SlideShare a Scribd company logo
1 of 40
FONOLOGI:
UNIVERSITAS NEGERIUNIVERSITAS NEGERI
MAKASSARMAKASSAR
,
MATERI
PENYUSUN
EXIT
ANALISIS DATA BAHASA BIMA
STATE UNIVERSITY OFSTATE UNIVERSITY OF
MAKASSARMAKASSAR
JURUSANJURUSAN SASTRA INDONESIASASTRA INDONESIA
STATE UNIVERSITY OFSTATE UNIVERSITY OF
MAKASSARMAKASSAR
JURUSANJURUSAN SASTRA INDONESIASASTRA INDONESIA
KELOMPOK
DATA
DISTRIBUSI
KOMPLEMENTE
R
KONTRASA
DALAM
LINGKUNGAN
YANG MIRIP
KONTRASA
DALAM
LINGKUNGAN
YANG BERBEDA
KONTRAS
DALAM
LINGKUNGAN
YANG SAMA
STATE UNIVERSITY OFSTATE UNIVERSITY OF
MAKASSARMAKASSAR
JURUSANJURUSAN SASTRA INDONESIASASTRA INDONESIA
a. Kontras dalam lingkungan yang sama
1. Data bunyi /a/ dan /e/
Contoh data : - /na’e/ ‘besar’
/ne’e/ ‘mau’
Analisis:
Bunyi /a/ dan /e/ dalam kedua data tersebut merupakan dua bunyi yang
berbeda pada kontras dalam lingkungan yang sama. Karena itu, /a/ dan
/e/ adalah dua fonem yang berbeda. Contoh lain yang dapat
menguatkan:
*/ mada/ ‘saya’ */sante/ ‘santai’
/made/ ‘mati’ /santa/ ‘santan’
*/heŋge/ ‘sakit’ ’*/ncora/ ‘tabarak’
/heŋga/ ‘buka’ /ncore/ ‘bersama’
*/bale/ ‘lempar */sara’a/ ‘semua’
/bala/ ‘iblis’ /sarae/ ‘pasir’
Jadi, rangkaian analisis tersebut dapat disimpulkan bahwa bahasa Bima
mempunyai fonem /a/ dan /e/.
STATE UNIVERSITY OFSTATE UNIVERSITY OF
MAKASSARMAKASSAR
JURUSANJURUSAN SASTRA INDONESIASASTRA INDONESIA
2. Data bunyi /a/ dan /i/
Contoh data: - /rawa/ ‘nyanyi’
/rawi/ ‘kerja’
Analisis:
Bunyi /a/ dan /i/ dalam kedua data tersebut merupakan dua bunyi yang
berbeda pada kontras dalam lingkungan yang sama. Karena itu, /a/ dan /i/
adalah dua fonem yang berbeda. Contoh lain yang dapat menguatkan:
*/leŋa/ ‘teman’ */pili/ ‘pilih’
/leŋi/ ‘bocor’ /pila/ ‘berapa’
*/mbana/ ‘gerah’ */kapa/ ‘kapal’
/mbani/ ‘marah’ /kapi/ ‘jepit’
*/lepi/ ‘rebut’ */laŋi/ ‘langit’
/lepa/ ‘tiarap’ /laŋa/ ‘selang’
Jadi, dari rangkaian analisis tersebut dapat disimpulkan bahwa bahasa Bima
mempunyai fonem /i/.
STATE UNIVERSITY OFSTATE UNIVERSITY OF
MAKASSARMAKASSAR
JURUSANJURUSAN SASTRA INDONESIASASTRA INDONESIA
3. Data bunyi /a/ dan /o/
Contoh data: - /sama/ ‘sama’
/samo/ ‘bilas’
Analisis:
Bunyi /a/ dan /o/ dalam kedua data tersebut merupakan dua bunyi yang berbeda
pada kontras dalam lingkungan yang sama. Karena itu, /a/ dan /o/ adalah dua
fonem yang berbeda. Contoh lain yang dapat menguatkan:
*/bona/ ‘jelek’ */jaga/ ‘jaga’ */boto/ ‘botol’
/bono/ ‘buncis’ /jago/ ‘jagung’ /bota/ ‘lempar’
*/ncara/ ‘salah’ */loko/ ‘perut’ */mbako/ ‘masak’
/ncaro/ ‘saring’ /loka/ ‘buka’ /mbaka/ ‘sembuh’
Jadi, dari rangkaian analisis tersebut dapat disimpulkan bahwa bahasa Bima
mempunyai fonem /o/.
STATE UNIVERSITY OFSTATE UNIVERSITY OF
MAKASSARMAKASSAR
JURUSANJURUSAN SASTRA INDONESIASASTRA INDONESIA
4. Data bunyi /a/ dan /u/
Contoh data: - /cola/ ‘bayar’
/colu/ ‘sejuk’
Analisis:
Bunyi /a/ dan /u/ dalam kedua data tersebut merupakan dua bunyi yang
berbeda pada kontras dalam lingkungan yang sama. Karena itu, /a/ dan /u/
adalah dua fonem yang berbeda. Contoh lain yang dapat menguatkan:
*/ama/ ‘bapak’ */pahu/ ‘muka’ */kara/ ‘kering’
/uma/ ‘rumah’ /paha/ ‘suap’ /karu/ ‘karung’
*/daru/ ‘arang’ */lampa/ ‘jalan’
/dara/ ‘merpati’ /lampu/ ‘lampu’
*/toko/ ‘toko’ */wa’a/ ‘bawa’
/toku/ ‘galak’ /wa.u/ ‘tangkap’
Jadi, dari rangkaian analisis tersebut dapat disimpulkan bahwa bahasa Bima
mempunyai fonem /u/.
STATE UNIVERSITY OFSTATE UNIVERSITY OF
MAKASSARMAKASSAR
JURUSANJURUSAN SASTRA INDONESIASASTRA INDONESIA
5. Data bunyi /u/ dan /o/
Contoh data: - /uta/ ‘ikan’
/ota/ ‘otak’
Analisis:
Bunyi /u/ dan /o/ dalam kedua data tersebut merupakan dua bunyi yang
berbeda pada kontras dalam lingkungan yang sama. Karena itu, /u/ dan /o/
adalah dua fonem yang berbeda. Contoh lain yang dapat menguatkan:
*/ompu/ ‘kakek’ */tolu/ ‘tiga’ */ura/ ‘hujan’
/umpu/ ‘keong’ /tolo/ ‘sawwah’ /ora/ ‘teriak’
Jadi, dari rangkaian analisis tersebut dapat disimpulkan bahwa bahasa
Bima mempunyai fonem /u/ dan /o/.
’
6. Data bunyi /i/ dan /o/
Contoh data:- /mori/ ‘hidup’
/moro/ ‘mentah’
Analisis:
Bunyi /i/ dan /o/ dalam kedua data tersebut merupakan dua bunyi
yang berbeda pada kontras dalam lingkungan yang sama, karena
itu /i/ dan /o/ adalah dua fonem yang berbeda.
Berikut contoh data yang memperkuat bunyi /i/ dan /o/ dalam
kontras yang sama :
/karawi/ ‘kerja’ /hidi/ ‘tempat’ /fiki/
‘pikir’ /karawo/ ‘tikus’ /hido/ ‘lapar’
/fiko/‘kuping’
Jadi, dari rangkaian analisis tersebut dapat disimpulkan bahwa
bahasa Bima mempunyai fonem /i/ dan /o/.
STATE UNIVERSITY OFSTATE UNIVERSITY OF
MAKASSARMAKASSAR
JURUSANJURUSAN SASTRA INDONESIASASTRA INDONESIA
7. Data bunyi /i/ dan /u/
Contoh data: - /nari/ ‘pelan’
/naru/ ‘panjang’
Analisis
Bunyi /i/ dan /u/ dalam kedua data tersebut merupakan dua bunyi yang berbeda
pada kontras dalam lingkungan yang sama , karena itu /i/ dan /u/ adalah dua
fonem yang berbeda. Berikut contoh data yang memperkuat dalam kontras
yang sama:
*/kapi/ ‘terjepit’ */tiki/ ‘tongkat’ */paki/ ‘buang’
/kapu/ ‘tutup’ /tiku/ ‘belok’ /paku/ ‘paku’
*/bati/ ‘batik’ */dari/‘iris’ * /mbari/ ‘racun’
/batu/ ‘ikut’ /daru/ ‘arang’ /mbaru/ ‘janda’
Jadi, dari rangkaian analisis tersebut dapat disimpulkan bahwa bahasa Bima
mempunyai fonem /i/ dan /u/.
STATE UNIVERSITY OFSTATE UNIVERSITY OF
MAKASSARMAKASSAR
JURUSANJURUSAN SASTRA INDONESIASASTRA INDONESIA
STATE UNIVERSITY OFSTATE UNIVERSITY OF
MAKASSARMAKASSAR
JURUSANJURUSAN SASTRA INDONESIASASTRA INDONESIA
8. Data bunyi /c/ dan /w/
Contoh data: - /cowa/ ‘bohong’
/wowa/ ‘ingus’
Analisis:
Bunyi /c/ dan /w/ dalam kedua data tersebut merupakan dua bunyi
yang berbeda pada kontras dalam lingkungan yang sama. Karena
itu, /c/ dan /w/ adalah dua fonem yang berbeda. Contoh lain yang
dapat menguatkan:
*/wiŋga/ ‘cari’ */caru/ ‘enak’ */conto/ ‘contoh’
/ciŋga/ ‘cungkil’ /waru/ ‘warung’ /wonto/ ‘cabut
Jadi, dari rangkaian analisis tersebut dapat disimpulkan bahwa
bahasa Bima mempunyai fonem /c/ dan /w/.
9. Data bunyi /m/ dan /n/
Contoh data: - /maru/ ‘tidur’
/naru/ ‘panjang’
Analisis:
Bunyi /m/ dan /n/ dalam kedua data tersebut merupakan dua
bunyi yang berbeda pada kontras dalam lingkungan yang sama.
Karena itu, /m/ dan /n/ adalah dua fonem yang berbeda. Contoh
lain yang dapat menguatkan:
*/mawa/ ‘mangap’ */maŋga/‘masing’
/nawa/ ‘nyawa’ /naŋga/ ‘nangka’
Jadi, dari rangkaian analisis tersebut dapat disimpulkan bahwa
bahasa Bima mempunyai fonem /m/ dan /n/.
STATE UNIVERSITY OFSTATE UNIVERSITY OF
MAKASSARMAKASSAR
JURUSANJURUSAN SASTRA INDONESIASASTRA INDONESIA
10. Data bunyi /b/ dan /p/
Contoh data: - /baju/ ‘baju’
/paju/ ‘payung’
Analisis:
Bunyi /b/ dan /p/ dalam kedua data tersebut merupakan dua
bunyi yang berbeda pada kontras dalam lingkungan yang
sama. Karena itu, /b/ dan /p/ adalah dua fonem yang berbeda.
Contoh lain yang dapat menguatkan:
*/patu/ ‘patung’ */pata/ ‘kenal’ */boro/‘borong’
/batu/ ‘ikut’ /bata/ ‘batal’ /poro/‘pendek’
Jadi, dari rangkaian analisis tersebut dapat disimpulkan bahwa
bahasa Bima mempunyai fonem /b/ dan /p/.
STATE UNIVERSITY OFSTATE UNIVERSITY OF
MAKASSARMAKASSAR
JURUSANJURUSAN SASTRA INDONESIASASTRA INDONESIA
11. Data bunyi /l/ dan /p/
Contoh data: - /liŋga/ ‘bantal’
/piŋga/ ‘piring’
Analisis:
Bunyi /l/ dan /p/ dalam kedua data tersebut merupakan dua bunyi
yang berbeda pada kontras dalam lingkungan yang sama. Karena
itu, /l/ dan /p/ adalah dua fonem yang berbeda. Contoh lain yang
dapat menguatkan:
*/loŋa/ ‘pintar’ */landa/ ‘jual’ */lipa/ ‘lipat’
/poŋa/ ‘balik’ /panda/ ‘pandang’ /pipa/ ‘pipa’
Jadi, dari rangkaian analisis tersebut dapat disimpulkan bahwa
bahasa Bima mempunyai fonem /l/.
STATE UNIVERSITY OFSTATE UNIVERSITY OF
MAKASSARMAKASSAR
JURUSANJURUSAN SASTRA INDONESIASASTRA INDONESIA
12. Data bunyi /c/ dan /k/
Contoh data: - /cafi/ ‘sapu’
/kafi/ ‘kafir’
Analisis:
Bunyi /l/ dan /p/ dalam kedua data tersebut merupakan dua
bunyi yang berbeda pada kontras dalam lingkungan yang
sama. Karena itu, /l/ dan /p/ adalah dua fonem yang
berbeda. Contoh lain yang dapat menguatkan:
*/caru/ ‘enak’ */campo/ ‘gabung’ */cumpu/ ‘habis’
/karu/ ‘karung’ /kampo/ ‘kampung’ /kumpu/ ‘tumpul’
Jadi, dari rangkaian analisis tersebut dapat disimpulkan
bahwa bahasa Bima mempunyai fonem /c/ dan /k/.
STATE UNIVERSITY OFSTATE UNIVERSITY OF
MAKASSARMAKASSAR
JURUSANJURUSAN SASTRA INDONESIASASTRA INDONESIA
13. Data bunyi /k/ dan /b/
Contoh data: - /kece/ ‘pencet’
/bece/ /gembok’
Analisis:
Bunyi /k/ dan /b/ dalam kedua data tersebut merupakan dua
bunyi yang berbeda pada kontras dalam lingkungan yang
sama. Karena itu, /k/ dan /b/ adalah dua fonem yang berbeda.
Contoh lain yang dapat menguatkan:
*/kura/ ‘kurang’ */kala/ ‘merah’ */kola/ ‘botak’
/bura/ ‘putih’ /bala/ ‘iblis’ /bola/‘begadang’
Jadi, dari rangkaian analisis tersebut dapat disimpulkan bahwa
bahasa Bima mempunyai fonem /k/ dan /b/.
STATE UNIVERSITY OFSTATE UNIVERSITY OF
MAKASSARMAKASSAR
JURUSANJURUSAN SASTRA INDONESIASASTRA INDONESIA
14. Data bunyi /t/ dan /b/
Contoh data: - /tunti/ ‘tulis’
/bunti/ ‘gantian‘
Analisis:
Bunyi /t/ dan /b/ dalam kedua data tersebut merupakan dua bunyi
yang berbeda pada kontras dalam lingkungan yang sama. Karena itu,
/t/ dan /b/ adalah dua fonem yang berbeda. Contoh lain yang dapat
menguatkan:
*/tere/ ‘miring’ */toro/ ‘saring’ */tala/ ‘bicara’
/bere/ ‘pegang’ /boro/ ‘borong’ /bala/ ‘iblis’
Jadi, dari rangkaian analisis tersebut dapat disimpulkan bahwa
bahasa Bima mempunyai fonem /t/ dan /b/.
STATE UNIVERSITY OFSTATE UNIVERSITY OF
MAKASSARMAKASSAR
