SlideShare a Scribd company logo
1 of 19
Sepuluh Elemen
Jurnalisme
Andreas Harsono
Yayasan Pantau
Bagaimana menulisnya?
Benarkah “Islam” tak
cocok dengan
demokrasi, selalu
diskriminasi
perempuan? Minoritas
non-Muslim dan LGBT?
Benarkah “bangsa
Indonesia” nama
samaran “bangsa
Jawa”?
Benarkah LGBT
penyakit dan menular?
Bagaimana menilai
pembubaran Hizbut
Tahrir 2017? Atau PKI
1966?
Bagaimana menilai
siapa sesat? Sunni?
Syiah? Ahmadiyah?
Gafatar?
Apakah ideologi,
agama, bisa dinodai?
Etnik Tionghoa
economic animal?
Apa yang buat praktisi
jurnalisme bisa dipercaya?
Setiap orang bias agama, ideologi, pendidikan, status sosial,
orientasi politik, etnik, kewarganegaraan bahkan pengalaman
pribadi?
Pilihan sudut pandang, sumber, kutipan juga bias?
Bagaimana menilai mutu media: New York Times, BBC,
Guardian, Asahi Shimbun, Al Jazeera?
Bagaimana menulis soal korupsi ketika pelaku memakai
sentimen etnik, agama, homophobia, misogini?
Buku pegangan
jurnalisme
• Bill Kovach (1932) wartawan New York Times,
kurator Nieman Foundation di Universitas Harvard.
• Tom Rosenstiel (1956) wartawan Los Angeles Times.
• Tiga tahun, wawancara 1,200 wartawan dan 300 lagi
dalam diskusi.
• Pada 2007, update dan revisi dimana mereka
tambah satu elemen pada sembilan elemen
jurnalisme. Ia menerangkan peranan warga dalam
jurnalisme, terutama lewat media sosial.
• Pada 2014, versi ketiga terbit dengan data-data
aktual. Pada 2021, versi keempat terbit dengan kata
pengantar baru. Versi keempat ada data soal
bagaimana jurnalisme gagal mencegah Donald
Trump jadi presiden.
1. Tujuan jurnalisme
beritakan kebenaran
• Kebenaran menurut siapa?
• Apakah berita = kebenaran?
• Apakah akurasi = kebenaran?
• Bagaimana dgn kebenaran agama?
• Kebenaran yang bukan debat filsafat atau agama
tapi kebenaran fungsional yg sehari2 diperlukan
masyarakat. Perhatikan jutaan perjanjian
internasional.
• Ibarat stalagmit, lapis demi lapis berita, hari demi
hari. Bisa revisi layaknya ilmu pengetahuan,
sejarah, dsb.
2. Loyalitas utama pada masyarakat
• Menempatkan loyalitas? Perusahaan?
Audience? Citizen?
• Praktisi punya tanggungjawab sosial
yang tak jarang melangkahi kepentingan
organisasi mereka. Ironisnya,
tanggungjawab itu sekaligus sumber
keberhasilan organisasi
• Segitiga media: audience, advertiser,
citizens.
• Menuntut pagar api dimana business
interest dipisahkan dgn interest
masyarakat
3. Esensi jurnalisme
adalah verifikasi
• Disiplin verifikasi bedakan jurnalisme dgn hiburan, propaganda, fiksi,
infotainment atau seni
• Tak setiap orang tahu standar verifikasi. Bagaimana caranya?
• “There is but one kind of unity possible in a world as diverse as ours.
It is unity of method, rather than aim; the unity of disciplined
experiment” – Walter Lippmann “Public Opinion” 1923
• Metode jurnalisme bisa objektif. Tapi objektifitas bukan tujuan.
Platform dari verifikasi
• Bersikap setransparan dan sejujur mungkin ttg metode
dan motivasi dalam liputan: nama lengkap, tujuan
wawancara, byline, email, Facebook, Whatsapp,
Instagram dst.
• Bersandar pada reportase sendiri. Sadari prinsip
“urutan sumber” dimana sumber pertama lebih bisa
diandalkan dari kedua dst.
• Bersikap rendah hati. Verifikasi perlu pikiran terbuka.
Pertanyaan yang baik mencerminkan keterbukaan
pikiran: kata tanya dari 5W 1H … bukan pertanyaan
tertutup dgn jawaban ya/tidak.
4. Wartawan harus
independen
• Wartawan harus bersikap independen thd orang2 yang mereka liput.
• Wartawan boleh punya opini. Namun fakta adalah suci. Mereka tetap dibilang wartawan walau
sikap jelas.
• Menjadi netral bukan prinsip dasar jurnalisme. Impartialitas dan objektifitas juga bukan.
• Bila wartawan menulis tentang sesuatu dan ikut jadi pemain, jangan lupa transparan dan jujur.
• Independensi dijunjung tinggi di atas identitas lain
5. Jurnalisme
memantau kekuasaan
 Jurnalisme harus memantau kekuasaan dan
menyambung lidah yang tertindas
 Ada tiga macam investigasi: investigasi orisinal,
investigation on investigation, interpretative
investigation
 Original investigative reporting - si wartawan
berhasil menunjukkan siapa salah, dalam satu
kejahatan publik, karya orisinal
 Perlu sangat hati-hati buat wartawan yang benar-
benar sudah berpengalaman. Tak dianjurkan buat
