7. • Radikal: mendalam sampai ke akar-akarnya
• Kritis: tanggap terhadap persoalan yang berkembang
• Rasional: menggunakan akal budi / sejauh dapat dijangkau oleh akal
budi
• Konseptual: hasil konstruksi pemikiran
• Koheren: runtut, berurutan
• Konsistensi: berpikir lurus/konsisten
• Sistematis: saling berkaitan (seperti system)
• Metodis: ada cara untuk memperoleh kebenaran
• Komprehensip / holistik: menyeluruh
10. • Seringkali ilmu diartikan sebagai pengetahuan, tetapi tidak semua
pengetahuan dapat dinamakan sebagai ilmu, melainkan pengetahuan
yang diperoleh dengan cara-cara tertentu berdasarkan-kesepakatan para
ilmuwan. (Dawam Raharjo, “Ilmu, Ensiklopedi al-Qur’an”, dalam Jurnal
Ulumul Qur’an, No. 4.Vol. 1, Jakarta, 1090, hal. 56.)
• Ilmu adalah a collection of well-attested theories which explain the
patterns regularities and irregularities among carefully studied phenomena
(kumpulan teori-teori yang sudah diuji coba yang menjelaskan tentang
pola-pola yang teratur ataupun tidak teratur di antara fenomena yang
dipelajari secara hati-hati). (R. Harre, The Philosophies of Science, an
Introductory Survey (London:The Oxford University Press, 1995), hal. 62.)
11. • Akhirnya Ilmu dapat dipahami sebagai:
The Liang Gie, Pengantar Filsafat Ilmu,
Liberty,Yogyakarta,1991,hal.90)
14. • May Brodbeck:
(Analisis yang netral secara etis dan filsafati, serta
pelukisan dan penjelasan mengenai landasan – landasan ilmu)
• A. Cornelius Benjamin:
(Cabang pengetahuan
filsafati yang merupakan telaah sistematis mengenai ilmu,
khususnya metode-metodenya, konsep-konsepnya dan pra
anggapan-pra anggapannya, serta letaknya dalam kerangka
umum cabang-cabang pengetahuan intelektual)
15. bukanlah menjawab pertanyaan kita
mempersoalkan jawaban yang diberi oleh kita
berupa metode atau cara kerja ilmu
pengetahuan.
penjelasan mengenai konsep
dasar, dan pangkal pendirian ilmu, berikut landasan-;andasan
empiris, rasional atau pragmatis yang menjadi tumpuannya.
16. • Filsafat ilmu memiliki tujuan melakukan analisis mengenai
ilmu pengetahuan dan cara bagaimana ilmu pengetahuan itu
diperoleh pokok perhatiannya adalah pada proses
penyelidikan ilmiah itu sendiri
• Objek materialnya: ilmu pengetahuan itu sendiri (tentang bagaimana
suatu ilmu diperoleh sehingga bisa dipertanggungjawabkan)
• Objek formalnya adalah hakikat ilmu (esensi) atau tentang problem
mendasar dari ilmu pengetahuan: ontologis (sudut pandang ilmuan
atau hakikat apa yang dikaji), prosesnya (epistemologi), dan sikap
etisnya (aksiologi)
• Sehingga filsafat ilmu memiliki tiga fokus kajian, yakni
ontology, epistemology, dan axiology