SlideShare a Scribd company logo
1 of 27
Materi Geografi
Program IPS
Oleh: Rizky Amalia
masuk
Materi Tata Surya,
Komponen, dan
Teori
Materi 1
Tata Surya adalah kumpulan benda langit yang terdiri atas sebuah bintang yang disebut
Matahari dan semua objek yang terikat oleh gaya gravitasinya. Objek-objek tersebut
termasuk delapan buah planet yang sudah diketahui dengan orbit berbentuk elips, lima
planet kerdil/katai, 173 satelit alami yang telah diidentifikasi, dan jutaan benda langit
(meteor, asteroid, komet) lainnya.
Tata Surya terbagi menjadi Matahari, empat planet bagian dalam, sabuk
asteroid, empat planet bagian luar, dan di bagian terluar adalah Sabuk Kuiper dan
piringan tersebar. Awan Oort diperkirakan terletak di daerah terjauh yang berjarak sekitar
seribu kali di luar bagian yang terluar.
Berdasarkan jaraknya dari Matahari, kedelapan planet
Tata Surya ialah Merkurius (57,9 juta km), Venus (108 juta km),
Bumi (150 juta km), Mars (228 juta km), Yupiter (779 juta km),
Saturnus (1.430 juta km), Uranus (2.880 juta km), dan Neptunus
(4.500 juta km). Sejak pertengahan 2008, ada lima objek
angkasa yang diklasifikasikan sebagai planet kerdil. Orbit planet-
planet kerdil, kecuali Ceres, berada lebih jauh dari Neptunus.
Kelima planet kerdil tersebut ialah Ceres (415 juta km. di sabuk
asteroid; dulunya diklasifikasikan sebagai planet kelima), Pluto
(5.906 juta km.; dulunya diklasifikasikan sebagai planet
kesembilan), Haumea (6.450 juta km), Makemake (6.850 juta
km), dan Eris (10.100 juta km).
Enam dari kedelapan planet dan tiga dari kelima planet
kerdil itu dikelilingi oleh satelit alami. Masing-masing planet
bagian luar dikelilingi oleh cincin planet yang terdiri dari debu
dan partikel lain.
Sejarah penemuan
Lima planet terdekat ke Matahari selain Bumi (Merkurius, Venus, Mars,
Yupiter dan Saturnus) telah dikenal sejak zaman dahulu karena mereka semua
bisa dilihat dengan mata telanjang. Banyak bangsa di dunia ini memiliki nama
sendiri untuk masing-masing planet.
Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi pengamatan pada lima abad
lalu membawa manusia untuk memahami benda-benda langit terbebas dari
selubung mitologi. Galileo Galilei (1564-1642) dengan teleskop refraktornya
mampu menjadikan mata manusia "lebih tajam" dalam mengamati benda
langit yang tidak bisa diamati melalui mata telanjang.
Karena teleskop Galileo bisa mengamati lebih tajam, ia bisa melihat berbagai
perubahan bentuk penampakan Venus, seperti Venus Sabit atau Venus
Purnama sebagai akibat perubahan posisi Venus terhadap Matahari.
Penalaran Venus mengitari Matahari makin memperkuat teori heliosentris,
yaitu bahwa Matahari adalah pusat alam semesta, bukan Bumi, yang
sebelumnya digagas oleh Nicolaus Copernicus (1473-1543). Susunan
heliosentris adalah Matahari dikelilingi oleh Merkurius hingga Saturnus.
• Struktur
• Perbanding relatif massa planet. Yupiter adalah 71% dari total dan Saturnus 21%. Merkurius dan Mars,
yang total bersama hanya kurang dari 0.1% tidak nampak dalam diagram di atas.
• Orbit-orbit Tata Surya dengan skala yang sesungguhnya
• Komponen utama sistem Tata Surya adalah matahari, sebuah bintang
deret utama kelas G2 yang mengandung 99,86 persen massa dari sistem
dan mendominasi seluruh dengan gaya gravitasinya.[5] Yupiter dan
Saturnus, dua komponen terbesar yang mengedari Matahari, mencakup
kira-kira 90 persen massa selebihnya.[c]
• Hampir semua objek-objek besar yang mengorbit Matahari terletak pada
bidang edaran bumi, yang umumnya dinamai ekliptika. Semua planet
terletak sangat dekat pada ekliptika, sementara komet dan objek-objek
sabuk Kuiper biasanya memiliki beda sudut yang sangat besar
dibandingkan ekliptika.
• Planet-planet dan objek-objek Tata Surya juga mengorbit mengelilingi
Matahari berlawanan dengan arah jarum jam jika dilihat dari atas kutub
utara Matahari, terkecuali Komet Halley.
• Hukum Gerakan Planet Kepler menjabarkan bahwa orbit dari objek-objek Tata Surya
sekeliling Matahari bergerak mengikuti bentuk elips dengan Matahari sebagai salah satu titik
fokusnya. Objek yang berjarak lebih dekat dari Matahari (sumbu semi-mayor-nya lebih kecil)
memiliki tahun waktu yang lebih pendek. Pada orbit elips, jarak antara objek dengan
Matahari bervariasi sepanjang tahun. Jarak terdekat antara objek dengan Matahari dinamai
perihelion, sedangkan jarak terjauh dari Matahari dinamai aphelion. Semua objek Tata Surya
bergerak tercepat di titik perihelion dan terlambat di titik aphelion. Orbit planet-planet bisa
dibilang hampir berbentuk lingkaran, sedangkan komet, asteroid dan objek sabuk Kuiper
kebanyakan orbitnya berbentuk elips.
• Untuk mempermudah representasi, kebanyakan diagram Tata Surya menunjukan jarak antara
orbit yang sama antara satu dengan lainnya. Pada kenyataannya, dengan beberapa
perkecualian, semakin jauh letak sebuah planet atau sabuk dari Matahari, semakin besar
jarak antara objek itu dengan jalur edaran orbit sebelumnya. Sebagai contoh, Venus terletak
sekitar sekitar 0,33 satuan astronomi (SA) lebih dari Merkurius[d], sedangkan Saturnus adalah
4,3 SA dari Yupiter, dan Neptunus terletak 10,5 SA dari Uranus. Beberapa upaya telah dicoba
untuk menentukan korelasi jarak antar orbit ini (hukum Titus-Bode), tetapi sejauh ini tidak
satu teori pun telah diterima.
• Untuk mempermudah representasi, kebanyakan diagram Tata Surya menunjukan
jarak antara orbit yang sama antara satu dengan lainnya. Pada kenyataannya,
dengan beberapa perkecualian, semakin jauh letak sebuah planet atau sabuk dari
Matahari, semakin besar jarak antara objek itu dengan jalur edaran orbit
sebelumnya. Sebagai contoh, Venus terletak sekitar sekitar 0,33 satuan astronomi
(SA) lebih dari Merkurius[d], sedangkan Saturnus adalah 4,3 SA dari Yupiter, dan
Neptunus terletak 10,5 SA dari Uranus. Beberapa upaya telah dicoba untuk
menentukan korelasi jarak antar orbit ini (hukum Titus-Bode), tetapi sejauh ini
tidak satu teori pun telah diterima.
Terminologi
Secara informal, Tata Surya dapat dibagi menjadi tiga daerah. Tata Surya bagian dalam
mencakup empat planet kebumian dan sabuk asteroid utama. Pada daerah yang lebih jauh, Tata Surya
bagian luar, terdapat empat gas planet raksasa.[6] Sejak ditemukannya Sabuk Kuiper, bagian terluar Tata
Surya dianggap wilayah berbeda tersendiri yang meliputi semua objek melampaui Neptunus.[7]
Secara dinamis dan fisik, objek yang mengorbit matahari dapat diklasifikasikan dalam tiga
golongan: planet, planet kerdil, dan benda kecil Tata Surya. Planet adalah sebuah badan yang mengedari
Matahari dan mempunyai massa cukup besar untuk membentuk bulatan diri dan telah membersihkan
orbitnya dengan menginkorporasikan semua objek-objek kecil di sekitarnya. Dengan definisi ini, Tata
Surya memiliki delapan planet: Merkurius, Venus, Bumi, Mars, Yupiter, Saturnus, dan Neptunus. Pluto
telah dilepaskan status planetnya karena tidak dapat membersihkan orbitnya dari objek-objek Sabuk
Kuiper.
Planet kerdil adalah benda angkasa bukan satelit yang mengelilingi Matahari, mempunyai
massa yang cukup untuk bisa membentuk bulatan diri tetapi belum dapat membersihkan daerah
sekitarnya.Menurut definisi ini, Tata Surya memiliki lima buah planet kerdil: Ceres, Pluto, Haumea,
Makemake, dan Eris.Objek lain yang mungkin akan diklasifikasikan sebagai planet kerdil adalah: Sedna,
Orcus, dan Quaoar. Planet kerdil yang memiliki orbit di daerah trans-Neptunus biasanya disebut
"plutoid". Sisa objek-objek lain berikutnya yang mengitari Matahari adalah benda kecil Tata Surya.
Ilmuwan ahli planet menggunakan istilah gas, es, dan batu untuk
mendeskripsi kelas zat yang terdapat di dalam Tata Surya. Batu digunakan
untuk menamai bahan bertitik lebur tinggi (lebih besar dari 500 K), sebagai
contoh silikat. Bahan batuan ini sangat umum terdapat di Tata Surya bagian
dalam, merupakan komponen pembentuk utama hampir semua planet
kebumian dan asteroid. Gas adalah bahan-bahan bertitik lebur rendah seperti
atom hidrogen, helium, dan gas mulia, bahan-bahan ini mendominasi wilayah
tengah Tata Surya, yang didominasi oleh Yupiter dan Saturnus. Sedangkan es,
seperti air, metana, amonia dan karbon dioksida,[11] memiliki titik lebur
sekitar ratusan derajat kelvin. Bahan ini merupakan komponen utama dari
sebagian besar satelit planet raksasa. Ia juga merupakan komponen utama
Uranus dan Neptunus (yang sering disebut "es raksasa"), serta berbagai
benda kecil yang terletak di dekat orbit Neptunus.[12]
Istilah volatiles mencakup semua bahan bertitik didih rendah (kurang dari
ratusan kelvin), yang termasuk gas dan es; tergantung pada suhunya,
'volatiles' dapat ditemukan sebagai es, cairan, atau gas di berbagai bagian
Tata Surya.
Zona planet
Zona Tata Surya yang meliputi, planet bagian dalam, sabuk asteroid, planet bagian luar, dan sabuk
Kuiper. (Gambar tidak sesuai skala)
Di zona planet dalam, Matahari adalah pusat Tata Surya dan letaknya paling dekat dengan planet Merkurius
(jarak dari Matahari 57,9 × 106 km, atau 0,39 SA), Venus (108,2 × 106 km, 0,72 SA), Bumi (149,6 × 106 km, 1 SA)
dan Mars (227,9 × 106 km, 1,52 SA). Ukuran diameternya antara 4.878 km dan 12.756 km, dengan massa jenis
antara 3,95 g/cm3 dan 5,52 g/cm3.
Antara Mars dan Yupiter terdapat daerah yang disebut sabuk asteroid, kumpulan batuan metal
dan mineral. Kebanyakan asteroid-asteroid ini hanya berdiameter beberapa kilometer (lihat: Daftar asteroid),
dan beberapa memiliki diameter 100 km atau lebih. Ceres, bagian dari kumpulan asteroid ini, berukuran sekitar