reporter kurcaci.
 Indonesia banyak inflasi “investigasi” a.l. Insert
Trans TV
6. Jurnalisme
sebagai forum publik
• Forum tercipta baik dari laporan, lewat
surat pembaca, talk show, kolom, social
media, hashtag dsb.
• Suratkabar awal bikin ruang tamu di mana
orang diskusi membicarakan liputan hari
itu.
• Teknologi baru bikin forum lebih bertenaga
a.l. chat room, siaran langsung, komentar,
debat lewat media social.
• Jurnalisme semu – menciptakan dikotomi
ketimbang kompromi dalam demokrasi,
miskin fakta.
7. Jurnalisme harus
memikat dan relevan
• Dua faktor sering dianggap dua hal
bertolakbelakang
• Memikat: info selebriti. Membosankan:
berita ekonomi
• 1977 cover Newsweek dan Time 31% diisi
gambar politisi dan 15% bintang film.
• 1997 mengalami penurunan 60% dalam
gambar politisi. 40% diisi bintang film.
• Infotainment? Sensasi? Seks? Kriminal?
• Peluang: narasi atau feature
8. Berita proporsional
dan komprehensif
• Ibarat penari telanjang dan pemain gitar. Mana tahan lama?
• Contoh: Berita protes anti-Amerika dan citra Islam ektrimis di
Indonesia pasca 9/11
• Pemilihan berita subjektif. Justru karena subjektif wartawan
harus ingat proporsional dalam menyajikan berita
• Ibarat sebuah peta, ada detail suatu blok, lengkap sebuah
kota
9. Mendengarkan
hati nurani
• Apakah ada demokrasi di ruang redaksi?
• Karena sifatnya a.l. deadline, harus ada
seseorang di puncak organisasi buat ambil
keputusan redaksional
• Editor harus bertanggungjawab terhadap
produk newsroom
• Tapi pintu harus senantiasa terbuka, harus
ada suasana demokratis, buat bilang tidak!
• Note: Perhatikan macam2 hukum soal
pencemaran nama baik di Indonesia a.l.
KUHP 310, 335, ITE
Criminal defamation
(tindakan pidana bukan perdata)
• Bedakan antara slander (lisan) dan libel (tertulis)
• KUHP tahun 1918 buatan Belanda: 35 pasal soal “pidana
pencemaran nama baik.” Maksimal penjara tujuh tahun.
• Sekarang ada 100 pasal lebih dgn hukuman maksimal
seumur hidup a.l. makar
• Misalnya: UU Internet, UU Pemilihan Presiden, UU
Pornografi, UU Pemilihan Daerah, PP 77 soal Logo Daerah,
MR5
• Idealnya, tak ada pidana terhadap pendapat orang tapi sudah
beberapa dasawarsa tak selesai debat soal pidana atau
perdata saja
• Dewan Pers bikin terobosan lewat MOU dengan Kapolri
khusus delik pers, diselesaikan lewat Dewan Pers lebih dulu.
• Ia tak meliputi media sosial, blog, email, komunikasi pribadi,
pers mahasiswa
15
UU Internet November 2016
• Tindakan pidana “… mendistribusikan, mentransmisikan
dan/atau memungkinkan informasi elektronik dapat
diakses“ berisi kebencian.
• Pencemaran nama baik jadi delik aduan, bukan delik
umum.
• Hukuman penjara max 4 tahun serta denda Rp 750 juta
• Ketentuan "right to be forgotten": Penyelenggara wajib
hapus konten atas permintaan orang yang bersangkutan
berdasarkan penetapan pengadilan.
• Pemerintah berwenang lakukan pemutusan akses atau
memerintahkan kepada penyelenggara
10. Kewajiban netizen
terhadap jurnalisme
• Perlu waktu 200 tahun sejak muncul mesin cetak hingga
terbentuk jurnalisme via suratkabar kuno
• Era digital banyak media dan banjir informasi: Google, You
Tube, Twitter, Facebook, Wordpress, Apple, Microsoft,
Whatsapp dst.
• Tiada penjaga gawang.
• Kita sedang berada dalam Revolusi Komunikasi.
• Jurnalisme memerlukan posisi yang sebanding dengan
perkembangan teknologi.
• Apa ada waktu cukup untuk internet dan jurnalisme?
• Warga punya hak terhadap informasi. Namun jurnalisme beda
dgn informasi, beda dgn hoax, berita palsu.
• Demokrasi dan jurnalisme lahir bersama-sama dan mereka
juga akan jatuh bersama-sama.
Blur: How to Know
What’s True in the Age
of Information Overload
• Ada delapan peran praktisi era internet:
• Authenticator
• Sense Maker
• Investigator
• Witness Bearer
• Empowerer
• Smart Aggregator
• Forum Organizer
• Role Model
Terima kasih
 Bill Kovach, ayah Muslim dan ibu
Kristen Albania, kelahiran East
Tennessee 1932
 Meliput civil movement pada
1950an dan 1960an, ikut bongkar
Watergate dari Boston
 Washington bureau chief dari The
New York Times, editor Atlanta
Journal-Constitution, kurator
Nieman Foundation, Universitas
Harvard, Committee of Concerned
Journalists, International
Consortium of Investigate
Journalists

