Dokumen tersebut merangkum analisis fonem-fonem bahasa Bima melalui kontras bunyi dalam lingkungan yang sama berdasarkan 15 contoh data. Dokumen menyimpulkan bahwa bahasa Bima memiliki 15 pasang fonem, yaitu /a-e/, /a-i/, /a-o/, /a-u/, /u-o/, /i-o/, /i-u/, /c-w/, /m-n/, /b-p/, /l-p/, /c-k/, /k-b/, /
3. STATE UNIVERSITY OFSTATE UNIVERSITY OF
MAKASSARMAKASSAR
JURUSANJURUSAN SASTRA INDONESIASASTRA INDONESIA
KELOMPOK
DATA
DISTRIBUSI
KOMPLEMENTE
R
KONTRASA
DALAM
LINGKUNGAN
YANG MIRIP
KONTRASA
DALAM
LINGKUNGAN
YANG BERBEDA
KONTRAS
DALAM
LINGKUNGAN
YANG SAMA
4. STATE UNIVERSITY OFSTATE UNIVERSITY OF
MAKASSARMAKASSAR
JURUSANJURUSAN SASTRA INDONESIASASTRA INDONESIA
a. Kontras dalam lingkungan yang sama
1. Data bunyi /a/ dan /e/
Contoh data : - /na’e/ ‘besar’
/ne’e/ ‘mau’
Analisis:
Bunyi /a/ dan /e/ dalam kedua data tersebut merupakan dua bunyi yang
berbeda pada kontras dalam lingkungan yang sama. Karena itu, /a/ dan
/e/ adalah dua fonem yang berbeda. Contoh lain yang dapat
menguatkan:
*/ mada/ ‘saya’ */sante/ ‘santai’
/made/ ‘mati’ /santa/ ‘santan’
*/heŋge/ ‘sakit’ ’*/ncora/ ‘tabarak’
/heŋga/ ‘buka’ /ncore/ ‘bersama’
*/bale/ ‘lempar */sara’a/ ‘semua’
/bala/ ‘iblis’ /sarae/ ‘pasir’
Jadi, rangkaian analisis tersebut dapat disimpulkan bahwa bahasa Bima
mempunyai fonem /a/ dan /e/.
5. STATE UNIVERSITY OFSTATE UNIVERSITY OF
MAKASSARMAKASSAR
JURUSANJURUSAN SASTRA INDONESIASASTRA INDONESIA
2. Data bunyi /a/ dan /i/
Contoh data: - /rawa/ ‘nyanyi’
/rawi/ ‘kerja’
Analisis:
Bunyi /a/ dan /i/ dalam kedua data tersebut merupakan dua bunyi yang
berbeda pada kontras dalam lingkungan yang sama. Karena itu, /a/ dan /i/
adalah dua fonem yang berbeda. Contoh lain yang dapat menguatkan:
*/leŋa/ ‘teman’ */pili/ ‘pilih’
/leŋi/ ‘bocor’ /pila/ ‘berapa’
*/mbana/ ‘gerah’ */kapa/ ‘kapal’
/mbani/ ‘marah’ /kapi/ ‘jepit’
*/lepi/ ‘rebut’ */laŋi/ ‘langit’
/lepa/ ‘tiarap’ /laŋa/ ‘selang’
Jadi, dari rangkaian analisis tersebut dapat disimpulkan bahwa bahasa Bima
mempunyai fonem /i/.
6. STATE UNIVERSITY OFSTATE UNIVERSITY OF
MAKASSARMAKASSAR
JURUSANJURUSAN SASTRA INDONESIASASTRA INDONESIA
3. Data bunyi /a/ dan /o/
Contoh data: - /sama/ ‘sama’
/samo/ ‘bilas’
Analisis:
Bunyi /a/ dan /o/ dalam kedua data tersebut merupakan dua bunyi yang berbeda
pada kontras dalam lingkungan yang sama. Karena itu, /a/ dan /o/ adalah dua
fonem yang berbeda. Contoh lain yang dapat menguatkan:
*/bona/ ‘jelek’ */jaga/ ‘jaga’ */boto/ ‘botol’
/bono/ ‘buncis’ /jago/ ‘jagung’ /bota/ ‘lempar’
*/ncara/ ‘salah’ */loko/ ‘perut’ */mbako/ ‘masak’
/ncaro/ ‘saring’ /loka/ ‘buka’ /mbaka/ ‘sembuh’
Jadi, dari rangkaian analisis tersebut dapat disimpulkan bahwa bahasa Bima
mempunyai fonem /o/.
