SlideShare a Scribd company logo
1 of 21
Welcome
to
persentation
Loading.........
BinakaSRatu
Ita Apriani
HOME
MATERI
REFERENSI
PENYUSUN
Fonem adalah kesatuan bunyi terkecil suatu bahasa yang berfungsi
membedakan makna. Yang menjadi masalah adalah bagaimana cara mengetahui
bahwa kesatuan bunyi terkecil tersebut berfungsi sebagai pembeda makna? Satu-
satunya cara yang bisa ditempuh adalah melakukan pembuktian secara empris,
yaitu dengan membandingkan bentuk-bentuk linguistik bahasa yang diteliti.
Untuk mengetahui apakah sebuah bunyi fonem atau bukan, kita harus
mencari sebuah satuan bahasa biasanya sebuah kata yang mengandung bunyi
tersebut. Lalu membandingkannya dengan satuan bahasa yang mirip dengan satuan
bahasa yang pertama. Kalau ternyata kedua satuan bahasa itu berbeda maknanya,
maka berarti bunyi tersebut adalah sebuah fonem karena dia bisa berfungsi
membedakan makna kedua satuan bahasa itu.
HOME
MATERI
REFERENSI
PENYUSUN
Untuk mengetahui kontras tidaknya bunyi-bunyi suatu bahasa dilakukan
dengan cara pasangan minimal, yaitu penjajaran dua atau lebih bentuk bahasa
terkecil dan bermakna dalam bahasa tertentu yang secara ideal (berbunyi) sama,
kecuali satu bunyi yang berbeda.
HOME
MATERI
REFERENSI
PENYUSUN
Kedua kata itu mirip benar.
Masing-masing terdiri dari 4 buah
bunyi yang pertama mempunyai
bunyi /L/, /a/, /b/, /a/, dan yang
kedua mempunyai bunyi /r/, /a/, /b/
dan /a/.
Jika kita bandingkan:
/L/ /a/ /b/ /a/
/R/ /a/ /b/ /a/
Laba Raba
HOME REFERENSI
PENYUSUN
Ternyata perbedaannya hanya pada bunyi yang pertama yaitu bunyi /L/ dan /r/
kesimpulannya bahwa bunyi /L/ dan /r/ adalah dua buah fonem yang berbeda di
dalam bahasa Indonesia.
Contoh pendukung:
MATERI
Labu Rabu
Langka RangkaLupa Rupa
Dalam Bahasa
Indonesia terdapat
fonem /l/ dan /r/
HOME
MATERI
REFERENSI
PENYUSUN
Contoh lain pada kata di
samping, yang masing-masing
terdiri dari 2 buah bunyi maka bunyi
/k/ pada kata pertama dan bunyi
/h/ pada kata ke 2 masing-masing
adalah fonem yang berlainan yaitu
fonem /k/ dan /h/.
Baku Bahu
HOME REFERENSI
PENYUSUN
Contoh pendukung:
MATERI
Kutang Hutang
Kali Hari
Dalam Bahasa
Indonesia terdapat
fonem /k/ dan /h/
HOME
MATERI
REFERENSI
PENYUSUN
/kadang/ dan /ladang/ adalah
fonemik kontras dalam lingkungan
yang sama, terdapat dua fonem
yang berbeda yaitu ‘k’ dan ‘l’
dengan makna yang berbeda pula.
kadang ladang
HOME REFERENSI
PENYUSUN
Contoh pendukung:
MATERI
Kuas Luas
Kain Lain
Dalam Bahasa
Indonesia terdapat
fonem /k/ dan /l/
Kapuk Lapuk
Kabel Label
HOME
MATERI
REFERENSI
PENYUSUN
/ikat/ dan /ikut/ adalah
fonemik kontras dalam lingkungan
yang sama, terdapat dua fonem
yang berbeda yaitu ‘a’ dan ‘u’ yang
dapat membedakan makna pula.
Ikat Ikut
HOME REFERENSI
PENYUSUN
Contoh pendukung:
MATERI
Alas Ulas
Kabar Kabur
Dalam Bahasa
Indonesia terdapat
fonem /a/ dan /u/
Sampah Sumpah
Ulang Ulung
HOME
MATERI
REFERENSI
PENYUSUN
/dasar/ dan /pasar/ adalah
fonemik kontras dalam lingkungan