More Related Content

Similar to Sepuluh Elemen Jurnalisme

Bab "Pers" Kewarganegaraan XII
Bab "Pers" Kewarganegaraan XIIBab "Pers" Kewarganegaraan XII
Bab "Pers" Kewarganegaraan XIINurul Annisa
 
Suara Pers, Suara Siapa?
Suara Pers, Suara Siapa?Suara Pers, Suara Siapa?
Suara Pers, Suara Siapa?Pindai Media
 
Syarifudin, dakwah melalui media cetak
Syarifudin, dakwah melalui media cetakSyarifudin, dakwah melalui media cetak
Syarifudin, dakwah melalui media cetakSyarifudin Amq
 
Syarifudin, dakwah melalui media cetak
Syarifudin, dakwah melalui media cetakSyarifudin, dakwah melalui media cetak
Syarifudin, dakwah melalui media cetakSyarifudin Amq
 
Peranan Pers (Kelompok 4 SMANSA KOTIM)
Peranan Pers (Kelompok 4 SMANSA KOTIM)Peranan Pers (Kelompok 4 SMANSA KOTIM)
Peranan Pers (Kelompok 4 SMANSA KOTIM)Princa Karim
 
Pengantar Komunikasi Politik
Pengantar Komunikasi PolitikPengantar Komunikasi Politik
Pengantar Komunikasi PolitikBaban Sarbana
 
Rembug Nasional: Pelanggaran Kebebasan Berpendapat dan Berekspresi di Internet
Rembug Nasional: Pelanggaran Kebebasan Berpendapat dan Berekspresi di InternetRembug Nasional: Pelanggaran Kebebasan Berpendapat dan Berekspresi di Internet
Rembug Nasional: Pelanggaran Kebebasan Berpendapat dan Berekspresi di InternetIsmail Fahmi
 
