SlideShare a Scribd company logo
1 of 18
BAB II
                               TINJAUAN TEORI


2.1 Definisi Kehamilan Trimester Kedua
          Yang dimaksud dengan kehamilan trimester kedua adalah masa
    kehamilan sejak minggu ke 14 sampai dengan minggu ke 28.

2.2 Tanda Kehamilan Trimester Kedua
          Terdapat beberapa tanda dan gejala kehamilan untuk memastikan
    apakah seseorang benar – benar hamil atau tidak. Tanda dan gejala kehamilan
    ini digolongkan sesuai dengan signifikansi dalam menetapkan diagnosa
    positif kehamilan. Tanda – tanda tersebut dibagi menjadi : tanda subyektif,
    tanda obyektif dan bukti absolut kehamilan.
    Berikut akan diuraikan mengenai tanda kehamilan yang terjadi dalam
trimester kedua :

       Tanda Subyektif
       (1) Perubahan payudara
       (2) nyeri tekan, terasa berat
       (3) pembesaran
       (4) pigmentasi dan perubahan putting.

     Gejala gejala umum
     Beberapa wanita mengatakan bahwa ia merasa hamil.
       (1) Terjadi perasaan mudah lelah
       (2) pusing dan membutuhkan waktu yang lebih lama untuk tidur.
       (3) Quickening ; berarti perasaan pertama adanya kehidupan. Sensasi
           getaran ini seperti kupu – kupu terbang, dirasakan pertama kali oleh
           calon ibu sekitar minggu ke 22, atau minggu ke 20 pada wanita yang
           pernah hamil sebelumnya.
2.3 Pertumbuhan dan Perkembangan Janin pada Trimester Kedua
          Trimester kedua ditandai oleh timbulnya berbagai fungsi baru dan
     pertumbuhan janin yang cepat, khususnya dalam ukuran panjang. Adapun
     perkembangan yang terjadi meliputi:

   1) Penampakan eksternal.

          16 minggu : kepala masih dominan, wajah terlihat seperti manusia,
          mata, telinga dan hidung terlihat khas.
          Perbandingan tangan dan kaki sesuai. Tumbuh kulit di kepala. Terlihat
          aktivitas motorik.

          20 minggu : terlihat vernik kaseosa, terlihat laguno, kaki memanjang
          dengan sesuai, terlihat kelenjar sebasea.
          24 minggu : tubuh terbaring tetapi dengan proposisi yang sempurna,
          kulit kemerahan dan keriput, terlihat vernik kaseosa, terbentuk
          kelenjar keringat.
          28 minggu : tubuh terbaring, keriput dan kemerahan makin berkurang,
          terlihat kuku.

   2) Pengukuran mahkota ke pantat (cm)

          16 minggu : 11,5-13,5
          20 minggu : 16-18,5
          24 minggu : 23
          28 minggu : 27

   3) Perkiraan berat badan (gr)

          16 minggu : 100
          20 minggu : 300
          24 minggu : 600
          28 minggu : 1.100
4) Sistem musculoskeletal
      13-14 minggu : terlihat gerakan lambat bagian tubuh janin sebagai
      akibat adanya rangsangan (aktivitas motorik) pada saat ini biasanya ibu
      mulai dapat merasakan gerakan janin.
      16 minggu : sebagian besar tulang dapat terlihat dengan jelas di seluruh
      tubuh, terlihat kavitas persendian, pergerakan otot sudah dapat
      dideteksi.
      17 minggu : refleks menggenggam akan nyata dan berkembang
      sempurna sampai minggu ke 27.
      20 minggu : sternum mengalami osifikasi, pergerakan janin cukup kuat
      untuk dapat dirasakan oleh ibu.
      25 minggu : refleks masa baru dapat dilihat. 28 minggu : astragalus
      (talus, tulang lutut) mengalami osifikasi.
5) Sistem sirkulasi
      16 minggu : otot-otot jantung berkembang dengan sempurna, darah
      dibentuk aktif dalam limpa.
      24 minggu : pembentukan darah mengikat dalam sum-sum tulang dan
      menurun dalam hepar.
6) Sistem gastrointestinal
      14 minggu : gerakan menelan telah terjadi.
      16 minggu : terdapat mekonium pada usus, di dalamnya terdapat cairan
      usus, sisa sel usus serta sisa sel skuamus dan rambut lanugo dari cairan
      amnion yang tertelan oleh janin, beberapa enzim disekresi, anus
      terbuka.
      17 minggu : dengan rangsang oral janin dapat menjulurkan bibir
      atasnya.
      20 minggu : email dan dentin terbentuk, kolon asending dapat dikenali,
      dapat menjulurkan kedua bibirnya.
      22 minggu : kedua bibir dapat dikerutkan dengan rangsangan.
      28-29 minggu : janin sudah dapat mengisap aktif sebagai upaya
      mendapatkan makanan.
7) Sistem pernafasan
      16 minggu : serabut-serabut elastik terbentuk di paru-paru, terlihat
      brochiolus terminal dan respiratorius.
      18 minggu : gerakan pernafasan dapat terdeteksi namun perkembangan
      struktur alveolus paru belum mencukupi bagi kemungkinan hidup janin
      sebelum minggu ke 27-28.
      20 minggu : lubang hidung terbuka kembali.
      22 minggu : gerakan nafas yang diikuti oleh bunyi suara yang lemah.
      24 minggu : sakus dan duktus alveolus terbentuk, gerakan seperti
      pernafasan mulai terlihat, terlihat lesitin dalam cairan amnion.
      28 minggu : terbentuk surfaktan di permukaan alveolar.
8) Sistem renalis
      16 minggu : ginjal pada posisinya mencapai bentuknya yang khas.
9) Sistem persarafan
      16 minggu : lobus – lobus cerebral mulai terlihat, cerebellum
      memperlihatkan beberapa tonjolan.
      20 minggu : otak secara keseluruhan terbentuk, mulai terjadi mielinisasi
      korda, medula spinalis berakhir pada tingkat S-1.
      24 minggu : terbentuk selaput khusus korteks serebri, proliferasi
      neuronal pada korteks serebri berakhir.
      28 minggu : tampak fisura serebri; konvolusi terjadi dengan cepat.
10) Organ-organ pengindera
      16 minggu : organ-organ pengindera mengalami perbedaan secara
      umum.
      20 minggu : hidung dan telinga mengalami osifikasi.
      28 minggu : kelopak mata terbuka kembali, selaput retina terbentuk
      sempurna; terbentuk reseptif cahaya, pupil mampu memberikan reaksi
      terhadap cahaya.
11) Sistem genitalis
      24 minggu : testis turun pada cincin inguinal dalam posisi desenden ke
      skrotum.
2.4   Perubahan Psikologis dan Fisiologis pada Ibu dalam Trimester Kedua
2.4.1 Perubahan Psikologis
           Kehamilan adalah saat –saat krisis, saat terjadinya gangguan,
      perubahan identitas dan peran bagi setiap orang : ibu, bapak, dan anggota
      keluarga. Efek – efek pada masa kehamilan akan dapat dipahami dengan
      baik bila kita mengerti tentang kerangka kerja teori krisis. Definisi tentang
      krisis dinyatakan sebagai suatu ketidak seimbangan psikologis yang
      disebabkan oleh situasi atau tahap perkembangan. Pada awalnya, terdapat
      periode syok dan menyangkal, kemudian kebingungan dan preoccupation
      dengan berbagai masalah yang diperkirakan sebagai penyebabnya. Hal ini
      diikuti oleh suatu aksi untuk menghasilkan suatu solusi, dan akhirnya terjadi
      proses belajar dari pengalaman. Cara orang bereaksi terhadap krisis
      tergantung pada tiga faktor : persepsi terhadap kejadian, dukungan
      situasional, dan mekanisme koping mereka.

2.4.2 Perubahan Fisiologis
      Fisiologi   maternal    yakni   perubahan-perubahan        sehubungan    dengan
      kehamilan antara lain :
      1) Sistem reproduksi
         suplai darah ke organ reproduksi meningkat karena peningkatan kadar
         hormon     steroid     dan   bermanfaat       bagi     perkembangan    janin.
         Terdapat tiga tanda penting yakni :
           tanda Goodell ‘s          : serviks teratai lunak
           tanda Hegar’s             : uterus lunak
           tanda Chadwick’s          : vagina berwarna keunguan
         Pada kanalis servikalis dipenuhi mukus kental (operkulum) yang dapat
         menghambat masuknya bakteri ke uterus selama persalinan yang
         disebut, bloody show. Selama masa kehamilan konsistensi serviks
         berubah, sebelum hamil seperti ujung hidung, awal hamil seperti ujung
         daun telinga, pada keadaan term teraba seperti bibir. Terjadi pembesaran
         uterus dengan berat meningkat 20 kali, kapasitas meningkat 500 kali
         yang disebabkan oleh pertumbuhan serabut otot dan jaringan yang
         berhubungan, termasuk jaringan fibroelastik, darah dan saraf akibat
adanya hormon estrogen terjadi sektresi vagina yang meningkat
   (leukorrhea) dan terjadi peningkatan kongesti vastilar organ vagina dan
   pelvik yang menyebabkan peningkatan sensitivitas yang sangat berarti.
   Hal ini mungkin mengarah pada tingginya derajat rangsngan sexsual,
   terutama antara bulan 4 dan 7 masa kehamilan.
2) Sistem integument
   Terdapat rasa kesemutan nyeri tekan pada payudara yang membesar
   karena peningkatan pertumbuhan jaringan alveolan dan suplai darah.
   Putting susu menonjol dan keras dan mengeluarkan cairan jernih
   (kolostrum). Areola lebih gelap dan kelenjar montgomery menonjol
   keluar.
   Terdapat striae gravidarum yang berupa regangan kulit akibat serabut
   elastik dari lapisan kulit terdalam terpisah dan putus. Terjadi pigmentasi
   kulit berupa linea nigra pada abdomen, dan Cholasma, yaitu bintik-
   bintik hitam pada wajah perspirasi dan sekresi kelenjar lemak juga
   meningkat.
3) Sistem endokrin
   Terjadi perubahan hormonal yaitu : peningkatan progesteron dan
   estrogen, plasenta menghasilkan hCG, hPL, hCT, pulau langerhans
   membentuk insulin lebih banyak, hormon-hormon pituitari secara
   signifikan terpengaruh, kortek ardenal membentuk kortin lebih banyak.
   Terutama kelenjar paratiroit yang ukurannya meningkat selama minggu
   kel 15-30 ketika kebutuhan kalsium janin lebih besar, tanpa hormon
   paratiroit tersebut metabolisme tulang dan otot terganggu.
4) Sistem kardiovaskuler
   Terjadi peningkatan volume darah, cairan tubuh (bisa terjadi) edema
   jaringan, sel darah merah, hemoglobin dan fibrin juga meningkat
   sehingga bisa terjadi pseudoanemia yang fisiologis pada kehamilan.
   Mungkin terjadi pula sindrom hipotensi supinasi akibat oleh tekanan
   uterus pada vena kava, lebih buruk lagi terjadinya trombosis vena
   sehubungan dengan peningkatan fibrin dan stastis vena.
5) Sistim musculoskeletal
   Kebutuhan kalsium meningkat 33 % tetapi tidak diambil dari gigi. Sendi
   pelvik sedikit dapat bergerak untuk mengkompensasi pembesaran janin,
   bahu tertarik kebelakang dan lumbal lebih lengkung, sendi tulang
   belakang lebih lentur dan dapat menyebabkan nyeri punggung.
   Terjadinya kram otot tungkai dan kaki tidak diketahui penyebabnya,
   mungkin berhubungan dengan metabolisme kalsium dan fosfor,
   kurangnya drainase sisa metabolisme otot atau postur yang tidak
   seimbang.
6) Sistim pernafasan
   Akibat bentuk rongga torak berubah dan karena pernafasan yang lebih
   cepat, sekitar 60% wanita hamil mengeluh sesak nafas. Kapasitas paru
   tidak berubah, pada kenyataanya tidal volume meningkat. Terjadi
   bengkak seperti arlegi pada membran mukosa merupakan hal umum
   yang dapat menyebabkan gejala serak, hudung tersumbat, dispnea, sakit
   tenggorokan, perdaran hidung, hilangnya indra penciuman.
7) Sistem gastrointestinal
   Pada awal kehamilan wanita hamil mengalami mual muntah, sekresi
   saliva menjadi lebih asam dan lebih banyak. Saat berlanjut, penurunan
   asam     lambung    dan    perlambatan   pengosongan    lambung    dapat
   menyebabkan kembung. Menurunnya gerakan peristaltik tidak saja
   menyebabkan mual tetapi juga konstipasi.
8) Sistem perkemihan
   Terjadi gerakan urine kekandung kemih yang lebih lambat dan dapat
   meningkatkan kemungkinan pielovefritis. Suplai darah kekandung
   kemih meningkat dan pembesaran uterus menekan kandung kemih dapat
   menyebabkan meningkatnya berkemih.
9) Sistem persarafan
   Kadang      terjadinya    perubahan   postur   pada    kehamilan   dapat
   menyebabkan acrodysesthesia sehubungan dengan tekanan mekanik,
   atau numbness, tingling, dan kaku.
BAB III

