1. Analisis data gempa dari tahun 1973-2013 di wilayah Indonesia bagian barat dengan menggunakan program Surfer dan Matlab.
2. Didapatkan nilai B-value 1,108 dan frekuensi dominan gempa 0,453 yang menunjukkan pola terjadinya gempa.
3. Grafik energi, kedalaman, dan periode gempa dibuat untuk memahami karakteristik gempa di wilayah tersebut.
1. Analisa Data Gempa dengan
Surfer dan Matlab
Nama : Nanang Suwandana
NIM : 12/331632/PA/14792
Prodi : Geofisika
2. PENDAHULUAN
Pada presentasi ini dijelaskan mengenai pengolahan data
gempa, dengan tujuan untuk mengklasifikasikan rentang
magnitude gempa, mendapatkan grafik log frekuensi
magnitude Vs rentang magnitude, dan B-Value. Selain itu akan
dijelaskan pula mengenai time series, periodogram maupun
tentang power vs periode.
Data akan diolah dengan Microsoft Excel, dengan mengimpor
data gempa dalam bentuk file *.txt, dimana data tersebut
diunduh dari
http://earthquake.usgs.gov/earthquakes/eqarchives/epic/
3. WILAYAH
PENGAMBILAN DATA
Koordinat:
Garis lintang 0° LU hingga 45° LS, dan
Garis bujur 126° BT hingga 145° BT.
Rentang waktu dari:
Senin, 1 Januari 1973, hingga
Selasa, 23 April 2013.
4. Proses Pengambilan Data dari USGS
Data gempa dengan rentang lintang dan bujur serta rentang
waktu yang telah ditentukan, diunduh melalui website
http://earthquake.usgs.gov/earthquakes/eqarchives/epic/
Setelah itu masukkan nilai latitude dan longitude nya, jangka
waktu, rentang magnitude serta kedalaman gempanya.
Kemudian klik search.
Akan tampil data gempa yang dimaksud, lalu klik link CSV,
kemudian simpan halaman tersebut dalam ekstensi *.txt
13. Flowcharth Mencari nilai B-value
Ambi data di
USGS
Input
data *txt.
ke Excel
Mencari nilai
rentang
magnitude
Membuat nilai log
frekuensi
magnitudenya
Membuat grafik
log
frekuensimagnit
ude Vs Rentang
magnitude
Mencari B-
value (garis
gradien
grafik)
Hasil
B-
value
Copy
data ke
notepad
Mencari nilai
frekuensi masing-
masing rentang
magnitude
14. Langkah-langkah mencari B-Value dan
membuat grafik log frekuensi vs rentang
magnitude
Pilih data log frekuensi dan rentang magnitude yang akan
ditampilkan ke dalam bentuk grafik, lalu pilih Insert, Chart.
Klik kanan grafik, pilih Add Trendline untuk membuat garis gradien.
Pada kolom Trend/Regression Type, pilih Linear.
Kemudian pilih Display Equation on chart
16. Grafik Log Frekuensi vs Magnitude
y = -1,108x + 4,438
0
0.5
1
1.5
2
2.5
3
3.5
5 - 5.9 6 - 6.9 7 - 7.9
Series1
Linear (Series1)
17. Proses Membuat Base Map Gempa
Membuka Surfer, pilih new worksheet, mengambil 3 buah
data pada data gempa yang praktikan dapatkan dari USGS
berupa posisi latitude, longitude, dan Magnitude. Copy ke
dalam worksheet dimana kolom x adalah longitude, y adalah
latitude, dan z adalah magnitude. Save dalam format .dat.
Klik menu map -> new -> new post map -> pilih file .dat tadi
-> klik open. Klik pada postmap pada object manager di
kiri, pada property manager pilih symbol dengan opsi column
C.
Kemudian diperoleh posisi gempa pada peta diantara
koordinat yang anda tentukan. Kemuadian overlay dengan
peta geografis daerah agar dapat mengetahui posisi gempa.
19. Proses pembuatan post map gempa
dengan IRIS
Langkah pertama yaitu membuka website
http://www.iris.edu/SeismiQuery/sq eventsmag.htm
Kemudian masukkan nilai magnitude, rentang
waktu, kedalaman dan koordinat sesuai dengan ketentuan
pada halaman yang ditampilkan oleh web tersebut. Setelah itu
klik view results
Kemudian klik Make Event Map dan masukkan kembali nilai
koordinat pada kolom yang ditampilkan
21. Flowchart Membuat Plot Kedalaman
Gempa
Data gempa
USGS
Mengeplot
gempa dengan
surfer
Copy data
gempa
(latitude, longitud
e, depth,
magnitude) ke
notepad
Copy ke dalam
worksheet dimana
kolom x adalah
longitude, y adalah
latitude, dan z adalah
kedalaman
22. Langkah-langkah pembuatan grafik
kedalaman gempa
Membuka Surfer, pilih new worksheet, mengambil 3
buah data pada data gempa yang kita dapatkan dari
USGS berupa posisi latitude, longitude, dan
kedalaman dalam bentuk negatif. Copy ke dalam
worksheet dimana kolom x adalah longitude, y
adalah latitude, dan z adalah kedalaman. Save
dalam format .dat.
