa turunan kelas xii
Bab 4 senyawa turunan kelas xiiSinta Sry
 
Bab4senyawaturunankelasxii 141109050130-conversion-gate02
Bab4senyawaturunankelasxii 141109050130-conversion-gate02Bab4senyawaturunankelasxii 141109050130-conversion-gate02
Bab4senyawaturunankelasxii 141109050130-conversion-gate02sanoptri
 
Bab 4 turunan senyawa alkana
Bab 4 turunan senyawa alkanaBab 4 turunan senyawa alkana
Bab 4 turunan senyawa alkanawafiqasfari
 
alkana-alkena-alkuna.ppt
alkana-alkena-alkuna.pptalkana-alkena-alkuna.ppt
alkana-alkena-alkuna.pptDeasyraArief1
 
Suraiya reaksi alkohol_&_eter
Suraiya reaksi alkohol_&_eterSuraiya reaksi alkohol_&_eter
Suraiya reaksi alkohol_&_eterSri ElflsparKyu
 
Makalah alkana alkena alkuna
Makalah alkana alkena alkunaMakalah alkana alkena alkuna
Makalah alkana alkena alkunanoname8371
 
Makalah hidrokarbon
Makalah hidrokarbonMakalah hidrokarbon
Makalah hidrokarbonkimyuki444
 
Gugus fungsi senyawa organik (yunus)
Gugus fungsi senyawa organik (yunus)Gugus fungsi senyawa organik (yunus)
Gugus fungsi senyawa organik (yunus)Yunus Thariq
 
Kd ii meeting 4 (tep thp)-rev
Kd ii meeting 4 (tep thp)-revKd ii meeting 4 (tep thp)-rev
Kd ii meeting 4 (tep thp)-revMuhammad Luthfan
 
Senyawa hidrokarbon
Senyawa hidrokarbonSenyawa hidrokarbon
Senyawa hidrokarbonachmadkhoir
 

Similar to ISOMER (20)

Bab 5 senyawa karbon
Bab 5   senyawa karbonBab 5   senyawa karbon
Bab 5 senyawa karbon
 
Aldehida dan Keton
Aldehida dan KetonAldehida dan Keton
Aldehida dan Keton
 
ALDEHID,KETON, DAN ASAM KARBOKSILAT
ALDEHID,KETON, DAN ASAM KARBOKSILATALDEHID,KETON, DAN ASAM KARBOKSILAT
ALDEHID,KETON, DAN ASAM KARBOKSILAT
 
Materi hidrokarbon
Materi hidrokarbonMateri hidrokarbon
Materi hidrokarbon
 
Alkana alkena-alkuna
Alkana alkena-alkunaAlkana alkena-alkuna
Alkana alkena-alkuna
 
Bab4 seny
Bab4 senyBab4 seny
Bab4 seny
 
Bab 4 senyawa turunan kelas xii
Bab 4 senyawa turunan kelas xiiBab 4 senyawa turunan kelas xii
Bab 4 senyawa turunan kelas xii
 
Bab4senyawaturunankelasxii 141109050130-conversion-gate02
Bab4senyawaturunankelasxii 141109050130-conversion-gate02Bab4senyawaturunankelasxii 141109050130-conversion-gate02
Bab4senyawaturunankelasxii 141109050130-conversion-gate02
 
Bab 4 turunan senyawa alkana
Bab 4 turunan senyawa alkanaBab 4 turunan senyawa alkana
Bab 4 turunan senyawa alkana
 
Bab4 senyawa turunan Kimia
Bab4 senyawa turunan KimiaBab4 senyawa turunan Kimia
Bab4 senyawa turunan Kimia
 
alkana-alkena-alkuna.ppt
alkana-alkena-alkuna.pptalkana-alkena-alkuna.ppt
alkana-alkena-alkuna.ppt
 
1 alkana
1 alkana1 alkana
1 alkana
 
Suraiya reaksi alkohol_&_eter
Suraiya reaksi alkohol_&_eterSuraiya reaksi alkohol_&_eter
Suraiya reaksi alkohol_&_eter
 
