1. Modul ke:
Fakultas
Program Studi
Modul ke:
Fakultas
Program Studi
P152110003 – KOMUNIKASI DAN ETIKA
PROFESI
Pengenalan Komunikasi dan Etika
Profesi
Nama Dosen : Siti Maesaroh, S.Kom., M.T.I
01
Ilmu Komputer
Teknik
Informatika
Pembuka Daftar Pustaka Akhiri Presentasi
2. < >
MENU AKHIRI
← →
MENU AKHIRI
• Etika dalam kehidupan keseharian adalah sesuatu yang tidak
bisa dilepaskan dalam kehidupan keseharian. Apalagi dengan
perkembangan kehidupan sosial ekonomi budaya dan
teknologi yang mendorong munculnya gejala-gejala moral
yang fenomenal. Kenyataan ini menunjukan perhatian dan
minat orang-orang terhadap etika dan seluk beluknya, terus
berkembang. Etika mencakup analisis dan penerapan konsep
seperti benar, salah, baik, buruk, dan tanggung jawab. hampir
semua profesi yang ada ini memiliki kode etika profesi yang
dituangkan ke dalam bentuk peraturan tertulis. (Widana &
Dewi, 2020).
Pendahuluan
3. < >
MENU AKHIRI
← →
MENU AKHIRI
Istilah etika berasalah dari bahasa Yunani kuno. Bentuk tunggal kata 'etika'
yaitu ethos sedangkan bentuk jamaknya yaitu ta etha. Ethos mempunyai
banyak arti yauit tempat tinggal yang biasa, padang rumput, kandang,
kebiasaan atau adat, akhlak, watak, perasaan, sikap, cara berfikir. Sedangkan
ta etha yaitu kebiasaan(Widana & Dewi, 2020).
Etika dibedakan menjadi 3 arti yakni (Aprita, 2020):
a. Etika dalam arti nilai nilai dan norma norma moral yang menjadi pegangan
bagi seseorang atau suatu kelompok dalam mengatur perilakunya.
Contohnya etika suku Indian, etika agama Budha dan etika Protestan.
b. Etika dalam arti kumpulan asas atau nilai moral. Contohnya adlah kode
etik suatu profesi.
c. Etika sebagai ilmu tentang yang baik dan yang buruk. Apa yang disebutkan
terakhir ini sama artinya dengan etika sebagai cabang filsafat.
Pendahuluan
4. < >
MENU AKHIRI
← →
MENU AKHIRI
Ada dua macam etika yang harus dipahami bersama dalam menentukan baik
dan buruknya perilaku manusia (Pratama, 2018):
a. Etika Desktiptif, yaitu etika yang berusaha meneropong secara klinis dan
rasional sikap dan perilaku manusia dan apa yang dikejar oleh manusia 6
dalam hidup ini sebagai sesuatu yang bernilai. Etika deskriptif memberikan
fakta sebagai dasar untuk mengambil keputusan tentang perilaku atau
sikap yang mau diambil.
b. b. Etika Normatif, yauit etika yang berusaha menetapkan berbagai msikap
dan pola perilaku ideal yang seharusnya dimiliki oleh manusia dalam hidup
ini sebagai sesuatu yang bernilai. Etika normatif memberi penilaian
sekaligus memberi norma sebagai dasar dan kerangka tindakan yang
diputuskan.
Pendahuluan
5. < >
MENU AKHIRI
← →
MENU AKHIRI
Etika secara umum dibagi menjadi:
a. Etika Umum, berbicara mengenai kondisi kondisi dasar bagaimana manusia bertindak
secara etis, bagaimana manusia mengambil keputusan etis, teori teori etika dan prinsip
prinsip moral dasar yang menjadi pegangan bagi manusia dalam bertindak serta tolak
ukur dalam menilai baik atau buruknya suatu tindakan. Etika umum dapat dianalogkan
dengan ilmu pengetahuan, yang membahas mengenai pengertian umum dan teori
teori.