yang sama, terdapat dua fonem
yang berbeda yaitu ‘d’ dan ‘p’ yang
dapat membedakan makna pula.
Dasar Pasar
HOME REFERENSI
PENYUSUN
Contoh pendukung:
MATERI
Dayung Payung
Dari PariDalam Bahasa
Indonesia terdapat
fonem /d/ dan /p/
Dalang Palang
HOME REFERENSI
PENYUSUN
seacara singkat akan kami paparkan sebagai berikut :
MATERI
Bahasa
Indonesia
dijumpai
Bentuk
Linguistik
HOME REFERENSI
PENYUSUN
Bentuk bisa dipisah menjadi lima bentuk linguistik
yang lebih kecil, yaitu dan
Namun, jika salah satu bentuk linguistik terkecil tersebut
(misalnya ) diganti dengan bentuk linguistik terkecil lain
(misal diganti , , , , , ), maka akan
berbentuk linguistik yang lebih besar, yaitu
MATERI
HOME REFERENSI
PENYUSUN
Jadi untuk membuktikan sebuah fonem atau bukan harus mencari
pasangan minimalnya. Kendalanya kadang-kadang pasangan minimal ini
tidak mempunyai jumlah bunyi yang persis sama, misalnya “muda” dengan
“mudah”. Ini merupakan pasangan minimal sebab tiadanya bunyi /h/ pada
kata pertama dan adanya bunyi /h/ pada kata kedua menyebabkan kedua
kat aitu berbeda-beda makna. Jadi bunyi /h/ adalah sebuah fonem.
MATERI
Berdasarkan bukti empiris tersebut diketahui bahwa bentuk linguistik terkecil [p]
berfungsi membedakan makna terhadap bentuk linguistik yang lebih besar, yaitu
[palang], walaupun [p] sendiri tidak mempunyai makna. Begitu pula pada kasus
fonem /h/ di atas.
HOME REFERENSI
PENYUSUN
Kemudian pada lingkungan yang mirip,
contoh pasangan minimal dalam lingungan yang mirip:
[ciri] - [jari]
[kilap] - [gelap]
Dengan lingkungan yang mirip, yaitu [c...ri]-[j...ri] dan [k...lap]-[g...lap] masing-masing
pasangan tersebut berbeda maknanya sebagai akibat dari perbedaan satu bunyi,
yaitu [i]-[a] dan [i]-[e].
MATERI
Oleh karena bunyi-bunyi tersebut berkontras dalam lingkungan yang mirip,
bunyi-bunyi tersebut digolongkan ke dalam fonem yang berbeda, yaitu fonem /i/
/a/ dan /e/.
HOME
MATERI
REFERENSI
PENYUSUN
Distribusi Komplementer dan Variasi Bebas
HOME REFERENSI
PENYUSUN
• Yang dimaksud dengan Distribusi Komplementer adalah distribusi
yang tempatnya tidak bisa dipertukarkan juga tidak akan menimbulkan perbedaan
makna. Bunyi-bunyi yang secara fonetis mirip apabila berdistribusi komplementer
merupakan sebuah fonem. Contoh : bunyi /k/ pada paku dan/k/ pada maki seara
fonetis sama persis. Bunyi /k/ yang pertama tergolong velar belakang karena
dipengaruhi bunyi vokal /u/, dan bunyi /k/ yang kedua tergolong velar depan
karena dipengaruhi vokal /i/. juga pada /y/ pada yaitu dan yang.
Variasi bebas adalah bunyi-bunyi yang secara fonetis mirip, jika dapat saling
menggantikan dalam suatu kata dan tidak menyebabkan perubahan arti. Hal ini
merupakan sebuah fonem. Hal ini terdapat dalam bahasa-bahasa yang
mempunyai beberapa dialek.
• Misal : telur patur lubang pikir sipat
telor pastor lobang fikir sifat
MATERI
HOME REFERENSI
PENYUSUNMATERI
HOME
MATERI
REFERENSI
PENYUSUN
ITA APRIANI
BINAKA SWASTI RATU

