SlideShare a Scribd company logo
1 of 8
1
Makalah
Sistem Pengadaan Barang/Jasa dan Pertanggung Jawaban Mutu Bangunan
Konstruksi
Nama : Achkam Agung Pambudi
No. Stb : F 111 08 002
Teknik Sipil
Fakultas Teknik
Universitas Tadulako
2
DAFTAR ISI
BAB I Pendahuluan ……………………………….....
1.1. Latar Belakang ………………………….... (3)
1.2. Maksud dan Tujuan ................................... (3)
BAB II Pembahasan .................................................... (4)
BAB III Penutup............................................................
3.1 Kesimpulan................................................ (7)
3.2 Saran.......................................................... (7)
Daftar Pustaka ................................................................................. (8)
3
BAB I
Pendahuluan
1.1.Latar Belakang
Jasa konstruksi mempunyai peranan penting dan strategis dalam pencapaian berbagai
sasaran guna terwujudnya tujuan pembangunan nasional, dimana pembangunan nasional
bertujuan untuk mewujudkan masyarakat adil dan makmur secara merata baik secara
material maupun spiritual berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945.
Sistem pengadaan barang/jasa dan pertanggung jawaban mutu bangunan konstruksi
merupakan salah satu indikator kesuksesan suatu proyek konstruksi . Oleh sebab itu dalam
pelaksanaannya maka pemerintah memberi aturan ketat yang dituangkan dalam Peraturan
Presiden Republik Indonesia Nomor 54 Tahun 2010 tentang Pengadaan Barang/Jasa
Pemerintah, Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 18 Tahun 1999 tentang Jasa
Konstruksi, dan Keppres No. 80 Tahun 2003 tentang Pedoman Pelaksanaan Pengadaan
Barang/Jasa Pemerintah.
Pemerintah melalui regulasi dan peraturan yang telah dikeluarkan, mencoba mulai
mengatur sistem pengadaan barang/jasa dan pertanggung jawaban mutu bangunan
konstruksi sebagai salah satu persyaratan yang harus dipenuhi oleh perusahaan jasa
konstruksi dalam proses pengadaan jasa konstruksi pemerintah. Pengaturan jasa konstruksi
berlandaskan pada asas kejujuran dan keadilan, manfaat, keserasian, keseimbangan,
kemandirian, keterbukaan, kemitraan, keamanan dan keselamatan demi kepentingan
masyarakat, bangsa dan negara.
1.2. Maksud dan Tujuan
Maksud dan tujuan makalah ini yaitu untuk menggambarkan sistem pengadaan
barang/jasa dan pertanggung jawaban mutu bangunan kontruksi di Indonesia. Dan hal-hal
yang harus diperhatikan agar dalam pengadaan barang/jasa tidak terjadi kesalahan yang
dapat mengakibatkan menurunnya mutu bangunan konstruksi ataupun kerugian
pemerintah. Serta menjelaskan tentang peraturan yang dikeluarkan oleh pemerintah
tentang sistem pengadaan barang/jasa.
4
BAB II
Pembahasan
Tujuan pengadaan barang/jasa adalah untuk memperoleh barang atau jasa dengan
harga yang dapat dipertanggungjawabkan, dengan jumlah dan mutu sesuai, serta pada
waktunya. Prinsip dasar pengadaan barang/jasa pemerintah adalah efisien, efektif, terbuka
dan bersaing, transparan, adil/tidak diskriminatif, akuntabel.
Untuk mengatur sistem pengadaan barang/jasa pemerintah mengeluarkan beberapa
peraturan pemerintahan antara lain:
A. Keppres No. 80 Tahun 2003 tentang Pedoman Pelaksanaan Pengadaan
Barang/Jasa Pemerintah (Dinyatakan tidak berlaku pada tanggal 1 Januari
2011).
Secara maksud dan tujuan, Keppres ini dikeluarkan agar pelaksanaan pengadaan
barang/jasa yang sebagian atau seluruhnya dibiayai APBN/APBD dilakukan secara
efisien, efektif, terbuka dan bersaing, transparan, adil/tidak diskriminatif, dan
akuntabel.
Tujuan umum diberlakukannya peraturan ini antara lain:
 Meningkatkan penggunaan produksi dalam negeri, rancang bangun dan
perekayasaan nasional yang sasarannya adalah memperluas lapangan kerja dan
mengembangkan industri dalam negeri dalam rangka meningkatkan daya saing
barang/jasa produksi dalam negeri pada perdagangan internasional.
 Meningkatkan peran serta usaha kecil termasuk koperasi kecil dan kelompok
masyarakat dalam pengadaan barang/jasa.
 Menyederhanakan ketentuan dan tata cara untuk mempercepat proses pengambilan
keputusan dalam pengadaan barang/jasa.
 Menumbuhkembangkan peran serta usaha nasional.
 Meningkatkan profesionalisme, kemandirian, dan tanggungjawab pengguna,
panitia/pejabat pengadaan, dan penyedia barang/jasa.
 Meningkatkan penerimaan negara melalui sektor perpajakan.
 Mengharuskan pelaksanaan pemilihan penyedia barang/jasa dilakukan di dalam
wilayah Negara Republik Indonesia;
 Kewajiban mengumumkan secara terbuka rencana pengadaan barang/jasa kecuali
pengadaan barang/jasa yang bersifat rahasia pada setiap awal pelaksanaan anggaran
kepada masyarakat luas.
5
Keppres ini juga mengatur mengenai Etika Pengadaan, yang harus dipatuhi oleh
pengguna barang/jasa, penyedia barang/jasa, dan para pihak yang terkait dengan
pengadaan, di antaranya:
 Bekerja secara profesional dan mandiri atas dasar kejujuran, serta menjaga
kerahasiaan dokumen pengadaan barang dan jasa (yang seharusnya dirahasiakan)
untuk mencegah terjadinya penyimpangan dalam pengadaan barang/jasa.
 Tidak saling mempengaruhi baik langsung maupun tidak langsung untuk mencegah
dan menghindari terjadinya persaingan tidak sehat.
 Menghindari dan mencegah terjadinya pertentangan kepentingan para pihak yang
terkait (conflict of interest).
 Menghindari dan mencegah terjadinya pemborosan dan kebocoran keuangan negara
dalam pengadaan barang/jasa.
 Menghindari dan mencegah penyalahgunaan wewenang dan/atau kolusi dengan
tujuan untuk keuntungan pribadi, golongan atau pihak lain yang secara langsung
atau tidak langsung merugikan negara.
 Tidak menerima, tidak menawarkan atau tidak menjanjikan untuk memberi atau
menerima hadiah, imbalan berupa apa saja kepada siapapun yang diketahui atau
patut dapat diduga berkaitan dengan pengadaan barang/jasa.
Selain itu, juga diatur mengenai perbuatan atau tindakan penyedia barang/jasa yang
dapat dikenakan sanksi:
 Berusaha mempengaruhi panitia pengadaan/pejabat yang berwenang dalam bentuk
dan cara apapun, baik langsung maupun tidak langsung guna memenuhi
keinginannya yang bertentangan dengan ketentuan dan prosedur yang telah
