3. NILAI DAN NORMA SOSIAL
NILAI DAN NORMA SOSIAL
PENGERTIAN NILAI SOSIAL TOLOK UKUR NILAI SOSIAL
JENIS-JENIS NILAI SOSIAL DAYA IKAT NORMA
4. Back Next
Nilai dan Norma Sosial
Di dalam masyarakat manusia selau ada, dan selalu dimungkinkan
adanya, apa yang disebut double reality yaitu :
1. Sistem fakta, yaitu sistem yang tersusun atas segala apa yang senyatanya
di dalam kenyataan ada.
2. Dan di lain pihak ada sistem normatif, yaitu sistem yang berada di dalam
mental yang membayangkan segala apa yang seharusnya ada.
Kedua sistem tersebut bukan dua realitas yang identik namun keduanya tidak
saling berpisahan dan keduanya ada pertalian yang erat.
Materi Contoh Soal Soal Daftar Pustaka
5. Back Next
Nilai dan Norma Sosial
Pertama-tama, sistem fakta berfungsi sebagai
determinan sistem normatif. Artinya, bahwa apa yang
dibayangkan di dalam mental sebagai suatu keharusan itu
sesungguhnya adalah selalu sesuatu yang di alam kenyataan
merupakan sesuatu yang betul-betul ada, dan atau mungkin ada.
Norma atau keharusan selalu dipertimbangkan dalam kenyataan
dan mempertimbangkan pula segala kemungkinan yang ada di
dalam situasi fakta.
Materi Contoh Soal Soal Daftar Pustaka
6. Back
Nilai dan Norma Sosial
Sementara itu, di lain pihak sistem normatif pun
pada gantinya balik mempengaruhi sistem fakta
(kenyataan). Di dalam hal ini, wujud dan bentuk
perilaku-perilaku kultural yang di alam kenyataan
ditentukan oleh pola-pola kultural yang telah diketahui
di dalam mental sebagai keharusan-keharusan yang
harus dikerjakan.
Materi Contoh Soal Soal Daftar Pustaka
7. Back
PENGERTIAN NILAI SOSIAL
Nilai merupakan sesuau yang baik, yang diinginkan, dicita-citakan dan
dianggap penting oleh warga masyarakat. Nilai terbentuk dari apa yang
benar, pantas, dan luhur untuk dikerjakan dan diperhatikan. Nilai
bukanlahkeinginan, melainkan apa yang diinginkan, jadi bersifat subjektif.
Selain itu nilai juga bersifat relatif karena apa yang menurut kita sudah benar
dan baik belum tentu disebut nilai. Penentuan suatu nilai harus didasarkan
pada pandangan dan ukuran orang banyak.
Materi Contoh Soal Soal Daftar Pustaka
8. Back
TOLOK UKUR NILAI SOSIAL
Tolok ukur nilai sosial adalah daya guna fungsional suatu nilai
dan kesungguhan penghargaan, penerimaan atau pengakuan
yang diberikan oleh seluruh atau sebagian besar masyarakat
terhadap nilai sosial tersebut, sehingga harus memenuhi syarat :
• Penghargaan itu harus diberikan dan disetujui oleh seluruh
atau sebagian besar anggota masyarakat.
• Tolok ukur itu harus diterima sungguh-sungguh oleh
masyarakat, minimal oleh sebagian besar.
Materi Contoh Soal Soal Daftar Pustaka
9. Back Next
JENIS-JENIS NILAI SOSIAL
Menurut Prof. Dr. Notonagoro, nilai dapat dibagi atas tiga jenis:
Nilai material, segala benda yang berguna bagi manusia
Nilai vital, segala sesuatu yang berguna bagi manusia untuk
dapat hidup dan mengadakan kegiatan atau aktivitas.
Nilai spiritual, segala sesuatu yang berguna bagi rohani
manusia ; nilai kebenaran(logika), nilai
keindahan(estetika), nilai moral (etika), nilai religius.
Materi Contoh Soal Soal Daftar Pustaka
10. Back
JENIS-JENIS NILAI SOSIAL
Norma merupakan konstruksi-konstruksi imajinasi (artinya, suatu
konstruksi yang hanya ada karena dibayangkan di dalam pikiran-pikiran) dan
banyak dipengaruhi oleh daya kreatif mental, namun norma-norma ini-
sebagai norma, atau keharusan, yang bertujuan merealisasi imajinasi mental
ke wujud-wujud konkret di alam kenyataan-haruslah memahami betul-betul
alam realita dan fakta sehingga memberikan efek di alam kenyataan.
Menurut M. Sitorus, norma adalah kadiah atau aturan berbuat dan
berkelakuan yang dibenarkan untuk mewujudkan cita-cita. Singkatnya
bilanilai merupakan pola kelakuan yang diinginkan, maka norma dapat
disebut sebaga cara-cara kelakuan sosial yang disetujui untuk mencapai nilai
tersebut.
Materi Contoh Soal Soal Daftar Pustaka
11. Back Next
DAYA IKAT NORMA
Norma-norma yang ada di dalam masyarakat mempunyai kekuatan mengikat
yang berbeda-beda. Berdasarkan daya ikat norma dibedakan :
Cara (usge). Cara menunjuk pada suatu bentuk perbuatan yang
mempunyai daya ikat yang sangat lemah.
Kebiasaan (folkways). Diterjemahkan menurut arti kata-
katanya,folkways itu berarti tata cara (ways) yang lazim dikerjakan atau
diikuti oleh rakyat kebanyakan (folk). Folkways merupakan norma-norma
sosial yang terlahir dari adanya pola-pola perilaku yang selalu diikuti
oleh orang-orang kebanyakan-di dalam hidup mereka sehari-harinya –
karena dipandang sebagai suatu hal yang lazim.
