SlideShare a Scribd company logo
1 of 3
Teks Eksplanasi (Sosial)
Proses Terbentuknya Kelompok Pergunjingan
dalam
Interaksi Sosial
Pergunjingan merupakan bagian dari kehidupan sosial manusia sebagai sarana untuk
meluapkan kekecewaan seseorang dalam interaksi sosialnya. Pergunjingan tidak diciptakan
untuk mencari solusi, karena mereka hanya sekadar menyampaikan kepenatan sosial. Ruang
gunjing selalu tercipta bahkan menjadi rutinitas. Dalam pergunjingan terpendam hasrat dan
kepuasan ketika bisa mengorek aib kehidupan orang lain, termasuk menikmati kehancuran orang
lain dalam interaksi sosial. Umumnya setiap agama mengutuk perbuatan bergunjing ini. Di masa
ini, kita kadang menyebutnya dengan pembunuhan karakter. Sebenarnya, mengapa dan
bagaimana pergunjingan itu dapat terjadi dalam kehidupan sosial?
Salah satu penyebab menjamurnya kelompok pergunjingan dalam interaksi sosial adalah
adanya pikiran menganggur yang tidak mendapat pekerjaan tepat. Kondisi yang demikian, akan
mendorong interaksi antar manusia untuk saling menjejali pekerjaan pikiran berupa gunjingan
aib orang lain, akibat dari kelebihan energi pikirannya.
Pergunjingan terjadi begitu saja, tanpa ada sponsor dan moderator. Dalam kesehariannya,
manusia saling berbicara tentang berbagai hal ringan. Seperti sekadar berbasa-basi dan bertukar
canda. Hal itu memiliki dampak positif yang sangat besar dalam interaksi sosial manusia. Di
dalam hubungan pertemanan misalnya, hal yang demikian dapat mempererat keakraban dan
kehangatan satu sama lain. Namun, segala sesuatu yang berlebihan pasti akan berdampak
negatif. Ketika seseorang telah merasakan kekecewaan pada objek yang sama dengan orang lain,
mereka akan dengan mudah membentuk kelompok sosial yang tujuannya adalah sebagai wahana
pencurahan atas kekecewaannya tadi. Kelompok tersebut disebut kelompok pergunjingan.
Setelah terbentuk kelompok pergunjingan atas dasar perasaan senasib sepenanggungan
tersebut, individu secara personal akan mengungkapkan rasa kekecewaannya dengan rinci tanpa
ada yang tertinggal. Masing-masing individu akan saling menyetujui, meyakinkan, dan
mengiyakan semua hal yang mereka anggap benar dalam forum pembicaraan tidak resmi itu. Di
sini, ruang gunjing sangat memberi dampak positif bagi si pelaku pergunjingan, karena secara
tidak langsung dapat meringankan kepenatan sosial.
Dengan demikian, pergunjingan terjadi dengan diawali adanya pikiran yang menganggur.
Kemudian terjadi interaksi sosial yang didukung perasaan senasib sepenanggungan atas dasar
kekecewaan yang sama, serta sikap egois yang akan mendorong terbentuknya interaksi sosial
antar manusia untuk saling menjejali pikiran masing-masing dengan berupa gunjingan aib orang
lain.
Teks Eksplanasi Gunung Meletus
Setelah meletusnya Gunung Sinabung di Dataran Tinggi Karo, Kabupaten Karo,
Sumatera Utara, kini giliran Gunung Kelud di Kabupaten Kediri, Jawa Timur mengeluarkan
laharnya. Gunung Sinabung telah 'mendahului' sejak bulan September 2013 sedangkan Gunung
Kelud baru meletus Kamis (13/2) pukul 22:50 WIB. Letusan Gunung Kelud diikuti dengan
semburan lava dan kilatan petir. Salah satu warga Pare, Kabupaten Kediri, Anita Erie, mengaku
rumahnya sedang terkena hujan kerikil. Padahal, jarak sumber letusan ke rumahnya sekitar 25
kilometer. Hal itu menandakan erupsi Gunung Kelud sangat kuat memuntahkan segala isi dalam
perut bumi. Pihak berwenang telah membatasi jarak agar masyarakat tidak mendekati dan
menjauhi zona berbahaya namun dampak yang juga terasa adalah munculnya hujan abu vulkanik
hingga puluhan kilometer dari lokasi. Bagaimana sebenarnya sebuah gunung dapat meletus
(erupsi)?
Contoh Teks Eksplanasi Gunung Meletus
Kerak bumi adalah lapisan tipis batuan padat (10 hingga 70 Km) yang mengambang di lapisan
