SlideShare a Scribd company logo
1 of 56
PEMBELAJARAN PARADIGMA BARU
DI SATUAN PENDIDIKAN
PENGUATAN
NAMA : INDRA SAMSUDIN, S.Pd., M.Pd
PANGKAT / NIP : PENATA / III C
19811213 2011 01 1 001
JABATAN : GURU MUDA
UNIT KERJA : SMA NEGERI 1 CIKEMBAR
ALAMAT : JL.PELABUHAN II KM. 20 CIKEMBAR
BAGAIMANA UNTUK
SUPAYA ANAK
MERASA RINDU
TERHADAP GURUNYA
MANAJEMEN
MUTU
GURU
PROSES
PEMBELAJARAN
•KARAKTER
•KOMPETENSI
•KEPUASAN
•KUALITAS
•IKLIM
•PENGGUNAAN
SARPRAS
•KOMPETENSI
•PENGEMBANGAN
PROFESI
•INOVASI DAN
KREATIFITAS
•VISI DAN MISI
•KOMPETENSI KS
•KEPEMIMPINAN
KS
•BUDAYA
•PELIBATAN
MASYARAKAT
•KURIKULUM
•SARPRAS
•GTK
MUTU
LULUSAN
MUTU LULUSAN
TUGAS POKOK DAN FUNGSI GURU
DALAM JABATAN
MERENCANAKAN
PEMBELAJARAN
DAN
PEMBIMBINGAN
MELAKSANAKAN
PEMBELAJARAN
DAN
PEMBIMBINGAN
MENILAI HASIL
PEMBELAJARAN
DAN
PEMBIMBINGAN
MEMBIMBING DAN
MELATIH PESERTA
DIDIK
MELAKSANAKAN
TUGAS TAMBAHAN
WAJIB
PERMENDIKBUD 15
TAHUN 2018
PASAL 2 AYAT 2
BEBAN KERJA GURU
37,5 JAM EFEKTIF,
MENCAKUP :
PEMBELAJARAN
PARADIGMA BARU
KOMPETENSI
KARAKTER
PANCASILA
PRINSIP
Pembelajaran dirancang dengan mempertimbangkan TAHAP PERKEMBANGAN
dan TINGKAT PENCAPAIAN PESERTA DIDIK saat ini, sesuai kebutuhan belajar,
serta mencerminkan karakteristik dan perkembangan yang beragam sehingga
pembelajaran menjadi bermakna dan menyenangkan.
Pembelajaran dirancang dan dilaksanakan untuk membangun kapasitas untuk menjadi
PEMBELAJAR SEPANJANG HAYAT.
Proses pembelajaran MENDUKUNG PERKEMBANGAN KOMPETENSI DAN KARAKTER
peserta didik secara holistik
Pembelajaran yang RELEVAN, yaitu pembelajaran yang dirancang sesuai konteks, lingkungan,
dan budaya peserta didik, serta MELIBATKAN ORANGTUA DAN MASYARAKAT SEBAGAI
MITRA.
Pembelajaran BERORIENTASI PADA MASA DEPAN YANG BERKELANJUTAN,” sambungnya.
KELELUASAAN GURU UNTUK MEMILIH PERANGKAT AJAR YANG
SESUAI DENGAN KEBUTUHAN DAN KARAKTERISTIK PESERTA DIDIK.
PEMBELAJARAN KOKURIKULER
berprinsip pembelajaran
interdisipliner yang berorientasi pada
pengembangan karakter dan
kompetensi umum
PEMBELAJARAN
EKSTRAKURIKULER
dilaksanakan sesuai dengan
minat murid dan sumber daya
satuan pendidik.
1. Bapak dan Ibu memahami pentingnya
dokumen perancangan pembelajaran
(RPP/Modul Ajar)?
2. Tantangan apa yang sering muncul dalam
dalam menyiapkan/menulis dokumen
perancangan pembelajaran yang efektif,
menarik, berpusat pada siswa, serta
memperhatikan perbedaan capaian
mereka?
3. Usaha apa yang sudah Bapak dan Ibu
lakukan untuk mengatasi tantangan
tersebut?
4. Apakah Bapa/Ibu sudah pernah mendengar
tentang modul ajar?
Mari diskusi!
Mari berdiskusi lebih banyak, apakah
selama ini sebagai seorang guru kita telah
merancang dan melaksanakan
perencanaan pembelajaran dengan baik?
Apakah perencanaan itu disusun secara
sistematis hanya sekedar pelengkap
dokumen semata atau memang telah
digunakan secara optimal sebagai
panduan pelaksanaan pembelajaran?
Mari diskusi!
Mari menyimak bersama!
1. Mengapa modul ajar harus sederhana dan dapat memandu pembelajaran dengan efektif?
2. Bagaimana mengembangkan modul ajar yang sederhana namun efektif?
3. Bagaimana menentukan asesmen/penilaian untuk modul ajar yang sesuai dengan
kebutuhan dan karakteristik siswa?
4. Mengapa modul ajar perlu berpusat kepada murid dan memperhatikan perbedaan
karakteristik siswa?
5. Bagaimana memilih dan memodifikasi modul ajar yang sesuai dengan kebutuhan dan
karakteristik siswa?
6. Bagaimana mengadaptasi modul ajar agar relevan dan sesuai dengan tingkat capaian
siswa?
7. Bagaimana memilih dan menentukan bahan ajar yang relevan untuk modul ajar?
• MODUL AJAR adalah sejumlah alat
atau sarana media, metode, petunjuk, dan
pedoman yang dirancang secara sistematis dan
menarik.
• Modul ajar merupakan implementasi dari Alur Tujuan
Pembelajaran yang dikembangkan dari Capaian
Pembelajaran dengan Profil Pelajar Pancasilasebagai
sasaran.
• Modul ajar disusun sesuai dengan fase atau tahap
perkembangan peserta didik, mempertimbangkanapa
yang akan dipelajari dengan tujuan pembelajaran, dan
berbasis perkembangan jangkapanjang.
• Guru perlu memahami konsep mengenai modul ajar
agar proses pembelajaran lebih menarik danbermakna.
ALUR PENULISAN MODUL AJAR
CONTOH ALUR PENYUSUNAN MODUL AJAR
Mata Pelajaran : Bahasa INDONESIA
Komponen Modul Ajar
o Fase capaian modul ajar
o Jumlah jam pelajaran
o Model belajar
o Tujuan Pembelajaran
o Dimensi Pancasila
o Pengetahuan/Keterampilan
Prasayarat
KOMPONEN DETAIL
MODUL AJAR PER
PERTEMUAN
o Bahan ajar
o Pemahaman Bermakna
o Pertanyaan pemantik
o Indikator keberhasilan
o Asesmen
o Sarana dan prasarana
o Rencana kegiatan
LAMPIRAN
o Lembar aktivitas
o Rubrik penilaian
o Bahan ajar lain yang
relevan
KOMPONENMODULAJAR
• Gurudalam satuanpendidikan diberi kebebasan
untuk mengembangkan modul ajar sesuai
dengan konteks lingkungan dankebutuhan
belajar pesertadidik.
• Modul ajar dilengkapi dengan komponen yang
menjadi dasar dalam prosespenyusunan.
• Komponen modul ajar dalampanduan
dibutuhkan untuk kelengkapanpersiapan
pembelajaran.
• Komponen modul ajar bisa ditambahkansesuai
dengan mata pelajaran dan kebutuhan
Komponen Modul Ajar Wajib
.
Alur tujuan pembelajaran menjadi dasar bagi pendidik untuk menyusun perencanaan
pembelajaran atau modul ajar. Pendidik memiliki keleluasaan untuk mengembangkan
modul ajar sendiri, memilih dan memodifikasi modul ajar yang tersedia sesuai dengan
konteks, kebutuhan dan karakteristik peserta didik
Secara umum modul ajar memiliki tiga komponen utama yaitu:
1. Tujuan Pembelajaran
2. Langkah-langkah Pembelajaran atau Kegiatan Pembelajaran
3. Asesmen Pembelajaran.
Pendidik diperbolehkan apabila ingin mengembangkan modul ajar dengan komponen-
komponen tambahan di luar komponen wajib.
MENGEMBANGKAN PERANGKAT
AJAR YANG MEMANDU PENDIDIK
DALAM MELAKSANAKAN
PEMBELAJARAN
1. ESENSIAL, Pemahaman dari setiap mata pelajaran melalui pengalaman
belajar lintas disiplin
2. MENARIK, BERMAKNA DAN MENANTANG, Menumbuhkan minat untuk
belajar dan melibatkan peserta didik secara aktif dalam proses belajar.
Berhubungan dengan pengetahuan dan pengalaman yang dimiliki
sebelumnya, sehingga tidak terlalu kompleks, namun juga tidak terlalu
mudah untuk tahap usianya
3. RELEVAN DAN KONTEKTUAL, Berhubungan dengan pengetahuan dan
pengalaman yang dimiliki sebelumnya, dan sesuai dengan konteks di waktu
dan tempat peserta didik berada
4. BERKESINAMBUNGAN, Keterkaitan alur kegiatan pembelajaran sesuai
dengan fase belajar peserta didik
 IDENTIFIKASI TP, yang bisa dikelompokkan
dalam satu lingkup materi. Satu MA bisa
mencakup beberapa TP
 Lakukan ASESMEN DIAGNOSIS,
mengidentifikasi penguasaan kompetensi awal
peserta didik
 Tentukan TEKNIK dan INSTRUMEN
ASESMEN SUMATIF, beserta indicator
keberhasilan yang akan dilakukan pada akhir
lingkup materi
 Tentukan PERIODE WAKTU atau JUMLAH JP,
yang dibutuhkan
 Tentukan TEKNIK dan INSTRUMEN
ASESMEN FORMATIF, berdasarkan aktivitas
pembelajaran
 Buat RANGKAIAN KEGIATAN
PEMBELAJARAN, dari awal sampai akhir
 Pastikan aktivitas pembelajaran SELARAS
dengan TP
 Setiap kegiatan dilengkapi dengan PEMAHAMAN
BERMAKNA DAN PERTANYAAN ESENSIAL
yang menjadi acuan
 Persiapkan LEMBAR BELAJAR, MATERI AJAR,
DAN MEDIA BELAJAR sesuai dengan kesiapan,
MINAT, DAN PROFIL BELAJAR peserta didik
 LAMPIRKAN INSTRUMENT ASESMEN seperti
ceklis, rubrik atau lembar observasi yang
dibutuhkan
 Periksa Kembali kelengkapan komponen modul
ajar
GRADASI KOMPETENSI DALAM FASE
Fase
Pondasi
Fase A Fase B Fase C Fase D Fase E Fase F
PAUD/TK 1-2 SD 3-4 SD 5-6 SD 7-8 SMP 10 SMA 11-12 SMA
Stimulasi
C1-C2 C2-C3 C3-C4 C4-C5 C5-C6 C6
• Mengingat
• Memahami
• Memahami
• Menerapkan
• Menerapkan
• Menganalisi
• Menganalisis
• Mengevaluasi
• Mengevaluasi
• Mencipta
• Mencipta
• Membuat
Capaian Pembelajaran (CP) merupakan
kompetensi pembelajaran yang harus dicapai
peserta didik pada setiap fase untuk setiap
mapel
Setiap CP suatu mata pelajaran memiliki beberapa
elemen atau kelompok kompetensi esensial yang
berlaku sama untuk semua fase pada mata
pelajaran
Bentuk Pemahaman Dalam CP
Prinsip penyusunan CP menggunakan pendekatan konstruktivisme yang membangun
pengetahuan dan berdasarkan pengalaman nyata dan kontekstual. Menurut teori
belajar konstruktivisme (constructivist learning theory), pengetahuan bukanlah
kumpulan atau seperangkat fakta-fakta, konsep, atau kaidah untuk diingat.
Konsep “Memahami” dalam Capaian Pembelajaran (CP) dalam konstruktivisme adalah
proses membangun pengetahuan melalui pengalaman nyata. Pemahaman tidak
bersifat statis, tetapi berevolusi dan berubah secara konstan sepanjang siswa
mengonstruksikan pengalaman-pengalaman baru yang memodifikasi pemahaman
sebelumnya
Jika mengacu kepada teori konstruktivisme, kemampuan memahami ada di level paling
tinggi, berbeda jika mengacu pada Taksonomi Bloom yang menempatkan kemampuan
memahami di level C2.
Penjelasan
Explanation
Mendeskripsikan suatu ide dengan kata-kata sendiri, membangun hubungan antar topik,
mendemonstrasikan hasil kerja, menjelaskan alasan/cara/prosedur , menjelaskan sebuah teori
menggunakan data, berargumen dan mempertahankan pendapatnya.
Interpretasi
Interpretation
Menerjemahkan cerita, karya seni, atau situasi. Interpretasi juga berarti memaknai sebuah ide,
perasaan atau sebuah hasil karya dari satu media ke media lain, dapat membuat analogi, anekdot,
dan model. Melihat makna dari apa yang telah dipelajari dan relevansi dengan dirinya.
Aplikasi
Application
Menggunakan pengetahuan, keterampilan dan pemahaman mengenai suatu dalam situasi yang
nyata dalam kehidupan sehari-hari atau sebuah simulasi ( menyerupai kenyataan)
Perspektif
Perspective
Melihat suatu hal dari sudut pandang yang berbeda, siswa dapat menjelaskan sisi lain dari sebuah
situasi , melihat gambaran besar, melihat asumsi yang mendasari suatu hal dan memberikan kritik.
Empati
Empathy
Menaruh diri di posisi orang lain. Merasakan emosi yang dialami oleh pihak lain dan/ atau
memahami pikiran yang berbeda dengan dirinya. Menemukan nilai (value) dari sesuatu
Pengenalan diri
Self-Knowledge
Memahami diri sendiri; yang menjadi kekuatan, area yang perlu dikembangkan serta proses berpikir
dan emosi yang terjadi secara internal.
6 aspek pemahaman (Wiggins and Tighe, 2005)
6 facet of understanding; merupakan bentuk-bentuk pemahaman yang digunakan dalam CP. Tidak harus hirarkis
6 Aspek/Facet Pemahaman merupakan cara untuk mengkonfirmasi pemahaman
siswa atas apa yang telah mereka pelajari dan tidak hirarkis/bukan merupakan
siklus.
Jika siswa melakukan salah satu dari keenam Aspek/Facet Pemahaman ini
(mampu menjelaskan, menginterpretasi, menerapkan/mengaplikasikan,
berempati, memiliki sebuah sudut pandang, atau memiliki pengenalan diri),
berarti mereka telah mendemonstrasikan sebuah tingkat pemahaman.
6 Aspek/Facet Pemahaman ini merupakan modal untuk menentukan Tujuan
Pembelajaran (TP), menyusun Alur Tujuan Pembelajaran (ATP), menentukan
asesmen, dan instruksi yang tepat.
Konsep Tujuan Pembelajaran
• Tujuan Pembelajaran (TP) merupakan deskripsi pencapaian tiga aspek
kompetensi yakni pengetahuan, keterampilan, dan sikap yang diperoleh
siswa dalam satu atau lebih kegiatan pembelajaran, disusun secara
kronologis berdasarkan urutan pembelajaran dari waktu ke waktu yang
menjadi prasyarat menuju CP.
TUJUAN
PEMBELAJARAN
• Rumusan tujuan pembelajaran tidak hanya mencakup tahapan kognitif
(mengingat, memahami, mengaplikasi, menganalisis, mengevaluasi,
dan mencipta) dan dimensi pengetahuan (faktual, konseptual,
procedural, metakognitif) tetapi juga mengikutsertakan perilaku
capaian seperti kecakapan hidup (kritis, kreatif, komunikatif, dan
kolaboratif) serta profil pelajar Pancasila (Beriman, berkebinekaan
global, bergotong-royong, kreatif, bernalar kritis, dan mandiri).
CAPAIAN PEMBELAJARAN
• Pada akhir fase E, peserta didik dapat menggunakan bilangan eksponen baik pangkat
bulat maupun rasional, menentukan barisan dan deret bilangan, baik barisan dan deret
aritmatika maupun barisan dan deret geometris. Peserta didik dapat membentuk dan
menyelesaikan persamaan dan pertidaksamaan linear tiga variabel, kuadrat dan
eksponensial baik secara grafik maupun aljabar. Mereka memodelkan fenomena
hubungan antara dua besaran dengan menggunakan fungsi linear, kuadrat dan
eksponensial, dan mengevaluasi kesesuaian model, serta menyelesaikan system
persamaan linear tiga variabel. Peserta didik memahami kekongruenan dan
penerapannya dalam konteks transformasi geometri, menentukan perbandingan
trigonometri dan memecahkan masalah yang melibatkan segitiga siku-siku. Mereka
menggunakan rumus volume dan luas permukaan untuk memecahkan masalah. Peserta
didik dapat memilih tampilan data yang sesuai dan menginterpretasi data menurut bentuk
distribusi data menggunakan nilai tengah (median, mean) dan sebaran (jangkauan
interkuartil, standar deviasi).
KALIMAT CP KONTEN/TOPIK/MATERI INTI KOMPETENSI
Pada akhir fase E, peserta didik dapat menggunakan bilangan
eksponen baik pangkat bulat maupun rasional, menentukan
barisan dan deret bilangan, baik barisan dan deret aritmatika