JURUSANJURUSAN SASTRA INDONESIASASTRA INDONESIA
15. Data bunyi /s/ dan /d/
Contoh data: - /sinci/ ‘cincin’
/dinci/ ‘sedot’
Analisis:
Bunyi /s/ dan /d/ dalam kedua data tersebut merupakan dua bunyi yang
berbeda pada kontras dalam lingkungan yang sama. Karena itu, /s/
dan /d/ adalah dua fonem yang berbeda. Contoh lain yang dapat
menguatkan:
*/sanda/ ‘sandal’ */sampa/ ‘sampan’ */sara/karena’
/danda/ ‘dandang /dampa/ ‘rata’ /dara/ ‘merpati
Jadi, dari rangkaian analisis tersebut dapat disimpulkan bahwa bahasa
Bima mempunyai fonem /s/ dan /d/.
STATE UNIVERSITY OFSTATE UNIVERSITY OF
MAKASSARMAKASSAR
JURUSANJURUSAN SASTRA INDONESIASASTRA INDONESIA
16. Data bunyi /s/ dan /k/
Contoh data:- /safi/’sapu’
/kafi/ ‘kafir’
Analisis
Bunyi /s/ dan /k/ dalam kedua data tersebut merupakan dua bunyi yang
berbeda pada kontras dalam lingkungan yang sama , karena itu /s/ dan /k/
adalah dua fonem yang berbeda. Berikut contoh data yang memperkuat
dalam kontras yang sama:
*/sama/ ‘sama’ */sidi/ ‘pagi’ */sadua/ ‘berdua’
/kama/ ‘kamar’ /kidi/ ‘berdiri’
/kadua/‘berdua’
*/sandede/ ‘segitu’ * /karaipu/ ‘dilarikan’
/kandede/ ‘begitu’ /saraipu/ ‘masih siang’
Jadi, dari rangkaian analisis tersebut dapat disimpulkan bahwa bahasa Bima
mempunyai fonem /s/ dan /k/.
STATE UNIVERSITY OFSTATE UNIVERSITY OF
MAKASSARMAKASSAR
JURUSANJURUSAN SASTRA INDONESIASASTRA INDONESIA
17. Data bunyi /k/ dan /d/
Contoh data: - /kani/ ‘pakaian’
/dani/ ‘muda’
Analisis:
Bunyi /k/ dan /d/ dalam kedua data tersebut merupakan dua bunyi
yang berbeda pada kontras dalam lingkungan yang sama. Karena
itu, /k/ dan /d/ adalah dua fonem yang berbeda. Contoh lain yang
dapat menguatkan:
*/karu/ ‘karung’ */kara/ ‘kering’ */dei/ ‘dalam’
/daru/ ‘arang’ /dara/ ‘merpati’ /kei/ ‘gatal’
Jadi, dari rangkaian analisis tersebut dapat disimpulkan bahwa
bahasa Bima mempunyai fonem /k/ dan /d/.
STATE UNIVERSITY OFSTATE UNIVERSITY OF
MAKASSARMAKASSAR
JURUSANJURUSAN SASTRA INDONESIASASTRA INDONESIA
18. Data bunyi /l/ dan /d/
Contoh data: - /lampa/ ‘jalan’
/dampa/ ‘rata’
Analisis:
Bunyi /l/ dan /d/ dalam kedua data tersebut merupakan dua
bunyi yang berbeda pada kontras dalam lingkungan yang sama.
Karena itu, /l/ dan /d/ adalah dua fonem yang berbeda. Contoh
lain yang dapat menguatkan:
*/lara/ ‘kangkung’ */koro/ ‘ngamuk’ */kondo/ ‘kalung’
/dara/ ‘merpati’ /loro/ ‘lemas’ /londo/ ‘turun’
Jadi, dari rangkaian analisis tersebut dapat disimpulkan bahwa
bahasa Bima mempunyai fonem /l/ dan /d/.
STATE UNIVERSITY OFSTATE UNIVERSITY OF
MAKASSARMAKASSAR
JURUSANJURUSAN SASTRA INDONESIASASTRA INDONESIA
19. Data bunyi /s/ dan /c/
Contoh data: - /sori/ ‘sungai’
/cori/ ‘miring’
Analisis:
Bunyi /s/ dan /c/ dalam kedua data tersebut merupakan dua
bunyi yang berbeda pada kontras dalam lingkungan yang sama.
Karena itu, /s/ dan /c/ adalah dua fonem yang berbeda. Contoh
lain yang dapat menguatkan:
*/saha/ ‘cabe’ */sampo/ ‘sampo’ */cao/‘berpapasan
/caha/ ‘rajin’ /campo/ gabung’ /sao/‘saos’
Jadi, dari rangkaian analisis tersebut dapat disimpulkan bahwa
bahasa Bima mempunyai fonem /s/ dan /c/.
STATE UNIVERSITY OFSTATE UNIVERSITY OF
MAKASSARMAKASSAR
JURUSANJURUSAN SASTRA INDONESIASASTRA INDONESIA
20. Data bunyi /i/ dan /u/
Contoh data: - /nari/ ‘pelan’
/naru/ ‘panjang’
Analisis:
Bunyi /i/ dan /u/ dalam kedua data tersebut merupakan dua
bunyi yang berbeda pada kontras dalam lingkungan yang
sama. Karena itu, /i/ dan /u/ adalah dua fonem yang berbeda.
Contoh lain yang dapat menguatkan:
*/paki/ ‘buang’ */woi/ ‘gigi’ */rapu/ ‘rapat’
/paku/ ‘paku’ /wou/ ‘bau’ /rapi/ ‘rapi’
Jadi, dari rangkaian analisis tersebut dapat disimpulkan bahwa
bahasa Bima mempunyai fonem /i/ dan /u/.
STATE UNIVERSITY OFSTATE UNIVERSITY OF
MAKASSARMAKASSAR
JURUSANJURUSAN SASTRA INDONESIASASTRA INDONESIA
21. Data bunyi /t/ dan /s/
Contoh data: - /sente/ ‘senter’
/tente/ ‘nenteng’
Analisis:
Bunyi /t/ dan /s/ dalam kedua data tersebut merupakan dua
bunyi yang berbeda pada kontras dalam lingkungan yang
sama. Karena itu, /t/ dan /s/ adalah dua fonem yang berbeda.
Contoh lain yang dapat menguatkan:
*/tanda/ ‘tanda’ */sampu/ ‘kotor’
*/temba/‘sumur/
sanda/ ‘sandal’ /tampu/ ‘tampung’ /semba/ ‘sembah’
Jadi, dari rangkaian analisis tersebut dapat disimpulkan bahwa
bahasa Bima mempunyai fonem /t/ dan /s/.
STATE UNIVERSITY OFSTATE UNIVERSITY OF
MAKASSARMAKASSAR
JURUSANJURUSAN SASTRA INDONESIASASTRA INDONESIA
b. Kontras dalam lingkungan yang mirip
1. Data bunyi /s/ dan /k/
Contoh data:- /sarau/’topi sawah’
/kariu/ ‘semua’
Analisis:
Bunyi /s/ dan /k/dalam kedua data tersebut merupakan dua bunyi yang
berbeda pada kontras dalam lingkungan yang mirip , karena itu /s/ dan /k/
adalah dua fonem yang berbeda. Berikut contoh data yang memperkuat
dalam kontras yang mirip:
*/saraŋge/ ‘ */sampu/ ‘kotor’
/karaŋgo/ ‘semut merah’ /kampo/ ‘kampungan’
*/sampela/ ‘remaja’ */kariu/ ‘semua’
/kampelu/ ‘penyot’ /sariwu/ ‘seribu’
Jadi, dari rangkaian analisis tersebut dapat disimpulkan bahwa bahasa Bima
mempunyai fonem /s/ dan /k/.
STATE UNIVERSITY OFSTATE UNIVERSITY OF
MAKASSARMAKASSAR
JURUSANJURUSAN SASTRA INDONESIASASTRA INDONESIA
2. Data bunyi /m/ dan /n/
Contoh data: - /maŋgi/ ‘lama’
/naŋi/ ‘nangis’
Analisis :
Bunyi /m/ dan /n/ dalam kedua data tersebut merupakan dua bunyi
yang berbeda pada kontras dalam lingkungan yang mirip , karena
itu /m/ dan /n/ adalah dua fonem yang berbeda. Berikut contoh data
yang memperkuat dalam kontras yang sama:
*/maja/ ‘malu’ */mabu/ ‘jatuh’ */mbai/ ‘busuk’ */maŋgi/
‘lama’ /naji/ ‘najis’ /nadu/ ‘pucuk’ /ndai/ ‘kita’ /naŋga/
‘nanggka’
Jadi, dari rangkaian analisis tersebut dapat disimpulkan bahwa bahasa
Bima mempunyai fonem /m/ dan /n/.
STATE UNIVERSITY OFSTATE UNIVERSITY OF
MAKASSARMAKASSAR
JURUSANJURUSAN SASTRA INDONESIASASTRA INDONESIA
STATE UNIVERSITY OFSTATE UNIVERSITY OF
MAKASSARMAKASSAR
JURUSANJURUSAN SASTRA INDONESIASASTRA INDONESIA
3. Data bunyi /k/ dan /s/
Contoh data: */sapatu/ ‘sepatu’
/kapata/ ‘mengenal’
Analisis
Bunyi /k/ dan /s/ dalam kedua data tersebut merupakan dua bunyi yang
berbeda pada kontras dalam lingkungan yang mirip , karena itu /k/ dan /s/
adalah dua fonem yang berbeda. Berikut contoh data yang memperkuat
dalam kontras yang sama:
*/karawi/ ‘kerja’ */kande/ ‘tadi’ */karicu/ ‘kasi cepat’
/karai/ ‘dilarikan’ /sando/ ‘dukun’ /sariwu/ ‘seribu’
*/sarai/ ‘siang’
/sarei/ ‘halaman’
Jadi, dari rangkaian analisis tersebut dapat disimpulkan bahwa bahasa Bima
mempunyai fonem /k/ dan /s/.
STATE UNIVERSITY OFSTATE UNIVERSITY OF
MAKASSARMAKASSAR
JURUSANJURUSAN SASTRA INDONESIASASTRA INDONESIA
4. Data bunyi /i/ dan /u/
contoh data: -/kari’i/ ‘burung’
/karu’u/ ‘lanjuti’
Analisis
Bunyi /i/ dan /u/ dalam kedua data tersebut merupakan dua bunyi
yang berbeda pada kontras dalam lingkungan yang mirip , karena
itu /i/ dan /u/ adalah dua fonem yang berbeda. Berikut contoh data
yang memperkuat dalam kontras yang sama:
*/fiki/ ‘pikir’ */ndi’i/ ‘turun hujan’ */dari/ ‘iris’
/wiku/ ‘lipat’ /nda’u/ ‘jahit” /karu/ ‘karung
*/kambuti/ ‘rumah ayam’
/kabutu/ ‘atap’
Jadi, dari rangkaian analisis tersebut dapat disimpulkan bahwa bahasa
Bima mempunyai fonem /i/ dan /u/.
STATE UNIVERSITY OFSTATE UNIVERSITY OF
MAKASSARMAKASSAR
JURUSANJURUSAN SASTRA INDONESIASASTRA INDONESIA
1. Data bunyi /s/ dan /k/
Contoh data: /sa gini/Ƞ ‘sebiji’
/ka ginda/Ƞ ‘bergetar’
Analisis:
Bunyi /s/ dan /k/ dalam kedua data tersebut merupakan tiga bunyi
yang berbeda pada kontras dalam lingkungan yang berbeda , karena
itu /s/ dan /k/ adalah dua fonem yang berbeda. Berikut contoh data
yang memperkuat dalam kontras yang berbeda:
*/sinci/ ‘cincin’ */sarome/ ‘senyum’
/ki gi/Ƞ ‘jari’ /karami/ ‘kramik’
Jadi, dari rangkaian analisis tersebut dapat disimpulkan bahwa
bahasa Bima mempunyai fonem /s/ dan /k/.
c. kontras dalam Lingkungan yang Berbeda
2. Data bunyi /a/ dan /e/
Contoh data: /sara ge/Ƞ ‘baruga’
/sare a/Ƞ ‘terlentang’
Analisis:
Bunyi /a/ dan /e/ dalam kedua data tersebut merupakan dua bunyi
yang berbeda pada kontras dalam lingkungan yang berbeda , karena itu /a/
dan /e/ adalah dua fonem yang berbeda.
Jadi, dari rangkaian analisis tersebut dapat disimpulkan bahwa bahasa
Bima dalam fonem /a/ dan /e/ pada kontras dalam lingkungan yang
berbeda, untuk sementara waktu kami anggap sebagai data yang ambigu,
karena dari dua fonem tersebut belum kami temukan contoh data yang
memperkuat dalam kontras lingkungan yang berbeda.
3. Data bunyi /a/ dan /u/
Contoh data: /warajar / ‘adakah’
/aruraja/ ‘lebaran’
Analisis:
Bunyi /a/ dan /u/ dalam kedua data tersebut merupakan dua bunyi yang
berbeda pada kontras dalam lingkungan yang berbeda , karena itu /a/ dan /u/
adalah dua fonem yang berbeda.
Jadi, dari rangkaian analisis tersebut dapat disimpulkan bahwa bahasa Bima
dalam fonem /a/ dan /u/ pada kontras dalam lingkungan yang berbeda, untuk
sementara waktu kami anggap sebagai data yang ambigu, karena dari dua fonem
tersebut belum kami temukan contoh data yang memperkuat dalam kontras
lingkungan yang berbeda.
4. Data bunyi a/ dan /o/
Contoh data: /santuda/ ‘tersesat’
/wontuda/ ‘terbit’
Analisis:
Bunyi /a/ dan /o/ dalam kedua data tersebut merupakan dua
bunyi yang berbeda pada kontras dalam lingkungan yang berbeda ,
karena itu /a/ dan /o/ adalah dua fonem yang berbeda
Berikut contoh data yang memperkuat dalam kontras yang
berbeda:
*/sampula/ ‘bodoh’ */sarusa/ ‘gersang’
/sa kolo/Ƞ ‘terlepas’ /sarome/ ‘senyum
Jadi, dari rangkaian analisis tersebut dapat disimpulkan bahwa
bahasa Bima mempunyai fonem /a/ dan /o/.
 