7. STATE UNIVERSITY OFSTATE UNIVERSITY OF
MAKASSARMAKASSAR
JURUSANJURUSAN SASTRA INDONESIASASTRA INDONESIA
4. Data bunyi /a/ dan /u/
Contoh data: - /cola/ ‘bayar’
/colu/ ‘sejuk’
Analisis:
Bunyi /a/ dan /u/ dalam kedua data tersebut merupakan dua bunyi yang
berbeda pada kontras dalam lingkungan yang sama. Karena itu, /a/ dan /u/
adalah dua fonem yang berbeda. Contoh lain yang dapat menguatkan:
*/ama/ ‘bapak’ */pahu/ ‘muka’ */kara/ ‘kering’
/uma/ ‘rumah’ /paha/ ‘suap’ /karu/ ‘karung’
*/daru/ ‘arang’ */lampa/ ‘jalan’
/dara/ ‘merpati’ /lampu/ ‘lampu’
*/toko/ ‘toko’ */wa’a/ ‘bawa’
/toku/ ‘galak’ /wa.u/ ‘tangkap’
Jadi, dari rangkaian analisis tersebut dapat disimpulkan bahwa bahasa Bima
mempunyai fonem /u/.
8. STATE UNIVERSITY OFSTATE UNIVERSITY OF
MAKASSARMAKASSAR
JURUSANJURUSAN SASTRA INDONESIASASTRA INDONESIA
5. Data bunyi /u/ dan /o/
Contoh data: - /uta/ ‘ikan’
/ota/ ‘otak’
Analisis:
Bunyi /u/ dan /o/ dalam kedua data tersebut merupakan dua bunyi yang
berbeda pada kontras dalam lingkungan yang sama. Karena itu, /u/ dan /o/
adalah dua fonem yang berbeda. Contoh lain yang dapat menguatkan:
*/ompu/ ‘kakek’ */tolu/ ‘tiga’ */ura/ ‘hujan’
/umpu/ ‘keong’ /tolo/ ‘sawwah’ /ora/ ‘teriak’
Jadi, dari rangkaian analisis tersebut dapat disimpulkan bahwa bahasa
Bima mempunyai fonem /u/ dan /o/.
’
9. 6. Data bunyi /i/ dan /o/
Contoh data:- /mori/ ‘hidup’
/moro/ ‘mentah’
Analisis:
Bunyi /i/ dan /o/ dalam kedua data tersebut merupakan dua bunyi
yang berbeda pada kontras dalam lingkungan yang sama, karena
itu /i/ dan /o/ adalah dua fonem yang berbeda.
Berikut contoh data yang memperkuat bunyi /i/ dan /o/ dalam
kontras yang sama :
/karawi/ ‘kerja’ /hidi/ ‘tempat’ /fiki/
‘pikir’ /karawo/ ‘tikus’ /hido/ ‘lapar’
/fiko/‘kuping’
Jadi, dari rangkaian analisis tersebut dapat disimpulkan bahwa
bahasa Bima mempunyai fonem /i/ dan /o/.
STATE UNIVERSITY OFSTATE UNIVERSITY OF
MAKASSARMAKASSAR
JURUSANJURUSAN SASTRA INDONESIASASTRA INDONESIA
10. 7. Data bunyi /i/ dan /u/
Contoh data: - /nari/ ‘pelan’
/naru/ ‘panjang’
Analisis
Bunyi /i/ dan /u/ dalam kedua data tersebut merupakan dua bunyi yang berbeda
pada kontras dalam lingkungan yang sama , karena itu /i/ dan /u/ adalah dua
fonem yang berbeda. Berikut contoh data yang memperkuat dalam kontras
yang sama:
*/kapi/ ‘terjepit’ */tiki/ ‘tongkat’ */paki/ ‘buang’
/kapu/ ‘tutup’ /tiku/ ‘belok’ /paku/ ‘paku’
*/bati/ ‘batik’ */dari/‘iris’ * /mbari/ ‘racun’
/batu/ ‘ikut’ /daru/ ‘arang’ /mbaru/ ‘janda’
Jadi, dari rangkaian analisis tersebut dapat disimpulkan bahwa bahasa Bima
mempunyai fonem /i/ dan /u/.
