Lecture 02 - Kondisi Geologi dan Eksplorasi Batubara untuk Tambang Terbuka - ...
Laporan resmi kl
1. i
LAPORAN RESMI
PENGENALAN LAPANGAN GEOLOGI MIGAS
PT.GEO DIPA ENERGI UNIT DIENG
Oleh :
Kelompok 2
1. Argaston Mahoklory (17.420.410.1225)
2. Micky Lestari (17.420.410.1213)
3. Damas Agung Wicaksono (17.420.410.1229)
4. Ryan Darmawan Noor (17.420.410.1189)
LAPANGAN GEOLOGI MIGAS (PT.GEO DIPA ENERGI)
JURUSAN TEKNIK PERMINYAKAN
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS PROKLAMASI 45
YOGYAKARTA
2019
2. ii
LEMBAR PENGESAHAN
LAPORAN KULIAH LAPANGAN GEOLOGI MIGAS
PT.GEO DIPA ENERGI UNIT DIENG
Diajukan untuk memenuhi persyaratan Kuliah Lapangan Geologi Migas
Tahun Ajaran 2018/2019 Program Studi Teknik Perminyakan Fakultas Teknik
Universitas Proklamasi 45 Yogyakarta
Disusun Oleh :
Kelompok 2
1. Argaston Mahoklory (17.420.410.1225)
2. Micky Lestari (17.420.410.1213)
3. Damas Agung Wicaksono (17.420.410.1229)
4. Ryan Darmawan Noor (17.420.410.1189)
Di Setujui Oleh :
Dosen Pengampu
( Sari Wulandari Hafsari M.Sc )
3. iii
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan
kekuatan kepada kami dan karena rahmat, taufik serta hidayah-Nya pula sehingga
laporan resmi Kuliah Lapangan Geologi Migas ini dapat terselesaikan dengan
baik.
Laporan Kuliah Lapangan ini disusun sebagai syarat dan penunjang mata
kuliah “Pengenalan Lapangan Geologi Migas” pada Jurusan Teknik Perminyakan
Fakultas Teknik Universitas Proklamasi 45 Yogyakarta.
Dalam kesempatan ini kami mengucapkan terima kasih kepada :
Ibu Aisyah Indah Irmaya,S.T.,MT selaku ketua Jurusan Teknik Perminyakan.
Bapak Wirawan Widya Mandala,ST.,MT. dan Ibu Sari Wulandari,ST.,MT. yang
telah membimbing kami mahasiswa/i teknik perminyakan dalam “Pengenalan
Lapangan Geologi Migas”.
Serta teman – teman seangkatan maupun keluarga yang telah mendukung
dan memberi semangat dalam menyusun laporan ini.
Kami menyadari sepenuhnya bahwa laporan ini belum sempurna dan
masih jauh dari kesempurnaan. Oleh karena itu segala saran serta kritikan sangat
kami harapkan demi perbaikan serta peningkatan mutu laporan pada waktu
penyusunan laporan-laporan berikutnya.
Yogyakarta, 16 Maret 2019
Penulis
4. iv
DAFTAR ISI
LEMBAR PENGESAHAN .................................................................................... ii
KATA PENGANTAR ........................................................................................... iii
DAFTAR ISI.......................................................................................................... iv
BAB I PENDAHULUAN....................................................................................... 1
1.1 Latar Belakang ......................................................................................... 1
1.2 Batasan Masalah....................................................................................... 2
1.3 Maksud dan Tujuan.................................................................................. 2
1.4 Metodologi Penulisan............................................................................... 2
BAB II ISI............................................................................................................... 4
2.1 WELL PAD 29 (PT.GEO DIPA ENERGI Unit DIENG)........................ 4
2.2 POWER PLANT unit 1 (PT.GEO DIPA Unit DIENG) ......................... 9
2.3 WELL PAD 17 (PT.GEO DIPA ENERI Unit DIENG)......................... 13
BAB IV PEMBAHASAN..................................................................................... 14
BAB V KESIMPULAN........................................................................................ 16
DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................... 17
5. 1
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Indonesia merupakan negara yang memiliki potensi alam yang sangat
kaya.Mulai dari keanekaragaman hayati, sumber daya alam serta,potensi
wisata.Hal ini dikarenakan Indonesia terletak di kondisi yang memiliki suhu dan
iklim yang memadai,serta posisi tektonik yang cukup strategis.Potensi tektonik
yang strategis di Indonesia ini membuat beberapa bagian di wilayah Indonesia
terdapat jebakan minyak da gas bumi yang sangat penting sebagai energi pada
saat ini.