2. Data bunyi /a/ dan /i/
Contoh data: /mpula / ‘bodoh’
/mpuli/ ‘bodoh’
Analisis:
Bunyi /a/ dan /i/ dalam kedua data tersebut merupakan dua bunyi yang
berbeda pada distribusi komplementer namun tidak dapat membedakan
arti,dan yang menjadi induk dari dua fonem tersebut adalah fonem /a/.
Berikut contoh data yang memperkuat dalam distribusi komplementer:
*/weta/ ‘mengeluh’ induk
/weti/ ‘mengeluh’
Jadi, dari rangkaian analisis tersebut dapat disimpulkan bahwa bahasa Bima
mempunyai fonem /a/ dan /i/ pada distribusi komplementer.
3. Data bunyi /o/ dan /u/
Contoh data: /kancao / ‘adu’
/kancau/ ‘adu’
Analisis:
Bunyi /o/ dan /u/ dalam kedua data tersebut merupakan dua bunyi yang
berbeda pada distribusi komplementer namun tidak dapat membedakan
arti,dan yang menjadi induk dari dua fonem tersebut adalah fonem /o/. Berikut
contoh data yang memperkuat dalam distribusi komplementer:
*/kacolu/ ‘sejuk’ induk
/kacolo/‘sejuk’
Jadi, dari rangkaian analisis tersebut dapat disimpulkan bahwa bahasa Bima
mempunyai fonem /o/ dan /u/ pada distribusi komplementer.
4. Data bunyi /k/ dan /s/
Contoh data: /kadua / ‘berdua’
/sadua/ ‘berdua’
Analisis:
Bunyi /k/ dan /s/ dalam kedua data tersebut merupakan dua bunyi yang
berbeda pada distribusi komplementer namun tidak dapat membedakan
arti,dan yang menjadi induk dari dua fonem tersebut adalah fonem /k/.
Berikut contoh data yang memperkuat dalam distribusi komplementer:
*/kambou/ ‘pamer’ induk
/sambou/‘pamer’
Jadi, dari rangkaian analisis tersebut dapat disimpulkan bahwa bahasa Bima
mempunyai fonem /k/ dan /s/ pada distribusi komplementer.
5. Data bunyi /a/ dan /e/
Contoh data: /sarusa / ‘tidak nyaman’
/saruse/ ‘tidak nyaman’
Analisis:
Bunyi /a/ dan /e/ dalam kedua data tersebut merupakan dua bunyi yang
berbeda pada distribusi komplementer namun tidak dapat membedakan
arti,dan yang menjadi induk dari dua fonem tersebut adalah fonem /a/. Berikut
contoh data yang memperkuat dalam distribusi komplementer:
*/kandai/ ‘kenai’ :> induk */karo a/Ƞ ‘berlubang’ :> induk
/kandei/‘kenai’ /karo e/Ƞ ‘berlubang’
Jadi, dari rangkaian analisis tersebut dapat disimpulkan bahwa bahasa Bima
mempunyai fonem /a/ dan /e/ pada distribusi komplementer 
Kesimpulan :
Dari analisis data yang telah kami tampilkan di atas. Menyimpulkan
bahwa, dalam bahasa Bima terdapat dua puluh satu fonem,
diantaranya: /a/, /b/, /c/, /d/, /e/, /f/, /g/, /h/, /i/, /j/, /k/, /l/, /m/, /n/,
/o/, /p/, /r/, /s/, /t/, /u/ dan /w/. Dari fonem-fonem di atas terdapat lima
fonem vokal yaitu : /a/, /i/, /u/, /e/, /o/. Dan terdapat pula enam belas
fonem konsonan yaitu: /b/,/c/, /d/, /f/, /g/, /h/, /j/, /k/, /l/, /m/, /n/, /p/,
/r/, /s/, /t/ dan /w/. Serta terdapat delapan fonem yang berperan dalam
dua lingkungan yaitu, lingkungan yang dapat membedakan arti dan
tidak membedakan arti atau tergolong dalam distribusi komplementer.
Di antaranya fonem-fonem tersebut adalah /g/, /k/, /a/, /i/, /o/, /u/, /s/
dan /e/.
 