STATE UNIVERSITY OFSTATE UNIVERSITY OF
MAKASSARMAKASSAR
JURUSANJURUSAN SASTRA INDONESIASASTRA INDONESIA
11. STATE UNIVERSITY OFSTATE UNIVERSITY OF
MAKASSARMAKASSAR
JURUSANJURUSAN SASTRA INDONESIASASTRA INDONESIA
8. Data bunyi /c/ dan /w/
Contoh data: - /cowa/ ‘bohong’
/wowa/ ‘ingus’
Analisis:
Bunyi /c/ dan /w/ dalam kedua data tersebut merupakan dua bunyi
yang berbeda pada kontras dalam lingkungan yang sama. Karena
itu, /c/ dan /w/ adalah dua fonem yang berbeda. Contoh lain yang
dapat menguatkan:
*/wiŋga/ ‘cari’ */caru/ ‘enak’ */conto/ ‘contoh’
/ciŋga/ ‘cungkil’ /waru/ ‘warung’ /wonto/ ‘cabut
Jadi, dari rangkaian analisis tersebut dapat disimpulkan bahwa
bahasa Bima mempunyai fonem /c/ dan /w/.
12. 9. Data bunyi /m/ dan /n/
Contoh data: - /maru/ ‘tidur’
/naru/ ‘panjang’
Analisis:
Bunyi /m/ dan /n/ dalam kedua data tersebut merupakan dua
bunyi yang berbeda pada kontras dalam lingkungan yang sama.
Karena itu, /m/ dan /n/ adalah dua fonem yang berbeda. Contoh
lain yang dapat menguatkan:
*/mawa/ ‘mangap’ */maŋga/‘masing’
/nawa/ ‘nyawa’ /naŋga/ ‘nangka’
Jadi, dari rangkaian analisis tersebut dapat disimpulkan bahwa
bahasa Bima mempunyai fonem /m/ dan /n/.
STATE UNIVERSITY OFSTATE UNIVERSITY OF
MAKASSARMAKASSAR
JURUSANJURUSAN SASTRA INDONESIASASTRA INDONESIA
13. 10. Data bunyi /b/ dan /p/
Contoh data: - /baju/ ‘baju’
/paju/ ‘payung’
Analisis:
Bunyi /b/ dan /p/ dalam kedua data tersebut merupakan dua
bunyi yang berbeda pada kontras dalam lingkungan yang
sama. Karena itu, /b/ dan /p/ adalah dua fonem yang berbeda.
Contoh lain yang dapat menguatkan:
*/patu/ ‘patung’ */pata/ ‘kenal’ */boro/‘borong’
/batu/ ‘ikut’ /bata/ ‘batal’ /poro/‘pendek’
Jadi, dari rangkaian analisis tersebut dapat disimpulkan bahwa
bahasa Bima mempunyai fonem /b/ dan /p/.
STATE UNIVERSITY OFSTATE UNIVERSITY OF
MAKASSARMAKASSAR
JURUSANJURUSAN SASTRA INDONESIASASTRA INDONESIA
14. 11. Data bunyi /l/ dan /p/
Contoh data: - /liŋga/ ‘bantal’
/piŋga/ ‘piring’
Analisis:
Bunyi /l/ dan /p/ dalam kedua data tersebut merupakan dua bunyi
yang berbeda pada kontras dalam lingkungan yang sama. Karena
itu, /l/ dan /p/ adalah dua fonem yang berbeda. Contoh lain yang
dapat menguatkan:
*/loŋa/ ‘pintar’ */landa/ ‘jual’ */lipa/ ‘lipat’
/poŋa/ ‘balik’ /panda/ ‘pandang’ /pipa/ ‘pipa’
Jadi, dari rangkaian analisis tersebut dapat disimpulkan bahwa
bahasa Bima mempunyai fonem /l/.