maupun barisan dan deret geometris. Peserta didik dapat
membentuk dan menyelesaikan persamaan dan pertidaksamaan
linear tiga variabel, kuadrat dan eksponensial baik secara grafik
maupun aljabar. Mereka memodelkan fenomena hubungan antara
dua besaran dengan menggunakan fungsi linear, kuadrat dan
eksponensial, dan mengevaluasi kesesuaian model, serta
menyelesaikan system persamaan linear tiga variabel. Peserta
didik memahami kekongruenan dan penerapannya
dalam konteks transformasi geometri, menentukan perbandingan
trigonometri dan memecahkan masalah yang melibatkan segitiga
siku-siku. Mereka menggunakan rumus
volume dan luas permukaan untuk memecahkan masalah.
Peserta didik dapat memilih tampilan data yang sesuai dan
menginterpretasi data menurut bentuk distribusi data
menggunakan nilai tengah (median, mean) dan sebaran
(jangkauan interkuartil, standar deviasi).
1. Bilangan eksponen
2. Barisan dan deret
3. Persamaan dan pertidaksamaan linier
tiga variable kuadrat dan eksponensial
4. Fungsi linier, kuadrat dan eksponensial
5. System persamaan linier tiga variable
6. Transformasi geometri
7. Perbandingan trigonometri
8. Segitiga siku-siku
9. Volume dan luas permukaan
10. Nilai tengah (median, mean) dan
sebaran (Jangkauan, Interkuartil dan
Standar Deviasi)
1. Menggunakan
2. Menentukan
3. Membentuk dan menyelesaikan
4. Memodelkan
5. Mengevaluasi
6. Menyelesaikan
7. Memahami dan menerapkan
8. Menentukan perbandingan
9. Memecahkan masalah
10. Menggunakan rumus
11. Memilih tampilan data
12. Menginterpretasi data
Rumusan Kalimat TP dari hasil analisa CP :
1. Peserta didik mampu menggunakan bilangan eksponen baik pangkat bulat maupun rasional.
2. Peserta didik dapat menentukan barisan dan deret bilangan baik barisan dan deret aritmatika maupun
barisan dan deret geometris
3. Peserta didik dapat membentuk dan menyelesaikan persamaan dan pertidaksamaan linear tiga variabel,
kuadrat dan eksponensial baik secara grafik maupun aljabar
4. Peserta didik dapat memodelkan fenomena hubungan antara dua besaran dengan menggunakan fungsi
linear, kuadrat dan eksponensial,
5. Peserta didik dapat mengevaluasi kesesuaian model,
6. Peserta didik dapat menyelesaikan system persamaan linear tiga variable
7. Peserta didik dapat memahami kekongruenan dan penerapannya dalam konteks transformasi geometri
8. Peserta didik dapat menentukan perbandingan trigonometri
9. Peserta didik dapat memecahkan masalah yang melibatkan segitiga siku-siku.
10.Peserta didik dapat menggunakan rumus volume dan luas permukaan
11.Peserta didik dapat memilih tampilan data yang sesuai
12.Peserta didik dapat menginterpretasi data menurut bentuk distribusi data
menggunakan nilai tengah (median, mean) dan sebaran (jangkauan interkuartil, standar deviasi).
Konsep Alur Tujuan Pembelajaran
Nomor Dokumen : ….........................
Tanggal : ….........................
No. Edisi/ No Revisi : ….........................
Halaman : ….........................
Jenis : ….........................
AN PT OLYMP LCT DLL
KET
ANALISIS KEBUTUHAN
IDENTIFIKASI
MATERI
CAPAIAN
PEMBELAJARAN /
TUJUAN
PEMBELAJARAN
PEMERINTAH DAERAH PROVINSI JAWA BARAT
DINAS PENDIDIKAN
CABANG DINAS WILAYAH V
Jalan Raya Selabintana Km. 6 Nomor 398 Ds. Karawang Kec. Sukabumi Kode POS 43151
Email : kcdwilayah5@gmail.com
Fase CP pada fase Elemen
CP berdasarkan
elemen
Komponen kompetensi
(keterampilan/kemampua
n)
Komponen konten
(lingkup materi)
Rumusan kalimat TP
Perkiraan
jumlah JP
Dimensi
profil pelajar
pancasila
Karakteristik
sekolah
yang terkait
Model
Pembelajaran
Pertanyaan
pemantik
Pemahaman
bermakna
Model asesmen
Mapel
Kolaborati
f
Bilangan Di akhir fase E, peserta
didik dapat
menggeneralisasi sifat-
sifat bilangan berpangkat
(termasuk bilangan
pangkat pecahan). Mereka
dapat menerapkan
barisan dan deret
aritmetika dan geometri,
termasuk masalah yang
terkait bunga tunggal dan
bunga majemuk.
1. Memahami
2. Menemukan
3. Menggeneralisasi
4. Membedakan
5. Mengaplikasikan
1. Bilangan berpangkat baik
pangkat bulat atau pecahan
2. Bilangan akar dan logaritma
3. Barisan dan deret aritmatika,
barisan dan deret geometri
serta aplikasi deret geometri
1. Peserta didik mampu memahami definisi
bilangan berpangkat baik pangkat bulat atau
pangkat pecahan
2. Peserta didik mampu menemukan sifat-sifat
bilangan berpangkat berdasarkan definisi
bilangan berpangkat
3. Peserta didik mampu menemukan sifat
operasi hitung pada akar dan logaritma
berdasakan definisi bilangan berpangkat
4. Peserta didik mampu menerapkan sifat-sifat
bilangan berpangkat dalam menyelesaikan soal
yang berkaitan dengan operasi hitung bilangan
pangkat
5. Peserta didik mampu membedakan barisan
aritmatika dan geometri
6. Peserta didik mampu mengaplikasikan konsep
deret geometri pada masalh bunga tunggal dan
bunga majemuk
12 JP
1. Beriman dan
bertaqwa kepada
Tuhan Yang Maha
Esa dan berakhlak
mulia
2. Bernalar kritis
3. Kreatif
4. Mandiri
5. Bergotong
royong
Peserta didik
sebagian besar
tinggal di
perkotaan dan
sekitarnya, melek
terhadap gadget,
memiliki orang tua
yang
berpenghasilan
cukup
1. Discovery learning
2. Problem based
learning
3. Project based
learning
Bagaimana kita bisa
tahu banyaknya
jumlah bakteri pada
suatu periode waktu
tertentu
Menyederhanakan
masalah dengan
membuat model
matematika menjadi
sebuah formula yang
dapat digunakan di
lain kesempatan
dengan masalah
yang sama bahkan
bisa dikembangkan
lebih luas lagi
1. Model asesmen diagnostik
2. Model aesemen formatif
3. Model asesmen sumatif
1. Ekonomi
2. Fisika
3. Biologi
Aljabar dan
Fungsi
Di akhir fase E, peserta
didik dapat menyelesaikan
masalah yang berkaitan
dengan sistem
persamaan linear tiga
variabel dan sistem
pertidaksamaan linear dua
variabel. Mereka dapat
menyelesaikan masalah
yang berkaitan dengan
persamaan dan fungsi
kuadrat (termasuk akar
imajiner), dan persamaan
eksponensial (berbasis
sama) dan fungsi
eksponensial.
1. Mengidentifikasi masalah
2. Menganalisa masalah
3. Membuat model matematis dari
masalh kontekstual
4. Menyelesaikan masalah
kontekstual
1. SPLDV
2. SPLTV
3. Aplikasi SPL
4. Persamaan Kuadrat
5. Fungsi Kuadrat
6. Persamaan eksponensial
7. Fungsi eksponensial
1. Peserta didik mampu menentukan solusi dari
SPLDV dan SPLTV dengan berbagai metode
2. Peserta didik mampu membuat model
matematika dari masalah kontekstual yang
berkaitan dengan konsep SPLTV
3. Peserta didik mampu menyelesaikan masalah
kkontekstual yang berkaitan dengan SPLTV
4. Peserta didik mampu mengidentifikasi bentuk
umum dari persamaan kuadrat serta unsur-
unsurnya
5. Peserta didik mampu memahami macam
metode untuk menentukan solusi persamaan
kuadrat berikut karakteristiknya
6. Peserta didik mampu menentukan solusi
persamaan kuadrat berdasarkan metode yang
telah dipelajari
7. Peserta didik mampu mengidentifikasi bentuk
grafik fungsi kuadrat beradasarkan unsur-unsur
yang ada pada fungsi kuadrat
8. Peserta didik mampu membuat model
matematika dari masalah kontekstual yang
berkaitan dengan persamaan dan fungsi kuadrat
serta menyelesaikannya
9. Peserta didik mampu memahami bentuk
umum persamaan dan fungsi eksponensila
berikut unsur-unsurnya
10. Peserta didik mampu mengaplikasikan
konsep persamaan dan funsgi eksponensial ke
dalam masalah nyata.
14 JP
1. Bernalar kritis
2. Kreatif
3. Mandiri
4. Bergotong
royong
1. Peserta didik
sebagian besar
tinggal di
perkotaan dan
sekitarnya, melek
terhadap gadget,
memiliki orang tua
yang
berpenghasilan
cukup
2. Koperasi dan
kantin sekolah
sebagai sarana
untuk
mengaplikasikan
konsep SPL dan
fungsi kuadrat
1. Discovery learning
2. Problem based
learning
3. Project based
learning
Bagaimana kita bisa
mengetahui
keuntungan
maksimum dalam
sebuah proses
produksi
Menyederhanakan
masalah dengan
membuat model
matematika menjadi
sebuah formula yang
dapat digunakan di
lain kesempatan
dengan masalah
yang sama bahkan
bisa dikembangkan
lebih luas lagi
1. Model asesmen diagnostik
2. Model aesemen formatif
3. Model asesmen sumatif
1. Ekonomi
2. Fisika
3. Geografi
4. Biologi
Pada akhir fase E, peserta didik dapat
menggeneralisasi sifatsifat operasi bilangan
berpangkat (eksponen), serta menggunakan
barisan dan deret (aritmetika dan geometri) dalam
bunga tunggal dan bunga majemuk. Mereka dapat
menggunakan sistem persamaan linear tiga
variabel, sistem pertidaksamaan linear dua variabel,
persamaan dan fungsi kuadrat dan persamaan dan
fungsi eksponensial dalam menyelesaikan
masalah. Mereka dapat menentukan perbandingan
trigonometri dan memecahkan masalah yang
melibatkan segitiga siku-siku. Mereka juga dapat
menginterpretasi dan membandingkan himpunan
data berdasarkan distribusi data, menggunakan
diagram pencar untuk menyelidiki hubungan data
numerik, dan mengevaluasi laporan berbasis
statistika. Mereka dapat menjelaskan peluang dan
menentukan frekuensi harapan dari kejadian
majemuk, dan konsep dari kejadian saling bebas
dan saling lepas.
Fase E
Fase CP pada fase Elemen
CP berdasarkan
elemen
Komponen kompetensi
(keterampilan/kemampua
n)
Komponen konten
(lingkup materi)
Rumusan kalimat TP
Perkiraan
jumlah JP
Dimensi
profil pelajar
pancasila
Karakteristik
sekolah
yang terkait
Model
Pembelajaran
Pertanyaan
pemantik
Pemahaman
bermakna
Model asesmen
Mapel
Kolaborati
f
Bilangan Di akhir fase E, peserta
didik dapat
menggeneralisasi sifat-
sifat bilangan berpangkat
(termasuk bilangan
pangkat pecahan). Mereka
dapat menerapkan
barisan dan deret
aritmetika dan geometri,
termasuk masalah yang
terkait bunga tunggal dan
bunga majemuk.
1. Memahami
2. Menemukan
3. Menggeneralisasi
4. Membedakan
5. Mengaplikasikan
1. Bilangan berpangkat baik
pangkat bulat atau pecahan
2. Bilangan akar dan logaritma
3. Barisan dan deret aritmatika,
barisan dan deret geometri
serta aplikasi deret geometri
1. Peserta didik mampu memahami definisi
bilangan berpangkat baik pangkat bulat atau
pangkat pecahan
2. Peserta didik mampu menemukan sifat-sifat
bilangan berpangkat berdasarkan definisi
bilangan berpangkat
3. Peserta didik mampu menemukan sifat
operasi hitung pada akar dan logaritma
berdasakan definisi bilangan berpangkat
4. Peserta didik mampu menerapkan sifat-sifat
bilangan berpangkat dalam menyelesaikan soal
yang berkaitan dengan operasi hitung bilangan
pangkat
5. Peserta didik mampu membedakan barisan
aritmatika dan geometri
6. Peserta didik mampu mengaplikasikan konsep
deret geometri pada masalh bunga tunggal dan
bunga majemuk
12 JP
1. Beriman dan
bertaqwa kepada
Tuhan Yang Maha
Esa dan berakhlak
mulia
2. Bernalar kritis
3. Kreatif
4. Mandiri
5. Bergotong
royong
Peserta didik
sebagian besar
tinggal di
perkotaan dan
sekitarnya, melek
terhadap gadget,
memiliki orang tua
yang
berpenghasilan
cukup
1. Discovery learning
2. Problem based
learning
3. Project based
learning
Bagaimana kita bisa
tahu banyaknya
jumlah bakteri pada
suatu periode waktu
tertentu
Menyederhanakan
masalah dengan
membuat model
matematika menjadi
sebuah formula yang
dapat digunakan di
lain kesempatan
dengan masalah
yang sama bahkan
bisa dikembangkan
lebih luas lagi
1. Model asesmen diagnostik
2. Model aesemen formatif
3. Model asesmen sumatif
1. Ekonomi
2. Fisika
3. Biologi
Aljabar dan
Fungsi
Di akhir fase E, peserta
didik dapat menyelesaikan
masalah yang berkaitan
dengan sistem
persamaan linear tiga
variabel dan sistem
pertidaksamaan linear dua
variabel. Mereka dapat
menyelesaikan masalah
yang berkaitan dengan
persamaan dan fungsi
kuadrat (termasuk akar
imajiner), dan persamaan
eksponensial (berbasis
sama) dan fungsi
eksponensial.
1. Mengidentifikasi masalah
2. Menganalisa masalah
3. Membuat model matematis dari
masalh kontekstual
4. Menyelesaikan masalah
kontekstual
1. SPLDV
2. SPLTV
3. Aplikasi SPL
4. Persamaan Kuadrat
5. Fungsi Kuadrat
6. Persamaan eksponensial
7. Fungsi eksponensial
1. Peserta didik mampu menentukan solusi dari
SPLDV dan SPLTV dengan berbagai metode
2. Peserta didik mampu membuat model
matematika dari masalah kontekstual yang
berkaitan dengan konsep SPLTV
3. Peserta didik mampu menyelesaikan masalah
kkontekstual yang berkaitan dengan SPLTV
4. Peserta didik mampu mengidentifikasi bentuk
umum dari persamaan kuadrat serta unsur-
unsurnya
5. Peserta didik mampu memahami macam
metode untuk menentukan solusi persamaan
kuadrat berikut karakteristiknya
6. Peserta didik mampu menentukan solusi
persamaan kuadrat berdasarkan metode yang
telah dipelajari
7. Peserta didik mampu mengidentifikasi bentuk
grafik fungsi kuadrat beradasarkan unsur-unsur
yang ada pada fungsi kuadrat
8. Peserta didik mampu membuat model
matematika dari masalah kontekstual yang
berkaitan dengan persamaan dan fungsi kuadrat
serta menyelesaikannya
9. Peserta didik mampu memahami bentuk
umum persamaan dan fungsi eksponensila
berikut unsur-unsurnya
10. Peserta didik mampu mengaplikasikan
konsep persamaan dan funsgi eksponensial ke
dalam masalah nyata.
14 JP
1. Bernalar kritis
2. Kreatif
3. Mandiri
4. Bergotong
royong
1. Peserta didik
sebagian besar
tinggal di
perkotaan dan
sekitarnya, melek