Kelas Jurnalistik Gmni Fisip Undip 2021: Dasar Jurnalistik (23 April 2021)
Kelas Jurnalistik Gmni Fisip Undip 2021: Dasar Jurnalistik (23 April 2021)Kelas Jurnalistik Gmni Fisip Undip 2021: Dasar Jurnalistik (23 April 2021)
Kelas Jurnalistik Gmni Fisip Undip 2021: Dasar Jurnalistik (23 April 2021)DPK GmnI FISIP Undip
 
Sembilan elemen jurnalisme
Sembilan elemen jurnalismeSembilan elemen jurnalisme
Sembilan elemen jurnalismebahanamahasiswa
 
Media Online dan Inspiring Journalism
Media Online dan Inspiring JournalismMedia Online dan Inspiring Journalism
Media Online dan Inspiring JournalismYudha P Sunandar
 
PAPARAN PENGENALAN PUBLIKASI LINGKUP INSTANSI.pptx
PAPARAN PENGENALAN PUBLIKASI LINGKUP INSTANSI.pptxPAPARAN PENGENALAN PUBLIKASI LINGKUP INSTANSI.pptx
PAPARAN PENGENALAN PUBLIKASI LINGKUP INSTANSI.pptxYosiDianEkoPrasetyo1
 

Similar to Sepuluh Elemen Jurnalisme (20)

Bab "Pers" Kewarganegaraan XII
Bab "Pers" Kewarganegaraan XIIBab "Pers" Kewarganegaraan XII
Bab "Pers" Kewarganegaraan XII
 
Taqiya m 12 ipa1 pers_pkn
Taqiya m 12 ipa1 pers_pknTaqiya m 12 ipa1 pers_pkn
Taqiya m 12 ipa1 pers_pkn
 
Suara Pers, Suara Siapa?
Suara Pers, Suara Siapa?Suara Pers, Suara Siapa?
Suara Pers, Suara Siapa?
 
Syarifudin, dakwah melalui media cetak
Syarifudin, dakwah melalui media cetakSyarifudin, dakwah melalui media cetak
Syarifudin, dakwah melalui media cetak
 
Syarifudin, dakwah melalui media cetak
Syarifudin, dakwah melalui media cetakSyarifudin, dakwah melalui media cetak
Syarifudin, dakwah melalui media cetak
 
Pengantar jurnalistik
Pengantar jurnalistikPengantar jurnalistik
Pengantar jurnalistik
 
Menjadi Jurnalis
Menjadi JurnalisMenjadi Jurnalis
Menjadi Jurnalis
 
Peranan Pers (Kelompok 4 SMANSA KOTIM)
Peranan Pers (Kelompok 4 SMANSA KOTIM)Peranan Pers (Kelompok 4 SMANSA KOTIM)
Peranan Pers (Kelompok 4 SMANSA KOTIM)
 
Pengantar Komunikasi Politik
Pengantar Komunikasi PolitikPengantar Komunikasi Politik
Pengantar Komunikasi Politik
 
Rembug Nasional: Pelanggaran Kebebasan Berpendapat dan Berekspresi di Internet
Rembug Nasional: Pelanggaran Kebebasan Berpendapat dan Berekspresi di InternetRembug Nasional: Pelanggaran Kebebasan Berpendapat dan Berekspresi di Internet
Rembug Nasional: Pelanggaran Kebebasan Berpendapat dan Berekspresi di Internet
 
Pers
PersPers
Pers
 
Kelas Jurnalistik Gmni Fisip Undip 2021: Dasar Jurnalistik (23 April 2021)
Kelas Jurnalistik Gmni Fisip Undip 2021: Dasar Jurnalistik (23 April 2021)Kelas Jurnalistik Gmni Fisip Undip 2021: Dasar Jurnalistik (23 April 2021)
Kelas Jurnalistik Gmni Fisip Undip 2021: Dasar Jurnalistik (23 April 2021)
 
Sembilan elemen jurnalisme
Sembilan elemen jurnalismeSembilan elemen jurnalisme
Sembilan elemen jurnalisme
 
Dasar dasar jurnalistik
Dasar dasar jurnalistikDasar dasar jurnalistik
Dasar dasar jurnalistik
 