STATE UNIVERSITY OFSTATE UNIVERSITY OF
MAKASSARMAKASSAR
JURUSANJURUSAN SASTRA INDONESIASASTRA INDONESIA
15. 12. Data bunyi /c/ dan /k/
Contoh data: - /cafi/ ‘sapu’
/kafi/ ‘kafir’
Analisis:
Bunyi /l/ dan /p/ dalam kedua data tersebut merupakan dua
bunyi yang berbeda pada kontras dalam lingkungan yang
sama. Karena itu, /l/ dan /p/ adalah dua fonem yang
berbeda. Contoh lain yang dapat menguatkan:
*/caru/ ‘enak’ */campo/ ‘gabung’ */cumpu/ ‘habis’
/karu/ ‘karung’ /kampo/ ‘kampung’ /kumpu/ ‘tumpul’
Jadi, dari rangkaian analisis tersebut dapat disimpulkan
bahwa bahasa Bima mempunyai fonem /c/ dan /k/.
STATE UNIVERSITY OFSTATE UNIVERSITY OF
MAKASSARMAKASSAR
JURUSANJURUSAN SASTRA INDONESIASASTRA INDONESIA
16. 13. Data bunyi /k/ dan /b/
Contoh data: - /kece/ ‘pencet’
/bece/ /gembok’
Analisis:
Bunyi /k/ dan /b/ dalam kedua data tersebut merupakan dua
bunyi yang berbeda pada kontras dalam lingkungan yang
sama. Karena itu, /k/ dan /b/ adalah dua fonem yang berbeda.
Contoh lain yang dapat menguatkan:
*/kura/ ‘kurang’ */kala/ ‘merah’ */kola/ ‘botak’
/bura/ ‘putih’ /bala/ ‘iblis’ /bola/‘begadang’
Jadi, dari rangkaian analisis tersebut dapat disimpulkan bahwa
bahasa Bima mempunyai fonem /k/ dan /b/.
STATE UNIVERSITY OFSTATE UNIVERSITY OF
MAKASSARMAKASSAR
JURUSANJURUSAN SASTRA INDONESIASASTRA INDONESIA
17. 14. Data bunyi /t/ dan /b/
Contoh data: - /tunti/ ‘tulis’
/bunti/ ‘gantian‘
Analisis:
Bunyi /t/ dan /b/ dalam kedua data tersebut merupakan dua bunyi
yang berbeda pada kontras dalam lingkungan yang sama. Karena itu,
/t/ dan /b/ adalah dua fonem yang berbeda. Contoh lain yang dapat
menguatkan:
*/tere/ ‘miring’ */toro/ ‘saring’ */tala/ ‘bicara’
/bere/ ‘pegang’ /boro/ ‘borong’ /bala/ ‘iblis’
Jadi, dari rangkaian analisis tersebut dapat disimpulkan bahwa
bahasa Bima mempunyai fonem /t/ dan /b/.
STATE UNIVERSITY OFSTATE UNIVERSITY OF
MAKASSARMAKASSAR
JURUSANJURUSAN SASTRA INDONESIASASTRA INDONESIA
18. 15. Data bunyi /s/ dan /d/
Contoh data: - /sinci/ ‘cincin’
/dinci/ ‘sedot’
Analisis:
Bunyi /s/ dan /d/ dalam kedua data tersebut merupakan dua bunyi yang
berbeda pada kontras dalam lingkungan yang sama. Karena itu, /s/
dan /d/ adalah dua fonem yang berbeda. Contoh lain yang dapat
menguatkan:
*/sanda/ ‘sandal’ */sampa/ ‘sampan’ */sara/karena’
/danda/ ‘dandang /dampa/ ‘rata’ /dara/ ‘merpati
Jadi, dari rangkaian analisis tersebut dapat disimpulkan bahwa bahasa
Bima mempunyai fonem /s/ dan /d/.
STATE UNIVERSITY OFSTATE UNIVERSITY OF
MAKASSARMAKASSAR
JURUSANJURUSAN SASTRA INDONESIASASTRA INDONESIA
19. 16. Data bunyi /s/ dan /k/
Contoh data:- /safi/’sapu’
/kafi/ ‘kafir’
Analisis
Bunyi /s/ dan /k/ dalam kedua data tersebut merupakan dua bunyi yang
berbeda pada kontras dalam lingkungan yang sama , karena itu /s/ dan /k/
adalah dua fonem yang berbeda. Berikut contoh data yang memperkuat
dalam kontras yang sama:
*/sama/ ‘sama’ */sidi/ ‘pagi’ */sadua/ ‘berdua’
/kama/ ‘kamar’ /kidi/ ‘berdiri’
/kadua/‘berdua’
*/sandede/ ‘segitu’ * /karaipu/ ‘dilarikan’
/kandede/ ‘begitu’ /saraipu/ ‘masih siang’
Jadi, dari rangkaian analisis tersebut dapat disimpulkan bahwa bahasa Bima
mempunyai fonem /s/ dan /k/.