terhadap gadget,
memiliki orang tua
yang
berpenghasilan
cukup
2. Koperasi dan
kantin sekolah
sebagai sarana
untuk
mengaplikasikan
konsep SPL dan
fungsi kuadrat
1. Discovery learning
2. Problem based
learning
3. Project based
learning
Bagaimana kita bisa
mengetahui
keuntungan
maksimum dalam
sebuah proses
produksi
Menyederhanakan
masalah dengan
membuat model
matematika menjadi
sebuah formula yang
dapat digunakan di
lain kesempatan
dengan masalah
yang sama bahkan
bisa dikembangkan
lebih luas lagi
1. Model asesmen diagnostik
2. Model aesemen formatif
3. Model asesmen sumatif
1. Ekonomi
2. Fisika
3. Geografi
4. Biologi
Pada akhir fase E, peserta didik dapat
menggeneralisasi sifatsifat operasi bilangan
berpangkat (eksponen), serta menggunakan
barisan dan deret (aritmetika dan geometri) dalam
bunga tunggal dan bunga majemuk. Mereka dapat
menggunakan sistem persamaan linear tiga
variabel, sistem pertidaksamaan linear dua variabel,
persamaan dan fungsi kuadrat dan persamaan dan
fungsi eksponensial dalam menyelesaikan
masalah. Mereka dapat menentukan perbandingan
trigonometri dan memecahkan masalah yang
melibatkan segitiga siku-siku. Mereka juga dapat
menginterpretasi dan membandingkan himpunan
data berdasarkan distribusi data, menggunakan
diagram pencar untuk menyelidiki hubungan data
numerik, dan mengevaluasi laporan berbasis
statistika. Mereka dapat menjelaskan peluang dan
menentukan frekuensi harapan dari kejadian
majemuk, dan konsep dari kejadian saling bebas
dan saling lepas.
Fase E
Tujuan Asesmen Diagnostik
Secara umum, sesuai namanya asesmen diagnostik bertujuan untuk mendiagnosis kemampuan dasar siswa
dan mengetahui kondisi awal siswa.
Asesmen diagnostik terbagi menjadi asesmen diagnostik non-kognitif dan asesmen diagnosis kognitif.
Tujuan dari masing-masing asesmen diagnostik adalah sebagai berikut:
Tujuan Asesmen Diagnostik
Non-kognitif Kognitif
• Mengetahui kesejahteraan psikologi dan sosial
emosi siswa
• Mengetahui aktivitas selama belajar di rumah
• Mengetahui kondisi keluarga siswa
• Mengetahui latar belakang pergaulan siswa
• Mengetahui gaya belajar, karakter serta minat
siswa
• Mengidentifikasi capaian kompetensi siswa
• Menyesuaikan pembelajaran di kelas dengan
kompetensi rata-rata siswa
• Memberikan kelas remedial atau pelajaran
tambahan kepada siswa yang kompetensinya di
bawah rata-rata
Asesmen Diagnostik Non-Kognitif
Asesmen diagnostik non-kognitif di awal pembelajaran dilakukan
untuk menggali hal-hal seperti berikut:
• Kesejahteraan psikologis dan sosial emosi sisiwa
• Aktivitas siswa selama belajar di rumah
• Kondisi keluarga dan pergaulan siswa
• Gaya belajar, karakter, serta minat siswa
Tahapan melaksanakan asesmen diagnostik non-kognitif adalah:
1. Persiapan
2. Pelaksanaan
3. TindakLanjut
Tips:
Ketrampilan bertanya dan
membuat pertanyaan penting
pada asesmen ini!
Asesmen Diagnostik Non-Kognitif
Contoh kegiatan persiapan
1. Siapkan alat bantu berupa
gambar-gambar yang
mewakili emosi
Siapkan pertanyaan panduan
seperti berikut:
1. Apa yang sedang kamu rasakan
saat ini?
2. Bagaimana perasaanmu saat
belajar di rumah?
2. Buat daftar pertanyaan kunci
mengenai aktivitas siswa
Siapkan pertanyaan kunci seperti
berikut:
1. Apa saja kegiatanmu selama belajar di
rumah?
2. Apa hal yang paling menyenangkan dan
tidak menyenangkan ketika belajar di
rumah?
3. Apa harapanmu?
Asesmen Diagnostik Non-Kognitif
Contoh kegiatan pelaksanaan
Meminta siswa mengekspresikan perasaannya selama belajar
di rumah serta menjelaskan aktivitasnya
Bercerita Menulis Menggambar
Asesmen Diagnostik Non-Kognitif
Strategi tanya jawab
1. Pastikan pertanyaan jelas dan mudah dipahami
2. Menyertakan acuan atau stimulus informasi yang dapat membantu siswa menemukan jawabannya
3. Memberikan waktu berpikir pada siswa sebelum menjawab pertanyaan
• Berikan penguatan
• Berikan pertanyaan lanjutan
untuk menggali lebih dalam
• Mengembalikan fokus jika
jawaban mulai menyimpang
Saat siswa
menjawabpertanyaan
• Langsung menjawab
pertanyaan siswa
• Membantu siswa untuk
dapat menjawab
pertanyaannya sendiri
Saat siswa
balik bertanya
• Mencoba mengarahkan
kembali pertanyaan
• Memparafrasekan
pertanyaan agar lebih mudah
dipahami
• Menunggu beberapa saat
Saat siswa
menjawabpertanyaan
Asesmen Diagnostik Non-Kognitif
Tindak Lanjut
1. Identifikasi siswa dengan ekspresi emosi negatif dan ajak berdiskusi
empat mata
2. Menentukan tindak lanjut dan mengomunikasikan dengan siswa serta
orang tua bila diperlukan
3. Ulangi pelaksanaan asesmen non-kognitif pada awal pembelajaran
Asesmen Diagnostik Kognitif
Asesmen diagnostik kognitif bertujuan mendiagnosis kemampuan
dasar siswa dalam topik sebuah mata pelajaran.
Asesmen diagnostik kognitif dapat dilaksanakan secara rutin yang
disebut asesmen diagnostik kognitif berkala, pada awal
pembelajaran, akhir setelah guru selesai menjelaskan dan
membahas topik, dan waktu lain.
Asesmen Diagnostik bisa berupa Asesmen Formatif maupun
Asesmen Sumatif.
Tahapan melaksanakan asesmen diagnostik kognitif adalah:
1. Persiapan
2. Pelaksanaan
3. Diagnosis dan Tindak Lanjut
Penting!
Guru melakukan asesmen
diagnosis kognitif untuk
menyesuaikan tingkat
pembelajaran dengan
kemampuan siswa, bukan untuk
mengejar target kurikulum.
1. Buat jadwal pelaksanaan asesmen
2. Identifikasi materi asesmen berdasarkan penyederhanaan kompetensi dasar yang disediakan oleh Kementrian
Pendidikan dan Kebudayaan
3. Susun pertanyaan sederhana yang meliputi:
• 2 pertanyaan sesuai kelasnya, dengan topik capaian pembelajaran baru
• 6 pertanyaan dengan topik satu kelas di bawah
• 2 pertanyaan dengan topik dua kelas di bawah
(sesuaikan pertanyaan dengan topik yang menjadi prasyarat untuk bisa mengikuti pembelajaran di jenjang sekarang)
Asesmen Diagnostik Kognitif
Contoh kegiatan persiapan & pelaksanaan
Berikan asesmen untuk semua siswa di kelas, baik yang belajar tatap muka di sekolah maupun yang belajar di
rumah
1. Lakukan pengolahan hasil asesmen
• Buat penilaian dengan kategori “Paham utuh”, “Paham sebagian”, dan “Tidak paham”
• Hitung rata-rata kelas
2. Bagi siswa menjadi tiga kelompok:
• Siswa dengan nilai rata-rata kelas akan mengikuti pembelajaran dengan ATP sesuai
fasenya
• Siswa dengan nilai di bawah rata-rata mengikuti pembelajaran dengan diberikan
pendampingan pada kompetensi yang belum terpenuhi
• Siswa dengan nilai di atas rata-rata mengikuti pembelajaran dengan pengayaan
3. Lakukan penilaian pembelajaran topik yang sudah diajarkan sebelum memulai topik
pembelajaran baru, untuk menyesuaikan pembelajaran sesuai dengan rata-rata kemampuan
siswa
4. Ulangi proses diagnosis ini dengan melakukan asesmen formatif (dengan bentuk dan strategi
yang variatif), sampai siswa mencapai tingkat kompetensi yang diharapkan
Asesmen Diagnostik Kognitif
Contoh kegiatan tindak lanjut
Penting!
Guru menyesuaikan
aktivitas dan materi
belajar di kelas
denganpeningkatan
rata-rata semua
murid di kelas
Paradigma Asesmen
Yang Harus
Diperhatikan
Dalam
Menentukan
Asesmen
Penerapan Pola Pikir
Bertumbuh (Growth
Mindset
Terpadu dimana Asesmen
mencakup kompetensi pada
ranah sikap, pengetahuan, dan
keterampilan yang saling
terkait.
Sekolah diberikan
keleluasaan untuk
menentukan teknik dan
jenis asesmen.
Khusus SMK, terdapat juga bentuk
asesmen khas yang membedakan
dengan jenjang yang lain, yaitu
Asesmen Praktek Kerja Lapangan,
Uji Kompetensi Kejuruan dan uji
unit kompetensi
Keleluasaan dalam
menentukan kriteria
ketercapaian tujuan
pembelajaran.
Asesmen Awal Pembelajaran
Asesmen awal
pembelajaran dapat
dilakukan untuk
mengidentifikasi
kebutuhan belajar
peserta didik, dan
hasilnya digunakan
untuk merancang
pembelajaran yang
sesuai dengan tahap
capaian peserta didik.
Pendidik dapat melaksanakan
asesmen awal pembelajaran sesuai
kebutuhan, misalnya pada awal
tahun pelajaran, pada awal
semester, sebelum memulai satu
lingkup materi (dapat berupa 1
atau beberapa TP), atau sebelum
menyusun modul ajar secara
mandiri. Dengan demikian,
asesmen awal pembelajaran tidak
perlu dilakukan setiap mengawali
tatap muka.
Asesmen pada awal pembelajaran
diharapkan tidak memberatkan
pendidik atau satuan
pendidikan. Namun demikian jika
pendidik atau satuan pendidikan
memiliki kemampuan, dapat
melengkapi data tambahan dengan
melakukan asesmen non kognitif
yang mencakup, kesiapan belajar,
minat, profil belajar, latar belakang
keluarga, riwayat tumbuh kembang,
dll.
Asesmen Pembelajaran
o Asesmen merupakan bagian terpadu dari proses pembelajaran, memfasilitasi
pembelajaran, dan menyediakan informasi yang holistik sebagai umpan balik untuk
pendidik, peserta didik, dan orang tua, agar dapat memandu mereka dalam menentukan
strategi pembelajaran selanjutnya.
o Asesmen dirancang dan dilakukan sesuai dengan fungsi asesmen tersebut, dengan
keleluasaan untuk menentukan teknik dan waktu pelaksanaan asesmen agar efektif
mencapai tujuan pembelajaran.
o Asesmen dirancang secara adil, proporsional, valid, dan dapat dipercaya (reliable) untuk
menjelaskan kemajuan belajar dan menentukan keputusan tentang langkah selanjutnya.
o Laporan kemajuan belajar dan pencapaian peserta didik bersifat sederhana dan informatif,
memberikan informasi yang bermanfaat tentang karakter dan kompetensi yang dicapai
serta strategi tindak lanjutnya.
o Hasil asesmen digunakan oleh peserta didik, pendidik, tenaga kependidikan, dan orang tua
sebagai bahan refleksi untuk meningkatkan mutu pembelajaran.
o JENIS ASESMEN
Acuan yang digunakan
untuk melaksanakan
asesmen pembelajaran
:
Alur Asesmen
1. Menentukan tujuan pembelajaran (sesuai alur perkembangan dimensi).
2. Merancang indikator (memastikan kedalaman tujuan, membuat indikator
yang mencakup aspek kognisi, sikap, dan keterampilan)
3. Menyusun strategi asesmen
4. Menyiapkan alat ukur atau instrumennya (rubrik)
5. menyiapkan instruksi atau panduan untuk murid (Lembar kerja)
6. Mengolah hasil asesmen dan bukti pencapaian peserta didik untuk
membuat inferensi (kesimpulan) mengenai pencapaian peserta didik
terhadap tujuan pembelajaran
7. Menyusun rapor
Kondisi saat ini
Harapan dengan
kurikulum baru
Assessment of
Learning
Assessment
for Learning
Assessment
as Learning
Assessment of
Learning
Assessment
for Learning
Assessment as
Learning
Assessment of learning paling dominan dilakukan oleh Guru
Mengutamakan assessment as learning dan assessment for
learning
Penilaian yang dilakukan pendidik tidak hanya
penilaian atas pembelajaran (ASSESSMENT OF
LEARNING), melainkan juga penilaian untuk
pembelajaran (ASSESSMENT FOR LEARNING) dan
penilaian sebagai pembelajaran (ASSESSMENT AS
LEARNING).
Penilaian atas pembelajaran dilakukan untuk mengukur
capaian peserta didik terhadap kompetensi yang telah
ditetapkan.
Penilaian untuk pembelajaran memungkinkan pendidik
menggunakan informasi kondisi peserta didik untuk
memperbaiki pembelajaran, sedangkan
Penilaian sebagai pembelajaran memungkinkan peserta didik
melihat capaian dan kemajuan belajarnya untuk menentukan
target belajar.
Contoh Bentuk Asesmen Formatif dan Sumatif
Bentuk
Asesmen
Formatif dan
Sumatif
DISKUSI KELAS
- Mengembangkan kemampuan
berkomunikasi dan berinteraksi antar
siswa.
- Belajar berdemokrasi, menghargai
pendapat orang lain serta berani
berpendapat.
DRAMA
PRODUK
TES LISAN
PRESENTASI
- Melatih kepercayaan diri dan
jiwa seni.
- Belajar bekerjasama,
komunikasi serta berfikiri kritis.
- Mengembangkan kemampuan
berkomunikasi.
- Belajar memahami topik secara
mendalam, berfikir dan bernalar
kritis.
- Mengembangkan kkreatifitas
- Meningkatkan ketelitian dan jiwa
seni.
- Meningkatkan kemampuan
berbicara
- mengkonfirmasi pemahaman.
- Menerapkan umpan balik
o Pelaksanaan Asesmen Sumatif dan Formatif
Pelaksanaan asesmen formatif dapat dilakukan
dengan memperhatikan hal berikut:
o Dilaksanakan bersamaan dalam proses
pembelajaran, yang kemudian ditindaklanjuti
untuk memberi perlakuan berdasarkan
kebutuhan peserta didik serta perbaikan proses
pembelajaran.
o Pendidik dapat menggunakan berbagai teknik
seperti observasi, performa (kinerja, produk,
proyek, portofolio), maupun tes.
o Tindak lanjut yang dilakukan bisa dilakukan
langsung dengan memberikan umpan balik atau
melakukan intervensi.
o Pendidik dapat mempersiapkan berbagai
instrumen seperti rubrik, catatan anekdotal,
lembar ceklist untuk mencatat informasi yang
terjadi selama pembelajaran berlangsung
(Infografis)
Pelaksanaan asesmen sumatif dapat dilakukan
dengan memperhatikan hal berikut:
o Sumatif dilakukan pada akhir lingkup materi
untuk mengukur kompetensi yang dikehendaki
dalam tujuan pembelajaran dan pada akhir
semester.
o Pendidik dapat menggunakan berbagai teknik
seperti portofolio, performa (kinerja, produk,
proyek, portofolio), maupun tes.
o Hasil sumatif dapat ditindak lanjuti dengan
memberikan umpan balik atau melakukan
intervensi kepada peserta didik maupun proses
pembelajaran yang telah dilakukan
Penting bagi para guru untuk
memegang rubrik penilaian sebagai
dasar penilaian pada siswa.
SAMPAI JUMPA
DI PENDAMPINGAN
BERIKUTNYA!