ditetapkan dalam dokumen pengadaan/kontrak, dan atau ketentuan peraturan
perundang-undangan yang berlaku.
 Melakukan persekongkolan dengan penyedia barang/jasa lain untuk mengatur harga
penawaran di luar prosedur pelaksanaan pengadaan barang/jasa sehingga
mengurangi/menghambat/memperkecil dan/atau meniadakan persaingan yang sehat
dan/atau merugikan pihak lain.
 Membuat dan/atau menyampaikan dokumen dan/atau keterangan lain yang tidak
benar untuk memenuhi persyaratan pengadaan barang/jasa yang ditentukan dalam
dokumen pengadaan.
B. Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 54 Tahun 2010 tentang
Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah (Berlaku sejak tanggal 6 Agustus 2010).
Kebijakan umum Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah bertujuan untuk
mensinergikan ketentuan Pengadaan Barang/Jasa dengan kebijakan-kebijakan di sektor
lainnya. Langkah-langkah kebijakan yang akan ditempuh Pemerintah dalam
Pengadaan Barang/Jasa sebagaimana diatur dalam Peraturan Presiden tentang
Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah ini, meliputi:
a. Peningkatan penggunaan produksi Barang/Jasa dalam negeri yang sasarannya untuk
memperluas kesempatan kerja dan basis industri dalam negeri dalam rangka
meningkatkan ketahanan ekonomi dan daya saing nasional.
b. Kemandirian industri pertahanan, industri alat utama sistem senjata (Alutsista) dan
industri alat material khusus (Almatsus) dalam negeri.
6
c. Peningkatan peran serta Usaha Mikro, Usaha Kecil, koperasi kecil dan kelompok
masyarakat dalam Pengadaan Barang/Jasa.
d. Perhatian terhadap aspek pemanfaatan sumber daya alam dan pelestarian fungsi
lingkungan hidup secara arif untuk menjamin terlaksananya pembangunan
berkelanjutan.
e. Peningkatan penggunaan teknologi informasi dan transaksi elektronik.
f. Penyederhanaan ketentuan dan tata cara untuk mempercepat proses pengambilan
keputusan dalam Pengadaan Barang/Jasa.
g. Peningkatan profesionalisme, kemandirian, dan tanggung jawab para pihak yang
terlibat dalam perencanaan dan proses Pengadaan Barang/Jasa.
h. Peningkatan penerimaan negara melalui sektor perpajakan.
i. Penumbuhkembangan peran usaha nasional.
j. Penumbuhkembangan industri kreatif inovatif, budaya dan hasil penelitian
laboratorium atau institusi pendidikan dalam negeri.
k. Memanfaatkan sarana/prasarana penelitian dan pengembangan dalam negeri.
l. Pelaksanaan Pengadaan Barang/Jasa di dalam wilayah Negara Kesatuan Republik
Indonesia, termasuk di Kantor Perwakilan Republik Indonesia. dan
m. Pengumuman secara terbuka rencana dan pelaksanaan Pengadaan Barang/Jasa
di masing-masing Kementerian/Lembaga/Satuan Kerja Pemerintah Daerah/Institusi
lainnya kepada masyarakat luas.
Hal-hal mendasar dalam ketentuan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah yang diatur
dalam Peraturan Presiden ini antara lain diperkenalkannya metode pelelangan/seleksi
sederhana, pengadaan langsung, dan kontes/sayembara dalam pemilihan penyedia
barang/jasa selain metode pelelangan/seleksi umum dan penunjukan langsung. Lebih
lanjut, Peraturan Presiden ini juga mengatur secara khusus pengadaan Alutsista TNI
dan Almatsus Polri yang pengadaannya diutamakan terlebih dahulu berasal dari
industri strategis dalam negeri, dan pengaturan pengadaan melalui sistem elektronik (e-
procurement).
Dalam Peraturan Presiden ini juga diatur mengenai Tingkat Komponen Dalam
Negeri (TKDN) dan persyaratan keikutsertaan perusahaan asing untuk meningkatkan
penggunaan produksi dalam negeri dan keberpihakan terhadap pengusaha nasional,
pengaturan kontrak payung dan kontrak pembiayaan bersama (cofinancing) antara
Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah, serta peningkatan nilai pengadaan yang
diadakan untuk menumbuh kembangkan Usaha Mikro, Kecil dan Menengah.
C. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 18 Tahun 1999 tentang Jasa
Konstruksi.
Undang-undang tentang Jasa Konstruksi ini mengatur tentang ketentuan umum,
usaha jasa konstruksi, pengikatan pekerjaan konstruksi, penyelenggaraan pekerjaan
konstruksi, kegagalan bangunan, peran masyarakat, pembinaan, penyelesaian sengketa,
sanksi, ketentuan peralihan, dan ketentuan penutup.
Pengaturan tersebut dilandasi oleh asas kejujuran dan keadilan, manfaat, keserasian,
keseimbangan, kemandirian, keterbukaan, kemitraan, serta keamanan dan keselamatan
demi kepentingan masyarakat, bangsa, dan negara.
Dengan Undang-undang tentang Jasa Konstruksi ini, maka semua penyelenggaraan
jasa konstruksi yang dilakukan di Indonesia oleh pengguna jasa dan penyedia jasa,
7
baik nasional maupun asing, wajib mematuhi seluruh ketentuan yang tercantum dalam
Undang-undang tentang Jasa Konstruksi.
BAB III
Penutup
3.1.Kesimpulan
Dengan adanya peraturan yang jelas dari pemerintah tentang sistem pengadaan
barang/jasa dan pertanggung jawaban mutu bangunan konstruksi yang tertuang dalam
Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 54 Tahun 2010 tentang Pengadaan
Barang/Jasa Pemerintah, Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 18 Tahun 1999
tentang Jasa Konstruksi, dan Keppres No. 80 Tahun 2003 tentang Pedoman Pelaksanaan
Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah jelas bahwa dalam setiap tahap pengadaan
barang/jasa sudah diatur oleh pemerintah dengan tujuan agar tidak adanya kecurangan
serta kerugian materi bagi pemerintah.
3.2.Saran
Sebaiknya penyedia sistem pengadaan barang/jasa berpedoman pada peraturan
tersebut agar mutu bangunan konstruksi terjamin dan negara tidak dirugikan. Dan tidak
mencoba menyimpang dari peraturan tersebut dengan tujuan keuntungan pribadi maupun
kelompok.
8
Daftar Pustaka
 Keputusan Presiden No. 80 Tahun 2003 tentang Pedoman Pelaksanaan Pengadaan
Barang/Jasa Pemerintah.
 Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 54 Tahun 2010 tentang Pengadaan
barang/Jasa Pemerintah.
 Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 18 Tahun 1999 tentang Jasa Konstruksi.
 Ikak G Patriastomo, Power Point, Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah Keppres 80
tahun 2003.
 www.mukhsonrofi.wordpress.com/.../pedoman-pelaksanaan-pengadaan barang dan
jasa pemerintah.