Energi minyak dan gas bumi mempunyai peran yang sangat penting dalam
berbagai kegiatan ekonomi dan kegiatan masyarakat.pada umumnya minyak
bumi memiliki peran sekitar 80% dari totol pasukan energy di Indonesia.Dengan
demikian peran minyak dan gas bumi dalam peningkatan perolehan devisa negara
masih sangat di perlukan.
Hubungan yang erat antara cekungan minyak bumi yang berkembang di
berbagai tempat dengan elemen-elemen tektonik yang ada.Cekungan-cekungan
yang besar di asia tenggara merepresentasikan kondisi setiap tektonik yang
ada,yaitu cekungan busur muka (forearc basin),cekungan busur belakang(backarc
basin),cekungan intrakraton(intratonik basin) dan tepi kontinen (kontinen margin
basin)dan zona tumbukan (collision zone basin).
Indonesia sekarang ini mempunyai jumlah cadanagan total 60, cadangan
dimana 22 cadangan diatara masih belum di lakukan pengujian.Sedangakan 38
cadangan telah berproduksi secara optimal dengan laju produksi 1.249,4 mbopd
pada tahun 2002, maupun tidak beproduksi setelah dilakukan pengujian.Dengan
kondisi ini indoesia masih mempunyai jumlah cadangan yang masih bias di ambil.
Selain melakukan pencarian sumber-sumber cadangan minyak dan gas bumi yang
baru,banyak negara maju yang mulai untuk mencari sumber energy baru untuk
memenuhi kebutuhan energy dalam negrinya.Untuk negara-negara yang
6. 2
mempunyai daerah penggunungan atau bias disebut daerah ring of fire
memanfaatkan panas dalam bumi yang berasal dari aktifitas vulkanik dan magma
sebagai sumber energi baru yakni panas bumi.
Panas bumi merupakan sumber energy yang dapa di perbahui dan ramah
lingkungan, karena sifanya yang memanfaatkan panas yanfg di bawa oleh uap dari
hasil pemanasan air dalam tanah oleh sumber panas bumi untuk memenuhi
berbagai macam kebutuhan manusia seperti listrik,pertanian,pabrik,penghangat
ruangan,dan lain-lain.
1.2 Batasan Masalah
Dalam laporan kuliah lapangan (Kl) mendapati batasan masalah :
Mempelajari dan mengetahui produksi uap dari sumur produksi
Mempelajari dan mengetahui system pembangkit listrik pada PT.GEO DIPA
ENERGI UNIT DIENG.
1.3 Maksud dan Tujuan
Kuliah Lapangan Geologi dan Minyak dimaksudkan untuk
memperkenalkan kepada mahasiswa mengenai berbagai fenomena geologi
sekaligus memperkenalkan secara langsung kegiatan eksplorasi dan eksploitasi
migas di lapangan .
Tujuan dari kegiatan kuliah lapangan geologi migas ini adalah mahasiswa
mampu memahami dan melakukan setiap tahapan progam kegiatan eksplorasi
hingga eksplotasi migas di lapangan secara sistematis,terarah dan terukur.
1.4 Metodologi Penulisan
Metode yang digunakan penulisan laporan kuliah lapanagan ini adalah
metode deskriptif.Metode deskriptif adalah metode yang secara sistematis ,factual
akurat tentang sifat dan fakta objek tertentu sehingga dapat menggambarkan
realitas yang terjadi.(kriyantono,2006:67)
Tujuannya untuk mendapatkan gambaran yang jelas mengenai suaru
keadaan bedarsarkan data yang diperoleh ,mengumpukan ,dan menganalisis data
7. 3
tersebut sehingga menjadi informasi yang dapat digunakan untuk menganalisa
mengenai masalah yang sudah di teliti.Metode ini digunakan penulis untuk dapat
menggambarkan lapangan geologi dan migas.