STATE UNIVERSITY OFSTATE UNIVERSITY OF
MAKASSARMAKASSAR
JURUSANJURUSAN SASTRA INDONESIASASTRA INDONESIA
20. 17. Data bunyi /k/ dan /d/
Contoh data: - /kani/ ‘pakaian’
/dani/ ‘muda’
Analisis:
Bunyi /k/ dan /d/ dalam kedua data tersebut merupakan dua bunyi
yang berbeda pada kontras dalam lingkungan yang sama. Karena
itu, /k/ dan /d/ adalah dua fonem yang berbeda. Contoh lain yang
dapat menguatkan:
*/karu/ ‘karung’ */kara/ ‘kering’ */dei/ ‘dalam’
/daru/ ‘arang’ /dara/ ‘merpati’ /kei/ ‘gatal’
Jadi, dari rangkaian analisis tersebut dapat disimpulkan bahwa
bahasa Bima mempunyai fonem /k/ dan /d/.
STATE UNIVERSITY OFSTATE UNIVERSITY OF
MAKASSARMAKASSAR
JURUSANJURUSAN SASTRA INDONESIASASTRA INDONESIA
21. 18. Data bunyi /l/ dan /d/
Contoh data: - /lampa/ ‘jalan’
/dampa/ ‘rata’
Analisis:
Bunyi /l/ dan /d/ dalam kedua data tersebut merupakan dua
bunyi yang berbeda pada kontras dalam lingkungan yang sama.
Karena itu, /l/ dan /d/ adalah dua fonem yang berbeda. Contoh
lain yang dapat menguatkan:
*/lara/ ‘kangkung’ */koro/ ‘ngamuk’ */kondo/ ‘kalung’
/dara/ ‘merpati’ /loro/ ‘lemas’ /londo/ ‘turun’
Jadi, dari rangkaian analisis tersebut dapat disimpulkan bahwa
bahasa Bima mempunyai fonem /l/ dan /d/.
STATE UNIVERSITY OFSTATE UNIVERSITY OF
MAKASSARMAKASSAR
JURUSANJURUSAN SASTRA INDONESIASASTRA INDONESIA
22. 19. Data bunyi /s/ dan /c/
Contoh data: - /sori/ ‘sungai’
/cori/ ‘miring’
Analisis:
Bunyi /s/ dan /c/ dalam kedua data tersebut merupakan dua
bunyi yang berbeda pada kontras dalam lingkungan yang sama.
Karena itu, /s/ dan /c/ adalah dua fonem yang berbeda. Contoh
lain yang dapat menguatkan:
*/saha/ ‘cabe’ */sampo/ ‘sampo’ */cao/‘berpapasan
/caha/ ‘rajin’ /campo/ gabung’ /sao/‘saos’
Jadi, dari rangkaian analisis tersebut dapat disimpulkan bahwa
bahasa Bima mempunyai fonem /s/ dan /c/.
STATE UNIVERSITY OFSTATE UNIVERSITY OF
MAKASSARMAKASSAR
JURUSANJURUSAN SASTRA INDONESIASASTRA INDONESIA
23. 20. Data bunyi /i/ dan /u/
Contoh data: - /nari/ ‘pelan’
/naru/ ‘panjang’
Analisis:
Bunyi /i/ dan /u/ dalam kedua data tersebut merupakan dua
bunyi yang berbeda pada kontras dalam lingkungan yang
sama. Karena itu, /i/ dan /u/ adalah dua fonem yang berbeda.
Contoh lain yang dapat menguatkan:
*/paki/ ‘buang’ */woi/ ‘gigi’ */rapu/ ‘rapat’
/paku/ ‘paku’ /wou/ ‘bau’ /rapi/ ‘rapi’
Jadi, dari rangkaian analisis tersebut dapat disimpulkan bahwa
bahasa Bima mempunyai fonem /i/ dan /u/.