More Related Content

What's hot

Materi 6 persiapan pbj
Materi 6 persiapan pbjMateri 6 persiapan pbj
Materi 6 persiapan pbjMikhail Rasyid
 
putusan_sidang_31 PHPU DEIYAI
putusan_sidang_31 PHPU DEIYAIputusan_sidang_31 PHPU DEIYAI
putusan_sidang_31 PHPU DEIYAIcloudpapua29
 
Lakip 2012 pa muara labuh
Lakip 2012 pa muara labuhLakip 2012 pa muara labuh
Lakip 2012 pa muara labuhpamuaralabuh
 
kualifikasi cv. rekanirwasita
kualifikasi cv. rekanirwasita  kualifikasi cv. rekanirwasita
kualifikasi cv. rekanirwasita ficky arka dewa
 
Perencanaan perumahan dan pembiayaannya
Perencanaan perumahan dan pembiayaannyaPerencanaan perumahan dan pembiayaannya
Perencanaan perumahan dan pembiayaannyaNurul Angreliany
 
Ujian Sertifikasi Jadwal April - Mei 2017
Ujian Sertifikasi Jadwal April - Mei 2017Ujian Sertifikasi Jadwal April - Mei 2017
Ujian Sertifikasi Jadwal April - Mei 2017Muhammad Sakti (LKPMI)
 
Bimbingan Teknis Jadwal April - Juni 2017
Bimbingan Teknis Jadwal April - Juni 2017Bimbingan Teknis Jadwal April - Juni 2017
Bimbingan Teknis Jadwal April - Juni 2017Muhammad Sakti (LKPMI)
 
Materi 2. tujuan, kebijakan, etika pbj
Materi 2. tujuan,  kebijakan, etika pbjMateri 2. tujuan,  kebijakan, etika pbj
Materi 2. tujuan, kebijakan, etika pbjMikhail Rasyid
 
Formulir keikutsertaan
Formulir keikutsertaanFormulir keikutsertaan
Formulir keikutsertaanendahayuw
 
Materi 4 pengadaan scr elektronik, sdm kelembagaan, pengaduan
Materi 4 pengadaan scr elektronik, sdm   kelembagaan, pengaduanMateri 4 pengadaan scr elektronik, sdm   kelembagaan, pengaduan
Materi 4 pengadaan scr elektronik, sdm kelembagaan, pengaduanMikhail Rasyid
 
Soal try out Sertifikasi Pengadaan Barang Jasa Pemerintah tingkat Dasar v4
Soal try out Sertifikasi Pengadaan Barang Jasa Pemerintah tingkat Dasar v4Soal try out Sertifikasi Pengadaan Barang Jasa Pemerintah tingkat Dasar v4
Soal try out Sertifikasi Pengadaan Barang Jasa Pemerintah tingkat Dasar v4Nurul Angreliany
 
Urgensi pembentukan organisasi layanan pengadaan pada pemerintah kota malang
Urgensi pembentukan organisasi layanan pengadaan pada pemerintah kota malangUrgensi pembentukan organisasi layanan pengadaan pada pemerintah kota malang
Urgensi pembentukan organisasi layanan pengadaan pada pemerintah kota malangramket
 
Spesifikasi teknis pekerjaan_sipil_dan_a
Spesifikasi teknis pekerjaan_sipil_dan_aSpesifikasi teknis pekerjaan_sipil_dan_a
Spesifikasi teknis pekerjaan_sipil_dan_aRiski Nugroho
 
Materi 7 pbj melalui swakelola
Materi 7 pbj melalui swakelolaMateri 7 pbj melalui swakelola
Materi 7 pbj melalui swakelolaMikhail Rasyid
 
Buku "Mengukur Keterbukaan Badan Publik Sektor TKHL Di Kalimantan Barat
Buku "Mengukur Keterbukaan Badan Publik Sektor TKHL Di Kalimantan BaratBuku "Mengukur Keterbukaan Badan Publik Sektor TKHL Di Kalimantan Barat
Buku "Mengukur Keterbukaan Badan Publik Sektor TKHL Di Kalimantan BaratJARI Indonesia Borneo Barat
 
Berita acra kementerian pembangunan daerah tertinggal
Berita acra kementerian pembangunan daerah tertinggalBerita acra kementerian pembangunan daerah tertinggal
Berita acra kementerian pembangunan daerah tertinggalOperator Warnet Vast Raha
 
Laporan magang gusfrendi suharmin
Laporan magang gusfrendi suharminLaporan magang gusfrendi suharmin
Laporan magang gusfrendi suharmingusfrendi
 

What's hot (20)

Materi 6 persiapan pbj
Materi 6 persiapan pbjMateri 6 persiapan pbj
Materi 6 persiapan pbj
 
putusan_sidang_31 PHPU DEIYAI
putusan_sidang_31 PHPU DEIYAIputusan_sidang_31 PHPU DEIYAI
putusan_sidang_31 PHPU DEIYAI
 
Lakip 2012 pa muara labuh
Lakip 2012 pa muara labuhLakip 2012 pa muara labuh
Lakip 2012 pa muara labuh
 
kualifikasi cv. rekanirwasita
kualifikasi cv. rekanirwasita  kualifikasi cv. rekanirwasita
kualifikasi cv. rekanirwasita
 
Perencanaan perumahan dan pembiayaannya
Perencanaan perumahan dan pembiayaannyaPerencanaan perumahan dan pembiayaannya
Perencanaan perumahan dan pembiayaannya
 
Materi 3 pelaku pbj
Materi 3 pelaku pbjMateri 3 pelaku pbj
Materi 3 pelaku pbj
 
Formulir keikutsertaan 2
Formulir keikutsertaan 2Formulir keikutsertaan 2
Formulir keikutsertaan 2
 