lebih tebal dari batuan cair, mantel, di mana batu berada pada suhu 1100-1200° C di lapisan
paling dangkal dan lebih panas dan semakin panas dengan meningkatnya kedalaman. Batuan cair
ini adalah cairan magma yang keluar dari gunung berapi pada permukaan kerak bumi dan
menjadi batu lava ketika membeku.
Kerak bumi memberikan sebuah tekanan besar pada mantel magma yang cenderung terhadap
keuntungan pada setiap titik lemah yang berada di atas kerak bumi, yang terbentuk oleh beberapa
patahan, untuk naik dan keluar di atas permukaan. Gunung berapi dengan bentuk kerucut yang
khas terbentuk menjadi banyak lapisan dari letusan lava terpadatkan selama ratusan ribu tahun.
Hal tersebut merupakan kehidupan normal gunung berapi.
Letusan magma mereda oleh gas-gas terlarut di dalamnya, terutama karena magma melintasi
lapisan kerak bumi dan mendekomposisi bagian dari batuan di sepanjang jalan. Jadi magma
jenuh di bawah tekanan besar dengan gas-gas seperti CO2, SO2, HCl, HF, H2O, H2 dan lainnya.
Ketika magma naik sepanjang lubang utama dari gunung berapi, tekanan berkurang dan gas
terpisah dari magma membentuk gelembung. Ini cenderung untuk naik ke atas dan meningkatkan
tekanan yang diberikan ke atas oleh lava.
Penting untuk diketahui bahwa magma meletus dari gunung berapi tidak datang langsung dari
mantel, tetapi dari ruang magmatik besar atau "kaldera" dan terletak di dalam kerak bumi.
Kaldera tersebut terletak pada beberapa kilometer di bawah gunung berapi, langsung
berhubungan dengan kawahnya.
Viskositas magma sangat penting untuk menjelaskan letusan gunung berapi karena sangat
bervariasi. Magma yang paling kental membentuk gunung berapi di mana batuan cair cenderung
memadat segera setelah letusan atau bahkan sebelum keluar dari kawah. Akibatnya, magma ini
cenderung menyumbat vulkanik menyumbat lubang dengan tutup dari magma padat pada akhir
setiap letusan. Kesimpulan untuk setiap letusan eksplosif hanya merupakan langkah pertama
menuju letusan berikutnya, walaupun terjadi setelah beberapa abad, bahkan tekanan dari dasar
magma dan gas, cepat atau lambat cenderung membuat tutup tersebut meledak sehingga letusan
dari gunung berapi biasanya mendadak dan eksplosif, setelah periode waktu panjang yang
tenang.
TEKS EKSPLANASI GEMPA BUMI
Gempa bumi adalah suatu bencana alam yang biasa terjadi di daerah yang memiliki
banyak gunung aktif dan juga didaerah yang dikelilingi laut. Gempa bumi merupakan getaran
atau guncangan yang terjadi karena pergeseran lapisan tanah didalam bumi atau aktifitas gunung
berapi.
Gempa yang paling sering terjadi adalah gempa vulkanik dan tekntonik. Gempa vulkanik
adalah gempa yang terjadi karena aktifitas magma di perut bumi. Gempa vulkanik biasanya
terjadi sesaat sebelum terjadi letusan gunung api, dan gempa ini dirasakan oleh penduduk di
daerah sekitar gunung berapi yang akan meletus. Contoh dari gempa vulkanik adalah gempa
yang terjadi di daerah sekitar Gunung Kelud.
Sedangkan gempa bumi tektonik adalah gempa yang disebabkan oleh aktifitas pergeseran
lempengan tanah didalam bumi. Gempa tektonik merupakan gempa yang memiliki daya rusak
yang cukup dahsyat, gempa ini mampu meluluh lantah kan rumah. contohnya adalah gempa di
Yogyakarta pada tahun 2006 yang memakan banyak korban, ratusan rumah hancur dan ribuan
jiwa melayang karena jiwa tersebut.
Akibat dari gempa sendiri utamanya hancurnya rumah-rumah dan gedung bangunan.
namun apabila gempa ini terjadi di daerah pegunungan atau dataran tinggi gempa dapat
mengakibatkan tanah longsor, lain halnya dengan gempa yang terjadi di daerah pantai atau
pinggiran laut, gempa ini dapat mengakibatkan tsunami yang mampu memakan lebih banyak
korban. Sedangkan akibat gempa bagi masyarakat adalah kehilangan tempat tinggal, lingkungan
yang kumuh, kekurangan air, timbul bibit penyakit, dan masih banyak lainnya.