Media Online dan Inspiring Journalism
Media Online dan Inspiring JournalismMedia Online dan Inspiring Journalism
Media Online dan Inspiring Journalism
 
PAPARAN PENGENALAN PUBLIKASI LINGKUP INSTANSI.pptx
PAPARAN PENGENALAN PUBLIKASI LINGKUP INSTANSI.pptxPAPARAN PENGENALAN PUBLIKASI LINGKUP INSTANSI.pptx
PAPARAN PENGENALAN PUBLIKASI LINGKUP INSTANSI.pptx
 
Pmii dalam perang asimetris
Pmii dalam perang asimetrisPmii dalam perang asimetris
Pmii dalam perang asimetris
 
Sejarah pers
Sejarah persSejarah pers
Sejarah pers
 
Media massa atau pers
Media massa atau persMedia massa atau pers
Media massa atau pers
 
Pers di indonesia
Pers di indonesiaPers di indonesia
Pers di indonesia
 

More from Andreas Harsono

Diskriminasi dan Perundungan Wajib Jilbab di Indonesia.pptx
Diskriminasi dan Perundungan Wajib Jilbab di Indonesia.pptxDiskriminasi dan Perundungan Wajib Jilbab di Indonesia.pptx
Diskriminasi dan Perundungan Wajib Jilbab di Indonesia.pptxAndreas Harsono
 
Jurnalisme Sastrawi dan Investigasi 2023.pptx
Jurnalisme Sastrawi dan Investigasi 2023.pptxJurnalisme Sastrawi dan Investigasi 2023.pptx
Jurnalisme Sastrawi dan Investigasi 2023.pptxAndreas Harsono
 
Tiga Struktur dalam Jurnalisme.pptx
Tiga Struktur dalam Jurnalisme.pptxTiga Struktur dalam Jurnalisme.pptx
Tiga Struktur dalam Jurnalisme.pptxAndreas Harsono
 
Internet Membawa Jurnalisme ke Revolusi Komunikasi
Internet Membawa Jurnalisme ke Revolusi Komunikasi Internet Membawa Jurnalisme ke Revolusi Komunikasi
Internet Membawa Jurnalisme ke Revolusi Komunikasi Andreas Harsono
 
Kisah kemanusiaan dan tantangan organisasi kemanusiaan
Kisah kemanusiaan dan tantangan organisasi kemanusiaanKisah kemanusiaan dan tantangan organisasi kemanusiaan
Kisah kemanusiaan dan tantangan organisasi kemanusiaanAndreas Harsono
 
Religious Minorities under Rising Discriminations and Violence in Indonesia
Religious Minorities under Rising Discriminations and Violence in IndonesiaReligious Minorities under Rising Discriminations and Violence in Indonesia
Religious Minorities under Rising Discriminations and Violence in IndonesiaAndreas Harsono
 
Bagaimana meliput kekerasan agama, etnik dan nasionalisme
Bagaimana meliput kekerasan agama, etnik dan nasionalismeBagaimana meliput kekerasan agama, etnik dan nasionalisme
Bagaimana meliput kekerasan agama, etnik dan nasionalismeAndreas Harsono
 
Apa itu investigative reporting
Apa itu investigative reportingApa itu investigative reporting
Apa itu investigative reportingAndreas Harsono
 
Bagaimana John Hersey Meliput dan Menulis "Hiroshima"
Bagaimana John Hersey Meliput dan Menulis "Hiroshima"Bagaimana John Hersey Meliput dan Menulis "Hiroshima"
Bagaimana John Hersey Meliput dan Menulis "Hiroshima"Andreas Harsono
 

More from Andreas Harsono (11)

Diskriminasi dan Perundungan Wajib Jilbab di Indonesia.pptx
Diskriminasi dan Perundungan Wajib Jilbab di Indonesia.pptxDiskriminasi dan Perundungan Wajib Jilbab di Indonesia.pptx
Diskriminasi dan Perundungan Wajib Jilbab di Indonesia.pptx
 