8. 4
BAB II
ISI
2.1 WELL PAD 29 (PT.GEO DIPA ENERGI Unit DIENG)
Lokasi pertama yang dituju adalah sumur nomor 29.di well pad 29
terdapat 2 sumur yaitu sumur hce-29 dan hce-29a . Hasil dari pemboran uap panas
bumi di Dieng yaitu 60% air dan 40% uap maka berdasarkan tori, lapangan panas
bumi di dieng adalah water dominated. Sebelum uap digunakan uap dipisah
melalui separator terlebih dahulu. Di separator uap dan air terpisah berdasarkan
densitasnya atau masa jenisnya. Karena masa jenis air lebih besar daripada masa
jenis uap (Vapour) maka air tetap dibawah dan uap naik ke atas menara destilasi.
Sebelum aliran fluida masuk kedalam separator terlebih dahulu di
injeksikan H2SO4 (asam) agar ph tidak menjadi bassa, kondisi bassa akan
mengakibatkan timbulnya problem atau masalah scaling pada pipa-pipa produksi.
Kondisi ph di jaga antara 4,8 – 5,2. Scaling adalah banyaknya silica di dalam pipa
yang akan menyebabkan pipa produksi tersumbat dan laju alir menurun.
Pipa produksi yang mengalami scaling masih menggunakan cara manual
untuk membersihkannya dengan membuat jendela – jendela pada pipa yang jarak
antara jendela sekitar 5m kemudian menggunakan linggis untuk membersihkan
scaling. Apabila pipa produksi panjang maka uap juga akan semakin berkurang.
Dan untuk lebih jelas di bawah ini adalah peralatan peralat produksi uap panas
bumi di well pad 29 :
A. Well Head
Annulus valve
Master valve
Wings valve
Top Valve
Well head
9. 5
a. Annulus Valve
Annulus Valve Berfungsi untuk mendeteksi kebocoran pada
annulus, dan mendeteksi kondisi semen. Annular Valve ini berukuran 3
1/8” ansi 5000 atau 3 1/8”-3000.
Annulus valve
b. Master Valve
• Terdiri dari: Lower Master Valve dan Upper Master Valve yang berfungsi
untuk membuka dan menutup aliran fluida sumur.
• Jadi keadaan Master Valve selalu dalam keadaan membuka 100% atau
menutup 100%.
• Ukuran Master Valve sebesar 10”- Ansi 900 selain itu juga dipakai ukuran
12”- Ansi 900.
c. Wing Valve
Wing Valve Berfungsi sebagai jalur well survey. digunakan untuk
tujuan-tujuan perawatan sumur atau
pengukuran tekanan, temperatur dan
logging sumur.
d. Throttle Valve
Berfungsi untuk mengatur tekanan
fluida yang akan dialirkan ke separator
Throttle Valve
10. 6
e. Inlet Separator Valve
Inlet Separator Valve Berfungsi untuk membuka tutup aliran fluida
menuju separator.
Inlet Separator Valve
B. Flow Line
Berfungsi untuk mengalirkan fluida dari beberapa sumur kedalam satu
pipa, dimana fluida tersebut dari flow line diarakhkan langsung menuju
separator.
Flow Line
11. 7
C. Separator
Berfungsi sebagai penyaring steam yang berasal dari sumur produksi
dan memisahkan antara steam dan brine. Dimana steam akan dialirkan ke
tahap power plant kemudian brine akan
dalirkan ke AFT/Silencer. Cara kerja
separator adalah dengan gaya gravitasi
yang dapat membuat fluida dengan
densitas lebih kecil (uap) akan mengalir
ke atas sedangkan fluida dengan
densitas yang tinggi (air dan partikel
padat) akan mengalir ke bagian bawah.
Dengan cara tersebut uap, air dan
partikel padat akan terpisah. Uap akan
dialirkan ke pipa alir uap dan air akan
dialirkan menuju pipa brine. Separator
D. AFT (Atmosferic Flash Tank)/Silencer
berfungsi untuk menetralisir gas-gas beracun sebelum dilepaskan ke
atmosfer,menurunkan temperatur,serta meredam kebisingan.
AFT/SILENCER
12. 8
E. Weir Box
Berfungsi untuk melihat flow rate fluida sebelum masuk pond dan
melihat kualitas fluida.
WEIR BOX
F. Pompa Injeksi
Berfungsi untuk memompakan brine dari pond menuju sumur injeksi.
