3. Contoh : /Abang/ ‘kakak laki-laki’
/Abeng/ ‘pangilan teman laki’
Analisis : Bunyi /abang/ dan /abeng/ dalam kedua data tersebut
merupakan dua bunyi yang berada pada kontras dalam lingkungan
yang sama. Karena itu /abang/ dan /abeng/ adalah dua fonem yang
berbeda
Hal tersebut dapat dibuktikan dengan contoh data lain yaitu :
1. / Asek / ‘Asik’
/ Asak/ ‘asa’
2. /asem/ ‘kecut’
/asam/ ‘bau’
Jadi dari analisis tersebut dapat di simpulkan bahwa bahasa
Bangka/Belitung mempunyai fonem /a/ dan /e/.
4. Contoh : /Langok/ ‘bosan’
/Lungok/ ‘jenuh’
Analisis : Bunyi /langok/ dan /lungok/ dalam kedua data tersebut merupakan
dua bunyi yang berada pada kontras dalam lingkungan yang sama. Karena itu
/e/ dan /u/ adalah dua fonem yang berbeda
Hal tersebut dapat dibuktikan dengan contoh data lain yaitu :
1. /pacak/ ‘bisa’
/pucak/ ‘perbaiki’
2. /ama/ ‘nenek’
/amu/ ‘mau’
3. /usa/ ‘jangan’
/asu/ ‘jaga’
Jadi dari analisis tersebut dapat di simpulkan bahwa bahasa Bangka/Belitung
mempunyai fonem /a/ dan /u/.
5. Contoh : /Bunting/ ‘hamil’
/Binting/ ‘peneliti’
Analisis : Bunyi /binting/ dan /bunting/ dalam kedua data tersebut merupakan dua bunyi yang berada pada kontras
dalam lingkungan yang sama. Karena itu /i/ dan /u/ adalah dua fonem yang berbeda.
Hal tersebut dapat dibuktikan dengan contoh data lain yaitu :
1. /Die/ ‘dia’
/Due/ ‘dua’
2. /Gile/` ‘gila’
` /Gule/` ‘permen’
3. /Bilo/ ‘bodoh’
/bulo/ ‘bambu’
4. /cerubu/ ‘jorok’
/ceribu/ ‘seribu’
Jadi dari analisis tersebut dapat di simpulkan bahwa bahasa Bangka/Belitung mempunyai fonem
/i/ dan /u/.
6. Contoh : /kantit/ ‘teman’
/kantet/ ‘robek’
Analisis : Bunyi /kantit/ dan /kantet/ dalam kedua data
tersebut merupakan dua bunyi yang berada pada kontras
dalam lingkungan yang sama. Karena itu /i/ dan /e/ adalah
dua fonem yang berbeda.
Hal tersebut dapat dibuktikan dengan contoh data lain
yaitu :
1. /Ge/ ‘juga’
/Gi/ ‘pergi’
Jadi dari analisis tersebut dapat di simpulkan bahwa bahasa
Bangka/Belitung mempunyai fonem /i/ dan /e/.
7. Contoh : /cumane / ‘cuma’
/cemane/ ‘gimana’
Analisis : Bunyi /u/ dan /e/ dalam kedua data tersebut
merupakan dua bunyi yang berada pada kontras dalam
lingkungan yang sama. Karena itu /u/ dan /e/ adalah dua fonem
yang berbeda.
Hal tersebut dapat dibuktikan dengan contoh data lain yaitu :
1. /amun/ ‘jika’
/amen/ ‘amin’
2./Burok/ ‘jelek
/Berok/ ‘sejenis kera’
Jadi dari analisis tersebut dapat di simpulkan bahwa bahasa
Bangka/Belitung mempunyai fonem /u/ dan /e/.
9. Contoh : /Kepek/ ‘penyok’
/Kepet/ ‘tidak bening’
Analisis : Bunyi /kepek/ dan /kepet/ dalam kedua data
tersebut merupakan dua bunyi yang berada pada kontras
dalam lingkungan yang sama. Karena itu /k/ dan /t/ adalah
dua fonem yang berbeda.
Hal tersebut dapat dibuktikan dengan contoh data lain yaitu :
1./Kosek/ ‘cuci’
/ Koset/ ‘korek api’
Jadi dari analisis tersebut dapat di simpulkan bahwa bahasa
Bangka/Belitung mempunyai fonem /k/ dan /t/.
10. Contoh : /bentel/ ‘jegal’
/bentet/ ‘bengkak’
Bunyi /bentel/ dan /bentet/ dalam kedua data tersebut
merupakan dua bunyi yang berada pada kontras dalam
lingkungan yang sama. Karena itu /l/ dan /t/ adalah
dua fonem yang kontrak yang berbeda.
Hal tersebut dapat dibuktikan dengan contoh data lain
yaitu :
1./bontel/ ‘bungkusan’
/bontet/ ‘anak kecil gemuk’
11. Data bunyi /u/ dan /o/
Contoh : /Suru/ ‘suruh’
/Soro/ ‘sulit’
Analisis : Bunyi /suru/ dan /suro/ dalam kedua data
tersebut merupakan dua bunyi yang berada pada kontras
dalam lingkungan yang mirip. Karena itu /u/ dan /i/ adalah
dua fonem yang kontrak yang berbeda.
Hal tersebut dapat dibuktikan dengan contoh data lain yaitu :
1./Tudung/ ‘topi’
/Todong/ ‘tusuk’
Jadi dari analisis tersebut dapat di simpulkan bahwa bahasa
Bangka/Belitung mempunyai fonem /u/ dan /o/.
12. Data bunyi /a/ dan /i/
Contoh : /Piring/ ‘sejenis tempat makan’
/Parang/ ‘pisau yang besar’
Analisis : Bunyi /parang/ dan /piring/ dalam kedua data
tersebut merupakan dua bunyi yang berada pada kontras
dalam lingkungan yang mirip. Karena itu /p/ dan /r/
adalah dua fonem kontrak yang berbeda.
Hal tersebut dapat dibuktikan dengan contoh data lain yaitu :
1./Bilik/ ‘belok’
/Belek/ ‘kotoran mata’
Jadi dari analisis tersebut dapat di simpulkan bahwa bahasa
Bangka/Belitung mempunyai fonem /a/ dan /i/.
13. Data bunyi /e/ dan /a/
Contoh : /Lenroŋ/ ‘Belut’
/Lanjoŋ/ ‘Tinggi’
Analisis : Bunyi /e/ dan /a/ dalam kedua data tersebut merupakan dua bunyi
yang berada pada kontras dalam lingkungan yang berbeda. Karena itu /e/ dan
/a/ adalah dua fonem yang berbeda.
Hal tersebut dapat dibuktikan dengan contoh data lain yaitu :
1./NyamƏŋ/ ‘rimbun/semak’
/Nyaraŋ/ ‘serang’
2./RƏnrƏŋ/ ‘Menetap’
/Ranjaŋ/ ‘Tempat Tidur’
3./Labbų/ ‘Tepung sayur’
/LƏbbi/ ‘lebih’
Jadi dari analisis tersebut dapat di simpulkan bahwa bahasa bangka/belitung
mempunyai fonem /e/ dan /a/.
14. Jadi dari analisis bahasa Bangka
Belitung dapat disimpulkan bahwa
mempunyai fonem vokal /a/,/i/,/u/,/e/
dan /o/ dan untuk sementara yang saya
temukan mempunyai fonem konsonan
/k/,/t/,/l/ .