1. LAPORAN AKTUALISASI
Upaya Peningkatan Pemahaman Petani mengenai Pengendalian
Hama Terpadu dengan Penyusunan Pedoman Pengendalian Hama
Terpadu pada Tanaman Padi di Kecamatan Sungai Kunyit
Kabupaten Mempawah
DISUSUN OLEH :
Nama : Satriani, S.P
NIP : 19950911 202012 2 010
Nomor Absen : 27
BADAN KEPEGAWAIAN DAN PENGEMBANGAN
SUMBER DAYA MANUSIA KABUPATEN MEMPAWAH
BEKERJASAMA DENGAN BADAN PENGEMBANGAN
SUMBER DAYA MANUSIA PROVINSI KALIMANTAN BARAT
TAHUN 2021
2.
3.
4.
5. i
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah Subhanahuwata’ala, atas rahmat dan
hidayah-Nya penulis dapat menyelesaikan laporan aktualisasi Nilai – Nilai
Dasar Aparatur Sipil Negara tepat pada waktunya dengan judul “Upaya
Peningkatan Pemahaman Petani mengenai Pengendalian Hama
Terpadu dengan Penyusunan Pedoman Pengendalian Hama Terpadu
pada Tanaman Padi di Kec. Sungai Kunyit Kab. Mempawah”. laporan
aktualisasi ini disusun sebagai tugas akhir dalam mengikuti Pelatihan
Dasar CPNS Gelombang III Angkatan LXXVI tahun 2021 yang
diselenggarakan oleh Pemerintah Kabupaten Mempawah bekerjasama
dengan Badan Kepegawaian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia
Kabupaten Mempawah.
penyusunan laporan aktualisasi ini tentunya tidak terlepas dari
bantuan berbagai pihak. oleh karena itu, penulis mengucapkan
terimakasih yang tak terhingga kepada semua pihak yang telah membantu
dalam proses penyusunan laporan aktualisasi ini, antara lain kepada :
1. Ibu Hj. Erlina, SH, MH. Selaku Bupati Kabupaten Mempawah
2. Bapak Drs. Sumanto, M.Si. selaku Plt Kepala BKPSDM Kabupaten
Mempawah
3. Bapak Gusti Basrun, S.Pi. Selaku Kepala Dinas Pertanian, Ketahanan
Pangan dan Perikanan Kabupaten Mempawah
4. Bapak Ibnu Santara, A.Md. selaku mentor yang telah memberikan
dukungan, bimbingan, arahan dan motivasi
5. Bapak Agus Wiono, S.St, Pi, MM. selaku Coach yang telah
memberika arahan dan masukan selama penyusunan LAPORAN
AKTUALISASI
6. Bapak Drs. Akramudin, M.Si selaku penguji
7. Seluruh Panitia dan pendamping peserta Pelatihan Dasar CPNS
Gelombang III Angkatan LXXVI tahun 2021 selaku penyelenggara
kegiatan
8. Seluruh Widyaiswara yang telah memberikan ilmu, bimbingan dan
motivasi selama kegiatan pembelajaran
6. ii
9. Kedua orang tua Bapak A. Karim dan Ibu Jaimah yang telah
memberikan dukungan dan doa baik secara moril maupun materi
kepada penulis
10. Rekan penyuluh pertanian yang telah memberikan dukungan,
masukan dan semangat kepada penulis
11. Rekan peserta pelatihan Dasar CPNS Gelombang III Angkatan LXXVI
tahun 2021 selalu kompak dan semangat selama kegiatan
Laporan aktualisasi ini masih banyak kekurangan dan jauh dari
kesempurnaan. oleh karena itu masukan dari berbagai pihak sangat
diharapkan sehingga laporan aktualisasi ini menjadi lebih baik. semoga
laporan aktualisasi ini dapat memberikan manfaat bagi pembaca secara
umum dan bagi penulis secara khusus.
Mempawah, 26 Mei 2021
Penulis
Satriani, S.P
NIP. 19950911 202012 2 010
7. iii
DAFTAR ISI
Halaman
LEMBAR PERSETUJUAN
BERITA ACARA
LEMBAR PENGESAHAN
KATA PENGANTAR ..................................................................................i
DAFTAR ISI ............................................................................................. iii
DAFTAR GAMBAR .................................................................................. iv
DAFTAR TABEL .......................................................................................v
BAB I PENDAHULUAN .................................................................1
A. Latar Belakang ................................................................1
B. Tujuan .............................................................................2
C. Manfaat ...........................................................................2
BAB II GAMBARAN UMUM ............................................................3
A. Profil Organisasi ..............................................................3
B. Keadaan Organisasi ........................................................3
C. Visi dan Misi ....................................................................4
D. Struktur Organisasi ..........................................................5
E. Tupoksi ............................................................................6
F. Ruang Lingkup Tugas Peseerta .......................................6
BAB III NILAI-NILAI DASAR DAN PERANAN ASN .........................9
A. Identifikasi Nilai-nilai Dasar ASN ......................................9
B. Peranan dan Kedudukan PNS dalam Kerangka NKRI ...14
BAB IV RANCANGAN AKTUALISASI ............................................17
A. Identifikasi Isu dan Permasalahan .................................17
B. Keterkaitan Substansi Mata Pelatihan ...........................25
C. Jadwal Implementasi Aktual ..........................................35
BAB V LAPORAN AKTUALISASI .................................................36
A. Pelaksanaan Kegiatan Aktualisasi .................................36
B. Strategi Pembimbingan ..................................................62
C. Jadwal Konsultasi dengan Mentor .................................63
D. Jadwal Konsultasi dengan Coach ..................................64
8. iv
BAB VI PENUTUP .........................................................................65
DAFTAR PUSTAKA ................................................................................66
BIODATA PESERTA
9. v
DAFTAR GAMBAR
Halaman
Gambar 1 Lima Tingkatan Akuntabilitas .................................................10
Gambar 2 Data Kelompok Tani pada Aplikasi SIMLUHTAN ...................19
Gambar 3 Hasil Penilaian Kelas Kelompok Tani .....................................20
10. vi
DAFTAR TABEL
Halaman
Tabel 1 Sumber Daya Aparatur (SDA) Berdasarkan Golongan dan
Pendidikan ...........................................................................4
Tabel 2 Analisis isu prioritas melalui metode APKL ........................21
Tabel 3 Analisis masalah pokok melalui metode USG ....................22
Tabel 4 Keterkaitan Substansi Mata Pelatihan ...............................25
Tabel 5 Jadwal Implementasi Aktualisasi .......................................35
Tabel 6 Konsultasi dengan Mentor .................................................36
Tabel 7 Identifikasi Hama Penyakit pada Tanaman Padi ................40
Tabel 8 Identifikasi Potensi Ekosistem Setempat ...........................44
Tabel 9 Rekapitulasi Data Hama Penyakit dan Data
Ekosistem Setempat ..........................................................47
Tabel 10 Konsultasi dengan POPT Kec. Sungai Kunyit ....................52
Tabel 11 Penyusunan Pedoman Pengendalian Hama Terpadu
pada Tanaman Padi di Kec. Sungai Kunyit ........................55
Tabel 12 Sosialisasi Pedoman Pengendalian Hama Terpadu
pada Tanaman Padi kepada Kelompok Tani .....................59
11. 1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Berdasarkan Undang-undang Nomor 5 tahun 2014 tentang
Aparatur Sipil Negara (ASN) dan merujuk pada ketentuan pasal 63 ayat
(3) dan ayat (4) UU ASN, CPNS wajib menjalani masa percobaan yang
dilaksanakan melalui proses pelatihan terintegrasi untuk membangun
integritas moral, kejujuran, semangat, dan motivasi nasionalisme dan
kebangsaan, karakter kepribadian yang unggul dan bertanggung jawab,
dan memperkuat profesionalisme serta kompetensi bidang.
Kegiatan pelatihan yang memadukan pembelajaran klasikal dan
non klasikal di tempat pelatihan dan di tempat kerja memungkinkan
seorang CPNS mampu menginternalisasikan, menerapkan dan
mengaktualisasikan serta menjadikannya suatu kebiasaan (habituasi),
harapannya dapat menghasilkan PNS professional yang berkarakter
dalam melaksanakan tugas dan jabatannya sebagai pelaksana
kebijakan publik, pelayan publik, serta perekat dan pemersatu bangsa.
Perubahan nomenklatur pelatihan prajabatan menjadi pelatihan
dasar CPNS merupakan salah satu jenis pelatihan yang strategis pasca
UU ASN dalam rangka pembentukan karakter dan kemampuan PNS
dalam bersikap dan bertindak secara professional mengelola tantangan
dan masalah keragaman sosial kultural dengan menggunakan
perspektif Whole of Government dan pelayanan publik yang didasari
nilai-nilai ANEKA yang meliputi Akuntabilitas, Nasionalisme, Etika
Publik, Komitmen Mutu dan Anti Korupsi (BKPSDM Kab. Mempawah,
2021)
Perkembangan teknologi informasi yang semakit pesat
menyebabkan kebutuhan akan akses informasi ikut meningkat. PNS
Penyuluh Pertanian sebagai agen penyebarluasan informasi berperan
penting dalam memberikan informasi kepada petani dalam rangka
meningkatkan pengetahuan petani. Dalam rangka mewujudkan petani
yang mandiri melalui peningkatan pengetahuan, sikap dan keterampilan
12. 2
petani, penyuluh menemukan beberapa isu dalam pelaksanaan
tugasnya. Oleh karena itu, penulis sebagai calon PNS harus
menerapkan nilai-nilai dasar PNS pada unit kerja Balai Penyuluhan
Pertanian Kecamatan Sungai Kunyit untuk mengatasi isu
permasalahan tersebut.
B. Tujuan
Tujuan penyusunan laporan aktualisasi ini adalah untuk
membentuk ASN profesional yang berkarakter yaitu ASN yang
karakternya dibentuk oleh sikap dan perilaku disiplin PNS, nilai-nilai
dasar PNS, dan pengetahuan tentang kedudukan dan peran ASN
dalam NKRI serta menguasai bidang tugasnya sehingga mampu
melaksanakan tugas dan perannya secara profesional sebagai pelayan
masyarakat.
Terdapat beberapa tujuan dilaksanakannya kegiatan aktualisasi di
Balai Penyuluhan Pertanian Kecamatan Sungai Kunyit, berhubungan
dengan nilai-nilai dasar PNS yaitu :
1. Mampu menunjukan sikap perilaku bela Negara
2. Mengaktualisasikan nilai-nilai dasar PNS dalam pelaksanaan tugas
jabatannya
3. Mengaktualisasikan kedudukan dan peran PNS dalam kerangka
Negara Kesatuan Republik Indonesia
4. Menunjukkan penguasaan kompetensi teknis yang dibutuhkan
sesuai dengan bidang tugas
C. Manfaat
Diharapkan dengan terlaksananya kegiatan aktualisasi di Balai
Penyuluhan Pertanian Kecamatan Sungai Kunyit dapat memberi
manfaat dalam membentuk PNS Profesional dalam mengaktualisasikan
sikap dan perilaku disiplin PNS, nilai-nilai dasar PNS, dan pengetahuan
tentang kedudukan dan peran PNS dalam NKRI, serta menguasai
bidang tugasnya sehingga mampu melaksanakan tugas dan perannya
secara profesional sebagai pelayan masyarakat
13. 3
BAB II
GAMBARAN UMUM ORGANISASI
A. Profil Organisasi
Dinas Pertanian, Ketahanan Pangan Dan Perikanan Kabupaten
Mempawah terbentuk sejak tahun 2016 berdasarkan Peraturan Bupati
Mempawah Nomor 49 tahun 2016 tentang Kedudukan, Susunan
Organisasi, Tugas dan Fungsi serta Tata Kerja Dinas Pertanian,
Ketahanan Pangan Dan Perikanan Kabupaten Mempawah yang
ditetapkan pada tanggal 23 Desember 2016, yang beralamat di Jl.
Raden Kusno, Tengah, Mempawah Hilir Kalimantan Barat. Dipimpin
oleh seorang Kepala Dinas yang berkedudukan dibawah dan
bertanggung jawab kepada Bupati melalui Sekretaris Daerah (Bupati
Mempawah, 2016)
Dinas Pertanian, Ketahanan Pangan dan Perikanan
menyelenggarakan fungsi penyediaan dan pelayanan dibidang
pertanian daerah yang bersifat sarana dan prasarana pertanian, serta
melakukan pembinaan kegiatan pembangunan pertanian tanaman
pangan, hortikultura, peternakan dan perkebunan melalui penyuluhan
pertanian, merumuskan kebijakan pertanian, memutus kebijakan
bidang pangan, administrasi ketatausahaan pertanian, pembinaan
teknis pada pihak-pihak bidang pertanian, memastikan ketersedian
pupuk pertanian, hingga penyaluran bantuan alat dan mesin pendukung
pertanian (Bupati Mempawah, 2016).
B. Keadaan Organisasi
Dinas Pertanian, Ketahanan Pangan dan Perikanan Kabupaten
Mempawah pada tahun 2020 didukung oleh aparatur/pegawai
sebanyak 168 orang untuk mewujudkan pelaksanaan pembangunan
pertanian dan perikanan di Kabupaten Mempawah, yang terdiri dari
bagian Administrasi, Bidang Peternakan dan Kesehatan Hewan,
Perikanan, Perkebunan, Tanaman Pangan dan Hortikultura, Ketahanan
Pangan dan Bidang Penyuluhan (DPKPP Kab. Mempawah, 2019).
14. 4
Tabel 1. Sumber Daya Aparatur (SDA) Berdasarkan Golongan dan
Pendidikan
No
Eselon/
non
Eselon
Golongan Pendidikan
I II III IV Jml SD SMP SMA D1 D3 S1 S2 Jml
1. Eselon II - - - 1 1 - - - - - 1 - 1
2. Eselon III - - 1 5 6 - - - - - 2 4 6
3. Eselon IV - - 13 3 16 - - - - 1 11 4 16
4. Non Eselon 1 27 104 13 145 1 - 51 - 10 75 7 145
Jumlah 1 27 119 22 168 1 - 51 - 11 89 15 168
Total pegawai di bagian penyuluhan berjumlah 53 orang dan
khusus di Balai Penyuluh pertanian Kecamatan Sungai Kunyit pegawai
penyuluh pertanian berjumlah 6 orang, terdiri dari Koordinator Balai
Penyuluhan Pertanian Kecamatan dan 5 orang penyuluh pertanian.
C. Visi dan Misi Organisasi
1. Visi Organisasi
Dinas Pertanian, Ketahanan Pangan dan Perikanan Kabupaten
Mempawah memiliki visi yaitu “Terwujudnya Kesejahteraan
Masyarakat Sektor Pertanian Dan Perikanan Yang Berorientasi
Agribisnis, Berdaya Saing Dan Berwawasan Lingkungan”.
2. Misi Organisasi
Dalam rangka mewujudkan visi organisasi, Dinas Pertanian,
Ketahanan Pangan dan Perikanan Kabupaten Mempawah memiliki
misi sebagai berikut :
a. Meningkatkan Pelayanan Prima
b. Meningkatkan Sumber Daya Manusia, Aparatur dan Masyarakat
c. Mengembangkan Potensi Pertanian, Peternakan, Perkebunan,
Perikanan dan Ketahanan Pangan Berbasis Kerakyatan dan
Berorientasi Pengembangan Ekonomi Melalui Pendekatan
Agribisnis dan Inovasi Teknologi berkelanjutan (DPKPP Kab.