DI SUSUN OLEH
NAMA:
NURBAITI (1451142019)
FARAH TAZKYATUN (1451140012)
TERIMA KASIH


More Related Content

What's hot

Manajemen menurut saya dan para ahli
Manajemen menurut saya dan para ahliManajemen menurut saya dan para ahli
Manajemen menurut saya dan para ahliIrvan Malvinas
 
Morfem dan Proses Morfemis dalam Bahasa Indonesia
Morfem dan Proses Morfemis dalam Bahasa IndonesiaMorfem dan Proses Morfemis dalam Bahasa Indonesia
Morfem dan Proses Morfemis dalam Bahasa IndonesiaRia Widia
 
Tataran linguistik semantik
Tataran linguistik semantikTataran linguistik semantik
Tataran linguistik semantikAlfian Akatsuki
 
PPT Uji Normalitas & Homogenitas
PPT Uji Normalitas & HomogenitasPPT Uji Normalitas & Homogenitas
PPT Uji Normalitas & HomogenitasRidho Andri Astrada
 
Psikologi Lintas Budaya dalam Dunia Kerja
Psikologi Lintas Budaya dalam Dunia KerjaPsikologi Lintas Budaya dalam Dunia Kerja
Psikologi Lintas Budaya dalam Dunia KerjaWulandari Rima Kumari
 
WORD Psikologi Sosial Agresi (Mercubuana 20120
WORD Psikologi Sosial Agresi (Mercubuana 20120WORD Psikologi Sosial Agresi (Mercubuana 20120
WORD Psikologi Sosial Agresi (Mercubuana 20120rina_aldit
 
MAKALAH prasangka sosial
MAKALAH prasangka sosial MAKALAH prasangka sosial
MAKALAH prasangka sosial Dede S. Nugraha
 
Bab tentang pembentukan kata
Bab tentang pembentukan kataBab tentang pembentukan kata
Bab tentang pembentukan kataIbnu Khoiry
 
Psikologi Sosial: Prasangka dan Diskriminasi
Psikologi Sosial: Prasangka dan DiskriminasiPsikologi Sosial: Prasangka dan Diskriminasi
Psikologi Sosial: Prasangka dan DiskriminasiIqbal Nugraha
 
METODE PEMERIKSAAN KUANTITATIF DAN KUALITATIF DALAM PSIKODIAGNOSTIK
METODE PEMERIKSAAN KUANTITATIF DAN KUALITATIF DALAM PSIKODIAGNOSTIKMETODE PEMERIKSAAN KUANTITATIF DAN KUALITATIF DALAM PSIKODIAGNOSTIK
METODE PEMERIKSAAN KUANTITATIF DAN KUALITATIF DALAM PSIKODIAGNOSTIKHusna Sholihah
 
Diksi dan gaya bahasa
Diksi dan gaya bahasaDiksi dan gaya bahasa
Diksi dan gaya bahasaBaihakiPLS
 
EVALUASI PEMBELAJARAN BAHASA ARAB.ppt
EVALUASI PEMBELAJARAN BAHASA ARAB.pptEVALUASI PEMBELAJARAN BAHASA ARAB.ppt
EVALUASI PEMBELAJARAN BAHASA ARAB.pptKPMSukapura
 
Filsafat kontemporer
Filsafat kontemporerFilsafat kontemporer
Filsafat kontemporerMahrus Ali
 

What's hot (20)

Manajemen menurut saya dan para ahli
Manajemen menurut saya dan para ahliManajemen menurut saya dan para ahli
Manajemen menurut saya dan para ahli
 
Morfem dan Proses Morfemis dalam Bahasa Indonesia
Morfem dan Proses Morfemis dalam Bahasa IndonesiaMorfem dan Proses Morfemis dalam Bahasa Indonesia
Morfem dan Proses Morfemis dalam Bahasa Indonesia
 
Tataran linguistik semantik
Tataran linguistik semantikTataran linguistik semantik
Tataran linguistik semantik
 
Ppt sintaksis
Ppt sintaksisPpt sintaksis
Ppt sintaksis
 
PPT Uji Normalitas & Homogenitas
PPT Uji Normalitas & HomogenitasPPT Uji Normalitas & Homogenitas
PPT Uji Normalitas & Homogenitas
 
Pragmatik
PragmatikPragmatik
Pragmatik
 
Psikologi Lintas Budaya dalam Dunia Kerja
Psikologi Lintas Budaya dalam Dunia KerjaPsikologi Lintas Budaya dalam Dunia Kerja
Psikologi Lintas Budaya dalam Dunia Kerja
 
Fonologi
FonologiFonologi
Fonologi
 
Kata dan Pembentukan
Kata dan Pembentukan Kata dan Pembentukan
Kata dan Pembentukan
 
WORD Psikologi Sosial Agresi (Mercubuana 20120
WORD Psikologi Sosial Agresi (Mercubuana 20120WORD Psikologi Sosial Agresi (Mercubuana 20120
WORD Psikologi Sosial Agresi (Mercubuana 20120
 
MAKALAH prasangka sosial
MAKALAH prasangka sosial MAKALAH prasangka sosial
MAKALAH prasangka sosial
 
Struktur morfologi bahasa indonesia
Struktur morfologi bahasa indonesiaStruktur morfologi bahasa indonesia
Struktur morfologi bahasa indonesia
 
Bab tentang pembentukan kata
Bab tentang pembentukan kataBab tentang pembentukan kata
Bab tentang pembentukan kata
 
Psikologi Sosial: Prasangka dan Diskriminasi
Psikologi Sosial: Prasangka dan DiskriminasiPsikologi Sosial: Prasangka dan Diskriminasi
Psikologi Sosial: Prasangka dan Diskriminasi
 