More Related Content

What's hot

Ppt Tentang Bola Voli
Ppt Tentang Bola VoliPpt Tentang Bola Voli
Ppt Tentang Bola VoliUlfahanafiah
 
Perbedaan Baja Karbon Rendah, Baja Karbon Menengah, dan Baja Karbon Tinggi
Perbedaan Baja Karbon Rendah, Baja Karbon Menengah, dan Baja Karbon TinggiPerbedaan Baja Karbon Rendah, Baja Karbon Menengah, dan Baja Karbon Tinggi
Perbedaan Baja Karbon Rendah, Baja Karbon Menengah, dan Baja Karbon TinggiAbdul Ghofur
 
Keanekaragaman gen,jenis, dan ekosistem
Keanekaragaman gen,jenis, dan ekosistemKeanekaragaman gen,jenis, dan ekosistem
Keanekaragaman gen,jenis, dan ekosistemAlvianNurAzqy
 
Makalah Pencemaran Lingkungan dan Solusinya
Makalah Pencemaran Lingkungan dan SolusinyaMakalah Pencemaran Lingkungan dan Solusinya
Makalah Pencemaran Lingkungan dan SolusinyaNurul Afdal Haris
 
Teori evolusi Power Point
Teori evolusi Power PointTeori evolusi Power Point
Teori evolusi Power PointHusain Anker
 
Keseimbangan Lingkungan PPT
Keseimbangan Lingkungan PPTKeseimbangan Lingkungan PPT
Keseimbangan Lingkungan PPTraysalbakir
 
Elemen Mesin 2 - Perencanaan Poros dengan Beban Puntir
Elemen Mesin 2 - Perencanaan Poros dengan Beban PuntirElemen Mesin 2 - Perencanaan Poros dengan Beban Puntir
Elemen Mesin 2 - Perencanaan Poros dengan Beban PuntirDewi Izza
 
Makalah banjir
Makalah banjirMakalah banjir
Makalah banjirFherdyan
 
(Penjaskes) Badminton / Bulu Tangkis
(Penjaskes) Badminton / Bulu Tangkis(Penjaskes) Badminton / Bulu Tangkis
(Penjaskes) Badminton / Bulu TangkisGita Ardeny
 
Makalah Kerajaan Majapahit
Makalah Kerajaan MajapahitMakalah Kerajaan Majapahit
Makalah Kerajaan MajapahitSalahudin Ayubi
 
laporan praktikum fisika
laporan praktikum fisikalaporan praktikum fisika
laporan praktikum fisikadita andina
 
Makalah Lengkap Globalisasi
Makalah Lengkap GlobalisasiMakalah Lengkap Globalisasi
Makalah Lengkap GlobalisasiCici Cweety
 
Kelelawar dan Gelombang Ultrasoniknya
Kelelawar dan Gelombang UltrasoniknyaKelelawar dan Gelombang Ultrasoniknya
Kelelawar dan Gelombang UltrasoniknyaNurul Afdal Haris
 
Presentasi Mesin Bubut
Presentasi Mesin BubutPresentasi Mesin Bubut
Presentasi Mesin BubutEssyKarundeng
 
ESSAY KEPEMIMPINAN - SATU PEMUDA MENGUBAH DUNIA
ESSAY KEPEMIMPINAN - SATU PEMUDA MENGUBAH DUNIAESSAY KEPEMIMPINAN - SATU PEMUDA MENGUBAH DUNIA
ESSAY KEPEMIMPINAN - SATU PEMUDA MENGUBAH DUNIAYosi Larasati
 

What's hot (20)

Ppt Tentang Bola Voli
Ppt Tentang Bola VoliPpt Tentang Bola Voli
Ppt Tentang Bola Voli
 
Makalah lari cepat
Makalah lari cepatMakalah lari cepat
Makalah lari cepat
 
Perbedaan Baja Karbon Rendah, Baja Karbon Menengah, dan Baja Karbon Tinggi
Perbedaan Baja Karbon Rendah, Baja Karbon Menengah, dan Baja Karbon TinggiPerbedaan Baja Karbon Rendah, Baja Karbon Menengah, dan Baja Karbon Tinggi
Perbedaan Baja Karbon Rendah, Baja Karbon Menengah, dan Baja Karbon Tinggi
 
Keanekaragaman gen,jenis, dan ekosistem
Keanekaragaman gen,jenis, dan ekosistemKeanekaragaman gen,jenis, dan ekosistem
Keanekaragaman gen,jenis, dan ekosistem
 
