SlideShare a Scribd company logo
1 of 20
Andy Setyawan
Arbai
Arifah S
Andi Nasrum
Agung Nugroho
Problema
PELAKSANAAN PERPRES PENGADAAN
BARANG/JASA
KK DIKNAS 2A – MM UGM
Untuk meningkatkan efisiensi dan efektifitas
penggunaan keuangan negara yang dibelanjakan
melalui proses Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah,
diperlukan upaya untuk menciptakan keterbukaan,
transparansi, akuntabilitas serta prinsip
persaingan/kompetisi yang sehat dalam proses
Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah yang dibiayai
APBN/APBD
TUJUAN DITERBITKANNYA
PERPRES NO. 54 TAHUN 2010
diperoleh
barang/jasa yang
terjangkau dan
berkualitas serta
dapat
dipertanggung-
jawabkan baik dari
segi fisik,
keuangan, maupun
manfaatnya bagi
kelancaran tugas
Pemerintah dan
pelayanan
masyarakat
meningkatkan iklim
investasi yang
kondusif, efisiensi
belanja negara, dan
percepatan
pelaksanaan
APBN/ APBD.
meningkatkan
keberpihakan
terhadap industri
nasional dan usaha
kecil, serta
menumbuhkan
industri kreatif,
inovasi, dan
kemandirian
bangsa dengan
mengutamakan
penggunaan
industri strategis
dalam negeri.
meningkatkan
ownership
Pemerintah Daerah
terhadap proyek/
kegiatan yang
pelaksanaannya
dilakukan melalui
skema pembiayaan
bersama
(cofinancing) antara
Pemerintah Pusat
dan Pemerintah
Daerah.
ISTILAH (BAB I Pasal 1)
Istilah-istilah ini harus dipahami terlebih dahulu, karena dalam pelaksanaan
pengadaan, banyak aturan-aturan yang berbeda untuk setiap jenis pengadaan.
Khususnya pada pengadaan barang dan pengadaan jasa konsultasi.
LKPP =
Lembaga Kebijakan
Pengadaan Barang
Adalah
lembaga Pemerintah
yang
bertugas
mengembangkan dan
merumuskan kebijakan
Pengadaan
Barang/Jasa
PA=
Pengguna anggaran
Adalah
Pejabat
pemegang
kewenangan
penggunaan anggaran
Kementerian/
Lembaga/Satuan Kerja
Perangkat Daerah atau
Pejabat yang
disamakan pada
Institusi lain Pengguna
APBN/APBD.
KPA =
Kuasa Pengguna
Anggaran
Adalah
pejabat yang
ditetapkan oleh PA
untuk menggunakan
APBN
atau ditetapkan oleh
Kepala Daerah untuk
menggunakan APBD.
PPK =
Pejabat Pembuat
Komitmen
Adalah
pejabat yang
bertanggung jawab
atas pelaksanaan
Pengadaan
Barang/Jasa
ULP =
Unit Layanan
Pengadaan
Adalah
unit organisasi
pemerintah yang
berfungsi
melaksanakan
Pengadaan
Barang/Jasa di K/L/D/I
yang bersifat
permanen,
dapat berdiri sendiri
atau melekat pada unit
yang sudah ada.
Pelaksanaan Pengadaan Barang/Jasa dilakukan melalui:
1- Swa Kelola
• pekerjaan yang direncanakan, dikerjakan
dan diawasi sendiri oleh institusi, dimana
dalam pelaksanaannya dapat dilaksanakan
oleh PPK, instansi pemerintah lain atau
kelompok masyarakat/LSM penerima hibah
2-
Menggunakan
penyedia
barang/jasa
(pihak ketiga)
• Penunjukan langsung
• Pemilihan langsung (pembanding)
• Lelang
*Alur Pengadaan Barang dan Jasa
1. Alur Lelang
2. Alur Lelang melalui LPSE
*Alur Pengadaan Swakelola
Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah dalam Perpres ini meliputi:
1. Barang
2. Pekerjaan Konstruksi
3. Jasa Konsultansi;
4. Jasa Lainnya.
1. Swakelola di lingkungan Depdikbud #1:
Desember 2011 Kemdikbud mengeluarkan petunjuk teknis (Juknis) Dana
Alokasi Khusus (DAK) Tahun 2012 dalam bentuk Peraturan Menteri Pendidikan
dan Kebudayaan (Permendikbud) Nomor 56 dan 57 Tahun 2011, isinya antara
lain menyebutkan:
1. Sekolah melaksanakan rehabilitasi ruang kelas rusak berat beserta
perabotnya dan/atau pembangunan ruang perpustakaan beserta
perabotnya secara swakelola sesuai peraturan perundang-undangan
dengan melibatkan partisipasi masyarakat sesuai prinsip Manajemen
Berbasis Sekolah (MBS)
2. Pengadaan peralatan pendidikan dilakukan oleh Dinas Pendidikan
Kabupaten/Kota dengan mekanisme penyedia barang/jasa sesuai
peraturan perundang-undangan.
*Paparan DAK Pendidikan Tahun 2012
1. Swakelola di lingkungan Depdikbud #2:
Pengertian swakelola dijelaskan pada
Pasal 26 Ayat 1, yaitu Swakelola merupakan kegiatan Pengadaan
Barang/Jasa dimana pekerjaannya direncanakan, dikerjakan dan/atau
diawasi sendiri oleh K/L/D/I sebagai penanggung jawab anggaran,
instansi pemerintah lain dan/atau kelompok masyarakat.
Artinya:
Sebuah kegiatan pengadaan barang/jasa dapat dilaksanakan melalui
swakelola sepenuhnya (artinya perencanaan, pelaksanaan, dan
pengawasan dikerjakan sendiri), atau penyedia barang/jasa sepenuhnya
(artinya perencanaan, pelaksanaan, dan pengawasan oleh penyedia
barang/jasa), maupun gabungan antara swakelola dengan penyedia
barang/jasa.
1. Swakelola di lingkungan Depdikbud #3:
Tidak seluruh pekerjaan juga dapat dilaksanakan
dengan cara swakelola. Persyaratan sebuah
pekerjaan dapat diswakelolakan dituangkan dalam
Pasal 26 Ayat 2 Perpres Nomor 54 Tahun 2010
MBS dan Swakelola pada DAK Bidang Pendidikan 2012
1. Swakelola untuk melaksanakan rehabilitasi sekolah bukan berarti
seluruh pelaksanaan kegiatan rehabilitasi harus dilaksanakan oleh
sekolah sebagai perwujudan MBS, melainkan tetap harus tunduk
pada perundang-undangan dalam bidang Pengadaan Barang.Jasa,
yaitu Perpres Nomor 54 Tahun 2010 dan aturan Jasa Konstruksi
dalam bentuk Undang-Undang Jasa Konstruksi.
2. Pelaksanaan rehabiliatasi dapat menggunakan pihak ketiga melalui
proses pemilihan penyedia barang/jasa yang dilaksanakan sendiri
oleh sekolah. Penyedia dipilih berdasarkan besarnya HPS yang
disusun oleh sekolah, yaitu melalui lelang umum, pemilihan
langsung, atau pengadaan langsung.
kaitan antara swakelola dengan Manajemen Berbasis Sekolah adalah:
2- Menggunakan penyedia barang/jasa (pihak ketiga)
CONTOH: RENCANA UMUM PENGADAAN BARANG/JASA KAB.BELU ATAMBUA
• Penunjukan langsung
• Pemilihan langsung (pembanding)
• Lelang
2- Menggunakan penyedia barang/jasa (pihak ketiga).... #2
2- Menggunakan penyedia barang/jasa (pihak ketiga).... #3
2- Menggunakan penyedia barang/jasa (pihak ketiga).... #3
CONTOH KASUS-KASUS PENGADAAN
BARANG/JASA YANG MELIBATKAN
SEKOLAH
1. Pengadaan Alat Praktek SMK Pelayaran Bermasalah
2. Dugaan Markup Alat Peraga SMK Banten 3
3. Mantan Kepsek SMK 5 Diperiksa di Kejari Makassar
4. Dua Rekanan Jadi Tersangka Korupsi Pengadaan
Laptop Sekolah
Problem Pengadaan Di Sekolah:
Inefisiensi:
1. Proses dan tatacara yang tidaksederhana
2. Persaingan tidak sempurna dalam suatu
lingkungan usaha
3. Rendahnya daya saing barang/jasa domestik
Governance:
1. Transparansi bagi semua stakeholder
2. Partisipasi seluruh komponen masyarakat dalam
rangka checks and balances
3. Akuntabilitas
Analisis Permasalahan Terhadap
Munculnya Problem Pengadaan Di
Sekolah:
1. Panitia tidak mempunyai kapasistas memahami spesifikasi barang yang akan
dibelanjakan. (untuk peralatan praktek yang sangat spesifik dan jarang
penyedianya)
2. Kesulitan dalam pembuatan HPS untuk barang-barang yang sulit referensinya
3. Panitia pengadaan diambilkan dari lembaga di luar sekolah, karena keterbatasan
SDM di sekolah yang mempunyai sertifikat pengadaan
4. Keterbatasan kemampuan SDM di sekolah yang memahami proses pengadaan
barang/jasa pemerintah menggiring pelaksana swakelola ke ranah hukum.
5. kelemahan juklak dan juknis (Pada DAK Swakelola Pendidikan)
6. sebagian besar pelanggaran yang terjadi adalah ketidak mengertian kepala
sekolah terhadap prosedur swakelola
7. pemahaman bahwa setiap pengadaan barang/jasa dalam swakelola adalah
pengadaan langsung yang cukup dilengkapi kwitansi/nota saja. Pemahaman
simplikasi ini banyak menjerumuskan pelaksana swakelola ke dalam pasal
merugikan negara atau korupsi
Solusi :
1. Perlu dilakukan langkah-langkah komprehensif meningkatkan
kompetensi terhadap kepala sekolah tentang swakelola lebih jauhnya
tentang pengadaan barang/jasa.
2. Sekolah harus didorong untuk mengikuti bimtek pengadaan
barang/jasa.
3. Kepala Sekolah, sebagai penanggunjawab pelaksanaan swakelola,
harus memiliki sertifikat ahli pengadaan. Untuk keperluan bimtek
Lembaga Kebijakan Pengadaan Pemerintah (LKPP) telah menyusun
standarisasi bimtek pengadaan barang/jasa yang telah teruji.
KESIMPULAN:
1. Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan dalam mengambil langkah
pengadaan/swakelola kepada sekolah ini tentu telah melalui kajian yang
komprehensif. Namun adalah satu kewajiban bagi seluruh entitas pengadaan untuk
mengingatkan sebelum dampak negatif benar-benar terjadi.
2. niat baik tentang percepatan perbaikan sarana dan prasarana pendidikan jangan
sampai justru memakan korban dari entitas pendidikan itu sendiri. Kita sudah punya
Unit Layanan Pengadaan, LPSE, Ahli Pengadaan, Lembaga Kebijakan Pengadaan
Barang/Jasa (LKPP) dan perangkat profesional pengadaan lainnya. Kenapa
perangkat yang sedemikian lengkap tidak dimanfaatkan, kemudian harus
membebani para guru dan kepala sekolah dengan urusan pengadaan?
SUMBER:
1. http://samsulramli.wordpress.com/2012/01/16/was
pada-swakelola-dak-pendidikan/
2. http://www.lkpp.go.id/v2/berita-
detail.php?id=3745017174