Makalah alkana alkena alkuna
Makalah alkana alkena alkunaMakalah alkana alkena alkuna
Makalah alkana alkena alkuna
 
Makalah hidrokarbon
Makalah hidrokarbonMakalah hidrokarbon
Makalah hidrokarbon
 
Gugus fungsi senyawa organik (yunus)
Gugus fungsi senyawa organik (yunus)Gugus fungsi senyawa organik (yunus)
Gugus fungsi senyawa organik (yunus)
 
Aldehid
AldehidAldehid
Aldehid
 
Kd ii meeting 4 (tep thp)-rev
Kd ii meeting 4 (tep thp)-revKd ii meeting 4 (tep thp)-rev
Kd ii meeting 4 (tep thp)-rev
 
Bab 9
Bab 9Bab 9
Bab 9
 
Senyawa hidrokarbon
Senyawa hidrokarbonSenyawa hidrokarbon
Senyawa hidrokarbon
 

Recently uploaded

AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdfAKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdfTaqdirAlfiandi1
 
polinomial dan suku banyak kelas 11..ppt
polinomial dan suku banyak kelas 11..pptpolinomial dan suku banyak kelas 11..ppt
polinomial dan suku banyak kelas 11..pptGirl38
 
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdfHARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdfkustiyantidew94
 
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptx
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptxPPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptx
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptxalalfardilah
 
PEMIKIRAN POLITIK Jean Jacques Rousseau.pdf
PEMIKIRAN POLITIK Jean Jacques  Rousseau.pdfPEMIKIRAN POLITIK Jean Jacques  Rousseau.pdf
PEMIKIRAN POLITIK Jean Jacques Rousseau.pdfMMeizaFachri
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...Kanaidi ken
 
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptxDESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptxFuzaAnggriana
 
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptx
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptxIPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptx
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptxErikaPuspita10
 
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)3HerisaSintia
 
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPASaku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPASreskosatrio1
 
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docxLembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docxbkandrisaputra
 
MATERI 1_ Modul 1 dan 2 Konsep Dasar IPA SD jadi.pptx
MATERI 1_ Modul 1 dan 2 Konsep Dasar IPA SD jadi.pptxMATERI 1_ Modul 1 dan 2 Konsep Dasar IPA SD jadi.pptx
MATERI 1_ Modul 1 dan 2 Konsep Dasar IPA SD jadi.pptxrofikpriyanto2
 
Topik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptx
Topik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptxTopik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptx
Topik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptxsyafnasir
 
Membuat Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di dalam Kelas
Membuat Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di dalam KelasMembuat Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di dalam Kelas
Membuat Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di dalam KelasHardaminOde2
 
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru PenggerakAksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggeraksupriadi611
 
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxMateri Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxRezaWahyuni6
 
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASMATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASKurniawan Dirham
 
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdfKelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdftsaniasalftn18
 
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptxadap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptxmtsmampunbarub4
 
Kisi-kisi UTS Kelas 9 Tahun Ajaran 2023/2024 Semester 2 IPS
Kisi-kisi UTS Kelas 9 Tahun Ajaran 2023/2024 Semester 2 IPSKisi-kisi UTS Kelas 9 Tahun Ajaran 2023/2024 Semester 2 IPS
Kisi-kisi UTS Kelas 9 Tahun Ajaran 2023/2024 Semester 2 IPSyudi_alfian
 

Recently uploaded (20)

AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdfAKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
 
polinomial dan suku banyak kelas 11..ppt
polinomial dan suku banyak kelas 11..pptpolinomial dan suku banyak kelas 11..ppt
polinomial dan suku banyak kelas 11..ppt
 
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdfHARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
 
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptx
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptxPPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptx
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptx
 
PEMIKIRAN POLITIK Jean Jacques Rousseau.pdf
PEMIKIRAN POLITIK Jean Jacques  Rousseau.pdfPEMIKIRAN POLITIK Jean Jacques  Rousseau.pdf
PEMIKIRAN POLITIK Jean Jacques Rousseau.pdf
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
 
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptxDESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
 
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptx
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptxIPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptx
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptx
 
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
 
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPASaku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
 