                ASUHAN KJEBIDANAN PADA KEHAMILAN
                        TRIMESTER KEDUA


3.1 Pengkajian
   Pengkajian meliputi data dasar dan riwayat kesehatan ibu, antara lain
   meliputi:
      1) Identitas (nama, umur, pekerjaan, agama, dsb.)
      2) Berat badan/ tinggi badan
      3) Status pernikahan (pernikahan ke berapa)
      4) Kunjungan sebelumnya (berapa kali berkunjung, rutin/ tidak, tempat
             berkunjung tetap/ pindah, dst.)
      5) riwayat kehamilan dan persalinan (kehamilan ke berapa, abortus, pre
             eklampsia, perdarahan)
      6) riwayat imunisasi ibu (MMR,TORCH, TT)
      7) riwayat penyakit sekarang dan terdahulu
      8) riwayat alergi makanan dan obat-obatan
      9) riwayat penyakit dalam keluarg
      10) riwayat psiko sosial
      Selain pengkajian data dasar tersebut diatas, dilakukan pula pengkajian
      terhadap:
      (1) Aktivitas / istirahat
      (2) Integritas ego
      (3) Eliminasi
      (4) Makanan/ cairan
      (5) Nyeri / ketidak nyamana
      (6) Pernafasan
      (7) Keamanan
      (8) Seksualitas
      (9) Penghentian menstruasi
      (10)      Interaksi social
3.2 Diagnosa
    1) Gangguan pola nafas sehubungan dengan ketidak efektifan pergeseran
       difragma karena pembesaran uterus
    2) Gangguan curah jantung sehubungan dengan kebutuhan sirkulasi,
       perubahan preload (penurunan aliran balik vena) dan after load
       (peningkatan tahanan vaskuler perifer), hipertrofi ventrikel
    3) Kelebihan volume cairan sehubungan dengan perubahan mekanisme
       regulator, retensi natrium/ air
    4) Ketidaknyamanan sehubungan dengan perubahan pada mekanika tubuh,
       efek hormon-hormon, ketidakseimbangan elektrolit
    5) Perubahan pola seksualitas sehubungan dengan konflik mengenai
       perubahan hasrat seksual dan harapan, takut akan cedera fisik
    6) Ketidakefektifan koping individual sehubungan dengan krisis situasi,
       kerentanan pribadi dan persepsi tidak realistis
    7) Gangguan citra tubuh sehubungan dengan persepsi perubahan biofisik dan
       respon orang lain
    8) Kurangnya pengetahuan sehubungan dengan minimnya pengalaman dan
       info yang diperoleh tentang perubahan fisiologis/ psikologis yang normal
       pada trimester ke II
    9) Resiko tinggi pada janin (kelainan) sehubungan dengan masalah
       kesehatan ibu, adanya ekspos dengan agen infeksi/ teratogen

3.3. Rencana Intervensi

Diagnosa
Ketidakefektifan pola pernafasan sehubungan dengan pergeseran diagfragma
akibat pembesaran uterus yang ditandai dengan keluhan sesak nafas, dispnea,
perubahan kedalaman pernafasan.

Hasil yang diharapkan :
1. Klien akan melaporkan penurunan frekwensi atau beratnya keluhan.
2. Klien dapat mendemonstrasikan perilaku yang mengoptimalkan fungsi
pernafasan.

Tindakan atau Intervensi :
Mandiri
Intervensi Rasional
Kaji status pernafasan Menentukan luas atau beratnya masalah. Meski kapasitas
vital meningkat, fungsi pernafasan diubah saat kemampuan diafragma untuk turun
pada inspirasi berkurang oleh pembesaran uterus.
Dapatkan riwayat dan pantau masalah medis yang terjadi sebelumnya, misal
alergi, asma , tuberkolusis Masalah lain dapat terus mengubah pola pernafasan
dan menurunkan oksigenasi jaringan ibu atau janin.
Kaji kadar Hb dan Ht, tekankan pentingnya masukan vitamin atau fero sulfat.
Peningkatan kadar plasma pada gestasi minggu ke 24 – 32 mengecerkan kadar
Hb, mengakibatkan anemia dan menurunkan kapasitas pembawa oksigen.
Beri informasi tentang rasional kesulitan pernafasan dan program latihan yang
realistis Menurunkan kemungkinan gejala pernafasan yang disebabkan oleh
kelebihan.
Tinjau ulang tindakan yang dapat dilakukan klien untuk mengurangi masalah,
misalnya postur yang baik, hindari merokok, makan sedikit tapi sering. Postur
yang baik dan makan sedikit membantu memaksimalkan penurunan diafragmatik,
meningkatkan ketersedian ruang untuk ekspansi paru. Merokok menurunkan
persedian oksigen untuk pertukaran ibu-janin

Diagnosa keperawatan :
Dekompensasi curah jantung sehubungan dengan peningkatan kebutuhan
sirkulasi, perubahan preload (penurunan aliran balik vena), dan afterload
(peningkatan tahanan vascular perifer), hipertrofi ventrikel.

Hasil yang diharapkan :
1. Tetap normotensitif selama perjalanan prenatal
2. Bebas dari edema patologis dan tanda-tanda HAK
3. Mengidentifikasi cara-cara untuk mengontrol dan menurunkan masalah
kardiovaskular

Tindakan atau Intervensi :
Mandiri
Intervensi Rasional
Tinjau ulang proses fisiologis dan perubahan normal dan abnormal, tanda-tanda,
dan gejala – gejala Selama trimester kedua, hipertrofi ventrikel jantung menjamin
peningkatan curah jantung, yang memuncak pada gestasi minggu ke 25 – 27
untuk memenuhi oksigen dan nutrien ibu/ janin. Normalnya, system
kardiovaskuler mengkompensasi peningkatan curah jantung dengan dilatasi
pembuluh darah, yang menurunkan tahanan curah jantung. Ini menurunkan
pembacaan tekanan sistolik kira-kira 8 mmHg, tekanan diastolic menurun kira-
kira 12 mmHg. Peningkatan cairan, stress, dan masalah jantung sebelumnya,
dapat membahaya-kan sistem
Perhatikan riwayat yang ada sebelumnya atau potensial masalah jantung/ ginjal/
diabetik. Klien ini menghadapi resiko tertinggi ter-hadap masalah jantung selama
trimester kedua, bila curah jantung memuncak
Ukur tekanan darah (TD) dan nadi. Laporkan jika peningkatan sistolik lebih dari
30 mmHg dan diastolic lebih dari 15 mmHg Peningkatan TD dapat menunjukkan
HAK, khususnya pada klien dengan pe-nyakit jantung/ ginjal, DM, atau adanya
kehamilan multiple atau mola hidatidosa
Auskultasi bunyi jantung; catat adanya murmur Murmur sistolik sering ringan dan
mungkin diciptakan oleh peningkatan volume, penurunan viskositas darah,
perubahan posisi jantung, atau torsio pembuluh darah besar. Namun, murmur
dapat menandakan terjadinya kerusakan
Kaji adanya edema pergelangan kaki dan varieses kaki, vulva dan rectum.
Bedakan antara edema fisiologis dan potensial berbahaya Edema dependen dari
ekstremitas bawah (edema fisiologis) sering terjadi karena stasis vena akibat
vasodilatasi dari aktifitas progesterone, herediter, retensi kelebihan cairan, dan
tekanan uterus pada pembuluh darah pelvis. Ini meningkatkan resiko
pembentukan thrombus vena. Edema wajah dan/ atau akstremitas atas dapat
menandakan HAK
Anjurkan klien untuk menghindari menyilangkan kaki, duduk, dan berdiri dalam
waktu yang lama; pasang kaus kaki penyokong sebelum bangun di pagi hari;
menggunakan pakaian yang longgar, tidak ketat, meninggikan kaki, panggul dan
vulva vertikal ke dinding tiga kali sehari selama 20 menit; dan membalikkan
telapak kaki keatas dalam posisi dorsofleksi bila duduk atau berdiri selama
periode lama Meningkatkan aliran balik vena dan menurunkan resiko terjadinya
edema, varises atau trobosis vena
Kaki dorsofleksi untuk tes terhadap tanda Homan’s. Bila ada, rujuk pada dokter.
Tanda Homan’s positif dapat menunjukkan tromboflebitis
Kaji adanya kelemahan. Anjurkan klien untuk mengindari perubahan posisi
dengan cepat Perubahan posisi cepat dapat mengakibatkan pusing saat darah
terkumpul di ekstremitas bawah, menurunkan volume sirkulasi

Diagnosa keperawatan :
Kelebihan volume cairan sehubungan dengan perubahan mekanisme regulator,
retensi natrium/ air

Hasil yang diharapkan :
1. Klien dapat menyebutkan cara-cara untuk meminimalkan masalah
2. Klien dapat mengidentifikasi tanda/gejala yang memerlukan evaluasi /
intervensi medis
3. Bebas dari hipertensi, albuminuria, retensi cairan berlebihan dan edema wajah

Tindakan atau Intervensi :
Mandiri
Intervensi Rasional
Pantau berat badan secara teratur Mendeteksi penambahan berat badan berlebihan
dan retensi cairan yang tidak kelihatan, yang potensial patologis. Selama trimester
kedua, total cairan tubuh (plasma dan SDM) meningkat 1000 ml karena sebagian
kadar estrogen merangsang kelenjar adrenal untuk mensekresikan aldosteron yang
menahan natrium dan air. Meski sampai 5 lb (3,6 Kg) cairan dapat ditahan dengan
edema tidak tampak, peningkatan ini dapat memperberat dekompensasi jantung
Kaji adanya tanda – tanda HAK, perhatikan tekanan darah. Pantau lokasi/ luasnya
edema, masukan atau keluaran cairan. Perhatikan laporan – laporan gangguan
penglihatan, sakit kepala, nyeri epigastrik atau adanya hiperrefleksia Indikator
edema patologis. Meskipun HAK karena retensi cairan berlebihan biasanya tidak
terlihat sampai akhir minggu ke 10 kehamilan, dapat terjadi diawal, khususnya
pada klien dengan factor predisposisi seperti DM, penyakit ginjal, hipertensi,
gestasi multiple, malnutrisi (kelebihan BB/ kurang BB), mola hidatidosa
Tes urin terhadap albumin Deteksi masalah vascular berkenaan dengan spasme
glomerular dari ginjal, yang menurunkan resorpsi albumin
Berikan informasi tentang diet (mis, peningkatan protein, tidak menambahkan
garam meja, menghindari makan dan minum tinggi natrium) Nutrisi adekuat,
khususnya peningkatan HAK. Na berlebihan dapat memperberat retensi air
(terlalu sedikit Na dapat mengakibatkan dehidrasi)
Anjurkan meninggikan ekstremitas secara periodic selama sehari Edema fisiologis
dari ekstremitas bawah terjadi di penghujung hari adalah normal tetapi harus dapat
diatasi dengan tindakan sederhana. Bila tidak teratasi pemberi pelayanan
kesehatan harus diberi tau

Kolaborasi
Intervensi Rasional
Jadwalkan kunjungan prenatal lebih sering dan lakukan pengobatan bila ada
HAK. Perawatan membantu meningkatkan kesejahteraan ibu/ janin

Diagnosa keperawatan :
Ketidaknyamanan sehubungan dengan perubahan pada mekanika tubuh, efek-efek
hormon, ketidakseimbangan elektrolit yang ditandai oleh ketegangan pada
punggung, kram kaki, nyeri ulu hati

Hasil yang diharapkan :
1. Klien dapat mengidentifikasi dan mendemonstrasikan tindakan perawatan diri
yang tepat
2. Ketidaknyamanan dicegah atau diminimalkan