Ujian Sertifikasi Jadwal April - Mei 2017
Ujian Sertifikasi Jadwal April - Mei 2017Ujian Sertifikasi Jadwal April - Mei 2017
Ujian Sertifikasi Jadwal April - Mei 2017
 
Bimbingan Teknis Jadwal April - Juni 2017
Bimbingan Teknis Jadwal April - Juni 2017Bimbingan Teknis Jadwal April - Juni 2017
Bimbingan Teknis Jadwal April - Juni 2017
 
Materi 2. tujuan, kebijakan, etika pbj
Materi 2. tujuan,  kebijakan, etika pbjMateri 2. tujuan,  kebijakan, etika pbj
Materi 2. tujuan, kebijakan, etika pbj
 
Formulir keikutsertaan
Formulir keikutsertaanFormulir keikutsertaan
Formulir keikutsertaan
 
Materi 4 pengadaan scr elektronik, sdm kelembagaan, pengaduan
Materi 4 pengadaan scr elektronik, sdm   kelembagaan, pengaduanMateri 4 pengadaan scr elektronik, sdm   kelembagaan, pengaduan
Materi 4 pengadaan scr elektronik, sdm kelembagaan, pengaduan
 
Soal try out Sertifikasi Pengadaan Barang Jasa Pemerintah tingkat Dasar v4
Soal try out Sertifikasi Pengadaan Barang Jasa Pemerintah tingkat Dasar v4Soal try out Sertifikasi Pengadaan Barang Jasa Pemerintah tingkat Dasar v4
Soal try out Sertifikasi Pengadaan Barang Jasa Pemerintah tingkat Dasar v4
 
Urgensi pembentukan organisasi layanan pengadaan pada pemerintah kota malang
Urgensi pembentukan organisasi layanan pengadaan pada pemerintah kota malangUrgensi pembentukan organisasi layanan pengadaan pada pemerintah kota malang
Urgensi pembentukan organisasi layanan pengadaan pada pemerintah kota malang
 
Spesifikasi teknis pekerjaan_sipil_dan_a
Spesifikasi teknis pekerjaan_sipil_dan_aSpesifikasi teknis pekerjaan_sipil_dan_a
Spesifikasi teknis pekerjaan_sipil_dan_a
 
KAK Roadmap SPM Pendidikan
KAK Roadmap SPM PendidikanKAK Roadmap SPM Pendidikan
KAK Roadmap SPM Pendidikan
 
Materi 7 pbj melalui swakelola
Materi 7 pbj melalui swakelolaMateri 7 pbj melalui swakelola
Materi 7 pbj melalui swakelola
 
Buku "Mengukur Keterbukaan Badan Publik Sektor TKHL Di Kalimantan Barat
Buku "Mengukur Keterbukaan Badan Publik Sektor TKHL Di Kalimantan BaratBuku "Mengukur Keterbukaan Badan Publik Sektor TKHL Di Kalimantan Barat
Buku "Mengukur Keterbukaan Badan Publik Sektor TKHL Di Kalimantan Barat
 
Berita acra kementerian pembangunan daerah tertinggal
Berita acra kementerian pembangunan daerah tertinggalBerita acra kementerian pembangunan daerah tertinggal
Berita acra kementerian pembangunan daerah tertinggal
 
Laporan magang gusfrendi suharmin
Laporan magang gusfrendi suharminLaporan magang gusfrendi suharmin
Laporan magang gusfrendi suharmin
 

Similar to Pengadaan Barang Jasa Konstruksi

KAJIAN IMPLEMENTASI PENILAIAN TINGKAT KOMPONEN DALAM NEGERI (TKDN) SEBAGAI AS...
KAJIAN IMPLEMENTASI PENILAIAN TINGKAT KOMPONEN DALAM NEGERI (TKDN) SEBAGAI AS...KAJIAN IMPLEMENTASI PENILAIAN TINGKAT KOMPONEN DALAM NEGERI (TKDN) SEBAGAI AS...
KAJIAN IMPLEMENTASI PENILAIAN TINGKAT KOMPONEN DALAM NEGERI (TKDN) SEBAGAI AS...Kanaidi ken
 
LUSIARTI - PENGELOLAAN_KEUANGAN_DAERAH.pdf
LUSIARTI - PENGELOLAAN_KEUANGAN_DAERAH.pdfLUSIARTI - PENGELOLAAN_KEUANGAN_DAERAH.pdf
LUSIARTI - PENGELOLAAN_KEUANGAN_DAERAH.pdfilusiDigulSelatan
 
Penjelasan perpres 54
Penjelasan perpres 54Penjelasan perpres 54
Penjelasan perpres 54andiksyah
 
USER GUIDE Pra Katalog Katalog Elektronik V.5.0 Penyedia.pdf
USER GUIDE Pra Katalog Katalog Elektronik V.5.0 Penyedia.pdfUSER GUIDE Pra Katalog Katalog Elektronik V.5.0 Penyedia.pdf
USER GUIDE Pra Katalog Katalog Elektronik V.5.0 Penyedia.pdfssuser6a5966
 
Kajian "Peranan Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN) sebagai Aspek Penentu Pe...
Kajian "Peranan Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN) sebagai Aspek Penentu Pe...Kajian "Peranan Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN) sebagai Aspek Penentu Pe...
Kajian "Peranan Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN) sebagai Aspek Penentu Pe...Kanaidi ken
 
Problem pengadaan barang di sekolah
Problem pengadaan barang di sekolahProblem pengadaan barang di sekolah
Problem pengadaan barang di sekolahAndy Wrx
 
Silabus Pelatihan _"Peranan AUDIT TKDN dalam Pelaksanaan Pengadaan Barang dan...
Silabus Pelatihan _"Peranan AUDIT TKDN dalam Pelaksanaan Pengadaan Barang dan...Silabus Pelatihan _"Peranan AUDIT TKDN dalam Pelaksanaan Pengadaan Barang dan...
Silabus Pelatihan _"Peranan AUDIT TKDN dalam Pelaksanaan Pengadaan Barang dan...Kanaidi ken
 
Permasalahan dalam pembuatan peraturan direkri tentang
Permasalahan dalam pembuatan peraturan direkri tentangPermasalahan dalam pembuatan peraturan direkri tentang
Permasalahan dalam pembuatan peraturan direkri tentangAmelia Amel
 
Laporan dan Rekomendasi Temu Nasional Pengelola Pengadaan Tahun 2015
Laporan dan Rekomendasi Temu Nasional Pengelola Pengadaan Tahun 2015Laporan dan Rekomendasi Temu Nasional Pengelola Pengadaan Tahun 2015
Laporan dan Rekomendasi Temu Nasional Pengelola Pengadaan Tahun 2015Khalid Mustafa
 