Jurnalisme Sastrawi dan Investigasi 2023.pptx
Jurnalisme Sastrawi dan Investigasi 2023.pptxJurnalisme Sastrawi dan Investigasi 2023.pptx
Jurnalisme Sastrawi dan Investigasi 2023.pptx
 
Perkakas Menulis.pptx
Perkakas Menulis.pptxPerkakas Menulis.pptx
Perkakas Menulis.pptx
 
Tiga Struktur dalam Jurnalisme.pptx
Tiga Struktur dalam Jurnalisme.pptxTiga Struktur dalam Jurnalisme.pptx
Tiga Struktur dalam Jurnalisme.pptx
 
Writing Tools
Writing ToolsWriting Tools
Writing Tools
 
Internet Membawa Jurnalisme ke Revolusi Komunikasi
Internet Membawa Jurnalisme ke Revolusi Komunikasi Internet Membawa Jurnalisme ke Revolusi Komunikasi
Internet Membawa Jurnalisme ke Revolusi Komunikasi
 
Kisah kemanusiaan dan tantangan organisasi kemanusiaan
Kisah kemanusiaan dan tantangan organisasi kemanusiaanKisah kemanusiaan dan tantangan organisasi kemanusiaan
Kisah kemanusiaan dan tantangan organisasi kemanusiaan
 
Religious Minorities under Rising Discriminations and Violence in Indonesia
Religious Minorities under Rising Discriminations and Violence in IndonesiaReligious Minorities under Rising Discriminations and Violence in Indonesia
Religious Minorities under Rising Discriminations and Violence in Indonesia
 
Bagaimana meliput kekerasan agama, etnik dan nasionalisme
Bagaimana meliput kekerasan agama, etnik dan nasionalismeBagaimana meliput kekerasan agama, etnik dan nasionalisme
Bagaimana meliput kekerasan agama, etnik dan nasionalisme
 
Apa itu investigative reporting
Apa itu investigative reportingApa itu investigative reporting
Apa itu investigative reporting
 
Bagaimana John Hersey Meliput dan Menulis "Hiroshima"
Bagaimana John Hersey Meliput dan Menulis "Hiroshima"Bagaimana John Hersey Meliput dan Menulis "Hiroshima"
Bagaimana John Hersey Meliput dan Menulis "Hiroshima"
 