More Related Content

What's hot

Materi 2 Memahami Dasar-dasar Logika
Materi 2  Memahami Dasar-dasar LogikaMateri 2  Memahami Dasar-dasar Logika
Materi 2 Memahami Dasar-dasar LogikaMira Veranita
 
Pengertian dan Tujuan Pendidikan Nasional
Pengertian dan Tujuan Pendidikan NasionalPengertian dan Tujuan Pendidikan Nasional
Pengertian dan Tujuan Pendidikan NasionalSekar Tani
 
Bab 5 lembaga lembaga anti korupsi di dindonesia
Bab 5 lembaga lembaga anti korupsi di dindonesiaBab 5 lembaga lembaga anti korupsi di dindonesia
Bab 5 lembaga lembaga anti korupsi di dindonesianatal kristiono
 
Ppt filsafat rasionalisme vs empirisme
Ppt filsafat rasionalisme vs empirismePpt filsafat rasionalisme vs empirisme
Ppt filsafat rasionalisme vs empirismezukhrufi17
 
sosiologi "konflik, kekerasan, dan upaya penyelesaian"
sosiologi "konflik, kekerasan, dan upaya penyelesaian"sosiologi "konflik, kekerasan, dan upaya penyelesaian"
sosiologi "konflik, kekerasan, dan upaya penyelesaian"Dedi Saputra
 
Inovasi pembelajaran berbasis ketrampilan generik
Inovasi pembelajaran berbasis ketrampilan generikInovasi pembelajaran berbasis ketrampilan generik
Inovasi pembelajaran berbasis ketrampilan generikAjeng Rizki Rahmawati
 
Aliran aliran dalam filsafat ilmu (aliran empirisme)
Aliran aliran dalam filsafat ilmu (aliran empirisme)Aliran aliran dalam filsafat ilmu (aliran empirisme)
Aliran aliran dalam filsafat ilmu (aliran empirisme)iin_sainah
 
Pengawasan Fungsional Pemerintah
Pengawasan Fungsional PemerintahPengawasan Fungsional Pemerintah
Pengawasan Fungsional Pemerintah93220872
 
+++Kisi kisi uas 2 pkn
+++Kisi kisi uas 2 pkn+++Kisi kisi uas 2 pkn
+++Kisi kisi uas 2 pknHanifOssha
 
Keseimbangan Ekologi Kehidupan Manusia
Keseimbangan Ekologi Kehidupan ManusiaKeseimbangan Ekologi Kehidupan Manusia
Keseimbangan Ekologi Kehidupan Manusiapepymarthaagyani
 