39 dokumen kua-pw-jk.pm.06
39 dokumen kua-pw-jk.pm.0639 dokumen kua-pw-jk.pm.06
39 dokumen kua-pw-jk.pm.06kopi007
 
Penjelasan atas peraturan presiden nomor 54 tahun 2010
Penjelasan atas peraturan presiden nomor 54 tahun 2010Penjelasan atas peraturan presiden nomor 54 tahun 2010
Penjelasan atas peraturan presiden nomor 54 tahun 2010Joy Irman
 
Penjelasan atas peraturan presiden nomor 54 tahun 2010
Penjelasan atas peraturan presiden nomor 54 tahun 2010Penjelasan atas peraturan presiden nomor 54 tahun 2010
Penjelasan atas peraturan presiden nomor 54 tahun 2010Joy Irman
 
Ppbj modul01materi01ver-2-soaljawab-130107050505-phpapp02
Ppbj modul01materi01ver-2-soaljawab-130107050505-phpapp02Ppbj modul01materi01ver-2-soaljawab-130107050505-phpapp02
Ppbj modul01materi01ver-2-soaljawab-130107050505-phpapp02Operator Warnet Vast Raha
 
Ppbj modul01materi01ver-2-soaljawab-130107050505-phpapp02
Ppbj modul01materi01ver-2-soaljawab-130107050505-phpapp02Ppbj modul01materi01ver-2-soaljawab-130107050505-phpapp02
Ppbj modul01materi01ver-2-soaljawab-130107050505-phpapp02Operator Warnet Vast Raha
 
Modul_Pelatihan_Pengadaan_Barang_Jasa_Pe.pdf
Modul_Pelatihan_Pengadaan_Barang_Jasa_Pe.pdfModul_Pelatihan_Pengadaan_Barang_Jasa_Pe.pdf
Modul_Pelatihan_Pengadaan_Barang_Jasa_Pe.pdfLanangTanu2
 
Proses dan Kendala Pemenuhan kebutuhan Barang dan Jasa di BLU RSJPDHK- lies ...
Proses dan Kendala Pemenuhan kebutuhan Barang dan Jasa di BLU RSJPDHK-  lies ...Proses dan Kendala Pemenuhan kebutuhan Barang dan Jasa di BLU RSJPDHK-  lies ...
Proses dan Kendala Pemenuhan kebutuhan Barang dan Jasa di BLU RSJPDHK- lies ...Lies Dina Liastuti
 
Silabus PELATIHAN_ "Upaya Penyedia Barang/Jasa MEMENANGKAN Tender/Seleksi PEN...
Silabus PELATIHAN_ "Upaya Penyedia Barang/Jasa MEMENANGKAN Tender/Seleksi PEN...Silabus PELATIHAN_ "Upaya Penyedia Barang/Jasa MEMENANGKAN Tender/Seleksi PEN...
Silabus PELATIHAN_ "Upaya Penyedia Barang/Jasa MEMENANGKAN Tender/Seleksi PEN...Kanaidi ken
 
Peningkatan Efektivitas Penyelenggaraan Pemda Otonom Kabupaten/Kota di Kalima...
Peningkatan Efektivitas Penyelenggaraan Pemda Otonom Kabupaten/Kota di Kalima...Peningkatan Efektivitas Penyelenggaraan Pemda Otonom Kabupaten/Kota di Kalima...
Peningkatan Efektivitas Penyelenggaraan Pemda Otonom Kabupaten/Kota di Kalima...Tri Widodo W. UTOMO
 

Similar to Pengadaan Barang Jasa Konstruksi (20)

KAJIAN IMPLEMENTASI PENILAIAN TINGKAT KOMPONEN DALAM NEGERI (TKDN) SEBAGAI AS...
KAJIAN IMPLEMENTASI PENILAIAN TINGKAT KOMPONEN DALAM NEGERI (TKDN) SEBAGAI AS...KAJIAN IMPLEMENTASI PENILAIAN TINGKAT KOMPONEN DALAM NEGERI (TKDN) SEBAGAI AS...
KAJIAN IMPLEMENTASI PENILAIAN TINGKAT KOMPONEN DALAM NEGERI (TKDN) SEBAGAI AS...
 
LUSIARTI - PENGELOLAAN_KEUANGAN_DAERAH.pdf
LUSIARTI - PENGELOLAAN_KEUANGAN_DAERAH.pdfLUSIARTI - PENGELOLAAN_KEUANGAN_DAERAH.pdf
LUSIARTI - PENGELOLAAN_KEUANGAN_DAERAH.pdf
 
Penjelasan perpres 54
Penjelasan perpres 54Penjelasan perpres 54
Penjelasan perpres 54
 
Penjelasan perpres 54
Penjelasan perpres 54Penjelasan perpres 54
Penjelasan perpres 54
 
USER GUIDE Pra Katalog Katalog Elektronik V.5.0 Penyedia.pdf
USER GUIDE Pra Katalog Katalog Elektronik V.5.0 Penyedia.pdfUSER GUIDE Pra Katalog Katalog Elektronik V.5.0 Penyedia.pdf
USER GUIDE Pra Katalog Katalog Elektronik V.5.0 Penyedia.pdf
 
Kajian "Peranan Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN) sebagai Aspek Penentu Pe...
Kajian "Peranan Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN) sebagai Aspek Penentu Pe...Kajian "Peranan Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN) sebagai Aspek Penentu Pe...
Kajian "Peranan Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN) sebagai Aspek Penentu Pe...
 
Problem pengadaan barang di sekolah
Problem pengadaan barang di sekolahProblem pengadaan barang di sekolah
Problem pengadaan barang di sekolah
 
Silabus Pelatihan _"Peranan AUDIT TKDN dalam Pelaksanaan Pengadaan Barang dan...
Silabus Pelatihan _"Peranan AUDIT TKDN dalam Pelaksanaan Pengadaan Barang dan...Silabus Pelatihan _"Peranan AUDIT TKDN dalam Pelaksanaan Pengadaan Barang dan...
Silabus Pelatihan _"Peranan AUDIT TKDN dalam Pelaksanaan Pengadaan Barang dan...
 