Sepuluh Elemen Jurnalisme

  • 2. Bagaimana menulisnya? Benarkah “Islam” tak cocok dengan demokrasi, selalu diskriminasi perempuan? Minoritas non-Muslim dan LGBT? Benarkah “bangsa Indonesia” nama samaran “bangsa Jawa”? Benarkah LGBT penyakit dan menular? Bagaimana menilai pembubaran Hizbut Tahrir 2017? Atau PKI 1966? Bagaimana menilai siapa sesat? Sunni? Syiah? Ahmadiyah? Gafatar? Apakah ideologi, agama, bisa dinodai? Etnik Tionghoa economic animal?
  • 3. Apa yang buat praktisi jurnalisme bisa dipercaya? Setiap orang bias agama, ideologi, pendidikan, status sosial, orientasi politik, etnik, kewarganegaraan bahkan pengalaman pribadi? Pilihan sudut pandang, sumber, kutipan juga bias? Bagaimana menilai mutu media: New York Times, BBC, Guardian, Asahi Shimbun, Al Jazeera? Bagaimana menulis soal korupsi ketika pelaku memakai sentimen etnik, agama, homophobia, misogini?
  • 4. Buku pegangan jurnalisme • Bill Kovach (1932) wartawan New York Times, kurator Nieman Foundation di Universitas Harvard. • Tom Rosenstiel (1956) wartawan Los Angeles Times. • Tiga tahun, wawancara 1,200 wartawan dan 300 lagi dalam diskusi. • Pada 2007, update dan revisi dimana mereka tambah satu elemen pada sembilan elemen jurnalisme. Ia menerangkan peranan warga dalam jurnalisme, terutama lewat media sosial. • Pada 2014, versi ketiga terbit dengan data-data aktual. Pada 2021, versi keempat terbit dengan kata pengantar baru. Versi keempat ada data soal bagaimana jurnalisme gagal mencegah Donald Trump jadi presiden.
  • 5. 1. Tujuan jurnalisme beritakan kebenaran • Kebenaran menurut siapa? • Apakah berita = kebenaran? • Apakah akurasi = kebenaran? • Bagaimana dgn kebenaran agama? • Kebenaran yang bukan debat filsafat atau agama tapi kebenaran fungsional yg sehari2 diperlukan masyarakat. Perhatikan jutaan perjanjian internasional. • Ibarat stalagmit, lapis demi lapis berita, hari demi hari. Bisa revisi layaknya ilmu pengetahuan, sejarah, dsb.
  • 6. 2. Loyalitas utama pada masyarakat • Menempatkan loyalitas? Perusahaan? Audience? Citizen? • Praktisi punya tanggungjawab sosial yang tak jarang melangkahi kepentingan organisasi mereka. Ironisnya, tanggungjawab itu sekaligus sumber keberhasilan organisasi • Segitiga media: audience, advertiser, citizens. • Menuntut pagar api dimana business interest dipisahkan dgn interest masyarakat
  • 7. 3. Esensi jurnalisme adalah verifikasi • Disiplin verifikasi bedakan jurnalisme dgn hiburan, propaganda, fiksi, infotainment atau seni • Tak setiap orang tahu standar verifikasi. Bagaimana caranya? • “There is but one kind of unity possible in a world as diverse as ours. It is unity of method, rather than aim; the unity of disciplined experiment” – Walter Lippmann “Public Opinion” 1923 • Metode jurnalisme bisa objektif. Tapi objektifitas bukan tujuan.
  • 8. Platform dari verifikasi • Bersikap setransparan dan sejujur mungkin ttg metode dan motivasi dalam liputan: nama lengkap, tujuan wawancara, byline, email, Facebook, Whatsapp, Instagram dst. • Bersandar pada reportase sendiri. Sadari prinsip “urutan sumber” dimana sumber pertama lebih bisa diandalkan dari kedua dst. • Bersikap rendah hati. Verifikasi perlu pikiran terbuka. Pertanyaan yang baik mencerminkan keterbukaan pikiran: kata tanya dari 5W 1H … bukan pertanyaan tertutup dgn jawaban ya/tidak.
  • 9. 4. Wartawan harus independen • Wartawan harus bersikap independen thd orang2 yang mereka liput. • Wartawan boleh punya opini. Namun fakta adalah suci. Mereka tetap dibilang wartawan walau sikap jelas. • Menjadi netral bukan prinsip dasar jurnalisme. Impartialitas dan objektifitas juga bukan. • Bila wartawan menulis tentang sesuatu dan ikut jadi pemain, jangan lupa transparan dan jujur. • Independensi dijunjung tinggi di atas identitas lain
  • 10. 5. Jurnalisme memantau kekuasaan  Jurnalisme harus memantau kekuasaan dan menyambung lidah yang tertindas  Ada tiga macam investigasi: investigasi orisinal, investigation on investigation, interpretative investigation  Original investigative reporting - si wartawan berhasil menunjukkan siapa salah, dalam satu kejahatan publik, karya orisinal  Perlu sangat hati-hati buat wartawan yang benar- benar sudah berpengalaman. Tak dianjurkan buat reporter kurcaci.  Indonesia banyak inflasi “investigasi” a.l. Insert Trans TV