Konsep negara, tujuan negara dan urgensi dasar
Konsep negara, tujuan negara dan urgensi dasarKonsep negara, tujuan negara dan urgensi dasar
Konsep negara, tujuan negara dan urgensi dasarIndira Warih
 
SEJARAH KETATANEGARAAN INDONESIA
SEJARAH KETATANEGARAAN INDONESIASEJARAH KETATANEGARAAN INDONESIA
SEJARAH KETATANEGARAAN INDONESIABayu Rizky Aditya
 

What's hot (20)

Materi 2 Memahami Dasar-dasar Logika
Materi 2  Memahami Dasar-dasar LogikaMateri 2  Memahami Dasar-dasar Logika
Materi 2 Memahami Dasar-dasar Logika
 
Pengertian dan Tujuan Pendidikan Nasional
Pengertian dan Tujuan Pendidikan NasionalPengertian dan Tujuan Pendidikan Nasional
Pengertian dan Tujuan Pendidikan Nasional
 
Bab 5 lembaga lembaga anti korupsi di dindonesia
Bab 5 lembaga lembaga anti korupsi di dindonesiaBab 5 lembaga lembaga anti korupsi di dindonesia
Bab 5 lembaga lembaga anti korupsi di dindonesia
 
Kritisisme
KritisismeKritisisme
Kritisisme
 
Ppt filsafat rasionalisme vs empirisme
Ppt filsafat rasionalisme vs empirismePpt filsafat rasionalisme vs empirisme
Ppt filsafat rasionalisme vs empirisme
 
sosiologi "konflik, kekerasan, dan upaya penyelesaian"
sosiologi "konflik, kekerasan, dan upaya penyelesaian"sosiologi "konflik, kekerasan, dan upaya penyelesaian"
sosiologi "konflik, kekerasan, dan upaya penyelesaian"
 
Putusan Gugur Fenti
Putusan Gugur FentiPutusan Gugur Fenti
Putusan Gugur Fenti
 
Inovasi pembelajaran berbasis ketrampilan generik
Inovasi pembelajaran berbasis ketrampilan generikInovasi pembelajaran berbasis ketrampilan generik
Inovasi pembelajaran berbasis ketrampilan generik
 
MATERI 1 - Pengantar Filsafat Ilmu
MATERI 1 - Pengantar Filsafat IlmuMATERI 1 - Pengantar Filsafat Ilmu
MATERI 1 - Pengantar Filsafat Ilmu
 
Aliran aliran dalam filsafat ilmu (aliran empirisme)
Aliran aliran dalam filsafat ilmu (aliran empirisme)Aliran aliran dalam filsafat ilmu (aliran empirisme)
Aliran aliran dalam filsafat ilmu (aliran empirisme)
 
Pengawasan Fungsional Pemerintah
Pengawasan Fungsional PemerintahPengawasan Fungsional Pemerintah
Pengawasan Fungsional Pemerintah
 
Implementasi politik
Implementasi politikImplementasi politik
Implementasi politik
 
epistemologi
epistemologiepistemologi
epistemologi
 
aksiologi filsafat
aksiologi filsafataksiologi filsafat
aksiologi filsafat
 
+++Kisi kisi uas 2 pkn
+++Kisi kisi uas 2 pkn+++Kisi kisi uas 2 pkn
+++Kisi kisi uas 2 pkn
 
Keseimbangan Ekologi Kehidupan Manusia
Keseimbangan Ekologi Kehidupan ManusiaKeseimbangan Ekologi Kehidupan Manusia
Keseimbangan Ekologi Kehidupan Manusia
 
Sumber Pengetahuan
Sumber PengetahuanSumber Pengetahuan
Sumber Pengetahuan
 
Konsep negara, tujuan negara dan urgensi dasar
Konsep negara, tujuan negara dan urgensi dasarKonsep negara, tujuan negara dan urgensi dasar
Konsep negara, tujuan negara dan urgensi dasar
 
SEJARAH KETATANEGARAAN INDONESIA
SEJARAH KETATANEGARAAN INDONESIASEJARAH KETATANEGARAAN INDONESIA
SEJARAH KETATANEGARAAN INDONESIA
 
Aliran-Aliran Filsafat
Aliran-Aliran Filsafat Aliran-Aliran Filsafat
Aliran-Aliran Filsafat
 

Viewers also liked

Pemilihan wakasek
Pemilihan wakasekPemilihan wakasek
Pemilihan wakasekHusin Abdul
 
Sk pejabat pengadaan 2013
Sk pejabat pengadaan 2013Sk pejabat pengadaan 2013
Sk pejabat pengadaan 2013moliiceman
 
Dasar dasar pelelangan
Dasar dasar pelelanganDasar dasar pelelangan
Dasar dasar pelelanganAnnis Sabriya
 
Prakualifikasi dan Proses Pengadaan
Prakualifikasi dan Proses PengadaanPrakualifikasi dan Proses Pengadaan
Prakualifikasi dan Proses PengadaanOswar Mungkasa
 
Sk nomor 28 ku (2012)penunjukan panitia pemeriksaan barang
Sk nomor 28 ku (2012)penunjukan panitia pemeriksaan barangSk nomor 28 ku (2012)penunjukan panitia pemeriksaan barang
Sk nomor 28 ku (2012)penunjukan panitia pemeriksaan barangNurman syah
 
Konsolidasi perpres 54 tahun 2010 dan perubahannya (perubahan keempat)
Konsolidasi perpres 54 tahun 2010 dan perubahannya (perubahan keempat)Konsolidasi perpres 54 tahun 2010 dan perubahannya (perubahan keempat)
Konsolidasi perpres 54 tahun 2010 dan perubahannya (perubahan keempat)Khalid Mustafa
 
Buku kerja kepala sekolah (kecil)
Buku kerja kepala sekolah (kecil)Buku kerja kepala sekolah (kecil)
Buku kerja kepala sekolah (kecil)wahidinnoor
 
Matriks Perbedaan Perpres 4/2015 dengan Perpres 54/2010
Matriks Perbedaan Perpres 4/2015 dengan Perpres 54/2010Matriks Perbedaan Perpres 4/2015 dengan Perpres 54/2010
Matriks Perbedaan Perpres 4/2015 dengan Perpres 54/2010Khalid Mustafa
 
Analisa Biaya Proyek Gedung Negara
Analisa Biaya Proyek Gedung NegaraAnalisa Biaya Proyek Gedung Negara
Analisa Biaya Proyek Gedung Negaraheru sutono, iai
 
Persiapan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah - Bagian 1
Persiapan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah - Bagian 1Persiapan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah - Bagian 1
Persiapan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah - Bagian 1Khalid Mustafa
 
Pelaksanaan pengadaan barang jasa dengan swakelola
Pelaksanaan pengadaan barang jasa dengan swakelolaPelaksanaan pengadaan barang jasa dengan swakelola
Pelaksanaan pengadaan barang jasa dengan swakelolaIrman Gapur
 