Makalah Pencemaran Lingkungan dan Solusinya
Makalah Pencemaran Lingkungan dan SolusinyaMakalah Pencemaran Lingkungan dan Solusinya
Makalah Pencemaran Lingkungan dan Solusinya
 
Teori evolusi Power Point
Teori evolusi Power PointTeori evolusi Power Point
Teori evolusi Power Point
 
TANAH LONGSOR
TANAH LONGSORTANAH LONGSOR
TANAH LONGSOR
 
Laporan fermentasi pembuatan yoghurt
Laporan fermentasi pembuatan yoghurtLaporan fermentasi pembuatan yoghurt
Laporan fermentasi pembuatan yoghurt
 
Keseimbangan Lingkungan PPT
Keseimbangan Lingkungan PPTKeseimbangan Lingkungan PPT
Keseimbangan Lingkungan PPT
 
Elemen Mesin 2 - Perencanaan Poros dengan Beban Puntir
Elemen Mesin 2 - Perencanaan Poros dengan Beban PuntirElemen Mesin 2 - Perencanaan Poros dengan Beban Puntir
Elemen Mesin 2 - Perencanaan Poros dengan Beban Puntir
 
Makalah banjir
Makalah banjirMakalah banjir
Makalah banjir
 
(Penjaskes) Badminton / Bulu Tangkis
(Penjaskes) Badminton / Bulu Tangkis(Penjaskes) Badminton / Bulu Tangkis
(Penjaskes) Badminton / Bulu Tangkis
 
Makalah Kerajaan Majapahit
Makalah Kerajaan MajapahitMakalah Kerajaan Majapahit
Makalah Kerajaan Majapahit
 
laporan praktikum fisika
laporan praktikum fisikalaporan praktikum fisika
laporan praktikum fisika
 
Makalah Lengkap Globalisasi
Makalah Lengkap GlobalisasiMakalah Lengkap Globalisasi
Makalah Lengkap Globalisasi
 
Kelelawar dan Gelombang Ultrasoniknya
Kelelawar dan Gelombang UltrasoniknyaKelelawar dan Gelombang Ultrasoniknya
Kelelawar dan Gelombang Ultrasoniknya
 
Presentasi Mesin Bubut
Presentasi Mesin BubutPresentasi Mesin Bubut
Presentasi Mesin Bubut
 
Nama icon dan fungsi ms word yang sering digunakan
Nama icon dan fungsi ms word yang sering digunakanNama icon dan fungsi ms word yang sering digunakan
Nama icon dan fungsi ms word yang sering digunakan
 
Sedimentasi
SedimentasiSedimentasi
Sedimentasi
 
ESSAY KEPEMIMPINAN - SATU PEMUDA MENGUBAH DUNIA
ESSAY KEPEMIMPINAN - SATU PEMUDA MENGUBAH DUNIAESSAY KEPEMIMPINAN - SATU PEMUDA MENGUBAH DUNIA
ESSAY KEPEMIMPINAN - SATU PEMUDA MENGUBAH DUNIA
 

Similar to Cara Terbentuknya Gunung Berapi dan Gempa Bumi

GEOGRAFI (BENTUK MUKA BUMI- TENAGA ENDOGEN)
GEOGRAFI (BENTUK MUKA BUMI- TENAGA ENDOGEN)GEOGRAFI (BENTUK MUKA BUMI- TENAGA ENDOGEN)
GEOGRAFI (BENTUK MUKA BUMI- TENAGA ENDOGEN)danurifqi
 
6.-PSD-121-TM-6-Atmosfer-Litosfer-dan-Hidrosfer.ppt
6.-PSD-121-TM-6-Atmosfer-Litosfer-dan-Hidrosfer.ppt6.-PSD-121-TM-6-Atmosfer-Litosfer-dan-Hidrosfer.ppt
6.-PSD-121-TM-6-Atmosfer-Litosfer-dan-Hidrosfer.pptAlvinF2
 
Kelompok 8 GEMPA BUMI, TSUNAMI DAN GUNUNG BERAPI
Kelompok 8 GEMPA BUMI, TSUNAMI DAN GUNUNG BERAPIKelompok 8 GEMPA BUMI, TSUNAMI DAN GUNUNG BERAPI
Kelompok 8 GEMPA BUMI, TSUNAMI DAN GUNUNG BERAPINanda Reda
 