Mempawah,2019).
15. 5
D. Struktur Organisasi
STRUKTUR ORGANISASI
DINAS PERTANIAN, KETAHANAN PANGAN DAN PERIKANAN
Ir. MOHAMMAD IQBAL SUPATRA, MT
PEMBINA TINGKAT I - IV/b
NIP. 196909190 199403 1 004
PLT. KASUBBAG PLT. KASUBBAG
UMUM APARATUR
DADANG GUNAWAN, SE BUYUNG DARWIN, SE AGUS RAMADHANI, SE, M. AB
PENATA TINGKAT I - III/d PENATA MUDA TK. I - III/b PENATA MUDA TK. I - III/b
NIP. 19760418 200604 1 014 NIP.19760511 200604 1 009 NIP.19790816 200604 1 011
KEPALA BIDANG KEPALA BIDANG KEPALA BIDANG KEPALA BIDANG KEPALA BIDANG BIDANG
TANAMAN PANGAN DAN PETERNAKAN DAN PERKEBUNANAN PENYULUHAN KETAHANAN PANGAN PERIKANAN
HORTIKULTURA KESWAN ERI RIZALDI, SP, M. NatRes. S Ir. M ASWAN GHAZALI, M.Si Ir. AGUS PURWONO HASTO PRIYARSO,S.Pi
IRMA SURYANINGSIH, SP Drh. TIKA NURHAYATI PEMBINA - IV/a PEMBINA Tk. 1 - IV/B PEMBINA TINGKAT I - IV/b PENATA Tk. I - III/d
PEMBINA - IV/a PEMBINA - IV/a NIP.19751017 199903 1 005 NIP.19640921 199303 1 003 NIP.19670813 200502 1 001 NIP.19670103 199403 1 007
NIP.19691209 199803 2 002 NIP.19720423 200003 2 002
KEPALA SEKSI KEPALA SEKSI KEPALA SEKSI SEKSI
KEPALA SEKSI PRODUKSI DAN BINA PROGRAMA DAN KETERSEDIAAN, PERIKANAN
PRODUKSI USAHA PERKEBUNAN INFORMASI KEAMANAN DAN TANGKAP
PETERNAKAN PENYULUHAN KERAWANAN PANGAN ANWARDIN, S.PKP
HERMANTO, S.Pt, M.Sc JULINA, SP HARDJUDIN, S.PKP PENATA Tk. I - III/d
ADE KUSUMA AKBAR, SP, MMA PENATA- III/C PENATA TINGKAT I - III/d PENATA TINGKAT I - III/d NIP.19711003 199703 1 003
PENATA TINGKAT I - III/C NIP.19780209 199103 1 001 NIP.19630420 198703 2 011 NIP.19670401 199003 1 018
NIP.19610815 200903 1 001
KEPALA SEKSI KEPALA SEKSI KEPALA SEKSI KEPALA SEKSI SEKSI
KEPALA SEKSI KESEHATAN HEWAN PERLINDUNGAN PENGEMBANGAN DISTRIBUSI DAN PERIKANAN
PERLINDUNGAN Drh. ABDUL RAHMAN TANAMAN SDM DAN KONSUMSI BUDIDAYA
TANAMAN PANGAN PENATA Tk.I - III/D PERKEBUNAN KELEMBAGAAN Ir. DIMYATI MUNZIRI SARKAWI, S.Pi
DAN HORTIKULTURA NIP.19810612 200903 1 004 KURNIAWATI, SP PETANI DAN NELAYAN PENATA TINGKAT I - III/d PENATA TINGKAT I - III/d
RUSMIARDI, SP IBNU SANTARA, A.Md NIP.19660708 199903 2 002 NIP.19750602 200312 1 007
PENATA Tk I - III/d PENATA TINGKAT I - III/d
NIP.19640708 199903 2 002 NIP.19630803 199103 1 013
SEKSI
PENGOLAHAN
KEPALA SEKSI DAN USAHA
SARANA DAN PEMASARAN
PRASARANA AHMAD KANJAWI, S. PKP
TANAMAN PANGAN PENATA TINGKAT I - III/d
DAN HORTIKULTURA NIP.19670701 199103 1 007
RIZA, SP
PENATA TINGKAT I - III/d
NIP.19730801 200502 1 001
U P T D
PANGAN DAN
HORTIKULTURA
SEKRETARIS
SUB BAGIAN
PERENCANAAN DAN KEUANGAN
KEPALA SEKSI
PRODUKSI TANAMAN
NIP. 19760629 200502 1 003
PENATA TINGKAT I - III/d
NIP. 19790727 200212 2 006
PENATA TINGKAT I - III/d
EKO SASONGKO ADI, SP, MP
KEPALA DINAS
GUSTI BASRUN, S.Pi
PEMBINA - IV/a
NIP. 19720601 199903 1 006
KELOMPOK JABATAN
FUNGSIONAL
16. 6
E. Tugas Pokok dan Fungsi Organisasi
1. Tugas Pokok
Dinas Pertanian, Ketahanan Pangan dan Perikanan Kabupaten
Mempawah mempunyai tugas melaksanakan Urusan Pemerintahan
di bidang Pertanian, Ketahanan Pangan dan Perikanan berdasarkan
asas otonomi dan tugas pembantuan, dengan Kepala Dinas sebagai
pimpinan bertugas memimpin organisasi baik segi teknis operasional
maupun administratif sesuai dengan kebijakan Bupati dan Peraturan
Perundang-undangan yang berlaku.
2. Fungsi
Dalam pelaksanaan tugasnya Dinas Pertanian, Ketahanan
Pangan dan Perikanan Kabupaten Mempawah menyelenggarakan
fungsi sebagai berikut :
a. Perumusan kebijakan teknis di bidang pertanian, ketahanan
pangan dan perikanan.
b. Pelaksanaan kebijakan teknis di bidang pertanian, ketahanan
pangan dan perikanan.
c. Pelaksanaan evaluasi dan pelaporan di bidang pertanian,
ketahanan pangan dan perikanan.
d. Pelaksanaan administrasi dinas di bidang pertanian, ketahanan
pangan dan perikanan.
e. Pengkoordinasian pelaksanaan tugas di bidang pertanian,
ketahanan pangan dan perikanan.
f. Pembinaan pelaksanaan tugas di bidang pertanian, ketahanan
pangan dan perikanan.
g. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Bupati sesuai dengan
tugas dan fungsinya.
F. Ruang Lingkup Tugas Peserta
1. Ikhtisar Jabatan
Peserta sebagai Penyuluh Pertanian Pertama Membantu tugas
Bidang Penyuluhan (sebagai Penyuluh Pertanian di Kabupaten) dan
bidang Penyuluhan Kepala BPP sebagai UPTD dalam melakukan
17. 7
kegiatan di WKPP (sebagai Penyuluh Pertanian di Kecamatan)
masing-masing seperti persiapan penyuluhan pertanian,
pelaksanaan penyuluhan pertanian, evaluasi dan pelaporan, serta
pengembangan penyuluhan pertanian sesuai petunjuk dan arahan
atasan sebagai pelaksanaan tugas.
2. Uraian Tugas
Peserta sebagai Penyuluh Pertanian Pertama memiliki uraian tugas
sebagai berikut :
a. Menyusun SKP sebagai rencana kerja tahunan sesuai dengan
tugas pokok dan fungsi agar pelaksanaan tugas berjalan efektif
dan efisien
b. Menyusun programa penyuluhan pertanian sebagai anggota
sesuai tugas dan fungsi untuk kelancaran pelaksanaan
penyuluhan
c. Menyusun programa penyuluhan pertanian sebagai anggota
sesuai tugas dan fungsi untuk kelancaran pelaksanaan
penyuluhan
d. Menyusun materi penyuluhan pertanian dalam bentuk
brosur/bukleet sesuai tugas dan fungsi untuk kelancaran
pelaksanaan penyuluhan
e. Melaksanakan kunjungan tatap muka/anjangsana pada petani
secara perorangan sesuai tugas dan fungsi untuk kelancaran
pelaksanaan penyuluhan
f. Melaksanakan kunjungan tatap muka/anjangsana pada kelompok
tani/nelayan secara kelompok sesuai tugas dan fungsi untuk
kelancaran pelaksanaan penyuluhan
g. Menjadi anggota Perhiptani sesuai SK untuk kelancaran
pelaksanaan tugas penyuluhan
h. Melaksanakan temu wicara/temu teknologi/temu usaha sesuai
tugas dan fungsi dalam rangka pelaksanaan penyuluhan
18. 8
i. Menyusun rencana evaluasi pelaksanaan penyuluhan tingkat
kecamatan sesuai tugas dan fungsi untuk kelancaran pelaksanaan
penyuluhan
j. Melakukan Kunjungan tatap muka/anjangsana secara masal
sesuai tugas dan fungsi untuk kelancaran pelaksanaan
penyuluhan
k. Melaporkan hasil pelaksanaan tugas sesuai dengan prosedur
yang berlaku sebagai bahan evaluasi dan pertanggungjawaban
l. Melaksanakan tugas lain sesuai petunjuk dan arahan untuk
kelancaran pelaksanaan tugas yang diberikan atasan.
19. 9
BAB III
NILAI-NILAI DASAR DAN PERANAN ASN
A. Identifikasi Nilai-nilai Dasar ASN
Berdasarkan Peraturan Lembaga Administrasi Negara (LAN) No.
1 Tahun 2021 Tentang Pedoman Pelatihan Dasar Calon Pegawai
Negeri Sipil Golongan III, peserta Pelatihan Dasar (Latsar) diharapkan
mampu mengimplementasikan nilai-nilai dasar PNS dengan cara
mengalami sendiri dalam penerapan dan aktualisasi pada tempat
tugas, sehingga peserta Latsar dapat merasakan manfaatnya secara
langsung.
Nilai-nilai dasar PNS yang merupakan seperangkat prinsip yang
menjadi landasan dalam menjalankan profesi PNS adalah sebagai
berikut.
1. Akuntabilitas
Akuntabilitas sering disamakan dengan responsibilitas atau
tanggung jawab. Namun pada dasarnya, kedua konsep itu memiliki
makna yang berbeda. Responsibilitas adalah kewajiban untuk
bertanggung jawab. Sedangkan akuntabilitas adalah kewajiban
pertanggungjawaban yang harus dicapai. Akuntabilitas merujuk pada
kewajiban setiap individu, kelompok atau institusi untuk memenuhi
tanggung jawab yang menjadi amanahnya.
Aspek-aspek Akuntabilitas meliputi beberapa hal sebagai
berikut :
a. Akuntabilitas adalah sebuah hubungan (Accountability is a
relationship)
b. Akuntabilitas berorientasi pada hasil (Accountability is results-
oriented)
c. Akuntabilitas membutuhkan adanya laporan (Accountability
requiers reporting)
d. Akuntabilitas memerlukan konsekuensi (Accountability is
meaningless without consequences)
20. 10
e. Akuntabilitas memperbaiki kinerja (Accountability improves
performance).
Akuntabilitas publik terdiri atas dua macam, yaitu akuntabilitas
vertical (vertical accountability), dan akuntabilitas horizontal
(horizontal accountability). Akuntabilitas vertikal adalah
pertanggungjawaban atas pengelolaan dana kepada otoritas yang
lebih tinggi. Akuntabilitas horizontal adalah pertanggungjawaban
kepada masyarakat luas. Terdapat lima tingkatan akuntabilitas
sebagai berikut :
a. Akuntabilitas Personal
b. Akuntabilitas Individu
c. Akuntabilitas Kelompok
d. Akuntabilitas Organisasi
e. Akuntabilitas Stakeholder
Gambar 1. Lima Tingkatan Akuntabilitas
Dalam menciptakan lingkungan kerja yang akuntabel, ada
beberapa indikator dari nilai-nilai dasar akuntabilitas yang harus
diperhatikan, yaitu tanggung jawab, jujur, kejelasan target, netral,
mendahulukan kepentingan publik, adil, tranparansi, konsistensi,
partisipasi.
2. Nasionalisme
Nasionalisme Pancasila adalah pandangan atau paham
kecintaan manusia Indonesia terhadap bangsa dan tanah airnya
yang didasarkan pada nilai-nilai Pancasila. Prinsip nasionalisme
bangsa Indonesia dilandasi nilai-nilai Pancasila yang diarahkan agar
21. 11
bangsa Indinesia senantiasa: menempatkan persatuan kesatuan,
kepentingan dan keselamatan bangsa dan negara di atas
kepentingan pribadi atau kepentingan golongan; menunjukkan sikap
rela berkorban demi kepentingan bangsa dan negara; bangga
sebagai bangsa Indonesia dan bertanah air Indonesia serta tidak
merasa rendah diri; mengakui persamaan derajat, persamaan hak
dan kewajiban antara sesama manusia dan sesama bangsa;
menumbuhkan sikap saling mencintai sesama manusia;
mengembangkan sikap tenggang rasa.
Nasionalisme sangat penting dimiliki oleh setiap pegawai ASN.
Bahkan tidak sekedar wawasan saja tetapi kemampuan
mengaktualisasikan nasionalisme dalam menjalankan fungsi dan
tugasnya merupakan hal yang lebih penting. Diharapkan dengan
rasa nasionalisme yang kuat, maka setiap pegawai ASN memiliki
orientasi berpikir mementingkan kepentingan publik, bangsa dan
negara. Pegawai ASN akan senantiasa mementingkan kepentingan
yang lebih besar yakni bangsa dan negara.
3. Etika Publik
Etika lebih dipahami sebagai refkleksi atas baik/buruk,
benar/salah yang harus dilakukan atau bagaimana melakukan yang
baik atau benar, sedangkan moral mengacu pada kewajiban untuk
melakukan yang baik atau apa yang seharusnya dilakukan. Dalam
kaitannya dengan pelayanan publik, etika publik adalah refleksi
tentang standar/norma yang menentukan baik/buruk, benar/salah
perilaku, tindakan dan keputusan untuk mengarahkan kebijakan
publik dalam rangka menjalankan tanggung jawab pelayanan publik.
Nilai-nilai dasar etika publik sebagaimana tercantum dalam
Undang-Undang ASN, yakni sebagai berikut:
a. Memegang teguh nilai-nilai dalam ideologi Negara Pancasila
b. Setia dan mempertahankan Undang-Undang Dasar Negara
Kesatuan Republik Indonesia 1945
c. Menjalankan tugas secara professional dan tidak berpihak
22. 12
d. Membuat keputusan berdasarkan prinsip keahlian
e. Menciptakan lingkungan kerja yang non diskriminatif
f. Memelihara dan menjunjung tinggi standar etika luhur
g. Mempertanggungjawabkan tindakan dan kinerjanya kepada public
h. Memiliki kemampuan dalam melaksanakan kebijakan dan
program pemerintah
i. Memberikan layanan kepada publik secara jujur, tanggap, cepat,
tepat, akurat, berdaya guna, berhasil guna dan santun
j. Mengutamakan kepemimpinan berkualitas tinggi
k. Menghargai komunikasi, konsultasi, dan kerjasama
l. Mengutamakan pencapaian hasil dan mendorong kinerja pegawai
m.Mendorong kesetaraan dalam pekerjaan
n. Meningkatkan efektivitas sistem pemerintahan yang demokratis
sebagai perangkat sistem karir.