More Related Content

What's hot

Pancasila sebagai sistem filsafat
Pancasila sebagai sistem filsafatPancasila sebagai sistem filsafat
Pancasila sebagai sistem filsafatRika Mouri
 
Fungsi dan ragam bahasa indonesia
Fungsi dan ragam bahasa indonesiaFungsi dan ragam bahasa indonesia
Fungsi dan ragam bahasa indonesiaage46
 
Analisis Kesalahan Berbahasa
Analisis Kesalahan BerbahasaAnalisis Kesalahan Berbahasa
Analisis Kesalahan BerbahasaAchyar Munandar
 
Materi 2 morfem (rev)
Materi 2 morfem (rev)Materi 2 morfem (rev)
Materi 2 morfem (rev)anggerio
 
Morfologi Reduplikasi Kata
Morfologi Reduplikasi KataMorfologi Reduplikasi Kata
Morfologi Reduplikasi KataTifanny Ellies
 
Mata kuliah-fonologi
Mata kuliah-fonologiMata kuliah-fonologi
Mata kuliah-fonologiNiicha Juwita
 
Performansi dan kompetensi Chomsky
Performansi dan kompetensi ChomskyPerformansi dan kompetensi Chomsky
Performansi dan kompetensi Chomskykholid harras
 
ANALISIS WACANA KOHESI DAN KOHERENSI
ANALISIS WACANA KOHESI DAN KOHERENSIANALISIS WACANA KOHESI DAN KOHERENSI
ANALISIS WACANA KOHESI DAN KOHERENSIArief Kurniatama
 
Struktur perlombaan debating
Struktur perlombaan debatingStruktur perlombaan debating
Struktur perlombaan debatingAlex Bahy
 
bahasa, budaya dan pemikiran
bahasa, budaya dan pemikiranbahasa, budaya dan pemikiran
bahasa, budaya dan pemikiranWardathul Jannah
 
Morfologi bahasa
Morfologi bahasaMorfologi bahasa
Morfologi bahasakunmartih
 
Contoh proposal skripsi sastra inggris
Contoh proposal skripsi sastra inggrisContoh proposal skripsi sastra inggris
Contoh proposal skripsi sastra inggrisPungki Ariefin
 
Bunyi bahasa dan tata bunyi
Bunyi bahasa dan tata bunyiBunyi bahasa dan tata bunyi
Bunyi bahasa dan tata bunyiRestu Waras Toto
 
Variasi bahasa -Sosiolinguistik (S1)
Variasi bahasa -Sosiolinguistik (S1)Variasi bahasa -Sosiolinguistik (S1)
Variasi bahasa -Sosiolinguistik (S1)Ibnu Saefullah
 

What's hot (20)

Pancasila sebagai sistem filsafat
Pancasila sebagai sistem filsafatPancasila sebagai sistem filsafat
Pancasila sebagai sistem filsafat
 
Morfologi klp 8
Morfologi klp 8Morfologi klp 8
Morfologi klp 8
 
Fungsi dan ragam bahasa indonesia
Fungsi dan ragam bahasa indonesiaFungsi dan ragam bahasa indonesia
Fungsi dan ragam bahasa indonesia
 
Artikel seminar
Artikel seminarArtikel seminar
Artikel seminar
 
Analisis Kesalahan Berbahasa
Analisis Kesalahan BerbahasaAnalisis Kesalahan Berbahasa
Analisis Kesalahan Berbahasa
 
Materi 2 morfem (rev)
Materi 2 morfem (rev)Materi 2 morfem (rev)
Materi 2 morfem (rev)
 
Morfologi Reduplikasi Kata
Morfologi Reduplikasi KataMorfologi Reduplikasi Kata
Morfologi Reduplikasi Kata
 