Geologi dinamik
Geologi dinamikGeologi dinamik
Geologi dinamikbriianM
 
Diastropisme dan vulkanisme
Diastropisme dan vulkanismeDiastropisme dan vulkanisme
Diastropisme dan vulkanismeAlex Bahy
 
Asslamula’kum
Asslamula’kum Asslamula’kum
Asslamula’kum Jjemilah
 
Tugas makalah plh tentang bencana alam
Tugas makalah plh  tentang bencana alamTugas makalah plh  tentang bencana alam
Tugas makalah plh tentang bencana alamirvanhamdi
 
Science Subject for Middle School_ Terrestrial Globe by Slidesgo.pptx
Science Subject for Middle School_ Terrestrial Globe by Slidesgo.pptxScience Subject for Middle School_ Terrestrial Globe by Slidesgo.pptx
Science Subject for Middle School_ Terrestrial Globe by Slidesgo.pptxkhairrizalandika98
 
Warta Solidaritas IKPR edisi II
Warta Solidaritas IKPR edisi IIWarta Solidaritas IKPR edisi II
Warta Solidaritas IKPR edisi IIMaria Vita
 
Belajar tentang manajemen kawasan rawan bencana gunung berapi
Belajar tentang manajemen kawasan rawan bencana gunung berapiBelajar tentang manajemen kawasan rawan bencana gunung berapi
Belajar tentang manajemen kawasan rawan bencana gunung berapihelmut simamora
 
Kuliah 7 -PROSES ENDOGENIK: LIPATAN, GELINCIRAN DAN GUNUNG BERAPI
Kuliah 7 -PROSES ENDOGENIK: LIPATAN, GELINCIRAN DAN GUNUNG BERAPI Kuliah 7 -PROSES ENDOGENIK: LIPATAN, GELINCIRAN DAN GUNUNG BERAPI
Kuliah 7 -PROSES ENDOGENIK: LIPATAN, GELINCIRAN DAN GUNUNG BERAPI Asmawi Abdullah
 
Teks eksplanasi komplek ( najmi dkk)
Teks eksplanasi komplek ( najmi dkk)Teks eksplanasi komplek ( najmi dkk)
Teks eksplanasi komplek ( najmi dkk)MAN BERAU KAL-TIM
 
Teks eksplanasi komplek ( najmi dkk)
Teks eksplanasi komplek ( najmi dkk)Teks eksplanasi komplek ( najmi dkk)
Teks eksplanasi komplek ( najmi dkk)MAN BERAU KAL-TIM
 

Similar to Cara Terbentuknya Gunung Berapi dan Gempa Bumi (20)

GEOGRAFI (BENTUK MUKA BUMI- TENAGA ENDOGEN)
GEOGRAFI (BENTUK MUKA BUMI- TENAGA ENDOGEN)GEOGRAFI (BENTUK MUKA BUMI- TENAGA ENDOGEN)
GEOGRAFI (BENTUK MUKA BUMI- TENAGA ENDOGEN)
 
6.-PSD-121-TM-6-Atmosfer-Litosfer-dan-Hidrosfer.ppt
6.-PSD-121-TM-6-Atmosfer-Litosfer-dan-Hidrosfer.ppt6.-PSD-121-TM-6-Atmosfer-Litosfer-dan-Hidrosfer.ppt
6.-PSD-121-TM-6-Atmosfer-Litosfer-dan-Hidrosfer.ppt
 
Kelompok 8 GEMPA BUMI, TSUNAMI DAN GUNUNG BERAPI
Kelompok 8 GEMPA BUMI, TSUNAMI DAN GUNUNG BERAPIKelompok 8 GEMPA BUMI, TSUNAMI DAN GUNUNG BERAPI
Kelompok 8 GEMPA BUMI, TSUNAMI DAN GUNUNG BERAPI
 
Geologi dinamik
Geologi dinamikGeologi dinamik
Geologi dinamik
 
Tugas geologi laut
Tugas geologi lautTugas geologi laut
Tugas geologi laut
 
Tugas persentasi bin 02
Tugas persentasi bin 02Tugas persentasi bin 02
Tugas persentasi bin 02
 
Diastropisme dan vulkanisme
Diastropisme dan vulkanismeDiastropisme dan vulkanisme
Diastropisme dan vulkanisme
 
IPBA
IPBAIPBA
IPBA
 
Asslamula’kum
Asslamula’kum Asslamula’kum
Asslamula’kum
 
Tugas makalah plh tentang bencana alam
Tugas makalah plh  tentang bencana alamTugas makalah plh  tentang bencana alam
Tugas makalah plh tentang bencana alam
 
