Alkena merupakan senyawa organik yang mengandung ikatan rangkap karbon-karbon. Alkena bersifat tidak jenuh dan reaktif karena ikatan rangkapnya. Alkena dapat mengalami berbagai reaksi seperti adisi, polimerisasi, dan pembakaran yang terjadi pada ikatan rangkapnya. Keisomeran dan sifat fisika serta kimiawi alkena dipengaruhi oleh struktur molekulnya.
4. Alkena merupakan salah satu senyawa
hidrokarbon alifatik yang bersifat tidak
jenuh, tetapi cukup bersifat reaktif.
Istilah yang digunakan adalah tidak jenuh,
yang menandakan bahwa alkena
mengandung atom hidrogen yang kurang
dari jumlah semestinya, jika dihubungkan
dengan jumlah atom karbonnya.
5. Gugus fungsi alkena yang utama adalah
adanya ikatan rangkap dua antar karbon
(C=C).
Secara umum, reaksi yang dapat terjadi
pada alkena dapat dikategorikan menjadi
dua jenis, yaitu reaksi pada ikatan rangkap
dan reaksi di luar ikatan rangkap. Reaksi
alkena yang terjadi pada ikatan rangkap
dinamakan reaksi adisi, sedangkan di luar
katan rangkap dinamakan reaksi substitusi.
6. Rumus Umum : CnH2n
Sebagai contoh adalah etena yang
mempunyai rumus molekul C2H4 dan
propena yang mempunyai rumus molekul
C3H6
8. TATA NAMA
1. Rantai utama adalah rantai terpanjang
dan memiliki ikatan rangkap
contoh :
H3C
H2
C C
H2
C
H2
C CH3
CH2
9. TATA NAMA
2. Penomoran dimulai dari ujung yang
terdekat dengan rangkap
contoh :
H3C
H2
C C
H2
C
H2
C CH3
CH2
1
2 3 4 5
10. TATA NAMA
3. Cara penulisan sama seperti alkana tapi akhiran
“ana” diganti “ena”
no alkil – alkil – no rangkap – alkena
contoh :
H3C
H2
C C
H2
C
H2
C CH3
CH2
1
2 3 4 5
etil
2-etil-1-pentena
11. H3C
H2
C C C
H
C
H
CH3
CH2
TATA NAMA
4. Jika terdapat lebih dari satu rangkap
maka di depan kata “ena” ditambahi
di=2,tri=3, tetra=4, penta=5,dst
contoh :
1
2 3 4 5
etil
2-etil-1,3-pentadiena
14. ISOMER
Keisomeran dibedakan menjadi 2 yaitu :
o Keisomeran struktur : keisomeran karena perbedaan struktur.
o Keisomeran ruang : keisomeran karena perbedaan konfigurasi (rumus
molekul dan strukturnya sama).
Keisomeran Struktur
Dapat dibedakan menjadi 3 yaitu :
· keisomeran kerangka : jika rumus molekulnya sama tetapi rantai induknya
(kerangka atom) berbeda.
· keisomeran posisi : jika rumus molekul dan rantai induknya (kerangka atom)
sama tetapi posisi cabang / gugus penggantinya berbeda.
· keisomeran gugus fungsi
Keisomeran Ruang
Dapat dibedakan menjadi 2 yaitu :
o keisomeran geometri : keisomeran karena perbedaan arah (orientasi) gugus-
gugus tertentu dalam molekul dengan struktur yang sama.
o keisomeran optik .
16. 1. Isomer Rantai
Rumus molekul sama, rantai beda.
Contoh : C7H14
H3C
H2
C C
H2
C
H2
C CH3
CH2
HC C
H
H2
C CH3
CH2
CH2
CH3
2-etil-1-pentena
3-etil-1-pentena
17. 2. Isomer posisi
Rumus molekul sama, rantai sama, posisi
rangkap beda.
