Filsafat ilmu membahas tentang hakikat ilmu pengetahuan, termasuk epistemologi dan ontologi. Ia mempelajari dasar-dasar filsafat yang mendasari ilmu, asumsi, dan implikasi dari ilmu. Filsafat ilmu menjawab pertanyaan tentang konsep ilmiah, validitas informasi, metode ilmiah, dan pengaruh ilmu terhadap masyarakat. Teori kebenaran dalam filsafat ilmu meliputi korespondensi, koherensi, pragmatis, dan ke
4. Plato, filsuf besar Yunani,
mengatakan
ā¢ Filsafat adalah ilmu pengetahuan yang berusaha
mencapai kebenaran yang asli, karena kebenaran
mutlak di tangan Tuhan
ā¢ Atau dengan singkat dikatakan pengetahuan
tentang segala yang ada
5. Aristoteles, murid Plato,
mengatakan
ā¢ Filsafat adalah ilmu pengetahuan yang meliputi
kebenaran yang terkandung didalamnya: ilmu
matafisika, logika, retorika, politik, sosial budaya, dan
estetika
6. Alfarabi, filsuf besar muslim,
mengatakan
ā¢ Filsafat adalah pengetahuan tentang yang ada
menurut hakikatnya yang sebenarnya
7. Immanuel Kant, filsuf barat dengan
gelar raksasa pemikir Eropa,
mengatakan
ā¢ Filsafat adalah ilmu pokok dan pangkal segala
pengetahuan yang mencakup didalamnya empat
persoalan
ā¢ Apa dapat kita ketahui ļ dijawab oleh metafisika
ā¢ Apa yang boleh kita kerjakan ļ dijawab oleh etika
ā¢ Apa yang dinamakan manusia ļ dijawab oleh antropologi
ā¢ Sampai dimana harapan kita ļ dijawab oleh agama
8. Hasbullah Bakry
ā¢ Filsafat adalah ilmu yang menyelidiki segala sesuatu
dengan mendalam mengenai Ketuhanan, alam
semesta, dan manusia sehingga dapat melahirkan
pengetahuan tentang bagaimana hakikatnya sejauh
yang dicapai manusia.
9. ā¢ Filsafat sebagai suatu aktifitas ļ
ā¢ Filsafat adalah sebagai suatu proses berpikir untuk
memperoleh jawaban dari berbagai problem
ā¢ Filsafat adalah suatu proses kritik atau pemikiran terhadap
kepercayaan diri dari sikap yang sangat kita junjung tinggi
ā¢ Filsafat adalah sebagai analisi logis dari bahasa serta
penjelasan tentang arti kata dan konsep
ā¢ Filsafat adalah suatu usaha untuk memperoleh gambaran
keseluruhan
10. Konsep dan Teori Proses Berfilsafat
ā¢ Logis
ā¢ Menggunakan logika, pemahaman, keputusan, dan
argumentasi
11. ā¢ Sistematis, yaitu berpikir melalui alur yang sistemik
sehingga ditemukan adanya koheren (runtut), diantara
satu pertanyaan dengan pertanyaan lainnya
ā¢ Radikal, berpikir sampai kepada akar masalah
ā¢ Universal, berpikir secara umum bukan khusus. Disini
perbedaannyakhusus. Ilmu berpikir secara khusus,
filsafat berpikir secara umum
12. Kenapa Muncul Filsafat?
ā¢ Filsafat muncul sejak manusia ada dan sejak adanya
pembicaraan manusia
ā¢ Sejarah filsafat identikan dengan Yunani ļ Banyak
filsuf dari Yunani
13. Penyebab Lahirnya Filsafat
ā¢ Mitos VS Logos = dongeng VS Rasional
ā¢ Rasa ingin tahu
ā¢ Rasa kagum pada dunia dan semesta
ā¢ Perkembangan kesusastraan
14. Karakter Filsafat
ā¢ Skeptisis
ā¢ Keraguan terhadap suatu kebenaran sebelum mendapat
argumen yang kuat terhadap kebenaran tersebut.
ā¢ Gradasi ļ dari ragu ke yakin
ā¢ Degradasi ļ dari ragu ke yakin
ā¢ Bertahan sophisme ļ terus menurus ragu
15. ā¢ Komunalisme
ā¢ Hasil pemikiran filsafat dimiliki masyarakat umum tidak
memandang ras, kelas, ekonomi, dan keyakinan
ā¢ Misalnya hasil pemikiran seseorang
ā¢ Disinterestedness
ā¢ Suatu kegiatan filsafat yang tidak dimotivasi untuk suatu
kepentingan tertentu
ā¢ Universalisme
ā¢ Bersifat umum. Filsafat adalah hak seluruh umat manusia
17. Filsafat Ilmu
ā¢ Menjawab beberapa pertanyaan mengenai hakikat
ilmu
ā¢ Ilmu atau ilmu pengetahuan: usaha untuk menyelidiki,
menemukan, dan meningkatkan pemahaman manusia
dari alam semesta dan manusia
18. Filsafat ilmu
ā¢ Mempelajari dasar-dasar filsafat, asumsi dan implikasi
dari ilmu
ā¢ Termasuk di dalamnya antara lain ilmu alam dan ilmu
sosial
ā¢ Filsafat ilmu sangat berkaitan erat dengan
epistemologi dan ontologi
19. Filsafat ilmu
ā¢ Apa dan bagaimana suatu konsep dan pernyataan dapat
disebut sebagai ilmiah?