STATE UNIVERSITY OFSTATE UNIVERSITY OF
MAKASSARMAKASSAR
JURUSANJURUSAN SASTRA INDONESIASASTRA INDONESIA
24. 21. Data bunyi /t/ dan /s/
Contoh data: - /sente/ ‘senter’
/tente/ ‘nenteng’
Analisis:
Bunyi /t/ dan /s/ dalam kedua data tersebut merupakan dua
bunyi yang berbeda pada kontras dalam lingkungan yang
sama. Karena itu, /t/ dan /s/ adalah dua fonem yang berbeda.
Contoh lain yang dapat menguatkan:
*/tanda/ ‘tanda’ */sampu/ ‘kotor’
*/temba/‘sumur/
sanda/ ‘sandal’ /tampu/ ‘tampung’ /semba/ ‘sembah’
Jadi, dari rangkaian analisis tersebut dapat disimpulkan bahwa
bahasa Bima mempunyai fonem /t/ dan /s/.
STATE UNIVERSITY OFSTATE UNIVERSITY OF
MAKASSARMAKASSAR
JURUSANJURUSAN SASTRA INDONESIASASTRA INDONESIA
25. b. Kontras dalam lingkungan yang mirip
1. Data bunyi /s/ dan /k/
Contoh data:- /sarau/’topi sawah’
/kariu/ ‘semua’
Analisis:
Bunyi /s/ dan /k/dalam kedua data tersebut merupakan dua bunyi yang
berbeda pada kontras dalam lingkungan yang mirip , karena itu /s/ dan /k/
adalah dua fonem yang berbeda. Berikut contoh data yang memperkuat
dalam kontras yang mirip:
*/saraŋge/ ‘ */sampu/ ‘kotor’
/karaŋgo/ ‘semut merah’ /kampo/ ‘kampungan’
*/sampela/ ‘remaja’ */kariu/ ‘semua’
/kampelu/ ‘penyot’ /sariwu/ ‘seribu’
Jadi, dari rangkaian analisis tersebut dapat disimpulkan bahwa bahasa Bima
mempunyai fonem /s/ dan /k/.
STATE UNIVERSITY OFSTATE UNIVERSITY OF
MAKASSARMAKASSAR
JURUSANJURUSAN SASTRA INDONESIASASTRA INDONESIA
26. 2. Data bunyi /m/ dan /n/
Contoh data: - /maŋgi/ ‘lama’
/naŋi/ ‘nangis’
Analisis :
Bunyi /m/ dan /n/ dalam kedua data tersebut merupakan dua bunyi
yang berbeda pada kontras dalam lingkungan yang mirip , karena
itu /m/ dan /n/ adalah dua fonem yang berbeda. Berikut contoh data
yang memperkuat dalam kontras yang sama:
*/maja/ ‘malu’ */mabu/ ‘jatuh’ */mbai/ ‘busuk’ */maŋgi/
‘lama’ /naji/ ‘najis’ /nadu/ ‘pucuk’ /ndai/ ‘kita’ /naŋga/
‘nanggka’
Jadi, dari rangkaian analisis tersebut dapat disimpulkan bahwa bahasa
Bima mempunyai fonem /m/ dan /n/.
STATE UNIVERSITY OFSTATE UNIVERSITY OF
MAKASSARMAKASSAR
JURUSANJURUSAN SASTRA INDONESIASASTRA INDONESIA
27. STATE UNIVERSITY OFSTATE UNIVERSITY OF
MAKASSARMAKASSAR
JURUSANJURUSAN SASTRA INDONESIASASTRA INDONESIA
3. Data bunyi /k/ dan /s/
Contoh data: */sapatu/ ‘sepatu’
/kapata/ ‘mengenal’
Analisis
Bunyi /k/ dan /s/ dalam kedua data tersebut merupakan dua bunyi yang
berbeda pada kontras dalam lingkungan yang mirip , karena itu /k/ dan /s/
adalah dua fonem yang berbeda. Berikut contoh data yang memperkuat
dalam kontras yang sama:
*/karawi/ ‘kerja’ */kande/ ‘tadi’ */karicu/ ‘kasi cepat’
/karai/ ‘dilarikan’ /sando/ ‘dukun’ /sariwu/ ‘seribu’
*/sarai/ ‘siang’
/sarei/ ‘halaman’
Jadi, dari rangkaian analisis tersebut dapat disimpulkan bahwa bahasa Bima
mempunyai fonem /k/ dan /s/.