More Related Content

Similar to MODUL PEMBELAJARAN PARADIGMA BARU

Membedah Modul Ajar di Kurikulum Merdeka.pptx
Membedah Modul Ajar di Kurikulum Merdeka.pptxMembedah Modul Ajar di Kurikulum Merdeka.pptx
Membedah Modul Ajar di Kurikulum Merdeka.pptxKaista Glow
 
membedahmodulajardikurikulummerdeka-220906124701-d3855143.pdf
membedahmodulajardikurikulummerdeka-220906124701-d3855143.pdfmembedahmodulajardikurikulummerdeka-220906124701-d3855143.pdf
membedahmodulajardikurikulummerdeka-220906124701-d3855143.pdfDwiRahayu257065
 
3. E. .Penyusunan Modul Belajar.pptx
3. E. .Penyusunan Modul Belajar.pptx3. E. .Penyusunan Modul Belajar.pptx
3. E. .Penyusunan Modul Belajar.pptxdwirahmadani8
 
6. Konsep, Komponen, Prinsip dan Prosedur Modul Ajar.pptx
6. Konsep, Komponen, Prinsip dan Prosedur Modul Ajar.pptx6. Konsep, Komponen, Prinsip dan Prosedur Modul Ajar.pptx
6. Konsep, Komponen, Prinsip dan Prosedur Modul Ajar.pptxnoverianingsih
 
Jenis Kurikulum dan Pelaksanaan KSSR
Jenis Kurikulum dan Pelaksanaan KSSR Jenis Kurikulum dan Pelaksanaan KSSR
Jenis Kurikulum dan Pelaksanaan KSSR RBT10620RebeccaAnakM
 
96. MODUL AJAR KURIKULUM MERDEKA_NUNUY.pptx
96. MODUL AJAR KURIKULUM MERDEKA_NUNUY.pptx96. MODUL AJAR KURIKULUM MERDEKA_NUNUY.pptx
96. MODUL AJAR KURIKULUM MERDEKA_NUNUY.pptxPuspaSariWijaya
 
Pengembangan Modul Ajar PERGUNU.pptx
Pengembangan Modul Ajar PERGUNU.pptxPengembangan Modul Ajar PERGUNU.pptx
Pengembangan Modul Ajar PERGUNU.pptxFebriHenni1
 
DAY 2_CP_TP_ATP_Modul Ajar.pdf
DAY 2_CP_TP_ATP_Modul Ajar.pdfDAY 2_CP_TP_ATP_Modul Ajar.pdf
DAY 2_CP_TP_ATP_Modul Ajar.pdfNanangAbahJackzol
 
Model Kompetensi Guru.pptx
Model Kompetensi Guru.pptxModel Kompetensi Guru.pptx
Model Kompetensi Guru.pptxSerlinSerlin3
 
CP, ATP dan TP FAHRUL.pptx
CP, ATP dan TP FAHRUL.pptxCP, ATP dan TP FAHRUL.pptx
CP, ATP dan TP FAHRUL.pptxFahrulAnamSetia
 
kurikulumpembelajaranppt-130321230549-phpapp01 (1).pdf
kurikulumpembelajaranppt-130321230549-phpapp01 (1).pdfkurikulumpembelajaranppt-130321230549-phpapp01 (1).pdf
kurikulumpembelajaranppt-130321230549-phpapp01 (1).pdfpgmiidaqu
 
Tugas perorangan kurikulum blajar
Tugas perorangan kurikulum blajarTugas perorangan kurikulum blajar
Tugas perorangan kurikulum blajardikdikpebriana
 
Tugas Perorangan Kurikulum Belajar
Tugas Perorangan Kurikulum BelajarTugas Perorangan Kurikulum Belajar
Tugas Perorangan Kurikulum Belajardikdikpebriana
 
Tugas Perorangan Kurikulum Blajar
Tugas Perorangan Kurikulum BlajarTugas Perorangan Kurikulum Blajar
Tugas Perorangan Kurikulum Blajardikdikpebriana
 
KURIKULUM MERDEKA- By ZUMAROH.pptx
KURIKULUM MERDEKA- By ZUMAROH.pptxKURIKULUM MERDEKA- By ZUMAROH.pptx
KURIKULUM MERDEKA- By ZUMAROH.pptxekamatif
 
Hanna Handayana 2 A Pendidikan Ekonomi
Hanna Handayana 2 A Pendidikan EkonomiHanna Handayana 2 A Pendidikan Ekonomi
Hanna Handayana 2 A Pendidikan Ekonomiamoxizty
 
Hanna Handayana 2 A Pendidikan Ekonomi
Hanna  Handayana 2 A  Pendidikan  EkonomiHanna  Handayana 2 A  Pendidikan  Ekonomi
Hanna Handayana 2 A Pendidikan Ekonomiamoxizty
 
CP ATP Modul Ajar.pptx
CP ATP Modul Ajar.pptxCP ATP Modul Ajar.pptx
CP ATP Modul Ajar.pptxnurdian13
 

Similar to MODUL PEMBELAJARAN PARADIGMA BARU (20)