Science Subject for Middle School_ Terrestrial Globe by Slidesgo.pptx
Science Subject for Middle School_ Terrestrial Globe by Slidesgo.pptxScience Subject for Middle School_ Terrestrial Globe by Slidesgo.pptx
Science Subject for Middle School_ Terrestrial Globe by Slidesgo.pptx
 
Warta Solidaritas IKPR edisi II
Warta Solidaritas IKPR edisi IIWarta Solidaritas IKPR edisi II
Warta Solidaritas IKPR edisi II
 
Belajar tentang manajemen kawasan rawan bencana gunung berapi
Belajar tentang manajemen kawasan rawan bencana gunung berapiBelajar tentang manajemen kawasan rawan bencana gunung berapi
Belajar tentang manajemen kawasan rawan bencana gunung berapi
 
Kuliah 7 -PROSES ENDOGENIK: LIPATAN, GELINCIRAN DAN GUNUNG BERAPI
Kuliah 7 -PROSES ENDOGENIK: LIPATAN, GELINCIRAN DAN GUNUNG BERAPI Kuliah 7 -PROSES ENDOGENIK: LIPATAN, GELINCIRAN DAN GUNUNG BERAPI
Kuliah 7 -PROSES ENDOGENIK: LIPATAN, GELINCIRAN DAN GUNUNG BERAPI
 
Gunung meletus
Gunung meletusGunung meletus
Gunung meletus
 
Gunung meletus
Gunung meletusGunung meletus
Gunung meletus
 
Teks eksplanasi komplek ( najmi dkk)
Teks eksplanasi komplek ( najmi dkk)Teks eksplanasi komplek ( najmi dkk)
Teks eksplanasi komplek ( najmi dkk)
 
Teks eksplanasi komplek ( najmi dkk)
Teks eksplanasi komplek ( najmi dkk)Teks eksplanasi komplek ( najmi dkk)
Teks eksplanasi komplek ( najmi dkk)
 
PPT TSUNAMI.pptx
PPT TSUNAMI.pptxPPT TSUNAMI.pptx
PPT TSUNAMI.pptx
 
Permukaan bumi
Permukaan bumiPermukaan bumi
Permukaan bumi
 

More from Amnil Wardiah

Makalah Teks Narrative
Makalah Teks NarrativeMakalah Teks Narrative
Makalah Teks NarrativeAmnil Wardiah
 
Makalah Suhu Dan Calor
Makalah Suhu Dan CalorMakalah Suhu Dan Calor
Makalah Suhu Dan CalorAmnil Wardiah
 
Makalah Peluang Dalam Pelajaran Matematika
Makalah Peluang Dalam Pelajaran MatematikaMakalah Peluang Dalam Pelajaran Matematika
Makalah Peluang Dalam Pelajaran MatematikaAmnil Wardiah
 
5 bantahan teori konspirasi pendaratan manusia pertama di bulan 1
5 bantahan teori konspirasi pendaratan manusia pertama di bulan 15 bantahan teori konspirasi pendaratan manusia pertama di bulan 1
5 bantahan teori konspirasi pendaratan manusia pertama di bulan 1Amnil Wardiah
 

More from Amnil Wardiah (10)

20 Resensi Novel
20 Resensi Novel20 Resensi Novel
20 Resensi Novel
 
Resensi Novel
Resensi Novel Resensi Novel
Resensi Novel
 
4 Sehat 5 Sempurna
4 Sehat 5 Sempurna4 Sehat 5 Sempurna
4 Sehat 5 Sempurna
 
Pronoun
Pronoun Pronoun
Pronoun
 
Recount Text
Recount TextRecount Text
Recount Text
 
Makalah Teks Narrative
Makalah Teks NarrativeMakalah Teks Narrative
Makalah Teks Narrative
 
Macam - Macam Erosi
Macam - Macam ErosiMacam - Macam Erosi
Macam - Macam Erosi
 
Makalah Suhu Dan Calor
Makalah Suhu Dan CalorMakalah Suhu Dan Calor
Makalah Suhu Dan Calor
 
Makalah Peluang Dalam Pelajaran Matematika
Makalah Peluang Dalam Pelajaran MatematikaMakalah Peluang Dalam Pelajaran Matematika
Makalah Peluang Dalam Pelajaran Matematika
 
5 bantahan teori konspirasi pendaratan manusia pertama di bulan 1
5 bantahan teori konspirasi pendaratan manusia pertama di bulan 15 bantahan teori konspirasi pendaratan manusia pertama di bulan 1
5 bantahan teori konspirasi pendaratan manusia pertama di bulan 1
 