b. Etika Khusus, merupakan penerapan prisip prinsip moral dasar di bidang kehidupan
yang khusus. Penerapann ini bisa berwujud: bagaimana saya mengambil keputusan
dan bertindak dalam bidang kehidupan dan kegiatan khusus yang saya lakukan, yang
didasari oleh cara, teori dan prinsip prinsip moral dasar. Namun penerapan itu dapat
juga berwujud: bagaimana saya menilai perilaku saya dan orang lain dalam bidang
kegiatan dan kehidupan khusus yang dilatarbelakangi oleh kondisi yang memungkinkan
manusia untuk bertindak etis: cara bagaimana manusia mengambil suatu keputusan
atau tindakan, dan teori serta prinsip moral dasar yang ada dibaliknya.
c. Etika Khusus, dibagi menjadi dua bagian yaitu: Etika individual, yaitu menyangkut
ewajiban dan sikap manusia terhadap dirinya sendiri. Etika sosial, yaitu berbicara
mengenai kewajiban, sikap dan pola perilaku manusia sebagai anggota umat manusia.
Pendahuluan
6. < >
MENU AKHIRI
← →
MENU AKHIRI
Luasnya lingkup etika menjadikan etika terbagi atau terbelah
menjadi banyak bagian atau bidang. Dan pembahasan bidang
yang paling banyak aktual saat ini adalah sebagai berikut:
a. Sikap terhadap sesama
b. Etika keluarga
c. Etika profesi
d. Etika politik
e. Etika Lingkungan
f. Etika idiologi
Pendahuluan
7. < >
MENU AKHIRI
← →
MENU AKHIRI
Faktor yang mempengaruhi pelanggaran etika:
a. Kebutuhan Individu
b. Tidak ada pedoman. Area "abu-abu", sehingga tidak
ada panduan.
c. perilaku dan kebiasaan individu. kebiasaan yang
terakhumulasi tak dikoreksi.
d. Lingkungan tidak etis, pengaruh dari komunitas
e. Perilaku orang yang ditiru. Efek primordialisme yang
kebablasan.
Pendahuluan
8. < >
MENU AKHIRI
← →
MENU AKHIRI
Sangsi pelanggaran etika:
a. Sangsi sosial, Skala relative kecil, dipahami sebagai kesalahan
yang dapat "dimaafkan".
b. Sangsi hukum, Skala besar, merugikan hak pihak lain. Hukum
pidana menempati prioritas utama, diikuti oleh hukum
perdata
Pendahuluan
9. < >
MENU AKHIRI
← →
MENU AKHIRI
Moral dari segi bahasa berasal dari bahasa latin, mores
yaitu jamak dari kata mos yang berarti adaptasi atau kebiasaan.
Di dalam kamus umum bahasa indonesia dikatakan bahwa moral
adalah penentuan baik buruk terhadap perbuatan dan kelakuan
(Pratama, 2018).
Moral berasal dari nilai tentang sesuatu. Suatu nilai yang
diwujudkan dalam bentuk perilaku anak itulah yang disebut
moral. Jadi suatu moral melekat dengan nilai dari perilaku
tersebut. Karenanya tidak ada perilaku anak yang tidak bebas dari
nilai (Darmadi, 2020).
Definisi
10. < >
MENU AKHIRI
← →
MENU AKHIRI
Berikut beberapa pengertian moral menurut para ahli:
a. Menurut Chaplin dalam kamus psikologi dituliskan bahwa moral mengacu
pada akhlak yang sesuai dengan peraturan sosial atau menyangkut hukun
atau adat kebiasaan yang mengatur tingkah laku.
b. Menurut Hurlock mengatakan bahwa perilaku moral adalah perilaku yang
sesuai dengan kode moral kelompok sosial. Moral sendiri berarti tat cara,
kebiasaan dan adat. perilaku moral dikendalikan konsep konsep moral
atau peraturan perilaku yang telah menjadi kebiasaan bagi anggota suatu
budaya.
c. Menurut Webster New Word Dictionary bahwa moral adalah sesuatu
yang berkaitan atau ada hubungannya dengan kemampuan menentukan
benar salah dan baik buruknya tingkah laku. d. Menurut Dian Ibung
bahwa moral adalah nilai (value) yang berlaku dalam suatu lingkungan
sosial dan mengatur tingkah laku seseorang.