Tindakan atau Intervensi :
Mandiri
Intervensi Rasional
Perhatikan adanya masalah yang berhubungan dengan curah jantung atau
kesulitan pernafasan dan rujuk pada diagnosa keperawatan yang tepat Meskipun
kondisi ini adalah hal sering mengakibatkan ketidaknyamanan, klien biasanya
mengalami rasa nyaman secara fisik, bebas dari ketidaknyamanan khas, pada
trimester ketiga
Kaji ulang adanya perubahan BAB dan hemoroid Penurunan motilitas
gastrointestinal, efek suplemen zat besi dan peningkatan tekanan/ Penurunan
motilitas gastro-intestinal, efek suplemen zat besi dan peningkatan tekanan
perubahan posisi dari pembesaran uterus mempengaruhi fungsi normal
Diskusikan masukan diet, latihan, dan penggunaan pelunak feces Membantu
dalam pencegahan/ penata laksanaan konstipasi
Perhatikan adanya nyeri ulu hati (pirosis), tinjau ulang riwayat diet. Jelaskan
fisiologis masalah. Anjurkan klien menghindari makanan gorengan /berlemak,
makan enam kali sehari dalam porsi kecil, lakukan posisi semi fowler, hindari
makanan yang sangat dingin Makanan berlemak meningkatkan keasaman gastric,
makan sering dalam porsi kecil menetralkan keasaman. Posisi semi fowler,
menurunkan masukan cairan, dan menghindari makanan dingin membantu
mencegah refluks gastric
Perhatikan adanya sakit punggung dan tekanan pada punggung bagian bawah.
Demontrasikan latihan (mis; mengangkat panggul, berbaring datar pada punggung
dan punggung menekan lantai). Tinjau ulang yang dikenakan dengan tepat mis;
sepatu berhak rendah; pakaian longgar dan nyaman Menghilangkan tegang pada
punggung bawah yang disebabkan oleh peningkatan lengkung vertebra
lumbosakral dan pengencangan otot punggung
Kaji ulang adanya kram pada kaki, ajarkan klien untuk meluruskan kaki dan
dorsofleksikan telapak kaki Tekanan pada saraf pelvis serta rendahnya kalsium
jaringan, potensial menyebabkan kram kaki. Meluruskan kaki dan dorsofleksi
telapak kaki meningkatkan perfusi/ oksigenasi jaringan dan membantu
menghilangkan tekanan pada saraf-saraf ekstremitas bagian bawah
Anjurkan mengurangi masukan produk susu dan menggunakan aluminium laktat
atau melanjutkan dengan 1 quart susu setiap hari dan menggunakan aluminium
hidroksida, bila kram kaki berat atau menetap Masukan makanan yang
mengandung kalsium/ produk kalsium secara terus menerus, meningkatkan kadar
plasma terionisasi. Aluminium hidroksida meng-ikat fosfor pada saluran usus,
meng-imbangi ketidak seimbangan kalsium-fosfor
Berikan informasi tentang pilihan yang tepat dari antasida yang dijual bebas.
Hindari penggunaan bikarbonat sebagai penetralisir atau produk kalsium jika
diperlukan Mungkin menimbulkan konstipasi dan atau dapat mengandung bahan,
seperti Na, yang merupakan kontraindikasi pada situasi tertentu karena sifatnya
meretensi air. Penggunaan antasida yang me-ngandung kalsium sebagai tambahan
masukan makanan tinggi kalsium dapat memperberat ketidak seimbangan
kalsium-fosfor dan terjadinya kram otot.

Kolaborasi
Intervensi Rasional
Beri antasida rendah Na Menetralisir keasaman gastric; penurunan kadar fosfor
Beri suplemen kalsium dan aluminium dalam bentuk jeli dengan cepat Tambahan
untuk produk susu akibat adanya intoleransi diet. Dapat menurun-kan kadar fosfor

Diagnosa keperawatan :
Perubahan pola seksualitas sehubungan dengan konflik mengenai perubahan
hasrat seksual dan harapan, takut akan cedera fisik yang ditandai oleh kesulitan,
pembatasan atau perubahan dalam perilaku seksual

Hasil yang diharapkan :
1. Klien dapat mendiskusikan masalah seksual
2. Klien dapat mengungkapkan pemahaman tentang alasan yang mungkin untuk
diubah
3. Klien dapat mengidentifikasi alternatif yang dapat diterima untuk memenuhi
kebutuhan individu
4. Klien dapat mengungkapkan kepuasan bersama atau konseling, bila dibutuhkan

Tindakan atau Intervensi :
Mandiri
Intervensi Rasional
Diskusikan dampak kehamilan terhadap pola koitus yang normal Kepuasan
seksual yang optimal untuk klien prenatal terjadi pada trimestr kedua karena
vasokongesti pelvis/ perineal meningkatkan kenikmatan orgasme. Pria dapat
mengalami berbagai perasaan saat berespon terhadap peningkatan hasrat
pasangannya dan menjadi bingung karena penurunan/ peningkatan hasrat
seksualitasnya sendiri dalam memberi respon terhadap perubahan bentuk tubuh
pasangannya
Tinjau ulang apa yang dirasakan dan didiskusikan kemungkinan pilihan dalam
peningkatan kontak fisik melalui berpelukan dan bercumbu daripada melakukan
koitus secara aktual Rasa takut mencederai janin pada saat koitus adalah hal yang
umum. Meyakinkan dan memperhatikan bahwa hal tersebut normal dapat
membantu menghilangkan ansietas. Pilihan lain akan diterima dengan baik
apabila keduanya terpuaskan
Tinjau ulang perubahan posisi yang mungkin dilakukan dalam aktifitas seksual
Membantu pasangan untuk memper-timbangkan/ membuat pilihan
Waspadai adanya indikasi kemungkinan kesulitan seksual atau perilaku yang tidak
sesuai dari pria Disini tampak frekuensi penyimpangan menjadi lebih tinggi (mis,
perkosaan, incest, kejahatan, kekerasan, dan per-selingkuhan ekstramarital) bila
pasangan sedang hamil

Kolaborasi
Intervensi Rasional
Rujuk pada perawat klinis spesialis/ konseling sesuai indikasi Mungkin perlu
bantuan tambahan untuk mengatasi masalah dasar yang dapat berkembang selama
kehamilan atau mungkin sudah ada sebelumnya

Diagnosa keperawatan :
Ketidakefektifan koping individual sehubungan dengan krisis situasi/ maturasi,
kerentanan pribadi, persepsi tidak realistis

Hasil yang diharapkan :
1. Mengekspresiksn perasaan dengan bebas
2. Mengidentifikasi kekuatan individual
3. Menunjukkan keterampilan koping dan pemecahan masalah yang efektif

Tindakan atau Intervensi :
Mandiri
Intervensi Rasional
Identifikasi rasa takut/ angan-angan klien yang mungkin dimiliki Rasa takut dan
angan angan yang umum dari wanita/ pria dapat timbul pada saat ini. Wanita
mungkin takut kematian dari suami, dan pria berfantasi tentang jika dirinya hamil
Kuatkan pasangan bahwa rasa takut dan fantasi tersebut adalah normal Dapat
menyulitkan bagi individu yang tidak melihat kenormalan dari pengalaman ini
Evaluasi derajat disfungsi klien yang dialami untuk mengubah apa yang sedang
terjadi dan yang sudah diperkirakan Klien yang mengalami kesulitan
menyesuaikan tugas – tugas yang berlebihan berkenaan dengan kehamilan/
menjadi orang tua dapat bermanifestasi tidak sesuai dalam melewati perawatan
kesehatan prenatal dari kelabilan emosi-nya. Pasangan pria dapat mende-
monstrasikan koping negatif seperti asyik dengan kerja/ hobi baru, kurang
berminat terhadap kehamilan, atau keterlibatan dalam aktivitas ekstra marital
Anjurkan klien untuk mengekspresikan perasan tentang kehamilan dan menjadi
orang tua Mengakui dan mengekspresikan perasaan dapat membantu individu
mulai meng-identifikasikan masalah dan memulai proses pemecahan masalah

Kolaborasi
Intervensi Rasional
Rujuk untuk konseling dan penyuluhan sesuai kebutuhan Mungkin perlu
tambahan bantuan untuk mengatasi masalah pokok

Diagnosa keperawatan :
Gangguan citra tubuh sehubungan dengan persepsi perubahan bio fisik, respon
orang lain

Hasil yang diharapkan :
1. Klien akan mengungkapkan penerimaan atau adaptasi bertahap untuk
mengubah konsep diri.
2. Klien akan mendemonstrasikan citra tubuh positif dengan mempertahankan
kepuasan penampilan keseluruhan.

Tindakan atau Intervensi :
Mandiri
Intervensi Rasional
Kaji sikap terhadap kehamilan, perubahan bentuk tubuh, dsb. Pada trimester
kedua, perubahan bentuk tubuh telah tampak. Respon negatif dapat terjadi pada
klien yang memiliki konsep diri rapuh. Efek lain seperti kloasma, striae
gravidarum, telangiektasis, jerawat dapat memperberat perubahan emosi.
Diskusikan perubahan aspek fisiologis, dan respon klien terhadap perubahan.
Berikan informasi tentang kenormalan perubahan. Individu bereaksi secara
berbeda terhadap perubahan. Informasi dapat membantu memahami atau
menerima apa yang terjadi.
Anjurkan gaya dan sumber yang tersedia dari pakaian saat hamil. Situasi individu
menandakan kebutuhan akan pakaian yang akan meningkatkan penampilan klien
dan melakukan aktivitas yang menyenangkan.
Diskusikan metoda perawatan kulit dan berhias, menggunakan kaos kaki
penyokong, pemeliharaan postur dan progam latihan sedang. Belajar dan ikut
melihat dan merasa lebih baik mungkin membantu untuk memper-tahankan
perasaan positif tentang dirinya. Aturan latihan perinatal yang bukan latihan
ketahanan cenderung memper-pendek persalinan, meningkatkan ke-mungkinan
kelahiran vaginal spontan, dan menurunkan kebutuhan terhadap augmentasi
oksitosin.

Kolaborasi
Intervensi Rasional
Rujuk pada sumber lain seperti konseling dan atau kelas pendidikan kelahiran
anak dan menjadi orang tua. Mungkin membantu dalam memberikan dukungan
tambahan, selama periode perubahan dan mengidentifikasi model peran.
Diagnosa keperawatan :
Kurangnya pengetahuan mengenai kemajuan alamiah dari kehamilan sehubungan
dengan terus membutuhkanya informasi sesuai perubahan trimester kedua yang
dialami yang ditandai dengan permintaan informasi, pernyataan masalah atau
konsep yang salah.

Hasil yang diharapkan :
1. Klien dapat mengungkapkan atau mendemonstrasikan perilaku perawatan diri
yang meningkatkan kesejahteraan.
2. Klien akan bertanggung jawab terhadap perawatan kesehatannya sendiri.
3. Klien akan mengenali dan melakukan tindakan untuk meminimalkan dan
mencegah faktor resiko.
4. Klien dapat mengidentifikasikan tanda bahaya atau mencari perawatan medis
yang tepat.

Tindakan atau Intervensi :
Mandiri
Intervensi Rasional
Tinjau ulang perubahan yang diharapkan selama trimester kedua. Pertanyaan
timbul sesuai perubahan baru yang terjadi tanpa memperhatikan apakah
diharapkan atau tidak.
Lakukan progaram penyuluhan sesuai pedoman Pengulangan menguatkan
penyuluhan dan bila klien belum melihat sebelumnya informasi bermanfaat saat
ini.
Beri informasi tentang kebutuhan fero sulfat dan asam folat. Fero sulfat dan asam
folat membantu memertahankan kadar Hb normal. Defisiensi asam folat
memperberat anemia megaloblastik, kemungkinan aborsi dan malformasi janin.

Identififkasi kemungkinan resiko kesehatan individu, misal aborsi spontan,
penyakit jantung, hipertensi akibat kehamilan, DM gestasional. Membantu
mengingatkan klien tentang potensial situasi resiko tinggi yang memerlukan
pemantauan lebih ketat dan atau intervensi.

Kolaborasi
Diskusikan obat-obatan yang mungkin diperlukan untuk mengontrol atau
mengatasi masalah medis. Membantu dalam memilih kegiatan karena kebutuhan
harus ditekankan pada kemungkinan efek berbahaya pada janin.
Diskusikan kebutuhan terhadap pemerik-saan lab khusus skrining dan pemantauan
sesuai indikasi . Kunjungan pranatal yang sering mungkin diperlukan untuk
meningkatkan kesejahtraan ibu. Pemantauan Hb dan Ht menggunakan
elektroforesis mendeteksi anemia khusus dan membantu menentukan penyebab.
Skrining untuk DMG pada klien berisiko dapat mendeteksi hiperglikemia, dapat
memerlukan tindakan insulin dan atau diet.

Diagnosa keperawatan :
Resiko tinggi terhadap cidera pada janin sehubungan dengan masalah kesehatan
ibu, pemajanan pada teratogen atau agen infeksi
Hasil yang diharapkan :
1. Klien akan mengungkapkan kesadaran tentang faktor resiko individu.
2. Klien akan menghindari faktor dan perilaku yang dapat memperberat cedera
janin.