Permasalahan dalam pembuatan peraturan direkri tentang
Permasalahan dalam pembuatan peraturan direkri tentangPermasalahan dalam pembuatan peraturan direkri tentang
Permasalahan dalam pembuatan peraturan direkri tentang
 
Laporan dan Rekomendasi Temu Nasional Pengelola Pengadaan Tahun 2015
Laporan dan Rekomendasi Temu Nasional Pengelola Pengadaan Tahun 2015Laporan dan Rekomendasi Temu Nasional Pengelola Pengadaan Tahun 2015
Laporan dan Rekomendasi Temu Nasional Pengelola Pengadaan Tahun 2015
 
39 dokumen kua-pw-jk.pm.06
39 dokumen kua-pw-jk.pm.0639 dokumen kua-pw-jk.pm.06
39 dokumen kua-pw-jk.pm.06
 
Penjelasan atas peraturan presiden nomor 54 tahun 2010
Penjelasan atas peraturan presiden nomor 54 tahun 2010Penjelasan atas peraturan presiden nomor 54 tahun 2010
Penjelasan atas peraturan presiden nomor 54 tahun 2010
 
Penjelasan atas peraturan presiden nomor 54 tahun 2010
Penjelasan atas peraturan presiden nomor 54 tahun 2010Penjelasan atas peraturan presiden nomor 54 tahun 2010
Penjelasan atas peraturan presiden nomor 54 tahun 2010
 
Peranan katalog
Peranan katalogPeranan katalog
Peranan katalog
 
Ppbj modul01materi01ver-2-soaljawab-130107050505-phpapp02
Ppbj modul01materi01ver-2-soaljawab-130107050505-phpapp02Ppbj modul01materi01ver-2-soaljawab-130107050505-phpapp02
Ppbj modul01materi01ver-2-soaljawab-130107050505-phpapp02
 
Ppbj modul01materi01ver-2-soaljawab-130107050505-phpapp02
Ppbj modul01materi01ver-2-soaljawab-130107050505-phpapp02Ppbj modul01materi01ver-2-soaljawab-130107050505-phpapp02
Ppbj modul01materi01ver-2-soaljawab-130107050505-phpapp02
 
Modul_Pelatihan_Pengadaan_Barang_Jasa_Pe.pdf
Modul_Pelatihan_Pengadaan_Barang_Jasa_Pe.pdfModul_Pelatihan_Pengadaan_Barang_Jasa_Pe.pdf
Modul_Pelatihan_Pengadaan_Barang_Jasa_Pe.pdf
 
Proses dan Kendala Pemenuhan kebutuhan Barang dan Jasa di BLU RSJPDHK- lies ...
Proses dan Kendala Pemenuhan kebutuhan Barang dan Jasa di BLU RSJPDHK-  lies ...Proses dan Kendala Pemenuhan kebutuhan Barang dan Jasa di BLU RSJPDHK-  lies ...
Proses dan Kendala Pemenuhan kebutuhan Barang dan Jasa di BLU RSJPDHK- lies ...
 
Silabus PELATIHAN_ "Upaya Penyedia Barang/Jasa MEMENANGKAN Tender/Seleksi PEN...
Silabus PELATIHAN_ "Upaya Penyedia Barang/Jasa MEMENANGKAN Tender/Seleksi PEN...Silabus PELATIHAN_ "Upaya Penyedia Barang/Jasa MEMENANGKAN Tender/Seleksi PEN...
Silabus PELATIHAN_ "Upaya Penyedia Barang/Jasa MEMENANGKAN Tender/Seleksi PEN...
 
Peningkatan Efektivitas Penyelenggaraan Pemda Otonom Kabupaten/Kota di Kalima...
Peningkatan Efektivitas Penyelenggaraan Pemda Otonom Kabupaten/Kota di Kalima...Peningkatan Efektivitas Penyelenggaraan Pemda Otonom Kabupaten/Kota di Kalima...
Peningkatan Efektivitas Penyelenggaraan Pemda Otonom Kabupaten/Kota di Kalima...
 

Recently uploaded

MAteri:Penggunaan fungsi pada pemrograman c++
MAteri:Penggunaan fungsi pada pemrograman c++MAteri:Penggunaan fungsi pada pemrograman c++
MAteri:Penggunaan fungsi pada pemrograman c++FujiAdam
 
Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir Kelompok 1.pptx
Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir Kelompok 1.pptxPembangkit Listrik Tenaga Nuklir Kelompok 1.pptx
Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir Kelompok 1.pptxmuhammadrizky331164
 
Strategi Pengembangan Agribisnis di Indonesia
Strategi Pengembangan Agribisnis di IndonesiaStrategi Pengembangan Agribisnis di Indonesia
Strategi Pengembangan Agribisnis di IndonesiaRenaYunita2
 
001. Ringkasan Lampiran Juknis DAK 2024_PAUD.pptx
001. Ringkasan Lampiran Juknis DAK 2024_PAUD.pptx001. Ringkasan Lampiran Juknis DAK 2024_PAUD.pptx
001. Ringkasan Lampiran Juknis DAK 2024_PAUD.pptxMuhararAhmad
 
Slide Transformasi dan Load Data Menggunakan Talend Open Studio
Slide Transformasi dan Load Data Menggunakan Talend Open StudioSlide Transformasi dan Load Data Menggunakan Talend Open Studio
Slide Transformasi dan Load Data Menggunakan Talend Open Studiossuser52d6bf
 
05 Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional.ppt
05 Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional.ppt05 Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional.ppt
05 Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional.pptSonyGobang1
 

Recently uploaded (6)

MAteri:Penggunaan fungsi pada pemrograman c++
MAteri:Penggunaan fungsi pada pemrograman c++MAteri:Penggunaan fungsi pada pemrograman c++
MAteri:Penggunaan fungsi pada pemrograman c++
 
Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir Kelompok 1.pptx
Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir Kelompok 1.pptxPembangkit Listrik Tenaga Nuklir Kelompok 1.pptx
Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir Kelompok 1.pptx
 
Strategi Pengembangan Agribisnis di Indonesia
Strategi Pengembangan Agribisnis di IndonesiaStrategi Pengembangan Agribisnis di Indonesia
Strategi Pengembangan Agribisnis di Indonesia
 
001. Ringkasan Lampiran Juknis DAK 2024_PAUD.pptx
001. Ringkasan Lampiran Juknis DAK 2024_PAUD.pptx001. Ringkasan Lampiran Juknis DAK 2024_PAUD.pptx
001. Ringkasan Lampiran Juknis DAK 2024_PAUD.pptx
 
Slide Transformasi dan Load Data Menggunakan Talend Open Studio
Slide Transformasi dan Load Data Menggunakan Talend Open StudioSlide Transformasi dan Load Data Menggunakan Talend Open Studio
Slide Transformasi dan Load Data Menggunakan Talend Open Studio
 
05 Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional.ppt
05 Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional.ppt05 Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional.ppt
05 Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional.ppt
 