960 km dan dikategorikan sebagai planet kerdil. Orbit asteroid-asteroid ini sangat eliptis, bahkan beberapa
menyimpangi Merkurius (Icarus) dan Uranus (Chiron).
Pada zona planet luar, terdapat planet gas raksasa Yupiter
(778,3 × 106 km, 5,2 SA), Uranus (2,875 × 109 km, 19,2 SA) dan Neptunus
(4,504 × 109 km, 30,1 SA) dengan massa jenis antara 0,7 g/cm3 dan
1,66 g/cm3.
Jarak rata-rata antara planet-planet dengan Matahari bisa
diperkirakan dengan menggunakan baris matematis Titus-Bode. Regularitas
jarak antara jalur edaran orbit-orbit ini kemungkinan merupakan efek
resonansi sisa dari awal terbentuknya Tata Surya. Anehnya, planet Neptunus
tidak muncul di baris matematis Titus-Bode, yang membuat para pengamat
berspekulasi bahwa Neptunus merupakan hasil tabrakan kosmis.
Matahari
Matahari dilihat dari spektrum sinar-X
Matahari adalah bintang induk Tata Surya dan merupakan komponen utama sistem
Tata Surya ini. Bintang ini berukuran 332.830 massa bumi. Massa yang besar ini
menyebabkan kepadatan inti yang cukup besar untuk bisa mendukung
kesinambungan fusi nuklir dan menyemburkan sejumlah energi yang dahsyat.
Kebanyakan energi ini dipancarkan ke luar angkasa dalam bentuk radiasi
eletromagnetik, termasuk spektrum optik.
Matahari dikategorikan ke dalam bintang kerdil kuning (tipe G V)
yang berukuran tengahan, tetapi nama ini bisa menyebabkan
kesalahpahaman, karena dibandingkan dengan bintang-bintang yang ada di
dalam galaksi Bima Sakti, Matahari termasuk cukup besar dan cemerlang.
Bintang diklasifikasikan dengan diagram Hertzsprung-Russell, yaitu sebuah
grafik yang menggambarkan hubungan nilai luminositas sebuah bintang
terhadap suhu permukaannya. Secara umum, bintang yang lebih panas akan
lebih cemerlang. Bintang-bintang yang mengikuti pola ini dikatakan terletak
pada deret utama, dan Matahari letaknya persis di tengah deret ini. Akan
tetapi, bintang-bintang yang lebih cemerlang dan lebih panas dari Matahari
adalah langka, sedangkan bintang-bintang yang lebih redup dan dingin adalah
umum.
Dipercayai bahwa posisi Matahari pada deret utama secara umum
merupakan "puncak hidup" dari sebuah bintang, karena belum habisnya hidrogen
yang tersimpan untuk fusi nuklir. Saat ini Matahari tumbuh semakin cemerlang. Pada
awal kehidupannya, tingkat kecemerlangannya adalah sekitar 70 persen dari
kecermelangan sekarang.
Matahari secara metalisitas dikategorikan sebagai bintang "populasi I".
Bintang kategori ini terbentuk lebih akhir pada tingkat evolusi alam semesta, sehingga
mengandung lebih banyak unsur yang lebih berat daripada hidrogen dan helium
("metal" dalam sebutan astronomi) dibandingkan dengan bintang "populasi II".[15]
Unsur-unsur yang lebih berat daripada hidrogen dan helium terbentuk di dalam inti
bintang purba yang kemudian meledak. Bintang-bintang generasi pertama perlu
punah terlebih dahulu sebelum alam semesta dapat dipenuhi oleh unsur-unsur yang
lebih berat ini.
Bintang-bintang tertua mengandung sangat sedikit metal, sedangkan
bintang baru mempunyai kandungan metal yang lebih tinggi. Tingkat metalitas yang
tinggi ini diperkirakan mempunyai pengaruh penting pada pembentukan sistem Tata
Surya, karena terbentuknya planet adalah hasil penggumpalan metal.
Materi 2
Teori Nebule atau teori kabut, yang dikemukakan oleh Immanuel Kant (1749-1827) dan Piere
Simon de Laplace (1796)
Teori kabut pertama kali dikemukakan oleh
Immanuel Kant (1749 - 1827) seorang ahli
filsafatvdari jermanyang menjelaskan hipotesis
terbentuknya tata surya, yaitu di jagad raya
terdapat gumpalan kabut yang berputar perlahan-
lahan, kemudian bagian tengah kabut lama
kelamaan berubah menjadi gumpalan gas yang
kemudian
menjadi matahari sedang bagian kabut sekitarnya menjadi planet-planet dan
satelitnya. Pada waktu yang bersamaan, Pieree Simon de Laplace (1796) seorang
ahli astronomi dari Perancis menemukaan teoori pembentukan tata surya yang
hampir sama dengan Immanuel Kant, yang diberi nama nebula hypothesis.
Perputaran menimbulkan gaya sentripugal yang
menarik kearah luar, sedang gaya berat cenderung menarik gas-
gas ke dalam kea rah matahari. Akibat kedua gaya yang
berlawanan ini perlahan-lahan menjadikan awan gas yang
berkeliling dan membentuk awan gas berbentuk datar,
membentuk piringan gas yang berputar di sekitar matahari
yang disebut Nebula Planetaria.
Teori Planetesimal, Thomas C. Chamberlin (1843-1928) seorang ahli geologi dan Forest R.
Moulton (1872-1952) seorang astronom.
Thomas C. Chamberlin(1843 – 1928) seorang ahli geologi
dan Forest R. Moulton (1872 – 1952) seorang ahli
astronomi yang keduanya dari Amerika menyampaikan
teori planetasemal (berarti planet kecil ), yang menyatakan
bahwa matahari sebetulnya telah ada sebagai salah satu
bintang yang ada di alam semesta. Pada suatu waktu, ada
sebuah bintang yang berpapasan dengan matahari pada
jarak yang tidak terlalu jauh, sehingga terpengaruh oleh
tarikan gravitasi bintang yang lewat dan sebagian massa
matahari tertarik kearah bintang serta terhambur ke ruang
angkasa sebagai massa yang dingin menjadi planet-planet
kecil yang beredar pada orbitnya.
Teori Pasang Surut, Sir James Jeans (1877-1946) dan Harold Jeffreys (1891) , teori ini
hampir sama dengan teori Planetesimal.
Sir James Jeans (1877 – 1946) dan Harold Jeffrey
(1891) keduanya ilmuwan dari Inggris
menyatakan teori pasang surut gas, yaitu adanya
sebuah bintang yang besarnya hampir sama
dengan matahari melintas mendekati matahari,
sehingga mengakibatkan terjadinya pasang gas
(terlepasnya sebagian massa matahari
berbentuk seperti cerutu) karena daya tarik
bintang yang melintas dan massa tersebut
bergerak mengelilingi matahari. Dalam proses
mengelilingi matahari massa tersebut
mengalami perpecahan menjadi butiran besar
dan kecil. Butiran besar dapat menarik butiran
kecil dan bergabung membentuk gumpalan gas
di sekitar matahari. Gumpalan inilah yang
menjadi planet-planet sebagai anggota tata
surya.
Teori Awan Debu, dikemukakan oleh Carl von Weizsaeker (1940) kemudian
disempurnakan oleh Gerard P Kuiper (1950).
Teori awan debu atau photo planet di kemukakaan oleh
astronom Jerman Carl Von Weizsaecker (1940) dan
disempurnakan astronom lainnya yaitu Gerald P. Kuiper
(1950), yang dinyatakan bahwa tata surya terbentuk dari
gumpalan awan gas dan debu. Dasar pemikirannya adalah
banyak dijumpai gumpalan awan seperti yang bertebaran
di alam semesta. Lebih 5 milyar tahun lalu, salah satu
gumpalan awan mengalami pemampatan, sehingga
partikel-partikel debu tertarik kebagian pusat awan
membentuk gumpalan bola dan berpilin. Gumpalan gas
lama kelamaan memipih menyerupai cakram yang tebal
di bagian tengah dan menipis dibagian tepinya. Bagian
tengah cakram gas berpilin lebih lambat dari bagian
tepinya, dan partikel-partikel bagian tengah cakram saling
menekan sehingga menimbulkan panas dan berpijar
menjadi protosun (bahan matahari) yang akhirnya
menjadi matahari.
Bagian tepi berotasi sangat cepat, sehingga
terpecah-pecah menjadi banyak gumpalan gas dan
debu yang lebih kecil. Gumpalan kecil ini (proto
planet) berotasi juga, yang akhirnya membeku
menjadi planet-planet dan satelit-satelitnya.
Teori Bintang Kembar
Teori bintang kembar mempunyai kesamaan
dengan teori passang surut James – Jeffreys.
Mula- mula matahari merupakan bintang
kembar yang letaknya berdekatan, kemudian
salah satu bintang meledak dan pecahannya
berputar mengelilingi bintang satunya yang
tidak meledak. Bintang yang tidak meledak
menjadi matahari, sedangkan pecahan
bintang menjadi planet-planet dan satelit.
Teori Ledakan (Big Bang)
Berdasarkan Theory Big Bang, proses terbentuknya bumi
berawal dari puluhan milyar tahun yang lalu. Pada awalnya
terdapat gumpalan kabut raksasa yang berputar pada
porosnya. Putaran yang dilakukannya tersebut
memungkinkan bagian-bagian kecil dan ringan terlempar ke
luar dan bagian besar berkumpul di pusat, membentuk
cakram raksasa. Suatu saat, gumpalan kabut raksasa itu
meledak dengan dahsyat di luar angkasa yang kemudian
membentuk galaksi dan nebula-nebula. Selama jangka
waktu lebih kurang 4,6 milyar tahun, nebula-nebula
tersebut membeku dan membentuk suatu galaksi yang
disebut dengan nama Galaksi Bima Sakti, kemudian
membentuk sistem tata surya. Sementara itu, bagian ringan
yang terlempar ke luar tadi mengalami kondensasi sehingga
membentuk gumpalan-gumpalan yang mendingin dan
memadat. Kemudian, gumpalan-gumpalan itu membentuk
planet-planet, termasuk planet kita. Planet BUMI.
Contoh Soal
1. ciri-ciri planet:
1 terdapat kehidupan
2 merupakan planet terbesar
3 memiliki cincin tipis
4 memiliki rotasi; dan
5 memiliki revolusi
ciri-ciri plant bumi ditunjukkan oleh nomor...
a. 1)2)3) d.2)3)4)
b. 1)2)5) e. 3)4)5)
c. 1)4)5)
Jawaban : C
Bumi adalah satu-satunya planet dalamtata surya yang memiliki kehidupan. Bumi
beputarpada porosnya (rotasi) dalam 24 jam. Sambil berotasi, Bumi juga bergerak
mengelilingi Matahari. Waktu yang dibutuhkan bumi untuk melakukan revolisu adalah
365 hari lebih enam jam. Planet yang memiliki cincin tipis aalah saturnus. Planet terbesar
dalam tata surya adalah Yupiter.
Soal Pendalaman
1. Perhatikan planet-planet dibawah ini
1) venus 4) Uranus
2) Yupiter 5) Merkurius
3) Saturnus 6) Bumi
Yang termasuk planet luar ditunjukkan pada nomor...
a. 1)2)3) d. 2)5)6)
b. 1)46) e. 3)4)5)
c. 2)3)4)
2. Benda langit dibawah ini yang termasuk planet dalam pada tata surya kita adalah
A. Bumi dan merkurius
B. Venus dan mars
C. yupiter dan saturnus
D. Merkurius dan venus
E. Uranus dan neptuns