Mata kuliah-fonologi
Mata kuliah-fonologiMata kuliah-fonologi
Mata kuliah-fonologi
 
Makalah phonology english
Makalah phonology englishMakalah phonology english
Makalah phonology english
 
Performansi dan kompetensi Chomsky
Performansi dan kompetensi ChomskyPerformansi dan kompetensi Chomsky
Performansi dan kompetensi Chomsky
 
Morfologi
MorfologiMorfologi
Morfologi
 
ANALISIS WACANA KOHESI DAN KOHERENSI
ANALISIS WACANA KOHESI DAN KOHERENSIANALISIS WACANA KOHESI DAN KOHERENSI
ANALISIS WACANA KOHESI DAN KOHERENSI
 
Struktur perlombaan debating
Struktur perlombaan debatingStruktur perlombaan debating
Struktur perlombaan debating
 
bahasa, budaya dan pemikiran
bahasa, budaya dan pemikiranbahasa, budaya dan pemikiran
bahasa, budaya dan pemikiran
 
Morfologi bahasa
Morfologi bahasaMorfologi bahasa
Morfologi bahasa
 
Contoh proposal skripsi sastra inggris
Contoh proposal skripsi sastra inggrisContoh proposal skripsi sastra inggris
Contoh proposal skripsi sastra inggris
 
Struktur morfologi bahasa indonesia
Struktur morfologi bahasa indonesiaStruktur morfologi bahasa indonesia
Struktur morfologi bahasa indonesia
 
Bunyi bahasa dan tata bunyi
Bunyi bahasa dan tata bunyiBunyi bahasa dan tata bunyi
Bunyi bahasa dan tata bunyi
 
Variasi bahasa -Sosiolinguistik (S1)
Variasi bahasa -Sosiolinguistik (S1)Variasi bahasa -Sosiolinguistik (S1)
Variasi bahasa -Sosiolinguistik (S1)
 
Beberapa masalah dalam penerjemahan
Beberapa masalah dalam penerjemahanBeberapa masalah dalam penerjemahan
Beberapa masalah dalam penerjemahan
 

Similar to Ppt fon ratu&ita

Tugasan individu
Tugasan individuTugasan individu
Tugasan individutinie eva
 
14660406 fonetik-dan-fonologi-bahasa-melayu-tinggi[1]
14660406 fonetik-dan-fonologi-bahasa-melayu-tinggi[1]14660406 fonetik-dan-fonologi-bahasa-melayu-tinggi[1]
14660406 fonetik-dan-fonologi-bahasa-melayu-tinggi[1]hashimazlina
 
Morphological typology
Morphological typologyMorphological typology
Morphological typologyRezqan Farid
 
Morphological typology
Morphological typologyMorphological typology
Morphological typologyTina Lestary
 
Morphological typology
Morphological typologyMorphological typology
Morphological typologyTina Lestary
 
Morphological typology
Morphological typologyMorphological typology
Morphological typologypenipenny
 
Morphological typology
Morphological typologyMorphological typology
Morphological typologypenipenny
 
Morphological typology
Morphological typologyMorphological typology
Morphological typologypenipenny
 
MAKALAH TATA BUNYI UJARAN
MAKALAH TATA BUNYI UJARANMAKALAH TATA BUNYI UJARAN
MAKALAH TATA BUNYI UJARANGhian Velina
 
KELOMPOK FONOLOGII E G H I.pptx
KELOMPOK FONOLOGII E G H I.pptxKELOMPOK FONOLOGII E G H I.pptx
KELOMPOK FONOLOGII E G H I.pptxNiPutuPramiyogi
 
Makalah Fonologi dan Morfologi dalam Bahasa Indonesia
Makalah Fonologi dan Morfologi dalam Bahasa IndonesiaMakalah Fonologi dan Morfologi dalam Bahasa Indonesia
Makalah Fonologi dan Morfologi dalam Bahasa IndonesiaRizzty Mennelz
 

Similar to Ppt fon ratu&ita (20)