POMPA INJEKSI
G. Sumur Injeksi
a. Sumur injeksi berfungsi untuk mengalirkan fluida hasil pemisahan
/ kondensat kedalam reservoir panas bumi.
b. Biasanya posisi daerah sumur ini lebih rendah sehingga tidak
diperlukan pompa untuk mengalirkan fluda tersebut menuju ke
wellhead sumur injeksi.
13. 9
2.2 POWER PLANT unit 1 (PT.GEO DIPA Unit DIENG)
Pada lokasi ketiga ini kami melihat dan diterangkan proses perubahan uap
menjadi tenaga listrik. Power Plant Dieng unit 1 mempunyai kapasitas listrik
150.000 volt. Adaun peralatan yang di gunakan untuk memproduksi listrik di
power plant adalah :
A. Rupture Disk
Rupture diskberfungsi sebagai pengaman dari pipa uap yang ada di
area power plant. Rupture diskakan bekerja membuka katup apabila rock
muffler sudah tidak mampu mengatasi tekanan uap yang berlebihan.
Gambar Rupture disk
B. Scrubber
Fungsi Scrubber sama dengan separator
yaitu memisahkan air dan uap. Scrubber
diletakkan sebelum uap masuk ke turbin karena
uap dari separator masih mengandung butiran –
butiran air, terlebih jarak antara power plant dan
steam field yang cukup jauh, sehingga
memungkinkan terjadinya kondensasi. Scrubber
merupakan pemisah terakhir sebelum masuk
main steam valve.
14. 10
C. Demister
Demister adalah alat untuk proses penyaringan uap ( steam ) yang
paling terakhir sebelum steam masuk ke trubin. Proses penyaringan ini
merupakan suatu upaya untuk menghindari proses vibrasi, erosi dan
pembentukan kerak ( scalling ) pada sudut dari nozzle yang akan mengganggu
kerja turbin.
Gambar 2.21 Demister
D. Stop Valve
Stop valve berfungsi sebagai pembuka dan
penutup aliran uap ke turbin. Stop valve juga sebagai
pengaman jika terjadi masalah pada turbin datau
generator, maka stop valve akan menghentikan aliran
uap ke turbin.
E. Control Valve
Control valve berfungsi sebagai
katup pengatur besar kecilnya uap yang akan
mask ke turbin. Control valve bekerja dibantu
dengan TCS (Turbin Control System) yang
akan memberikan sinyal seberapa besar uap
yang harus masuk ke turbin
15. 11
F. Turbin Uap
Model turbin yang digunakan pada PLTP Unit 1 Dieng adalah model
double flow dengan tipe impuls-reaction buatan Ansaldo Manufacture (Italia)
produksi tahun 1990. Selama proses operasi, putaran turbin akan mencapai
3000 rpm. Besar nilai pressure turbin adalah 0,081 ATA. Turbin ini memiliki
stage 7+7. Kendala operasi pada turbin yakni perawatan berkala karena uap
bersih yang masuk ke turbin dalam jangka waktu yang panjang akan
mengandung partikel air. Uap yang tidak bersih akan membawa NCG yang
dapat memberikan efek abrasi pada turbin sehingga akan mempengaruhi
lifetime dari turbin. Range kerja untuk tekanan uap dari turbin adalah 6-12
bar.
Tabel 2.1 Spesifikasi Turbin T-101
Vendor ANSALDO
Model Double Flow
Type Impulse-reaction
Output 60MW
Pressure (input) 5-12 bar
Pressure (output) 0.081 bar absolut
Temperature 2100 C
Speed 3000 rpm
Stage 7+7
(Sumber: Data Turbin T-101 PT. Geo Dipa Energi, 1997)
16. 12
G. Generator
Generator yang digunakan di PLTP Unit 1 Dieng memiliki tipe totally
closed dan proses didalamnya menerapkan sistem 3 fasa. Di dalam generator
terdapat rangkaian stator dan rotor. Stator membutuhkan tegangan sekitar
15000 Volt dan arus 2890 Ampere. Selain itu, generator ini memiliki 2 buah
kutub medan, yakni kutub utara dan kutub selatan yang menghasilkan putaran
3000 rpm. Power factor generator ini mencapai 0,8 dengan frekuensi keluaran
sebesar 50 Hz serta rangetegangan keluaran antara 13,8 kV – 15 kV. Kapasitas
daya generator adalah 75 MVA dengan efisiensi sekitar 95%.