Membedah Modul Ajar di Kurikulum Merdeka.pptx
Membedah Modul Ajar di Kurikulum Merdeka.pptxMembedah Modul Ajar di Kurikulum Merdeka.pptx
Membedah Modul Ajar di Kurikulum Merdeka.pptx
 
membedahmodulajardikurikulummerdeka-220906124701-d3855143.pdf
membedahmodulajardikurikulummerdeka-220906124701-d3855143.pdfmembedahmodulajardikurikulummerdeka-220906124701-d3855143.pdf
membedahmodulajardikurikulummerdeka-220906124701-d3855143.pdf
 
3. E. .Penyusunan Modul Belajar.pptx
3. E. .Penyusunan Modul Belajar.pptx3. E. .Penyusunan Modul Belajar.pptx
3. E. .Penyusunan Modul Belajar.pptx
 
6. Konsep, Komponen, Prinsip dan Prosedur Modul Ajar.pptx
6. Konsep, Komponen, Prinsip dan Prosedur Modul Ajar.pptx6. Konsep, Komponen, Prinsip dan Prosedur Modul Ajar.pptx
6. Konsep, Komponen, Prinsip dan Prosedur Modul Ajar.pptx
 
Jenis Kurikulum dan Pelaksanaan KSSR
Jenis Kurikulum dan Pelaksanaan KSSR Jenis Kurikulum dan Pelaksanaan KSSR
Jenis Kurikulum dan Pelaksanaan KSSR
 
96. MODUL AJAR KURIKULUM MERDEKA_NUNUY.pptx
96. MODUL AJAR KURIKULUM MERDEKA_NUNUY.pptx96. MODUL AJAR KURIKULUM MERDEKA_NUNUY.pptx
96. MODUL AJAR KURIKULUM MERDEKA_NUNUY.pptx
 
Pengembangan Modul Ajar PERGUNU.pptx
Pengembangan Modul Ajar PERGUNU.pptxPengembangan Modul Ajar PERGUNU.pptx
Pengembangan Modul Ajar PERGUNU.pptx
 
DAY 2_CP_TP_ATP_Modul Ajar.pdf
DAY 2_CP_TP_ATP_Modul Ajar.pdfDAY 2_CP_TP_ATP_Modul Ajar.pdf
DAY 2_CP_TP_ATP_Modul Ajar.pdf
 
Model Kompetensi Guru.pptx
Model Kompetensi Guru.pptxModel Kompetensi Guru.pptx
Model Kompetensi Guru.pptx
 
CP, ATP dan TP FAHRUL.pptx
CP, ATP dan TP FAHRUL.pptxCP, ATP dan TP FAHRUL.pptx
CP, ATP dan TP FAHRUL.pptx
 
kurikulumpembelajaranppt-130321230549-phpapp01 (1).pdf
kurikulumpembelajaranppt-130321230549-phpapp01 (1).pdfkurikulumpembelajaranppt-130321230549-phpapp01 (1).pdf
kurikulumpembelajaranppt-130321230549-phpapp01 (1).pdf
 
Tugas perorangan kurikulum blajar
Tugas perorangan kurikulum blajarTugas perorangan kurikulum blajar
Tugas perorangan kurikulum blajar
 
Tugas Perorangan Kurikulum Belajar
Tugas Perorangan Kurikulum BelajarTugas Perorangan Kurikulum Belajar
Tugas Perorangan Kurikulum Belajar
 
Tugas Perorangan Kurikulum Blajar
Tugas Perorangan Kurikulum BlajarTugas Perorangan Kurikulum Blajar
Tugas Perorangan Kurikulum Blajar
 
Tugas kurikulum sule
Tugas kurikulum suleTugas kurikulum sule
Tugas kurikulum sule
 
Tugas kurikulum sule
Tugas kurikulum suleTugas kurikulum sule
Tugas kurikulum sule
 
KURIKULUM MERDEKA- By ZUMAROH.pptx
KURIKULUM MERDEKA- By ZUMAROH.pptxKURIKULUM MERDEKA- By ZUMAROH.pptx
KURIKULUM MERDEKA- By ZUMAROH.pptx
 
Hanna Handayana 2 A Pendidikan Ekonomi
Hanna Handayana 2 A Pendidikan EkonomiHanna Handayana 2 A Pendidikan Ekonomi
Hanna Handayana 2 A Pendidikan Ekonomi
 
Hanna Handayana 2 A Pendidikan Ekonomi
Hanna  Handayana 2 A  Pendidikan  EkonomiHanna  Handayana 2 A  Pendidikan  Ekonomi
Hanna Handayana 2 A Pendidikan Ekonomi
 
CP ATP Modul Ajar.pptx
CP ATP Modul Ajar.pptxCP ATP Modul Ajar.pptx
CP ATP Modul Ajar.pptx
 

Recently uploaded

PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...Kanaidi ken
 
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptxKesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptxDwiYuniarti14
 
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptx
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptxPanduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptx
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptxsudianaade137
 
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdf
Demonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdfDemonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdf
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdfvebronialite32
 
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptxPrakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptxSyaimarChandra1
 
Materi Bimbingan Manasik Haji Tarwiyah.pptx
Materi Bimbingan Manasik Haji Tarwiyah.pptxMateri Bimbingan Manasik Haji Tarwiyah.pptx
Materi Bimbingan Manasik Haji Tarwiyah.pptxc9fhbm7gzj
 
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)3HerisaSintia
 
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdfModul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdfSitiJulaeha820399
 
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptxPPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptxnerow98
 
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptxAKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptxWirionSembiring2
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docx
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docxModul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docx
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docxherisriwahyuni
 
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptxDESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptxFuzaAnggriana
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...Kanaidi ken
 
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptx
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptxMODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptx
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptxarnisariningsih98
 
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptxJurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptxBambang440423
 
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docxTugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docxmawan5982
 
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional Dunia
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional DuniaKarakteristik Negara Brazil, Geografi Regional Dunia
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional DuniaNadia Putri Ayu
 
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptxadap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptxmtsmampunbarub4
 
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptx
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptxPPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptx
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptxalalfardilah
 
Kelompok 4 : Karakteristik Negara Inggris
Kelompok 4 : Karakteristik Negara InggrisKelompok 4 : Karakteristik Negara Inggris
Kelompok 4 : Karakteristik Negara InggrisNazla aulia
 

Recently uploaded (20)

PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
 
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptxKesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
 
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptx
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptxPanduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptx
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptx
 
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdf
Demonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdfDemonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdf
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdf
 
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptxPrakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
 
Materi Bimbingan Manasik Haji Tarwiyah.pptx
Materi Bimbingan Manasik Haji Tarwiyah.pptxMateri Bimbingan Manasik Haji Tarwiyah.pptx
Materi Bimbingan Manasik Haji Tarwiyah.pptx
 
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
 
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdfModul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
 
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptxPPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
 
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptxAKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docx
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docxModul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docx
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docx
 
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptxDESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...
 
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptx
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptxMODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptx
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptx
 
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptxJurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
 
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docxTugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
 
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional Dunia
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional DuniaKarakteristik Negara Brazil, Geografi Regional Dunia
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional Dunia
 
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptxadap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
 
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptx
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptxPPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptx
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptx
 
Kelompok 4 : Karakteristik Negara Inggris
Kelompok 4 : Karakteristik Negara InggrisKelompok 4 : Karakteristik Negara Inggris
Kelompok 4 : Karakteristik Negara Inggris
 

