Dokumen tersebut membahas tentang keberadaan Allah tanpa tempat dan arah berdasarkan dalil-dalil Al-Qur'an dan hadis. Disebutkan bahwa Allah tidak menyerupai makhluk-Nya dan tidak memerlukan tempat atau arah karena Dia ada sebelum keberadaan segala sesuatu. Akal dapat menerima bahwa Allah ada tanpa atribut-atribut yang melekat pada makhluk.
3. Allah Dzat Pencipta alam semesta
Bukti wujudnya Allah Dalil al-Qur’an
Hudutsu al-’alam
(Wujud / adanya alam
semesta diawali
dengan tiada).
َقَلَخ ىِذَّال ُ َّاّللِت َـوَمَّسال
ْيَب اَم َو َض ْرَألا َوىِف اَمُهَن
َّاميَأ ِةَّتِس
ََّْأ ْا ْوَرَي ْمَل َوَأَّال َ َّاّللَقَلَخ ىِذ
ْرَألا َو ِت َـوَمَّسالَضٌرِداَق
ِم َقُلْخَي َْأ ىَلَعْمُهَلْْثُقَْلخَل
ْرَألا َو ِت َـوَمَّسالُرَبـَُْأ ِض
ِاسَّنال ِقَْلخ ِْْم[غافر:57]
4. Dalil Allah Ada Tanpa Tempat dan Arah
Keterangan Dalil al-Qur’an
Ayat ini sangat tegas
dalam menjelaskan
kesucian Allah dari
menyerupai apapun.
Allah tidak
menyerupai makhluk-
Nya dari aspek
apapun. Allah tidak
butuh tempat dan
arah yang
menentukannya.
ِهِلْثِمَك َسْيَلءْيَش.(الشورى:
11.)
Tidak ada sesuatupun
yang serupa dengan
Dia. (Allah).
(QS. Al-Syura : 11).
5. Dalil Allah Ada Tanpa Tempat dan Arah
Sayyidina Ali bin Abi
Thalib karramallaahu
wajhah berkata:
Allah SWT itu ada sebelum
adanya tempat. Dan
keberadaan Allah sekarang
seperti keberadaan-Nya
sebelum adanya tempat.
(al-Imam Abu Manshur al-
Baghdadi, al-Farqu Bayna
al-Firaq, 256).
هللا كرمطالب أيب بن علي سيدان قال
وجهه:
َوُهَو َناَكَم َالَو ُهللا َناَكَلَع اَم َلىَع َنآلْاِهْي
َناَك( .الفرق ،البغدادي منصور أبوبني
،الفرق256.)
6. Dalil Allah Ada Tanpa Tempat dan Arah
Oleh karena itu,
mustahil Allah SWT
menyerupai makhluk
yang mempunyai roh
seperti manusia, jin,
Malaikat dan lain-lain
Allah juga mustahil
menyerupai benda-
benda padat (jamad),
baik benda yang ada
di atas, maupun yang
ada di bawah.
ْيَش ِهِلْثِمَك َسْيَلء.(الشورى:11.)
Tidak ada sesuatupun yang
serupa dengan Dia. (QS. Al-
Syura : 11).
Ayat tersebut menjadi dalil
sifat Allah, mukhalafatuhu lil-
hawadits (Allah tidak
menyerupai makhluk-
makhluk-Nya).
Sifat ini termasuk sifat
salbiyyah, yaitu sifat yang
menafikan sifat-sifat yang
tidak layak bagi Allah
7. Makhluk Terbagi Menjadi Dua
1. Benda (A’yan/)أعيان 2. Sifat Benda (A’radh/)اعراض
Benda terbagi menjadi dua:
Pertama, al-jauhar al-fard,
yaitu benda yang tidak dapat
terbagi lagi karena telah
mencapai batas terkecil
Kedua, jisim, benda yang
dapat terbagi menjadi
bagian-bagian
Sifat benda seperti bergerak,
diam, naik, turun, bertempat,
berarah, berubah,
bersemayam, berdiri, duduk
dan lain sebagainya
8. Jisim Terbagi menjadi Dua
Pertama, benda
lathif, yaitu sesuatu
yang tidak dapat
dipegang oleh
tangan seperti
cahaya, kegelapan,
roh, angin dan
sebagainya.
Kedua, benda katsif,
yaitu sesuatu yang
dapat dipegang oleh
tangan seperti
manusia, tanah,
benda-benda padat
dan lain sebagainya.
9. ءْيَش ِهِلْثِمَك َسْيَل.(الشورى:11.)
Ayat di atas menegaskan kepada kita bahwa Allah
tidak menyerupai makhluk-Nya.
Sudah barang tentu Allah itu bukan al-jauhar al-fard
Bukan benda lathif dan bukan pula benda katsif.
Dan tentu saja Allah tidak boleh disifati dengan sifat-
sifat benda seperti diam, bergerak, bertempat dan
lainnya.
Ayat tersebut di atas cukup sebagai dalil bahwa Allah
ada tanpa tempat dan tanpa arah
10. ءْيَش ِهِلْثِمَك َسْيَل.(الشورى:11.)
Seandainya Allah mempunyai tempat dan arah, tentu
akan banyak yang serupa / sama dengan Allah
Karena dengan demikian Allah mempunyai dimensi
(panjang, lebar dan kedalaman)
Sedangkan sesuatu yang mempunyai dimensi, maka ia
adalah makhluk (sesuatu yang diciptakan) yang
membutuhkan kepada yang menciptakannya dalam
dimensi tersebut.