Tindakan atau Intervensi :
Mandiri
Intervensi Rasional
Tentukan pemahaman sebelum informasi diberikan Mengidentifikasikan
kebutuhan atau masalah individu dan memberikan kesempatan untuk memperjelas
kesalahan konsep, khususnya untuk klien yang berkunjung pertama kali.
Tinjau ulang status kesehatan ibu, misal malnutrisi, penyalahgunaan penggunaan
zat. Faktor ini dapat mempunyai dampak besar pada perkembangan jaringan dan
organ jaringan dan identifikasi serta interfensi awal dapat mencegah hasil yang
buruk.
Kaji faktor lain yang mungkin berbahaya pada janin, misal pemajanan virus atau
PHS, faktor lingkungan. Identifikasi memungkinkan pendiskusian cara-cara untuk
meminimalkan atau men-cegah cidera. PHS atau virus merupakan masalah ringan
tapi berdampak negatif besar pada kesejahteraan janin.
Perhatikan quickening dan denyut jantung janin. Rujuk pada dokter bila
ditemukan masalah. Pergerakan janin dapat dirasakan pada dirasakan pada
minggu ke 16 – 20, kurang gerakan dapat menandakan adanya masalah. Gagal
untuk mendeteksi DJJ dapat menandakan penurunan atau tidak adanya janin atau
adanya mola hidatidosa.
Kaji pertumbuhan uterus dan tinggi fundus pada tiap kunjungan. Merupakan
skrining untuk gestasi multipel, pertumbuhan janin normal atau abnormal,dapat
mendeteksi masalah yang berhubungan dengan polihidramnion atau
oligohidramnion
Beri informasi tentang tes diagnostik atau prosedur dan tinjau ulang resiko dan
potensial efek samping Mempunyai informasi yang membantu klien atau
pasangan untuk menghadapi situasi dan membuat keputusan berdasarkan
informasi.

Kolaborasi
Intervensi Rasional
Bantu dengan prosedur ultrasonografi, dan jelaskan tujuannya Mendeteksi adanya
janin di awal minggu ke 5-6 gestasi dan memberikan informasi tentang
pertumbuhan janin dengan menggunakan pengukuran kepala sampai kaki, panjang
femur, dan diameter biparietal, untuk memastikan usia gestasi dan
mengesampingkan retardasio pertumbuhan. Juga menentukan ukuran dan lokasi
plasenta dan dapat mendeteksi bebeapa abnormalitas janin
Dapatkan sampel serum ibu untuk kadar alfa fetoprotein (AFT) diantara minggu
ke 14 dan 16 Pada NTD terbuka (paling umum spina divida dan anencephali),
AFP, protein yang diproduksi oleh kantung yolk dan hepar janin, ada pada serum
ibu dengan kadar 8 kali lebih tinggi dari normal pada gestasi minggu ke 15
Bantu dengan amniosintesis bila kadar AFP abnormal khususnya pada populasi
resiko tinggi (misalnya; Klien dengan kemungkinan kelainan genetic/ anak
sebelumnya mengalami abnormalitas kromosom, gravida tua lebih dari usia 35
tahun), Bila klien belum dilakukan sample vilus korionik (SVK) Analisis cairan
amniotic mendeteksi kelainan genetic/ kromosom dan NTD
Ikuti konseling genetic, bila perlu Klien akan memerlukan informasi untuk
membuat keputusan berdasarkan infor-masi tentang perjalanan tindakan selama
kehamilan ini serta yang akan datang
Lakukan skrining klien terhadap DMG dengan tes toleransi glukosa (TTG) pada
gestasi minggu ke 24-26 sesuai indikasi. DMG dihubungkan dengan makrosomia
dan masalah distosia



http://nazran.wordpress.com/2009/04/30/kehamilan-trimester-2/

More Related Content

What's hot

Soap imunisasi BCG dan Polio 1
Soap imunisasi BCG dan Polio 1Soap imunisasi BCG dan Polio 1
Soap imunisasi BCG dan Polio 1AjEn9
 
Perubahan dan adaptasi fisiologis pada ibu hamil
Perubahan dan adaptasi fisiologis pada ibu hamilPerubahan dan adaptasi fisiologis pada ibu hamil
Perubahan dan adaptasi fisiologis pada ibu hamilHetty Astri
 
Adaptasi fisiologis dan psikologis ibu post partum
Adaptasi fisiologis dan psikologis ibu post partumAdaptasi fisiologis dan psikologis ibu post partum
Adaptasi fisiologis dan psikologis ibu post partumVictorya Bambung
 
Askeb nifas 6 jam post partum
Askeb nifas 6 jam post partumAskeb nifas 6 jam post partum
Askeb nifas 6 jam post partumcahyatoshi
 
Asuhan kebidanan pada ibu nifas terhadap ny
Asuhan kebidanan pada ibu nifas terhadap nyAsuhan kebidanan pada ibu nifas terhadap ny
Asuhan kebidanan pada ibu nifas terhadap nyLIAMAIASTUTI
 
Manajemen asuhan kebidanan intranatal care fisiologi akbid paramata muna
Manajemen asuhan kebidanan intranatal care fisiologi akbid paramata munaManajemen asuhan kebidanan intranatal care fisiologi akbid paramata muna
Manajemen asuhan kebidanan intranatal care fisiologi akbid paramata munaOperator Warnet Vast Raha
 
228753432 deteksi-dini-komplikasi-pada-masa-nifas-dan-penanganannya
228753432 deteksi-dini-komplikasi-pada-masa-nifas-dan-penanganannya228753432 deteksi-dini-komplikasi-pada-masa-nifas-dan-penanganannya
228753432 deteksi-dini-komplikasi-pada-masa-nifas-dan-penanganannyarismaaap
 
Perdarahan awal kehamilan
Perdarahan awal kehamilanPerdarahan awal kehamilan
Perdarahan awal kehamilanAsih Astuti
 
Penyakit serta kelainan plasenta
Penyakit serta kelainan plasentaPenyakit serta kelainan plasenta
Penyakit serta kelainan plasentaNova Ci Necis
 
Asuhan kebidanan pada keluarga
Asuhan kebidanan pada keluargaAsuhan kebidanan pada keluarga
Asuhan kebidanan pada keluargaDiah Mandalika
 
perubahan fisiologi masa nifas
perubahan fisiologi masa nifasperubahan fisiologi masa nifas
perubahan fisiologi masa nifasLudse Intan
 
deteksi dinimkomplikasi masa nifas
deteksi dinimkomplikasi masa nifasdeteksi dinimkomplikasi masa nifas
deteksi dinimkomplikasi masa nifasLudse Intan
 
PERUBAHAN FISIOLOGI SISTEM KARDIOVASKULER PADA MASA KEHAMILAN
PERUBAHAN FISIOLOGI SISTEM KARDIOVASKULER PADA MASA KEHAMILAN PERUBAHAN FISIOLOGI SISTEM KARDIOVASKULER PADA MASA KEHAMILAN
PERUBAHAN FISIOLOGI SISTEM KARDIOVASKULER PADA MASA KEHAMILAN FAIQO DIYANA
 
ASKEB Ruptur Uteri AKBID HAFSHAWATY ZAINUL HASAN GENGGONG PROBOLINGGO
ASKEB Ruptur Uteri AKBID HAFSHAWATY ZAINUL HASAN GENGGONG PROBOLINGGOASKEB Ruptur Uteri AKBID HAFSHAWATY ZAINUL HASAN GENGGONG PROBOLINGGO
ASKEB Ruptur Uteri AKBID HAFSHAWATY ZAINUL HASAN GENGGONG PROBOLINGGOVeranica Widi
 
ekstraksi forceps-Kelompok iii
ekstraksi forceps-Kelompok iii ekstraksi forceps-Kelompok iii
ekstraksi forceps-Kelompok iii youngmidwife93
 

What's hot (20)

Soap imunisasi BCG dan Polio 1
Soap imunisasi BCG dan Polio 1Soap imunisasi BCG dan Polio 1
Soap imunisasi BCG dan Polio 1
 
Perubahan dan adaptasi fisiologis pada ibu hamil
Perubahan dan adaptasi fisiologis pada ibu hamilPerubahan dan adaptasi fisiologis pada ibu hamil
Perubahan dan adaptasi fisiologis pada ibu hamil
 
Adaptasi fisiologis dan psikologis ibu post partum
Adaptasi fisiologis dan psikologis ibu post partumAdaptasi fisiologis dan psikologis ibu post partum
Adaptasi fisiologis dan psikologis ibu post partum
 
Bersalin
BersalinBersalin
Bersalin
 
Askeb nifas 6 jam post partum
Askeb nifas 6 jam post partumAskeb nifas 6 jam post partum
Askeb nifas 6 jam post partum
 
Asuhan kebidanan pada ibu nifas terhadap ny
Asuhan kebidanan pada ibu nifas terhadap nyAsuhan kebidanan pada ibu nifas terhadap ny
Asuhan kebidanan pada ibu nifas terhadap ny
 
Manajemen asuhan kebidanan intranatal care fisiologi akbid paramata muna
Manajemen asuhan kebidanan intranatal care fisiologi akbid paramata munaManajemen asuhan kebidanan intranatal care fisiologi akbid paramata muna
Manajemen asuhan kebidanan intranatal care fisiologi akbid paramata muna
 
228753432 deteksi-dini-komplikasi-pada-masa-nifas-dan-penanganannya
228753432 deteksi-dini-komplikasi-pada-masa-nifas-dan-penanganannya228753432 deteksi-dini-komplikasi-pada-masa-nifas-dan-penanganannya
228753432 deteksi-dini-komplikasi-pada-masa-nifas-dan-penanganannya
 
Perdarahan awal kehamilan
Perdarahan awal kehamilanPerdarahan awal kehamilan
Perdarahan awal kehamilan
 
Penyakit serta kelainan plasenta
Penyakit serta kelainan plasentaPenyakit serta kelainan plasenta
Penyakit serta kelainan plasenta
 
Asuhan kebidanan pada keluarga
Asuhan kebidanan pada keluargaAsuhan kebidanan pada keluarga
Asuhan kebidanan pada keluarga
 
Askeb persalinan sungsang
Askeb persalinan sungsangAskeb persalinan sungsang
Askeb persalinan sungsang
 
perubahan fisiologi masa nifas
perubahan fisiologi masa nifasperubahan fisiologi masa nifas
perubahan fisiologi masa nifas
 
deteksi dinimkomplikasi masa nifas
deteksi dinimkomplikasi masa nifasdeteksi dinimkomplikasi masa nifas
deteksi dinimkomplikasi masa nifas
 
PERUBAHAN FISIOLOGI SISTEM KARDIOVASKULER PADA MASA KEHAMILAN
PERUBAHAN FISIOLOGI SISTEM KARDIOVASKULER PADA MASA KEHAMILAN PERUBAHAN FISIOLOGI SISTEM KARDIOVASKULER PADA MASA KEHAMILAN
PERUBAHAN FISIOLOGI SISTEM KARDIOVASKULER PADA MASA KEHAMILAN
 
Makalah plasenta
Makalah plasentaMakalah plasenta
Makalah plasenta
 
ASKEB Ruptur Uteri AKBID HAFSHAWATY ZAINUL HASAN GENGGONG PROBOLINGGO
ASKEB Ruptur Uteri AKBID HAFSHAWATY ZAINUL HASAN GENGGONG PROBOLINGGOASKEB Ruptur Uteri AKBID HAFSHAWATY ZAINUL HASAN GENGGONG PROBOLINGGO
ASKEB Ruptur Uteri AKBID HAFSHAWATY ZAINUL HASAN GENGGONG PROBOLINGGO
 
askeb abortus imminens
askeb abortus imminensaskeb abortus imminens
askeb abortus imminens
 
Distosia bahu
Distosia bahuDistosia bahu
Distosia bahu
 
ekstraksi forceps-Kelompok iii
ekstraksi forceps-Kelompok iii ekstraksi forceps-Kelompok iii
ekstraksi forceps-Kelompok iii
 

Viewers also liked

Preliminary evaluation
Preliminary evaluationPreliminary evaluation
Preliminary evaluationzakrodgers
 
Haydn Read, Programme Director, Smart City Coalition, LINZ
Haydn Read, Programme Director, Smart City Coalition, LINZHaydn Read, Programme Director, Smart City Coalition, LINZ
Haydn Read, Programme Director, Smart City Coalition, LINZSmartNet
 
Prsentation adjupex2013
Prsentation adjupex2013Prsentation adjupex2013
Prsentation adjupex2013Protek_portal
 
GST tax refund at Singapore Changi Airport and Cruise Terminal
GST tax refund at Singapore Changi Airport and Cruise TerminalGST tax refund at Singapore Changi Airport and Cruise Terminal
GST tax refund at Singapore Changi Airport and Cruise TerminalPorter Xpress
 
Social Brands Presentation by Jeremy Waite
Social Brands Presentation by Jeremy WaiteSocial Brands Presentation by Jeremy Waite
Social Brands Presentation by Jeremy WaiteJeremy Waite
 