More Related Content

What's hot

Tugas geografi kelompok 2 kelas x b sma plus melati 2013
Tugas geografi kelompok 2 kelas x b sma plus melati 2013Tugas geografi kelompok 2 kelas x b sma plus melati 2013
Tugas geografi kelompok 2 kelas x b sma plus melati 2013imamwahyu
 
PPT TATA SURYA KELOMPOK 6
PPT TATA SURYA KELOMPOK 6PPT TATA SURYA KELOMPOK 6
PPT TATA SURYA KELOMPOK 6septiavitha
 
Andhika firmansyah x.iis.3.geografi.pt
Andhika firmansyah x.iis.3.geografi.ptAndhika firmansyah x.iis.3.geografi.pt
Andhika firmansyah x.iis.3.geografi.ptAndhika Firmansyah
 
Power point jagat raya dan tata surya
Power point jagat raya dan tata suryaPower point jagat raya dan tata surya
Power point jagat raya dan tata suryaalikaaa1
 
Makalah tentang saturnus
Makalah tentang saturnusMakalah tentang saturnus
Makalah tentang saturnusSantos Tos
 
Pertemuan 4&5-6-bumi dlm alam semesta
Pertemuan 4&5-6-bumi dlm alam semestaPertemuan 4&5-6-bumi dlm alam semesta
Pertemuan 4&5-6-bumi dlm alam semestaNurainun Adamy
 
Sistem tata surya
Sistem tata suryaSistem tata surya
Sistem tata suryaReni Riyani
 
Planet
PlanetPlanet
PlanetAulia
 
Ppt alam semesta dan tata surya
Ppt alam semesta dan tata suryaPpt alam semesta dan tata surya
Ppt alam semesta dan tata suryaVica Abhinayya
 
Tata surya by yusuf calvin
Tata surya by yusuf calvinTata surya by yusuf calvin
Tata surya by yusuf calvinyusufcalvin12
 
Kuis sistem tata surya
Kuis sistem tata suryaKuis sistem tata surya
Kuis sistem tata suryaArini Dwi S
 

What's hot (19)

Tugas geografi kelompok 2 kelas x b sma plus melati 2013
Tugas geografi kelompok 2 kelas x b sma plus melati 2013Tugas geografi kelompok 2 kelas x b sma plus melati 2013
Tugas geografi kelompok 2 kelas x b sma plus melati 2013
 
PPT TATA SURYA KELOMPOK 6
PPT TATA SURYA KELOMPOK 6PPT TATA SURYA KELOMPOK 6
PPT TATA SURYA KELOMPOK 6
 
Andhika firmansyah x.iis.3.geografi.pt
Andhika firmansyah x.iis.3.geografi.ptAndhika firmansyah x.iis.3.geografi.pt
Andhika firmansyah x.iis.3.geografi.pt
 