Contoh : C7H14
H3C
H2
C C
H2
C
H2
C CH3
CH2
2-etil-1-pentena
2-etil-2-pentena
H3C
H2
C C C
H
H2
C CH3
CH3
18. 3. Isomer geometri
Rumus molekul sama, rantai sama, posisi
rangkap sama, bentuk ruang beda
Contoh : C4H8
C C
H3C CH3
H H
C C
H3C H
H CH3
cis-2-butena trans-2-butena
20. REAKSI ALKENA
Alkena jauh lebih reaktif daripada alkana
karena adanya ikatan rangkap. Reaksi
alkena terutama terjadi pada ikatan rangkap
tersebut.
Reaksi-reaksi alkena sebagai berikut.
a) Reaksi Adisi (penambahan atau
penjenuhan)
b) Reaksi Pembakaran (oksidasi dengan
oksigen)
c) Reaksi Polimerisasi
21. REAKSI
ADISI
Reaksi adisi, yaitu pengubahan ikatan rangkap menjadi ikatan tunggal
dengan cara mengikat atom lain.
Zat-zat yang dapat mengadisi alkena adalah:
(1) Gas hidrogen (H2)
CH2 = CH2+ H2 (etana)
2) Halogen (F2, Cl2, Br2, dan I2)
CH2 = CH – CH3 + Br2
(3) Asam halida (HCl, HBr, HF, dan HI)
Jika alkena menangkap asam halida berlaku aturan Markovnikov, yaitu
atom H dari asam halida akan terikat pada atom C berikatan
rangkap yang telah memiliki atom H lebih banyak.
23. REAKSI
POLIMERISASI
Reaksi polimerisasi adalah reaksi
penggabungan molekul molekul sederhana
(monomer) menjadi molekul besar (polimer).
Contoh:
Polimerisasi etena menjadi polietena
n CH2 = CH2 -> – CH2 – CH2– -> [– CH2 –
CH2 –]n
25. SIFAT
FISIKA
1. Pada suhu kamar, tiga suku yang pertama adalah
gas, suku-suku berikutnya adalah cair dan suku-
suku tinggi berbentuk padat. Jika cairan alkena
dicampur dengan air maka kedua cairan itu akan
membentuk lapisan yang saling tidak bercampur.
Karena kerpatan cairan alkena lebih kecil dari 1
maka cairan alkena berada di atas lapisan air.
2. Dapat terbakar dengan nyala yang berjelaga
karena kadar karbon alkena lebih tinggi daripada
alkana yang jumlah atom karbonnya sama.
26. SIFAT
KIMIA
Sifat khas dari alkena adalah terdapatnya
ikatan rangkap dua antara dua buah atom
karbon. Ikatan rangkap dua ini
merupakan gugus fungsional dari alkena
sehingga menentukan adanya reaksi-
reaksi yang khusus bagi alkena, yaitu
adisi, polimerisasi dan pembakaran.
27. Alkena dapat mengalami adisi Adisi adalah pengubahan ikatan rangkap (tak
jenuh) menjadi ikatan tunggal (jenuh) dengan cara menangkap atom/gugus
lain. Pada adisi alkena 2 atom/gugus atom ditambahkan pada ikatan rangkap
C=C sehingga diperoleh ikatan tunggal C-C. Beberapa contoh reaksi adisi
pada alkena:
a. Reaksi alkena dengan halogen (halogenisasi)
b. Reaksi alkena dengan hidrogen halida (hidrohalogenasi)
Hasil reaksi antara alkena dengan hidrogen halida dipengaruhi oleh
struktur alkena, apakah alkena simetris atau alkena asimetris.
• alkena simetris : akan menghasilkan satu haloalkana.
• alkena asimetris akan menghasilkan dua haloalkana. Produk utana
reaksi dapat diramalkan menggunakan aturan Markonikov, yaitu:
Jika suatu HX bereaksi dengan ikatan rangkap asimetris, maka
produk utama reaksi adalah molekul dengan atom H yang
ditambahkan ke atom C dalam ikatan rangkap yang terikat dengan
lebih banyak atom H.