Gambar 2.3. Power Plant 1 Unit Dieng
17. 13
2.3 WELL PAD 17 (PT.GEO DIPA ENERI Unit DIENG)
Sumur Injeksi DNG-17
Ditajak: 23 Januari 1991
Diselesaikan : 25 Maret 1991
Arah : -
Kedalaman : 2252 m
Elevasi : 2120.06 masl
Input : 1000 gpm
Sumur Injeksi HCE-17A
Ditajak : 11 Febuari 1996
Diselesaikan : 08 Mei 1996
Arah : -
Kedalaman : 2449 m
Elevasi : 2544 masl
Input : 500 – 700 gpm
Pada Well PAD-17 terdapat 3 sumur injeksi diantaranya DNG-17, DNG-
19 dan HCE 17A. Pada lokasi ini sedang ada
pembersihan scalling pada pipa Pembersihan
scalling dilakukan dengan cara manual yaitu
membuat jendela-jendela lalu dibersihakn
dengan linggis Lalu pada jendela-jendela pipa
tersebut ditutup dengan tambalan-tambalan,
Scalling terjadi karena Brine memiliki
kandungan silika yang tinggi.
18. 14
BAB IV
PEMBAHASAN
PT.GEO DIPA ENERGI unit Dieng , secara umum memiliki jenis
pembangkit listrik panas bumi dry steam plant, karna menggunakan uap yang di
salurkan langsung dari reservoir panas bmi untuk menggerakan turbin pemangkit.
Di bawah ini merupakan skema pembangkit listrik panas bumi di PT.GEO DIPA
ENERGI unit Dieng
Skema proses pembangkit listrik di pt.geo dipa energi unit dieng.
(Sumber : kel.2 KL. Pengenalan lapangan geologi migas TP. UP’45)
Ket :
1. Sumur produksi uap panas bumi
2. Separator
3. Rupture disk
2
1
3
4
5 6
7
8
9 10
11
11
19. 15
4. Scrubber
5. Demister
6. Turbin
7. Generator
8. Tranmitor
9. Kondensor
10. Tower pendingin
11. Sumur injeksi
Proses menghasilkan listrik dari tenaga uap panas bumi adalah sebagai berikut :
Pada awalnya dari sumur produksi di ambil uap panas basah sari panas
bumi dan di lanjutkan ke separator di separator uap akan di pisah dari air. Air
akan di teruskan ke kolam penampungan sementara untuk di endapkan kandungan
silika dan kemudian airnya kan di injeksikan ke dalam reservoir lewat sumur
injeksi.
Seangkan uap akan di teruskan ke scrabber namun sebelumnya uap akan di
cek kodisi tekanannya agar tetap di bawa 14 bar untuk mencegah terjadihnya
pecahnya alat pengecekan ini di lakukan di rupture disk, dan ketika uap sampai di
scrubber uap akan di saring lagi untuk memisahkan uap dari sisa air yg masih
terbawa, setelah itu uap di alirkan ke demister di demister ini uap di saring lagi
untuk memastikan kalo uap tersebut memang benar-benar kering.
Dari demister uap di gunakan untuk memutar baling baling turbin dan di
konferensi menjadi listrik oleh generator dan teruskan kekonsumen lewat
tarnsmitor.
Uap yang di pakai memutar turbin akan di kondensasi menjadi air di
kondensor, dan dari kondensor air di pompa ke tower pendingin untuk di
dinginkan sebelumdi injeksikan kedalam sumur injeksi.
20. 16
BAB V
KESIMPULAN
Berdasarkan hasil pengamatan yang di lakukan dalam kuliah lapangan
pengenalan lapangan geologi migas di pt.geo dipa energi unitdieng dapat di
simpukan bahwa :
1. PT GEO DIPA ENERGY bergerak dibidang pembangkit listrik tenaga
panas bumi (PLTPB)
2. PLTPB itu adalah pembangkit listrik(power generator) yang menggunakan
eneri panas bumi (geothermal) sebagai penggeraknya
3. PLTPB memanfaatkan uap panas sebagai pemutar generator Mengubah
uap kering menjadi energi listrik
4. PT.GEO DIPA ENERGI Unit Dieng menggunakan pembangkit listrik
jenis Dry Steam Plant.
5.