METODE PEMERIKSAAN KUANTITATIF DAN KUALITATIF DALAM PSIKODIAGNOSTIK
METODE PEMERIKSAAN KUANTITATIF DAN KUALITATIF DALAM PSIKODIAGNOSTIKMETODE PEMERIKSAAN KUANTITATIF DAN KUALITATIF DALAM PSIKODIAGNOSTIK
METODE PEMERIKSAAN KUANTITATIF DAN KUALITATIF DALAM PSIKODIAGNOSTIK
 
Pertemuan 4 psikometri
Pertemuan 4 psikometriPertemuan 4 psikometri
Pertemuan 4 psikometri
 
Diksi dan gaya bahasa
Diksi dan gaya bahasaDiksi dan gaya bahasa
Diksi dan gaya bahasa
 
Kohesi leksikal 1
Kohesi leksikal 1Kohesi leksikal 1
Kohesi leksikal 1
 
EVALUASI PEMBELAJARAN BAHASA ARAB.ppt
EVALUASI PEMBELAJARAN BAHASA ARAB.pptEVALUASI PEMBELAJARAN BAHASA ARAB.ppt
EVALUASI PEMBELAJARAN BAHASA ARAB.ppt
 
Filsafat kontemporer
Filsafat kontemporerFilsafat kontemporer
Filsafat kontemporer
 

Viewers also liked

Bentang jenis penulisan karangan
Bentang   jenis penulisan karanganBentang   jenis penulisan karangan
Bentang jenis penulisan karanganNurul Nadiah
 
Format karangan laporan bm thn 5 & 6
Format karangan laporan bm thn 5 & 6Format karangan laporan bm thn 5 & 6
Format karangan laporan bm thn 5 & 6mrisha007
 
catatan mingguan
catatan mingguancatatan mingguan
catatan mingguanfariq
 
Karangan laporan
Karangan laporanKarangan laporan
Karangan laporanUmmi Najmi
 
Contoh rangka catatan
Contoh  rangka catatanContoh  rangka catatan
Contoh rangka catatanJeglin Siva
 
Panduan menulis berita
Panduan menulis beritaPanduan menulis berita
Panduan menulis beritaCikgu Bibi
 
Karangan jenis catatan
Karangan jenis catatanKarangan jenis catatan
Karangan jenis catatanRozita Yaacob
 
Kebaikan permainan tradisional
Kebaikan permainan tradisionalKebaikan permainan tradisional
Kebaikan permainan tradisionalizardiismail
 
Karangan jenis laporan
Karangan jenis laporanKarangan jenis laporan
Karangan jenis laporanEjar Miey
 
Panduan menulis laporan
Panduan menulis laporanPanduan menulis laporan
Panduan menulis laporanCikgu Bibi
 
Karangan Jenis Fakta
Karangan Jenis FaktaKarangan Jenis Fakta
Karangan Jenis FaktaAkaryu
 

Viewers also liked (15)

Bentang jenis penulisan karangan
Bentang   jenis penulisan karanganBentang   jenis penulisan karangan
Bentang jenis penulisan karangan
 
Belajar berkumpulan
Belajar berkumpulan Belajar berkumpulan
Belajar berkumpulan
 
Format karangan laporan bm thn 5 & 6
Format karangan laporan bm thn 5 & 6Format karangan laporan bm thn 5 & 6
Format karangan laporan bm thn 5 & 6
 
catatan mingguan
catatan mingguancatatan mingguan
catatan mingguan
 
Karangan laporan
Karangan laporanKarangan laporan
Karangan laporan
 
Karangan laporan
Karangan laporanKarangan laporan
Karangan laporan
 
Contoh karangan
Contoh karanganContoh karangan
Contoh karangan
 
Contoh rangka catatan
Contoh  rangka catatanContoh  rangka catatan
Contoh rangka catatan
 
Panduan menulis berita
Panduan menulis beritaPanduan menulis berita
Panduan menulis berita
 
Karangan jenis catatan
Karangan jenis catatanKarangan jenis catatan
Karangan jenis catatan
 
Kebaikan permainan tradisional
Kebaikan permainan tradisionalKebaikan permainan tradisional
Kebaikan permainan tradisional
 
Karangan jenis laporan
Karangan jenis laporanKarangan jenis laporan
Karangan jenis laporan
 
Faedah menabung
Faedah menabungFaedah menabung
Faedah menabung
 
Panduan menulis laporan
Panduan menulis laporanPanduan menulis laporan
Panduan menulis laporan
 
Karangan Jenis Fakta
Karangan Jenis FaktaKarangan Jenis Fakta
Karangan Jenis Fakta
 

Similar to Analisis bahasa bima

Similar to Analisis bahasa bima (11)

Analisis bahasa mandar
Analisis bahasa mandarAnalisis bahasa mandar
Analisis bahasa mandar
 
Analisis bahasa bugis soppeng
Analisis bahasa bugis soppengAnalisis bahasa bugis soppeng
Analisis bahasa bugis soppeng
 
Analisis bahasa blitung
Analisis bahasa blitungAnalisis bahasa blitung
Analisis bahasa blitung
 
Analisis bahasa blitung
Analisis bahasa blitungAnalisis bahasa blitung
Analisis bahasa blitung
 
Analisis bahasa tator
Analisis bahasa tatorAnalisis bahasa tator
Analisis bahasa tator
 
Analisis bahasa makassar
Analisis bahasa makassarAnalisis bahasa makassar
Analisis bahasa makassar
 
Analisis bahasa makassar
Analisis bahasa makassarAnalisis bahasa makassar
Analisis bahasa makassar
 
Analisis bugis bone
Analisis bugis boneAnalisis bugis bone
Analisis bugis bone
 
Analisis bahasa bugis wajo dan sinjai
Analisis bahasa bugis wajo dan sinjaiAnalisis bahasa bugis wajo dan sinjai
Analisis bahasa bugis wajo dan sinjai
 