Menurut Para Ahli
11. < >
MENU AKHIRI
← →
MENU AKHIRI
e. Menurut Maria Assumpta pengertian moral adalah aturan aturan (rule)
mengenai sikap (attitude) dan perilaku manusia (human behavior) sebagai
manusia. Hal ini mirip bila dikatakan bahwa orang yang bermoral atau
dikatakan memiliki moral adalah manusia yang menanusiakan manusia lain.
f. Menurut Sonny Keraf bahwa moral merupakan sebuah tolak ukur. Moral
dapat digunakan untuk mengukur kadar baik dan buruknya sebuah tindakan
manusia sebagai manusia, mungkin sebagai anggota masyarakat (member of
society) atau sebagai manusia yang memiliki posisi tertentu atau pekerjaan
tertentu.
g. Menurut Zainuddin Saifullah Nainggolan bahwa pengertian moral adalah
suatu tendensi rohani untuk melakukan seperangkat standar dan norma yang
mengatur perilaku seseorang dan masyarakat. pengertian moral kali ini erat
hubungannya dengan akhlah manusia ataupun fitrah manusia yang memang
dengan kemampuan untuk membedakan mana yang baik dan mana yang
buruk.
Menurut Para Ahli
12. < >
MENU AKHIRI
← →
MENU AKHIRI
Nilai Moral dalam kehidupan:
a. Religius. Sikap dan perilaku yang patuh dalam melaksanakan ajaran agama yang
dianutnya, toleran terhadap pelaksanaan ibadah agama lain, dan hidup rukun
dengan pemeluk agama lain.
b. Jujur. Perilaku yang didasarkan pada upaya menjadikan dirinya sebagai orang yang
selalu dapat dipercara dalam perkataan, tindakan dan pekerjaan.
c. Toleransi. Sikan dan tindakan yang menhargai perbedaan agama, suku, etnis,
pendapat, sikap dan tindakan orang lain yang berbeda dari dirinya.
d. Disiplin. Tindakan yang menunjukan perilaku tertib dan patuh pada berbagai
ketentuan dan peraturan. Perilaku yang menunjukan upaya sungguh sungguh
dalam mengatasi berbagai hambatan belajar dan tugas serta menyelesaikan tugas
dengan sebaik baiknya.
e. Kerja Keras. Perilaku yang menunjukan upaya sungguh sungguh dalam mengatasi
berbagai hambatan belajar dan tugas serta menyelesaikan tugas dengan sebaik
baiknya.
f. Kreatif. berfikir dan melakukan sesuatu untuk menghasilkan cara atau hasil baru
dari sesuatu yang telah dimiliki.
Nilai Moral Dalam Kehidupan
13. < >
MENU AKHIRI
← →
MENU AKHIRI
Pengertian Norma Norma adalah kaidah, pedoman, acuan
atau ketentuan yang berperilaku baik baigi individu maupun
kelompok dalam berinteraksi antar individu, kelompok atau
masyarakat saat menjalani kehidupan bersama. Keberadaan
norma dalam masyarakat bersifat memeksa individu atau
kelompok agar bertindak sesuai dengan aturan sesial yang telah
terbentuk. Bagi yang melanggar norma norma tersebut akan
dikenakan sangsi sesuai aturan norma yang berlaku (Darmadi,
2020).
Norma
14. < >
MENU AKHIRI
← →
MENU AKHIRI
Norma dapat digolongkan dalam lima macam/tingkatan sebagai berikut:
a. Norma Kesusilaan adalah norma yang mengatur hidup manusia yang
berlaku secara umum dan bersumber dari hati nurani manusia.
b. Norma Sosial adalah kebiasaan umum yang menjadi patokan perilaku
dalam suatu kelompok masyarakan dan batasan wilayah tertentu. Norma
akan berkembang seiring dengan kesepakatan kesepakatan sosial
masyarakatnya, sering juga disebut dengan peraturan sosial. Norma
menyangkut perilaku perilaku pantas dilakukan dalam menjalani interaksi
sosial.
c. Norma Kesopanan merupakan seperangkat aturan yang memandu tingkah
laku, sikap dan tindak tanduk manusia agar sesuai dengan kaidan sopan
santun dalam pergaulan.