Power point jagat raya dan tata surya
Power point jagat raya dan tata suryaPower point jagat raya dan tata surya
Power point jagat raya dan tata surya
 
Tata surya
Tata suryaTata surya
Tata surya
 
TATA SURYA
TATA SURYATATA SURYA
TATA SURYA
 
Planet
PlanetPlanet
Planet
 
Tata surya
Tata suryaTata surya
Tata surya
 
Makalah tentang saturnus
Makalah tentang saturnusMakalah tentang saturnus
Makalah tentang saturnus
 
Powerpoint: Tata Surya
Powerpoint: Tata SuryaPowerpoint: Tata Surya
Powerpoint: Tata Surya
 
Pertemuan 4&5-6-bumi dlm alam semesta
Pertemuan 4&5-6-bumi dlm alam semestaPertemuan 4&5-6-bumi dlm alam semesta
Pertemuan 4&5-6-bumi dlm alam semesta
 
Sistem tata surya
Sistem tata suryaSistem tata surya
Sistem tata surya
 
Tata surya~ppt
Tata surya~pptTata surya~ppt
Tata surya~ppt
 
Planet
PlanetPlanet
Planet
 
Ppt alam semesta dan tata surya
Ppt alam semesta dan tata suryaPpt alam semesta dan tata surya
Ppt alam semesta dan tata surya
 
09 ipa-kls-9-bab-8
09 ipa-kls-9-bab-809 ipa-kls-9-bab-8
09 ipa-kls-9-bab-8
 
Tata surya by yusuf calvin
Tata surya by yusuf calvinTata surya by yusuf calvin
Tata surya by yusuf calvin
 
Rickydkk
RickydkkRickydkk
Rickydkk
 
Kuis sistem tata surya
Kuis sistem tata suryaKuis sistem tata surya
Kuis sistem tata surya
 

Viewers also liked

Charlie st cloud...
Charlie st cloud...Charlie st cloud...
Charlie st cloud...Laura Pound
 
Michael jackson change
Michael jackson changeMichael jackson change
Michael jackson changeLaura Pound
 
Melyana evita putri
Melyana evita putriMelyana evita putri
Melyana evita putriPaarief Udin
 
Ayu puspa sari xii ips 2
Ayu puspa sari xii ips 2Ayu puspa sari xii ips 2
Ayu puspa sari xii ips 2Paarief Udin
 
John McKenna Program
John McKenna ProgramJohn McKenna Program
John McKenna ProgramBoston2bronx
 
SENTENÇA CONTRA JUVENIL
SENTENÇA CONTRA JUVENILSENTENÇA CONTRA JUVENIL
SENTENÇA CONTRA JUVENILCaetano
 
Estar presente, pasado y futuro
Estar presente, pasado y futuroEstar presente, pasado y futuro
Estar presente, pasado y futuroWendy Anderson
 
Воображение как общая способность
Воображение как общая способностьВоображение как общая способность
Воображение как общая способностьПавлова Елена
 
Digipack Research
Digipack ResearchDigipack Research
Digipack ResearchLaura Pound
 
Tugas powerpoint jannaturida xii ips 4
Tugas powerpoint jannaturida xii ips 4Tugas powerpoint jannaturida xii ips 4
Tugas powerpoint jannaturida xii ips 4Paarief Udin
 
Dhea rahmayanti xii ips 3
Dhea rahmayanti xii ips 3Dhea rahmayanti xii ips 3
Dhea rahmayanti xii ips 3Paarief Udin
 
Anitya nor azizah xii ipa 2
Anitya nor azizah xii ipa 2Anitya nor azizah xii ipa 2
Anitya nor azizah xii ipa 2Paarief Udin
 
Magfirah dinna septiani xii ips 1 tugas persentasi
Magfirah dinna septiani xii ips 1 tugas persentasiMagfirah dinna septiani xii ips 1 tugas persentasi
Magfirah dinna septiani xii ips 1 tugas persentasiPaarief Udin
 
Ar verbs: past, present, & future
Ar verbs: past, present, & future Ar verbs: past, present, & future
Ar verbs: past, present, & future Wendy Anderson
 
Sumiati & eriandani kurniawan xii ipa 1 (gelombang cahaya)
Sumiati & eriandani kurniawan xii ipa 1 (gelombang cahaya)Sumiati & eriandani kurniawan xii ipa 1 (gelombang cahaya)
Sumiati & eriandani kurniawan xii ipa 1 (gelombang cahaya)Paarief Udin
 
Censo consolidado geral 2008
Censo consolidado geral 2008Censo consolidado geral 2008
Censo consolidado geral 2008Caetano
 
Where we are at.
Where we are at.Where we are at.
Where we are at.Laura Pound
 
Maya cyntia (ips 3)
Maya cyntia (ips 3)Maya cyntia (ips 3)
Maya cyntia (ips 3)Paarief Udin
 
Annisa sri heldayanti dan zetty aqma xii ips 3
Annisa sri heldayanti dan zetty aqma   xii ips   3Annisa sri heldayanti dan zetty aqma   xii ips   3
Annisa sri heldayanti dan zetty aqma xii ips 3Paarief Udin
 

Viewers also liked (20)

Charlie st cloud...
Charlie st cloud...Charlie st cloud...
Charlie st cloud...
 
Michael jackson change
Michael jackson changeMichael jackson change
Michael jackson change
 
Melyana evita putri
Melyana evita putriMelyana evita putri
Melyana evita putri
 
Ayu puspa sari xii ips 2
Ayu puspa sari xii ips 2Ayu puspa sari xii ips 2
Ayu puspa sari xii ips 2
 
John McKenna Program
John McKenna ProgramJohn McKenna Program
John McKenna Program
 
SENTENÇA CONTRA JUVENIL
SENTENÇA CONTRA JUVENILSENTENÇA CONTRA JUVENIL
SENTENÇA CONTRA JUVENIL
 
Estar presente, pasado y futuro
Estar presente, pasado y futuroEstar presente, pasado y futuro
Estar presente, pasado y futuro
 
Воображение как общая способность
Воображение как общая способностьВоображение как общая способность
Воображение как общая способность
 
Digipack Research
Digipack ResearchDigipack Research
Digipack Research
 
Tugas powerpoint jannaturida xii ips 4
Tugas powerpoint jannaturida xii ips 4Tugas powerpoint jannaturida xii ips 4
Tugas powerpoint jannaturida xii ips 4
 
Dhea rahmayanti xii ips 3
Dhea rahmayanti xii ips 3Dhea rahmayanti xii ips 3
Dhea rahmayanti xii ips 3
 
Anitya nor azizah xii ipa 2
Anitya nor azizah xii ipa 2Anitya nor azizah xii ipa 2
Anitya nor azizah xii ipa 2
 
Magfirah dinna septiani xii ips 1 tugas persentasi
Magfirah dinna septiani xii ips 1 tugas persentasiMagfirah dinna septiani xii ips 1 tugas persentasi
Magfirah dinna septiani xii ips 1 tugas persentasi
 
Genre.
Genre.Genre.
Genre.
 
Ar verbs: past, present, & future
Ar verbs: past, present, & future Ar verbs: past, present, & future
Ar verbs: past, present, & future
 
Sumiati & eriandani kurniawan xii ipa 1 (gelombang cahaya)
Sumiati & eriandani kurniawan xii ipa 1 (gelombang cahaya)Sumiati & eriandani kurniawan xii ipa 1 (gelombang cahaya)
Sumiati & eriandani kurniawan xii ipa 1 (gelombang cahaya)
 
Censo consolidado geral 2008
Censo consolidado geral 2008Censo consolidado geral 2008
Censo consolidado geral 2008
 
Where we are at.
Where we are at.Where we are at.
Where we are at.
 