Setelah di save, pilih tab plot, klik pada menu grid ->
data -> pilih file .dat -> pilih gridding method krigging
-> ok. Akan dihasilkan file dalam format .grd
Setelah itu Klik menu map -> new -> new 3D surface
-> pilih file .grd tadi -> open.
24. Proses pembuatan kontur dan sayatan
gempa
Membuka Surfer, pilih new worksheet, mengambil 3 buah data
pada data gempa yang kita dapatkan dari USGS berupa posisi
latitude, longitude, dan kedalaman dalam bentuk negatif.
Copy ke dalam worksheet dimana kolom x adalah longitude, y
adalah latitude, dan z adalah kedalaman. Save dalam format
.dat.
Setelah di save, pilih tab plot, klik pada menu map -> new->
pilih contour map -> pilih plot kedalaman gempa surfer.dat.
Setelah itu akan muncul gambar kontur gempa.
Klik gambar tersebut ->pilih map -> add ->pilih profile.
Kemudian tarik garis melintang pada daerah yang terkena
gempa.
26. Langkah-langkah membuat
magnitude time series
Pada pembuatan grafik magnitude time series ini saya tidak
menggunakan ts tool tetapi menggunakan editor matlab
dengan menggunakan rumus plot gempa berupa x dan y
Hal pertama yang dilakukan yaitu dengan membuat data pada
ms. Exel yang terdiri dari month,magnitude mw, energi, energi
rata-rata dan nilai dari energi-(rata-rata)
Pada proses pembuatan grafik magnitude time series data
yang diperlukan hanya kolom 1 (month) dan kolom 2
(magnitude mw)
28. Langkah selanjutnya yaitu mengcopy data (kecuali kolom
date) dari ms. Exel tersebut kedalam notepad dan saya beri
nama metkom nanang
29. Langkah selanjutnya yaitu membuka matlab kemudian klik
new script, tuliskan rumus plot untuk menampilakn grafik
time series
30. • Kemudian setelah di run akan muncul grafik magnitude vs month
sebagai berikut
31. Langkah-langkah membuat energi
time series
Proses pembuatan energi time series hampir sama seperti pada
proses pembuatan magnitude time series, hanya saja pada
bagian editor sedikit terdapat perbedaan rumus
Pada energi time series data yang digunakan juga berasal dari
file notepad dengan nama file metkom nanang
Data yang diperlukan dalam pembuatan grafik energi time
series ini hanya kolom 1 (month) dan kolom 3 (energi)
33. Kemudian saya run dan akan muncul grafik Energi Time Series
seperti berikut
34. Langkah-langkah membuat Baseline
Correction
Proses pembuatan energi time series hampir sama seperti pada
proses pembuatan magnitude time series, hanya saja pada
bagian editor sedikit terdapat perbedaan rumus
Pada baseline correction, data yang digunakan juga berasal
dari file notepad dengan nama file metkom nanang
Data yang diperlukan dalam pembuatan grafik energi time
series ini terdiri dari kolom 1 (month), kolom 4 (energi rata-
rata) dan kolom 5 (energi- energi rata rata)
36. Kemudian saya run dan akan muncul grafik Perubahan energi vs
waktu seperti berikut :
37. Langkah-langkah membuat
periodogram dengan script matlab
Pada pembuatan periodogram ini saya mengembangkan script
Matlab untuk FFT
Pada pembuatan perodogram ini, data yang digunakan juga
berasal dari file notepad dengan nama file metkom nanang
dengan menggunakan dua kolom yaitu kolom pertama adalah
waktu kejadian gempa yang dikonversi ke julian month, kolom
kedua adalah nilai magnitudo yang telah dikoreksi baseline:
38. • Kemudian saya menulis program pada script matlab
sebagai berikut
39. • Kemudian script tersebut saya run dan muncul grafik
Periodogram seperti ini:
40. Langkah-langkah membuat grafik
power vs periode dengan script
matlab
Pada pembuatan grafik power vs periode ini saya
mengembangkan script Matlab untuk FFT
Pada pembuatannya, data yang digunakan juga berasal dari
file notepad dengan nama file metkom nanang dengan
menggunakan dua kolom yaitu kolom pertama adalah waktu
kejadian gempa yang dikonversi ke julian month, kolom kedua
dalah perubahan energi (energi – energi rata-rata yang telah
dikoreksi baseline
41. Kemudian saya menulis program pada script matlab sebagai
berikut
43. Kesimpulan
1. Gempa dengan magnitude 5 lebih sering terjadi
daripada gempa dengan magnitude 9
2. b-value 1.108
3. Gempa yang sering terjadi berada pada daerah yang
dilalui lempeng tektonik bumi
4. Energi Gempa dari 1973-2013
> Average = 1.16416E+14 joule
5. Frekuensi Dominan 0.453
6. Periode 0.25951
7. Rangkain gempa akan terjadi lagi setiap 0,25951
bulan