HVACR Certificate.PDF
HVACR Certificate.PDFHVACR Certificate.PDF
HVACR Certificate.PDFRichard Howie
 
arquitectura de Facebook
arquitectura de Facebookarquitectura de Facebook
arquitectura de FacebookEDUARDOMTM
 
Marketing Agility: The Missing Metric?
Marketing Agility: The Missing Metric?Marketing Agility: The Missing Metric?
Marketing Agility: The Missing Metric?Shelly Lucas
 
нелли жакиянова+организация мероприятий+идея
нелли жакиянова+организация мероприятий+идеянелли жакиянова+организация мероприятий+идея
нелли жакиянова+организация мероприятий+идеяНелли Жакиянова
 
09 s 305-m-01_hety puspitasari_300-304
09 s 305-m-01_hety puspitasari_300-30409 s 305-m-01_hety puspitasari_300-304
09 s 305-m-01_hety puspitasari_300-304Hety Puspitasari
 

Viewers also liked (12)

Preliminary evaluation
Preliminary evaluationPreliminary evaluation
Preliminary evaluation
 
Haydn Read, Programme Director, Smart City Coalition, LINZ
Haydn Read, Programme Director, Smart City Coalition, LINZHaydn Read, Programme Director, Smart City Coalition, LINZ
Haydn Read, Programme Director, Smart City Coalition, LINZ
 
Prsentation adjupex2013
Prsentation adjupex2013Prsentation adjupex2013
Prsentation adjupex2013
 
GST tax refund at Singapore Changi Airport and Cruise Terminal
GST tax refund at Singapore Changi Airport and Cruise TerminalGST tax refund at Singapore Changi Airport and Cruise Terminal
GST tax refund at Singapore Changi Airport and Cruise Terminal
 
ajresume
ajresumeajresume
ajresume
 
Smart city #smau2013
Smart city #smau2013Smart city #smau2013
Smart city #smau2013
 
Social Brands Presentation by Jeremy Waite
Social Brands Presentation by Jeremy WaiteSocial Brands Presentation by Jeremy Waite
Social Brands Presentation by Jeremy Waite
 
HVACR Certificate.PDF
HVACR Certificate.PDFHVACR Certificate.PDF
HVACR Certificate.PDF
 
arquitectura de Facebook
arquitectura de Facebookarquitectura de Facebook
arquitectura de Facebook
 
Marketing Agility: The Missing Metric?
Marketing Agility: The Missing Metric?Marketing Agility: The Missing Metric?
Marketing Agility: The Missing Metric?
 
нелли жакиянова+организация мероприятий+идея
нелли жакиянова+организация мероприятий+идеянелли жакиянова+организация мероприятий+идея
нелли жакиянова+организация мероприятий+идея
 
09 s 305-m-01_hety puspitasari_300-304
09 s 305-m-01_hety puspitasari_300-30409 s 305-m-01_hety puspitasari_300-304
09 s 305-m-01_hety puspitasari_300-304
 

Similar to Kehamilan Trimester Kedua

Similar to Kehamilan Trimester Kedua (20)

Makalah bumil trimester 2 &3
Makalah bumil trimester 2 &3Makalah bumil trimester 2 &3
Makalah bumil trimester 2 &3
 
BAB II.docx
BAB II.docxBAB II.docx
BAB II.docx
 
Proses pertumbuhan embriogenesis.docxtia 03
Proses pertumbuhan embriogenesis.docxtia 03Proses pertumbuhan embriogenesis.docxtia 03
Proses pertumbuhan embriogenesis.docxtia 03
 
Proses pertumbuhan embriogenesis.docxtia 03
Proses pertumbuhan embriogenesis.docxtia 03Proses pertumbuhan embriogenesis.docxtia 03
Proses pertumbuhan embriogenesis.docxtia 03
 
Proses pertumbuhan embriogenesis.docxtia 03
Proses pertumbuhan embriogenesis.docxtia 03Proses pertumbuhan embriogenesis.docxtia 03
Proses pertumbuhan embriogenesis.docxtia 03
 
Siklus menstruasi dan fisiologi kehamilan
Siklus menstruasi dan fisiologi kehamilanSiklus menstruasi dan fisiologi kehamilan
Siklus menstruasi dan fisiologi kehamilan
 
Konsep Kehamilan
Konsep KehamilanKonsep Kehamilan
Konsep Kehamilan
 
Tumbuh kembang fetus.docx01
Tumbuh kembang fetus.docx01Tumbuh kembang fetus.docx01
Tumbuh kembang fetus.docx01
 
Tumbuh kembang fetus.docx01
Tumbuh kembang fetus.docx01Tumbuh kembang fetus.docx01
Tumbuh kembang fetus.docx01
 
Tumbuh kembang fetus.docx01
Tumbuh kembang fetus.docx01Tumbuh kembang fetus.docx01
Tumbuh kembang fetus.docx01
 
Makalah bu frida
Makalah bu fridaMakalah bu frida
Makalah bu frida
 
Perkembangan fetus
Perkembangan fetusPerkembangan fetus
Perkembangan fetus
 
Anatomi dan fisiologi blok 17
Anatomi dan fisiologi blok 17Anatomi dan fisiologi blok 17
Anatomi dan fisiologi blok 17
 
Kehamilan
KehamilanKehamilan
Kehamilan
 
Adaptasi post partum
Adaptasi post partumAdaptasi post partum
Adaptasi post partum
 
Kehamilan trimester dua
Kehamilan trimester duaKehamilan trimester dua
Kehamilan trimester dua
 
Kespro Remaja : Unwanted Pregnancy
Kespro Remaja : Unwanted PregnancyKespro Remaja : Unwanted Pregnancy
Kespro Remaja : Unwanted Pregnancy
 
Adaptasi bbl
Adaptasi bbl Adaptasi bbl
Adaptasi bbl
 
Biologi reproduksi(kelompok4 kelas 9.4)
Biologi reproduksi(kelompok4 kelas 9.4)Biologi reproduksi(kelompok4 kelas 9.4)
Biologi reproduksi(kelompok4 kelas 9.4)
 
Perkembangan dan pertumbuhan bayi
Perkembangan dan pertumbuhan bayiPerkembangan dan pertumbuhan bayi
Perkembangan dan pertumbuhan bayi
 

More from MJM Networks

Proposal kewirausahaan sate
Proposal kewirausahaan sateProposal kewirausahaan sate
Proposal kewirausahaan sateMJM Networks
 
Leaflet asma bronkhial
Leaflet asma bronkhialLeaflet asma bronkhial
Leaflet asma bronkhialMJM Networks
 
Iman kepada-kitab-allah
Iman kepada-kitab-allahIman kepada-kitab-allah
Iman kepada-kitab-allahMJM Networks
 
I jaz-alquran-kel-10
I jaz-alquran-kel-10I jaz-alquran-kel-10
I jaz-alquran-kel-10MJM Networks
 
Hipotesis komparatif-dan-uji-sampel
Hipotesis komparatif-dan-uji-sampelHipotesis komparatif-dan-uji-sampel
Hipotesis komparatif-dan-uji-sampelMJM Networks
 
Handout statistik non-parametrik
Handout statistik non-parametrikHandout statistik non-parametrik
Handout statistik non-parametrikMJM Networks
 
Funsi dan tugas guru agama
Funsi dan tugas guru agamaFunsi dan tugas guru agama
Funsi dan tugas guru agamaMJM Networks
 
Fungsi pemimpin madrasah dalam pengelolaan pembelajaran pai erik
Fungsi pemimpin madrasah dalam pengelolaan pembelajaran pai erikFungsi pemimpin madrasah dalam pengelolaan pembelajaran pai erik
Fungsi pemimpin madrasah dalam pengelolaan pembelajaran pai erikMJM Networks
 
Satuan acara pembelajaran batuk rejan
Satuan acara pembelajaran batuk rejanSatuan acara pembelajaran batuk rejan
Satuan acara pembelajaran batuk rejanMJM Networks
 
Manajemen asuhan kebidanan trimester 1
Manajemen asuhan kebidanan trimester 1Manajemen asuhan kebidanan trimester 1
Manajemen asuhan kebidanan trimester 1MJM Networks
 
Manajemen asuhan kebidanan anak balita normal
Manajemen asuhan kebidanan anak balita normalManajemen asuhan kebidanan anak balita normal
Manajemen asuhan kebidanan anak balita normalMJM Networks
 
LEAFLET Perawatan luka
LEAFLET Perawatan lukaLEAFLET Perawatan luka
LEAFLET Perawatan lukaMJM Networks
 
Leaflet belajar yang baik dan efektif
Leaflet belajar yang baik dan efektifLeaflet belajar yang baik dan efektif
Leaflet belajar yang baik dan efektifMJM Networks
 

More from MJM Networks (20)

Proposal kewirausahaan sate
Proposal kewirausahaan sateProposal kewirausahaan sate
Proposal kewirausahaan sate
 
Leaflet asma bronkhial
Leaflet asma bronkhialLeaflet asma bronkhial
Leaflet asma bronkhial
 
Ipi299983
Ipi299983Ipi299983
Ipi299983
 
Iman kepada-kitab-allah
Iman kepada-kitab-allahIman kepada-kitab-allah
Iman kepada-kitab-allah
 
I jaz-alquran-kel-10
I jaz-alquran-kel-10I jaz-alquran-kel-10
I jaz-alquran-kel-10
 
Hipotesis komparatif-dan-uji-sampel
Hipotesis komparatif-dan-uji-sampelHipotesis komparatif-dan-uji-sampel
Hipotesis komparatif-dan-uji-sampel
 
Handout statistik non-parametrik
Handout statistik non-parametrikHandout statistik non-parametrik
Handout statistik non-parametrik
 
Funsi dan tugas guru agama
Funsi dan tugas guru agamaFunsi dan tugas guru agama
Funsi dan tugas guru agama
 
Fungsi pemimpin madrasah dalam pengelolaan pembelajaran pai erik
Fungsi pemimpin madrasah dalam pengelolaan pembelajaran pai erikFungsi pemimpin madrasah dalam pengelolaan pembelajaran pai erik
Fungsi pemimpin madrasah dalam pengelolaan pembelajaran pai erik
 
Satuan acara pembelajaran batuk rejan
Satuan acara pembelajaran batuk rejanSatuan acara pembelajaran batuk rejan
Satuan acara pembelajaran batuk rejan
 
Tugas jurnal
Tugas jurnalTugas jurnal
Tugas jurnal
 
Manajemen asuhan kebidanan trimester 1
Manajemen asuhan kebidanan trimester 1Manajemen asuhan kebidanan trimester 1
Manajemen asuhan kebidanan trimester 1
 
Manajemen asuhan kebidanan anak balita normal
Manajemen asuhan kebidanan anak balita normalManajemen asuhan kebidanan anak balita normal
Manajemen asuhan kebidanan anak balita normal
 
LEAFLET Perawatan luka
LEAFLET Perawatan lukaLEAFLET Perawatan luka
LEAFLET Perawatan luka
 
Leaflet cacar air
Leaflet cacar airLeaflet cacar air
Leaflet cacar air
 
Sap cacar air
Sap cacar airSap cacar air
Sap cacar air
 
Ppt kehamilan
Ppt kehamilanPpt kehamilan
Ppt kehamilan
 
Leaflet belajar yang baik dan efektif
Leaflet belajar yang baik dan efektifLeaflet belajar yang baik dan efektif
Leaflet belajar yang baik dan efektif
 