  • 11. 6. Jurnalisme sebagai forum publik • Forum tercipta baik dari laporan, lewat surat pembaca, talk show, kolom, social media, hashtag dsb. • Suratkabar awal bikin ruang tamu di mana orang diskusi membicarakan liputan hari itu. • Teknologi baru bikin forum lebih bertenaga a.l. chat room, siaran langsung, komentar, debat lewat media social. • Jurnalisme semu – menciptakan dikotomi ketimbang kompromi dalam demokrasi, miskin fakta.
  • 12. 7. Jurnalisme harus memikat dan relevan • Dua faktor sering dianggap dua hal bertolakbelakang • Memikat: info selebriti. Membosankan: berita ekonomi • 1977 cover Newsweek dan Time 31% diisi gambar politisi dan 15% bintang film. • 1997 mengalami penurunan 60% dalam gambar politisi. 40% diisi bintang film. • Infotainment? Sensasi? Seks? Kriminal? • Peluang: narasi atau feature
  • 13. 8. Berita proporsional dan komprehensif • Ibarat penari telanjang dan pemain gitar. Mana tahan lama? • Contoh: Berita protes anti-Amerika dan citra Islam ektrimis di Indonesia pasca 9/11 • Pemilihan berita subjektif. Justru karena subjektif wartawan harus ingat proporsional dalam menyajikan berita • Ibarat sebuah peta, ada detail suatu blok, lengkap sebuah kota
  • 14. 9. Mendengarkan hati nurani • Apakah ada demokrasi di ruang redaksi? • Karena sifatnya a.l. deadline, harus ada seseorang di puncak organisasi buat ambil keputusan redaksional • Editor harus bertanggungjawab terhadap produk newsroom • Tapi pintu harus senantiasa terbuka, harus ada suasana demokratis, buat bilang tidak! • Note: Perhatikan macam2 hukum soal pencemaran nama baik di Indonesia a.l. KUHP 310, 335, ITE
  • 15. Criminal defamation (tindakan pidana bukan perdata) • Bedakan antara slander (lisan) dan libel (tertulis) • KUHP tahun 1918 buatan Belanda: 35 pasal soal “pidana pencemaran nama baik.” Maksimal penjara tujuh tahun. • Sekarang ada 100 pasal lebih dgn hukuman maksimal seumur hidup a.l. makar • Misalnya: UU Internet, UU Pemilihan Presiden, UU Pornografi, UU Pemilihan Daerah, PP 77 soal Logo Daerah, MR5 • Idealnya, tak ada pidana terhadap pendapat orang tapi sudah beberapa dasawarsa tak selesai debat soal pidana atau perdata saja • Dewan Pers bikin terobosan lewat MOU dengan Kapolri khusus delik pers, diselesaikan lewat Dewan Pers lebih dulu. • Ia tak meliputi media sosial, blog, email, komunikasi pribadi, pers mahasiswa 15
  • 16. UU Internet November 2016 • Tindakan pidana “… mendistribusikan, mentransmisikan dan/atau memungkinkan informasi elektronik dapat diakses“ berisi kebencian. • Pencemaran nama baik jadi delik aduan, bukan delik umum. • Hukuman penjara max 4 tahun serta denda Rp 750 juta • Ketentuan "right to be forgotten": Penyelenggara wajib hapus konten atas permintaan orang yang bersangkutan berdasarkan penetapan pengadilan. • Pemerintah berwenang lakukan pemutusan akses atau memerintahkan kepada penyelenggara
  • 17. 10. Kewajiban netizen terhadap jurnalisme • Perlu waktu 200 tahun sejak muncul mesin cetak hingga terbentuk jurnalisme via suratkabar kuno • Era digital banyak media dan banjir informasi: Google, You Tube, Twitter, Facebook, Wordpress, Apple, Microsoft, Whatsapp dst. • Tiada penjaga gawang. • Kita sedang berada dalam Revolusi Komunikasi. • Jurnalisme memerlukan posisi yang sebanding dengan perkembangan teknologi. • Apa ada waktu cukup untuk internet dan jurnalisme? • Warga punya hak terhadap informasi. Namun jurnalisme beda dgn informasi, beda dgn hoax, berita palsu. • Demokrasi dan jurnalisme lahir bersama-sama dan mereka juga akan jatuh bersama-sama.
  • 18. Blur: How to Know What’s True in the Age of Information Overload • Ada delapan peran praktisi era internet: • Authenticator • Sense Maker • Investigator • Witness Bearer • Empowerer • Smart Aggregator • Forum Organizer • Role Model
  • 19. Terima kasih  Bill Kovach, ayah Muslim dan ibu Kristen Albania, kelahiran East Tennessee 1932  Meliput civil movement pada 1950an dan 1960an, ikut bongkar Watergate dari Boston  Washington bureau chief dari The New York Times, editor Atlanta Journal-Constitution, kurator Nieman Foundation, Universitas Harvard, Committee of Concerned Journalists, International Consortium of Investigate Journalists