28. c. Reaksi alkena dengan hidrogen (hidrogenasi)
1. Reaksi ini akan menghasilkan alkana.
2. Alkena dapat mengalami polimerisasi. Polimerisasi adalah
penggabungan molekul-molekul sejenis menjadi molekul-
molekul raksasa sehingga rantai karbon sangat panjang.
Molekul yang bergabung disebut monomer, sedangkan
molekul raksasa yang terbentuk disebut polimer.
3. pembakaran alkena Pembakaran alkena (reaksi alkena
dengan oksigen) akan menghasilkan CO2 dan H2O.
CH2=CH2 + 2 O2 � 2CO2 + 2H2O
30. REDUKSI ALKUNA
Reduksi alkuna dengan
kehadiran natrium atau litium
amonia menghasilkan trans-
alkena. Untuk pembuatan cis-
alkena dapat digunakan
katalis Kindlar yang
mengandung butiran
paladium di antara karbon
dan barium sulfat. Kedua
reaksi sangat bagus dalam
reaksi katalisis heterolitik.
31. DEHIDROHALOGENASI
HALOALKANA
Ketika haloalkana dipanaskan dengan larutan kalium hidroksida
alkoholis, molekul hidrogen halida akan tereliminasi membentuk
alkena.
>CH-C(X)< + :B → >C=C< + H:B + :X-
Reaksi tersebut dinamakan eliminasi-1,2 dengan hidrogen yang
tereliminasi. Reaksi berlangsung dengan serangan basa seperti ion
hidroksida pada alkena melepas hidrogen ke dalam air diikuti
dengan pelepasan ion halida.
32. Dehidrasi Alkohol
Dehidrasi alkohol dengan adanya asam seperti asam fosfat akan
menghasilkan alkena. Reagen yang lain untuk dehidrasi adalah
alumina pada suhu 623K. Ketika alkohol menguap melewati
alumina, maka akan terbentuk alkena. Alkena sekunder dan tersier
terdehidrasi oleh katalis asam seperti asam sulfat pekat. Sebagai
contoh, dehidrasi 2-propanol akan menghasilkan propena.
Dehalogenasi dihalida visinal
Dihalida visinal terdehalogenasi membentuk alkena dengan
adanya zink pada larutan alkoholis pada suhu tinggi.
33. Elektrolisis Kolbe
Elektrolisis garam natrium atau kalium pada asam diprotik menghasilkan alkena.
Ketika larutan garam natrium atau kalium asam diprotik terelektrolisis, maka alkena
dapat diperoleh. Sebagai contoh, selama elektrolisis kalium suksinat, reaksi pada
anoda akan melepaskan karbon dioksida dan etena.
Cracking
Pemecahan molekul hidrokarbon dalan jumlah besar menjadi molekul hidrokarbon
yang lebih kecil menggunakan suhu tinggi disebut proses cracking. Cracking C15H32
membentuk campuran etena, propena, dan oktana.
C15H32 → 2 C2H4 + C3H6 + C8H18
Akhir-akhir ini zeolit digunakan untuk katalis untuk proses cracking. Zeolit adalah
kompleks alumino silikat yang mengandung silikon, aluminium, dan oksigen.
Reaksi Grignard dengan Vinil Halida
Ketika vinil halida bereaksi dengan reagen Grignard, makan akan membentuk alkena
yang lebih tinggi. Sebagai contoh, metil magnesium bromida membentuk propena
dengan vinil bromida melalui reaksi substitusi.
CH3MgBr + BrCH=CH2 → H3CH=CH2 + MgBr2
34. KEGUNAAN ALKENA
1. Dapat digunakan sebagai obat bius
(dicampur dengan O2)
2. Untuk memasakkan buah-buahan
3. bahan baku industri plastik, karet
sintetik, dan alkohol