MODUL PEMBELAJARAN PARADIGMA BARU

  • 1. PEMBELAJARAN PARADIGMA BARU DI SATUAN PENDIDIKAN PENGUATAN
  • 2. NAMA : INDRA SAMSUDIN, S.Pd., M.Pd PANGKAT / NIP : PENATA / III C 19811213 2011 01 1 001 JABATAN : GURU MUDA UNIT KERJA : SMA NEGERI 1 CIKEMBAR ALAMAT : JL.PELABUHAN II KM. 20 CIKEMBAR
  • 3. BAGAIMANA UNTUK SUPAYA ANAK MERASA RINDU TERHADAP GURUNYA
  • 4. MANAJEMEN MUTU GURU PROSES PEMBELAJARAN •KARAKTER •KOMPETENSI •KEPUASAN •KUALITAS •IKLIM •PENGGUNAAN SARPRAS •KOMPETENSI •PENGEMBANGAN PROFESI •INOVASI DAN KREATIFITAS •VISI DAN MISI •KOMPETENSI KS •KEPEMIMPINAN KS •BUDAYA •PELIBATAN MASYARAKAT •KURIKULUM •SARPRAS •GTK MUTU LULUSAN MUTU LULUSAN
  • 5. TUGAS POKOK DAN FUNGSI GURU DALAM JABATAN MERENCANAKAN PEMBELAJARAN DAN PEMBIMBINGAN MELAKSANAKAN PEMBELAJARAN DAN PEMBIMBINGAN MENILAI HASIL PEMBELAJARAN DAN PEMBIMBINGAN MEMBIMBING DAN MELATIH PESERTA DIDIK MELAKSANAKAN TUGAS TAMBAHAN WAJIB PERMENDIKBUD 15 TAHUN 2018 PASAL 2 AYAT 2 BEBAN KERJA GURU 37,5 JAM EFEKTIF, MENCAKUP :
  • 7.
  • 8.
  • 9. PRINSIP Pembelajaran dirancang dengan mempertimbangkan TAHAP PERKEMBANGAN dan TINGKAT PENCAPAIAN PESERTA DIDIK saat ini, sesuai kebutuhan belajar, serta mencerminkan karakteristik dan perkembangan yang beragam sehingga pembelajaran menjadi bermakna dan menyenangkan. Pembelajaran dirancang dan dilaksanakan untuk membangun kapasitas untuk menjadi PEMBELAJAR SEPANJANG HAYAT. Proses pembelajaran MENDUKUNG PERKEMBANGAN KOMPETENSI DAN KARAKTER peserta didik secara holistik Pembelajaran yang RELEVAN, yaitu pembelajaran yang dirancang sesuai konteks, lingkungan, dan budaya peserta didik, serta MELIBATKAN ORANGTUA DAN MASYARAKAT SEBAGAI MITRA. Pembelajaran BERORIENTASI PADA MASA DEPAN YANG BERKELANJUTAN,” sambungnya.
  • 10. KELELUASAAN GURU UNTUK MEMILIH PERANGKAT AJAR YANG SESUAI DENGAN KEBUTUHAN DAN KARAKTERISTIK PESERTA DIDIK.
  • 11. PEMBELAJARAN KOKURIKULER berprinsip pembelajaran interdisipliner yang berorientasi pada pengembangan karakter dan kompetensi umum PEMBELAJARAN EKSTRAKURIKULER dilaksanakan sesuai dengan minat murid dan sumber daya satuan pendidik.
  • 12.
  • 13. 1. Bapak dan Ibu memahami pentingnya dokumen perancangan pembelajaran (RPP/Modul Ajar)? 2. Tantangan apa yang sering muncul dalam dalam menyiapkan/menulis dokumen perancangan pembelajaran yang efektif, menarik, berpusat pada siswa, serta memperhatikan perbedaan capaian mereka? 3. Usaha apa yang sudah Bapak dan Ibu lakukan untuk mengatasi tantangan tersebut? 4. Apakah Bapa/Ibu sudah pernah mendengar tentang modul ajar? Mari diskusi!
  • 14. Mari berdiskusi lebih banyak, apakah selama ini sebagai seorang guru kita telah merancang dan melaksanakan perencanaan pembelajaran dengan baik? Apakah perencanaan itu disusun secara sistematis hanya sekedar pelengkap dokumen semata atau memang telah digunakan secara optimal sebagai panduan pelaksanaan pembelajaran? Mari diskusi!
  • 15. Mari menyimak bersama! 1. Mengapa modul ajar harus sederhana dan dapat memandu pembelajaran dengan efektif? 2. Bagaimana mengembangkan modul ajar yang sederhana namun efektif? 3. Bagaimana menentukan asesmen/penilaian untuk modul ajar yang sesuai dengan kebutuhan dan karakteristik siswa? 4. Mengapa modul ajar perlu berpusat kepada murid dan memperhatikan perbedaan karakteristik siswa? 5. Bagaimana memilih dan memodifikasi modul ajar yang sesuai dengan kebutuhan dan karakteristik siswa? 6. Bagaimana mengadaptasi modul ajar agar relevan dan sesuai dengan tingkat capaian siswa? 7. Bagaimana memilih dan menentukan bahan ajar yang relevan untuk modul ajar?
  • 16. • MODUL AJAR adalah sejumlah alat atau sarana media, metode, petunjuk, dan pedoman yang dirancang secara sistematis dan menarik. • Modul ajar merupakan implementasi dari Alur Tujuan Pembelajaran yang dikembangkan dari Capaian Pembelajaran dengan Profil Pelajar Pancasilasebagai sasaran. • Modul ajar disusun sesuai dengan fase atau tahap perkembangan peserta didik, mempertimbangkanapa yang akan dipelajari dengan tujuan pembelajaran, dan berbasis perkembangan jangkapanjang. • Guru perlu memahami konsep mengenai modul ajar agar proses pembelajaran lebih menarik danbermakna.
  • 17. ALUR PENULISAN MODUL AJAR CONTOH ALUR PENYUSUNAN MODUL AJAR Mata Pelajaran : Bahasa INDONESIA
  • 18. Komponen Modul Ajar o Fase capaian modul ajar o Jumlah jam pelajaran o Model belajar o Tujuan Pembelajaran o Dimensi Pancasila o Pengetahuan/Keterampilan Prasayarat KOMPONEN DETAIL MODUL AJAR PER PERTEMUAN o Bahan ajar o Pemahaman Bermakna o Pertanyaan pemantik o Indikator keberhasilan o Asesmen o Sarana dan prasarana o Rencana kegiatan LAMPIRAN o Lembar aktivitas o Rubrik penilaian o Bahan ajar lain yang relevan
  • 19. KOMPONENMODULAJAR • Gurudalam satuanpendidikan diberi kebebasan untuk mengembangkan modul ajar sesuai dengan konteks lingkungan dankebutuhan belajar pesertadidik. • Modul ajar dilengkapi dengan komponen yang menjadi dasar dalam prosespenyusunan. • Komponen modul ajar dalampanduan dibutuhkan untuk kelengkapanpersiapan pembelajaran. • Komponen modul ajar bisa ditambahkansesuai dengan mata pelajaran dan kebutuhan
  • 20. Komponen Modul Ajar Wajib . Alur tujuan pembelajaran menjadi dasar bagi pendidik untuk menyusun perencanaan pembelajaran atau modul ajar. Pendidik memiliki keleluasaan untuk mengembangkan modul ajar sendiri, memilih dan memodifikasi modul ajar yang tersedia sesuai dengan konteks, kebutuhan dan karakteristik peserta didik Secara umum modul ajar memiliki tiga komponen utama yaitu: 1. Tujuan Pembelajaran 2. Langkah-langkah Pembelajaran atau Kegiatan Pembelajaran 3. Asesmen Pembelajaran. Pendidik diperbolehkan apabila ingin mengembangkan modul ajar dengan komponen- komponen tambahan di luar komponen wajib.
  • 21. MENGEMBANGKAN PERANGKAT AJAR YANG MEMANDU PENDIDIK DALAM MELAKSANAKAN PEMBELAJARAN 1. ESENSIAL, Pemahaman dari setiap mata pelajaran melalui pengalaman belajar lintas disiplin 2. MENARIK, BERMAKNA DAN MENANTANG, Menumbuhkan minat untuk belajar dan melibatkan peserta didik secara aktif dalam proses belajar. Berhubungan dengan pengetahuan dan pengalaman yang dimiliki sebelumnya, sehingga tidak terlalu kompleks, namun juga tidak terlalu mudah untuk tahap usianya 3. RELEVAN DAN KONTEKTUAL, Berhubungan dengan pengetahuan dan pengalaman yang dimiliki sebelumnya, dan sesuai dengan konteks di waktu dan tempat peserta didik berada 4. BERKESINAMBUNGAN, Keterkaitan alur kegiatan pembelajaran sesuai dengan fase belajar peserta didik
  • 22.  IDENTIFIKASI TP, yang bisa dikelompokkan dalam satu lingkup materi. Satu MA bisa mencakup beberapa TP  Lakukan ASESMEN DIAGNOSIS, mengidentifikasi penguasaan kompetensi awal peserta didik  Tentukan TEKNIK dan INSTRUMEN ASESMEN SUMATIF, beserta indicator keberhasilan yang akan dilakukan pada akhir lingkup materi  Tentukan PERIODE WAKTU atau JUMLAH JP, yang dibutuhkan  Tentukan TEKNIK dan INSTRUMEN ASESMEN FORMATIF, berdasarkan aktivitas pembelajaran  Buat RANGKAIAN KEGIATAN PEMBELAJARAN, dari awal sampai akhir  Pastikan aktivitas pembelajaran SELARAS dengan TP  Setiap kegiatan dilengkapi dengan PEMAHAMAN BERMAKNA DAN PERTANYAAN ESENSIAL yang menjadi acuan  Persiapkan LEMBAR BELAJAR, MATERI AJAR, DAN MEDIA BELAJAR sesuai dengan kesiapan, MINAT, DAN PROFIL BELAJAR peserta didik  LAMPIRKAN INSTRUMENT ASESMEN seperti ceklis, rubrik atau lembar observasi yang dibutuhkan  Periksa Kembali kelengkapan komponen modul ajar
  • 23. GRADASI KOMPETENSI DALAM FASE Fase Pondasi Fase A Fase B Fase C Fase D Fase E Fase F PAUD/TK 1-2 SD 3-4 SD 5-6 SD 7-8 SMP 10 SMA 11-12 SMA Stimulasi C1-C2 C2-C3 C3-C4 C4-C5 C5-C6 C6 • Mengingat • Memahami • Memahami • Menerapkan • Menerapkan • Menganalisi • Menganalisis • Mengevaluasi • Mengevaluasi • Mencipta • Mencipta • Membuat
  • 24. Capaian Pembelajaran (CP) merupakan kompetensi pembelajaran yang harus dicapai peserta didik pada setiap fase untuk setiap mapel Setiap CP suatu mata pelajaran memiliki beberapa elemen atau kelompok kompetensi esensial yang berlaku sama untuk semua fase pada mata pelajaran
  • 25. Bentuk Pemahaman Dalam CP Prinsip penyusunan CP menggunakan pendekatan konstruktivisme yang membangun pengetahuan dan berdasarkan pengalaman nyata dan kontekstual. Menurut teori belajar konstruktivisme (constructivist learning theory), pengetahuan bukanlah kumpulan atau seperangkat fakta-fakta, konsep, atau kaidah untuk diingat. Konsep “Memahami” dalam Capaian Pembelajaran (CP) dalam konstruktivisme adalah proses membangun pengetahuan melalui pengalaman nyata. Pemahaman tidak bersifat statis, tetapi berevolusi dan berubah secara konstan sepanjang siswa mengonstruksikan pengalaman-pengalaman baru yang memodifikasi pemahaman sebelumnya Jika mengacu kepada teori konstruktivisme, kemampuan memahami ada di level paling tinggi, berbeda jika mengacu pada Taksonomi Bloom yang menempatkan kemampuan memahami di level C2.
  • 26. Penjelasan Explanation Mendeskripsikan suatu ide dengan kata-kata sendiri, membangun hubungan antar topik, mendemonstrasikan hasil kerja, menjelaskan alasan/cara/prosedur , menjelaskan sebuah teori menggunakan data, berargumen dan mempertahankan pendapatnya. Interpretasi Interpretation Menerjemahkan cerita, karya seni, atau situasi. Interpretasi juga berarti memaknai sebuah ide, perasaan atau sebuah hasil karya dari satu media ke media lain, dapat membuat analogi, anekdot, dan model. Melihat makna dari apa yang telah dipelajari dan relevansi dengan dirinya. Aplikasi Application Menggunakan pengetahuan, keterampilan dan pemahaman mengenai suatu dalam situasi yang nyata dalam kehidupan sehari-hari atau sebuah simulasi ( menyerupai kenyataan) Perspektif Perspective Melihat suatu hal dari sudut pandang yang berbeda, siswa dapat menjelaskan sisi lain dari sebuah situasi , melihat gambaran besar, melihat asumsi yang mendasari suatu hal dan memberikan kritik. Empati Empathy Menaruh diri di posisi orang lain. Merasakan emosi yang dialami oleh pihak lain dan/ atau memahami pikiran yang berbeda dengan dirinya. Menemukan nilai (value) dari sesuatu Pengenalan diri Self-Knowledge Memahami diri sendiri; yang menjadi kekuatan, area yang perlu dikembangkan serta proses berpikir dan emosi yang terjadi secara internal. 6 aspek pemahaman (Wiggins and Tighe, 2005) 6 facet of understanding; merupakan bentuk-bentuk pemahaman yang digunakan dalam CP. Tidak harus hirarkis
  • 27. 6 Aspek/Facet Pemahaman merupakan cara untuk mengkonfirmasi pemahaman siswa atas apa yang telah mereka pelajari dan tidak hirarkis/bukan merupakan siklus. Jika siswa melakukan salah satu dari keenam Aspek/Facet Pemahaman ini (mampu menjelaskan, menginterpretasi, menerapkan/mengaplikasikan, berempati, memiliki sebuah sudut pandang, atau memiliki pengenalan diri), berarti mereka telah mendemonstrasikan sebuah tingkat pemahaman. 6 Aspek/Facet Pemahaman ini merupakan modal untuk menentukan Tujuan Pembelajaran (TP), menyusun Alur Tujuan Pembelajaran (ATP), menentukan asesmen, dan instruksi yang tepat.
  • 28. Konsep Tujuan Pembelajaran • Tujuan Pembelajaran (TP) merupakan deskripsi pencapaian tiga aspek kompetensi yakni pengetahuan, keterampilan, dan sikap yang diperoleh siswa dalam satu atau lebih kegiatan pembelajaran, disusun secara kronologis berdasarkan urutan pembelajaran dari waktu ke waktu yang menjadi prasyarat menuju CP. TUJUAN PEMBELAJARAN • Rumusan tujuan pembelajaran tidak hanya mencakup tahapan kognitif (mengingat, memahami, mengaplikasi, menganalisis, mengevaluasi, dan mencipta) dan dimensi pengetahuan (faktual, konseptual, procedural, metakognitif) tetapi juga mengikutsertakan perilaku capaian seperti kecakapan hidup (kritis, kreatif, komunikatif, dan kolaboratif) serta profil pelajar Pancasila (Beriman, berkebinekaan global, bergotong-royong, kreatif, bernalar kritis, dan mandiri).
  • 29.
  • 30. CAPAIAN PEMBELAJARAN • Pada akhir fase E, peserta didik dapat menggunakan bilangan eksponen baik pangkat bulat maupun rasional, menentukan barisan dan deret bilangan, baik barisan dan deret aritmatika maupun barisan dan deret geometris. Peserta didik dapat membentuk dan menyelesaikan persamaan dan pertidaksamaan linear tiga variabel, kuadrat dan eksponensial baik secara grafik maupun aljabar. Mereka memodelkan fenomena hubungan antara dua besaran dengan menggunakan fungsi linear, kuadrat dan eksponensial, dan mengevaluasi kesesuaian model, serta menyelesaikan system persamaan linear tiga variabel. Peserta didik memahami kekongruenan dan penerapannya dalam konteks transformasi geometri, menentukan perbandingan trigonometri dan memecahkan masalah yang melibatkan segitiga siku-siku. Mereka menggunakan rumus volume dan luas permukaan untuk memecahkan masalah. Peserta didik dapat memilih tampilan data yang sesuai dan menginterpretasi data menurut bentuk distribusi data menggunakan nilai tengah (median, mean) dan sebaran (jangkauan interkuartil, standar deviasi).