Maya cyntia (ips 3)
Maya cyntia (ips 3)Maya cyntia (ips 3)
Maya cyntia (ips 3)
 
Annisa sri heldayanti dan zetty aqma xii ips 3
Annisa sri heldayanti dan zetty aqma   xii ips   3Annisa sri heldayanti dan zetty aqma   xii ips   3
Annisa sri heldayanti dan zetty aqma xii ips 3
 

Similar to Struktur dan Komponen Tata Surya

Tata surya bella, gracia, ima, marco
Tata surya   bella, gracia, ima, marcoTata surya   bella, gracia, ima, marco
Tata surya bella, gracia, ima, marcoWIWIK WIHARJO
 
11.-PSD-121-TM-11-Planet-dan-Karakteristiknya.ppt
11.-PSD-121-TM-11-Planet-dan-Karakteristiknya.ppt11.-PSD-121-TM-11-Planet-dan-Karakteristiknya.ppt
11.-PSD-121-TM-11-Planet-dan-Karakteristiknya.pptarjunagito24
 
11.-PSD-121-TM-11-Planet-dan-Karakteristiknya.ppt
11.-PSD-121-TM-11-Planet-dan-Karakteristiknya.ppt11.-PSD-121-TM-11-Planet-dan-Karakteristiknya.ppt
11.-PSD-121-TM-11-Planet-dan-Karakteristiknya.pptarjunagito24
 
Power point Tata Surya (tugas individu) /semester 3
Power point Tata Surya (tugas individu) /semester 3Power point Tata Surya (tugas individu) /semester 3
Power point Tata Surya (tugas individu) /semester 3loyuus
 
Tata surya kls 8 smp
Tata surya kls 8 smpTata surya kls 8 smp
Tata surya kls 8 smpNi Agustina
 
Rengga dinata & khairil ansari xii ips 3
Rengga dinata & khairil ansari xii ips 3Rengga dinata & khairil ansari xii ips 3
Rengga dinata & khairil ansari xii ips 3Paarief Udin
 
Geografi- benda surya yang ada di tata surya
Geografi- benda surya yang ada di tata suryaGeografi- benda surya yang ada di tata surya
Geografi- benda surya yang ada di tata suryaZaitun Nakhira
 

Similar to Struktur dan Komponen Tata Surya (20)

Tata surya bella, gracia, ima, marco
Tata surya   bella, gracia, ima, marcoTata surya   bella, gracia, ima, marco
Tata surya bella, gracia, ima, marco
 
Tata surya
Tata suryaTata surya
Tata surya
 
TATA SURYA
TATA SURYATATA SURYA
TATA SURYA
 
11.-PSD-121-TM-11-Planet-dan-Karakteristiknya.ppt
11.-PSD-121-TM-11-Planet-dan-Karakteristiknya.ppt11.-PSD-121-TM-11-Planet-dan-Karakteristiknya.ppt
11.-PSD-121-TM-11-Planet-dan-Karakteristiknya.ppt
 
11.-PSD-121-TM-11-Planet-dan-Karakteristiknya.ppt
11.-PSD-121-TM-11-Planet-dan-Karakteristiknya.ppt11.-PSD-121-TM-11-Planet-dan-Karakteristiknya.ppt
11.-PSD-121-TM-11-Planet-dan-Karakteristiknya.ppt
 
Mengenal tata surya
Mengenal tata suryaMengenal tata surya
Mengenal tata surya
 
Power point Tata Surya (tugas individu) /semester 3
Power point Tata Surya (tugas individu) /semester 3Power point Tata Surya (tugas individu) /semester 3
Power point Tata Surya (tugas individu) /semester 3
 
Tata surya kls 8 smp
Tata surya kls 8 smpTata surya kls 8 smp
Tata surya kls 8 smp
 
Rengga dinata & khairil ansari xii ips 3
Rengga dinata & khairil ansari xii ips 3Rengga dinata & khairil ansari xii ips 3
Rengga dinata & khairil ansari xii ips 3
 
Geografi- benda surya yang ada di tata surya
Geografi- benda surya yang ada di tata suryaGeografi- benda surya yang ada di tata surya
Geografi- benda surya yang ada di tata surya
 
Tata surya
Tata suryaTata surya
Tata surya
 
SISTEM TATA SURYA
SISTEM TATA SURYASISTEM TATA SURYA
SISTEM TATA SURYA
 
TATA SURYA
TATA SURYATATA SURYA
TATA SURYA
 
Tata surya 6
Tata surya 6Tata surya 6
Tata surya 6
 
Presentation1
Presentation1Presentation1
Presentation1
 
Presentation1
Presentation1Presentation1
Presentation1
 
2-TATA-SURYA.ppt
2-TATA-SURYA.ppt2-TATA-SURYA.ppt
2-TATA-SURYA.ppt
 
ANGGOTA TATA SURYA
ANGGOTA TATA SURYAANGGOTA TATA SURYA
ANGGOTA TATA SURYA
 
Tata surya
Tata suryaTata surya
Tata surya
 
Ghhh
GhhhGhhh
Ghhh
 

More from Paarief Udin

Litosfer dan pedosfer
Litosfer dan pedosferLitosfer dan pedosfer
Litosfer dan pedosferPaarief Udin
 
Tugas tik muhammad noor xii ips 4
Tugas tik muhammad noor xii ips 4Tugas tik muhammad noor xii ips 4
Tugas tik muhammad noor xii ips 4Paarief Udin
 
Tugas tik noorlianda aprianti xii ipa 2
Tugas tik noorlianda aprianti xii ipa 2Tugas tik noorlianda aprianti xii ipa 2
Tugas tik noorlianda aprianti xii ipa 2Paarief Udin
 
Zairullah azhar power point xii ips 2
Zairullah azhar power point xii ips 2Zairullah azhar power point xii ips 2
Zairullah azhar power point xii ips 2Paarief Udin
 
Tugas tik waridatul jannah
Tugas tik waridatul jannahTugas tik waridatul jannah
Tugas tik waridatul jannahPaarief Udin
 
Tugas xii ips 3 amalia ihsana dan jannatun nisa
Tugas xii ips 3 amalia ihsana dan jannatun nisaTugas xii ips 3 amalia ihsana dan jannatun nisa
Tugas xii ips 3 amalia ihsana dan jannatun nisaPaarief Udin
 
Tugas tik mariatul husna & st. maryam xii ips 3
Tugas tik mariatul husna & st. maryam xii ips 3Tugas tik mariatul husna & st. maryam xii ips 3
Tugas tik mariatul husna & st. maryam xii ips 3Paarief Udin
 
Tugas powerpoint adistya ratnasari xii ips 1
Tugas powerpoint   adistya ratnasari xii ips 1Tugas powerpoint   adistya ratnasari xii ips 1
Tugas powerpoint adistya ratnasari xii ips 1Paarief Udin
 
Tugas geografi qaidah
Tugas geografi qaidahTugas geografi qaidah
Tugas geografi qaidahPaarief Udin
 
Tugas final(putri elma agravina xii ips 3)
Tugas final(putri elma agravina xii ips 3)Tugas final(putri elma agravina xii ips 3)
Tugas final(putri elma agravina xii ips 3)Paarief Udin
 
Tugas final tik jahratunnisa & zurida
Tugas final tik jahratunnisa & zuridaTugas final tik jahratunnisa & zurida
Tugas final tik jahratunnisa & zuridaPaarief Udin
 
Tugas akhir tik imaniar fitriani
Tugas akhir tik imaniar fitrianiTugas akhir tik imaniar fitriani
Tugas akhir tik imaniar fitrianiPaarief Udin
 
Tugas akhir tik angga susila putra & syarif hidayatullah xii ipa 2
Tugas akhir tik angga susila putra & syarif hidayatullah xii ipa 2Tugas akhir tik angga susila putra & syarif hidayatullah xii ipa 2
Tugas akhir tik angga susila putra & syarif hidayatullah xii ipa 2Paarief Udin
 
Tugas akhir devy syintia poeteri dan mulia
Tugas akhir devy syintia poeteri dan muliaTugas akhir devy syintia poeteri dan mulia
Tugas akhir devy syintia poeteri dan muliaPaarief Udin
 
Tik cita rahmi maulida xii ipa 2
Tik cita rahmi maulida xii ipa 2Tik cita rahmi maulida xii ipa 2
Tik cita rahmi maulida xii ipa 2Paarief Udin
 
St rahmah & tiara xii ipa-1
St rahmah & tiara xii ipa-1St rahmah & tiara xii ipa-1
St rahmah & tiara xii ipa-1Paarief Udin
 
Rumiyati xii-ips-4
Rumiyati xii-ips-4Rumiyati xii-ips-4
Rumiyati xii-ips-4Paarief Udin
 

More from Paarief Udin (20)

Litosfer dan pedosfer
Litosfer dan pedosferLitosfer dan pedosfer
Litosfer dan pedosfer
 
Hidrosfer
HidrosferHidrosfer
Hidrosfer
 
Tugas tik muhammad noor xii ips 4
Tugas tik muhammad noor xii ips 4Tugas tik muhammad noor xii ips 4
Tugas tik muhammad noor xii ips 4
 
Tugas tik noorlianda aprianti xii ipa 2
Tugas tik noorlianda aprianti xii ipa 2Tugas tik noorlianda aprianti xii ipa 2
Tugas tik noorlianda aprianti xii ipa 2
 