28. STATE UNIVERSITY OFSTATE UNIVERSITY OF
MAKASSARMAKASSAR
JURUSANJURUSAN SASTRA INDONESIASASTRA INDONESIA
4. Data bunyi /i/ dan /u/
contoh data: -/kari’i/ ‘burung’
/karu’u/ ‘lanjuti’
Analisis
Bunyi /i/ dan /u/ dalam kedua data tersebut merupakan dua bunyi
yang berbeda pada kontras dalam lingkungan yang mirip , karena
itu /i/ dan /u/ adalah dua fonem yang berbeda. Berikut contoh data
yang memperkuat dalam kontras yang sama:
*/fiki/ ‘pikir’ */ndi’i/ ‘turun hujan’ */dari/ ‘iris’
/wiku/ ‘lipat’ /nda’u/ ‘jahit” /karu/ ‘karung
*/kambuti/ ‘rumah ayam’
/kabutu/ ‘atap’
Jadi, dari rangkaian analisis tersebut dapat disimpulkan bahwa bahasa
Bima mempunyai fonem /i/ dan /u/.
29. STATE UNIVERSITY OFSTATE UNIVERSITY OF
MAKASSARMAKASSAR
JURUSANJURUSAN SASTRA INDONESIASASTRA INDONESIA
1. Data bunyi /s/ dan /k/
Contoh data: /sa gini/Ƞ ‘sebiji’
/ka ginda/Ƞ ‘bergetar’
Analisis:
Bunyi /s/ dan /k/ dalam kedua data tersebut merupakan tiga bunyi
yang berbeda pada kontras dalam lingkungan yang berbeda , karena
itu /s/ dan /k/ adalah dua fonem yang berbeda. Berikut contoh data
yang memperkuat dalam kontras yang berbeda:
*/sinci/ ‘cincin’ */sarome/ ‘senyum’
/ki gi/Ƞ ‘jari’ /karami/ ‘kramik’
Jadi, dari rangkaian analisis tersebut dapat disimpulkan bahwa
bahasa Bima mempunyai fonem /s/ dan /k/.
c. kontras dalam Lingkungan yang Berbeda
30. 2. Data bunyi /a/ dan /e/
Contoh data: /sara ge/Ƞ ‘baruga’
/sare a/Ƞ ‘terlentang’
Analisis:
Bunyi /a/ dan /e/ dalam kedua data tersebut merupakan dua bunyi
yang berbeda pada kontras dalam lingkungan yang berbeda , karena itu /a/
dan /e/ adalah dua fonem yang berbeda.
Jadi, dari rangkaian analisis tersebut dapat disimpulkan bahwa bahasa
Bima dalam fonem /a/ dan /e/ pada kontras dalam lingkungan yang
berbeda, untuk sementara waktu kami anggap sebagai data yang ambigu,
karena dari dua fonem tersebut belum kami temukan contoh data yang
memperkuat dalam kontras lingkungan yang berbeda.
31. 3. Data bunyi /a/ dan /u/
Contoh data: /warajar / ‘adakah’
/aruraja/ ‘lebaran’
Analisis:
Bunyi /a/ dan /u/ dalam kedua data tersebut merupakan dua bunyi yang
berbeda pada kontras dalam lingkungan yang berbeda , karena itu /a/ dan /u/
adalah dua fonem yang berbeda.
Jadi, dari rangkaian analisis tersebut dapat disimpulkan bahwa bahasa Bima
dalam fonem /a/ dan /u/ pada kontras dalam lingkungan yang berbeda, untuk
sementara waktu kami anggap sebagai data yang ambigu, karena dari dua fonem
tersebut belum kami temukan contoh data yang memperkuat dalam kontras
lingkungan yang berbeda.
32. 4. Data bunyi a/ dan /o/
Contoh data: /santuda/ ‘tersesat’
/wontuda/ ‘terbit’
Analisis:
Bunyi /a/ dan /o/ dalam kedua data tersebut merupakan dua
bunyi yang berbeda pada kontras dalam lingkungan yang berbeda ,
karena itu /a/ dan /o/ adalah dua fonem yang berbeda
Berikut contoh data yang memperkuat dalam kontras yang
berbeda:
*/sampula/ ‘bodoh’ */sarusa/ ‘gersang’
/sa kolo/Ƞ ‘terlepas’ /sarome/ ‘senyum
Jadi, dari rangkaian analisis tersebut dapat disimpulkan bahwa
bahasa Bima mempunyai fonem /a/ dan /o/.