4. Komitmen Mutu
Berbagai upaya telah dilakukan untuk mewujudkan
penyelenggaraan pemerintahan yang baik dan bersih. Namun, dalam
pengimplementasiannya masih belum sesuai dengan harapan. Hal
ini ditandai dengan banyaknya keluhan masyarakat atas buruknya
layanan aparatur pemerintahan, misalnya (1) terkait dengan
maraknya kasus korupsi sebagai cerminan pemerintahan yang tidak
efesien; (2) banyaknya program pembangunan sarana fisik yang
terbengkalai sebagai cerminan ketidakefektifan roda pemerintahan;
(3) kecendrungan pelaksanaan tugas yang lebih bersifat rule driven
dan berbayas menjalankan rutinitas kewajiban sebagai cerminan
tidak adanya kreativitas untuk melahirkan inovasi; (4) masih
banyakanya keluhan masyarakat karena merasa tidak puas atas
mutu layanan aparatur sebagai cerminan penyelenggaraan layanan
yang kurang bermutu.
Mutu merupakan salah satu standar yang menjadi dasar untuk
mengukur capaian hasil kerja. Mutu juga dapat dijadikan sebagai alat
pembeda atau pembanding dalam produk/jasa sejenis lainnya yang
23. 13
dihasilkan oleh lembaga lain sebagai pesaing. Dalam pemerintahan,
kinerja aparatur dalam memberikan layanan publik yang bermutu
harus berlandaskan prinsip efektivitas, efesiensi, dan inovasi. Nilai-
nilai dasar (Pasal 4) dan kode etik (Pasal 5) layanan publik
sebagaimana dituangkan dalam UU No. 5 Tahun 2014 tentang ASN,
secara keseluruhan mencerminkan perlunya komitmen mutu dari
setiap aparatur dalam memberikan layana, apapun bidang
layanannya dan kepada siapapun layanan itu diberikan. Adapun
indicator nilai komitmen mutu yaitu:
a. Efektifitas adalah tingkat ketercapaian target yang telah
direncanakan, baik menyangkut jumlah maupun mutu hasil kerja,
diukur dari kepuasan dan terpenuhinya kebutuhan pelanggan.
Berhasil guna.
b. Efisiensi merupakan tingkat ketepatan realiasi penggunaan
sumber daya sehingga dapat diketahui ada tidaknya pemborosan
sumber daya, penyalah gunaan alokasi, penyimpangan prosedur
dan mekanisme yang ke luar alur dan berdaya guna.
c. Inovasi adalah hasil pemikiran baru yang akan memotivasi setiap
individu untuk membangun karakter sebagai aparatur yang
diwujudkan dalam bentuk profesionalisme layanan publik yang
berbeda dari sebelumnya.
d. Orientasi Mutu mencerminkan nilai keunggulan produk/jasa yang
diberikan kepada pelanggan sesuai dengan kebutuhan dan
keinginannya, bahkan melampaui harapannya. Mutu merupakan
salah satu standar yang menjadi dasar untuk mengukur capaian
hasil kerja.
5. Anti Korupsi
Korupsi adalah kejahatan luar biasa yang memberikan dampak
kerusakan yang sangat besar baik dalam ruang lingkup pribadi,
keluarga, masyarakat, dan kehidupan yang lebih luas. Kerusakan
tersebut tidak hanya terjadi dalam kurun waktu yang pendek, namun
dapat berdampak secara jangka panjang. Menurut UU No. 31 Tahun
24. 14
1999 jo UU No. 20 Tahun 2001, terdapat 7 kelompok tindak pidana
korupsi yang terdiri dari: (1) Kerugian keuangan negara, (2) Suap-
menyuap, (3) Pemerasan, (4) Perbuatan curang, (5) Penggelapan
dalam jabatan, (6) Benturan kepentingan dalam pengadaan, (7)
Gratifikasi.
Kesadaran Anti Korupsi yang mencapai puncak tertinggi akan
menyentuh spiritual accountability, apalagi selalu menyadari bahwa
dampak korupsi sangat besar bagi kerusakan kehidupan orang
banyak. Spiritual Accountability yang baik akan menghasilkan niat
baik kemudian menghasilkan visi dan misi hidup yang baik sehingga
akan mencapai hasil yang terbaik pula. Kualitas hubungan manusia
dengan Tuhannya sebagai kekuatan yang diyakini manusia lebih
berkuasa atas segala sesuatu, membentuk manusia taat (menjaga
diri) pada aturan Tuhannya, ikhlas dalam menjalani hidup, dan
menyerahkan hasil atas usaha maksimal kepada Tuhannya.
Kualitas spiritual accountability yang baik secara otomatis akan
membuat manusia berhati-hati atas perbuatannya dan mendorong
manusia berusaha sebaik mungkin dalam bekerja, bersabar, dan
mensyukuri nikmat Tuhan dan mewujudkannya dalam setiap langkah
dan laku. Niat anti korupsi akan semakin menguat, menumbuhkan
sikap berani dalam menolak segala bentuk korupsi yang dibungkus
dengan kedok kebaikan yang meminta pembenaran.
B. Peran dan Kedudukan PNS dalam Kerangka NKRI
1. Pelayanan Publik
Pelayan Publik adalah segala bentuk kegiatan pelayanan yang
dilaksanakan oleh instansi pemerintah pusat dan daerah dan
dilingkungan BUMN/BUMD dalam bentuk barang atau jasa dalam
pemenuhan kabutuhan masyarakat.
Definisi pelayan publik juga berarti kegiatan atau rangkaian
kegiatan dalam rangka pemenuhan kebutuhan pelayanan sesuai
dengan peraturan bagi setiap warga Negara dan penduduk atas
barang, jasa atau pelayanan administrative yang disediakan oleh
25. 15
penyelenggara pelayanan publik. Adapun indikator dari pelayanan
publik adalah:
a. Kesederhanaan
b. Kejelasan
c. Kepastian Waktu
d. Akurat
e. Keamanan
f. Kelengkapan Sarana Dan Prasarana
g. Kemudahan Akses
h. Disiplin / Sapa / Ramah
i. Kenyamanan
2. Whole of Government
Whole Of Government adalah sebuah pendekatan
penyelenggaraan pemeritahan yang menyatukan upaya-upaya
kolaboratif pemerintahan dari keseluruhan sektor dalam ruang
lingkup koordinasi guan mencapai tujuan pembangunan kebijakan,
program dan pelayanan publik. WoG memiliki karakteristik integrasi
atau penyatuan kelembagaan baik secara formal maupun inormal
dalam satu wadah.
Ciri lainnya adalah Kolaborasi yang terjadi antara sektor dalam
menangani isu tertentu. Adapun indikatornya adalah :
a. Koordinasi
b. Integrasi
c. Sinkronisasi
d. Simplikasi
e. Komunikasi
3. Manajemen ASN
Aparatur Sipil Negara mempunyai peran yang amat penting
dalam rangka menciptakan masyarakat madani yang taat hukum,
berperadaban modern, demokratis, makmur, adil, dan bermoral
tinggi dalam penyelenggaraan pelayanan kepada masyarakat secara
adil dan merata, menjaga persatuan dan kesatuan bangsa dengan
26. 16
penuh kesetian kepada Pancasila dan Undang-Undang Dasar Tahun
1945. Adapun indikatornya adalah :
a. Kepastian hukum
b. Profesionalitas
c. Proporsionalitas
d. Keterpaduan
e. Deligasi
f. Netralitas
g. Akuntabilitas
h. Efektif dan efisien
i. Keterbukaan
j. Non diskriminatif
k. Persatuan dan kesatuan
l. Keadilan dan kesetaraan
m.Kesejahteraan
27. 17
BAB IV
RANCANGAN AKTUALISASI
A. Identifikasi Isu dan Permasalahan
Proses untuk mewujudkan ketahanan pangan tidak terlepas dari
peran penyuluh pertanian sebagai tenaga teknis dan edukatif dalam
pemberdayaan petani. Namun, kegiatan penyuluhan tidak hanya
ditekankan pada peningkatan produksi pangan untuk mencapai
swasembada, akan tetapi juga memperhatikan eduksi dan keberdayaan
petani sehingga ketahanan pangan sebagai tujuan utama tidak lagi
menjadi program sekali jalan tetapi berkelanjutan atas dasar
kesadaran, kemandirian dan kemampuan petani.
Peningkatan produksi pangan di Kecamatan Sungai Kunyit
memiliki peluang besar untuk dikembangkan mengingat adanya
pembangunan pelabuhan kijing berstandar internasional, dengan
menggali potensi-potensi wilayah yang ada untuk memenuhi
permintaan pasar yang akan semakin meningkat terutama beras.
Dalam rangka mewujudkan hal tersebut, kegiatan edukasi dan
pemberdayaan bagi kelompok tani di kecamatan Sungai Kunyit perlu
tingkatkan melalui kerjasama penyuluh pertanian beserta POPT dan
stake holder terkait. Dalam pelaksanaan tugas, penyuluh pertanian
Kec. Sungai kunyit menemukan beberapa isu yang menjadi kendala
dalam pembinaan kelompok tani, diantaranya :
1. Rendahnya minat petani dalam menghadiri pertemuan kelompok
Berkembangnya suatu kelompok tani yang aktif, kreatif dan
partisipatif adalah harapan bagi seorang penyuluh pertanian.
Peningkatan kemampuan petani dan penguatan kelembagaan petani
dapat dicapai diantaranya melalui pertemuan kelompok. Akan tetapi,
dalam melakukan pembinaan kelompok tani di Kecamatan Sungai
kunyit, penyuluh pertanian masih sering mendapatkan kendala.
Fakta di lapangan menunjukkan rendahnya persentase kehadiran
anggota kelompok dalam mengikuti pertemuan berkala yaitu tidak
lebih dari 50% berdasarkan daftar hadir pertemuan kelompok. Selain
28. 18
itu tercatat dalam programa Desa Sungai Bundung Laut Kec. Sungai
Kunyit bahwa kemampuan untuk bekerjasama dalam kelompok
masih kurang.
Penyuluhan pertanian merupakan pendidikan orang dewasa
yang bersifat nonformal, dimana kegiatan penyuluhan harus
menyesuaikan dengan kondisi dan keadaan petani yang memiliki
pengetahuan dan sikap yang beragam karena latar belakang yang
berbeda. Kondisi seperti ini akan berpengaruh dengan kegiatan atau
program yang masuk ke kelompok tani tersebut. Mengingat
pentingnya pertemuan kelompok, maka diharapkan kondisi ini bisa
segera diatasi agar fungsi kelompok tani sebagai kelas belajar, unit
produksi dan wahana kerjasama dapat berjalan optimal.
2. Kurangnya pemahaman petani mengenai pengendalian hama
terpadu pada Tanaman Padi
Pengendalian hama terpadu merupakan salah satu metode
yang digunakan untuk mengatasi dan mengendalikan serangan
hama. Pengendalian hama terpadu didasarkan pada pertimbangan
ekologi dan efisiensi ekonomi dalam rangka pengelolaan ekosistem
yang berwawasan lingkungan berkelanjutan. Konsep pengendalian
hama terpadu memiliki landasan hukum dalam Undang-Undang
Nomor 12 tahun 1992 tentang system budidaya tanaman pada pasal
5 yang menyebutkan bahwa perlindungan tanaman dilaksanakan
dengan system pengendalian hama terpadu.
Kelompok tani di Kecamatan Sungai Kunyit, dalam
pengendalian hama penyakit masih bergantung pada pestisida,
terbukti dari pernyataan Pengendali Organisme Pengganggu
Tanaman (POPT) Kec. Sungai Kunyit Bapak Effendi selama
pendampingan, bahwa lebih dari 50% petani dalam pengendalian
hama penyakit masih mengandalkan pestisida dan tercatat dalam
programa Desa Sungai Bundung Laut Kec. Sungai Kunyit bahwa
baru 25% petani yang menerapkan pengendalian Organisme
Pengganggu Tanaman sesuai Pengandalian hama terpadu.
29. 19
3. Belum lengkapnya data kelompok tani pada aplikasi Sistem
Informasi Manajemen Penyuluhan Pertanian (SIMLUHTAN)
Sistem Informasi Manajemen Penyuluhan Pertanian merupakan
aplikasi yang berisi data kelompok tani yang terintegrasi dengan
Nomor Induk Kependudukan (NIK). Data ini akan menjadi acuan
Kementrian Pertanian RI dalam mengukur secara tepat jumlah petani
dan alokasi pupuk bersubsidi pada tiap kelompok tani, sehingga
petugas SIMLUHTAN kecamatan dituntut harus selalu aktif
memverifikasi dan memperbaharui data petani di aplikasi
SIMLUHTAN agar tidak ada lagi program dan bantuan yang salah
sasaran karena database penerimanya sudah berbasis NIK.
Gambar 2. Data Kelompok Tani pada Aplikasi SIMLUHTAN
Namun, perbaharuan data petani di aplikasi SIMLUHTAN
belum dilakukan secara periodik terutama data luas lahan yang
masih banyak belum lengkap dan data jumlah anggota yang belum
sesuai. Contohnya, kelompok Pelita Desa Semparong Parit Raden
yang beranggota 25 orang, baru 2 orang yang terdaftar di aplikasi
SIMLUHTAN Kecamatan (Gambar 2). Penyuluh pertanian
Kecamatan Sungai Kunyit mengalami kesulitan dalam pengumpulan
data identitas dikarenakan mindset petani bahwa setiap
pengumpulan identitas akan dimanfaatkan untuk kepentingan politik
sehingga petani enggan memberikan fotokopi KTP dan KK, hal ini
merupakan dampak dari perbuatan oknum yang tidak bertanggung
30. 20
jawab. Selain itu, rendahnya persentase kehadiran anggota dalam
pertemuan kelompok juga menjadi penyebab belum diupdatenya
data PETANI di aplikasi SIMLUHTAN.
4. Status kelas kemampuan kelompok tani yang cenderung stabil
Penilaian kelas kemampuan kelompok tani rutin dilaksanakan
setiap tahun sesuai pedoman pelaksanaannya, penilaian kelas
kemampuan kelompok tani dilaksanakan di bulan November setiap
tahun. Dinamisnya perkembangan dan kondisi di lapangan akan
sangat mempengaruhi nilai dan kelas kemampuan kelompok tani.
hasil capaian dari penilaian yang dilakukan setiap tahun diharapkan
dapat menjadi acuan bagi pembinaan kelompok tani dalam usaha
meningkatkan kualitas dan kemandirian kelompok tani.
Gambar 3. Hasil Penilaian Kelas Kelompok
Sementara itu, kondisi kelompok tani di Kecamatan Sungai
Kunyit dari tahun ke tahun dapat dikatakan belum mengalami
perkembangan seperti yang diharapkan atau dapat dikatakan stabil
bahkan cenderung menurun. Berdasarkan data hasil penilaian
kemampuan kelompok tani tingkat Desa (Gambar 3), menunjukkan
belum adanya kelompok yang mengalami peningkatan yaitu dengan
status perubahan kelas tetap, bahkan di Desa Semudun semua
kelompok masih berada di kelas pemula. Pembinaan dan
pemberdayaan terhadap kelompok tani diharapkan dapat membantu
menggali potensi sumber daya, pemecahan masalah usaha tani
lebih efektif, memudahkan dalam mengakses informasi pasar serta
membentuk kelompok tani yang mandiri.