Zairullah azhar power point xii ips 2
Zairullah azhar power point xii ips 2Zairullah azhar power point xii ips 2
Zairullah azhar power point xii ips 2
 
Tugas tik waridatul jannah
Tugas tik waridatul jannahTugas tik waridatul jannah
Tugas tik waridatul jannah
 
Tugas xii ips 3 amalia ihsana dan jannatun nisa
Tugas xii ips 3 amalia ihsana dan jannatun nisaTugas xii ips 3 amalia ihsana dan jannatun nisa
Tugas xii ips 3 amalia ihsana dan jannatun nisa
 
Tugas tik mariatul husna & st. maryam xii ips 3
Tugas tik mariatul husna & st. maryam xii ips 3Tugas tik mariatul husna & st. maryam xii ips 3
Tugas tik mariatul husna & st. maryam xii ips 3
 
Tugas powerpoint adistya ratnasari xii ips 1
Tugas powerpoint   adistya ratnasari xii ips 1Tugas powerpoint   adistya ratnasari xii ips 1
Tugas powerpoint adistya ratnasari xii ips 1
 
Tugas geografi qaidah
Tugas geografi qaidahTugas geografi qaidah
Tugas geografi qaidah
 
Tugas final(putri elma agravina xii ips 3)
Tugas final(putri elma agravina xii ips 3)Tugas final(putri elma agravina xii ips 3)
Tugas final(putri elma agravina xii ips 3)
 
Tugas final tik jahratunnisa & zurida
Tugas final tik jahratunnisa & zuridaTugas final tik jahratunnisa & zurida
Tugas final tik jahratunnisa & zurida
 
Tugas akhir tik imaniar fitriani
Tugas akhir tik imaniar fitrianiTugas akhir tik imaniar fitriani
Tugas akhir tik imaniar fitriani
 
Tata surya
Tata suryaTata surya
Tata surya
 
Tugas akhir tik angga susila putra & syarif hidayatullah xii ipa 2
Tugas akhir tik angga susila putra & syarif hidayatullah xii ipa 2Tugas akhir tik angga susila putra & syarif hidayatullah xii ipa 2
Tugas akhir tik angga susila putra & syarif hidayatullah xii ipa 2
 
Tugas akhir devy syintia poeteri dan mulia
Tugas akhir devy syintia poeteri dan muliaTugas akhir devy syintia poeteri dan mulia
Tugas akhir devy syintia poeteri dan mulia
 
Tik cita rahmi maulida xii ipa 2
Tik cita rahmi maulida xii ipa 2Tik cita rahmi maulida xii ipa 2
Tik cita rahmi maulida xii ipa 2
 
Saini (ips 1)
Saini (ips 1)Saini (ips 1)
Saini (ips 1)
 
St rahmah & tiara xii ipa-1
St rahmah & tiara xii ipa-1St rahmah & tiara xii ipa-1
St rahmah & tiara xii ipa-1
 