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docxLembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docx
 
MATERI 1_ Modul 1 dan 2 Konsep Dasar IPA SD jadi.pptx
MATERI 1_ Modul 1 dan 2 Konsep Dasar IPA SD jadi.pptxMATERI 1_ Modul 1 dan 2 Konsep Dasar IPA SD jadi.pptx
MATERI 1_ Modul 1 dan 2 Konsep Dasar IPA SD jadi.pptx
 
Topik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptx
Topik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptxTopik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptx
Topik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptx
 
Membuat Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di dalam Kelas
Membuat Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di dalam KelasMembuat Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di dalam Kelas
Membuat Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di dalam Kelas
 
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru PenggerakAksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
 
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxMateri Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
 
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASMATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
 
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdfKelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
 
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptxadap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
 
Kisi-kisi UTS Kelas 9 Tahun Ajaran 2023/2024 Semester 2 IPS
Kisi-kisi UTS Kelas 9 Tahun Ajaran 2023/2024 Semester 2 IPSKisi-kisi UTS Kelas 9 Tahun Ajaran 2023/2024 Semester 2 IPS
Kisi-kisi UTS Kelas 9 Tahun Ajaran 2023/2024 Semester 2 IPS
 

ISOMER

  • 2. ISOMER Isomer adalah dua senyawa atau lebih yang mempunyai rumus kimia sama tetapi mempunyai struktur yang berbeda. Secara garis besar isomer dibagi menjadi dua, yaitu isomer struktur, dan isomer geometri.
  • 3. GUGUS FUNGSI Gugus fungsi adalah atom atau gugus atom yang menjadi ciri khas suatu deret homolog. Setiap senyawa karbon yang mempunyai gugus fungsi berbeda akan mempunyai sifat yang berbeda pula.
  • 4. SENYAWA HIDROKARBON Senyawa karbon yang paling sederhana adalah hidrokarbon karena hanya terdiri dari dua unsur, yaitu karbon (C) dan hidrogen (H). Meskipun demikian jumlah senyawa yang dihasilkan dari kedua unsur ini sangat banyak. Macam-macam atom karbon, yaitu atom karbon primer, sekunder, tersier, dan kuarterner. Keistimewaan atom karbon yang dapat membentuk ikatan kovalen sebanyak 4 buah dan kemampuannya dalam membentuk rantai karbon, menyebabkan atom karbon mempunyai kedudukan yang berbeda-beda.
  • 5. Kedudukan tersebut adalah: 1. Atom karbon primer, yaitu atom karbon yang terikat langsung pada 1 atom karbon yang lain. 2. Atom karbon sekunder, yaitu atom karbon yang terikat langsung pada 2 atom karbon yang lain. 3. Atom karbon tersier, yaitu atom karbon yang terikat langsung pada 3 atom karbon yang lain. 4. Atom karbon kuarterner, yaitu atom karbon yang terikat langsung pada 4 atom karbon yang lain. Perhatikan contoh berikut.
  • 6. Dari contoh di atas, bisa Anda lihat jumlah atom karbon pada masing-masing posisi, yaitu: primer : 5 (yang bertanda 1°) sekunder : 3 (yang bertanda 2°) tersier : 1 (yang bertanda 3°) kuarterner : 1 (yang bertanda 4°)