31. 21
Untuk menentukan penetapan isu prioritas, maka sebelumnya
dilakukan identifikasi dan analisis dengan menggunakan alat bantu
penetapan kriteria kualitas isu melalui metode APKL. Skala penilaian ini
berpedoman pada 4 (empat) kriteria isu yaitu isu yang bersifat Aktual,
Problematik, Khalayak dan Layak. Adapun penentuan isu aktualnya
dengan Skala Likert adalah sebagai berikut :
a. Aktual, yaitu isu yang diambil harus benar-benar terjadi dan sedang
hangat dibicarakan.
b. Problematik, yaitu isu harus memiliki dimensi masalah yang
kompleks dan harus segera diatasi.
c. Kekhalayakan, yaitu isu yang diangkat menyangkut hajat hidup
orang banyak.
d. Layak, yaitu isu yang masuk akal serta relevan untuk dipecahkan.
Tabel 2. Analisis isu prioritas melalui metode APKL
No Isu
Kriteria
R
A P K L
1. Rendahnya minat petani dalam
menghadiri pertemuan kelompok
3 3 3 3 12 IV
2. Kurangnya pemahaman petani mengenai
pengendalian hama terpadu pada
tanaman padi
4 4 4 5 17 I
3. Belum lengkapnya data kelompok tani
pada aplikasi Sistem Informasi
Manajemen Penyuluhan Pertanian
(SIMLUHTAN)
4 4 4 3 15 II
4. Status kelas kemampuan kelompok tani
yang cenderung stabil
3 4 3 3 13 III
Ket* 5 = Sangat tinggi, 4 = tinggi, 3 = sedang, 2 = rendah, 1 = sangat
rendah
32. 22
Berdasarkan analisis isu dengan teknik APKL didapatkan isu
prioritas yaitu “Kurangnya pemahaman petani mengenai pengendalian
hama terpadu pada tanaman padi dengan skor 17. Isu diangkat
dikarenakan belum optimalnya fungsi ASN yaitu sebagai pelayanan
publik dalam pelaksanaan tugas. Adapun faktor penyebab dari isu
tersebut diantaranya :
1. Kurangnya sosialisasi mengenai pengendalian hama terpadu pada
tanaman padi
2. Belum adanya pedoman pengendalian hama terpadu pada tanaman
padi
3. Rendahnya kesadaran petani sebagai ahli pengendalian hama
terpadu (ahli PHT)
4. Belum optimalnya program sekolah lapang pengendalian hama
terpadu (SL-PHT)
Untuk menentukan penyebab utama isu tersebut digunakan
metode USG (Urgency, Seriousness, Growth) dengan skala penilaian 1
sampai 5 sebagai berikut.
Tabel 3. Analisis masalah pokok melalui metode USG
No Prioritas Masalah
Kriteria
R
U S G
1. Kurangnya sosialisasi mengenai
pengendalian hama terpadu pada
tanaman padi
3 3 3 9 IV
2. Belum adanya pedoman pengendalian
hama terpadu pada tanaman padi
4 4 4 12 I
3. Rendahnya kesadaran petani sebagai ahli
pengendalian hama terpadu (ahli PHT)
3 4 4 11 II
4. Belum optimalnya program sekolah lapang
pengendalian hama terpadu (SL-PHT)
3 4 3 10 III
Ket* 5 = Sangat tinggi, 4 = tinggi, 3 = sedang, 2 = rendah, 1 = sangat
rendah
33. 23
Dari analisis menggunakan teknik USG maka didapatlah
penyebab utama dari isu, yaitu “Belum adanya pedoman pengendalian
hama terpadu pada tanaman padi”. Tidak tersedianya pedoman
pengendalian hama terpadu pada tanaman padi akan berdampak
secara sistematik terhadap hasil produksi padi. Apabila isu ini tidak
ditangani, maka akan menimbulkan dampak sebagai berikut :
1. Bagi Petani
Dampak secara langsung yang akan dirasa oleh petani selaku
pelaku utama adalah mengalami kerugian karena menurunnya hasil
produksi, rendahnya kualitas hasil beras bahkan gagal panen.
2. Bagi Masyarakat
Dampak bagi masyarakat apabila isu ini tidak ditangani adalah
turunnya daya beli masyarakat terhadap beras lokal.
3. Bagi Lingkungan
Dampak terhadap lingkungan apabila isu ini terus berlannjut
adalah mengakibatkan residu dan degradasi tanah, serta terjadinya
ledakan hama.
4. Bagi Pemerintah
Dampak bagi pemerintah adalah produksi beras nasional menurun
dan kebutuhan beras nasional tidak terpenuhi.
Berdasarkan permasalahan tersebut, diperlukan ide kreatif berupa
gagasan yang bisa disesuaikan dengan situasi dan kondisi kelompok
tani di Kecamatan Sungai Kunyit dan sesuai dengan tugas pokok dan
fungsi penyuluhan, maka penulis membuat rancangan aktualisasi yang
berjudul “Upaya Peningkatan Pemahaman Petani mengenai
Pengendalian Hama Terpadu dengan Penyusunan Pedoman
Pengendalian Hama Terpadu pada Tanaman Padi di Kecamatan
Sungai Kunyit Kabupaten Mempawah” dengan harapan dapat
meningkatkan pemahaman petani sebagai ahli PHT mengenai
pengendalian hama terpadu pada tanaman padi.
34. 24
Langkah-langkah aktualisasi kegiatan yang akan dilaksanakan
adalah :
1. Konsultasi dengan mentor terkait rancangan aktualisasi yang akan
dilaksanakan
2. Identifikasi data hama penyakit yang menyerang tanaman padi di
Kecamatan Sungai Kunyit
3. Identifikasi potensi ekosistem setempat yang dapat dimanfaatkan
dalam konsep pengendalian hama terpadu
4. Rekapitulasi data hama penyakit dan data potensi ekosistem
setempat
5. Konsultasi dengan Pengendali Organisme Pengganggu Tanaman
(POPT) Kec. Sungai Kunyit mengenai konsep pengendalian hama
terpadu pada Tanaman padi
6. Penyusunan pedoman pengendalian hama terpadu pada tanaman
padi di Kecamatan Sungai Kunyit
7. Sosialisasi kepada Kelompok Tani mengenai Pedoman
pengendalian Terpadu pada tanaman padi di Kecamatan Sungai
Kunyit
35. 25
B. Keterkaitan Substansi Mata Pelatihan
Unit Kerja : Dinas Pertanian, Ketahanan Pangan dan Perikanan Kab. Mempawah – Balai Penyuluhan
Pertanian Kec. Sungai Kunyit
Isu : 1. Kurangnya sosialisasi mengenai pengendalian hama terpadu pada tanaman padi
2. Belum adanya pedoman pengendalian hama terpadu pada tanaman padi
3. Rendahnya kesadaran petani sebagai ahli pengendalian hama terpadu (ahli PHT)
4. Belum optimalnya program sekolah lapang pengendalian hama terpadu (SL-PHT)
Isu yang diangkat : Belum adanya pedoman pengendalian hama terpadu pada tanaman padi
Gagasan Permasalahan : Upaya Peningkatan Pemahaman Petani mengenai Pengendalian Hama Terpadu dengan
Penyusunan Pedoman Pengendalian Hama Terpadu pada Tanaman Padi di Kecamatan
Sungai Kunyit Kabupaten Mempawah
Tabel 4. Keterkaitan Substansi Mata Pelatihan
No Kegiatan Tahapan Kegiatan Output/Hasil
Kegiatan
Keterkaitan Substansi
Mata Pelatihan
Kontribusi
Terhadap Visi
Dan Misi
Kontribusi
Terhadap
Penguatan
Nilai-Nilai
Organisasi
1. Konsultasi
dengan mentor
terkait
1. Menyiapkan
bahan yang akan
dikonsultasikan
Tersedianya
rencana
kegiatan
Pertama, saya akan
menyiapkan bahan yang
akan dikonsultasikan
Tersedianya
rencana
kegiatan
Tersedianya
rencana
kegiatan
36. 26
rancangan
aktualisasi yang
akan
dilaksanakan
2. Membuat jadwal
konsultasi
3. Melakukan
pertemuan
4. Menerangkan
tujuan konsultasi
5. Mendengarkan
arahan dan
masukan
6. Melakukan
diskusi
7. Mencatat hasil
konsultasi
aktualisasi (Akuntabilitas : kejelasan
target), Selanjutnya saya
akan membuat jadwal
konsultasi (Nasionalisme :
Disiplin), Lalu saya akan
melakukan pertemuan
dengan mentor
(Nasionalisme : kerjasama
& musyawarah), Kemudian
saya akan menerangkan
tujuan (Etika publik : jujur),
setelah itu saya akan
mendengarkan arahan dan
masukan ( Komitmen mutu :
berorientasi mutu),
kemudian saya akan
melakukan diskusi (WoG :
komunikasi), terakhir saya
akan mencatat hasil
konsultasi (anti korupsi :
aktualisasi telah
memberikan
kontribusi
terhadap Visi
dan Misi
organisasi yaitu
berdaya saing
aktualisasi telah
memberikan
kontribusi
terhadap
penguatan nilai-
nilai organisasi
yaitu kemitraan.
37. 27
kemandirian & pelayanan
public : kesederhanaan)
2. Identifikasi data
hama penyakit
yang
menyerang
tanaman padi di
Kecamatan
Sungai Kunyit
1. Menyiapkan
format identifikasi
2. Membuat jadwal
pertemuan
3. Melakukan
wawancara
dengan POPT
4. Mendengarkan
dan mencatat
hasil wawancara
5. Meminta data
hama penyakit
kepada POPT
6. Menghimpun
data yang
didapat kedalam
format identifikasi
Tersedianya
data hama
dan penyakit
yang
menyerang
tanaman padi
di Kecamatan
Sungai Kunyit
Pertama, saya akan
menyiapkan format
identifikasi (Akuntabilitas :
Kejelasan target),
selanjutnya saya akan
membuat jadwal pertemuan
(Etika public : disiplin), lalu
saya akan melakukan
wawancara dengan POPT
(Komitmen mutu :
berorientasi mutu,
kemudian saya
mendengarkan dan
mencatat hasil wawancara
(Anti korupsi : kemandirian
dan kesederhanaan),
setelah itu saya akan
meminta data hama
Tersedianya
data hama dan
penyakit yang
menyerang
tanaman padi di
Kecamatan
Sungai Kunyit
telah
memberikan
kontribusi
terhadap Visi
dan Misi
organisasi yaitu
pelayanan
prima
Tersedianya
data hama dan
penyakit yang
menyerang
tanaman padi di
Kecamatan
Sungai Kunyit
telah
memberikan
kontribusi
terhadap
penguatan nilai-
nilai organisasi
yaitu unggul
38. 28
penyakit kepada POPT
(Nasionalisme : kerjasama
& WoG : Koordinasi), dan
terakhir saya akan
menghimpun data yang
didapat kedalam format
identifikasi (Pelayanan
publik : akurat)
3. Identifikasi
potensi
ekosistem
setempat yang
dapat
dimanfaatkan
dalam konsep
pengendalian
hama terpadu
1. Menyiapkan
format identifikasi
2. Membuat jadwal
pertemuan
3. Menerangkan
tujuan
4. Mendengarkan
dan mencatat
informasi yang
disampaikan
POPT
5. Melakukan
Tersedianya
data
ekosistem
setempat yang
dapat
dimanfaatkan
dalam konsep
pengendalian
hama terpadu
Pertama, saya akan
menyiapkan format
identifikasi (Akuntabilitas :
Kejelasan target), lalu saya
akan membuat jadwal
pertemuan (etika public :
disiplin), selanjutnya saya
akan menerangkan tujuan
(Anti korupsi : jujur),
kemudian mendengarkan
dan mencatat informasi
yang disampaikan POPT
Tersedianya
data ekosistem
setempat yang
dapat
dimanfaatkan
dalam konsep
pengendalian
hama terpadu
telah
memberikan
kontribusi
terhadap Visi
Tersedianya
data ekosistem
setempat yang
dapat
dimanfaatkan
dalam konsep
pengendalian
hama terpadu
telah
memberikan
kontribusi
terhadap
39. 29
Tanya jawab
6. Menghimpun
informasi yang
didapat kedalam
format identifikasi
(Komitmen mutu :
berorientasi mutu), setelah
itu saya akan melakukan
diskusi dengan POPT
(Nasionalisme : diskusi &
WoG : Komunikasi), terakhir
saya akan menghimpun
informasi yang didapat
kedalam format identifikasi
(Pelayanan public : Akurat)
dan Misi
organisasi yaitu
pengembangan
potensi
pertanian
penguatan nilai-
nilai organisasi
yaitu
keseimbangan
4. Rekapitulasi
data hama
penyakit dan
data potensi
ekosistem
setempat
1. Menyiapkan data
hama penyakit
dan data
ekosistem
setempat
2. Mengurutkan
data hama
penyakit
berdasarkan
lokasi dan waktu
Tersedianya
data
rekapitulasi
hama penyakit
dan data
potensi
ekosistem
setempat
Pertama, saya akan
menyiapkan data hama
penyakit dan data
ekosistem setempat (Etika
public : cermat), lalu saya
akan mengurutkan data
hama penyakit berdasarkan
lokasi dan waktu
(Akuntabilitas : kejelasan
target), kemudian saya
Tersedianya
data rekapitulasi
hama penyakit
dan data
potensi
ekosistem
setempat telah
memberikan
kontribusi
terhadap Visi
Tersedianya
data rekapitulasi
hama penyakit
dan data
potensi
ekosistem
setempat telah
memberikan
kontribusi
terhadap
40. 30
3. Menganalisa
data ekosistem
setempat yang
dapat
dimanfaatkan
4. Membuat format
rekapitulasi data
5. Menginput data
hama penyakit
kedalam format
yang sudah
disiapkan
6. Menempatkan
data ekosistem
sesuai konsep
pengendalian
hama terpadu
akan menganalisa data
ekosistem setempat yang
dapat dimanfaatkan sesuai
konsep PHT (Komitmen
mutu : berorientasi mutu),
selanjutnya saya akan
membuat format
rekapitulasi data
(Nasionalisme : disiplin),
setelah itu saya akan
menginput data hama
penyakit kedalam format
yang sudah disiapkan (Anti
korupsi : kerja keras),
terakhir saya akan
menempatkan data
ekosistem sesuai konsep
pengendalian hama terpadu
( WoG : kolaborasi &
pelayanan public : akurat)
dan Misi
organisasi yaitu
pengembangan
teknologi
penguatan nilai-
nilai organisasi
yaitu
representative
41. 31
5. Konsultasi
dengan
Pengendali
Organisme
Pengganggu
Tanaman
(POPT) Kec.