Cara Terbentuknya Gunung Berapi dan Gempa Bumi

  • 1. Teks Eksplanasi (Sosial) Proses Terbentuknya Kelompok Pergunjingan dalam Interaksi Sosial Pergunjingan merupakan bagian dari kehidupan sosial manusia sebagai sarana untuk meluapkan kekecewaan seseorang dalam interaksi sosialnya. Pergunjingan tidak diciptakan untuk mencari solusi, karena mereka hanya sekadar menyampaikan kepenatan sosial. Ruang gunjing selalu tercipta bahkan menjadi rutinitas. Dalam pergunjingan terpendam hasrat dan kepuasan ketika bisa mengorek aib kehidupan orang lain, termasuk menikmati kehancuran orang lain dalam interaksi sosial. Umumnya setiap agama mengutuk perbuatan bergunjing ini. Di masa ini, kita kadang menyebutnya dengan pembunuhan karakter. Sebenarnya, mengapa dan bagaimana pergunjingan itu dapat terjadi dalam kehidupan sosial? Salah satu penyebab menjamurnya kelompok pergunjingan dalam interaksi sosial adalah adanya pikiran menganggur yang tidak mendapat pekerjaan tepat. Kondisi yang demikian, akan mendorong interaksi antar manusia untuk saling menjejali pekerjaan pikiran berupa gunjingan aib orang lain, akibat dari kelebihan energi pikirannya. Pergunjingan terjadi begitu saja, tanpa ada sponsor dan moderator. Dalam kesehariannya, manusia saling berbicara tentang berbagai hal ringan. Seperti sekadar berbasa-basi dan bertukar canda. Hal itu memiliki dampak positif yang sangat besar dalam interaksi sosial manusia. Di dalam hubungan pertemanan misalnya, hal yang demikian dapat mempererat keakraban dan kehangatan satu sama lain. Namun, segala sesuatu yang berlebihan pasti akan berdampak negatif. Ketika seseorang telah merasakan kekecewaan pada objek yang sama dengan orang lain, mereka akan dengan mudah membentuk kelompok sosial yang tujuannya adalah sebagai wahana pencurahan atas kekecewaannya tadi. Kelompok tersebut disebut kelompok pergunjingan. Setelah terbentuk kelompok pergunjingan atas dasar perasaan senasib sepenanggungan tersebut, individu secara personal akan mengungkapkan rasa kekecewaannya dengan rinci tanpa ada yang tertinggal. Masing-masing individu akan saling menyetujui, meyakinkan, dan mengiyakan semua hal yang mereka anggap benar dalam forum pembicaraan tidak resmi itu. Di sini, ruang gunjing sangat memberi dampak positif bagi si pelaku pergunjingan, karena secara tidak langsung dapat meringankan kepenatan sosial. Dengan demikian, pergunjingan terjadi dengan diawali adanya pikiran yang menganggur. Kemudian terjadi interaksi sosial yang didukung perasaan senasib sepenanggungan atas dasar kekecewaan yang sama, serta sikap egois yang akan mendorong terbentuknya interaksi sosial antar manusia untuk saling menjejali pikiran masing-masing dengan berupa gunjingan aib orang lain.
  • 2. Teks Eksplanasi Gunung Meletus Setelah meletusnya Gunung Sinabung di Dataran Tinggi Karo, Kabupaten Karo, Sumatera Utara, kini giliran Gunung Kelud di Kabupaten Kediri, Jawa Timur mengeluarkan laharnya. Gunung Sinabung telah 'mendahului' sejak bulan September 2013 sedangkan Gunung Kelud baru meletus Kamis (13/2) pukul 22:50 WIB. Letusan Gunung Kelud diikuti dengan semburan lava dan kilatan petir. Salah satu warga Pare, Kabupaten Kediri, Anita Erie, mengaku rumahnya sedang terkena hujan kerikil. Padahal, jarak sumber letusan ke rumahnya sekitar 25 kilometer. Hal itu menandakan erupsi Gunung Kelud sangat kuat memuntahkan segala isi dalam perut bumi. Pihak berwenang telah membatasi jarak agar masyarakat tidak mendekati dan menjauhi zona berbahaya namun dampak yang juga terasa adalah munculnya hujan abu vulkanik hingga puluhan kilometer dari lokasi. Bagaimana sebenarnya sebuah gunung dapat meletus (erupsi)? Contoh Teks Eksplanasi Gunung Meletus Kerak bumi adalah lapisan tipis batuan padat (10 hingga 70 Km) yang mengambang di lapisan lebih tebal dari batuan