  • 7. JENIS-JENIS SENYAWA KARBON Alkana dan Alkil • Rumus alkana : CnH2n + 2 • Rumus alkil : CnH2n + 1 • Sumber senyawa alkana : minyak bumi, batubara, gas alam. Sifat fisik : • Non polar, tarik-menarik antar molekul lemah, tidak larut dalam air, larut dalam senyawa organik (non polar) dan sedikit polar. • Pada suhu kamar dan tekanan 1 atm : • C1 – C4 = gas (tidak berbau) • C5 – C17 = cair (berbau bensin) • C18 – dst = padat (tidak berbau)
  • 8. • Titik didih senyawa rantai lurus > titik didih senyawa rantai bercabang. • Mr >> → titik didih >> Sifat kimia : • Kurang reaktif dibanding senyawa organik yang memiliki gugus fungsi. • Tidak bereaksi dengan asam (stabil) • Dapat bereaksi dengan halogen Contoh : • CH4 : metana CH3 : metil • C2H6 : etana C2H5 : etil
  • 9. ALKENA Gugus fungsi : – C = C – Tatanama • Nama alkena yang mengandung satu ikatan rangkap mempunyai nama dari alkana yang sesuai dengan mengganti ankhiran –ana menjadi –ena. • Bila terdapat dua atau lebih ikatan rangkap namanya menjadi alkadiena, alkatriena dan sebagainya. • Tempat ikatan rangkap dinyatakan dengan nomor atom karbon yang mendahului sesuai dengan alkana. Reaksi pengenalan alkena • Alkena dapat menghilangkan warna merah coklat dari bromium.
  • 10. Alkohol ( CnH2n + 1 OH ) Gugus fungsi : – OH Tatanama Alkohol dapat dipandang sebagai turunan alkana, dimana satu atom H dari alkana diganti dengan gugus hidroksil ( OH ). Sehingga nama alkohol diambil dari alkana dimana akhiran –a diganti dengan akhiran –ol, sedangkan letak gugus OH terikat dinyatakan dengan angka. Atau diambil nama radikal alkil + alkohol. Contoh : CH3 – CH2 – CH2 – OH : 1 propanol = propil alkohol Berdasarkan letak ikatan –OH pada atom C, alkohol dibedakan menjadi : - Alkohol primer : gugus –OH terikat pada atom C primer - Alkohol sekunder : gugus –OH terikat pada atom C sekunder - Alkohol tersier : gugus –OH terikat pada atom C tersier
  • 11. Reaksi pengenalan alkohol • Bereaksi dengan logam natrium menghasilkan gas hidrogen R – Ona + Na → R – ONa + ½ H2 • Bereaksi dengan hidrogen halida menggunakan katalis ZnCl mebentuk alkil halida. R – OH + HCl → R – Cl + H2O Reaksi ini dapat dipakai untuk membedakan alkohol primer, sekunder dan tersier (disebut test Lucas) - Alkohol primer + HCl → sangat lambat - Alkohol sekunder + HCl → cepat - Alkohol tersier + HCl → sangat cepat Alkohol bereaksi dengan fosfor pentaklorida menghasilkan alkil klorida, HCl dan POCl. R – OH + PCl5 → R – Cl + POCl3 + HCl
  • 12. Sifat-sifat fisik alkohol • Cairan encer, mudah bercampur dengan air dalam segala perbandingan. • Alkohol mempunyai titik didih tinggi dibanding alkana yang jumlah atom C sama, karena antar molekul alkohol membentuk ikatan hidrogen.
  • 13. Kegunaan Alkohol • Etanol didapatkan pada minuman keras, dalam jumlah kecil menyebabkan pembuluh darah dan tekanan darah menurun. Dalam jumlah besar menyebabkan keracunan, merusak hati dan menyebabkan kematian. • Etanol digunakan sebagai pelarut yang baik. • Gasohol adalah campuran etanol dengan gasolin dipakai untuk bahan bakar. • Spiritus adalah campuran metanol + etanol + zat warna metilen blue. • Etanol 70% dipakai untuk desinfektan. • Metanol dikenal sebagai alkohol kayu, merupakan racun dapat menyebabkan kebutaan, kehilangan kontrol dan menimbulkan kematian. • Metanol juga sebagai pelarut dan sebagai bahan dasar pembuatan formaldehid.
  • 14. Eter ( R – O – R’) Tatanama • Nama eter, mula-mula disebutkan dulu nama alkil pertama kemudian alkil kedua diikuti kata eter. Alkil pertama adalah huruf awalnya terletak lebih depan dalam urutan abjad. Eter dapat dipandang sebagai turunan alkana dimana sebuah atom H-nya diganti dengan gugus alkoksi : CnH2n+1 O. Sehingga nama eter mula-mula disebutkan dulu nama alkoksi, alkil yang lain disebutkan senama alkana yang bersangkutan. Contoh : CH3 – O – CH3 : dimetil eter = metoksi metana CH3 – CH2 – O – CH3 : etil metil eter = metoksi etana CH3 – CH2 – O – CH2 – CH3 : dietil eter = etoksi etana