Sungai Kunyit
mengenai
konsep
pengendalian
hama terpadu
pada tanaman
padi
1. Menyiapkan
bahan konsultasi
2. Membuat jadwal
3. Melakukan
pertemuan
4. Menerangkan
tujuan
5. Mendengarkan
arahan dan
masukan
6. Melakukan
diskusi
7. Mencatat hasil
konsultasi
Tersedianya
konsep
pengendalian
hama terpadu
pada tanaman
padi
Pertama, saya akan
menyiapkan bahan yang
akan dikonsultasikan
(Akuntabilitas ; tanggung
jawab & kejelasan target),
Selanjutnya saya akan
membuat jadwal konsultasi
(Nasionalisme : Disiplin),
Lalu saya akan melakukan
pertemuan dengan POPT
(Nasionalisme : kerjasama
& musyawarah), Kemudian
saya akan menerangkan
tujuan (Etika publik : jujur),
setelah itu saya akan
mendengarkan arahan dan
masukan ( Komitmen mutu
: berorientasi mutu),
kemudian saya akan
melakukan diskusi (WoG :
Tersedianya
konsep
pengendalian
hama terpadu
pada tanaman
padi telah
memberikan
kontribusi
terhadap Visi
dan Misi
organisasi yaitu
berwawasan
lingkungan
Tersedianya
konsep
pengendalian
hama terpadu
pada tanaman
padi telah
memberikan
kontribusi
terhadap
penguatan nilai-
nilai organisasi
yaitu inovatif
42. 32
komunikasi), terakhir saya
akan mencatat hasil
konsultasi (anti korupsi :
kemandirian & pelayanan
public : kesederhanaan)
6. Penyusunan
pedoman
pengendalian
hama terpadu
pada tanaman
padi di
Kecamatan
Sungai Kunyit
Kabupaten
Mempawah
1. Mencari referensi
materi
2. Membuat desain
buku pedoman
3. Menyusun
sistematika
penulisan
4. Menginput data
rekapitulasi
hama penyakit
dan ekosistem
setempat
5. Menambahkan
referensi materi
6. Merapikan hasil
Tersedianya
pedoman
pengendalian
hama terpadu
pada tanaman
padi di
Kecamatan
Sungai Kunyit
Pertama saya akan mencari
referensi materi tentang
konsep pengendalian hama
terpadu pada tanaman padi
(Akuntabilitas : tanggung
jawab), kemudian saya
akan membuat desain buku
pedoman (komitmen mutu :
inovasi), lalu saya akan
menyusun sistematika
penulisan buku
(Nasionalisme : disiplin),
selanjutnya saya akan
menginput data rekapitulasi
hama penyakit dan
Tersedianya
pedoman
pengendalian
hama terpadu
pada tanaman
padi di
Kecamatan
Sungai Kunyit
Kabupaten
Mempawah
telah
memberikan
kontribusi
terhadap Visi
dan Misi
Tersedianya
pedoman
pengendalian
hama terpadu
pada tanaman
padi di
Kecamatan
Sungai Kunyit
Kabupaten
Mempawah
telah
memberikan
kontribusi
terhadap
penguatan nilai-
43. 33
penulisan
7. Mencetak buku
pedoman
ekosistem setempat (Anti
korupsi : mandiri), setelah
itu saya akan
menambahkan referensi
materi ( pelayanan public
:kepastian & WoG :
sinkronisasi), lalu saya akan
merapikan hasil penulisan
(Komitmen mutu : efisiensi),
terakhir saya akan
mencetak buku pedoman
(Etika Publik : integritas)
organisasi yaitu
meningkatkan
sumber daya
masyarakat
nilai organisasi
yaitu
responsibility
7. Sosialisasi
kepada
Kelompok Tani
mengenai
Pedoman
pengendalian
Terpadu pada
tanaman padi di
1. menyiapkan
bahan sosialisasi
2. membuat jadwal
sosialisasi
3. koordinasi
dengan POPT
dan rekan
penyuluh
Terlaksananya
Sosialisasi
kepada
Kelompok
Tani mengenai
Pedoman
pengendalian
Terpadu pada
Saya akan menyiapkan
bahan sosialisasi
(Akuntabilitas : integritas)
Kemudian membuat jadwal
sosialisasi (Etika public :
disiplin), lalu saya akan
berkoordinasi dengan
POPT dan rekan penyuluh
Terlaksananya
Sosialisasi
kepada
Kelompok Tani
mengenai
Pedoman
pengendalian
Terpadu pada
Terlaksananya
Sosialisasi
kepada
Kelompok Tani
mengenai
Pedoman
pengendalian
Terpadu pada
44. 34
Kecamatan
Sungai Kunyit
4. melakukan
pertemuan
5. sosialisasi
kepada
kelompok tani
mengenai
Pedoman
pengendalian
Terpadu pada
tanaman padi
tanaman padi
di Kecamatan
Sungai Kunyit
(Nasionalisme :
kerjasama), setelah itu
saya akan melakukan
pertemuan (Anti korupsi :
tanggung jawab), terakhir
saya akan melakukan
sosialisasi kepada
kelompok tani mengenai
Pedoman pengendalian
Terpadu pada tanaman
padi (Komitmen Mutu :
inovasi)
tanaman padi di
Kecamatan
Sungai Kunyit
telah
memberikan
kontribusi
terhadap Visi
dan Misi
organisasi yaitu
Meningkatkan
Sumber Daya
Manusia
tanaman padi di
Kecamatan
Sungai Kunyit
telah
memberikan
kontribusi
terhadap
penguatan nilai-
nilai organisasi
yaitu Inovasi
Teknologi
berkelanjutan
45. 35
C. Jadwal Implementasi Aktualisasi
Nama Peserta : Satriani, S.P
Nomor Absen : 27 (dua puluh tujuh)
Instansi : DPKPP – Balai Penyuluhan Pertanian Kec. Sungai Kunyit
Tempat Aktualisasi : Balai Penyuluhan Pertanian Kec. Sungai Kunyit
Tabel 5. Jadwal Implementasi Aktualisasi
No Kegiatan Waktu Pelaksanaan Output
1.
Konsultasi dengan mentor terkait rancangan aktualisasi
yang akan dilaksanakan
12 s/d 13 April 2021
1. Jadwal koordinasi
2. Konsep pengumpulan data
3. Foto dokumentasi
2.
Identifikasi data hama penyakit yang menyerang
tanaman padi di Kecamatan Sungai Kunyit
14 s/d 16 April 2021
1. Data hama penyakit
2. Hasil identifikasi
3. Foto dokumentasi
3.
Identifikasi potensi ekosistem setempat yang dapat
dimanfaatkan dalam konsep pengendalian hama
terpadu
19 s/d 23 April 2021
1. Data musuh alami
2. Data tanaman refugia
3. Data Agens hayati
4.
Rekapitulasi data hama penyakit dan data potensi
ekosistem setempat
26 s/d 30 April 2021
1. Rekapitulasi data hama penyakit
2. Rekapitulasi data agen hayati
5.
Konsultasi dengan Pengendali Organisme Pengganggu
Tanaman (POPT) Kec. Sungai Kunyit mengenai konsep
pengendalian hama terpadu pada tanaman padi
3 s/d 7 Mei 2021
1. Catatan hasil konsultasi
2. Materi konsep PHT padi
3. Foto Dokumentasi
6.
Penyusunan pedoman pengendalian hama terpadu
pada tanaman padi
17 s/d 21 Mei 2021 1. Buku pedoman
7
Sosialisasi kepada Kelompok Tani mengenai Pedoman
pengendalian Terpadu pada tanaman padi
24 s/d 25 Mei 2021
1. Daftar hadir pertemuan
2. Dokumentasi kegiatan
46. 36
BAB V
HASIL PELAKSANAAN AKTUALISASI
NILAI-NILAI DASAR PROFESI PNS
A. Pelaksanaan Kegiatan Aktualisasi Nilai-nilai Dasar PNS
Kegiatan Aktualisasi dilakukan dari tanggal 12 April 2021 sampai
25 Mei 2021 bertempat di Lahan pertanaman padi dan Balai
Penyuluhan Pertanian Kecamatan Sungai Kunyit Kabupaten
Mempawah. Berikut adalah deskripsi pelaksanaan kegiatan tersebut.
Tabel 6. Konsultasi dengan mentor
No Kegiatan : 1
Nama Kegiatan :
Konsultasi dengan mentor terkait kegiatan
aktualisasi yang akan dilaksanakan
Tanggal Pelaksanaan : 12 s/d 13 April 2021
Daftar Lampiran :
Jadwal koordinasi, Konsep pengumpulan data,
Foto dokumentasi
Uraian Pelaksanaan Tahapan Kegiatan
1. Deskripsi Proses Terhadap Nilai-Nilai Dasar Pelaksanaan Aktualisasi
- Pertama, saya menyiapkan bahan yang akan dikonsultasikan
(Akuntabilitas : kejelasan target),
- Selanjutnya saya membuat jadwal konsultasi dengan mentor
(Nasionalisme : Disiplin),
- Lalu saya melakukan pertemuan dengan mentor (Nasionalisme :
kerjasama & musyawarah),
- Kemudian saya menerangkan tujuan (Etika publik : jujur),
- Setelah itu saya mendengarkan arahan dan masukan dari mentor
mengenai rencana pelaksanaan kegiatan aktualisasi ( Komitmen mutu :
berorientasi mutu),
- Kemudian saya melakukan diskusi dengan mentor mengenai kegiatan
pengumpulan data (WoG : komunikasi),
- Terakhir saya mencatat hasil konsultasi (anti korupsi : kemandirian &
pelayanan
2. Manfaat
- Bagi Peserta Diklat
Dengan mengaktualisasikan nilai-nilai dasar ANEKA pada kegiatan ini,
maka saya pada saat melakukan konsultasi dengan mentor saya
memiliki kejelasan target, disiplin, musyawarah, orientasi mutu, serta
meningkatkan koordinasi antara peserta diklat dengan mentor. Dengan
tersedianya dokumen lampiran pelaksanaan kegiatan konsultasi
meliputi Jadwal koordinasi, Konsep pengumpulan data, dokumentasi.
47. 37
- Bagi Instansi
Dengan melaksanakan koordinasi dengan mentor untuk mematangkan
kegiatan aktualisasi, maka saya memperkuat nilai-nilai organisasi yaitu
kemitraan.
- Bagi Stakeholder
Internal
Dengan melaksanakan kegiatan konsultasi dengan mentor berdasarkan
ANEKA, saya dapat mengimplementasikan pelaksanaan aktualisasi
dengan lebih jelas dan terarah sehingga petani mendapatkan informasi
dengan baik.
Eksternal
Dengan melaksanakan kegiatan konsultasi dengan mentor berdasarkan
nilai-nilai dasar ANEKA saya dapat meningkatkan kepercayaan
masyarakat terhadap kinerja Balai Penyuluhan Pertanian yang baik dan
dapat membantu mewujudkan kesejahteraan petani melalui
peningkatan agribisnis komoditas unggulan di wilayahnya .
3. Analisis Dampak
- Akuntabilitas : Kejelasan Target
Jika saya berkonsultasi dengan mentor dengan tidak menerapkan nilai
dasar ANEKA yaitu akuntabilitas indikator kejelasan target maka
berdampak tidak adanya kejelasan target dalam pelaksanaan
aktualisasi dan kegiatan tidak berjalan secara runtut dan terarah
sehingga pedoman tidak tersusun dengan baik.
- Nasionalisme : Disiplin
Jika saya berkonsultasi dengan mentor dengan tidak menerapkan nilai
dasar ANEKA yaitu nasionalisme indikator disiplin maka berdampak
berkurangnya kepercayaan mentor terhadap peserta diklat.
- Etika Publik : Jujur
Jika saya saat berkonsultasi dengan mentor dengan tidak menerapkan
nilai dasar ANEKA yaitu etika publik indikator jujur maka informasi yang
saya dapatkan tidak sesuai dengan tujuan kegiatan aktualisasi.
- Komitmen Mutu : Orientasi mutu
Jika saya berkonsultasi dengan mentor dengan tidak menerapkan nilai
dasar ANEKA yaitu komitmen mutu indikator orientasi mutu maka
kegiatan aktualisasi menjadi kurang optimal karena pelaksanaan
kegiatan menjadi tidak efektif dan efisien.
- Anti Korupsi : Mandiri
Jika saya dalam berkonsultasi dengan mentor dengan tidak
menerapkan nilai dasar ANEKA yaitu anti korupsi indikator mandiri
maka informasi yang disampaikan mentor tidak dapat saya
implementasikan dengan seksama dalam kegiatan, maka saya
mencatat sendiri informasi penting yang disampaikan mentor.
48. 38
4. Dokumentasi
No Foto Kegiatan Keterangan
1
Kegiatan :
Menyiapkan bahan yang
akan dikonsultasikan
Nilai Akuntabilitas :
Kejelasan target
Waktu :
12 April 2021
Tempat :
BPP Kec. Sungai Kunyit
2
Kegiatan :
Membuat jadwal
konsultasi
Nilai Nasionalisme :
Disiplin
Waktu :
9 April 2021
Tempat :
Kantor Bidang
Penyuluhan
3
Kegiatan :
Melakukan pertemuan
Nilai nasionalisme :
Kerjasama dan
musyawarah
Waktu :
13 April 2021
Tempat :
Kantor Bidang
Penyuluhan
49. 39
4
Kegiatan :
Menerangkan tujuan
konsultasi
Nilai Etika Publik :
Jujur
Waktu :
13 April 2021
Tempat :
Kantor Bidang
Penyuluhan
5
Kegiatan :
Mendengarkan arahan
dan masukan
Nilai Komitmen mutu :
Berorientasi mutu
Waktu :
13 April 2021
Tempat :
Kantor Bidang
Penyuluhan
6
Kegiatan :
Melakukan diskusi
Nilai WoG :
Komunikasi dan
koordinasi
Waktu :
13 April 2021
Tempat :
Kantor Bidang
Penyuluhan
7
Kegiatan :
Mencatat hasil konsultasi
Nilai anti korupsi :
Kemandirian
Waktu :
13 April 2021
Tempat :
Kantor Bidang
Penyuluhan
50. 40
Tabel 7. Identifikasi Hama Penyakit Tanaman Padi
No Kegiatan : 2
Nama Kegiatan :
Identifikasi data hama penyakit yang menyerang
tanaman padi di Kecamatan Sungai Kunyit
Tanggal Pelaksanaan : 14 s/d 16 April 2021
Daftar Lampiran :
Data hama penyakit, Hasil identifikasi, Foto
dokumentasi
Uraian Pelaksanaan Tahapan Kegiatan
1. Deskripsi Proses Terhadap Nilai-Nilai Dasar Pelaksanaan Aktualisasi
- Pertama, saya menyiapkan format identifikasi (Akuntabilitas : Kejelasan
target)
- selanjutnya saya membuat jadwal pertemuan (Etika publik : disiplin)
- lalu saya melakukan wawancara dengan POPT (Komitmen mutu :
berorientasi mutu
- kemudian saya mendengarkan dan mencatat hasil wawancara (Anti
korupsi : kemandirian dan kesederhanaan)
- setelah itu saya meminta data hama penyakit kepada POPT
(Nasionalisme : kerjasama & WoG : Koordinasi)
- terakhir saya menghimpun data yang didapat kedalam format
identifikasi (Pelayanan publik : akurat)
2. Manfaat
- Bagi Peserta Diklat
Dengan mengaktualisasikan nilai-nilai dasar ANEKA pada kegiatan ini,
maka saya pada saat melakukan Identifikasi data hama penyakit yang
menyerang tanaman padi di Kecamatan Sungai Kunyit saya memiliki
kejelasan target, disiplin, musyawarah, orientasi mutu, serta
meningkatkan kerjasama peserta diklat dengan petugas POPT. Dengan
tersedianya data hama penyakit, hasil identifikasi dan dokumentasi.
- Bagi Instansi
Dengan melaksanakan kegiatan Identifikasi data hama penyakit yang
menyerang tanaman padi di Kecamatan Sungai Kunyit, maka saya
memperkuat nilai-nilai organisasi yaitu unggul.
- Bagi Stakeholder
Internal
Dengan melaksanakan kegiatan Identifikasi data hama penyakit yang
menyerang tanaman padi di Kecamatan Sungai Kunyit berdasarkan
ANEKA, saya mendapatkan data yang akurat dan sesuai dengan
ekosistem setempat sehingga mempermudah petani dalam
menerapkan pengendalian hama terpadu sesuai dengan kondisi
wilayahnya.