  • 31. KALIMAT CP KONTEN/TOPIK/MATERI INTI KOMPETENSI Pada akhir fase E, peserta didik dapat menggunakan bilangan eksponen baik pangkat bulat maupun rasional, menentukan barisan dan deret bilangan, baik barisan dan deret aritmatika maupun barisan dan deret geometris. Peserta didik dapat membentuk dan menyelesaikan persamaan dan pertidaksamaan linear tiga variabel, kuadrat dan eksponensial baik secara grafik maupun aljabar. Mereka memodelkan fenomena hubungan antara dua besaran dengan menggunakan fungsi linear, kuadrat dan eksponensial, dan mengevaluasi kesesuaian model, serta menyelesaikan system persamaan linear tiga variabel. Peserta didik memahami kekongruenan dan penerapannya dalam konteks transformasi geometri, menentukan perbandingan trigonometri dan memecahkan masalah yang melibatkan segitiga siku-siku. Mereka menggunakan rumus volume dan luas permukaan untuk memecahkan masalah. Peserta didik dapat memilih tampilan data yang sesuai dan menginterpretasi data menurut bentuk distribusi data menggunakan nilai tengah (median, mean) dan sebaran (jangkauan interkuartil, standar deviasi). 1. Bilangan eksponen 2. Barisan dan deret 3. Persamaan dan pertidaksamaan linier tiga variable kuadrat dan eksponensial 4. Fungsi linier, kuadrat dan eksponensial 5. System persamaan linier tiga variable 6. Transformasi geometri 7. Perbandingan trigonometri 8. Segitiga siku-siku 9. Volume dan luas permukaan 10. Nilai tengah (median, mean) dan sebaran (Jangkauan, Interkuartil dan Standar Deviasi) 1. Menggunakan 2. Menentukan 3. Membentuk dan menyelesaikan 4. Memodelkan 5. Mengevaluasi 6. Menyelesaikan 7. Memahami dan menerapkan 8. Menentukan perbandingan 9. Memecahkan masalah 10. Menggunakan rumus 11. Memilih tampilan data 12. Menginterpretasi data
  • 32. Rumusan Kalimat TP dari hasil analisa CP : 1. Peserta didik mampu menggunakan bilangan eksponen baik pangkat bulat maupun rasional. 2. Peserta didik dapat menentukan barisan dan deret bilangan baik barisan dan deret aritmatika maupun barisan dan deret geometris 3. Peserta didik dapat membentuk dan menyelesaikan persamaan dan pertidaksamaan linear tiga variabel, kuadrat dan eksponensial baik secara grafik maupun aljabar 4. Peserta didik dapat memodelkan fenomena hubungan antara dua besaran dengan menggunakan fungsi linear, kuadrat dan eksponensial, 5. Peserta didik dapat mengevaluasi kesesuaian model, 6. Peserta didik dapat menyelesaikan system persamaan linear tiga variable 7. Peserta didik dapat memahami kekongruenan dan penerapannya dalam konteks transformasi geometri 8. Peserta didik dapat menentukan perbandingan trigonometri 9. Peserta didik dapat memecahkan masalah yang melibatkan segitiga siku-siku. 10.Peserta didik dapat menggunakan rumus volume dan luas permukaan 11.Peserta didik dapat memilih tampilan data yang sesuai 12.Peserta didik dapat menginterpretasi data menurut bentuk distribusi data menggunakan nilai tengah (median, mean) dan sebaran (jangkauan interkuartil, standar deviasi).
  • 33. Konsep Alur Tujuan Pembelajaran
  • 34. Nomor Dokumen : …......................... Tanggal : …......................... No. Edisi/ No Revisi : …......................... Halaman : …......................... Jenis : …......................... AN PT OLYMP LCT DLL KET ANALISIS KEBUTUHAN IDENTIFIKASI MATERI CAPAIAN PEMBELAJARAN / TUJUAN PEMBELAJARAN PEMERINTAH DAERAH PROVINSI JAWA BARAT DINAS PENDIDIKAN CABANG DINAS WILAYAH V Jalan Raya Selabintana Km. 6 Nomor 398 Ds. Karawang Kec. Sukabumi Kode POS 43151 Email : kcdwilayah5@gmail.com
  • 35. Fase CP pada fase Elemen CP berdasarkan elemen Komponen kompetensi (keterampilan/kemampua n) Komponen konten (lingkup materi) Rumusan kalimat TP Perkiraan jumlah JP Dimensi profil pelajar pancasila Karakteristik sekolah yang terkait Model Pembelajaran Pertanyaan pemantik Pemahaman bermakna Model asesmen Mapel Kolaborati f Bilangan Di akhir fase E, peserta didik dapat menggeneralisasi sifat- sifat bilangan berpangkat (termasuk bilangan pangkat pecahan). Mereka dapat menerapkan barisan dan deret aritmetika dan geometri, termasuk masalah yang terkait bunga tunggal dan bunga majemuk. 1. Memahami 2. Menemukan 3. Menggeneralisasi 4. Membedakan 5. Mengaplikasikan 1. Bilangan berpangkat baik pangkat bulat atau pecahan 2. Bilangan akar dan logaritma 3. Barisan dan deret aritmatika, barisan dan deret geometri serta aplikasi deret geometri 1. Peserta didik mampu memahami definisi bilangan berpangkat baik pangkat bulat atau pangkat pecahan 2. Peserta didik mampu menemukan sifat-sifat bilangan berpangkat berdasarkan definisi bilangan berpangkat 3. Peserta didik mampu menemukan sifat operasi hitung pada akar dan logaritma berdasakan definisi bilangan berpangkat 4. Peserta didik mampu menerapkan sifat-sifat bilangan berpangkat dalam menyelesaikan soal yang berkaitan dengan operasi hitung bilangan pangkat 5. Peserta didik mampu membedakan barisan aritmatika dan geometri 6. Peserta didik mampu mengaplikasikan konsep deret geometri pada masalh bunga tunggal dan bunga majemuk 12 JP 1. Beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa dan berakhlak mulia 2. Bernalar kritis 3. Kreatif 4. Mandiri 5. Bergotong royong Peserta didik sebagian besar tinggal di perkotaan dan sekitarnya, melek terhadap gadget, memiliki orang tua yang berpenghasilan cukup 1. Discovery learning 2. Problem based learning 3. Project based learning Bagaimana kita bisa tahu banyaknya jumlah bakteri pada suatu periode waktu tertentu Menyederhanakan masalah dengan membuat model matematika menjadi sebuah formula yang dapat digunakan di lain kesempatan dengan masalah yang sama bahkan bisa dikembangkan lebih luas lagi 1. Model asesmen diagnostik 2. Model aesemen formatif 3. Model asesmen sumatif 1. Ekonomi 2. Fisika 3. Biologi Aljabar dan Fungsi Di akhir fase E, peserta didik dapat menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan sistem persamaan linear tiga variabel dan sistem pertidaksamaan linear dua variabel. Mereka dapat menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan persamaan dan fungsi kuadrat (termasuk akar imajiner), dan persamaan eksponensial (berbasis sama) dan fungsi eksponensial. 1. Mengidentifikasi masalah 2. Menganalisa masalah 3. Membuat model matematis dari masalh kontekstual 4. Menyelesaikan masalah kontekstual 1. SPLDV 2. SPLTV 3. Aplikasi SPL 4. Persamaan Kuadrat 5. Fungsi Kuadrat 6. Persamaan eksponensial 7. Fungsi eksponensial 1. Peserta didik mampu menentukan solusi dari SPLDV dan SPLTV dengan berbagai metode 2. Peserta didik mampu membuat model matematika dari masalah kontekstual yang berkaitan dengan konsep SPLTV 3. Peserta didik mampu menyelesaikan masalah kkontekstual yang berkaitan dengan SPLTV 4. Peserta didik mampu mengidentifikasi bentuk umum dari persamaan kuadrat serta unsur- unsurnya 5. Peserta didik mampu memahami macam metode untuk menentukan solusi persamaan kuadrat berikut karakteristiknya 6. Peserta didik mampu menentukan solusi persamaan kuadrat berdasarkan metode yang telah dipelajari 7. Peserta didik mampu mengidentifikasi bentuk grafik fungsi kuadrat beradasarkan unsur-unsur yang ada pada fungsi kuadrat 8. Peserta didik mampu membuat model matematika dari masalah kontekstual yang berkaitan dengan persamaan dan fungsi kuadrat serta menyelesaikannya 9. Peserta didik mampu memahami bentuk umum persamaan dan fungsi eksponensila berikut unsur-unsurnya 10. Peserta didik mampu mengaplikasikan konsep persamaan dan funsgi eksponensial ke dalam masalah nyata. 14 JP 1. Bernalar kritis 2. Kreatif 3. Mandiri 4. Bergotong royong 1. Peserta didik sebagian besar tinggal di perkotaan dan sekitarnya, melek terhadap gadget, memiliki orang tua yang berpenghasilan cukup 2. Koperasi dan kantin sekolah sebagai sarana untuk mengaplikasikan konsep SPL dan fungsi kuadrat 1. Discovery learning 2. Problem based learning 3. Project based learning Bagaimana kita bisa mengetahui keuntungan maksimum dalam sebuah proses produksi Menyederhanakan masalah dengan membuat model matematika menjadi sebuah formula yang dapat digunakan di lain kesempatan dengan masalah yang sama bahkan bisa dikembangkan lebih luas lagi 1. Model asesmen diagnostik 2. Model aesemen formatif 3. Model asesmen sumatif 1. Ekonomi 2. Fisika 3. Geografi 4. Biologi Pada akhir fase E, peserta didik dapat menggeneralisasi sifatsifat operasi bilangan berpangkat (eksponen), serta menggunakan barisan dan deret (aritmetika dan geometri) dalam bunga tunggal dan bunga majemuk. Mereka dapat menggunakan sistem persamaan linear tiga variabel, sistem pertidaksamaan linear dua variabel, persamaan dan fungsi kuadrat dan persamaan dan fungsi eksponensial dalam menyelesaikan masalah. Mereka dapat menentukan perbandingan trigonometri dan memecahkan masalah yang melibatkan segitiga siku-siku. Mereka juga dapat menginterpretasi dan membandingkan himpunan data berdasarkan distribusi data, menggunakan diagram pencar untuk menyelidiki hubungan data numerik, dan mengevaluasi laporan berbasis statistika. Mereka dapat menjelaskan peluang dan menentukan frekuensi harapan dari kejadian majemuk, dan konsep dari kejadian saling bebas dan saling lepas. Fase E
  • 36. Fase CP pada fase Elemen CP berdasarkan elemen Komponen kompetensi (keterampilan/kemampua n) Komponen konten (lingkup materi) Rumusan kalimat TP Perkiraan jumlah JP Dimensi profil pelajar pancasila Karakteristik sekolah yang terkait Model Pembelajaran Pertanyaan pemantik Pemahaman bermakna Model asesmen Mapel Kolaborati f Bilangan Di akhir fase E, peserta didik dapat menggeneralisasi sifat- sifat bilangan berpangkat (termasuk bilangan pangkat pecahan). Mereka dapat menerapkan barisan dan deret aritmetika dan geometri, termasuk masalah yang terkait bunga tunggal dan bunga majemuk. 1. Memahami 2. Menemukan 3. Menggeneralisasi 4. Membedakan 5. Mengaplikasikan 1. Bilangan berpangkat baik pangkat bulat atau pecahan 2. Bilangan akar dan logaritma 3. Barisan dan deret aritmatika, barisan dan deret geometri serta aplikasi deret geometri 1. Peserta didik mampu memahami definisi bilangan berpangkat baik pangkat bulat atau pangkat pecahan 2. Peserta didik mampu menemukan sifat-sifat bilangan berpangkat berdasarkan definisi bilangan berpangkat 3. Peserta didik mampu menemukan sifat operasi hitung pada akar dan logaritma berdasakan definisi bilangan berpangkat 4. Peserta didik mampu menerapkan sifat-sifat bilangan berpangkat dalam menyelesaikan soal yang berkaitan dengan operasi hitung bilangan pangkat 5. Peserta didik mampu membedakan barisan aritmatika dan geometri 6. Peserta didik mampu mengaplikasikan konsep deret geometri pada masalh bunga tunggal dan bunga majemuk 12 JP 1. Beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa dan berakhlak mulia 2. Bernalar kritis 3. Kreatif 4. Mandiri 5. Bergotong royong Peserta didik sebagian besar tinggal di perkotaan dan sekitarnya, melek terhadap gadget, memiliki orang tua yang berpenghasilan cukup 1. Discovery learning 2. Problem based learning 3. Project based learning Bagaimana kita bisa tahu banyaknya jumlah bakteri pada suatu periode waktu tertentu Menyederhanakan masalah dengan membuat model matematika menjadi sebuah formula yang dapat digunakan di lain kesempatan dengan masalah yang sama bahkan bisa dikembangkan lebih luas lagi 1. Model asesmen diagnostik 2. Model aesemen formatif 3. Model asesmen sumatif 1. Ekonomi 2. Fisika 3. Biologi Aljabar dan Fungsi Di akhir fase E, peserta didik dapat menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan sistem persamaan linear tiga variabel dan sistem pertidaksamaan linear dua variabel. Mereka dapat menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan persamaan dan fungsi kuadrat (termasuk akar imajiner), dan persamaan eksponensial (berbasis sama) dan fungsi eksponensial. 1. Mengidentifikasi masalah 2. Menganalisa masalah 3. Membuat model matematis dari masalh kontekstual 4. Menyelesaikan masalah kontekstual 1. SPLDV 2. SPLTV 3. Aplikasi SPL 4. Persamaan Kuadrat 5. Fungsi Kuadrat 6. Persamaan eksponensial 7. Fungsi eksponensial 1. Peserta didik mampu menentukan solusi dari SPLDV dan SPLTV dengan berbagai metode 2. Peserta didik mampu membuat model matematika dari masalah kontekstual yang berkaitan dengan konsep SPLTV 3. Peserta didik mampu menyelesaikan masalah kkontekstual yang berkaitan dengan SPLTV 4. Peserta didik mampu mengidentifikasi bentuk umum dari persamaan kuadrat serta unsur- unsurnya 5. Peserta didik mampu memahami macam metode untuk menentukan solusi persamaan kuadrat berikut karakteristiknya 6. Peserta didik mampu menentukan solusi persamaan kuadrat berdasarkan metode yang telah dipelajari 7. Peserta didik mampu mengidentifikasi bentuk grafik fungsi kuadrat beradasarkan unsur-unsur yang ada pada fungsi kuadrat 8. Peserta didik mampu membuat model matematika dari masalah kontekstual yang berkaitan dengan persamaan dan fungsi kuadrat serta menyelesaikannya 9. Peserta didik mampu memahami bentuk umum persamaan dan fungsi eksponensila berikut unsur-unsurnya 10. Peserta didik mampu mengaplikasikan konsep persamaan dan funsgi eksponensial ke dalam masalah nyata. 14 JP 1. Bernalar kritis 2. Kreatif 3. Mandiri 4. Bergotong royong 1. Peserta didik sebagian besar tinggal di perkotaan dan sekitarnya, melek terhadap gadget, memiliki orang tua yang berpenghasilan cukup 2. Koperasi dan kantin sekolah sebagai sarana untuk mengaplikasikan konsep SPL dan fungsi kuadrat 1. Discovery learning 2. Problem based learning 3. Project based learning Bagaimana kita bisa mengetahui keuntungan maksimum dalam sebuah proses produksi Menyederhanakan masalah dengan membuat model matematika menjadi sebuah formula yang dapat digunakan di lain kesempatan dengan masalah yang sama bahkan bisa dikembangkan lebih luas lagi 1. Model asesmen diagnostik 2. Model aesemen formatif 3. Model asesmen sumatif 1. Ekonomi 2. Fisika 3. Geografi 4. Biologi Pada akhir fase E, peserta didik dapat menggeneralisasi sifatsifat operasi bilangan berpangkat (eksponen), serta menggunakan barisan dan deret (aritmetika dan geometri) dalam bunga tunggal dan bunga majemuk. Mereka dapat menggunakan sistem persamaan linear tiga variabel, sistem pertidaksamaan linear dua variabel, persamaan dan fungsi kuadrat dan persamaan dan fungsi eksponensial dalam menyelesaikan masalah. Mereka dapat menentukan perbandingan trigonometri dan memecahkan masalah yang melibatkan segitiga siku-siku. Mereka juga dapat menginterpretasi dan membandingkan himpunan data berdasarkan distribusi data, menggunakan diagram pencar untuk menyelidiki hubungan data numerik, dan mengevaluasi laporan berbasis statistika. Mereka dapat menjelaskan peluang dan menentukan frekuensi harapan dari kejadian majemuk, dan konsep dari kejadian saling bebas dan saling lepas. Fase E