Presentation1
Presentation1Presentation1
Presentation1
 
Fonologi fonem
Fonologi fonemFonologi fonem
Fonologi fonem
 

Analisis bahasa bima

  • 2. , MATERI PENYUSUN EXIT ANALISIS DATA BAHASA BIMA STATE UNIVERSITY OFSTATE UNIVERSITY OF MAKASSARMAKASSAR JURUSANJURUSAN SASTRA INDONESIASASTRA INDONESIA
  • 3. STATE UNIVERSITY OFSTATE UNIVERSITY OF MAKASSARMAKASSAR JURUSANJURUSAN SASTRA INDONESIASASTRA INDONESIA KELOMPOK DATA DISTRIBUSI KOMPLEMENTE R KONTRASA DALAM LINGKUNGAN YANG MIRIP KONTRASA DALAM LINGKUNGAN YANG BERBEDA KONTRAS DALAM LINGKUNGAN YANG SAMA
  • 4. STATE UNIVERSITY OFSTATE UNIVERSITY OF MAKASSARMAKASSAR JURUSANJURUSAN SASTRA INDONESIASASTRA INDONESIA a. Kontras dalam lingkungan yang sama 1. Data bunyi /a/ dan /e/ Contoh data : - /na’e/ ‘besar’ /ne’e/ ‘mau’ Analisis: Bunyi /a/ dan /e/ dalam kedua data tersebut merupakan dua bunyi yang berbeda pada kontras dalam lingkungan yang sama. Karena itu, /a/ dan /e/ adalah dua fonem yang berbeda. Contoh lain yang dapat menguatkan: */ mada/ ‘saya’ */sante/ ‘santai’ /made/ ‘mati’ /santa/ ‘santan’ */heŋge/ ‘sakit’ ’*/ncora/ ‘tabarak’ /heŋga/ ‘buka’ /ncore/ ‘bersama’ */bale/ ‘lempar */sara’a/ ‘semua’ /bala/ ‘iblis’ /sarae/ ‘pasir’ Jadi, rangkaian analisis tersebut dapat disimpulkan bahwa bahasa Bima mempunyai fonem /a/ dan /e/.
  • 5. STATE UNIVERSITY OFSTATE UNIVERSITY OF MAKASSARMAKASSAR JURUSANJURUSAN SASTRA INDONESIASASTRA INDONESIA 2. Data bunyi /a/ dan /i/ Contoh data: - /rawa/ ‘nyanyi’ /rawi/ ‘kerja’ Analisis: Bunyi /a/ dan /i/ dalam kedua data tersebut merupakan dua bunyi yang berbeda pada kontras dalam lingkungan yang sama. Karena itu, /a/ dan /i/ adalah dua fonem yang berbeda. Contoh lain yang dapat menguatkan: */leŋa/ ‘teman’ */pili/ ‘pilih’ /leŋi/ ‘bocor’ /pila/ ‘berapa’ */mbana/ ‘gerah’ */kapa/ ‘kapal’ /mbani/ ‘marah’ /kapi/ ‘jepit’ */lepi/ ‘rebut’ */laŋi/ ‘langit’ /lepa/ ‘tiarap’ /laŋa/ ‘selang’ Jadi, dari rangkaian analisis tersebut dapat disimpulkan bahwa bahasa Bima mempunyai fonem /i/.
  • 6. STATE UNIVERSITY OFSTATE UNIVERSITY OF MAKASSARMAKASSAR JURUSANJURUSAN SASTRA INDONESIASASTRA INDONESIA 3. Data bunyi /a/ dan /o/ Contoh data: - /sama/ ‘sama’ /samo/ ‘bilas’ Analisis: Bunyi /a/ dan /o/ dalam kedua data tersebut merupakan dua bunyi yang berbeda pada kontras dalam lingkungan yang sama. Karena itu, /a/ dan /o/ adalah dua fonem yang berbeda. Contoh lain yang dapat menguatkan: */bona/ ‘jelek’ */jaga/ ‘jaga’ */boto/ ‘botol’ /bono/ ‘buncis’ /jago/ ‘jagung’ /bota/ ‘lempar’ */ncara/ ‘salah’ */loko/ ‘perut’ */mbako/ ‘masak’ /ncaro/ ‘saring’ /loka/ ‘buka’ /mbaka/ ‘sembuh’ Jadi, dari rangkaian analisis tersebut dapat disimpulkan bahwa bahasa Bima mempunyai fonem /o/.
  • 7. STATE UNIVERSITY OFSTATE UNIVERSITY OF MAKASSARMAKASSAR JURUSANJURUSAN SASTRA INDONESIASASTRA INDONESIA 4. Data bunyi /a/ dan /u/ Contoh data: - /cola/ ‘bayar’ /colu/ ‘sejuk’ Analisis: Bunyi /a/ dan /u/ dalam kedua data tersebut merupakan dua bunyi yang berbeda pada kontras dalam lingkungan yang sama. Karena itu, /a/ dan /u/ adalah dua fonem yang berbeda. Contoh lain yang dapat menguatkan: */ama/ ‘bapak’ */pahu/ ‘muka’ */kara/ ‘kering’ /uma/ ‘rumah’ /paha/ ‘suap’ /karu/ ‘karung’ */daru/ ‘arang’ */lampa/ ‘jalan’ /dara/ ‘merpati’ /lampu/ ‘lampu’ */toko/ ‘toko’ */wa’a/ ‘bawa’ /toku/ ‘galak’ /wa.u/ ‘tangkap’ Jadi, dari rangkaian analisis tersebut dapat disimpulkan bahwa bahasa Bima mempunyai fonem /u/.
  • 8. STATE UNIVERSITY OFSTATE UNIVERSITY OF MAKASSARMAKASSAR JURUSANJURUSAN SASTRA INDONESIASASTRA INDONESIA 5. Data bunyi /u/ dan /o/ Contoh data: - /uta/ ‘ikan’ /ota/ ‘otak’ Analisis: Bunyi /u/ dan /o/ dalam kedua data tersebut merupakan dua bunyi yang berbeda pada kontras dalam lingkungan yang sama. Karena itu, /u/ dan /o/ adalah dua fonem yang berbeda. Contoh lain yang dapat menguatkan: */ompu/ ‘kakek’ */tolu/ ‘tiga’ */ura/ ‘hujan’ /umpu/ ‘keong’ /tolo/ ‘sawwah’ /ora/ ‘teriak’ Jadi, dari rangkaian analisis tersebut dapat disimpulkan bahwa bahasa Bima mempunyai fonem /u/ dan /o/. ’
  • 9. 6. Data bunyi /i/ dan /o/ Contoh data:- /mori/ ‘hidup’ /moro/ ‘mentah’ Analisis: Bunyi /i/ dan /o/ dalam kedua data tersebut merupakan dua bunyi yang berbeda pada kontras dalam lingkungan yang sama, karena itu /i/ dan /o/ adalah dua fonem yang berbeda. Berikut contoh data yang memperkuat bunyi /i/ dan /o/ dalam kontras yang sama : /karawi/ ‘kerja’ /hidi/ ‘tempat’ /fiki/ ‘pikir’ /karawo/ ‘tikus’ /hido/ ‘lapar’ /fiko/‘kuping’ Jadi, dari rangkaian analisis tersebut dapat disimpulkan bahwa bahasa Bima mempunyai fonem /i/ dan /o/. STATE UNIVERSITY OFSTATE UNIVERSITY OF MAKASSARMAKASSAR JURUSANJURUSAN SASTRA INDONESIASASTRA INDONESIA
  • 10. 7. Data bunyi /i/ dan /u/ Contoh data: - /nari/ ‘pelan’ /naru/ ‘panjang’ Analisis Bunyi /i/ dan /u/ dalam kedua data tersebut merupakan dua bunyi yang berbeda pada kontras dalam lingkungan yang sama , karena itu /i/ dan /u/ adalah dua fonem yang berbeda. Berikut contoh data yang memperkuat dalam kontras yang sama: */kapi/ ‘terjepit’ */tiki/ ‘tongkat’ */paki/ ‘buang’ /kapu/ ‘tutup’ /tiku/ ‘belok’ /paku/ ‘paku’ */bati/ ‘batik’ */dari/‘iris’ * /mbari/ ‘racun’ /batu/ ‘ikut’ /daru/ ‘arang’ /mbaru/ ‘janda’ Jadi, dari rangkaian analisis tersebut dapat disimpulkan bahwa bahasa Bima mempunyai fonem /i/ dan /u/. STATE UNIVERSITY OFSTATE UNIVERSITY OF MAKASSARMAKASSAR JURUSANJURUSAN SASTRA INDONESIASASTRA INDONESIA
  • 11. STATE UNIVERSITY OFSTATE UNIVERSITY OF MAKASSARMAKASSAR JURUSANJURUSAN SASTRA INDONESIASASTRA INDONESIA 8. Data bunyi /c/ dan /w/ Contoh data: - /cowa/ ‘bohong’ /wowa/ ‘ingus’ Analisis: Bunyi /c/ dan /w/ dalam kedua data tersebut merupakan dua bunyi yang berbeda pada kontras dalam lingkungan yang sama. Karena itu, /c/ dan /w/ adalah dua fonem yang berbeda. Contoh lain yang dapat menguatkan: */wiŋga/ ‘cari’ */caru/ ‘enak’ */conto/ ‘contoh’ /ciŋga/ ‘cungkil’ /waru/ ‘warung’ /wonto/ ‘cabut Jadi, dari rangkaian analisis tersebut dapat disimpulkan bahwa bahasa Bima mempunyai fonem /c/ dan /w/.
  • 12. 9. Data bunyi /m/ dan /n/ Contoh data: - /maru/ ‘tidur’ /naru/ ‘panjang’ Analisis: Bunyi /m/ dan /n/ dalam kedua data tersebut merupakan dua bunyi yang berbeda pada kontras dalam lingkungan yang sama. Karena itu, /m/ dan /n/ adalah dua fonem yang berbeda. Contoh lain yang dapat menguatkan: */mawa/ ‘mangap’ */maŋga/‘masing’ /nawa/ ‘nyawa’ /naŋga/ ‘nangka’ Jadi, dari rangkaian analisis tersebut dapat disimpulkan bahwa bahasa Bima mempunyai fonem /m/ dan /n/. STATE UNIVERSITY OFSTATE UNIVERSITY OF MAKASSARMAKASSAR JURUSANJURUSAN SASTRA INDONESIASASTRA INDONESIA
  • 13. 10. Data bunyi /b/ dan /p/ Contoh data: - /baju/ ‘baju’ /paju/ ‘payung’ Analisis: Bunyi /b/ dan /p/ dalam kedua data tersebut merupakan dua bunyi yang berbeda pada kontras dalam lingkungan yang sama. Karena itu, /b/ dan /p/ adalah dua fonem yang berbeda. Contoh lain yang dapat menguatkan: */patu/ ‘patung’ */pata/ ‘kenal’ */boro/‘borong’ /batu/ ‘ikut’ /bata/ ‘batal’ /poro/‘pendek’ Jadi, dari rangkaian analisis tersebut dapat disimpulkan bahwa bahasa Bima mempunyai fonem /b/ dan /p/. STATE UNIVERSITY OFSTATE UNIVERSITY OF MAKASSARMAKASSAR JURUSANJURUSAN SASTRA INDONESIASASTRA INDONESIA