Rumiyati xii-ips-4
Rumiyati xii-ips-4Rumiyati xii-ips-4
Rumiyati xii-ips-4
 

Struktur dan Komponen Tata Surya

  • 3. Materi 1 Tata Surya adalah kumpulan benda langit yang terdiri atas sebuah bintang yang disebut Matahari dan semua objek yang terikat oleh gaya gravitasinya. Objek-objek tersebut termasuk delapan buah planet yang sudah diketahui dengan orbit berbentuk elips, lima planet kerdil/katai, 173 satelit alami yang telah diidentifikasi, dan jutaan benda langit (meteor, asteroid, komet) lainnya. Tata Surya terbagi menjadi Matahari, empat planet bagian dalam, sabuk asteroid, empat planet bagian luar, dan di bagian terluar adalah Sabuk Kuiper dan piringan tersebar. Awan Oort diperkirakan terletak di daerah terjauh yang berjarak sekitar seribu kali di luar bagian yang terluar.
  • 4. Berdasarkan jaraknya dari Matahari, kedelapan planet Tata Surya ialah Merkurius (57,9 juta km), Venus (108 juta km), Bumi (150 juta km), Mars (228 juta km), Yupiter (779 juta km), Saturnus (1.430 juta km), Uranus (2.880 juta km), dan Neptunus (4.500 juta km). Sejak pertengahan 2008, ada lima objek angkasa yang diklasifikasikan sebagai planet kerdil. Orbit planet- planet kerdil, kecuali Ceres, berada lebih jauh dari Neptunus. Kelima planet kerdil tersebut ialah Ceres (415 juta km. di sabuk asteroid; dulunya diklasifikasikan sebagai planet kelima), Pluto (5.906 juta km.; dulunya diklasifikasikan sebagai planet kesembilan), Haumea (6.450 juta km), Makemake (6.850 juta km), dan Eris (10.100 juta km). Enam dari kedelapan planet dan tiga dari kelima planet kerdil itu dikelilingi oleh satelit alami. Masing-masing planet bagian luar dikelilingi oleh cincin planet yang terdiri dari debu dan partikel lain.
  • 5. Sejarah penemuan Lima planet terdekat ke Matahari selain Bumi (Merkurius, Venus, Mars, Yupiter dan Saturnus) telah dikenal sejak zaman dahulu karena mereka semua bisa dilihat dengan mata telanjang. Banyak bangsa di dunia ini memiliki nama sendiri untuk masing-masing planet. Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi pengamatan pada lima abad lalu membawa manusia untuk memahami benda-benda langit terbebas dari selubung mitologi. Galileo Galilei (1564-1642) dengan teleskop refraktornya mampu menjadikan mata manusia "lebih tajam" dalam mengamati benda langit yang tidak bisa diamati melalui mata telanjang. Karena teleskop Galileo bisa mengamati lebih tajam, ia bisa melihat berbagai perubahan bentuk penampakan Venus, seperti Venus Sabit atau Venus Purnama sebagai akibat perubahan posisi Venus terhadap Matahari. Penalaran Venus mengitari Matahari makin memperkuat teori heliosentris, yaitu bahwa Matahari adalah pusat alam semesta, bukan Bumi, yang sebelumnya digagas oleh Nicolaus Copernicus (1473-1543). Susunan heliosentris adalah Matahari dikelilingi oleh Merkurius hingga Saturnus.
  • 6. • Struktur • Perbanding relatif massa planet. Yupiter adalah 71% dari total dan Saturnus 21%. Merkurius dan Mars, yang total bersama hanya kurang dari 0.1% tidak nampak dalam diagram di atas. • Orbit-orbit Tata Surya dengan skala yang sesungguhnya
  • 7. • Komponen utama sistem Tata Surya adalah matahari, sebuah bintang deret utama kelas G2 yang mengandung 99,86 persen massa dari sistem dan mendominasi seluruh dengan gaya gravitasinya.[5] Yupiter dan Saturnus, dua komponen terbesar yang mengedari Matahari, mencakup kira-kira 90 persen massa selebihnya.[c] • Hampir semua objek-objek besar yang mengorbit Matahari terletak pada bidang edaran bumi, yang umumnya dinamai ekliptika. Semua planet terletak sangat dekat pada ekliptika, sementara komet dan objek-objek sabuk Kuiper biasanya memiliki beda sudut yang sangat besar dibandingkan ekliptika. • Planet-planet dan objek-objek Tata Surya juga mengorbit mengelilingi Matahari berlawanan dengan arah jarum jam jika dilihat dari atas kutub utara Matahari, terkecuali Komet Halley.
  • 8. • Hukum Gerakan Planet Kepler menjabarkan bahwa orbit dari objek-objek Tata Surya sekeliling Matahari bergerak mengikuti bentuk elips dengan Matahari sebagai salah satu titik fokusnya. Objek yang berjarak lebih dekat dari Matahari (sumbu semi-mayor-nya lebih kecil) memiliki tahun waktu yang lebih pendek. Pada orbit elips, jarak antara objek dengan Matahari bervariasi sepanjang tahun. Jarak terdekat antara objek dengan Matahari dinamai perihelion, sedangkan jarak terjauh dari Matahari dinamai aphelion. Semua objek Tata Surya bergerak tercepat di titik perihelion dan terlambat di titik aphelion. Orbit planet-planet bisa dibilang hampir berbentuk lingkaran, sedangkan komet, asteroid dan objek sabuk Kuiper kebanyakan orbitnya berbentuk elips. • Untuk mempermudah representasi, kebanyakan diagram Tata Surya menunjukan jarak antara orbit yang sama antara satu dengan lainnya. Pada kenyataannya, dengan beberapa perkecualian, semakin jauh letak sebuah planet atau sabuk dari Matahari, semakin besar jarak antara objek itu dengan jalur edaran orbit sebelumnya. Sebagai contoh, Venus terletak sekitar sekitar 0,33 satuan astronomi (SA) lebih dari Merkurius[d], sedangkan Saturnus adalah 4,3 SA dari Yupiter, dan Neptunus terletak 10,5 SA dari Uranus. Beberapa upaya telah dicoba untuk menentukan korelasi jarak antar orbit ini (hukum Titus-Bode), tetapi sejauh ini tidak satu teori pun telah diterima.
  • 9. • Untuk mempermudah representasi, kebanyakan diagram Tata Surya menunjukan jarak antara orbit yang sama antara satu dengan lainnya. Pada kenyataannya, dengan beberapa perkecualian, semakin jauh letak sebuah planet atau sabuk dari Matahari, semakin besar jarak antara objek itu dengan jalur edaran orbit sebelumnya. Sebagai contoh, Venus terletak sekitar sekitar 0,33 satuan astronomi (SA) lebih dari Merkurius[d], sedangkan Saturnus adalah 4,3 SA dari Yupiter, dan Neptunus terletak 10,5 SA dari Uranus. Beberapa upaya telah dicoba untuk menentukan korelasi jarak antar orbit ini (hukum Titus-Bode), tetapi sejauh ini tidak satu teori pun telah diterima.
  • 10. Terminologi Secara informal, Tata Surya dapat dibagi menjadi tiga daerah. Tata Surya bagian dalam mencakup empat planet kebumian dan sabuk asteroid utama. Pada daerah yang lebih jauh, Tata Surya bagian luar, terdapat empat gas planet raksasa.[6] Sejak ditemukannya Sabuk Kuiper, bagian terluar Tata Surya dianggap wilayah berbeda tersendiri yang meliputi semua objek melampaui Neptunus.[7] Secara dinamis dan fisik, objek yang mengorbit matahari dapat diklasifikasikan dalam tiga golongan: planet, planet kerdil, dan benda kecil Tata Surya. Planet adalah sebuah badan yang mengedari Matahari dan mempunyai massa cukup besar untuk membentuk bulatan diri dan telah membersihkan orbitnya dengan menginkorporasikan semua objek-objek kecil di sekitarnya. Dengan definisi ini, Tata Surya memiliki delapan planet: Merkurius, Venus, Bumi, Mars, Yupiter, Saturnus, dan Neptunus. Pluto telah dilepaskan status planetnya karena tidak dapat membersihkan orbitnya dari objek-objek Sabuk Kuiper. Planet kerdil adalah benda angkasa bukan satelit yang mengelilingi Matahari, mempunyai massa yang cukup untuk bisa membentuk bulatan diri tetapi belum dapat membersihkan daerah sekitarnya.Menurut definisi ini, Tata Surya memiliki lima buah planet kerdil: Ceres, Pluto, Haumea, Makemake, dan Eris.Objek lain yang mungkin akan diklasifikasikan sebagai planet kerdil adalah: Sedna, Orcus, dan Quaoar. Planet kerdil yang memiliki orbit di daerah trans-Neptunus biasanya disebut "plutoid". Sisa objek-objek lain berikutnya yang mengitari Matahari adalah benda kecil Tata Surya.
  • 11. Ilmuwan ahli planet menggunakan istilah gas, es, dan batu untuk mendeskripsi kelas zat yang terdapat di dalam Tata Surya. Batu digunakan untuk menamai bahan bertitik lebur tinggi (lebih besar dari 500 K), sebagai contoh silikat. Bahan batuan ini sangat umum terdapat di Tata Surya bagian dalam, merupakan komponen pembentuk utama hampir semua planet kebumian dan asteroid. Gas adalah bahan-bahan bertitik lebur rendah seperti atom hidrogen, helium, dan gas mulia, bahan-bahan ini mendominasi wilayah tengah Tata Surya, yang didominasi oleh Yupiter dan Saturnus. Sedangkan es, seperti air, metana, amonia dan karbon dioksida,[11] memiliki titik lebur sekitar ratusan derajat kelvin. Bahan ini merupakan komponen utama dari sebagian besar satelit planet raksasa. Ia juga merupakan komponen utama Uranus dan Neptunus (yang sering disebut "es raksasa"), serta berbagai benda kecil yang terletak di dekat orbit Neptunus.[12] Istilah volatiles mencakup semua bahan bertitik didih rendah (kurang dari ratusan kelvin), yang termasuk gas dan es; tergantung pada suhunya, 'volatiles' dapat ditemukan sebagai es, cairan, atau gas di berbagai bagian Tata Surya.
  • 12. Zona planet Zona Tata Surya yang meliputi, planet bagian dalam, sabuk asteroid, planet bagian luar, dan sabuk Kuiper. (Gambar tidak sesuai skala) Di zona planet dalam, Matahari adalah pusat Tata Surya dan letaknya paling dekat dengan planet Merkurius (jarak dari Matahari 57,9 × 106 km, atau 0,39 SA), Venus (108,2 × 106 km, 0,72 SA), Bumi (149,6 × 106 km, 1 SA) dan Mars (227,9 × 106 km, 1,52 SA). Ukuran diameternya antara 4.878 km dan 12.756 km, dengan massa jenis antara 3,95 g/cm3 dan 5,52 g/cm3. Antara Mars dan Yupiter terdapat daerah yang disebut sabuk asteroid, kumpulan batuan metal dan mineral. Kebanyakan asteroid-asteroid ini hanya berdiameter beberapa kilometer (lihat: Daftar asteroid), dan beberapa memiliki diameter 100 km atau lebih. Ceres, bagian dari kumpulan asteroid ini, berukuran sekitar 960 km dan dikategorikan sebagai planet kerdil. Orbit asteroid-asteroid ini sangat eliptis, bahkan beberapa menyimpangi Merkurius (Icarus) dan Uranus (Chiron).