Norma
15. < >
MENU AKHIRI
← →
MENU AKHIRI
d. Norma Hukum adalah aturan yang dibuat bersumber dari lembaga negara
yang berwenang atau oleh lembaga tertentu sehingga dengan tegas dapat
melarang serta memaksa orang untuk dapat berperilaku sesuai dengan
keinginan pembuat peraturan itu sendiri. Pelanggaran norma ini berupa sangsi
denda sampai hukuman fisik.
e. Norma Agama adalah aturan atau kaidah yang berfungsi sebagai petunjuk,
pedoman hidup yang berasal dari tuhan yang disampaikan melalui utusan-Nya
yang berisi perintah, larangan dan anjuran anjuran. petunjuk hidup atau
aturan ada dalam norma agama sifatnya pasti dan tidak perlu diragukan lagi
Norma
16. < >
MENU AKHIRI
← →
MENU AKHIRI
Sekarang ini memungkinkan manusia untuk dapat beriteraksi satu sama lain melalui
dunia maya tanpa harus bertemu secara fisik dan dengan adanya teknologi membuat
informasi yang didapatkan menjadi leih cepat, efisien serta update setiap saat. Atas
dasar tersebut perlu adanya etika yang dapat mengatur teknologi informasi. Dengan
adanya etika teknologi informasi manusia dapat melihat aturan aturan yang tidak
mutlak namun dapat diemban sebagai pedoman bagi pekerja teknologi informasi. Ada
beberapa dampak pemanfaatan teknologi informasi yang tidak tepat yaitu:
a. Ketakutan terhadap teknologi informasi yang akan menggantikan fungsi manusia
sebagai pekerja.
b. Tingkat kompleksitas setara kecepatan yang sudah tidak dapat ditangani secara
manual.
c. Pengangguran dan pemindahan kerja
d. Kurangnya tanggung jawab profesi e. Adanya golongan mimoritas yang miskin
informasi mengenai teknologi informasi.
Etika dan Teknologi Teknologi
17. < >
MENU AKHIRI
← →
MENU AKHIRI
Untuk mengatasi beberapa kendala tersebut maka dapat dilakukan:
a. Dirancang sebuah teknologi yang berpusat pada manusia
b. Adanya dukungan dari suatu organisasi, kompleksitas dapat ditangani
dengan teknologi informasi
c. Adanya pendidikan yang mengenalkan teknologi informasi sehingga dapat
meningkatkan kesadaran masyarakat terhadap kemajuan teknologi
informasi.
d. Jika adanya peningkatan pendidikan maka akan adanya umpan balik dan
imbalan yang diberikan oleh suatu organisasi
e. Perkembangan teknologi akan semakin meningkat namun hal ini harus
disesuaikan dengan hukum yang berlaku sehingga etika dalam profesi di
bidang teknologi informasi dapat berjalan dengan baik.
18. < >
MENU AKHIRI
← →
MENU AKHIRI
Etika pemanfaatan teknologi informasi: Ada tiga alasan utama mengapa
masyarakat berminat untuk menggunakan komputer, yaitu:
a. Kelenturan logika (logica malleability), memiliki kemampuan untuk
membuat suatu aplikasi untuk melakukan apapun yang diinginkan oleh
programer untuk penggunanya.
b. Faktor transformasi (transformation factors), memiliki kemampuan untuk
bergerak dengan cepat kemanapun pengguna akan menuju ke suatu
tempat.
c. Faktor tak kasat mata (invisibility factors), memiliki kemampuan untuk
menyembunyikan semua operasi internal komputer sehingga tidak ada
peluang bagi penyusup untuk menyalahgunakan operasi tersebut.
19. < >
MENU AKHIRI
← →
MENU AKHIRI
Berikut sepuluh etika berkomputer, yang nantinya akan mengurangi dampak
negatif dari penggunaan komputer (Pratama, 2018), yaitu:
a. Jangan menggunakan komputer untuk merugikan orang lain.
b. Jangan melanggar atau mengganggu hak atau karya komputer orang lain
c. Jangan memata matai file file yang buka haknya
d. Jangan menggunakan komputer untuk mencuri
e. Jangan menggunakan komputer untuk memberikan kesaksian palsu
f. Jangan menduplikasi atau menggunakan software tanpa membayar
g. Jangan Menggunakan sumber daya komputer orang lain tanpa
sepengetahuan yang bersangkutan
h. Jangan mencuri kekeyaan intelektual orang lain
i. Pertimbangkan konsekuensi dari program yang dibuat atau sistem
komputer yang dirancang
j. Selalu mempertimbangkan dan menaruh respek terhadap sesama saat
menggunakan komputer