  • 14. 11. Data bunyi /l/ dan /p/ Contoh data: - /liŋga/ ‘bantal’ /piŋga/ ‘piring’ Analisis: Bunyi /l/ dan /p/ dalam kedua data tersebut merupakan dua bunyi yang berbeda pada kontras dalam lingkungan yang sama. Karena itu, /l/ dan /p/ adalah dua fonem yang berbeda. Contoh lain yang dapat menguatkan: */loŋa/ ‘pintar’ */landa/ ‘jual’ */lipa/ ‘lipat’ /poŋa/ ‘balik’ /panda/ ‘pandang’ /pipa/ ‘pipa’ Jadi, dari rangkaian analisis tersebut dapat disimpulkan bahwa bahasa Bima mempunyai fonem /l/. STATE UNIVERSITY OFSTATE UNIVERSITY OF MAKASSARMAKASSAR JURUSANJURUSAN SASTRA INDONESIASASTRA INDONESIA
  • 15. 12. Data bunyi /c/ dan /k/ Contoh data: - /cafi/ ‘sapu’ /kafi/ ‘kafir’ Analisis: Bunyi /l/ dan /p/ dalam kedua data tersebut merupakan dua bunyi yang berbeda pada kontras dalam lingkungan yang sama. Karena itu, /l/ dan /p/ adalah dua fonem yang berbeda. Contoh lain yang dapat menguatkan: */caru/ ‘enak’ */campo/ ‘gabung’ */cumpu/ ‘habis’ /karu/ ‘karung’ /kampo/ ‘kampung’ /kumpu/ ‘tumpul’ Jadi, dari rangkaian analisis tersebut dapat disimpulkan bahwa bahasa Bima mempunyai fonem /c/ dan /k/. STATE UNIVERSITY OFSTATE UNIVERSITY OF MAKASSARMAKASSAR JURUSANJURUSAN SASTRA INDONESIASASTRA INDONESIA
  • 16. 13. Data bunyi /k/ dan /b/ Contoh data: - /kece/ ‘pencet’ /bece/ /gembok’ Analisis: Bunyi /k/ dan /b/ dalam kedua data tersebut merupakan dua bunyi yang berbeda pada kontras dalam lingkungan yang sama. Karena itu, /k/ dan /b/ adalah dua fonem yang berbeda. Contoh lain yang dapat menguatkan: */kura/ ‘kurang’ */kala/ ‘merah’ */kola/ ‘botak’ /bura/ ‘putih’ /bala/ ‘iblis’ /bola/‘begadang’ Jadi, dari rangkaian analisis tersebut dapat disimpulkan bahwa bahasa Bima mempunyai fonem /k/ dan /b/. STATE UNIVERSITY OFSTATE UNIVERSITY OF MAKASSARMAKASSAR JURUSANJURUSAN SASTRA INDONESIASASTRA INDONESIA
  • 17. 14. Data bunyi /t/ dan /b/ Contoh data: - /tunti/ ‘tulis’ /bunti/ ‘gantian‘ Analisis: Bunyi /t/ dan /b/ dalam kedua data tersebut merupakan dua bunyi yang berbeda pada kontras dalam lingkungan yang sama. Karena itu, /t/ dan /b/ adalah dua fonem yang berbeda. Contoh lain yang dapat menguatkan: */tere/ ‘miring’ */toro/ ‘saring’ */tala/ ‘bicara’ /bere/ ‘pegang’ /boro/ ‘borong’ /bala/ ‘iblis’ Jadi, dari rangkaian analisis tersebut dapat disimpulkan bahwa bahasa Bima mempunyai fonem /t/ dan /b/. STATE UNIVERSITY OFSTATE UNIVERSITY OF MAKASSARMAKASSAR JURUSANJURUSAN SASTRA INDONESIASASTRA INDONESIA
  • 18. 15. Data bunyi /s/ dan /d/ Contoh data: - /sinci/ ‘cincin’ /dinci/ ‘sedot’ Analisis: Bunyi /s/ dan /d/ dalam kedua data tersebut merupakan dua bunyi yang berbeda pada kontras dalam lingkungan yang sama. Karena itu, /s/ dan /d/ adalah dua fonem yang berbeda. Contoh lain yang dapat menguatkan: */sanda/ ‘sandal’ */sampa/ ‘sampan’ */sara/karena’ /danda/ ‘dandang /dampa/ ‘rata’ /dara/ ‘merpati Jadi, dari rangkaian analisis tersebut dapat disimpulkan bahwa bahasa Bima mempunyai fonem /s/ dan /d/. STATE UNIVERSITY OFSTATE UNIVERSITY OF MAKASSARMAKASSAR JURUSANJURUSAN SASTRA INDONESIASASTRA INDONESIA
  • 19. 16. Data bunyi /s/ dan /k/ Contoh data:- /safi/’sapu’ /kafi/ ‘kafir’ Analisis Bunyi /s/ dan /k/ dalam kedua data tersebut merupakan dua bunyi yang berbeda pada kontras dalam lingkungan yang sama , karena itu /s/ dan /k/ adalah dua fonem yang berbeda. Berikut contoh data yang memperkuat dalam kontras yang sama: */sama/ ‘sama’ */sidi/ ‘pagi’ */sadua/ ‘berdua’ /kama/ ‘kamar’ /kidi/ ‘berdiri’ /kadua/‘berdua’ */sandede/ ‘segitu’ * /karaipu/ ‘dilarikan’ /kandede/ ‘begitu’ /saraipu/ ‘masih siang’ Jadi, dari rangkaian analisis tersebut dapat disimpulkan bahwa bahasa Bima mempunyai fonem /s/ dan /k/. STATE UNIVERSITY OFSTATE UNIVERSITY OF MAKASSARMAKASSAR JURUSANJURUSAN SASTRA INDONESIASASTRA INDONESIA
  • 20. 17. Data bunyi /k/ dan /d/ Contoh data: - /kani/ ‘pakaian’ /dani/ ‘muda’ Analisis: Bunyi /k/ dan /d/ dalam kedua data tersebut merupakan dua bunyi yang berbeda pada kontras dalam lingkungan yang sama. Karena itu, /k/ dan /d/ adalah dua fonem yang berbeda. Contoh lain yang dapat menguatkan: */karu/ ‘karung’ */kara/ ‘kering’ */dei/ ‘dalam’ /daru/ ‘arang’ /dara/ ‘merpati’ /kei/ ‘gatal’ Jadi, dari rangkaian analisis tersebut dapat disimpulkan bahwa bahasa Bima mempunyai fonem /k/ dan /d/. STATE UNIVERSITY OFSTATE UNIVERSITY OF MAKASSARMAKASSAR JURUSANJURUSAN SASTRA INDONESIASASTRA INDONESIA
  • 21. 18. Data bunyi /l/ dan /d/ Contoh data: - /lampa/ ‘jalan’ /dampa/ ‘rata’ Analisis: Bunyi /l/ dan /d/ dalam kedua data tersebut merupakan dua bunyi yang berbeda pada kontras dalam lingkungan yang sama. Karena itu, /l/ dan /d/ adalah dua fonem yang berbeda. Contoh lain yang dapat menguatkan: */lara/ ‘kangkung’ */koro/ ‘ngamuk’ */kondo/ ‘kalung’ /dara/ ‘merpati’ /loro/ ‘lemas’ /londo/ ‘turun’ Jadi, dari rangkaian analisis tersebut dapat disimpulkan bahwa bahasa Bima mempunyai fonem /l/ dan /d/. STATE UNIVERSITY OFSTATE UNIVERSITY OF MAKASSARMAKASSAR JURUSANJURUSAN SASTRA INDONESIASASTRA INDONESIA
  • 22. 19. Data bunyi /s/ dan /c/ Contoh data: - /sori/ ‘sungai’ /cori/ ‘miring’ Analisis: Bunyi /s/ dan /c/ dalam kedua data tersebut merupakan dua bunyi yang berbeda pada kontras dalam lingkungan yang sama. Karena itu, /s/ dan /c/ adalah dua fonem yang berbeda. Contoh lain yang dapat menguatkan: */saha/ ‘cabe’ */sampo/ ‘sampo’ */cao/‘berpapasan /caha/ ‘rajin’ /campo/ gabung’ /sao/‘saos’ Jadi, dari rangkaian analisis tersebut dapat disimpulkan bahwa bahasa Bima mempunyai fonem /s/ dan /c/. STATE UNIVERSITY OFSTATE UNIVERSITY OF MAKASSARMAKASSAR JURUSANJURUSAN SASTRA INDONESIASASTRA INDONESIA
  • 23. 20. Data bunyi /i/ dan /u/ Contoh data: - /nari/ ‘pelan’ /naru/ ‘panjang’ Analisis: Bunyi /i/ dan /u/ dalam kedua data tersebut merupakan dua bunyi yang berbeda pada kontras dalam lingkungan yang sama. Karena itu, /i/ dan /u/ adalah dua fonem yang berbeda. Contoh lain yang dapat menguatkan: */paki/ ‘buang’ */woi/ ‘gigi’ */rapu/ ‘rapat’ /paku/ ‘paku’ /wou/ ‘bau’ /rapi/ ‘rapi’ Jadi, dari rangkaian analisis tersebut dapat disimpulkan bahwa bahasa Bima mempunyai fonem /i/ dan /u/. STATE UNIVERSITY OFSTATE UNIVERSITY OF MAKASSARMAKASSAR JURUSANJURUSAN SASTRA INDONESIASASTRA INDONESIA
  • 24. 21. Data bunyi /t/ dan /s/ Contoh data: - /sente/ ‘senter’ /tente/ ‘nenteng’ Analisis: Bunyi /t/ dan /s/ dalam kedua data tersebut merupakan dua bunyi yang berbeda pada kontras dalam lingkungan yang sama. Karena itu, /t/ dan /s/ adalah dua fonem yang berbeda. Contoh lain yang dapat menguatkan: */tanda/ ‘tanda’ */sampu/ ‘kotor’ */temba/‘sumur/ sanda/ ‘sandal’ /tampu/ ‘tampung’ /semba/ ‘sembah’ Jadi, dari rangkaian analisis tersebut dapat disimpulkan bahwa bahasa Bima mempunyai fonem /t/ dan /s/. STATE UNIVERSITY OFSTATE UNIVERSITY OF MAKASSARMAKASSAR JURUSANJURUSAN SASTRA INDONESIASASTRA INDONESIA
  • 25. b. Kontras dalam lingkungan yang mirip 1. Data bunyi /s/ dan /k/ Contoh data:- /sarau/’topi sawah’ /kariu/ ‘semua’ Analisis: Bunyi /s/ dan /k/dalam kedua data tersebut merupakan dua bunyi yang berbeda pada kontras dalam lingkungan yang mirip , karena itu /s/ dan /k/ adalah dua fonem yang berbeda. Berikut contoh data yang memperkuat dalam kontras yang mirip: */saraŋge/ ‘ */sampu/ ‘kotor’ /karaŋgo/ ‘semut merah’ /kampo/ ‘kampungan’ */sampela/ ‘remaja’ */kariu/ ‘semua’ /kampelu/ ‘penyot’ /sariwu/ ‘seribu’ Jadi, dari rangkaian analisis tersebut dapat disimpulkan bahwa bahasa Bima mempunyai fonem /s/ dan /k/. STATE UNIVERSITY OFSTATE UNIVERSITY OF MAKASSARMAKASSAR JURUSANJURUSAN SASTRA INDONESIASASTRA INDONESIA