  • 13. Pada zona planet luar, terdapat planet gas raksasa Yupiter (778,3 × 106 km, 5,2 SA), Uranus (2,875 × 109 km, 19,2 SA) dan Neptunus (4,504 × 109 km, 30,1 SA) dengan massa jenis antara 0,7 g/cm3 dan 1,66 g/cm3. Jarak rata-rata antara planet-planet dengan Matahari bisa diperkirakan dengan menggunakan baris matematis Titus-Bode. Regularitas jarak antara jalur edaran orbit-orbit ini kemungkinan merupakan efek resonansi sisa dari awal terbentuknya Tata Surya. Anehnya, planet Neptunus tidak muncul di baris matematis Titus-Bode, yang membuat para pengamat berspekulasi bahwa Neptunus merupakan hasil tabrakan kosmis.
  • 14. Matahari Matahari dilihat dari spektrum sinar-X Matahari adalah bintang induk Tata Surya dan merupakan komponen utama sistem Tata Surya ini. Bintang ini berukuran 332.830 massa bumi. Massa yang besar ini menyebabkan kepadatan inti yang cukup besar untuk bisa mendukung kesinambungan fusi nuklir dan menyemburkan sejumlah energi yang dahsyat. Kebanyakan energi ini dipancarkan ke luar angkasa dalam bentuk radiasi eletromagnetik, termasuk spektrum optik.
  • 15. Matahari dikategorikan ke dalam bintang kerdil kuning (tipe G V) yang berukuran tengahan, tetapi nama ini bisa menyebabkan kesalahpahaman, karena dibandingkan dengan bintang-bintang yang ada di dalam galaksi Bima Sakti, Matahari termasuk cukup besar dan cemerlang. Bintang diklasifikasikan dengan diagram Hertzsprung-Russell, yaitu sebuah grafik yang menggambarkan hubungan nilai luminositas sebuah bintang terhadap suhu permukaannya. Secara umum, bintang yang lebih panas akan lebih cemerlang. Bintang-bintang yang mengikuti pola ini dikatakan terletak pada deret utama, dan Matahari letaknya persis di tengah deret ini. Akan tetapi, bintang-bintang yang lebih cemerlang dan lebih panas dari Matahari adalah langka, sedangkan bintang-bintang yang lebih redup dan dingin adalah umum.
  • 16. Dipercayai bahwa posisi Matahari pada deret utama secara umum merupakan "puncak hidup" dari sebuah bintang, karena belum habisnya hidrogen yang tersimpan untuk fusi nuklir. Saat ini Matahari tumbuh semakin cemerlang. Pada awal kehidupannya, tingkat kecemerlangannya adalah sekitar 70 persen dari kecermelangan sekarang. Matahari secara metalisitas dikategorikan sebagai bintang "populasi I". Bintang kategori ini terbentuk lebih akhir pada tingkat evolusi alam semesta, sehingga mengandung lebih banyak unsur yang lebih berat daripada hidrogen dan helium ("metal" dalam sebutan astronomi) dibandingkan dengan bintang "populasi II".[15] Unsur-unsur yang lebih berat daripada hidrogen dan helium terbentuk di dalam inti bintang purba yang kemudian meledak. Bintang-bintang generasi pertama perlu punah terlebih dahulu sebelum alam semesta dapat dipenuhi oleh unsur-unsur yang lebih berat ini. Bintang-bintang tertua mengandung sangat sedikit metal, sedangkan bintang baru mempunyai kandungan metal yang lebih tinggi. Tingkat metalitas yang tinggi ini diperkirakan mempunyai pengaruh penting pada pembentukan sistem Tata Surya, karena terbentuknya planet adalah hasil penggumpalan metal.
  • 17. Materi 2 Teori Nebule atau teori kabut, yang dikemukakan oleh Immanuel Kant (1749-1827) dan Piere Simon de Laplace (1796) Teori kabut pertama kali dikemukakan oleh Immanuel Kant (1749 - 1827) seorang ahli filsafatvdari jermanyang menjelaskan hipotesis terbentuknya tata surya, yaitu di jagad raya terdapat gumpalan kabut yang berputar perlahan- lahan, kemudian bagian tengah kabut lama kelamaan berubah menjadi gumpalan gas yang kemudian menjadi matahari sedang bagian kabut sekitarnya menjadi planet-planet dan satelitnya. Pada waktu yang bersamaan, Pieree Simon de Laplace (1796) seorang ahli astronomi dari Perancis menemukaan teoori pembentukan tata surya yang hampir sama dengan Immanuel Kant, yang diberi nama nebula hypothesis.
  • 18. Perputaran menimbulkan gaya sentripugal yang menarik kearah luar, sedang gaya berat cenderung menarik gas- gas ke dalam kea rah matahari. Akibat kedua gaya yang berlawanan ini perlahan-lahan menjadikan awan gas yang berkeliling dan membentuk awan gas berbentuk datar, membentuk piringan gas yang berputar di sekitar matahari yang disebut Nebula Planetaria.
  • 19. Teori Planetesimal, Thomas C. Chamberlin (1843-1928) seorang ahli geologi dan Forest R. Moulton (1872-1952) seorang astronom. Thomas C. Chamberlin(1843 – 1928) seorang ahli geologi dan Forest R. Moulton (1872 – 1952) seorang ahli astronomi yang keduanya dari Amerika menyampaikan teori planetasemal (berarti planet kecil ), yang menyatakan bahwa matahari sebetulnya telah ada sebagai salah satu bintang yang ada di alam semesta. Pada suatu waktu, ada sebuah bintang yang berpapasan dengan matahari pada jarak yang tidak terlalu jauh, sehingga terpengaruh oleh tarikan gravitasi bintang yang lewat dan sebagian massa matahari tertarik kearah bintang serta terhambur ke ruang angkasa sebagai massa yang dingin menjadi planet-planet kecil yang beredar pada orbitnya.
  • 20. Teori Pasang Surut, Sir James Jeans (1877-1946) dan Harold Jeffreys (1891) , teori ini hampir sama dengan teori Planetesimal. Sir James Jeans (1877 – 1946) dan Harold Jeffrey (1891) keduanya ilmuwan dari Inggris menyatakan teori pasang surut gas, yaitu adanya sebuah bintang yang besarnya hampir sama dengan matahari melintas mendekati matahari, sehingga mengakibatkan terjadinya pasang gas (terlepasnya sebagian massa matahari berbentuk seperti cerutu) karena daya tarik bintang yang melintas dan massa tersebut bergerak mengelilingi matahari. Dalam proses mengelilingi matahari massa tersebut mengalami perpecahan menjadi butiran besar dan kecil. Butiran besar dapat menarik butiran kecil dan bergabung membentuk gumpalan gas di sekitar matahari. Gumpalan inilah yang menjadi planet-planet sebagai anggota tata surya.
  • 21. Teori Awan Debu, dikemukakan oleh Carl von Weizsaeker (1940) kemudian disempurnakan oleh Gerard P Kuiper (1950). Teori awan debu atau photo planet di kemukakaan oleh astronom Jerman Carl Von Weizsaecker (1940) dan disempurnakan astronom lainnya yaitu Gerald P. Kuiper (1950), yang dinyatakan bahwa tata surya terbentuk dari gumpalan awan gas dan debu. Dasar pemikirannya adalah banyak dijumpai gumpalan awan seperti yang bertebaran di alam semesta. Lebih 5 milyar tahun lalu, salah satu gumpalan awan mengalami pemampatan, sehingga partikel-partikel debu tertarik kebagian pusat awan membentuk gumpalan bola dan berpilin. Gumpalan gas lama kelamaan memipih menyerupai cakram yang tebal di bagian tengah dan menipis dibagian tepinya. Bagian tengah cakram gas berpilin lebih lambat dari bagian tepinya, dan partikel-partikel bagian tengah cakram saling menekan sehingga menimbulkan panas dan berpijar menjadi protosun (bahan matahari) yang akhirnya menjadi matahari.
  • 22. Bagian tepi berotasi sangat cepat, sehingga terpecah-pecah menjadi banyak gumpalan gas dan debu yang lebih kecil. Gumpalan kecil ini (proto planet) berotasi juga, yang akhirnya membeku menjadi planet-planet dan satelit-satelitnya.
  • 23. Teori Bintang Kembar Teori bintang kembar mempunyai kesamaan dengan teori passang surut James – Jeffreys. Mula- mula matahari merupakan bintang kembar yang letaknya berdekatan, kemudian salah satu bintang meledak dan pecahannya berputar mengelilingi bintang satunya yang tidak meledak. Bintang yang tidak meledak menjadi matahari, sedangkan pecahan bintang menjadi planet-planet dan satelit.
  • 24. Teori Ledakan (Big Bang) Berdasarkan Theory Big Bang, proses terbentuknya bumi berawal dari puluhan milyar tahun yang lalu. Pada awalnya terdapat gumpalan kabut raksasa yang berputar pada porosnya. Putaran yang dilakukannya tersebut memungkinkan bagian-bagian kecil dan ringan terlempar ke luar dan bagian besar berkumpul di pusat, membentuk cakram raksasa. Suatu saat, gumpalan kabut raksasa itu meledak dengan dahsyat di luar angkasa yang kemudian membentuk galaksi dan nebula-nebula. Selama jangka waktu lebih kurang 4,6 milyar tahun, nebula-nebula tersebut membeku dan membentuk suatu galaksi yang disebut dengan nama Galaksi Bima Sakti, kemudian membentuk sistem tata surya. Sementara itu, bagian ringan yang terlempar ke luar tadi mengalami kondensasi sehingga membentuk gumpalan-gumpalan yang mendingin dan memadat. Kemudian, gumpalan-gumpalan itu membentuk planet-planet, termasuk planet kita. Planet BUMI.
  • 25. Contoh Soal 1. ciri-ciri planet: 1 terdapat kehidupan 2 merupakan planet terbesar 3 memiliki cincin tipis 4 memiliki rotasi; dan 5 memiliki revolusi ciri-ciri plant bumi ditunjukkan oleh nomor... a. 1)2)3) d.2)3)4) b. 1)2)5) e. 3)4)5) c. 1)4)5) Jawaban : C Bumi adalah satu-satunya planet dalamtata surya yang memiliki kehidupan. Bumi beputarpada porosnya (rotasi) dalam 24 jam. Sambil berotasi, Bumi juga bergerak mengelilingi Matahari. Waktu yang dibutuhkan bumi untuk melakukan revolisu adalah 365 hari lebih enam jam. Planet yang memiliki cincin tipis aalah saturnus. Planet terbesar dalam tata surya adalah Yupiter.
  • 26. Soal Pendalaman 1. Perhatikan planet-planet dibawah ini 1) venus 4) Uranus 2) Yupiter 5) Merkurius 3) Saturnus 6) Bumi Yang termasuk planet luar ditunjukkan pada nomor... a. 1)2)3) d. 2)5)6) b. 1)46) e. 3)4)5) c. 2)3)4)
  • 27. 2. Benda langit dibawah ini yang termasuk planet dalam pada tata surya kita adalah A. Bumi dan merkurius B. Venus dan mars C. yupiter dan saturnus D. Merkurius dan venus E. Uranus dan neptuns