  • 37.
  • 38. Tujuan Asesmen Diagnostik Secara umum, sesuai namanya asesmen diagnostik bertujuan untuk mendiagnosis kemampuan dasar siswa dan mengetahui kondisi awal siswa. Asesmen diagnostik terbagi menjadi asesmen diagnostik non-kognitif dan asesmen diagnosis kognitif. Tujuan dari masing-masing asesmen diagnostik adalah sebagai berikut: Tujuan Asesmen Diagnostik Non-kognitif Kognitif • Mengetahui kesejahteraan psikologi dan sosial emosi siswa • Mengetahui aktivitas selama belajar di rumah • Mengetahui kondisi keluarga siswa • Mengetahui latar belakang pergaulan siswa • Mengetahui gaya belajar, karakter serta minat siswa • Mengidentifikasi capaian kompetensi siswa • Menyesuaikan pembelajaran di kelas dengan kompetensi rata-rata siswa • Memberikan kelas remedial atau pelajaran tambahan kepada siswa yang kompetensinya di bawah rata-rata
  • 39. Asesmen Diagnostik Non-Kognitif Asesmen diagnostik non-kognitif di awal pembelajaran dilakukan untuk menggali hal-hal seperti berikut: • Kesejahteraan psikologis dan sosial emosi sisiwa • Aktivitas siswa selama belajar di rumah • Kondisi keluarga dan pergaulan siswa • Gaya belajar, karakter, serta minat siswa Tahapan melaksanakan asesmen diagnostik non-kognitif adalah: 1. Persiapan 2. Pelaksanaan 3. TindakLanjut Tips: Ketrampilan bertanya dan membuat pertanyaan penting pada asesmen ini!
  • 40. Asesmen Diagnostik Non-Kognitif Contoh kegiatan persiapan 1. Siapkan alat bantu berupa gambar-gambar yang mewakili emosi Siapkan pertanyaan panduan seperti berikut: 1. Apa yang sedang kamu rasakan saat ini? 2. Bagaimana perasaanmu saat belajar di rumah? 2. Buat daftar pertanyaan kunci mengenai aktivitas siswa Siapkan pertanyaan kunci seperti berikut: 1. Apa saja kegiatanmu selama belajar di rumah? 2. Apa hal yang paling menyenangkan dan tidak menyenangkan ketika belajar di rumah? 3. Apa harapanmu?
  • 41. Asesmen Diagnostik Non-Kognitif Contoh kegiatan pelaksanaan Meminta siswa mengekspresikan perasaannya selama belajar di rumah serta menjelaskan aktivitasnya Bercerita Menulis Menggambar
  • 42. Asesmen Diagnostik Non-Kognitif Strategi tanya jawab 1. Pastikan pertanyaan jelas dan mudah dipahami 2. Menyertakan acuan atau stimulus informasi yang dapat membantu siswa menemukan jawabannya 3. Memberikan waktu berpikir pada siswa sebelum menjawab pertanyaan • Berikan penguatan • Berikan pertanyaan lanjutan untuk menggali lebih dalam • Mengembalikan fokus jika jawaban mulai menyimpang Saat siswa menjawabpertanyaan • Langsung menjawab pertanyaan siswa • Membantu siswa untuk dapat menjawab pertanyaannya sendiri Saat siswa balik bertanya • Mencoba mengarahkan kembali pertanyaan • Memparafrasekan pertanyaan agar lebih mudah dipahami • Menunggu beberapa saat Saat siswa menjawabpertanyaan
  • 43. Asesmen Diagnostik Non-Kognitif Tindak Lanjut 1. Identifikasi siswa dengan ekspresi emosi negatif dan ajak berdiskusi empat mata 2. Menentukan tindak lanjut dan mengomunikasikan dengan siswa serta orang tua bila diperlukan 3. Ulangi pelaksanaan asesmen non-kognitif pada awal pembelajaran
  • 44. Asesmen Diagnostik Kognitif Asesmen diagnostik kognitif bertujuan mendiagnosis kemampuan dasar siswa dalam topik sebuah mata pelajaran. Asesmen diagnostik kognitif dapat dilaksanakan secara rutin yang disebut asesmen diagnostik kognitif berkala, pada awal pembelajaran, akhir setelah guru selesai menjelaskan dan membahas topik, dan waktu lain. Asesmen Diagnostik bisa berupa Asesmen Formatif maupun Asesmen Sumatif. Tahapan melaksanakan asesmen diagnostik kognitif adalah: 1. Persiapan 2. Pelaksanaan 3. Diagnosis dan Tindak Lanjut Penting! Guru melakukan asesmen diagnosis kognitif untuk menyesuaikan tingkat pembelajaran dengan kemampuan siswa, bukan untuk mengejar target kurikulum.
  • 45. 1. Buat jadwal pelaksanaan asesmen 2. Identifikasi materi asesmen berdasarkan penyederhanaan kompetensi dasar yang disediakan oleh Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan 3. Susun pertanyaan sederhana yang meliputi: • 2 pertanyaan sesuai kelasnya, dengan topik capaian pembelajaran baru • 6 pertanyaan dengan topik satu kelas di bawah • 2 pertanyaan dengan topik dua kelas di bawah (sesuaikan pertanyaan dengan topik yang menjadi prasyarat untuk bisa mengikuti pembelajaran di jenjang sekarang) Asesmen Diagnostik Kognitif Contoh kegiatan persiapan & pelaksanaan Berikan asesmen untuk semua siswa di kelas, baik yang belajar tatap muka di sekolah maupun yang belajar di rumah
  • 46. 1. Lakukan pengolahan hasil asesmen • Buat penilaian dengan kategori “Paham utuh”, “Paham sebagian”, dan “Tidak paham” • Hitung rata-rata kelas 2. Bagi siswa menjadi tiga kelompok: • Siswa dengan nilai rata-rata kelas akan mengikuti pembelajaran dengan ATP sesuai fasenya • Siswa dengan nilai di bawah rata-rata mengikuti pembelajaran dengan diberikan pendampingan pada kompetensi yang belum terpenuhi • Siswa dengan nilai di atas rata-rata mengikuti pembelajaran dengan pengayaan 3. Lakukan penilaian pembelajaran topik yang sudah diajarkan sebelum memulai topik pembelajaran baru, untuk menyesuaikan pembelajaran sesuai dengan rata-rata kemampuan siswa 4. Ulangi proses diagnosis ini dengan melakukan asesmen formatif (dengan bentuk dan strategi yang variatif), sampai siswa mencapai tingkat kompetensi yang diharapkan Asesmen Diagnostik Kognitif Contoh kegiatan tindak lanjut Penting! Guru menyesuaikan aktivitas dan materi belajar di kelas denganpeningkatan rata-rata semua murid di kelas
  • 47. Paradigma Asesmen Yang Harus Diperhatikan Dalam Menentukan Asesmen Penerapan Pola Pikir Bertumbuh (Growth Mindset Terpadu dimana Asesmen mencakup kompetensi pada ranah sikap, pengetahuan, dan keterampilan yang saling terkait. Sekolah diberikan keleluasaan untuk menentukan teknik dan jenis asesmen. Khusus SMK, terdapat juga bentuk asesmen khas yang membedakan dengan jenjang yang lain, yaitu Asesmen Praktek Kerja Lapangan, Uji Kompetensi Kejuruan dan uji unit kompetensi Keleluasaan dalam menentukan kriteria ketercapaian tujuan pembelajaran.
  • 48. Asesmen Awal Pembelajaran Asesmen awal pembelajaran dapat dilakukan untuk mengidentifikasi kebutuhan belajar peserta didik, dan hasilnya digunakan untuk merancang pembelajaran yang sesuai dengan tahap capaian peserta didik. Pendidik dapat melaksanakan asesmen awal pembelajaran sesuai kebutuhan, misalnya pada awal tahun pelajaran, pada awal semester, sebelum memulai satu lingkup materi (dapat berupa 1 atau beberapa TP), atau sebelum menyusun modul ajar secara mandiri. Dengan demikian, asesmen awal pembelajaran tidak perlu dilakukan setiap mengawali tatap muka. Asesmen pada awal pembelajaran diharapkan tidak memberatkan pendidik atau satuan pendidikan. Namun demikian jika pendidik atau satuan pendidikan memiliki kemampuan, dapat melengkapi data tambahan dengan melakukan asesmen non kognitif yang mencakup, kesiapan belajar, minat, profil belajar, latar belakang keluarga, riwayat tumbuh kembang, dll.
  • 49. Asesmen Pembelajaran o Asesmen merupakan bagian terpadu dari proses pembelajaran, memfasilitasi pembelajaran, dan menyediakan informasi yang holistik sebagai umpan balik untuk pendidik, peserta didik, dan orang tua, agar dapat memandu mereka dalam menentukan strategi pembelajaran selanjutnya. o Asesmen dirancang dan dilakukan sesuai dengan fungsi asesmen tersebut, dengan keleluasaan untuk menentukan teknik dan waktu pelaksanaan asesmen agar efektif mencapai tujuan pembelajaran. o Asesmen dirancang secara adil, proporsional, valid, dan dapat dipercaya (reliable) untuk menjelaskan kemajuan belajar dan menentukan keputusan tentang langkah selanjutnya. o Laporan kemajuan belajar dan pencapaian peserta didik bersifat sederhana dan informatif, memberikan informasi yang bermanfaat tentang karakter dan kompetensi yang dicapai serta strategi tindak lanjutnya. o Hasil asesmen digunakan oleh peserta didik, pendidik, tenaga kependidikan, dan orang tua sebagai bahan refleksi untuk meningkatkan mutu pembelajaran.
  • 51. Acuan yang digunakan untuk melaksanakan asesmen pembelajaran :
  • 52. Alur Asesmen 1. Menentukan tujuan pembelajaran (sesuai alur perkembangan dimensi). 2. Merancang indikator (memastikan kedalaman tujuan, membuat indikator yang mencakup aspek kognisi, sikap, dan keterampilan) 3. Menyusun strategi asesmen 4. Menyiapkan alat ukur atau instrumennya (rubrik) 5. menyiapkan instruksi atau panduan untuk murid (Lembar kerja) 6. Mengolah hasil asesmen dan bukti pencapaian peserta didik untuk membuat inferensi (kesimpulan) mengenai pencapaian peserta didik terhadap tujuan pembelajaran 7. Menyusun rapor
  • 53. Kondisi saat ini Harapan dengan kurikulum baru Assessment of Learning Assessment for Learning Assessment as Learning Assessment of Learning Assessment for Learning Assessment as Learning Assessment of learning paling dominan dilakukan oleh Guru Mengutamakan assessment as learning dan assessment for learning Penilaian yang dilakukan pendidik tidak hanya penilaian atas pembelajaran (ASSESSMENT OF LEARNING), melainkan juga penilaian untuk pembelajaran (ASSESSMENT FOR LEARNING) dan penilaian sebagai pembelajaran (ASSESSMENT AS LEARNING). Penilaian atas pembelajaran dilakukan untuk mengukur capaian peserta didik terhadap kompetensi yang telah ditetapkan. Penilaian untuk pembelajaran memungkinkan pendidik menggunakan informasi kondisi peserta didik untuk memperbaiki pembelajaran, sedangkan Penilaian sebagai pembelajaran memungkinkan peserta didik melihat capaian dan kemajuan belajarnya untuk menentukan target belajar.
  • 54. Contoh Bentuk Asesmen Formatif dan Sumatif Bentuk Asesmen Formatif dan Sumatif DISKUSI KELAS - Mengembangkan kemampuan berkomunikasi dan berinteraksi antar siswa. - Belajar berdemokrasi, menghargai pendapat orang lain serta berani berpendapat. DRAMA PRODUK TES LISAN PRESENTASI - Melatih kepercayaan diri dan jiwa seni. - Belajar bekerjasama, komunikasi serta berfikiri kritis. - Mengembangkan kemampuan berkomunikasi. - Belajar memahami topik secara mendalam, berfikir dan bernalar kritis. - Mengembangkan kkreatifitas - Meningkatkan ketelitian dan jiwa seni. - Meningkatkan kemampuan berbicara - mengkonfirmasi pemahaman. - Menerapkan umpan balik
  • 55. o Pelaksanaan Asesmen Sumatif dan Formatif Pelaksanaan asesmen formatif dapat dilakukan dengan memperhatikan hal berikut: o Dilaksanakan bersamaan dalam proses pembelajaran, yang kemudian ditindaklanjuti untuk memberi perlakuan berdasarkan kebutuhan peserta didik serta perbaikan proses pembelajaran. o Pendidik dapat menggunakan berbagai teknik seperti observasi, performa (kinerja, produk, proyek, portofolio), maupun tes. o Tindak lanjut yang dilakukan bisa dilakukan langsung dengan memberikan umpan balik atau melakukan intervensi. o Pendidik dapat mempersiapkan berbagai instrumen seperti rubrik, catatan anekdotal, lembar ceklist untuk mencatat informasi yang terjadi selama pembelajaran berlangsung (Infografis) Pelaksanaan asesmen sumatif dapat dilakukan dengan memperhatikan hal berikut: o Sumatif dilakukan pada akhir lingkup materi untuk mengukur kompetensi yang dikehendaki dalam tujuan pembelajaran dan pada akhir semester. o Pendidik dapat menggunakan berbagai teknik seperti portofolio, performa (kinerja, produk, proyek, portofolio), maupun tes. o Hasil sumatif dapat ditindak lanjuti dengan memberikan umpan balik atau melakukan intervensi kepada peserta didik maupun proses pembelajaran yang telah dilakukan Penting bagi para guru untuk memegang rubrik penilaian sebagai dasar penilaian pada siswa.