  • 15. Reaksi pengenalan eter Eter bereaksi dengan PCl5 jika dipanaskan. R – O – R + PCl5 → R – Cl + R1 – Cl + POCl3 Tidak dibebaskannya HCl dalam reaksi tersebut bisa untuk membedakan eter dengan alkohol.
  • 16. Perbedaan antara alkohol dan alkoksi alkana / eter alkohol • - dapat bereaksi dengan logam alkali • - dapat dioksidasi menjadi aldehid/keton • - dapat bereaksi dengan PCl5 atau PCl3 membebaskan HCl • - titik didih relatif tinggi karena adanya ikatan hidrogen alkoksi alkana / eter • - tidak dapat bereaksi dengan logam alkali • - tidak dapat dioksidasi • - dapat bereaksi dengan PCl5 jika dipanaskan tapi tidak membebaskan HCl • - titik didih relatif rendah
  • 17. Alkanal Tatanama • Nama alkanal (aldehid) berasal dari nama alkana yang bersangkutan dengan mengganti akhiran –ana dengan –al. Reaksi pengenalan
  • 18. Kegunaan • Larutan 40% formaldehid disebut formalin digunakan untuk pengawet preparat anatomi. Formaldehid bersifat mengubah protein menjadi zat yang kenyal dan padat. • Formaldehid dengan fenol berpolimerisasi membentuk plastik. • Formaldehid untuk pembuatan lem kayu. • Asetaldehid adalah bahan baku DDT
  • 19. Alkanaon Tatanama • Nama alkanon (keton) berasal dari alkana yang bersangkutan dengan mengganti akhiran –ana dengan akhiran –anon. Kegunaan • Bahan yang penting bagi berbagai sintesis • Bahan pembuatan kosmetik (cat kuku, parfum, dsb) • Bahan dasar pembuatan kloroform, iodoform
  • 20. Asam Alkanoat / Karboksilat Tatanama • Asam karboksilat alifatik diberi nama mengikuti nama alkana dengan jumlah atom C yang sama dengan mengganti akhiran –ana menjadi –anoat. • Atom C pada gugus –COOH selalu diberi nomor satu. • Nama trivial (biasa) asam karboksilat seringkali diturunkan dari nama seumbernya. Untuk menyebutkan letak substitusinya atom-atom karbon diberi tanda α, β, γ, dan seterusnya. • Atom C alfa adalah atom C yang terletak langsung dibelakang gugus – COOH.
  • 21. Ester Ester adalah hasil reaksi asam karboksilat dan alkohol. Reaksi pembentukan ester disebut esterifikasi. Tatanama Nama ester diawali dengan nama alkil dari alkohol diikuti nama asam asalnya (alkil alkanoat).
  • 22. Sifat Ester • Banyak ester dari alkohol suku rendah dengan asam karboksilat suku rendahnya berbau jharum / buah sehingga digunakan sebagai essence dan parfum. • Lebih mudah menguap dibandingkan alkohol dan asamnya, sedikit larut dalam air. • Ester bereaksi dengan air (hidrolisis). • Penyabunan / saponifikasi : reaksi ester dengan basa
  • 23. Lemak dan Minyak • Lemak dan minyak adalah ester dari gliserol dengan asam karboksilat suku tinggi (asam lemak). Gliserida padat (lemak) terutama berasal dari sumber hewani adalah ester dari gliserol dengan asam karboksilat jenuh. gLiserida cair (minyak berasal dari sumber nabati seperti minyak kelapa, minyak jagung, minyak wijen) adalah ester dari gliserol dengan asam karboksilat tidak jenuh (mempunyai ikatan rangkap). • Gliserol + asam lemak → trigliserida
  • 24. Haloalkana ( R – X ) Halogen alkana adalah turunan alkana yang sama atom H-nya diganti gugus halogen (Cl, Br, I) Tatanama - Gugus halogen disebut terlebih dahulu sebelum gugus (cabang) yang lain. - Sedangkan aturan yang lain sama dengan alkana.