cair, mantel, di mana batu berada pada suhu 1100-1200° C di lapisan paling dangkal dan lebih panas dan semakin panas dengan meningkatnya kedalaman. Batuan cair ini adalah cairan magma yang keluar dari gunung berapi pada permukaan kerak bumi dan menjadi batu lava ketika membeku. Kerak bumi memberikan sebuah tekanan besar pada mantel magma yang cenderung terhadap keuntungan pada setiap titik lemah yang berada di atas kerak bumi, yang terbentuk oleh beberapa patahan, untuk naik dan keluar di atas permukaan. Gunung berapi dengan bentuk kerucut yang khas terbentuk menjadi banyak lapisan dari letusan lava terpadatkan selama ratusan ribu tahun. Hal tersebut merupakan kehidupan normal gunung berapi. Letusan magma mereda oleh gas-gas terlarut di dalamnya, terutama karena magma melintasi lapisan kerak bumi dan mendekomposisi bagian dari batuan di sepanjang jalan. Jadi magma jenuh di bawah tekanan besar dengan gas-gas seperti CO2, SO2, HCl, HF, H2O, H2 dan lainnya. Ketika magma naik sepanjang lubang utama dari gunung berapi, tekanan berkurang dan gas terpisah dari magma membentuk gelembung. Ini cenderung untuk naik ke atas dan meningkatkan tekanan yang diberikan ke atas oleh lava. Penting untuk diketahui bahwa magma meletus dari gunung berapi tidak datang langsung dari mantel, tetapi dari ruang magmatik besar atau "kaldera" dan terletak di dalam kerak bumi. Kaldera tersebut terletak pada beberapa kilometer di bawah gunung berapi, langsung berhubungan dengan kawahnya. Viskositas magma sangat penting untuk menjelaskan letusan gunung berapi karena sangat bervariasi. Magma yang paling kental membentuk gunung berapi di mana batuan cair cenderung memadat segera setelah letusan atau bahkan sebelum keluar dari kawah. Akibatnya, magma ini cenderung menyumbat vulkanik menyumbat lubang dengan tutup dari magma padat pada akhir setiap letusan. Kesimpulan untuk setiap letusan eksplosif hanya merupakan langkah pertama menuju letusan berikutnya, walaupun terjadi setelah beberapa abad, bahkan tekanan dari dasar magma dan gas, cepat atau lambat cenderung membuat tutup tersebut meledak sehingga letusan dari gunung berapi biasanya mendadak dan eksplosif, setelah periode waktu panjang yang tenang.
  • 3. TEKS EKSPLANASI GEMPA BUMI Gempa bumi adalah suatu bencana alam yang biasa terjadi di daerah yang memiliki banyak gunung aktif dan juga didaerah yang dikelilingi laut. Gempa bumi merupakan getaran atau guncangan yang terjadi karena pergeseran lapisan tanah didalam bumi atau aktifitas gunung berapi. Gempa yang paling sering terjadi adalah gempa vulkanik dan tekntonik. Gempa vulkanik adalah gempa yang terjadi karena aktifitas magma di perut bumi. Gempa vulkanik biasanya terjadi sesaat sebelum terjadi letusan gunung api, dan gempa ini dirasakan oleh penduduk di daerah sekitar gunung berapi yang akan meletus. Contoh dari gempa vulkanik adalah gempa yang terjadi di daerah sekitar Gunung Kelud. Sedangkan gempa bumi tektonik adalah gempa yang disebabkan oleh aktifitas pergeseran lempengan tanah didalam bumi. Gempa tektonik merupakan gempa yang memiliki daya rusak yang cukup dahsyat, gempa ini mampu meluluh lantah kan rumah. contohnya adalah gempa di Yogyakarta pada tahun 2006 yang memakan banyak korban, ratusan rumah hancur dan ribuan jiwa melayang karena jiwa tersebut. Akibat dari gempa sendiri utamanya hancurnya rumah-rumah dan gedung bangunan. namun apabila gempa ini terjadi di daerah pegunungan atau dataran tinggi gempa dapat mengakibatkan tanah longsor, lain halnya dengan gempa yang terjadi di daerah pantai atau pinggiran laut, gempa ini dapat mengakibatkan tsunami yang mampu memakan lebih banyak korban. Sedangkan akibat gempa bagi masyarakat adalah kehilangan tempat tinggal, lingkungan yang kumuh, kekurangan air, timbul bibit penyakit, dan masih banyak lainnya.