Eksternal
51. 41
Dengan melaksanakan kegiatan Identifikasi data hama penyakit yang
menyerang tanaman padi di Kecamatan Sungai Kunyit berdasarkan
nilai-nilai dasar ANEKA saya dapat menarik minat masyarakat terhadap
informasi yang disediakan Balai Penyuluhan Pertanian dalam rangka
pemberdayaan petani.
3. Analisis Dampak
- Akuntabilitas : Kejelasan Target
Jika saya mengidentifikasi data hama penyakit yang menyerang
tanaman padi di Kecamatan Sungai Kunyit dengan tidak menerapkan
nilai dasar ANEKA yaitu akuntabilitas indikator kejelasan target maka
berdampak tidak sesuainya hasil data yang diperoleh dengan ekosistem
setempat.
- Nasionalisme : Kerjasama
Jika saya mengidentifikasi data hama penyakit yang menyerang
tanaman padi di Kecamatan Sungai Kunyit dengan tidak menerapkan
nilai dasar ANEKA yaitu nasionalisme indikator kerjasama maka cara
pengamatan tidak sesuai pedoman rekomendasi dan data hama
penyakit tidak lengkap.
- Etika Publik : Disiplin
Jika saya saat mengidentifikasi data hama penyakit yang menyerang
tanaman padi di Kecamatan Sungai Kunyit dengan tidak menerapkan
nilai dasar ANEKA yaitu etika publik indikator disiplin maka informasi
yang saya dapatkan tidak lengkap dan tidak akurat.
- Komitmen Mutu : Orientasi mutu
Jika saya mengidentifikasi data hama penyakit yang menyerang
tanaman padi di Kecamatan Sungai Kunyit dengan tidak menerapkan
nilai dasar ANEKA yaitu komitmen mutu indikator orientasi mutu maka
data yang diperoleh menjadi kurang optimal dan tidak spesifik lokasi.
- Anti Korupsi : Mandiri
Jika saya dalam mengidentifikasi data hama penyakit yang menyerang
tanaman padi di Kecamatan Sungai Kunyit dengan tidak menerapkan
nilai dasar ANEKA yaitu anti korupsi indikator mandiri data yang
diperoleh tidak optimal dan tidak akurat.
52. 42
4. Dokumentasi
No Foto Kegiatan Keterangan
1
Kegiatan :
Menyiapkan format
identifikasi
Nilai Akuntabilitas :
Kejelasan target
Waktu :
14 April 2021
Tempat :
BPP Kec. Sungai Kunyit
2
Kegiatan :
Membuat jadwal
pertemuan
Nilai Etika Publik :
Disiplin
Waktu :
14 April 2021
Tempat :
Desa Sungai Kunyit Laut
3
Kegiatan :
Melakukan wawancara
dengan POPT
Nilai Komitmen Mutu :
Berorientasi mutu
Waktu :
15 April 2021
Tempat :
Desa Sungai Duri
53. 43
4
Kegiatan :
Mendengarkan dan
mencatat hasil
wawancara
Nilai Anti korupsi :
kemandirian
Waktu :
15 April 2021
Tempat :
Desa Sungai Duri
5
Kegiatan :
Meminta data hama
penyakit kepada POPT
Nilai Nasionalisme :
Kerjasama
Waktu :
15 April 2021
Tempat :
Desa Sungai Duri
6
Kegiatan :
Menghimpun data
kedalam format
identifikasi
Nilai Pelayanan Publik :
Akurat
Waktu :
16 April 2021
Tempat :
BPP Kec. Sungai Kunyit
54. 44
Tabel 8. Identifikasi Potensi Ekosostem Setempat
No Kegiatan : 3
Nama Kegiatan :
Identifikasi Identifikasi Potensi Ekosostem
Setempat yang dapat dimanfaatkan dalam
pengendalian hama terpadu
Tanggal Pelaksanaan : 19 s/d 23 April 2021
Daftar Lampiran :
Data musuh alami/agens hayati, data tanaman
refugia
Uraian Pelaksanaan Tahapan Kegiatan
1. Deskripsi Proses Terhadap Nilai-Nilai Dasar Pelaksanaan Aktualisasi
- Pertama, saya menyiapkan format identifikasi (Akuntabilitas : Kejelasan
target),
- lalu saya membuat jadwal pertemuan (etika publik : disiplin)
- selanjutnya saya menerangkan tujuan (Anti korupsi : jujur)
- kemudian saya mendengarkan dan mencatat informasi yang
disampaikan POPT (Komitmen mutu : berorientasi mutu)
- setelah itu saya melakukan diskusi dengan POPT (Nasionalisme :
diskusi & WoG : Komunikasi)
- terakhir saya menghimpun informasi yang didapat kedalam format
identifikasi (Pelayanan public : Akurat)
2. Manfaat
- Bagi Peserta Diklat
Dengan mengaktualisasikan nilai-nilai dasar ANEKA pada kegiatan ini,
maka saya pada saat melakukan Identifikasi potensi ekosistem
setempat saya memiliki kejelasan target, disiplin, jujur, orientasi mutu,
serta meningkatkan komunikasi peserta diklat dengan petugas POPT.
Dengan tersedianya data musuh alami/agens hayati dan data tanaman
refugia.
- Bagi Instansi
Dengan melaksanakan kegiatan Identifikasi potensi ekosistem
setempat, maka saya memperkuat nilai-nilai organisasi yaitu
keseimbangan.
- Bagi Stakeholder
Internal
Dengan melaksanakan kegiatan Identifikasi potensi ekosistem setempat
berdasarkan ANEKA, saya mendapatkan data yang akurat dan sesuai
dengan ekosistem setempat sehingga mempermudah petani dalam
menerapkan pengendalian hama terpadu sesuai dengan kondisi
wilayahnya.
Eksternal
Dengan melaksanakan kegiatan Identifikasi potensi ekosistem setempat
55. 45
berdasarkan nilai-nilai dasar ANEKA saya dapat menarik minat
masyarakat terhadap informasi yang disediakan Balai Penyuluhan
Pertanian dalam rangka pemberdayaan petani.
3. Analisis Dampak
- Akuntabilitas : Kejelasan Target
Jika saya mengidentifikasi potensi ekosistem setempat dengan tidak
menerapkan nilai dasar ANEKA yaitu akuntabilitas indikator kejelasan
target maka berdampak tidak sesuainya hasil data yang diperoleh tidak
spesifik lokais.
- Nasionalisme : Diskusi
Jika saya mengidentifikasi data potensi ekosistem setempat dengan
tidak menerapkan nilai dasar ANEKA yaitu nasionalisme indikator
diskusi maka data keanekaragan hayati yang diperoleh kurang optimal.
- Etika Publik : Disiplin
Jika saya saat mengidentifikasi data potensi ekosistem setempat
dengan tidak menerapkan nilai dasar ANEKA yaitu etika publik indikator
disiplin maka informasi yang saya dapatkan tidak lengkap dan tidak
akurat.
- Komitmen Mutu : Orientasi mutu
Jika saya mengidentifikasi data potensi ekosistem setempat dengan
tidak menerapkan nilai dasar ANEKA yaitu komitmen mutu indikator
orientasi mutu maka data yang diperoleh menjadi tidak akurat dan tidak
spesifik lokasi.
- Anti Korupsi : Jujur
Jika saya dalam mengidentifikasi data potensi ekosistem setempat
dengan tidak menerapkan nilai dasar ANEKA yaitu anti korupsi indikator
jujur maka data yang diperoleh tidak sesuai harapan.
4. Dokumentasi
No Foto Kegiatan Keterangan
1
Kegiatan :
Menyiapkan format
identifikasi
Nilai Akuntabilitas :
Kejelasan target
Waktu :
19 April 2021
Tempat :
BPP Kec. Sungai Kunyit
56. 46
2
Kegiatan :
Membuat jadwal
pertemuan
Nilai Etika Publik :
Disiplin
Waktu :
15 April 2021
Tempat :
Desa Sungai Duri
3
Kegiatan :
Melakukan pertemuan
dan menerangkan tujuan
Nilai Anti korupsi :
Jujur
Waktu :
20 April 2021
Tempat :
Desa Sungai Duri
4
Kegiatan :
Mendengarkan dan
mencatat Informasi yang
disampaikan POPT
Nilai Komitmen mutu :
Berorientasi mutu
Waktu :
20 April 2021
Tempat :
Desa Sungai Duri
57. 47
5
Kegiatan :
Melakukan Tanya jawab
Nilai Nasionalisme :
Diskusi
Waktu :
20 April 2021
Tempat :
Desa Sungai Duri
6
Kegiatan :
Menghimpun informasi
yang didapat kedalam
format identifikasi
Nilai Pelayanan Publik :
Akurat
Waktu :
22 April 2021
Tempat :
BPP Kec. Sungai Kunyit
Tabel 9. Rekapitulasi Data Hama Penyakit dan Data Ekosistem Setempat
No Kegiatan : 4
Nama Kegiatan :
Rekapitulasi Data Hama Penyakit dan Data
Ekosistem Setempat
Tanggal Pelaksanaan : 26 s/d 30 April 2021
Daftar Lampiran :
Rekap data hama penyakit dan rekap data agens
hayati
Uraian Pelaksanaan Tahapan Kegiatan
1. Deskripsi Proses Terhadap Nilai-Nilai Dasar Pelaksanaan Aktualisasi
- Pertama, saya menyiapkan data hama penyakit dan data ekosistem
setempat (Etika publik : cermat)
- lalu saya mengurutkan data hama penyakit berdasarkan distribusi
sebaran dan waktu (Akuntabilitas : kejelasan target)
- kemudian saya menganalisa data ekosistem setempat yang dapat
dimanfaatkan sesuai konsep PHT (Komitmen mutu : berorientasi mutu),
- selanjutnya saya membuat format rekapitulasi data (Nasionalisme :
disiplin)
- setelah itu saya menginput data hama penyakit kedalam format yang
sudah disiapkan (Anti korupsi : kerja keras)
58. 48
- terakhir saya akan menempatkan data ekosistem sesuai konsep
pengendalian hama terpadu ( WoG : kolaborasi & pelayanan public :
akurat)
2. Manfaat
- Bagi Peserta Diklat
Dengan mengaktualisasikan nilai-nilai dasar ANEKA pada kegiatan ini,
maka saya pada saat melakukan rekapitulasi data hama penyakit dan
data ekosistem setempat saya memiliki kejelasan target, disiplin,
cermat, orientasi mutu, serta kerja keras yaitu dengan tersedianya
rekap data hama penyakit dan data keanekaragaman hayati..
- Bagi Instansi
Dengan melaksanakan kegiatan rekapitulasi data hama penyakit dan
data ekosistem setempat, maka saya memperkuat nilai-nilai organisasi
yaitu representative sesuai dengan fungsi BPP sebagai pusat data dan
informasi.
- Bagi Stakeholder
Internal
Dengan melaksanakan kegiatan rekapitulasi data hama penyakit dan
data ekosistem setempat berdasarkan ANEKA, maka hasil identifikasi
data tersaji lebih rapi dan dapat digunakan sebagai arsip data penyuluh
dan petugas POPT.
Eksternal
Dengan melaksanakan kegiatan rekapitulasi data hama penyakit dan
data ekosistem setempat berdasarkan nilai-nilai dasar ANEKA, saya
dapat mempermudah masyarakat setempat atau pengunjung BPP
dalam memperoleh informasi data hama penyakit padi dan data
keanekaragaman hayati di Kecamatan Sungai Kunyit.
3. Analisis Dampak
- Akuntabilitas : Kejelasan Target
Jika saya melakukan rekapitulasi data hama penyakit dan data
ekosistem setempat dengan tidak menerapkan nilai dasar ANEKA yaitu
akuntabilitas indikator kejelasan target maka berdampak tidak
sesuainya hasil data yang disajikan.
- Nasionalisme : Disiplin
Jika saya melakukan rekapitulasi data hama penyakit dan data
ekosistem setempat dengan tidak menerapkan nilai dasar ANEKA yaitu
nasionalisme indikator disiplin maka data yang disajikan tidak runtut dan
terarah dengan baik.
- Etika Publik : Cermat
Jika saya saat melakukan rekapitulasi data hama penyakit dan data
ekosistem setempat dengan tidak menerapkan nilai dasar ANEKA yaitu
etika publik indikator cermat maka informasi yang disajikan tidak relevan
59. 49
dengan hasil identifikasi.
- Komitmen Mutu : Orientasi mutu
Jika saya melakukan rekapitulasi data hama penyakit dan data
ekosistem setempat dengan tidak menerapkan nilai dasar ANEKA yaitu
komitmen mutu indikator orientasi mutu maka data yang disajikan
menjadi tidak akurat dan tidak optimal.
- Anti Korupsi : Kerja keras
Jika saya melakukan rekapitulasi data hama penyakit dan data
ekosistem setempat dengan tidak menerapkan nilai dasar ANEKA yaitu
anti korupsi indikator kerja keras maka data yang disajikan menjadi sulit
dipahami.
4. Dokumentasi
No Foto Kegiatan Keterangan
1
Kegiatan :
Menyiapkan hasil
identifikasi
Nilai etika publik :
Cermat
Waktu :
26 April 2021
Tempat :
BPP Kec. Sungai Kunyit
2
Kegiatan :
Mengurutkan data hasil
identifikasi
Nilai Akuntabilitas :
Kejelasan target
Waktu :
27 April 2021
Tempat :
BPP Kec. Sungai Kunyit
60. 50
3
Kegiatan :
Menganalisa data
ekosistem setempat
Nilai Komitmen mutu :
Berorientasi mutu
Waktu :
28 April 2021
Tempat :
BPP Kec. Sungai Kunyit
4
Kegiatan :
Membuat format
rekapitulasi data
Nilai Nasionalisme :
Disiplin
Waktu :
28 April 2021
Tempat :
BPP Kec. Sungai Kunyit
5
Kegiatan :
Menginput data hama
penyakit kedalam format
yang disediakan
Nilai Anti korupsi :
Kerja keras
Waktu :
29 April 2021
Tempat :
BPP Kec. Sungai Kunyit
6
Kegiatan :
Menempatkan data
ekosistem setempat
sesuai konsep PHT
Nilai Pelayanan Publik :
Akurat
Waktu : 29 April 2021
Tempat :
BPP Kec. Sungai Kunyit
61. 51
Tabel 10. Konsultasi dengan POPT Kec. Sungai Kunyit
No Kegiatan : 5
Nama Kegiatan :
Konsultasi dengan Petugas Pengendali
Organisme Pengganggu Tanaman (POPT) Kec.
Sungai Kunyit mengenai konsep pengendalian
hama terpadu pada tanaman padi
Tanggal Pelaksanaan : 3 s/d 7 Mei 2021
Daftar Lampiran :
Catatan hasil konsultasi, materi konsep PHT
Padi, foto dokumentasi
Uraian Pelaksanaan Tahapan Kegiatan
1. Deskripsi Proses Terhadap Nilai-Nilai Dasar Pelaksanaan Aktualisasi
- Pertama, saya menyiapkan bahan yang akan dikonsultasikan
(Akuntabilitas ; tanggung jawab & kejelasan target)
- Selanjutnya saya membuat jadwal konsultasi (Nasionalisme : Disiplin)
- Lalu saya melakukan pertemuan dengan POPT (Nasionalisme :
kerjasama & musyawarah)
- Kemudian saya menerangkan tujuan (Etika publik : jujur)
- setelah itu saya mendengarkan arahan dan masukan ( Komitmen mutu :
berorientasi mutu)
- kemudian saya melakukan diskusi (WoG : komunikasi)
- terakhir saya mencatat hasil konsultasi (anti korupsi : kemandirian &
pelayanan public : kesederhanaan)
2. Manfaat
- Bagi Peserta Diklat
Dengan mengaktualisasikan nilai-nilai dasar ANEKA pada kegiatan ini,
maka saya pada saat melakukan konsultasi dengan petugas POPT
saya memiliki kejelasan target, disiplin, musyawarah, orientasi mutu,
kemandirian serta meningkatkan kerjasama dan menambah relasi
antara peserta diklat dengan petugas POPT. Dengan tersedianya
catatan hasil konsultasi, materi konsep PHT Padi dan dokumentasi.