11. Mungkinkah Akal Menerima, Allah
Ada tanpa tempat dan arah?
َق اَمُهْنَع ُهللا َيِضَر ٍْنيَصُح ِنْب َناَرْمِع ْنَعِهللا ُلْوُسَر َالَق َال:ْنُكَي ََْلَو ُهللا َناَك
ُهُرْيَغ ءْيَش( .البخاري اهور2953.)
Imran bin Hushain radhiyallahu 'anhuma berkata,
"Rasulullah bersabda, "Allah ada pada azal
(keberadaan tanpa permulaan) dan belum ada
sesuatupun selain-Nya." (HR. al-Bukhari : 2953).
Hadits di atas memberikan penjelasan, bahwa Allah
itu ada pada azal (keberadaan tanpa permulaan),
ketika tidak ada sesuatu apapun selain-Nya,
sepertiangin, cahaya, kegelapan, Arsy, langit, manusia,
jin, Malaikat, waktu, tempat dan arah
12. Mungkinkah Akal Menerima, Allah
Ada tanpa tempat dan arah?
Dengan demikian berarti Allah itu ada sebelum
terciptanya tempat dan arah
Allah juga tidak berubah dari wujud yang semula,
yakni tetap ada tanpa tempat dan arah, karena
berubah adalah ciri dari sesuatu yang baru (makhluk)
Sekarang apabila akal dapat menerima bahwa Allah
ada sebelum terciptanya tempat dan arah, maka tentu
saja akal dapat menerimaa wujud-Nya Allah tanpa
tempat dan arah setelah terciptanya tempat dan arah
Dan hal ini bukan termasuk penafian atas wujudnya
Allah
13. Mungkinkah Akal Menerima, Allah
Ada tanpa tempat dan arah?
Al-Imam al-Hafizh al-Baihaqi mengatakan:
Sebagian sahabat kami dalam menafikan tempat bagi
Allah, mengambil dalil dari hadits:
ال ينَع ُهْنَع ُهللا َييضَر َةَرْيَرُه ْيَِبأ ْنَعِّييَّبنَالَق:َف ُرياهَّظال َتْنأَسْيَل
ُد َسْيَلَف ُنياطَْبلا َتْنَأَو ٌءْيَش َكَقْوَفٌءْيَش َكَنو.(مسلم اهور4888.)
Abu Hurairah meriwayatkan dari Nabi , yang bersabda,
"Engkaulah al-Zhahir (yang segala sesuatu menunjukkan
akan ada-Nya), tidak ada sesuatu di atas-Mu. Dan
Engkaulah al-Bathin (yang tidak dapat dibayangkan), tidak
ada sesuatu di bawah-Mu.”
Jika tidak ada sesuatu di atas-Nya dan tidak ada sesuatu di
bawah-Nya, sudah barang tentu Dia tidak bertempat.
14. Mengapa Allah Menciptakan Arasy?
Sayidina Ali bin Abi Thalib radhiyallahu 'anhu berkata:
اًارَهْظِإ َشْرَعْلا َقَلَخ َهللا َّنِإَّتَي ََْلَو ِهِتَرْدُقِلًاانَكَم ُهْذِخ
ِهِاتَذِل.(ص ،الفرق بني الفرق ،البغدادي منصور ابو اإلمام/256.)
Sesungguhnya Allah menciptakan Arsy (makhluk
Allah yang paling besar) untuk menampakkan
kekuasaan-Nya, bukan untuk menjadikannya tempat
bagi Dzat-Nya.
15. ASWAJA sejak generasi salaf
Keyakinan bahwa wujudnya Allah tanpa tempat dan arah, adalah
kesepakatan Ahlussunnah Wal-Jama'ah sejak generasi salaf yang saleh
Al-Imam Abu Ja'far al-Thahawi berkata dalam al-'Aqidah al-
Thahawiyyah:
َاَلَعَت(ُهللا ْيِنْعَي)اَغْلاَو يدْوُدُْْلا ينَعَل ياتَوَدَألْاَو يانَكْرَألْاَو يتََييهْييوََْت
ياتَعَدَتْبُْملا يريائَسَك ُّتِّ
يالس ُاتَهيْْلا.
Maha suci Allah dari batas-batas (bentuk kecil maupun besar, sehingga
Allah tidak mempunyai ukuran sama sekali), batas akhir, sisi-sisi,
anggota badan yang besar (seperti tangan, wajah dan anggota badan
lainnya) maupun anggota badan yang kecil (seperti mulut, lidah, anak
lidah, hidung, telinga dan lainnya), Dia tidak diliputi oleh satu
maupun enam arah penjuru (atas, bawah, kanan, kiri, depan dan
belakang), tidak seperti makhluk-Nya yang diliputi enam arah penjuru
tersebut.
16. Ijma’ Ulama Sejak Generasi Sahabat
Al-Imam Abu Manshur al-Baghdadi juga mengatakan:
يوََْي َل ُهَّنَأ َلىَع اْوُعََْْجأَوْييرََْي َلَو ٌناَكَم يهْيٌناَمَز يهْيَلَع.
(،الفرق بني الفرق256.)
Ahlussunnah Wal-Jama'ah juga bersepakat, bahwa
Allah itu tidak diliputi oleh tempat dan tidak dilalui
oleh zaman.