Pengadaan Barang Jasa Konstruksi

  • 1. 1 Makalah Sistem Pengadaan Barang/Jasa dan Pertanggung Jawaban Mutu Bangunan Konstruksi Nama : Achkam Agung Pambudi No. Stb : F 111 08 002 Teknik Sipil Fakultas Teknik Universitas Tadulako
  • 2. 2 DAFTAR ISI BAB I Pendahuluan ………………………………..... 1.1. Latar Belakang ………………………….... (3) 1.2. Maksud dan Tujuan ................................... (3) BAB II Pembahasan .................................................... (4) BAB III Penutup............................................................ 3.1 Kesimpulan................................................ (7) 3.2 Saran.......................................................... (7) Daftar Pustaka ................................................................................. (8)
  • 3. 3 BAB I Pendahuluan 1.1.Latar Belakang Jasa konstruksi mempunyai peranan penting dan strategis dalam pencapaian berbagai sasaran guna terwujudnya tujuan pembangunan nasional, dimana pembangunan nasional bertujuan untuk mewujudkan masyarakat adil dan makmur secara merata baik secara material maupun spiritual berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945. Sistem pengadaan barang/jasa dan pertanggung jawaban mutu bangunan konstruksi merupakan salah satu indikator kesuksesan suatu proyek konstruksi . Oleh sebab itu dalam pelaksanaannya maka pemerintah memberi aturan ketat yang dituangkan dalam Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 54 Tahun 2010 tentang Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah, Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 18 Tahun 1999 tentang Jasa Konstruksi, dan Keppres No. 80 Tahun 2003 tentang Pedoman Pelaksanaan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah. Pemerintah melalui regulasi dan peraturan yang telah dikeluarkan, mencoba mulai mengatur sistem pengadaan barang/jasa dan pertanggung jawaban mutu bangunan konstruksi sebagai salah satu persyaratan yang harus dipenuhi oleh perusahaan jasa konstruksi dalam proses pengadaan jasa konstruksi pemerintah. Pengaturan jasa konstruksi berlandaskan pada asas kejujuran dan keadilan, manfaat, keserasian, keseimbangan, kemandirian, keterbukaan, kemitraan, keamanan dan keselamatan demi kepentingan masyarakat, bangsa dan negara. 1.2. Maksud dan Tujuan Maksud dan tujuan makalah ini yaitu untuk menggambarkan sistem pengadaan barang/jasa dan pertanggung jawaban mutu bangunan kontruksi di Indonesia. Dan hal-hal yang harus diperhatikan agar dalam pengadaan barang/jasa tidak terjadi kesalahan yang dapat mengakibatkan menurunnya mutu bangunan konstruksi ataupun kerugian pemerintah. Serta menjelaskan tentang peraturan yang dikeluarkan oleh pemerintah tentang sistem pengadaan barang/jasa.
  • 4. 4 BAB II Pembahasan Tujuan pengadaan barang/jasa adalah untuk memperoleh barang atau jasa dengan harga yang dapat dipertanggungjawabkan, dengan jumlah dan mutu sesuai, serta pada waktunya. Prinsip dasar pengadaan barang/jasa pemerintah adalah efisien, efektif, terbuka dan bersaing, transparan, adil/tidak diskriminatif, akuntabel. Untuk mengatur sistem pengadaan barang/jasa pemerintah mengeluarkan beberapa peraturan pemerintahan antara lain: A. Keppres No. 80 Tahun 2003 tentang Pedoman Pelaksanaan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah (Dinyatakan tidak berlaku pada tanggal 1 Januari 2011). Secara maksud dan tujuan, Keppres ini dikeluarkan agar pelaksanaan pengadaan barang/jasa yang sebagian atau seluruhnya dibiayai APBN/APBD dilakukan secara efisien, efektif, terbuka dan bersaing, transparan, adil/tidak diskriminatif, dan akuntabel. Tujuan umum diberlakukannya peraturan ini antara lain:  Meningkatkan penggunaan produksi dalam negeri, rancang bangun dan perekayasaan nasional yang sasarannya adalah memperluas lapangan kerja dan mengembangkan industri dalam negeri dalam rangka meningkatkan daya saing barang/jasa produksi dalam negeri pada perdagangan internasional.  Meningkatkan peran serta usaha kecil termasuk koperasi kecil dan kelompok masyarakat dalam pengadaan barang/jasa.  Menyederhanakan ketentuan dan tata cara untuk mempercepat proses pengambilan keputusan dalam pengadaan barang/jasa.  Menumbuhkembangkan peran serta usaha nasional.  Meningkatkan profesionalisme, kemandirian, dan tanggungjawab pengguna, panitia/pejabat pengadaan, dan penyedia barang/jasa.  Meningkatkan penerimaan negara melalui sektor perpajakan.  Mengharuskan pelaksanaan pemilihan penyedia barang/jasa dilakukan di dalam wilayah Negara Republik Indonesia;  Kewajiban mengumumkan secara terbuka rencana pengadaan barang/jasa kecuali pengadaan barang/jasa yang bersifat rahasia pada setiap awal pelaksanaan anggaran kepada masyarakat luas.
  • 5. 5 Keppres ini juga mengatur mengenai Etika Pengadaan, yang harus dipatuhi oleh pengguna barang/jasa, penyedia barang/jasa, dan para pihak yang terkait dengan pengadaan, di antaranya:  Bekerja secara profesional dan mandiri atas dasar kejujuran, serta menjaga kerahasiaan dokumen pengadaan barang dan jasa (yang seharusnya dirahasiakan) untuk mencegah terjadinya penyimpangan dalam pengadaan barang/jasa.  Tidak saling mempengaruhi baik langsung maupun tidak langsung untuk mencegah dan menghindari terjadinya persaingan tidak sehat.  Menghindari dan mencegah terjadinya pertentangan kepentingan para pihak yang terkait (conflict of interest).  Menghindari dan mencegah terjadinya pemborosan dan kebocoran keuangan negara dalam pengadaan barang/jasa.  Menghindari dan mencegah penyalahgunaan wewenang dan/atau kolusi dengan tujuan untuk keuntungan pribadi, golongan atau pihak lain yang secara langsung atau tidak langsung merugikan negara.  Tidak menerima, tidak menawarkan atau tidak menjanjikan untuk memberi atau menerima hadiah, imbalan berupa apa saja kepada siapapun yang diketahui atau patut dapat diduga berkaitan dengan pengadaan barang/jasa. Selain itu, juga diatur mengenai perbuatan atau tindakan penyedia barang/jasa yang dapat dikenakan sanksi:  Berusaha mempengaruhi panitia pengadaan/pejabat yang berwenang dalam bentuk dan cara apapun, baik langsung maupun tidak langsung guna memenuhi keinginannya yang bertentangan dengan ketentuan dan prosedur yang telah ditetapkan dalam dokumen pengadaan/kontrak, dan atau ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku.  