- Bagi Instansi
Dengan melaksanakan koordinasi dengan petugas POPT untuk
menambah referensi pedoman PHT padi, maka saya memperkuat nilai-
nilai organisasi yaitu inovatif.
- Bagi Stakeholder
Internal
Dengan melaksanakan kegiatan konsultasi dengan petugas POPT
berdasarkan ANEKA, saya dapat menyusun pedoman dengan lebih
baik dan menarik serta dapat membantu petani untuk mendapatkan
informasi dengan baik sehingga dapat menambah wawasan petani
62. 52
sebagai ahli PHT.
Eksternal
Dengan melaksanakan kegiatan konsultasi dengan petugas POPT
berdasarkan nilai-nilai dasar ANEKA saya dapat meningkatkan
kepercayaan masyarakat terhadap kinerja Balai Penyuluhan Pertanian
dalam memberikan informasi pertanian yang aktual, akurat dan
berkualitas .
3. Analisis Dampak
- Akuntabilitas : Kejelasan Target
Jika saya berkonsultasi dengan petugas POPT dengan tidak
menerapkan nilai dasar ANEKA yaitu akuntabilitas indikator kejelasan
target maka berdampak tidak adanya kejelasan target dalam
penyusunan pedoman konsep pengendalian hama terpadu tanaman
padi.
- Nasionalisme : Disiplin
Jika saya berkonsultasi dengan petugas POPT dengan tidak
menerapkan nilai dasar ANEKA yaitu nasionalisme indikator disiplin
maka berdampak berkurangnya kepercayaan petugas POPT terhadap
peserta diklat.
- Etika Publik : Jujur
Jika saya saat berkonsultasi dengan petugas POPT dengan tidak
menerapkan nilai dasar ANEKA yaitu etika publik indikator jujur maka
informasi dan referensi yang saya dapatkan tidak sesuai dengan tujuan
penyusunan pedoman.
- Komitmen Mutu : Orientasi mutu
Jika saya berkonsultasi dengan petugas POPT dengan tidak
menerapkan nilai dasar ANEKA yaitu komitmen mutu indikator orientasi
mutu maka konsep PHT padi menjadi kurang optimal dan menarik
karena data yang diperoleh dangkal dan kurang lengkap.
- Anti Korupsi : Mandiri
Jika saya dalam berkonsultasi dengan petugas POPT dengan tidak
menerapkan nilai dasar ANEKA yaitu anti korupsi indikator mandiri
maka informasi dan arahan yang disampaikan petugas POPT tidak
dapat saya tuangkan dengan baik kedalam pedoman, maka saya
menyimak dengan seksama dan mencatat sendiri informasi penting
yang disampaikan petugas POPT.
63. 53
4. Dokumentasi
No Foto Kegiatan Keterangan
1
Kegiatan :
Menyiapkan bahan
konsultasi
Nilai Akuntabilitas :
Kejelasan target
Waktu :
3 Mei 2021
Tempat :
BPP Kec. Sungai Kunyit
2
Kegiatan :
Membuat jadwal
konsultasi
Nilai Nasionalisme :
Disiplin
Waktu :
5 Mei 2021
Tempat :
Desa sungai dungun
3
Kegiatan :
Melakukan pertemuan
Nilai nasionalisme :
Kerjasama dan
musyawarah
Waktu :
5 Mei 2021
Tempat :
Rumah petugas POPT
64. 54
4
Kegiatan :
Menerangkan tujuan
konsultasi
Nilai Etika Publik :
Jujur
Waktu :
5 Mei 2021
Tempat :
Rumah petugas POPT
5
Kegiatan :
Mendengarkan arahan
dan masukan
Nilai Komitmen mutu :
Berorientasi mutu
Waktu :
5 Mei 2021
Tempat :
Rumah petugas POPT
6
Kegiatan :
Melakukan diskusi
Nilai WoG :
Komunikasi
Waktu :
5 Mei 2021
Tempat :
Rumah petugas POPT
7
Kegiatan :
Mencatat hasil konsultasi
Nilai anti korupsi :
Kemandirian
Waktu :
5 Mei 2021
Tempat :
Rumah petugas POPT
65. 55
Tabel 11. Penyusunan Pedoman Pengendalian Hama Terpadu pada
Tanaman Padi di Kec. Sungai Kunyit
No Kegiatan : 6
Nama Kegiatan :
Penyusunan Pedoman Pengendalian Hama
Terpadu pada Tanaman Padi di Kec. Sungai
Kunyit
Tanggal Pelaksanaan : 17 s/d 21 Mei 2021
Daftar Lampiran : Buku pedoman
Uraian Pelaksanaan Tahapan Kegiatan
1. Deskripsi Proses Terhadap Nilai-Nilai Dasar Pelaksanaan Aktualisasi
- Pertama saya mencari referensi materi tentang konsep pengendalian
hama terpadu pada tanaman padi (Akuntabilitas : tanggung jawab)
- kemudian saya membuat desain buku pedoman (komitmen mutu :
inovasi)
- lalu saya menyusun sistematika penulisan buku (Nasionalisme : disiplin)
- selanjutnya saya menginput data rekapitulasi hama penyakit dan
ekosistem setempat (Anti korupsi : mandiri)
- setelah itu saya menambahkan referensi materi ( pelayanan public
:kepastian & WoG : sinkronisasi)
- lalu saya merapikan hasil penulisan (Komitmen mutu : efisiensi)
- terakhir saya mencetak buku pedoman (Etika Publik : integritas)
2. Manfaat
- Bagi Peserta Diklat
Dengan mengaktualisasikan nilai-nilai dasar ANEKA pada kegiatan ini,
maka saya pada saat melakukan penyusunan pedoman pengendalian
hama terpadu pada tanaman padi di kec. sungai kunyit saya memiliki
tanggung jawab, disiplin, inovasi, orientasi mutu, mandiri dan integritas
yaitu dengan tersedianya pedoman pengendalian hama terpadu pada
tanaman padi di kec. sungai kunyit.
- Bagi Instansi
Dengan penyusunan pedoman pengendalian hama terpadu pada
tanaman padi di kec. sungai kunyit, maka saya memperkuat nilai-nilai
organisasi yaitu responsibility.
- Bagi Stakeholder
Internal
Dengan melaksanakan kegiatan penyusunan pedoman pengendalian
hama terpadu pada tanaman padi di kec. sungai kunyit berdasarkan
ANEKA, maka informasi mengenai pengendalian hama terpadu pada
tanaman padi yang sesuai kondisi wilayah dapat dengan mudah
didapatkan petani.
Eksternal
66. 56
Dengan melaksanakan kegiatan penyusunan pedoman pengendalian
hama terpadu pada tanaman padi di kec. sungai kunyit berdasarkan
nilai-nilai dasar ANEKA, masyarakat setempat atau pengunjung BPP
dapat mengetahui informasi pengendalian hama terpadu pada tanaman
padi di Kecamatan Sungai Kunyit dalam sajian yang menarik dan
mudah dipahami.
3. Analisis Dampak
- Akuntabilitas : Kejelasan Target
Jika saya melakukan penyusunan pedoman pengendalian hama
terpadu pada tanaman padi di kec. sungai kunyit dengan tidak
menerapkan nilai dasar ANEKA yaitu akuntabilitas indikator tanggung
jawab maka berdampak referensi materi yang digunakan tidak mewakili
atau tidak sesuai dengan kondisi wilayah setempat.
- Nasionalisme : Disiplin
Jika saya melakukan penyusunan pedoman pengendalian hama
terpadu pada tanaman padi di kec. sungai kunyit dengan tidak
menerapkan nilai dasar ANEKA yaitu nasionalisme indikator disiplin
maka penyusunan pedoman tidak bisa selesai tepat waktu.
- Etika Publik : Integritas
Jika saya saat melakukan penyusunan pedoman pengendalian hama
terpadu pada tanaman padi di kec. sungai kunyit dengan tidak
menerapkan nilai dasar ANEKA yaitu etika publik indikator integritas
maka informasi yang disajikan dalam pedoman tidak relevan dengan
hasil identifikasi.
- Komitmen Mutu : Inovasi dan efisiensi
Jika saya melakukan penyusunan pedoman pengendalian hama
terpadu pada tanaman padi di kec. sungai kunyit dengan tidak
menerapkan nilai dasar ANEKA yaitu komitmen mutu indikator inovasi
dan efisiensi maka buku pedoman yang tersusun menjadi kurang
menarik.
- Anti Korupsi : Mandiri
Jika saya melakukan penyusunan pedoman pengendalian hama
terpadu pada tanaman padi di kec. sungai kunyit dengan tidak
menerapkan nilai dasar ANEKA yaitu anti korupsi indikator mandiri
maka penyusunan pedoman menjadi tidak optimal.
67. 57
4. Dokumentasi
No Foto Kegiatan Keterangan
1
Kegiatan :
Mencari referensi materi
Nilai Akuntabilitas :
Tanggung jawab
Waktu :
17 Mei 2021
Tempat :
BPP Kec. Sungai Kunyit
2
Kegiatan :
Membuat desain buku
pedoman
Nilai komitmen mutu :
inovasi
Waktu :
17 Mei 2021
Tempat :
Di Rumah
3
Kegiatan :
Menyusun sistematika
penulisan pedoman
Nilai nasionalisme :
disiplin
Waktu :
18 Mei 2021
Tempat :
BPP Kec. Sungai Kunyit
4
Kegiatan :
Menginput data
rekapitulasi hama
penyakit dan ekosistem
setempat
Nilai anti korupsi :
Mandiri
Waktu :
19 Mei 2021
Tempat :
BPP Kec. Sungai Kunyit
68. 58
5
Kegiatan :
Menambahkan referensi
materi
Nilai Pelayanan Publik
dan WoG :
Kepastian dan
Sinkronisasi
Waktu :
19 Mei 2021
Tempat :
BPP Kec. Sungai Kunyit
6
Kegiatan :
Merapikan hasil penulisan
Nilai komitmen mutu :
efisiensi
Waktu :
20 Mei 2021
Tempat :
BPP Kec. Sungai Kunyit
7
Kegiatan :
Mencetak buku pedoman
Nilai etika publik :
integritas
Waktu :
21 Mei 2021
Tempat :
BPP Kec. Sungai Kunyit
69. 59
Tabel 12. Sosialisasi pedoman pengendalian hama terpadu pada tanaman
padi kepada kelompok petani
No Kegiatan : 7
Nama Kegiatan :
Sosialisasi pedoman pengendalian hama terpadu
pada tanaman padi kepada kelompok tani
Tanggal Pelaksanaan : 24 s/d 25 Mei 2021
Daftar Lampiran : Daftar hadir pertemuan, dokumentasi kegiatan
Uraian Pelaksanaan Tahapan Kegiatan
1. Deskripsi Proses Terhadap Nilai-Nilai Dasar Pelaksanaan Aktualisasi
- Pertama, saya menyiapkan bahan sosialisasi (Akuntabilitas : integritas)
- Kemudian membuat jadwal sosialisasi (Etika public : disiplin)
- lalu saya berkoordinasi dengan POPT dan rekan penyuluh
(Nasionalisme : kerjasama)
- setelah itu saya melakukan pertemuan (Anti korupsi : tanggung jawab)
- terakhir saya melakukan sosialisasi kepada kelompok tani mengenai
Pedoman pengendalian Terpadu pada tanaman padi (Komitmen Mutu :
inovasi)
2. Manfaat
- Bagi Peserta Diklat
Dengan mengaktualisasikan nilai-nilai dasar ANEKA pada kegiatan ini,
maka saya pada saat melakukan Sosialisasi pedoman pengendalian
hama terpadu pada tanaman padi kepada kelompok tani saya memiliki
tanggung jawab, disiplin, inovasi, dan integritas serta meningkatkan
kerjasama dengan rekan kerja, petugas POPT dan kelompok tani di
kec. sungai kunyit.
- Bagi Instansi
Dengan melakukan Sosialisasi pedoman pengendalian hama terpadu
pada tanaman padi kepada kelompok tani, maka saya memperkuat
nilai-nilai organisasi yaitu inovasi teknologi berkelannjutan.
- Bagi Stakeholder
Internal
Dengan melaksanakan kegiatan melakukan sosialisasi pedoman
pengendalian hama terpadu pada tanaman padi kepada kelompok tani
berdasarkan ANEKA, maka dapat menambah wawasan petani
mengenai informasi pengendalian hama terpadu pada tanaman padi
yang sesuai kondisi wilayah.
Eksternal
Dengan melaksanakan kegiatan melakukan Sosialisasi pedoman
pengendalian hama terpadu pada tanaman padi kepada kelompok tani
berdasarkan nilai-nilai dasar ANEKA, dapat meningkatkan kepercayaan
masyarakat terhadap BPP Sungai Kunyit dalam memberikan informasi
70. 60
pertanian yang akurat.
3. Analisis Dampak
- Akuntabilitas : Integritas
Jika saya melakukan melakukan sosialisasi pedoman pengendalian
hama terpadu pada tanaman padi kepada kelompok tani dengan tidak
menerapkan nilai dasar ANEKA yaitu akuntabilitas indikator integritas
maka berdampak mengurangi tingkat kepercayaan petani terhadap
kualitas dan komitmen penyuluh pertanian.
- Nasionalisme : Kerjasama
Jika saya melakukan sosialisasi pedoman pengendalian hama terpadu
pada tanaman padi kepada kelompok tani dengan tidak menerapkan
nilai dasar ANEKA yaitu nasionalisme indikator kerjasama maka
informasi yang disampaikan hanya terbatas pada lokasi atau kelompok
tertentu.
- Etika Publik : Disiplin
Jika saya saat melakukan sosialisasi pedoman pengendalian hama
terpadu pada tanaman padi kepada kelompok tani dengan tidak
menerapkan nilai dasar ANEKA yaitu etika publik indikator disiplin maka
kegiatan sosialisasi sulit terealisasi sesuai rencana.
- Komitmen Mutu : Inovasi
Jika saya melakukan sosialisasi pedoman pengendalian hama terpadu
pada tanaman padi kepada kelompok tani dengan tidak menerapkan
nilai dasar ANEKA yaitu komitmen mutu indikator inovasi maka
informasis yang disampaikan menjadi kurang menarik.
- Anti Korupsi : Tanggung jawab
Jika saya melakukan sosialisasi pedoman pengendalian hama terpadu
pada tanaman padi kepada kelompok tani dengan tidak menerapkan
nilai dasar ANEKA yaitu anti korupsi indikator tanggung jawab maka
kegiatan sosialisasi tidak berjalan optimal.