Pelaksanaan Pengadaan Barang/Jasa Melalui Swakelola (Materi 5)
Pelaksanaan Pengadaan Barang/Jasa Melalui Swakelola (Materi 5)Pelaksanaan Pengadaan Barang/Jasa Melalui Swakelola (Materi 5)
Pelaksanaan Pengadaan Barang/Jasa Melalui Swakelola (Materi 5)Khalid Mustafa
 

Viewers also liked (15)

Pemilihan wakasek
Pemilihan wakasekPemilihan wakasek
Pemilihan wakasek
 
Sk pejabat pengadaan 2013
Sk pejabat pengadaan 2013Sk pejabat pengadaan 2013
Sk pejabat pengadaan 2013
 
Dasar dasar pelelangan
Dasar dasar pelelanganDasar dasar pelelangan
Dasar dasar pelelangan
 
Prakualifikasi dan Proses Pengadaan
Prakualifikasi dan Proses PengadaanPrakualifikasi dan Proses Pengadaan
Prakualifikasi dan Proses Pengadaan
 
Sk nomor 28 ku (2012)penunjukan panitia pemeriksaan barang
Sk nomor 28 ku (2012)penunjukan panitia pemeriksaan barangSk nomor 28 ku (2012)penunjukan panitia pemeriksaan barang
Sk nomor 28 ku (2012)penunjukan panitia pemeriksaan barang
 
Konsolidasi perpres 54 tahun 2010 dan perubahannya (perubahan keempat)
Konsolidasi perpres 54 tahun 2010 dan perubahannya (perubahan keempat)Konsolidasi perpres 54 tahun 2010 dan perubahannya (perubahan keempat)
Konsolidasi perpres 54 tahun 2010 dan perubahannya (perubahan keempat)
 
E katalog
E katalogE katalog
E katalog
 
Buku kerja kepala sekolah (kecil)
Buku kerja kepala sekolah (kecil)Buku kerja kepala sekolah (kecil)
Buku kerja kepala sekolah (kecil)
 
Matriks Perbedaan Perpres 4/2015 dengan Perpres 54/2010
Matriks Perbedaan Perpres 4/2015 dengan Perpres 54/2010Matriks Perbedaan Perpres 4/2015 dengan Perpres 54/2010
Matriks Perbedaan Perpres 4/2015 dengan Perpres 54/2010
 
Analisa Biaya Proyek Gedung Negara
Analisa Biaya Proyek Gedung NegaraAnalisa Biaya Proyek Gedung Negara
Analisa Biaya Proyek Gedung Negara
 
Macam macam alat peraga matematika
Macam macam alat peraga matematikaMacam macam alat peraga matematika
Macam macam alat peraga matematika
 
Bahan Sosialisasi Peraturan Presiden Perpres No. 4 tahun 2015
Bahan Sosialisasi Peraturan Presiden Perpres No. 4 tahun 2015Bahan Sosialisasi Peraturan Presiden Perpres No. 4 tahun 2015
Bahan Sosialisasi Peraturan Presiden Perpres No. 4 tahun 2015
 
Persiapan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah - Bagian 1
Persiapan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah - Bagian 1Persiapan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah - Bagian 1
Persiapan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah - Bagian 1
 
Pelaksanaan pengadaan barang jasa dengan swakelola
Pelaksanaan pengadaan barang jasa dengan swakelolaPelaksanaan pengadaan barang jasa dengan swakelola
Pelaksanaan pengadaan barang jasa dengan swakelola
 
Pelaksanaan Pengadaan Barang/Jasa Melalui Swakelola (Materi 5)
Pelaksanaan Pengadaan Barang/Jasa Melalui Swakelola (Materi 5)Pelaksanaan Pengadaan Barang/Jasa Melalui Swakelola (Materi 5)
Pelaksanaan Pengadaan Barang/Jasa Melalui Swakelola (Materi 5)
 

Similar to PELAKSANAAN PERPRES PENGADAAN BARANG/JASA DI SEKOLAH

LUSIARTI - PENGELOLAAN_KEUANGAN_DAERAH.pdf
LUSIARTI - PENGELOLAAN_KEUANGAN_DAERAH.pdfLUSIARTI - PENGELOLAAN_KEUANGAN_DAERAH.pdf
LUSIARTI - PENGELOLAAN_KEUANGAN_DAERAH.pdfilusiDigulSelatan
 
2023.04.08 Bahan Paparan Sosialisasi Permendikbud No.18 Tahun 2022 (Ringkas D...
2023.04.08 Bahan Paparan Sosialisasi Permendikbud No.18 Tahun 2022 (Ringkas D...2023.04.08 Bahan Paparan Sosialisasi Permendikbud No.18 Tahun 2022 (Ringkas D...
2023.04.08 Bahan Paparan Sosialisasi Permendikbud No.18 Tahun 2022 (Ringkas D...LaRahman2
 
Pengadaan Barang dan Jasa dengan SwaKelola
Pengadaan Barang dan Jasa dengan SwaKelolaPengadaan Barang dan Jasa dengan SwaKelola
Pengadaan Barang dan Jasa dengan SwaKelolaSujatmiko Wibowo
 
221979826 tugas-makalah-manajemen-konstruksi
221979826 tugas-makalah-manajemen-konstruksi221979826 tugas-makalah-manajemen-konstruksi
221979826 tugas-makalah-manajemen-konstruksiDindinAliNurdani1
 
Swakelola, PPDN & PHLN, dan E-Procurement
Swakelola, PPDN & PHLN, dan E-ProcurementSwakelola, PPDN & PHLN, dan E-Procurement
Swakelola, PPDN & PHLN, dan E-ProcurementKhalid Mustafa
 
Jebakan hukum swakelola rehabilitasi sekolah
Jebakan hukum swakelola rehabilitasi sekolahJebakan hukum swakelola rehabilitasi sekolah
Jebakan hukum swakelola rehabilitasi sekolahzaenal mukodir
 
Proses dan Kendala Pemenuhan kebutuhan Barang dan Jasa di BLU RSJPDHK- lies ...
Proses dan Kendala Pemenuhan kebutuhan Barang dan Jasa di BLU RSJPDHK-  lies ...Proses dan Kendala Pemenuhan kebutuhan Barang dan Jasa di BLU RSJPDHK-  lies ...
Proses dan Kendala Pemenuhan kebutuhan Barang dan Jasa di BLU RSJPDHK- lies ...Lies Dina Liastuti
 
Materi_2.2_Pelaksanaan_Pengadaan_Barang_Jasa.ppt
Materi_2.2_Pelaksanaan_Pengadaan_Barang_Jasa.pptMateri_2.2_Pelaksanaan_Pengadaan_Barang_Jasa.ppt
Materi_2.2_Pelaksanaan_Pengadaan_Barang_Jasa.pptSanSmal
 