Cover andalas
Cover andalasCover andalas
Cover andalas
 
Tinjauan kasus
Tinjauan kasus Tinjauan kasus
Tinjauan kasus
 

Kehamilan Trimester Kedua

  • 1. BAB II TINJAUAN TEORI 2.1 Definisi Kehamilan Trimester Kedua Yang dimaksud dengan kehamilan trimester kedua adalah masa kehamilan sejak minggu ke 14 sampai dengan minggu ke 28. 2.2 Tanda Kehamilan Trimester Kedua Terdapat beberapa tanda dan gejala kehamilan untuk memastikan apakah seseorang benar – benar hamil atau tidak. Tanda dan gejala kehamilan ini digolongkan sesuai dengan signifikansi dalam menetapkan diagnosa positif kehamilan. Tanda – tanda tersebut dibagi menjadi : tanda subyektif, tanda obyektif dan bukti absolut kehamilan. Berikut akan diuraikan mengenai tanda kehamilan yang terjadi dalam trimester kedua : Tanda Subyektif (1) Perubahan payudara (2) nyeri tekan, terasa berat (3) pembesaran (4) pigmentasi dan perubahan putting. Gejala gejala umum Beberapa wanita mengatakan bahwa ia merasa hamil. (1) Terjadi perasaan mudah lelah (2) pusing dan membutuhkan waktu yang lebih lama untuk tidur. (3) Quickening ; berarti perasaan pertama adanya kehidupan. Sensasi getaran ini seperti kupu – kupu terbang, dirasakan pertama kali oleh calon ibu sekitar minggu ke 22, atau minggu ke 20 pada wanita yang pernah hamil sebelumnya.
  • 2. 2.3 Pertumbuhan dan Perkembangan Janin pada Trimester Kedua Trimester kedua ditandai oleh timbulnya berbagai fungsi baru dan pertumbuhan janin yang cepat, khususnya dalam ukuran panjang. Adapun perkembangan yang terjadi meliputi: 1) Penampakan eksternal. 16 minggu : kepala masih dominan, wajah terlihat seperti manusia, mata, telinga dan hidung terlihat khas. Perbandingan tangan dan kaki sesuai. Tumbuh kulit di kepala. Terlihat aktivitas motorik. 20 minggu : terlihat vernik kaseosa, terlihat laguno, kaki memanjang dengan sesuai, terlihat kelenjar sebasea. 24 minggu : tubuh terbaring tetapi dengan proposisi yang sempurna, kulit kemerahan dan keriput, terlihat vernik kaseosa, terbentuk kelenjar keringat. 28 minggu : tubuh terbaring, keriput dan kemerahan makin berkurang, terlihat kuku. 2) Pengukuran mahkota ke pantat (cm) 16 minggu : 11,5-13,5 20 minggu : 16-18,5 24 minggu : 23 28 minggu : 27 3) Perkiraan berat badan (gr) 16 minggu : 100 20 minggu : 300 24 minggu : 600 28 minggu : 1.100
  • 3. 4) Sistem musculoskeletal 13-14 minggu : terlihat gerakan lambat bagian tubuh janin sebagai akibat adanya rangsangan (aktivitas motorik) pada saat ini biasanya ibu mulai dapat merasakan gerakan janin. 16 minggu : sebagian besar tulang dapat terlihat dengan jelas di seluruh tubuh, terlihat kavitas persendian, pergerakan otot sudah dapat dideteksi. 17 minggu : refleks menggenggam akan nyata dan berkembang sempurna sampai minggu ke 27. 20 minggu : sternum mengalami osifikasi, pergerakan janin cukup kuat untuk dapat dirasakan oleh ibu. 25 minggu : refleks masa baru dapat dilihat. 28 minggu : astragalus (talus, tulang lutut) mengalami osifikasi. 5) Sistem sirkulasi 16 minggu : otot-otot jantung berkembang dengan sempurna, darah dibentuk aktif dalam limpa. 24 minggu : pembentukan darah mengikat dalam sum-sum tulang dan menurun dalam hepar. 6) Sistem gastrointestinal 14 minggu : gerakan menelan telah terjadi. 16 minggu : terdapat mekonium pada usus, di dalamnya terdapat cairan usus, sisa sel usus serta sisa sel skuamus dan rambut lanugo dari cairan amnion yang tertelan oleh janin, beberapa enzim disekresi, anus terbuka. 17 minggu : dengan rangsang oral janin dapat menjulurkan bibir atasnya. 20 minggu : email dan dentin terbentuk, kolon asending dapat dikenali, dapat menjulurkan kedua bibirnya. 22 minggu : kedua bibir dapat dikerutkan dengan rangsangan. 28-29 minggu : janin sudah dapat mengisap aktif sebagai upaya mendapatkan makanan.
  • 4. 7) Sistem pernafasan 16 minggu : serabut-serabut elastik terbentuk di paru-paru, terlihat brochiolus terminal dan respiratorius. 18 minggu : gerakan pernafasan dapat terdeteksi namun perkembangan struktur alveolus paru belum mencukupi bagi kemungkinan hidup janin sebelum minggu ke 27-28. 20 minggu : lubang hidung terbuka kembali. 22 minggu : gerakan nafas yang diikuti oleh bunyi suara yang lemah. 24 minggu : sakus dan duktus alveolus terbentuk, gerakan seperti pernafasan mulai terlihat, terlihat lesitin dalam cairan amnion. 28 minggu : terbentuk surfaktan di permukaan alveolar. 8) Sistem renalis 16 minggu : ginjal pada posisinya mencapai bentuknya yang khas. 9) Sistem persarafan 16 minggu : lobus – lobus cerebral mulai terlihat, cerebellum memperlihatkan beberapa tonjolan. 20 minggu : otak secara keseluruhan terbentuk, mulai terjadi mielinisasi korda, medula spinalis berakhir pada tingkat S-1. 24 minggu : terbentuk selaput khusus korteks serebri, proliferasi neuronal pada korteks serebri berakhir. 28 minggu : tampak fisura serebri; konvolusi terjadi dengan cepat. 10) Organ-organ pengindera 16 minggu : organ-organ pengindera mengalami perbedaan secara umum. 20 minggu : hidung dan telinga mengalami osifikasi. 28 minggu : kelopak mata terbuka kembali, selaput retina terbentuk sempurna; terbentuk reseptif cahaya, pupil mampu memberikan reaksi terhadap cahaya. 11) Sistem genitalis 24 minggu : testis turun pada cincin inguinal dalam posisi desenden ke skrotum.
  • 5. 2.4 Perubahan Psikologis dan Fisiologis pada Ibu dalam Trimester Kedua 2.4.1 Perubahan Psikologis Kehamilan adalah saat –saat krisis, saat terjadinya gangguan, perubahan identitas dan peran bagi setiap orang : ibu, bapak, dan anggota keluarga. Efek – efek pada masa kehamilan akan dapat dipahami dengan baik bila kita mengerti tentang kerangka kerja teori krisis. Definisi tentang krisis dinyatakan sebagai suatu ketidak seimbangan psikologis yang disebabkan oleh situasi atau tahap perkembangan. Pada awalnya, terdapat periode syok dan menyangkal, kemudian kebingungan dan preoccupation dengan berbagai masalah yang diperkirakan sebagai penyebabnya. Hal ini diikuti oleh suatu aksi untuk menghasilkan suatu solusi, dan akhirnya terjadi proses belajar dari pengalaman. Cara orang bereaksi terhadap krisis tergantung pada tiga faktor : persepsi terhadap kejadian, dukungan situasional, dan mekanisme koping mereka. 2.4.2 Perubahan Fisiologis Fisiologi maternal yakni perubahan-perubahan sehubungan dengan kehamilan antara lain : 1) Sistem reproduksi suplai darah ke organ reproduksi meningkat karena peningkatan kadar hormon steroid dan bermanfaat bagi perkembangan janin. Terdapat tiga tanda penting yakni :  tanda Goodell ‘s : serviks teratai lunak  tanda Hegar’s : uterus lunak  tanda Chadwick’s : vagina berwarna keunguan Pada kanalis servikalis dipenuhi mukus kental (operkulum) yang dapat menghambat masuknya bakteri ke uterus selama persalinan yang disebut, bloody show. Selama masa kehamilan konsistensi serviks berubah, sebelum hamil seperti ujung hidung, awal hamil seperti ujung daun telinga, pada keadaan term teraba seperti bibir. Terjadi pembesaran uterus dengan berat meningkat 20 kali, kapasitas meningkat 500 kali yang disebabkan oleh pertumbuhan serabut otot dan jaringan yang berhubungan, termasuk jaringan fibroelastik, darah dan saraf akibat
  • 6. adanya hormon estrogen terjadi sektresi vagina yang meningkat (leukorrhea) dan terjadi peningkatan kongesti vastilar organ vagina dan pelvik yang menyebabkan peningkatan sensitivitas yang sangat berarti. Hal ini mungkin mengarah pada tingginya derajat rangsngan sexsual, terutama antara bulan 4 dan 7 masa kehamilan. 2) Sistem integument Terdapat rasa kesemutan nyeri tekan pada payudara yang membesar karena peningkatan pertumbuhan jaringan alveolan dan suplai darah. Putting susu menonjol dan keras dan mengeluarkan cairan jernih (kolostrum). Areola lebih gelap dan kelenjar montgomery menonjol keluar. Terdapat striae gravidarum yang berupa regangan kulit akibat serabut elastik dari lapisan kulit terdalam terpisah dan putus. Terjadi pigmentasi kulit berupa linea nigra pada abdomen, dan Cholasma, yaitu bintik- bintik hitam pada wajah perspirasi dan sekresi kelenjar lemak juga meningkat. 3) Sistem endokrin Terjadi perubahan hormonal yaitu : peningkatan progesteron dan estrogen, plasenta menghasilkan hCG, hPL, hCT, pulau langerhans membentuk insulin lebih banyak, hormon-hormon pituitari secara signifikan terpengaruh, kortek ardenal membentuk kortin lebih banyak. Terutama kelenjar paratiroit yang ukurannya meningkat selama minggu kel 15-30 ketika kebutuhan kalsium janin lebih besar, tanpa hormon paratiroit tersebut metabolisme tulang dan otot terganggu. 4) Sistem kardiovaskuler Terjadi peningkatan volume darah, cairan tubuh (bisa terjadi) edema jaringan, sel darah merah, hemoglobin dan fibrin juga meningkat sehingga bisa terjadi pseudoanemia yang fisiologis pada kehamilan. Mungkin terjadi pula sindrom hipotensi supinasi akibat oleh tekanan uterus pada vena kava, lebih buruk lagi terjadinya trombosis vena sehubungan dengan peningkatan fibrin dan stastis vena.
  • 7. 5) Sistim musculoskeletal Kebutuhan kalsium meningkat 33 % tetapi tidak diambil dari gigi. Sendi pelvik sedikit dapat bergerak untuk mengkompensasi pembesaran janin, bahu tertarik kebelakang dan lumbal lebih lengkung, sendi tulang belakang lebih lentur dan dapat menyebabkan nyeri punggung. Terjadinya kram otot tungkai dan kaki tidak diketahui penyebabnya, mungkin berhubungan dengan metabolisme kalsium dan fosfor, kurangnya drainase sisa metabolisme otot atau postur yang tidak seimbang. 6) Sistim pernafasan Akibat bentuk rongga torak berubah dan karena pernafasan yang lebih cepat, sekitar 60% wanita hamil mengeluh sesak nafas. Kapasitas paru tidak berubah, pada kenyataanya tidal volume meningkat. Terjadi bengkak seperti arlegi pada membran mukosa merupakan hal umum yang dapat menyebabkan gejala serak, hudung tersumbat, dispnea, sakit tenggorokan, perdaran hidung, hilangnya indra penciuman. 7) Sistem gastrointestinal Pada awal kehamilan wanita hamil mengalami mual muntah, sekresi saliva menjadi lebih asam dan lebih banyak. Saat berlanjut, penurunan asam lambung dan perlambatan pengosongan lambung dapat menyebabkan kembung. Menurunnya gerakan peristaltik tidak saja menyebabkan mual tetapi juga konstipasi. 8) Sistem perkemihan Terjadi gerakan urine kekandung kemih yang lebih lambat dan dapat meningkatkan kemungkinan pielovefritis. Suplai darah kekandung kemih meningkat dan pembesaran uterus menekan kandung kemih dapat menyebabkan meningkatnya berkemih. 9) Sistem persarafan Kadang terjadinya perubahan postur pada kehamilan dapat menyebabkan acrodysesthesia sehubungan dengan tekanan mekanik, atau numbness, tingling, dan kaku.
  • 8. BAB III ASUHAN KJEBIDANAN PADA KEHAMILAN TRIMESTER KEDUA 3.1 Pengkajian Pengkajian meliputi data dasar dan riwayat kesehatan ibu, antara lain meliputi: 1) Identitas (nama, umur, pekerjaan, agama, dsb.) 2) Berat badan/ tinggi badan 3) Status pernikahan (pernikahan ke berapa) 4) Kunjungan sebelumnya (berapa kali berkunjung, rutin/ tidak, tempat berkunjung tetap/ pindah, dst.) 5) riwayat kehamilan dan persalinan (kehamilan ke berapa, abortus, pre eklampsia, perdarahan) 6) riwayat imunisasi ibu (MMR,TORCH, TT) 7) riwayat penyakit sekarang dan terdahulu 8) riwayat alergi makanan dan obat-obatan 9) riwayat penyakit dalam keluarg 10) riwayat psiko sosial Selain pengkajian data dasar tersebut diatas, dilakukan pula pengkajian terhadap: (1) Aktivitas / istirahat (2) Integritas ego (3) Eliminasi (4) Makanan/ cairan (5) Nyeri / ketidak nyamana (6) Pernafasan (7) Keamanan (8) Seksualitas (9) Penghentian menstruasi (10) Interaksi social