33.
34. 2. Data bunyi /a/ dan /i/
Contoh data: /mpula / ‘bodoh’
/mpuli/ ‘bodoh’
Analisis:
Bunyi /a/ dan /i/ dalam kedua data tersebut merupakan dua bunyi yang
berbeda pada distribusi komplementer namun tidak dapat membedakan
arti,dan yang menjadi induk dari dua fonem tersebut adalah fonem /a/.
Berikut contoh data yang memperkuat dalam distribusi komplementer:
*/weta/ ‘mengeluh’ induk
/weti/ ‘mengeluh’
Jadi, dari rangkaian analisis tersebut dapat disimpulkan bahwa bahasa Bima
mempunyai fonem /a/ dan /i/ pada distribusi komplementer.
35. 3. Data bunyi /o/ dan /u/
Contoh data: /kancao / ‘adu’
/kancau/ ‘adu’
Analisis:
Bunyi /o/ dan /u/ dalam kedua data tersebut merupakan dua bunyi yang
berbeda pada distribusi komplementer namun tidak dapat membedakan
arti,dan yang menjadi induk dari dua fonem tersebut adalah fonem /o/. Berikut
contoh data yang memperkuat dalam distribusi komplementer:
*/kacolu/ ‘sejuk’ induk
/kacolo/‘sejuk’
Jadi, dari rangkaian analisis tersebut dapat disimpulkan bahwa bahasa Bima
mempunyai fonem /o/ dan /u/ pada distribusi komplementer.
36. 4. Data bunyi /k/ dan /s/
Contoh data: /kadua / ‘berdua’
/sadua/ ‘berdua’
Analisis:
Bunyi /k/ dan /s/ dalam kedua data tersebut merupakan dua bunyi yang
berbeda pada distribusi komplementer namun tidak dapat membedakan
arti,dan yang menjadi induk dari dua fonem tersebut adalah fonem /k/.
Berikut contoh data yang memperkuat dalam distribusi komplementer:
*/kambou/ ‘pamer’ induk
/sambou/‘pamer’
Jadi, dari rangkaian analisis tersebut dapat disimpulkan bahwa bahasa Bima
mempunyai fonem /k/ dan /s/ pada distribusi komplementer.
37. 5. Data bunyi /a/ dan /e/
Contoh data: /sarusa / ‘tidak nyaman’
/saruse/ ‘tidak nyaman’
Analisis:
Bunyi /a/ dan /e/ dalam kedua data tersebut merupakan dua bunyi yang
berbeda pada distribusi komplementer namun tidak dapat membedakan
arti,dan yang menjadi induk dari dua fonem tersebut adalah fonem /a/. Berikut
contoh data yang memperkuat dalam distribusi komplementer:
*/kandai/ ‘kenai’ :> induk */karo a/Ƞ ‘berlubang’ :> induk
/kandei/‘kenai’ /karo e/Ƞ ‘berlubang’
Jadi, dari rangkaian analisis tersebut dapat disimpulkan bahwa bahasa Bima
mempunyai fonem /a/ dan /e/ pada distribusi komplementer
38. Kesimpulan :
Dari analisis data yang telah kami tampilkan di atas. Menyimpulkan
bahwa, dalam bahasa Bima terdapat dua puluh satu fonem,
diantaranya: /a/, /b/, /c/, /d/, /e/, /f/, /g/, /h/, /i/, /j/, /k/, /l/, /m/, /n/,
/o/, /p/, /r/, /s/, /t/, /u/ dan /w/. Dari fonem-fonem di atas terdapat lima
fonem vokal yaitu : /a/, /i/, /u/, /e/, /o/. Dan terdapat pula enam belas
fonem konsonan yaitu: /b/,/c/, /d/, /f/, /g/, /h/, /j/, /k/, /l/, /m/, /n/, /p/,
/r/, /s/, /t/ dan /w/. Serta terdapat delapan fonem yang berperan dalam
dua lingkungan yaitu, lingkungan yang dapat membedakan arti dan
tidak membedakan arti atau tergolong dalam distribusi komplementer.
Di antaranya fonem-fonem tersebut adalah /g/, /k/, /a/, /i/, /o/, /u/, /s/
dan /e/.