Keputusan presiden no.80 tahun 2003 1
Keputusan presiden no.80 tahun 2003 1Keputusan presiden no.80 tahun 2003 1
Keputusan presiden no.80 tahun 2003 1Henni Gusnia
 
Keputusan presiden no_80_th_2003
Keputusan presiden no_80_th_2003Keputusan presiden no_80_th_2003
Keputusan presiden no_80_th_2003runad
 
DANA BOS & TRANSPARANSI ANGGARAN.pptx
DANA BOS & TRANSPARANSI ANGGARAN.pptxDANA BOS & TRANSPARANSI ANGGARAN.pptx
DANA BOS & TRANSPARANSI ANGGARAN.pptxrurita ningrum
 
Abinul Jawaban Tugas Diklat PBJ Modul 6.pdf
Abinul Jawaban Tugas Diklat PBJ Modul 6.pdfAbinul Jawaban Tugas Diklat PBJ Modul 6.pdf
Abinul Jawaban Tugas Diklat PBJ Modul 6.pdfABINUL HAKIM
 
Lampiran I Perencanaan Umum (PerPres 54 tahun 2010)
Lampiran I Perencanaan Umum (PerPres 54 tahun 2010)Lampiran I Perencanaan Umum (PerPres 54 tahun 2010)
Lampiran I Perencanaan Umum (PerPres 54 tahun 2010)Trust Tour And Travel
 
Kebijakan umum tentang cara pengadaan oleh lkpp dalam rancangan pedoman umum ...
Kebijakan umum tentang cara pengadaan oleh lkpp dalam rancangan pedoman umum ...Kebijakan umum tentang cara pengadaan oleh lkpp dalam rancangan pedoman umum ...
Kebijakan umum tentang cara pengadaan oleh lkpp dalam rancangan pedoman umum ...Imad Putranda
 
Pengelolaan Keuangan.ppt
Pengelolaan Keuangan.pptPengelolaan Keuangan.ppt
Pengelolaan Keuangan.pptHMToha1
 
Tata Kelola Anggaran pada Perguruan Tinggi Negeri
Tata Kelola Anggaran pada Perguruan Tinggi NegeriTata Kelola Anggaran pada Perguruan Tinggi Negeri
Tata Kelola Anggaran pada Perguruan Tinggi NegeriSujatmiko Wibowo
 

Similar to PELAKSANAAN PERPRES PENGADAAN BARANG/JASA DI SEKOLAH (20)

LUSIARTI - PENGELOLAAN_KEUANGAN_DAERAH.pdf
LUSIARTI - PENGELOLAAN_KEUANGAN_DAERAH.pdfLUSIARTI - PENGELOLAAN_KEUANGAN_DAERAH.pdf
LUSIARTI - PENGELOLAAN_KEUANGAN_DAERAH.pdf
 
2023.04.08 Bahan Paparan Sosialisasi Permendikbud No.18 Tahun 2022 (Ringkas D...
2023.04.08 Bahan Paparan Sosialisasi Permendikbud No.18 Tahun 2022 (Ringkas D...2023.04.08 Bahan Paparan Sosialisasi Permendikbud No.18 Tahun 2022 (Ringkas D...
2023.04.08 Bahan Paparan Sosialisasi Permendikbud No.18 Tahun 2022 (Ringkas D...
 
Pengadaan Barang dan Jasa dengan SwaKelola
Pengadaan Barang dan Jasa dengan SwaKelolaPengadaan Barang dan Jasa dengan SwaKelola
Pengadaan Barang dan Jasa dengan SwaKelola
 
221979826 tugas-makalah-manajemen-konstruksi
221979826 tugas-makalah-manajemen-konstruksi221979826 tugas-makalah-manajemen-konstruksi
221979826 tugas-makalah-manajemen-konstruksi
 
Pengantar Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah
Pengantar Pengadaan Barang/Jasa PemerintahPengantar Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah
Pengantar Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah
 
Swakelola, PPDN & PHLN, dan E-Procurement
Swakelola, PPDN & PHLN, dan E-ProcurementSwakelola, PPDN & PHLN, dan E-Procurement
Swakelola, PPDN & PHLN, dan E-Procurement
 
Jebakan hukum swakelola rehabilitasi sekolah
Jebakan hukum swakelola rehabilitasi sekolahJebakan hukum swakelola rehabilitasi sekolah
Jebakan hukum swakelola rehabilitasi sekolah
 
Proses dan Kendala Pemenuhan kebutuhan Barang dan Jasa di BLU RSJPDHK- lies ...
Proses dan Kendala Pemenuhan kebutuhan Barang dan Jasa di BLU RSJPDHK-  lies ...Proses dan Kendala Pemenuhan kebutuhan Barang dan Jasa di BLU RSJPDHK-  lies ...
Proses dan Kendala Pemenuhan kebutuhan Barang dan Jasa di BLU RSJPDHK- lies ...
 
Materi_2.2_Pelaksanaan_Pengadaan_Barang_Jasa.ppt
Materi_2.2_Pelaksanaan_Pengadaan_Barang_Jasa.pptMateri_2.2_Pelaksanaan_Pengadaan_Barang_Jasa.ppt
Materi_2.2_Pelaksanaan_Pengadaan_Barang_Jasa.ppt
 
Keputusan presiden no.80 tahun 2003 1
Keputusan presiden no.80 tahun 2003 1Keputusan presiden no.80 tahun 2003 1
Keputusan presiden no.80 tahun 2003 1
 
Keputusan presiden no_80_th_2003
Keputusan presiden no_80_th_2003Keputusan presiden no_80_th_2003
Keputusan presiden no_80_th_2003
 
Prentasi pkl
Prentasi pklPrentasi pkl
Prentasi pkl
 
DANA BOS & TRANSPARANSI ANGGARAN.pptx
DANA BOS & TRANSPARANSI ANGGARAN.pptxDANA BOS & TRANSPARANSI ANGGARAN.pptx
DANA BOS & TRANSPARANSI ANGGARAN.pptx
 
Abinul Jawaban Tugas Diklat PBJ Modul 6.pdf
Abinul Jawaban Tugas Diklat PBJ Modul 6.pdfAbinul Jawaban Tugas Diklat PBJ Modul 6.pdf
Abinul Jawaban Tugas Diklat PBJ Modul 6.pdf
 
Lampiran I Perencanaan Umum (PerPres 54 tahun 2010)
Lampiran I Perencanaan Umum (PerPres 54 tahun 2010)Lampiran I Perencanaan Umum (PerPres 54 tahun 2010)
Lampiran I Perencanaan Umum (PerPres 54 tahun 2010)
 
Kebijakan umum tentang cara pengadaan oleh lkpp dalam rancangan pedoman umum ...
Kebijakan umum tentang cara pengadaan oleh lkpp dalam rancangan pedoman umum ...Kebijakan umum tentang cara pengadaan oleh lkpp dalam rancangan pedoman umum ...
Kebijakan umum tentang cara pengadaan oleh lkpp dalam rancangan pedoman umum ...
 