  • 9. 3.2 Diagnosa 1) Gangguan pola nafas sehubungan dengan ketidak efektifan pergeseran difragma karena pembesaran uterus 2) Gangguan curah jantung sehubungan dengan kebutuhan sirkulasi, perubahan preload (penurunan aliran balik vena) dan after load (peningkatan tahanan vaskuler perifer), hipertrofi ventrikel 3) Kelebihan volume cairan sehubungan dengan perubahan mekanisme regulator, retensi natrium/ air 4) Ketidaknyamanan sehubungan dengan perubahan pada mekanika tubuh, efek hormon-hormon, ketidakseimbangan elektrolit 5) Perubahan pola seksualitas sehubungan dengan konflik mengenai perubahan hasrat seksual dan harapan, takut akan cedera fisik 6) Ketidakefektifan koping individual sehubungan dengan krisis situasi, kerentanan pribadi dan persepsi tidak realistis 7) Gangguan citra tubuh sehubungan dengan persepsi perubahan biofisik dan respon orang lain 8) Kurangnya pengetahuan sehubungan dengan minimnya pengalaman dan info yang diperoleh tentang perubahan fisiologis/ psikologis yang normal pada trimester ke II 9) Resiko tinggi pada janin (kelainan) sehubungan dengan masalah kesehatan ibu, adanya ekspos dengan agen infeksi/ teratogen 3.3. Rencana Intervensi Diagnosa Ketidakefektifan pola pernafasan sehubungan dengan pergeseran diagfragma akibat pembesaran uterus yang ditandai dengan keluhan sesak nafas, dispnea, perubahan kedalaman pernafasan. Hasil yang diharapkan : 1. Klien akan melaporkan penurunan frekwensi atau beratnya keluhan. 2. Klien dapat mendemonstrasikan perilaku yang mengoptimalkan fungsi pernafasan. Tindakan atau Intervensi : Mandiri Intervensi Rasional Kaji status pernafasan Menentukan luas atau beratnya masalah. Meski kapasitas
  • 10. vital meningkat, fungsi pernafasan diubah saat kemampuan diafragma untuk turun pada inspirasi berkurang oleh pembesaran uterus. Dapatkan riwayat dan pantau masalah medis yang terjadi sebelumnya, misal alergi, asma , tuberkolusis Masalah lain dapat terus mengubah pola pernafasan dan menurunkan oksigenasi jaringan ibu atau janin. Kaji kadar Hb dan Ht, tekankan pentingnya masukan vitamin atau fero sulfat. Peningkatan kadar plasma pada gestasi minggu ke 24 – 32 mengecerkan kadar Hb, mengakibatkan anemia dan menurunkan kapasitas pembawa oksigen. Beri informasi tentang rasional kesulitan pernafasan dan program latihan yang realistis Menurunkan kemungkinan gejala pernafasan yang disebabkan oleh kelebihan. Tinjau ulang tindakan yang dapat dilakukan klien untuk mengurangi masalah, misalnya postur yang baik, hindari merokok, makan sedikit tapi sering. Postur yang baik dan makan sedikit membantu memaksimalkan penurunan diafragmatik, meningkatkan ketersedian ruang untuk ekspansi paru. Merokok menurunkan persedian oksigen untuk pertukaran ibu-janin Diagnosa keperawatan : Dekompensasi curah jantung sehubungan dengan peningkatan kebutuhan sirkulasi, perubahan preload (penurunan aliran balik vena), dan afterload (peningkatan tahanan vascular perifer), hipertrofi ventrikel. Hasil yang diharapkan : 1. Tetap normotensitif selama perjalanan prenatal 2. Bebas dari edema patologis dan tanda-tanda HAK 3. Mengidentifikasi cara-cara untuk mengontrol dan menurunkan masalah kardiovaskular Tindakan atau Intervensi : Mandiri Intervensi Rasional Tinjau ulang proses fisiologis dan perubahan normal dan abnormal, tanda-tanda, dan gejala – gejala Selama trimester kedua, hipertrofi ventrikel jantung menjamin peningkatan curah jantung, yang memuncak pada gestasi minggu ke 25 – 27 untuk memenuhi oksigen dan nutrien ibu/ janin. Normalnya, system kardiovaskuler mengkompensasi peningkatan curah jantung dengan dilatasi pembuluh darah, yang menurunkan tahanan curah jantung. Ini menurunkan pembacaan tekanan sistolik kira-kira 8 mmHg, tekanan diastolic menurun kira- kira 12 mmHg. Peningkatan cairan, stress, dan masalah jantung sebelumnya, dapat membahaya-kan sistem Perhatikan riwayat yang ada sebelumnya atau potensial masalah jantung/ ginjal/ diabetik. Klien ini menghadapi resiko tertinggi ter-hadap masalah jantung selama trimester kedua, bila curah jantung memuncak Ukur tekanan darah (TD) dan nadi. Laporkan jika peningkatan sistolik lebih dari 30 mmHg dan diastolic lebih dari 15 mmHg Peningkatan TD dapat menunjukkan HAK, khususnya pada klien dengan pe-nyakit jantung/ ginjal, DM, atau adanya kehamilan multiple atau mola hidatidosa Auskultasi bunyi jantung; catat adanya murmur Murmur sistolik sering ringan dan
  • 11. mungkin diciptakan oleh peningkatan volume, penurunan viskositas darah, perubahan posisi jantung, atau torsio pembuluh darah besar. Namun, murmur dapat menandakan terjadinya kerusakan Kaji adanya edema pergelangan kaki dan varieses kaki, vulva dan rectum. Bedakan antara edema fisiologis dan potensial berbahaya Edema dependen dari ekstremitas bawah (edema fisiologis) sering terjadi karena stasis vena akibat vasodilatasi dari aktifitas progesterone, herediter, retensi kelebihan cairan, dan tekanan uterus pada pembuluh darah pelvis. Ini meningkatkan resiko pembentukan thrombus vena. Edema wajah dan/ atau akstremitas atas dapat menandakan HAK Anjurkan klien untuk menghindari menyilangkan kaki, duduk, dan berdiri dalam waktu yang lama; pasang kaus kaki penyokong sebelum bangun di pagi hari; menggunakan pakaian yang longgar, tidak ketat, meninggikan kaki, panggul dan vulva vertikal ke dinding tiga kali sehari selama 20 menit; dan membalikkan telapak kaki keatas dalam posisi dorsofleksi bila duduk atau berdiri selama periode lama Meningkatkan aliran balik vena dan menurunkan resiko terjadinya edema, varises atau trobosis vena Kaki dorsofleksi untuk tes terhadap tanda Homan’s. Bila ada, rujuk pada dokter. Tanda Homan’s positif dapat menunjukkan tromboflebitis Kaji adanya kelemahan. Anjurkan klien untuk mengindari perubahan posisi dengan cepat Perubahan posisi cepat dapat mengakibatkan pusing saat darah terkumpul di ekstremitas bawah, menurunkan volume sirkulasi Diagnosa keperawatan : Kelebihan volume cairan sehubungan dengan perubahan mekanisme regulator, retensi natrium/ air Hasil yang diharapkan : 1. Klien dapat menyebutkan cara-cara untuk meminimalkan masalah 2. Klien dapat mengidentifikasi tanda/gejala yang memerlukan evaluasi / intervensi medis 3. Bebas dari hipertensi, albuminuria, retensi cairan berlebihan dan edema wajah Tindakan atau Intervensi : Mandiri Intervensi Rasional Pantau berat badan secara teratur Mendeteksi penambahan berat badan berlebihan dan retensi cairan yang tidak kelihatan, yang potensial patologis. Selama trimester kedua, total cairan tubuh (plasma dan SDM) meningkat 1000 ml karena sebagian kadar estrogen merangsang kelenjar adrenal untuk mensekresikan aldosteron yang menahan natrium dan air. Meski sampai 5 lb (3,6 Kg) cairan dapat ditahan dengan edema tidak tampak, peningkatan ini dapat memperberat dekompensasi jantung Kaji adanya tanda – tanda HAK, perhatikan tekanan darah. Pantau lokasi/ luasnya edema, masukan atau keluaran cairan. Perhatikan laporan – laporan gangguan penglihatan, sakit kepala, nyeri epigastrik atau adanya hiperrefleksia Indikator edema patologis. Meskipun HAK karena retensi cairan berlebihan biasanya tidak terlihat sampai akhir minggu ke 10 kehamilan, dapat terjadi diawal, khususnya pada klien dengan factor predisposisi seperti DM, penyakit ginjal, hipertensi,
  • 12. gestasi multiple, malnutrisi (kelebihan BB/ kurang BB), mola hidatidosa Tes urin terhadap albumin Deteksi masalah vascular berkenaan dengan spasme glomerular dari ginjal, yang menurunkan resorpsi albumin Berikan informasi tentang diet (mis, peningkatan protein, tidak menambahkan garam meja, menghindari makan dan minum tinggi natrium) Nutrisi adekuat, khususnya peningkatan HAK. Na berlebihan dapat memperberat retensi air (terlalu sedikit Na dapat mengakibatkan dehidrasi) Anjurkan meninggikan ekstremitas secara periodic selama sehari Edema fisiologis dari ekstremitas bawah terjadi di penghujung hari adalah normal tetapi harus dapat diatasi dengan tindakan sederhana. Bila tidak teratasi pemberi pelayanan kesehatan harus diberi tau Kolaborasi Intervensi Rasional Jadwalkan kunjungan prenatal lebih sering dan lakukan pengobatan bila ada HAK. Perawatan membantu meningkatkan kesejahteraan ibu/ janin Diagnosa keperawatan : Ketidaknyamanan sehubungan dengan perubahan pada mekanika tubuh, efek-efek hormon, ketidakseimbangan elektrolit yang ditandai oleh ketegangan pada punggung, kram kaki, nyeri ulu hati Hasil yang diharapkan : 1. Klien dapat mengidentifikasi dan mendemonstrasikan tindakan perawatan diri yang tepat 2. Ketidaknyamanan dicegah atau diminimalkan Tindakan atau Intervensi : Mandiri Intervensi Rasional Perhatikan adanya masalah yang berhubungan dengan curah jantung atau kesulitan pernafasan dan rujuk pada diagnosa keperawatan yang tepat Meskipun kondisi ini adalah hal sering mengakibatkan ketidaknyamanan, klien biasanya mengalami rasa nyaman secara fisik, bebas dari ketidaknyamanan khas, pada trimester ketiga Kaji ulang adanya perubahan BAB dan hemoroid Penurunan motilitas gastrointestinal, efek suplemen zat besi dan peningkatan tekanan/ Penurunan motilitas gastro-intestinal, efek suplemen zat besi dan peningkatan tekanan perubahan posisi dari pembesaran uterus mempengaruhi fungsi normal Diskusikan masukan diet, latihan, dan penggunaan pelunak feces Membantu dalam pencegahan/ penata laksanaan konstipasi Perhatikan adanya nyeri ulu hati (pirosis), tinjau ulang riwayat diet. Jelaskan fisiologis masalah. Anjurkan klien menghindari makanan gorengan /berlemak, makan enam kali sehari dalam porsi kecil, lakukan posisi semi fowler, hindari makanan yang sangat dingin Makanan berlemak meningkatkan keasaman gastric, makan sering dalam porsi kecil menetralkan keasaman. Posisi semi fowler, menurunkan masukan cairan, dan menghindari makanan dingin membantu mencegah refluks gastric
  • 13. Perhatikan adanya sakit punggung dan tekanan pada punggung bagian bawah. Demontrasikan latihan (mis; mengangkat panggul, berbaring datar pada punggung dan punggung menekan lantai). Tinjau ulang yang dikenakan dengan tepat mis; sepatu berhak rendah; pakaian longgar dan nyaman Menghilangkan tegang pada punggung bawah yang disebabkan oleh peningkatan lengkung vertebra lumbosakral dan pengencangan otot punggung Kaji ulang adanya kram pada kaki, ajarkan klien untuk meluruskan kaki dan dorsofleksikan telapak kaki Tekanan pada saraf pelvis serta rendahnya kalsium jaringan, potensial menyebabkan kram kaki. Meluruskan kaki dan dorsofleksi telapak kaki meningkatkan perfusi/ oksigenasi jaringan dan membantu menghilangkan tekanan pada saraf-saraf ekstremitas bagian bawah Anjurkan mengurangi masukan produk susu dan menggunakan aluminium laktat atau melanjutkan dengan 1 quart susu setiap hari dan menggunakan aluminium hidroksida, bila kram kaki berat atau menetap Masukan makanan yang mengandung kalsium/ produk kalsium secara terus menerus, meningkatkan kadar plasma terionisasi. Aluminium hidroksida meng-ikat fosfor pada saluran usus, meng-imbangi ketidak seimbangan kalsium-fosfor Berikan informasi tentang pilihan yang tepat dari antasida yang dijual bebas. Hindari penggunaan bikarbonat sebagai penetralisir atau produk kalsium jika diperlukan Mungkin menimbulkan konstipasi dan atau dapat mengandung bahan, seperti Na, yang merupakan kontraindikasi pada situasi tertentu karena sifatnya meretensi air. Penggunaan antasida yang me-ngandung kalsium sebagai tambahan masukan makanan tinggi kalsium dapat memperberat ketidak seimbangan kalsium-fosfor dan terjadinya kram otot. Kolaborasi Intervensi Rasional Beri antasida rendah Na Menetralisir keasaman gastric; penurunan kadar fosfor Beri suplemen kalsium dan aluminium dalam bentuk jeli dengan cepat Tambahan untuk produk susu akibat adanya intoleransi diet. Dapat menurun-kan kadar fosfor Diagnosa keperawatan : Perubahan pola seksualitas sehubungan dengan konflik mengenai perubahan hasrat seksual dan harapan, takut akan cedera fisik yang ditandai oleh kesulitan, pembatasan atau perubahan dalam perilaku seksual Hasil yang diharapkan : 1. Klien dapat mendiskusikan masalah seksual 2. Klien dapat mengungkapkan pemahaman tentang alasan yang mungkin untuk diubah 3. Klien dapat mengidentifikasi alternatif yang dapat diterima untuk memenuhi kebutuhan individu 4. Klien dapat mengungkapkan kepuasan bersama atau konseling, bila dibutuhkan Tindakan atau Intervensi : Mandiri Intervensi Rasional Diskusikan dampak kehamilan terhadap pola koitus yang normal Kepuasan