Proposal
ProposalProposal
Proposal
 
Tugasan individu
Tugasan individuTugasan individu
Tugasan individu
 
14660406 fonetik-dan-fonologi-bahasa-melayu-tinggi[1]
14660406 fonetik-dan-fonologi-bahasa-melayu-tinggi[1]14660406 fonetik-dan-fonologi-bahasa-melayu-tinggi[1]
14660406 fonetik-dan-fonologi-bahasa-melayu-tinggi[1]
 
Fonologi hamidi
Fonologi hamidiFonologi hamidi
Fonologi hamidi
 
Hakikat kata rrtrtrtrtws
Hakikat kata rrtrtrtrtwsHakikat kata rrtrtrtrtws
Hakikat kata rrtrtrtrtws
 
Nurmila ardianti 5 c
Nurmila ardianti 5 cNurmila ardianti 5 c
Nurmila ardianti 5 c
 
Morphological typology
Morphological typologyMorphological typology
Morphological typology
 
Morphological typology
Morphological typologyMorphological typology
Morphological typology
 
Morphological typology
Morphological typologyMorphological typology
Morphological typology
 
Morphological typology
Morphological typologyMorphological typology
Morphological typology
 
Morphological typology
Morphological typologyMorphological typology
Morphological typology
 
Morphological typology
Morphological typologyMorphological typology
Morphological typology
 
Morphological typology
Morphological typologyMorphological typology
Morphological typology
 
MAKALAH TATA BUNYI UJARAN
MAKALAH TATA BUNYI UJARANMAKALAH TATA BUNYI UJARAN
MAKALAH TATA BUNYI UJARAN
 
TATA BUNYI UJARAN
TATA BUNYI UJARANTATA BUNYI UJARAN
TATA BUNYI UJARAN
 
KELOMPOK FONOLOGII E G H I.pptx
KELOMPOK FONOLOGII E G H I.pptxKELOMPOK FONOLOGII E G H I.pptx
KELOMPOK FONOLOGII E G H I.pptx
 
Bab 7-sarwo-edi
Bab 7-sarwo-ediBab 7-sarwo-edi
Bab 7-sarwo-edi
 
Pengertian bahasa
Pengertian bahasaPengertian bahasa
Pengertian bahasa
 
Makalah Fonologi dan Morfologi dalam Bahasa Indonesia
Makalah Fonologi dan Morfologi dalam Bahasa IndonesiaMakalah Fonologi dan Morfologi dalam Bahasa Indonesia
Makalah Fonologi dan Morfologi dalam Bahasa Indonesia
 
Kajian Fonologi
Kajian FonologiKajian Fonologi
Kajian Fonologi
 

More from asadmuhammad123

More from asadmuhammad123 (14)

New doc 8
New doc 8New doc 8
New doc 8
 
Analisis bugis bone
Analisis bugis boneAnalisis bugis bone
Analisis bugis bone
 
Analisis bahasa tator
Analisis bahasa tatorAnalisis bahasa tator
Analisis bahasa tator
 
Analisis bahasa mandar
Analisis bahasa mandarAnalisis bahasa mandar
Analisis bahasa mandar
 
Analisis bahasa makassar
Analisis bahasa makassarAnalisis bahasa makassar
Analisis bahasa makassar
 
Analisis bahasa bima
Analisis bahasa bimaAnalisis bahasa bima
Analisis bahasa bima
 
Analisis bahasa makassar
Analisis bahasa makassarAnalisis bahasa makassar
Analisis bahasa makassar
 
Analisis bahasa bugis wajo dan sinjai
Analisis bahasa bugis wajo dan sinjaiAnalisis bahasa bugis wajo dan sinjai
Analisis bahasa bugis wajo dan sinjai
 
Analisis bahasa bugis soppeng
Analisis bahasa bugis soppengAnalisis bahasa bugis soppeng
Analisis bahasa bugis soppeng
 
Analisis bahasa blitung
Analisis bahasa blitungAnalisis bahasa blitung
Analisis bahasa blitung
 