PERPRES 54/2010
PERPRES 54/2010PERPRES 54/2010
PERPRES 54/2010
 
Pengelolaan Keuangan.ppt
Pengelolaan Keuangan.pptPengelolaan Keuangan.ppt
Pengelolaan Keuangan.ppt
 
Tata Kelola Anggaran pada Perguruan Tinggi Negeri
Tata Kelola Anggaran pada Perguruan Tinggi NegeriTata Kelola Anggaran pada Perguruan Tinggi Negeri
Tata Kelola Anggaran pada Perguruan Tinggi Negeri
 
Materi 3 pelaku pbj
Materi 3 pelaku pbjMateri 3 pelaku pbj
Materi 3 pelaku pbj
 

More from Andy Wrx

INOVASI PENDIDIKAN-SEKOLAH AGEN INOVASI-STRATEGI INOVASI
INOVASI PENDIDIKAN-SEKOLAH AGEN INOVASI-STRATEGI INOVASIINOVASI PENDIDIKAN-SEKOLAH AGEN INOVASI-STRATEGI INOVASI
INOVASI PENDIDIKAN-SEKOLAH AGEN INOVASI-STRATEGI INOVASIAndy Wrx
 
Analisis Evaluasi Diri Sekolah menggunakan metoda Manajemen Control Sistem (M...
Analisis Evaluasi Diri Sekolah menggunakan metoda Manajemen Control Sistem (M...Analisis Evaluasi Diri Sekolah menggunakan metoda Manajemen Control Sistem (M...
Analisis Evaluasi Diri Sekolah menggunakan metoda Manajemen Control Sistem (M...Andy Wrx
 
Tugas tacit vs explicit 12
Tugas tacit vs explicit 12Tugas tacit vs explicit 12
Tugas tacit vs explicit 12Andy Wrx
 
Knowledge manajemen di sekolah
Knowledge manajemen di sekolahKnowledge manajemen di sekolah
Knowledge manajemen di sekolahAndy Wrx
 
Isu isu desentralisasi pendidikan
Isu isu desentralisasi pendidikanIsu isu desentralisasi pendidikan
Isu isu desentralisasi pendidikanAndy Wrx
 
Instruksional leadership
Instruksional leadershipInstruksional leadership
Instruksional leadershipAndy Wrx
 
Knowledge management tools
Knowledge management toolsKnowledge management tools
Knowledge management toolsAndy Wrx
 
Case 1 knowledge management proses kebijakan untuk perubahan terknologi
Case 1 knowledge management proses kebijakan untuk perubahan terknologiCase 1 knowledge management proses kebijakan untuk perubahan terknologi
Case 1 knowledge management proses kebijakan untuk perubahan terknologiAndy Wrx
 
Pengadaan barang jasa pemerintah berdasar keppres 54 2010 terbaru, perbanding...
Pengadaan barang jasa pemerintah berdasar keppres 54 2010 terbaru, perbanding...Pengadaan barang jasa pemerintah berdasar keppres 54 2010 terbaru, perbanding...
Pengadaan barang jasa pemerintah berdasar keppres 54 2010 terbaru, perbanding...Andy Wrx
 
Kasus ethical leadership rahasia umum pelaksana ujian nasional
Kasus ethical leadership rahasia umum pelaksana ujian nasionalKasus ethical leadership rahasia umum pelaksana ujian nasional
Kasus ethical leadership rahasia umum pelaksana ujian nasionalAndy Wrx
 
Budaya kurikulum responsif kasus ethical leadership
Budaya kurikulum responsif kasus ethical leadershipBudaya kurikulum responsif kasus ethical leadership
Budaya kurikulum responsif kasus ethical leadershipAndy Wrx
 
Servant leadership
Servant leadershipServant leadership
Servant leadershipAndy Wrx
 

More from Andy Wrx (12)

INOVASI PENDIDIKAN-SEKOLAH AGEN INOVASI-STRATEGI INOVASI
INOVASI PENDIDIKAN-SEKOLAH AGEN INOVASI-STRATEGI INOVASIINOVASI PENDIDIKAN-SEKOLAH AGEN INOVASI-STRATEGI INOVASI
INOVASI PENDIDIKAN-SEKOLAH AGEN INOVASI-STRATEGI INOVASI
 
Analisis Evaluasi Diri Sekolah menggunakan metoda Manajemen Control Sistem (M...
Analisis Evaluasi Diri Sekolah menggunakan metoda Manajemen Control Sistem (M...Analisis Evaluasi Diri Sekolah menggunakan metoda Manajemen Control Sistem (M...
Analisis Evaluasi Diri Sekolah menggunakan metoda Manajemen Control Sistem (M...
 
Tugas tacit vs explicit 12
Tugas tacit vs explicit 12Tugas tacit vs explicit 12
Tugas tacit vs explicit 12
 
Knowledge manajemen di sekolah
Knowledge manajemen di sekolahKnowledge manajemen di sekolah
Knowledge manajemen di sekolah
 
Isu isu desentralisasi pendidikan
Isu isu desentralisasi pendidikanIsu isu desentralisasi pendidikan
Isu isu desentralisasi pendidikan
 
Instruksional leadership
Instruksional leadershipInstruksional leadership
Instruksional leadership
 
Knowledge management tools
Knowledge management toolsKnowledge management tools
Knowledge management tools
 
Case 1 knowledge management proses kebijakan untuk perubahan terknologi
Case 1 knowledge management proses kebijakan untuk perubahan terknologiCase 1 knowledge management proses kebijakan untuk perubahan terknologi
Case 1 knowledge management proses kebijakan untuk perubahan terknologi
 
Pengadaan barang jasa pemerintah berdasar keppres 54 2010 terbaru, perbanding...
Pengadaan barang jasa pemerintah berdasar keppres 54 2010 terbaru, perbanding...Pengadaan barang jasa pemerintah berdasar keppres 54 2010 terbaru, perbanding...
Pengadaan barang jasa pemerintah berdasar keppres 54 2010 terbaru, perbanding...
 