Materi Contoh Soal Soal Daftar Pustaka
12. Back Next
DAYA IKAT NORMA
Folkways kebanyakan dianut orang di dalam batas-
batas kelompok tertentu. Ancaman-ancaman sanksi
terhadap pelanggaran-pelanggaranfolkways pun hanya
akan datang dari kelompok-kelompok tertentu saja.
Oleh karena itu maka sanksi-sanksi informal yang
mempertahankanfolkways sering kali terbutki tidak
efektif kalau ditunjukkan kepada orang-orang yang
tidakmenjadi warga penuh dari kelompok
pendukung folkwaysitu.
Materi Contoh Soal Soal Daftar Pustaka
13. Back Next
DAYA IKAT NORMA
Tata kelakuan (Mores). Apabila kebiasaan tersebut tidak semata-mata
dianggap sebagai cara perilaku saja, tetapi diterima sebagai norma
pengatur maka kebiasaan tadi menjadi tata kelakuan. Dibandingkan
dengan norma-norma folkways yang biasanya dipandang relatif kurang
begitu penting-dan oleh karenanya dipertahankan oleh ancaman-ancaman
sanksi yang tidak seberapa keras-maka apa yang disebutmores itu
dipandang lebih esensial bagi terjaminnya kesejahteraan masyarakat. Oleh
karena itu selalu dipertahankan oleh ancaman-ancaman sanksi yang jauh
lebih keras. Pelanggaran terhadap moresselalu disesali dengan sanat, dan
orang selalu berusaha dengan amat kerasnya agar mores tidak dilanggar.
Materi Contoh Soal Soal Daftar Pustaka
14. Back Next
DAYA IKAT NORMA
Mores sering dirumuskan di dalam bentuk negatif, berupa sebuah larangan
keras. Mores yang dirumuskan di dalam bentuk larangan ini disebut tabu. Sebagai
contoh tabu ini, misalnya adalah larangan incest,yaitu larangan perkawinan antara
orang-orang yang dipandang masih berdarah dekat.
Hukum. Hukum adalah aturan tertulis maupun tidak tertulis yang berisi perintah
atau larangan yang memaksa dan yang akan memberikan sanksi yang tegas bagi
setiap orang yang melanggarnya. Berbeda halnya
dengan folkways dan mores, pada hukum didapati adanya organisasi-politik
khususnya, yang secara formal dan berprosedur bertugas memaksakan ditaatinya
kaidah-kaidah sosial yang berlaku. Inilah organisasi yang lazim dikenal dengan
nama badan peradilan. Apabila suatu mores memerlukan kekuatan organisasi
peradilan semacam itu agar penataannya bisa dijamin, maka sesegera itu
pula mores itu telah bida dipandang sebagai hukum.
Materi Contoh Soal Soal Daftar Pustaka
15. Back
DAYA IKAT NORMA
Di sisi lain, karena mores itu tak lain adalah kaidah-
kaidah yang tak tertulis, maka hukum yang dijadikan
darimores-dengan ditunjang oleh wibawa suatu
struktur kekuasaan politik-ini pun lalu merupakan
hukum yang tak tertulis (atau lazim dinamakan hukum
adat, customary law).
Materi Contoh Soal Soal Daftar Pustaka
16. Back Next
Soal
1. Ilmu yang didasarkan pada teori-teori yang sudah ada kemudian diperbaiki,
diperluas dan diperhalus adalah ilmu yang bersifat….
a. empiris
b. teoritis
c. kumulatif
d. non Etis
e. sosial
Materi Contoh Soal Soal Daftar Pustaka
17. Back Next
Soal
2. Objek kajian sosiologi adalah …
a. Lembaga masyarakat
b. masyarakat
c. lembaga sosial
d. organisasi sosial
e. dinamika sosial
Materi Contoh Soal Soal Daftar Pustaka
18. Back Next
Soal
3. Ruang lingkup sosiologi adalah …
a. sama dengan ilmu-ilmu sosial yang lain
b. lebih sempit dibanding ilmu sosial yang lain
c. lebih luas daripada ilmu sosial yang lain
d. tidak menentu kadang lebih luas, kadang tidak
e. tergantung subjek yang menggunakannya
Materi Contoh Soal Soal Daftar Pustaka
19. Back
Soal
4. Berikut ini adalah ciri-ciri interaksi sosial, kecuali
a. Jumlah pelakunya dua orang atau lebih
b. Adanya komunikasi antara para pelaku
c. Menggunakan simbol-simbol tertentu
d. Adanya dimensi waktu menentukan sifat interaksi
e. Adanya suatu tujuan yang hendak dicapai
Materi Contoh Soal Soal Daftar Pustaka
20. Back
Contoh Soal
5. Tipe tindakan afektif adalah seperti terdapat dalam contoh berikut…
a. Masyarakat Indonesia merasa iba ketika Ibu Tien Soeharto meninggal dunia
b. Para tokoh agama mengharapkan adanya kerukunan antar umat agama
c. Pemerintah membangun tempat untuk berbagi umat beragama
d. Umat beragama melaksanakan berbagai ibadat
e. Berjabat tangan dengan menggunakan tangan kanan
Jawaban : B
Materi Contoh Soal Soal Daftar Pustaka
21. Back
Daftar Pustaka
NILAI DAN NORMA SOSIAL.Ilmu
Pendidikan . (Online), Jilid 4, No.
3, (http://pascaldaddy512.wordpress.c
om, diakses 3 Febuari 2013)
Materi Contoh Soal Soal Daftar Pustaka