Melakukan persekongkolan dengan penyedia barang/jasa lain untuk mengatur harga penawaran di luar prosedur pelaksanaan pengadaan barang/jasa sehingga mengurangi/menghambat/memperkecil dan/atau meniadakan persaingan yang sehat dan/atau merugikan pihak lain.  Membuat dan/atau menyampaikan dokumen dan/atau keterangan lain yang tidak benar untuk memenuhi persyaratan pengadaan barang/jasa yang ditentukan dalam dokumen pengadaan. B. Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 54 Tahun 2010 tentang Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah (Berlaku sejak tanggal 6 Agustus 2010). Kebijakan umum Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah bertujuan untuk mensinergikan ketentuan Pengadaan Barang/Jasa dengan kebijakan-kebijakan di sektor lainnya. Langkah-langkah kebijakan yang akan ditempuh Pemerintah dalam Pengadaan Barang/Jasa sebagaimana diatur dalam Peraturan Presiden tentang Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah ini, meliputi: a. Peningkatan penggunaan produksi Barang/Jasa dalam negeri yang sasarannya untuk memperluas kesempatan kerja dan basis industri dalam negeri dalam rangka meningkatkan ketahanan ekonomi dan daya saing nasional. b. Kemandirian industri pertahanan, industri alat utama sistem senjata (Alutsista) dan industri alat material khusus (Almatsus) dalam negeri.
  • 6. 6 c. Peningkatan peran serta Usaha Mikro, Usaha Kecil, koperasi kecil dan kelompok masyarakat dalam Pengadaan Barang/Jasa. d. Perhatian terhadap aspek pemanfaatan sumber daya alam dan pelestarian fungsi lingkungan hidup secara arif untuk menjamin terlaksananya pembangunan berkelanjutan. e. Peningkatan penggunaan teknologi informasi dan transaksi elektronik. f. Penyederhanaan ketentuan dan tata cara untuk mempercepat proses pengambilan keputusan dalam Pengadaan Barang/Jasa. g. Peningkatan profesionalisme, kemandirian, dan tanggung jawab para pihak yang terlibat dalam perencanaan dan proses Pengadaan Barang/Jasa. h. Peningkatan penerimaan negara melalui sektor perpajakan. i. Penumbuhkembangan peran usaha nasional. j. Penumbuhkembangan industri kreatif inovatif, budaya dan hasil penelitian laboratorium atau institusi pendidikan dalam negeri. k. Memanfaatkan sarana/prasarana penelitian dan pengembangan dalam negeri. l. Pelaksanaan Pengadaan Barang/Jasa di dalam wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia, termasuk di Kantor Perwakilan Republik Indonesia. dan m. Pengumuman secara terbuka rencana dan pelaksanaan Pengadaan Barang/Jasa di masing-masing Kementerian/Lembaga/Satuan Kerja Pemerintah Daerah/Institusi lainnya kepada masyarakat luas. Hal-hal mendasar dalam ketentuan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah yang diatur dalam Peraturan Presiden ini antara lain diperkenalkannya metode pelelangan/seleksi sederhana, pengadaan langsung, dan kontes/sayembara dalam pemilihan penyedia barang/jasa selain metode pelelangan/seleksi umum dan penunjukan langsung. Lebih lanjut, Peraturan Presiden ini juga mengatur secara khusus pengadaan Alutsista TNI dan Almatsus Polri yang pengadaannya diutamakan terlebih dahulu berasal dari industri strategis dalam negeri, dan pengaturan pengadaan melalui sistem elektronik (e- procurement). Dalam Peraturan Presiden ini juga diatur mengenai Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN) dan persyaratan keikutsertaan perusahaan asing untuk meningkatkan penggunaan produksi dalam negeri dan keberpihakan terhadap pengusaha nasional, pengaturan kontrak payung dan kontrak pembiayaan bersama (cofinancing) antara Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah, serta peningkatan nilai pengadaan yang diadakan untuk menumbuh kembangkan Usaha Mikro, Kecil dan Menengah. C. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 18 Tahun 1999 tentang Jasa Konstruksi. Undang-undang tentang Jasa Konstruksi ini mengatur tentang ketentuan umum, usaha jasa konstruksi, pengikatan pekerjaan konstruksi, penyelenggaraan pekerjaan konstruksi, kegagalan bangunan, peran masyarakat, pembinaan, penyelesaian sengketa, sanksi, ketentuan peralihan, dan ketentuan penutup. Pengaturan tersebut dilandasi oleh asas kejujuran dan keadilan, manfaat, keserasian, keseimbangan, kemandirian, keterbukaan, kemitraan, serta keamanan dan keselamatan demi kepentingan masyarakat, bangsa, dan negara. Dengan Undang-undang tentang Jasa Konstruksi ini, maka semua penyelenggaraan jasa konstruksi yang dilakukan di Indonesia oleh pengguna jasa dan penyedia jasa,
  • 7. 7 baik nasional maupun asing, wajib mematuhi seluruh ketentuan yang tercantum dalam Undang-undang tentang Jasa Konstruksi. BAB III Penutup 3.1.Kesimpulan Dengan adanya peraturan yang jelas dari pemerintah tentang sistem pengadaan barang/jasa dan pertanggung jawaban mutu bangunan konstruksi yang tertuang dalam Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 54 Tahun 2010 tentang Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah, Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 18 Tahun 1999 tentang Jasa Konstruksi, dan Keppres No. 80 Tahun 2003 tentang Pedoman Pelaksanaan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah jelas bahwa dalam setiap tahap pengadaan barang/jasa sudah diatur oleh pemerintah dengan tujuan agar tidak adanya kecurangan serta kerugian materi bagi pemerintah. 3.2.Saran Sebaiknya penyedia sistem pengadaan barang/jasa berpedoman pada peraturan tersebut agar mutu bangunan konstruksi terjamin dan negara tidak dirugikan. Dan tidak mencoba menyimpang dari peraturan tersebut dengan tujuan keuntungan pribadi maupun kelompok.
  • 8. 8 Daftar Pustaka  Keputusan Presiden No. 80 Tahun 2003 tentang Pedoman Pelaksanaan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah.  Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 54 Tahun 2010 tentang Pengadaan barang/Jasa Pemerintah.  Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 18 Tahun 1999 tentang Jasa Konstruksi.  Ikak G Patriastomo, Power Point, Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah Keppres 80 tahun 2003.  www.mukhsonrofi.wordpress.com/.../pedoman-pelaksanaan-pengadaan barang dan jasa pemerintah.