Kasus ethical leadership rahasia umum pelaksana ujian nasional
Kasus ethical leadership rahasia umum pelaksana ujian nasionalKasus ethical leadership rahasia umum pelaksana ujian nasional
Kasus ethical leadership rahasia umum pelaksana ujian nasional
 
Budaya kurikulum responsif kasus ethical leadership
Budaya kurikulum responsif kasus ethical leadershipBudaya kurikulum responsif kasus ethical leadership
Budaya kurikulum responsif kasus ethical leadership
 
Servant leadership
Servant leadershipServant leadership
Servant leadership
 

PELAKSANAAN PERPRES PENGADAAN BARANG/JASA DI SEKOLAH

  • 1. Andy Setyawan Arbai Arifah S Andi Nasrum Agung Nugroho Problema PELAKSANAAN PERPRES PENGADAAN BARANG/JASA KK DIKNAS 2A – MM UGM
  • 2. Untuk meningkatkan efisiensi dan efektifitas penggunaan keuangan negara yang dibelanjakan melalui proses Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah, diperlukan upaya untuk menciptakan keterbukaan, transparansi, akuntabilitas serta prinsip persaingan/kompetisi yang sehat dalam proses Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah yang dibiayai APBN/APBD
  • 3. TUJUAN DITERBITKANNYA PERPRES NO. 54 TAHUN 2010 diperoleh barang/jasa yang terjangkau dan berkualitas serta dapat dipertanggung- jawabkan baik dari segi fisik, keuangan, maupun manfaatnya bagi kelancaran tugas Pemerintah dan pelayanan masyarakat meningkatkan iklim investasi yang kondusif, efisiensi belanja negara, dan percepatan pelaksanaan APBN/ APBD. meningkatkan keberpihakan terhadap industri nasional dan usaha kecil, serta menumbuhkan industri kreatif, inovasi, dan kemandirian bangsa dengan mengutamakan penggunaan industri strategis dalam negeri. meningkatkan ownership Pemerintah Daerah terhadap proyek/ kegiatan yang pelaksanaannya dilakukan melalui skema pembiayaan bersama (cofinancing) antara Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah.
  • 4. ISTILAH (BAB I Pasal 1) Istilah-istilah ini harus dipahami terlebih dahulu, karena dalam pelaksanaan pengadaan, banyak aturan-aturan yang berbeda untuk setiap jenis pengadaan. Khususnya pada pengadaan barang dan pengadaan jasa konsultasi. LKPP = Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang Adalah lembaga Pemerintah yang bertugas mengembangkan dan merumuskan kebijakan Pengadaan Barang/Jasa PA= Pengguna anggaran Adalah Pejabat pemegang kewenangan penggunaan anggaran Kementerian/ Lembaga/Satuan Kerja Perangkat Daerah atau Pejabat yang disamakan pada Institusi lain Pengguna APBN/APBD. KPA = Kuasa Pengguna Anggaran Adalah pejabat yang ditetapkan oleh PA untuk menggunakan APBN atau ditetapkan oleh Kepala Daerah untuk menggunakan APBD. PPK = Pejabat Pembuat Komitmen Adalah pejabat yang bertanggung jawab atas pelaksanaan Pengadaan Barang/Jasa ULP = Unit Layanan Pengadaan Adalah unit organisasi pemerintah yang berfungsi melaksanakan Pengadaan Barang/Jasa di K/L/D/I yang bersifat permanen, dapat berdiri sendiri atau melekat pada unit yang sudah ada.
  • 5. Pelaksanaan Pengadaan Barang/Jasa dilakukan melalui: 1- Swa Kelola • pekerjaan yang direncanakan, dikerjakan dan diawasi sendiri oleh institusi, dimana dalam pelaksanaannya dapat dilaksanakan oleh PPK, instansi pemerintah lain atau kelompok masyarakat/LSM penerima hibah 2- Menggunakan penyedia barang/jasa (pihak ketiga) • Penunjukan langsung • Pemilihan langsung (pembanding) • Lelang *Alur Pengadaan Barang dan Jasa 1. Alur Lelang 2. Alur Lelang melalui LPSE *Alur Pengadaan Swakelola
  • 6. Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah dalam Perpres ini meliputi: 1. Barang 2. Pekerjaan Konstruksi 3. Jasa Konsultansi; 4. Jasa Lainnya.
  • 7. 1. Swakelola di lingkungan Depdikbud #1: Desember 2011 Kemdikbud mengeluarkan petunjuk teknis (Juknis) Dana Alokasi Khusus (DAK) Tahun 2012 dalam bentuk Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Permendikbud) Nomor 56 dan 57 Tahun 2011, isinya antara lain menyebutkan: 1. Sekolah melaksanakan rehabilitasi ruang kelas rusak berat beserta perabotnya dan/atau pembangunan ruang perpustakaan beserta perabotnya secara swakelola sesuai peraturan perundang-undangan dengan melibatkan partisipasi masyarakat sesuai prinsip Manajemen Berbasis Sekolah (MBS) 2. Pengadaan peralatan pendidikan dilakukan oleh Dinas Pendidikan Kabupaten/Kota dengan mekanisme penyedia barang/jasa sesuai peraturan perundang-undangan. *Paparan DAK Pendidikan Tahun 2012
  • 8. 1. Swakelola di lingkungan Depdikbud #2: Pengertian swakelola dijelaskan pada Pasal 26 Ayat 1, yaitu Swakelola merupakan kegiatan Pengadaan Barang/Jasa dimana pekerjaannya direncanakan, dikerjakan dan/atau diawasi sendiri oleh K/L/D/I sebagai penanggung jawab anggaran, instansi pemerintah lain dan/atau kelompok masyarakat. Artinya: Sebuah kegiatan pengadaan barang/jasa dapat dilaksanakan melalui swakelola sepenuhnya (artinya perencanaan, pelaksanaan, dan pengawasan dikerjakan sendiri), atau penyedia barang/jasa sepenuhnya (artinya perencanaan, pelaksanaan, dan pengawasan oleh penyedia barang/jasa), maupun gabungan antara swakelola dengan penyedia barang/jasa.
  • 9. 1. Swakelola di lingkungan Depdikbud #3: Tidak seluruh pekerjaan juga dapat dilaksanakan dengan cara swakelola. Persyaratan sebuah pekerjaan dapat diswakelolakan dituangkan dalam Pasal 26 Ayat 2 Perpres Nomor 54 Tahun 2010
  • 10. MBS dan Swakelola pada DAK Bidang Pendidikan 2012 1. Swakelola untuk melaksanakan rehabilitasi sekolah bukan berarti seluruh pelaksanaan kegiatan rehabilitasi harus dilaksanakan oleh sekolah sebagai perwujudan MBS, melainkan tetap harus tunduk pada perundang-undangan dalam bidang Pengadaan Barang.Jasa, yaitu Perpres Nomor 54 Tahun 2010 dan aturan Jasa Konstruksi dalam bentuk Undang-Undang Jasa Konstruksi. 2. Pelaksanaan rehabiliatasi dapat menggunakan pihak ketiga melalui proses pemilihan penyedia barang/jasa yang dilaksanakan sendiri oleh sekolah. Penyedia dipilih berdasarkan besarnya HPS yang disusun oleh sekolah, yaitu melalui lelang umum, pemilihan langsung, atau pengadaan langsung. kaitan antara swakelola dengan Manajemen Berbasis Sekolah adalah:
  • 11. 2- Menggunakan penyedia barang/jasa (pihak ketiga) CONTOH: RENCANA UMUM PENGADAAN BARANG/JASA KAB.BELU ATAMBUA • Penunjukan langsung • Pemilihan langsung (pembanding) • Lelang
  • 12. 2- Menggunakan penyedia barang/jasa (pihak ketiga).... #2
  • 13. 2- Menggunakan penyedia barang/jasa (pihak ketiga).... #3
  • 14. 2- Menggunakan penyedia barang/jasa (pihak ketiga).... #3
  • 15. CONTOH KASUS-KASUS PENGADAAN BARANG/JASA YANG MELIBATKAN SEKOLAH 1. Pengadaan Alat Praktek SMK Pelayaran Bermasalah 2. Dugaan Markup Alat Peraga SMK Banten 3 3. Mantan Kepsek SMK 5 Diperiksa di Kejari Makassar 4. Dua Rekanan Jadi Tersangka Korupsi Pengadaan Laptop Sekolah
  • 16. Problem Pengadaan Di Sekolah: Inefisiensi: 1. Proses dan tatacara yang tidaksederhana 2. Persaingan tidak sempurna dalam suatu lingkungan usaha 3. Rendahnya daya saing barang/jasa domestik Governance: 1. Transparansi bagi semua stakeholder 2. Partisipasi seluruh komponen masyarakat dalam rangka checks and balances 3. Akuntabilitas
  • 17. Analisis Permasalahan Terhadap Munculnya Problem Pengadaan Di Sekolah: 1. Panitia tidak mempunyai kapasistas memahami spesifikasi barang yang akan dibelanjakan. (untuk peralatan praktek yang sangat spesifik dan jarang penyedianya) 2. Kesulitan dalam pembuatan HPS untuk barang-barang yang sulit referensinya 3. Panitia pengadaan diambilkan dari lembaga di luar sekolah, karena keterbatasan SDM di sekolah yang mempunyai sertifikat pengadaan 4. Keterbatasan kemampuan SDM di sekolah yang memahami proses pengadaan barang/jasa pemerintah menggiring pelaksana swakelola ke ranah hukum. 5. kelemahan juklak dan juknis (Pada DAK Swakelola Pendidikan) 6. sebagian besar pelanggaran yang terjadi adalah ketidak mengertian kepala sekolah terhadap prosedur swakelola 7. pemahaman bahwa setiap pengadaan barang/jasa dalam swakelola adalah pengadaan langsung yang cukup dilengkapi kwitansi/nota saja. Pemahaman simplikasi ini banyak menjerumuskan pelaksana swakelola ke dalam pasal merugikan negara atau korupsi
  • 18. Solusi : 1. Perlu dilakukan langkah-langkah komprehensif meningkatkan kompetensi terhadap kepala sekolah tentang swakelola lebih jauhnya tentang pengadaan barang/jasa. 2. Sekolah harus didorong untuk mengikuti bimtek pengadaan barang/jasa. 3. Kepala Sekolah, sebagai penanggunjawab pelaksanaan swakelola, harus memiliki sertifikat ahli pengadaan. Untuk keperluan bimtek Lembaga Kebijakan Pengadaan Pemerintah (LKPP) telah menyusun standarisasi bimtek pengadaan barang/jasa yang telah teruji.
  • 19. KESIMPULAN: 1. Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan dalam mengambil langkah pengadaan/swakelola kepada sekolah ini tentu telah melalui kajian yang komprehensif. Namun adalah satu kewajiban bagi seluruh entitas pengadaan untuk mengingatkan sebelum dampak negatif benar-benar terjadi. 2. niat baik tentang percepatan perbaikan sarana dan prasarana pendidikan jangan sampai justru memakan korban dari entitas pendidikan itu sendiri. Kita sudah punya Unit Layanan Pengadaan, LPSE, Ahli Pengadaan, Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa (LKPP) dan perangkat profesional pengadaan lainnya. Kenapa perangkat yang sedemikian lengkap tidak dimanfaatkan, kemudian harus membebani para guru dan kepala sekolah dengan urusan pengadaan?