Analisis bahasa blitung
Analisis bahasa blitungAnalisis bahasa blitung
Analisis bahasa blitung
 
New doc 7
New doc 7New doc 7
New doc 7
 
Presentation1
Presentation1Presentation1
Presentation1
 
Fonologi fonem
Fonologi fonemFonologi fonem
Fonologi fonem
 

Ppt fon ratu&ita

  • 2. HOME MATERI REFERENSI PENYUSUN Fonem adalah kesatuan bunyi terkecil suatu bahasa yang berfungsi membedakan makna. Yang menjadi masalah adalah bagaimana cara mengetahui bahwa kesatuan bunyi terkecil tersebut berfungsi sebagai pembeda makna? Satu- satunya cara yang bisa ditempuh adalah melakukan pembuktian secara empris, yaitu dengan membandingkan bentuk-bentuk linguistik bahasa yang diteliti. Untuk mengetahui apakah sebuah bunyi fonem atau bukan, kita harus mencari sebuah satuan bahasa biasanya sebuah kata yang mengandung bunyi tersebut. Lalu membandingkannya dengan satuan bahasa yang mirip dengan satuan bahasa yang pertama. Kalau ternyata kedua satuan bahasa itu berbeda maknanya, maka berarti bunyi tersebut adalah sebuah fonem karena dia bisa berfungsi membedakan makna kedua satuan bahasa itu.
  • 3. HOME MATERI REFERENSI PENYUSUN Untuk mengetahui kontras tidaknya bunyi-bunyi suatu bahasa dilakukan dengan cara pasangan minimal, yaitu penjajaran dua atau lebih bentuk bahasa terkecil dan bermakna dalam bahasa tertentu yang secara ideal (berbunyi) sama, kecuali satu bunyi yang berbeda.
  • 4. HOME MATERI REFERENSI PENYUSUN Kedua kata itu mirip benar. Masing-masing terdiri dari 4 buah bunyi yang pertama mempunyai bunyi /L/, /a/, /b/, /a/, dan yang kedua mempunyai bunyi /r/, /a/, /b/ dan /a/. Jika kita bandingkan: /L/ /a/ /b/ /a/ /R/ /a/ /b/ /a/ Laba Raba
  • 5. HOME REFERENSI PENYUSUN Ternyata perbedaannya hanya pada bunyi yang pertama yaitu bunyi /L/ dan /r/ kesimpulannya bahwa bunyi /L/ dan /r/ adalah dua buah fonem yang berbeda di dalam bahasa Indonesia. Contoh pendukung: MATERI Labu Rabu Langka RangkaLupa Rupa Dalam Bahasa Indonesia terdapat fonem /l/ dan /r/
  • 6. HOME MATERI REFERENSI PENYUSUN Contoh lain pada kata di samping, yang masing-masing terdiri dari 2 buah bunyi maka bunyi /k/ pada kata pertama dan bunyi /h/ pada kata ke 2 masing-masing adalah fonem yang berlainan yaitu fonem /k/ dan /h/. Baku Bahu
  • 7. HOME REFERENSI PENYUSUN Contoh pendukung: MATERI Kutang Hutang Kali Hari Dalam Bahasa Indonesia terdapat fonem /k/ dan /h/
  • 8. HOME MATERI REFERENSI PENYUSUN /kadang/ dan /ladang/ adalah fonemik kontras dalam lingkungan yang sama, terdapat dua fonem yang berbeda yaitu ‘k’ dan ‘l’ dengan makna yang berbeda pula. kadang ladang
  • 9. HOME REFERENSI PENYUSUN Contoh pendukung: MATERI Kuas Luas Kain Lain Dalam Bahasa Indonesia terdapat fonem /k/ dan /l/ Kapuk Lapuk Kabel Label
  • 10. HOME MATERI REFERENSI PENYUSUN /ikat/ dan /ikut/ adalah fonemik kontras dalam lingkungan yang sama, terdapat dua fonem yang berbeda yaitu ‘a’ dan ‘u’ yang dapat membedakan makna pula. Ikat Ikut
