Standar perencanaan gedung tahan gempa pada SNI 2002 dan SNI 2012 membahas perubahan wilayah gempa yang diacu dari 500 tahun menjadi 2500 tahun, perhitungan beban gempa vertikal dan kombinasi pembebanan, serta penentuan periode struktur dan geser dasar seismic dengan menggunakan parameter dan koefisien baru.
4. 2. Pengaruh Gempa Vertikal
SNI 03-1726-2002 SNI 03 – 1726 -2012
CV = ψ AOI ( 1.1 )
Dimana :
Ψ = Koefisien yang bergantung
kepada wilayah gempa di
mana struktur gedung berada.
AO = percepatan puncak muka tanah
I = factor keutamaan gedung.
Ev = 0,2 SDSD ( 1.2 )
Dimana :
SDS = Parameter spectrum respon
desain pada periode pendek
(Ss).
D = Pengaruh beban Mati
6. 4. Koefisien Respon Seismik
SNI 03-1726-2002 SNI 03 – 1726 -2012
Koefisien seismic =
𝐶𝐼
𝑅
(1.9)
Dimana :
C = factor respons gempa berdasarkan masing-
masing wilayah gempa
I = factor keutamaan gedung
R = factor reduksi gempa
Cs = (Sds/(R/I)) (1.10)
Nilai cs tdak perlu melebihi :
CS = (SDI/T(R/I)) (1.11)
Dan nilai Cs yang dihitung tidak kurang dari
Cs = 0,044 Sds I≥0,01 (1.12)
Dimana :
Sd = parameter percepatan respons spectrum
desain pada periode 1 detik
SDI = parameter percepatan respons spectrum yang
dipetakan
T = periode struktur dasar (detik)
R = factor modifikasi respons
I = factor keutamaan hunian beban mati
7. 5. Penentuan Alami Stuktur
SNI 03-1726-2002 SNI 03 – 1726 -2012
Nilai batas maksimum
T< 𝛿𝑛 (1.13)
Dimana :
= 0,16
𝑑𝑎𝑟𝑖 𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙 𝑘𝑜𝑒𝑓𝑖𝑠𝑖𝑒𝑛
𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑚𝑒𝑚𝑏𝑎𝑡𝑎𝑠𝑖
𝑤𝑎𝑘𝑡𝑢 𝑔𝑒𝑡𝑎𝑟 𝑎𝑙𝑎𝑚𝑖
𝑓𝑢𝑛𝑑𝑎𝑚𝑒𝑛𝑡𝑎𝑙 𝑠𝑡𝑟𝑢𝑘𝑡𝑢𝑟
n = jumlah lantai gedung
Ada dua batas untuk periode bangunan yaitu nilai
minimum periode bangunan (Ta min) dan nilai
maksimum periode bangunan (Ta max) yaitu :
Ta min = 𝐶𝑟ℎ𝑛 𝑥
(1.14)
Ta max = Cu Ta min (1.15)
Dimana :
Ha = tinggi struktur dari dasar sampai ke tingkat
paling atas
Cr = 0,0466 (dari table koefisien parameter periode
pendekatan)
Cu = 1,4 ( dari table koefisien untuk abates atas pada
periode yang dihitung)
X = 0,9 ( dari table koefisien parameter periode
pendekatan )
8. 6. Kombinasi Pembebanan
SNI 03-1726-2002 SNI 03 – 1726 -2012
1. 1,4 DL
2. 1,2 DL + 1,6 LL
3. 1,2 DL + 1 LL ± 0,3 EX ± 1 EY
4. 1,2 DL +1 LL ± 1 EX ± 0,3 EY
5. 0,9 DL + 0,3 EX ± 1 EY
6. 0,9 DL + 1 EX ± 0,3 EY
Dimana :
DL= beban mati, termasuk SIDL
LL= beban hidup
1. 1,4 DL
2. 1,2 DL + 1,6 LL
3. 1,2 DL + 1 LL ± 0,3 (p QE + 0,2 SDS DL) ± 1 (p QE +
0,2 SDS DL)
4. 1,2 DL + 1 LL ± 1 (p QE + 0,2 SDS DL) ± 0,3 (p QE +
0,2 SDS DL)
5. 0,9 DL + 0,3 (p QE – 0,2 SDS DL) ± 1 (p QE – 0,2 SDS
DL)
6. 0,9 DL ± 1 (p QE – 0,2 SDS DL) ± 0,3 (p QE – 0,2 SDS
DL)
Dimana :
DL = beban mati, termasuk SIDL
LL = beban hidup
EX = beban gempa arah-x
EY = beban gempa arah-y
P = factor redundansi untuk desain seismic
SDS= parameter percepatan spectrum respons desain
9. 7. Geser dasar seismic atau gaya gempa
SNI 03-1726-2002 SNI 03 – 1726 -2012
𝑉 =
𝐶𝐼𝑥𝐼
𝑅
𝑥 𝑊𝑡 (1. 22)
Dimana :
CI = nilai factor respon gempa
R = factor reduksi gempa
I = factor keutamaan gedung
Wt = berat total gedung
V= Cs Wt (1.23)
Dimana :
Cs = koefisien respons seismic
Wt = berat total gedung