Editor's Notes

  1. Pada pasal ini jelas bahwa swakelola bukanlah sebuah kegiatan yang 100% dilaksanakan sendiri, melainkan dapat salah satu atau seluruh tahap pekerjaan, yaitu perencanaan, pelaksanaan, dan/atau pengawasan. Pengadaan barang/jasa tidak hanya terdiri atas pelelangan atau tender melainkan kegiatan yang dimulai dari perencanaan kebutuhan hingga diselesaikannya seluruh kegiatan untuk memperoleh barang/jasa (Pasal 1 Ayat 1 Perpres Nomor 54 Tahun 2010). Jadi pendapat yang selama ini menyatakan “apabila sebuah pekerjaan ditenderkan maka pekerjaan tersebut bukan pekerjaan swakelola” tidak sepenuhnya benar, karena bisa saja pekerjaan tersebut dikerjakan oleh penyedia barang/jasa namun perencanaan dan pengawasannya dilaksanakan sendiri oleh institusi pemerintah pemilik anggaran atau institusi pemerintah lain yang bukan penanggung jawab anggaran, atau kelompok masyarakat dalam bentuk swakelola.
  2. pekerjaan yang bertujuan untuk meningkatkan kemampuan dan/atau memanfaatkan kemampuan teknis sumber daya manusia serta sesuai dengan tugas pokok K/L/D/I; pekerjaan yang operasi dan pemeliharaannya memerlukan partisipasi langsung masyarakat setempat; pekerjaan yang dilihat dari segi besaran, sifat, lokasi atau pembiayaannya tidak diminati oleh Penyedia Barang/Jasa; pekerjaan yang secara rinci/detail tidak dapat dihitung/ ditentukan terlebih dahulu, sehingga apabila dilaksanakan oleh Penyedia Barang/Jasa akan menimbulkan ketidakpastian dan risiko yang besar penyelenggaraan diklat, kursus, penataran, seminar, lokakarya atau penyuluhan; pekerjaan untuk proyek percontohan (pilot project) dan survei yang bersifat khusus untuk pengembangan teknologi/metode kerja yang belum dapat dilaksanakan oleh Penyedia Barang/Jasa; pekerjaan survei, pemrosesan data, perumusan kebijakan pemerintah, pengujian di laboratorium dan pengembangan sistem tertentu; pekerjaan yang bersifat rahasia bagi K/L/D/I yang bersangkutan; pekerjaan Industri Kreatif, inovatif dan budaya dalam negeri; penelitian dan pengembangan dalam negeri; dan/atau pekerjaan pengembangan industri pertahanan, industri alutsista dan industri almatsus dalam negeri
  3. Yang agak aneh adalah mengapa perlakuan rehabilitasi sekolah berbeda dengan pengadaan peralatan pendidikan, padahal menurut prinsip MBS, sekolah justru yang lebih mengetahui peralatan apa saja yang dibutuhkan dalam proses belajar-mengajar di masing-masing sekolah. Kalaupun proses pengadaan hendak dipusatkan di dinas pendidikan kabupaten/kota, maka penyusunan kebutuhan dan HPS tetap harus berasal dari sekolah sebagai pengguna barang karena yang jauh lebih mengetahui spesifikasi dan harga adalah sekolah.
  4. *tanpa mengurus pengadaan saja pihak sekolah sudah menanggung tanggungjawab yang besar dalam core businessnya yaitu pendidikan. Akan menjadi lucu kalau kemudian pihak sekolah lebih konsentrasi mengurus pengadaan daripada usaha peningkatan kualitas pendidikan.