  • 11. HOME REFERENSI PENYUSUN Contoh pendukung: MATERI Alas Ulas Kabar Kabur Dalam Bahasa Indonesia terdapat fonem /a/ dan /u/ Sampah Sumpah Ulang Ulung
  • 12. HOME MATERI REFERENSI PENYUSUN /dasar/ dan /pasar/ adalah fonemik kontras dalam lingkungan yang sama, terdapat dua fonem yang berbeda yaitu ‘d’ dan ‘p’ yang dapat membedakan makna pula. Dasar Pasar
  • 13. HOME REFERENSI PENYUSUN Contoh pendukung: MATERI Dayung Payung Dari PariDalam Bahasa Indonesia terdapat fonem /d/ dan /p/ Dalang Palang
  • 14. HOME REFERENSI PENYUSUN seacara singkat akan kami paparkan sebagai berikut : MATERI Bahasa Indonesia dijumpai Bentuk Linguistik
  • 15. HOME REFERENSI PENYUSUN Bentuk bisa dipisah menjadi lima bentuk linguistik yang lebih kecil, yaitu dan Namun, jika salah satu bentuk linguistik terkecil tersebut (misalnya ) diganti dengan bentuk linguistik terkecil lain (misal diganti , , , , , ), maka akan berbentuk linguistik yang lebih besar, yaitu MATERI
  • 16. HOME REFERENSI PENYUSUN Jadi untuk membuktikan sebuah fonem atau bukan harus mencari pasangan minimalnya. Kendalanya kadang-kadang pasangan minimal ini tidak mempunyai jumlah bunyi yang persis sama, misalnya “muda” dengan “mudah”. Ini merupakan pasangan minimal sebab tiadanya bunyi /h/ pada kata pertama dan adanya bunyi /h/ pada kata kedua menyebabkan kedua kat aitu berbeda-beda makna. Jadi bunyi /h/ adalah sebuah fonem. MATERI Berdasarkan bukti empiris tersebut diketahui bahwa bentuk linguistik terkecil [p] berfungsi membedakan makna terhadap bentuk linguistik yang lebih besar, yaitu [palang], walaupun [p] sendiri tidak mempunyai makna. Begitu pula pada kasus fonem /h/ di atas.
  • 17. HOME REFERENSI PENYUSUN Kemudian pada lingkungan yang mirip, contoh pasangan minimal dalam lingungan yang mirip: [ciri] - [jari] [kilap] - [gelap] Dengan lingkungan yang mirip, yaitu [c...ri]-[j...ri] dan [k...lap]-[g...lap] masing-masing pasangan tersebut berbeda maknanya sebagai akibat dari perbedaan satu bunyi, yaitu [i]-[a] dan [i]-[e]. MATERI Oleh karena bunyi-bunyi tersebut berkontras dalam lingkungan yang mirip, bunyi-bunyi tersebut digolongkan ke dalam fonem yang berbeda, yaitu fonem /i/ /a/ dan /e/.
  • 19. HOME REFERENSI PENYUSUN • Yang dimaksud dengan Distribusi Komplementer adalah distribusi yang tempatnya tidak bisa dipertukarkan juga tidak akan menimbulkan perbedaan makna. Bunyi-bunyi yang secara fonetis mirip apabila berdistribusi komplementer merupakan sebuah fonem. Contoh : bunyi /k/ pada paku dan/k/ pada maki seara fonetis sama persis. Bunyi /k/ yang pertama tergolong velar belakang karena dipengaruhi bunyi vokal /u/, dan bunyi /k/ yang kedua tergolong velar depan karena dipengaruhi vokal /i/. juga pada /y/ pada yaitu dan yang. Variasi bebas adalah bunyi-bunyi yang secara fonetis mirip, jika dapat saling menggantikan dalam suatu kata dan tidak menyebabkan perubahan arti. Hal ini merupakan sebuah fonem. Hal ini terdapat dalam bahasa-bahasa yang mempunyai beberapa dialek. • Misal : telur patur lubang pikir sipat telor pastor lobang fikir sifat MATERI