ā¢ Bagaimana konsep tersebut dilahirkan
ā¢ Bagaimana ilmu dapat menjelaskan, memperkirakan serta
memanfaatkan alam melalui teknologi;
ā¢ Cara menentukan validitas dari sebuah informasi;
ā¢ Formulasi dan penggunaan metode ilmiah;
ā¢ Macam-macam penalaran yang dapat digunakan untuk
mendapatkan kesimpulan;
ā¢ Implikasi metode dan model ilmiah terhadap masyarakat
dan terhadap ilmu pengetahuan itu sendiri
20. Manusia
ā¢ Hidup
ā¢ Akal
ā¢ Alam
ā¢ Adab dan kesopanan
ā¢ Sederhana
ā¢ Berani
ā¢ Keadilan dan kebebasan
ā¢ Persahabatan
ā¢ Agama sebagai pembentuk hidup
23. Tingkatan kebenaran
ā¢ Kebenaran indera
ā¢ Tingkatan yang paling rendah dan sederhana
ā¢ Kebenaran filosofis
ā¢ Didasarkan pada rasio dan pikir murni, renungan yang
mendalam
ā¢ Kebenaran ilmiah (sains)
ā¢ Pengalaman yang didasarkan pada indara, diolah dengan rasio
ā¢ Kebenaran religius
ā¢ kebenaran mutlak yang bersumber dari Tuhan dan dihayati oleh
kepribadian dengan integritas dengan iman dan kepercayaan
26. Korespondensi
Benar, jika pernyataan berkorespondensi (berhubungan)
dengan objek yang dituju oleh pernyataan tersebut
Contoh: Ibu Kota republik indonesia adalah Jakarta.
Kebenaran dapat dinilai dengan membandingkan antara
preposisi dengan fakta/kenyataan yang berhubungan
dengan preposisi tsb.
27. Konsistensi/Koherensi
Suatu pernyataan dianggap benar bila pernyataan itu
bersifat koheren atau konsisten dengan pernyataan-
pernyataan sebelumnya yang dianggap benar.
Contoh:
āsemua manusia pasti akan matiā
āMr X adalah seorang manusiaā
ļ āMr X pasti akan matiā
28. Pragmatis
Kebenaran diukur dengan kriteria apakah pernyataan
atau konsekuensi tersebut bersifat fungsional dalam
kehidupan praktis. Sesuatu dianggap benar jika
mendatangkan manfaat (azaz manfaat)
ā¢ Sesuatu yang benar jika memuaskan keinginan
keinginan dan tujuan manusia
ā¢ Sesuatu yang benar jika dapat diuji benar dengan
eksperimen
30. Harus ada persamaan dalam menilai
kebenaran suatu pemikiran (parameter)
ā¢ Kriteria kebenaran harus disepakati
ā¢ Kebenaran bersifat mutlak
ā¢ Kebenaran bersifat universal
ā¢ kebenaran bersifat manusiawi
ā¢ Kebenaran bersifat argumentasi
31. Manusia Mencari Kebenaran
ā¢ KEKAGUMAN ALAM
ā¢ PERTANYAAN - PERTANYAAN
ā¢ PEMECAHANNYA ?
ā¢ MENCARI JAWABAN
ā¢ KEBENARAN :
- ILMIAH &
- NON ILMIAH
32. Pendekatan Non Ilmiah
- AKAL SEHAT :
Serangkaian konsep dan bagan konsepsional yang
memuaskan untuk penggunaan praktis.
- INTUITIF :
Pendapat mengenai sesuatu berdasar atas
pengetahuan yang langsung/didapat dengan cepat-
t.disadari-t. dipikir lebih dahulu
- PENEMUAN KEBETULAN
- COBA - COBA : usaha aktif
- PENDAPAT OTORITAS ILMIAH dan PIKIRAN KRITIS
33. Metode Ilmiah
KRITERIA LANGKAH - LANGKAH
1). Berdasarkan fakta 1). Memilih dan mendefinisikan
masalah penelitian
2). Bebas dari prasangka 2). Survei data
3). Menggunakan hipotesis 3). Formulasikan hipotesis
4). Menggunakan obyektif 4). Membangun kerangka
analisis dan alat instr.
5). Mengunakan teknik 5). Mengumpulkan data obyek
kuantitatif
6). Menggunakan prinsip 6). Mengolah, analisis,
analisis interpretasi
7). Membuat generalisasi dan
kesimpulan
34. Cabang Ilmu Filsafat
ā¢ Logika: yang menyelidiki lurus tidaknya suatu
pemikiran kita.
ā¢ Epistemologi: yang menerangkan tentang terjadinya
pengetahuan, sumber pengetahuan, asal mula
pengetahuan, batas-batas, sifat, metode dan
kesahihan pengetahuan.
ā¢ Etika: tingkah laku atau perbuatan manusia dalam
hubungannya dengan baik-buruk
ā¢ Estetika: yang membicarakan tentang keindahan.
ā¢ Metafisika: yang membicarakan tentang yang ada