4. Dokumentasi
No Foto Kegiatan Keterangan
1
Kegiatan :
Menyiapkan bahan
sosialisasi
Nilai Akuntabilitas :
integritas
Waktu :
24 Mei 2021
Tempat :
Di Rumah
71. 61
2
Kegiatan :
Membuat jadwal sosialisasi
Nilai etika publik :
disiplin
Waktu :
24 Mei 2021
Tempat :
Di Rumahh petugas POPT
3
Kegiatan :
Koordinasi dengan POPT
dan rekan penyuluh
Nilai nasionalisme :
kerjasama
Waktu :
25 Mei 2021
Tempat :
Desa Sungai Dungun
4
Kegiatan :
Melakukan pertemuan
Nilai anti korupsi :
Tanggung jawab
Waktu :
25 Mei 2021
Tempat :
Desa Sungai Dungun
5
Kegiatan :
Sosialisasi kepada kelompok
tani
Nilai Komitmen mutu :
Berorientasi mutu
Waktu :
25 Mei 2021
Tempat :
Desa Sungai Dungun
72. 62
B. Strategi Pembimbingan
Untuk membantu peserta diklat selama penyusunan LAPORAN
AKTUALISASI yang baik dan benar dalam pelaksanaan kegiatan
aktualisasi di BPP Kec. Sungai Kunyit, maka dilakukan konsultasi dan
koordinasi dengan Coach dan Mentor. Konsultasi tersebut dilakukan
agar peserta diklat mendapatkan masukan dan saran terkait dengan
penulisan ataupun kegiatan yang di BPP Kec. Sungai Kunyit.
75. 65
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil pelaksanaan kegiatan aktualisasi di unit kerja,
maka dapat disimpulkan beberapa hal sebagai berikut:
1. Kegiatan aktualisasi dilaksanakan selama 30 hari kerja dimulai dari
tanggal 09 April 2021 sampai dengan 25 Mei 2021 terdiri dari
pengumpulan data dilapangan, koordinasi dengan rekan penyuluh
dan petugas POPT dan habituasi di Balai Penyuluhan Pertanian Kec.
Sungai Kunyit dengan bimbingan langsung dari mentor selama
kegiatan aktualisasi.
2. Selama kegiatan aktualisasi, peserta mengimplementasikan nilai-
nilai dasar Akuntabilitas, Nasionalisme, Etika Publik, Komitmen Mutu
dan Anti Korupsi (ANEKA) dalam rangka pembentukan karakter ASN
yang profesional dan meningkatkan kinerja peserta dalam
menjalankan tugas dan fungsi di unit kerja. Pedoman pengendalian
hama terpadu pada tanaman padi yang disusun diharapkan dapat
menambah informasi dan meningkatkan pemahaman petani
mengenai pengendalian hama terpadu.
3. Peserta menerapkan sikap bela negara, nilai dasar ANEKA, dan
pengetahuan mengenai kedudukan dan peran ASN di NKRI meliputi
Whole of Government dan pelayanan publik dalam menjalankan
tugas dan fungsinya, secara tidak langsung telah memberikan
kontribusi terhadap terwujudnya visi dan misi serta penguatan
terhadap nilai-nilai organisasi yang ada di Balai Penyuluhan
Pertanian. Adapun kegiatan aktualisasi yang dilaksanakan adalah
sebagai berikut.
a. Konsultasi dengan mentor terkait LAPORAN AKTUALISASI yang
dilaksanakan
b. Identifikasi data hama penyakit yang menyerang tanaman padi di
Kecamatan Sungai Kunyit
76. 66
c. Identifikasi potensi ekosistem setempat yang dapat dimanfaatkan
dalam konsep pengendalian hama terpadu
d. Rekapitulasi data hama penyakit dan data potensi ekosistem
setempat
e. Konsultasi dengan Pengendali Organisme Pengganggu Tanaman
(POPT) Kec. Sungai Kunyit mengenai konsep pengendalian hama
terpadu pada Tanaman padi
f. Penyusunan pedoman pengendalian hama terpadu pada tanaman
padi di Kecamatan Sungai Kunyit
g. Sosialisasi kepada Kelompok Tani mengenai Pedoman
pengendalian Terpadu pada tanaman padi di Kecamatan Sungai
Kunyit
4. Pelaksanaan aktualisasi pada pemecahan isu kurangnya
pemahaman petani mengenai pengendalian hama terpadu pada
tanaman padi dengan penyusunan pedoman pengendalian hama
terpadu pada tanaman padi di Kec. Sungai Kunyit dapat disimpulkan
bahwa penyampaian informasi dengan sosialisasi pedoman PHT
padi dapat meningkatkan pemahaman petani mengenai
pengendalian hama terpadu pada tanaman padi namun harus
dilakukan secara rutin dan berkelanjutan baik secara forman maupun
non formal.
B. Saran
Selama pelaksanaan kegiatan aktualisasi, sebaiknya peserta
latsar selalu melakukan koordinasi dengan mentor dan coach agar
kegiatan berjalan sesuai tujuan yang diharapkan. Manajemen waktu
dan koordinasi dengan pihak-pihak terkait harus benar-benar
diperhatikan untuk menghasilkan output kegiatan yang berkualitas.
Pengambilan dokumentasi harus dilakukan pada setiap tahapan
kegiatan untuk mempermudah penyusunan laporan. Inovasi dibuat
semenarik mungkin dan diupayakan mampu mengatasi isu yang
diangkat.
77. 67
DAFTAR PUSTAKA
BKPSDM Kab. Mempawah. 2021. Panduan Pelatihan Dasar CPNS
Golongan III Angkatan LXXVI Tahun 2021. Mempawah : BKPSDM
Bupati Mempawah. 2016. Peraturan Bupati Mempawah Nomor 49 Tahhun
2016 tentang Kedudukan, Susunan Organisasi, Tugas dan Fungsi
serta Tata Kerja Dinas Pertanian, Ketahanan Pangan Dan Perikanan
Kabupaten Mempawah. Mempawah : Bupati Mempawah
DPKPP Kab. Mempawah. 2019. Rencana Strategis Dinas Pertanian,
Ketahanan Pangan dan Perikanan Periode 2015-2019. Mempawah.
DPKPP
Lembaga Administrasi Negara Republik Indonesia. 2018. ANEKA ; Modul
Pelatihan Dasar Calon PNS. Jakarta: Lembaga Administrasi Negara
Peraturan LAN No. 01 Tahun 2021 Tentang Pedoman Diklat Prajabatan
CPNS Golongan III.
Lembaga Administrasi NegaraRepublik Indonesia. 2021. Akuntabilitas:
Modul Diklat Prajabatan Golongan I/ II dan III. Jakarta: Lembaga
Administrasi Negara Republik Indonesia.
Lembaga Administrasi Negara Republik Indonesia. 2021. Nasionalisme:
Modul Diklat Prajabatan Golongan I/ II dan III. Jakarta: Lembaga
Administrasi NegaraRepublik Indonesia.
Lembaga Administrasi Negara Republik Indonesia. 2021. Etika Publik:
Modul Diklat Prajabatan Golongan I/ II dan III. Jakarta: Lembaga
Administrasi NegaraRepublik Indonesia.
Lembaga Administrasi Negara Republik Indonesia. 2021. Komitmen Mutu:
Modul Diklat Prajabatan Golongan I/ II dan III. Jakarta: Lembaga
Administrasi NegaraRepublik Indonesia.
Lembaga Administrasi NegaraRepublik Indonesia. 2021. Anti Korupsi:
Modul Diklat Prajabatan Golongan I/ II dan III. Jakarta: Lembaga
Administrasi NegaraRepublik Indonesia.
Lembaga Administrasi NegaraRepublik Indonesia. 2021. Habituasi: Modul
Diklat Prajabatan Golongan I/ II dan III. Jakarta: Lembaga
Administrasi Negara Republik Indonesia.
Lembaga Administrasi NegaraRepublik Indonesia. 2021. Pelayanan
Publik:Modul Diklat Prajabatan Golongan I/ II dan III. Jakarta:
Lembaga Administrasi Negara Republik Indonesia.
Lembaga Administrasi NegaraRepublik Indonesia. 2021. Whole of
Goverment: Modul Diklat Prajabatan Golongan I/ II dan III. Jakarta:
Lembaga Administrasi Negara Republik Indonesia.
Lembaga Administrasi NegaraRepublik Indonesia. 2021. Manajemen
Aparatur Sipil Negara: Modul Diklat Prajabatan Golongan I/ II dan III.
Jakarta: Lembaga Administrasi Negara Republik Indonesia.
Lembaga Administrasi Negara Republik Indonesia. 2021. Aktualisasi:
Modul Diklat Prajabatan Golongan I/ II dan III. Jakarta: Lembaga
Administrasi Negara Republik Indonesia
95. PEDOMAN
PENGENDALIAN HAMA TERPADU
PADA TANAMAN PADI
BALAI PENYULUHAN PERTANIAN
KECAMATAN SUNGAI KUNYIT
KABUPATEN MEMPAWAH
2021
PEDOMAN
PENGENDALIAN HAMA TERPADU
PADA TANAMAN PADI
Tim Penyusun :
Satriani, S.P
Ibnu Santara, A.Md
Effendi, A.Md
Sapuat, S.P, MMA
BALAI PENYULUHAN PERTANIAN
KECAMATAN SUNGAI KUNYIT
KABUPATEN MEMPAWAH
2021
96. KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah Subhanahuwata’ala, atas rahmat
dan karunianya penyusun dapat menyelesaikan Pedoman
Pengendalian Hama Terpadu pada Tanaman Padi di Kecamatan
Sungai Kunyit. Pedoman ini disusun sebagai salah satu acuan
dalam pengendalian hama terpadu pada tanaman padi di
Kecamatan Sungai Kunyit.
Pedoman ini memuat informasi tentang data hama penyakit,
musuh alami dan tanaman refugia serta konsep pengendalian
hama terpadu pada tanaman padi di Kecamatan Sungai Kunyit.
Dengan pedoman ini diharapkan petani dapat memahami
pengendalian hama terpadu pada tanaman padi berdasarkan
ekosistem setempat.
Pedoman ini masih jauh dari kesempurnaan. Oleh karena itu
masukan dari berbagai pihak sangat diharapkan sehingga
pedoman ini menjadi lebih baik. Semoga pedoman ini dapat
memberikan manfaat bagi pembaca secara umum dan penyusun
secara khusus.
DAFTAR ISI
Halaman
KATA PENGANTAR .........................................................................i
DAFTAR ISI .....................................................................................ii
DAFTAR GAMBAR .........................................................................iv
DAFTAR TABEL .............................................................................vi
BAB I PENDAHULUAN ............................................................... 1
D. Latar Belakang ............................................................. 1
E. Tujuan ...........................................................................2
F. Sasaran .........................................................................2
BAB II KEANEKARAGAMAN HAYATI ........................................3
C. Data Hama Penyakit ....................................................3
D. Musuh Alami ................................................................4
E. Tanaman Refugia .........................................................6
BAB III PENGENDALIAN HAMA TERPADU ...............................9
D. Budidaya Tanaman Sehat ............................................9
E. Persiapan Lahan .........................................................10
F. Penerapan Jajar Legowo .............................................11
G. Pemupukan Berimbang ..............................................11
H.Pengaturan Tata Air ................................................... 12
I. Pengamatan dan Pengendalian OPT ......................... 12
J. Panen dan Pasca Panen .............................................42
BAB IV PENUTUP .......................................................................43
Mempawah, Mei 2021
Penyusun
Satriani, S.P
NIP. 19950911 202012 2 010
97. DAFTAR PUSTAKA ....................................................................... 44
LAMPIRAN
DAFTAR GAMBAR
Halaman
Gambar 1 Sistem tanam jajar legowo 2 : 1 dan 4 : 1 .......................11
Gambar 2 Stadia Scirpophaga incertulas .................................... 12
Gambar 3 Stadia Scirpophaga innotata ....................................... 13
Gambar 4 Gejala Sundep ............................................................... 14
Gambar 5 Gejala Beluk ................................................................... 14
Gambar 6 Tikus Sawah................................................................... 16
Gambar 7 Gejala serangan tikus di persemaian .............................17
Gambar 8 Gejala serangan tikus Fase Vegetatif............................ 18
Gambar 9 Gejala serangan tikus Fase Generatif ........................... 18
Gambar 10 Hama Putih Palsu ........................................................ 19
Gambar 11 Gejala serangan Hama Putih Palsu .............................20
Gambar 12 Stadia Walang Sangit................................................... 21
Gambar 13 Gejala Serangan Walang Sangit ..................................22
Gambar 14 Siput Murbei ................................................................23
Gambar 15 Gejala Serangan Siput Murbei.....................................24
Gambar 16 Gryllotalpa Africana ...................................................25
Gambar 17 Gejala Serangan Orong-orong .....................................26
Gambar 18 Lalat Daun Padi ...........................................................27
Gambar 19 Gejala Serangan Lalat Daun Padi................................28
Gambar 10 Wereng Coklat (Nilaparvata lugens) .........................29
Gambar 21 Gejala Wereng Batang Coklat......................................29
98. Gambar 22 Wereng hijau (Nephotettix virescen).........................30
Gambar 23 Gejala Serangan Lalat ereng Hijau..............................31
Gambar 24 Burung Pipit ................................................................ 33
Gambar 25 Gejala Serangan Burung Pipit .................................... 34
Gambar 26 Ulat Grayak ................................................................. 35
Gambar 27 Gejala Serangan Ulat Grayak...................................... 36
Gambar 28 Pyricularia oryzae.......................................................37
Gambar 29 Gejala Penyakit Blas.................................................... 38
Gambar 30 Helminthosporium oryzae......................................... 39
Gambar 31 Gejala Penyakit Bercak Coklat .................................... 39
Gambar 32 Xanthomonas oryzae .................................................40
Gambar 33 Gejala Penyakit Hawar Bakteri....................................41
DAFTAR TABEL
Halaman
Tabel 1 Data Hama pada Tanaman Padi di Kecamatan
Sungai Kunyit......................................................................3
Tabel 2 Data Penyakit pada Tanaman Padi di Kecamatan
Sungai Kunyit......................................................................3
Tabel 3 Musuh Alami........................................................................4
Tabel 4 Jenis Tanaman Refugia ....................................................... 7
99. BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 6 tahun 1995
tentang perlindungan tanaman, Instruksi Presiden Nomor 3
tahun 1986, Undang-undang Nomor 12 tahun 1992 tentang
sistem budidaya tanaman pada pasal 5 yang menyebutkan
bahwa perlindungan tanaman dilaksanakan dengan sistem
pengendalian hama terpadu.
Perlindungan tanaman berperan dalam menjaga
kuantitas, kualitas, kontinuitas, hasil dan efisiensi produksi.
Hal ini sejalan dengan konsep pengendalian hama terpadu
yang didasarkan pada pertimbangan ekologi dan efisiensi
ekonomi dalam rangka pengelolaan ekosistem yang
berwawasan lingkungan berkelanjutan.
Pengendalian hama oleh petani dengan menggunakan
pestisida secara tidak tepat dan berlebihan berdampak
terhadap kerusakan lingkungan dan kesehatan masyarakat.
Oleh karena itu, diperlukan suatu pedoman sebagai informasi
bagi petani dalam pengendalian hama terpadu pada tanaman
padi.
B. Tujuan
Tujuan penyusunan pedoman adalah untuk memberikan
informasi mengenai data hama penyakit, musuh alami dan
tanaman refugia serta konsep pengendalian hama terpadu pada
tanaman padi di Kecamatan Sungai Kunyit.
C. Sasaran
Adapun sasaran dari penyusunan pedoman ini adalah
kelompok tani Kecamatan Sungai Kunyit, dalam rangka
perlindungan dan pemberdayaan petani.