  • 26. 2. Data bunyi /m/ dan /n/ Contoh data: - /maŋgi/ ‘lama’ /naŋi/ ‘nangis’ Analisis : Bunyi /m/ dan /n/ dalam kedua data tersebut merupakan dua bunyi yang berbeda pada kontras dalam lingkungan yang mirip , karena itu /m/ dan /n/ adalah dua fonem yang berbeda. Berikut contoh data yang memperkuat dalam kontras yang sama: */maja/ ‘malu’ */mabu/ ‘jatuh’ */mbai/ ‘busuk’ */maŋgi/ ‘lama’ /naji/ ‘najis’ /nadu/ ‘pucuk’ /ndai/ ‘kita’ /naŋga/ ‘nanggka’ Jadi, dari rangkaian analisis tersebut dapat disimpulkan bahwa bahasa Bima mempunyai fonem /m/ dan /n/. STATE UNIVERSITY OFSTATE UNIVERSITY OF MAKASSARMAKASSAR JURUSANJURUSAN SASTRA INDONESIASASTRA INDONESIA
  • 27. STATE UNIVERSITY OFSTATE UNIVERSITY OF MAKASSARMAKASSAR JURUSANJURUSAN SASTRA INDONESIASASTRA INDONESIA 3. Data bunyi /k/ dan /s/ Contoh data: */sapatu/ ‘sepatu’ /kapata/ ‘mengenal’ Analisis Bunyi /k/ dan /s/ dalam kedua data tersebut merupakan dua bunyi yang berbeda pada kontras dalam lingkungan yang mirip , karena itu /k/ dan /s/ adalah dua fonem yang berbeda. Berikut contoh data yang memperkuat dalam kontras yang sama: */karawi/ ‘kerja’ */kande/ ‘tadi’ */karicu/ ‘kasi cepat’ /karai/ ‘dilarikan’ /sando/ ‘dukun’ /sariwu/ ‘seribu’ */sarai/ ‘siang’ /sarei/ ‘halaman’ Jadi, dari rangkaian analisis tersebut dapat disimpulkan bahwa bahasa Bima mempunyai fonem /k/ dan /s/.
  • 28. STATE UNIVERSITY OFSTATE UNIVERSITY OF MAKASSARMAKASSAR JURUSANJURUSAN SASTRA INDONESIASASTRA INDONESIA 4. Data bunyi /i/ dan /u/ contoh data: -/kari’i/ ‘burung’ /karu’u/ ‘lanjuti’ Analisis Bunyi /i/ dan /u/ dalam kedua data tersebut merupakan dua bunyi yang berbeda pada kontras dalam lingkungan yang mirip , karena itu /i/ dan /u/ adalah dua fonem yang berbeda. Berikut contoh data yang memperkuat dalam kontras yang sama: */fiki/ ‘pikir’ */ndi’i/ ‘turun hujan’ */dari/ ‘iris’ /wiku/ ‘lipat’ /nda’u/ ‘jahit” /karu/ ‘karung */kambuti/ ‘rumah ayam’ /kabutu/ ‘atap’ Jadi, dari rangkaian analisis tersebut dapat disimpulkan bahwa bahasa Bima mempunyai fonem /i/ dan /u/.
  • 29. STATE UNIVERSITY OFSTATE UNIVERSITY OF MAKASSARMAKASSAR JURUSANJURUSAN SASTRA INDONESIASASTRA INDONESIA 1. Data bunyi /s/ dan /k/ Contoh data: /sa gini/Ƞ ‘sebiji’ /ka ginda/Ƞ ‘bergetar’ Analisis: Bunyi /s/ dan /k/ dalam kedua data tersebut merupakan tiga bunyi yang berbeda pada kontras dalam lingkungan yang berbeda , karena itu /s/ dan /k/ adalah dua fonem yang berbeda. Berikut contoh data yang memperkuat dalam kontras yang berbeda: */sinci/ ‘cincin’ */sarome/ ‘senyum’ /ki gi/Ƞ ‘jari’ /karami/ ‘kramik’ Jadi, dari rangkaian analisis tersebut dapat disimpulkan bahwa bahasa Bima mempunyai fonem /s/ dan /k/. c. kontras dalam Lingkungan yang Berbeda
  • 30. 2. Data bunyi /a/ dan /e/ Contoh data: /sara ge/Ƞ ‘baruga’ /sare a/Ƞ ‘terlentang’ Analisis: Bunyi /a/ dan /e/ dalam kedua data tersebut merupakan dua bunyi yang berbeda pada kontras dalam lingkungan yang berbeda , karena itu /a/ dan /e/ adalah dua fonem yang berbeda. Jadi, dari rangkaian analisis tersebut dapat disimpulkan bahwa bahasa Bima dalam fonem /a/ dan /e/ pada kontras dalam lingkungan yang berbeda, untuk sementara waktu kami anggap sebagai data yang ambigu, karena dari dua fonem tersebut belum kami temukan contoh data yang memperkuat dalam kontras lingkungan yang berbeda.
  • 31. 3. Data bunyi /a/ dan /u/ Contoh data: /warajar / ‘adakah’ /aruraja/ ‘lebaran’ Analisis: Bunyi /a/ dan /u/ dalam kedua data tersebut merupakan dua bunyi yang berbeda pada kontras dalam lingkungan yang berbeda , karena itu /a/ dan /u/ adalah dua fonem yang berbeda. Jadi, dari rangkaian analisis tersebut dapat disimpulkan bahwa bahasa Bima dalam fonem /a/ dan /u/ pada kontras dalam lingkungan yang berbeda, untuk sementara waktu kami anggap sebagai data yang ambigu, karena dari dua fonem tersebut belum kami temukan contoh data yang memperkuat dalam kontras lingkungan yang berbeda.
  • 32. 4. Data bunyi a/ dan /o/ Contoh data: /santuda/ ‘tersesat’ /wontuda/ ‘terbit’ Analisis: Bunyi /a/ dan /o/ dalam kedua data tersebut merupakan dua bunyi yang berbeda pada kontras dalam lingkungan yang berbeda , karena itu /a/ dan /o/ adalah dua fonem yang berbeda Berikut contoh data yang memperkuat dalam kontras yang berbeda: */sampula/ ‘bodoh’ */sarusa/ ‘gersang’ /sa kolo/Ƞ ‘terlepas’ /sarome/ ‘senyum Jadi, dari rangkaian analisis tersebut dapat disimpulkan bahwa bahasa Bima mempunyai fonem /a/ dan /o/.
  • 33.  
  • 34. 2. Data bunyi /a/ dan /i/ Contoh data: /mpula / ‘bodoh’ /mpuli/ ‘bodoh’ Analisis: Bunyi /a/ dan /i/ dalam kedua data tersebut merupakan dua bunyi yang berbeda pada distribusi komplementer namun tidak dapat membedakan arti,dan yang menjadi induk dari dua fonem tersebut adalah fonem /a/. Berikut contoh data yang memperkuat dalam distribusi komplementer: */weta/ ‘mengeluh’ induk /weti/ ‘mengeluh’ Jadi, dari rangkaian analisis tersebut dapat disimpulkan bahwa bahasa Bima mempunyai fonem /a/ dan /i/ pada distribusi komplementer.
  • 35. 3. Data bunyi /o/ dan /u/ Contoh data: /kancao / ‘adu’ /kancau/ ‘adu’ Analisis: Bunyi /o/ dan /u/ dalam kedua data tersebut merupakan dua bunyi yang berbeda pada distribusi komplementer namun tidak dapat membedakan arti,dan yang menjadi induk dari dua fonem tersebut adalah fonem /o/. Berikut contoh data yang memperkuat dalam distribusi komplementer: */kacolu/ ‘sejuk’ induk /kacolo/‘sejuk’ Jadi, dari rangkaian analisis tersebut dapat disimpulkan bahwa bahasa Bima mempunyai fonem /o/ dan /u/ pada distribusi komplementer.
  • 36. 4. Data bunyi /k/ dan /s/ Contoh data: /kadua / ‘berdua’ /sadua/ ‘berdua’ Analisis: Bunyi /k/ dan /s/ dalam kedua data tersebut merupakan dua bunyi yang berbeda pada distribusi komplementer namun tidak dapat membedakan arti,dan yang menjadi induk dari dua fonem tersebut adalah fonem /k/. Berikut contoh data yang memperkuat dalam distribusi komplementer: */kambou/ ‘pamer’ induk /sambou/‘pamer’ Jadi, dari rangkaian analisis tersebut dapat disimpulkan bahwa bahasa Bima mempunyai fonem /k/ dan /s/ pada distribusi komplementer.
  • 37. 5. Data bunyi /a/ dan /e/ Contoh data: /sarusa / ‘tidak nyaman’ /saruse/ ‘tidak nyaman’ Analisis: Bunyi /a/ dan /e/ dalam kedua data tersebut merupakan dua bunyi yang berbeda pada distribusi komplementer namun tidak dapat membedakan arti,dan yang menjadi induk dari dua fonem tersebut adalah fonem /a/. Berikut contoh data yang memperkuat dalam distribusi komplementer: */kandai/ ‘kenai’ :> induk */karo a/Ƞ ‘berlubang’ :> induk /kandei/‘kenai’ /karo e/Ƞ ‘berlubang’ Jadi, dari rangkaian analisis tersebut dapat disimpulkan bahwa bahasa Bima mempunyai fonem /a/ dan /e/ pada distribusi komplementer 
  • 38. Kesimpulan : Dari analisis data yang telah kami tampilkan di atas. Menyimpulkan bahwa, dalam bahasa Bima terdapat dua puluh satu fonem, diantaranya: /a/, /b/, /c/, /d/, /e/, /f/, /g/, /h/, /i/, /j/, /k/, /l/, /m/, /n/, /o/, /p/, /r/, /s/, /t/, /u/ dan /w/. Dari fonem-fonem di atas terdapat lima fonem vokal yaitu : /a/, /i/, /u/, /e/, /o/. Dan terdapat pula enam belas fonem konsonan yaitu: /b/,/c/, /d/, /f/, /g/, /h/, /j/, /k/, /l/, /m/, /n/, /p/, /r/, /s/, /t/ dan /w/. Serta terdapat delapan fonem yang berperan dalam dua lingkungan yaitu, lingkungan yang dapat membedakan arti dan tidak membedakan arti atau tergolong dalam distribusi komplementer. Di antaranya fonem-fonem tersebut adalah /g/, /k/, /a/, /i/, /o/, /u/, /s/ dan /e/.  
  • 39. DI SUSUN OLEH NAMA: NURBAITI (1451142019) FARAH TAZKYATUN (1451140012)