  • 14. seksual yang optimal untuk klien prenatal terjadi pada trimestr kedua karena vasokongesti pelvis/ perineal meningkatkan kenikmatan orgasme. Pria dapat mengalami berbagai perasaan saat berespon terhadap peningkatan hasrat pasangannya dan menjadi bingung karena penurunan/ peningkatan hasrat seksualitasnya sendiri dalam memberi respon terhadap perubahan bentuk tubuh pasangannya Tinjau ulang apa yang dirasakan dan didiskusikan kemungkinan pilihan dalam peningkatan kontak fisik melalui berpelukan dan bercumbu daripada melakukan koitus secara aktual Rasa takut mencederai janin pada saat koitus adalah hal yang umum. Meyakinkan dan memperhatikan bahwa hal tersebut normal dapat membantu menghilangkan ansietas. Pilihan lain akan diterima dengan baik apabila keduanya terpuaskan Tinjau ulang perubahan posisi yang mungkin dilakukan dalam aktifitas seksual Membantu pasangan untuk memper-timbangkan/ membuat pilihan Waspadai adanya indikasi kemungkinan kesulitan seksual atau perilaku yang tidak sesuai dari pria Disini tampak frekuensi penyimpangan menjadi lebih tinggi (mis, perkosaan, incest, kejahatan, kekerasan, dan per-selingkuhan ekstramarital) bila pasangan sedang hamil Kolaborasi Intervensi Rasional Rujuk pada perawat klinis spesialis/ konseling sesuai indikasi Mungkin perlu bantuan tambahan untuk mengatasi masalah dasar yang dapat berkembang selama kehamilan atau mungkin sudah ada sebelumnya Diagnosa keperawatan : Ketidakefektifan koping individual sehubungan dengan krisis situasi/ maturasi, kerentanan pribadi, persepsi tidak realistis Hasil yang diharapkan : 1. Mengekspresiksn perasaan dengan bebas 2. Mengidentifikasi kekuatan individual 3. Menunjukkan keterampilan koping dan pemecahan masalah yang efektif Tindakan atau Intervensi : Mandiri Intervensi Rasional Identifikasi rasa takut/ angan-angan klien yang mungkin dimiliki Rasa takut dan angan angan yang umum dari wanita/ pria dapat timbul pada saat ini. Wanita mungkin takut kematian dari suami, dan pria berfantasi tentang jika dirinya hamil Kuatkan pasangan bahwa rasa takut dan fantasi tersebut adalah normal Dapat menyulitkan bagi individu yang tidak melihat kenormalan dari pengalaman ini Evaluasi derajat disfungsi klien yang dialami untuk mengubah apa yang sedang terjadi dan yang sudah diperkirakan Klien yang mengalami kesulitan menyesuaikan tugas – tugas yang berlebihan berkenaan dengan kehamilan/ menjadi orang tua dapat bermanifestasi tidak sesuai dalam melewati perawatan kesehatan prenatal dari kelabilan emosi-nya. Pasangan pria dapat mende- monstrasikan koping negatif seperti asyik dengan kerja/ hobi baru, kurang
  • 15. berminat terhadap kehamilan, atau keterlibatan dalam aktivitas ekstra marital Anjurkan klien untuk mengekspresikan perasan tentang kehamilan dan menjadi orang tua Mengakui dan mengekspresikan perasaan dapat membantu individu mulai meng-identifikasikan masalah dan memulai proses pemecahan masalah Kolaborasi Intervensi Rasional Rujuk untuk konseling dan penyuluhan sesuai kebutuhan Mungkin perlu tambahan bantuan untuk mengatasi masalah pokok Diagnosa keperawatan : Gangguan citra tubuh sehubungan dengan persepsi perubahan bio fisik, respon orang lain Hasil yang diharapkan : 1. Klien akan mengungkapkan penerimaan atau adaptasi bertahap untuk mengubah konsep diri. 2. Klien akan mendemonstrasikan citra tubuh positif dengan mempertahankan kepuasan penampilan keseluruhan. Tindakan atau Intervensi : Mandiri Intervensi Rasional Kaji sikap terhadap kehamilan, perubahan bentuk tubuh, dsb. Pada trimester kedua, perubahan bentuk tubuh telah tampak. Respon negatif dapat terjadi pada klien yang memiliki konsep diri rapuh. Efek lain seperti kloasma, striae gravidarum, telangiektasis, jerawat dapat memperberat perubahan emosi. Diskusikan perubahan aspek fisiologis, dan respon klien terhadap perubahan. Berikan informasi tentang kenormalan perubahan. Individu bereaksi secara berbeda terhadap perubahan. Informasi dapat membantu memahami atau menerima apa yang terjadi. Anjurkan gaya dan sumber yang tersedia dari pakaian saat hamil. Situasi individu menandakan kebutuhan akan pakaian yang akan meningkatkan penampilan klien dan melakukan aktivitas yang menyenangkan. Diskusikan metoda perawatan kulit dan berhias, menggunakan kaos kaki penyokong, pemeliharaan postur dan progam latihan sedang. Belajar dan ikut melihat dan merasa lebih baik mungkin membantu untuk memper-tahankan perasaan positif tentang dirinya. Aturan latihan perinatal yang bukan latihan ketahanan cenderung memper-pendek persalinan, meningkatkan ke-mungkinan kelahiran vaginal spontan, dan menurunkan kebutuhan terhadap augmentasi oksitosin. Kolaborasi Intervensi Rasional Rujuk pada sumber lain seperti konseling dan atau kelas pendidikan kelahiran anak dan menjadi orang tua. Mungkin membantu dalam memberikan dukungan tambahan, selama periode perubahan dan mengidentifikasi model peran.
  • 16. Diagnosa keperawatan : Kurangnya pengetahuan mengenai kemajuan alamiah dari kehamilan sehubungan dengan terus membutuhkanya informasi sesuai perubahan trimester kedua yang dialami yang ditandai dengan permintaan informasi, pernyataan masalah atau konsep yang salah. Hasil yang diharapkan : 1. Klien dapat mengungkapkan atau mendemonstrasikan perilaku perawatan diri yang meningkatkan kesejahteraan. 2. Klien akan bertanggung jawab terhadap perawatan kesehatannya sendiri. 3. Klien akan mengenali dan melakukan tindakan untuk meminimalkan dan mencegah faktor resiko. 4. Klien dapat mengidentifikasikan tanda bahaya atau mencari perawatan medis yang tepat. Tindakan atau Intervensi : Mandiri Intervensi Rasional Tinjau ulang perubahan yang diharapkan selama trimester kedua. Pertanyaan timbul sesuai perubahan baru yang terjadi tanpa memperhatikan apakah diharapkan atau tidak. Lakukan progaram penyuluhan sesuai pedoman Pengulangan menguatkan penyuluhan dan bila klien belum melihat sebelumnya informasi bermanfaat saat ini. Beri informasi tentang kebutuhan fero sulfat dan asam folat. Fero sulfat dan asam folat membantu memertahankan kadar Hb normal. Defisiensi asam folat memperberat anemia megaloblastik, kemungkinan aborsi dan malformasi janin. Identififkasi kemungkinan resiko kesehatan individu, misal aborsi spontan, penyakit jantung, hipertensi akibat kehamilan, DM gestasional. Membantu mengingatkan klien tentang potensial situasi resiko tinggi yang memerlukan pemantauan lebih ketat dan atau intervensi. Kolaborasi Diskusikan obat-obatan yang mungkin diperlukan untuk mengontrol atau mengatasi masalah medis. Membantu dalam memilih kegiatan karena kebutuhan harus ditekankan pada kemungkinan efek berbahaya pada janin. Diskusikan kebutuhan terhadap pemerik-saan lab khusus skrining dan pemantauan sesuai indikasi . Kunjungan pranatal yang sering mungkin diperlukan untuk meningkatkan kesejahtraan ibu. Pemantauan Hb dan Ht menggunakan elektroforesis mendeteksi anemia khusus dan membantu menentukan penyebab. Skrining untuk DMG pada klien berisiko dapat mendeteksi hiperglikemia, dapat memerlukan tindakan insulin dan atau diet. Diagnosa keperawatan : Resiko tinggi terhadap cidera pada janin sehubungan dengan masalah kesehatan ibu, pemajanan pada teratogen atau agen infeksi
  • 17. Hasil yang diharapkan : 1. Klien akan mengungkapkan kesadaran tentang faktor resiko individu. 2. Klien akan menghindari faktor dan perilaku yang dapat memperberat cedera janin. Tindakan atau Intervensi : Mandiri Intervensi Rasional Tentukan pemahaman sebelum informasi diberikan Mengidentifikasikan kebutuhan atau masalah individu dan memberikan kesempatan untuk memperjelas kesalahan konsep, khususnya untuk klien yang berkunjung pertama kali. Tinjau ulang status kesehatan ibu, misal malnutrisi, penyalahgunaan penggunaan zat. Faktor ini dapat mempunyai dampak besar pada perkembangan jaringan dan organ jaringan dan identifikasi serta interfensi awal dapat mencegah hasil yang buruk. Kaji faktor lain yang mungkin berbahaya pada janin, misal pemajanan virus atau PHS, faktor lingkungan. Identifikasi memungkinkan pendiskusian cara-cara untuk meminimalkan atau men-cegah cidera. PHS atau virus merupakan masalah ringan tapi berdampak negatif besar pada kesejahteraan janin. Perhatikan quickening dan denyut jantung janin. Rujuk pada dokter bila ditemukan masalah. Pergerakan janin dapat dirasakan pada dirasakan pada minggu ke 16 – 20, kurang gerakan dapat menandakan adanya masalah. Gagal untuk mendeteksi DJJ dapat menandakan penurunan atau tidak adanya janin atau adanya mola hidatidosa. Kaji pertumbuhan uterus dan tinggi fundus pada tiap kunjungan. Merupakan skrining untuk gestasi multipel, pertumbuhan janin normal atau abnormal,dapat mendeteksi masalah yang berhubungan dengan polihidramnion atau oligohidramnion Beri informasi tentang tes diagnostik atau prosedur dan tinjau ulang resiko dan potensial efek samping Mempunyai informasi yang membantu klien atau pasangan untuk menghadapi situasi dan membuat keputusan berdasarkan informasi. Kolaborasi Intervensi Rasional Bantu dengan prosedur ultrasonografi, dan jelaskan tujuannya Mendeteksi adanya janin di awal minggu ke 5-6 gestasi dan memberikan informasi tentang pertumbuhan janin dengan menggunakan pengukuran kepala sampai kaki, panjang femur, dan diameter biparietal, untuk memastikan usia gestasi dan mengesampingkan retardasio pertumbuhan. Juga menentukan ukuran dan lokasi plasenta dan dapat mendeteksi bebeapa abnormalitas janin Dapatkan sampel serum ibu untuk kadar alfa fetoprotein (AFT) diantara minggu ke 14 dan 16 Pada NTD terbuka (paling umum spina divida dan anencephali), AFP, protein yang diproduksi oleh kantung yolk dan hepar janin, ada pada serum ibu dengan kadar 8 kali lebih tinggi dari normal pada gestasi minggu ke 15 Bantu dengan amniosintesis bila kadar AFP abnormal khususnya pada populasi resiko tinggi (misalnya; Klien dengan kemungkinan kelainan genetic/ anak sebelumnya mengalami abnormalitas kromosom, gravida tua lebih dari usia 35
  • 18. tahun), Bila klien belum dilakukan sample vilus korionik (SVK) Analisis cairan amniotic mendeteksi kelainan genetic/ kromosom dan NTD Ikuti konseling genetic, bila perlu Klien akan memerlukan informasi untuk membuat keputusan berdasarkan infor-masi tentang perjalanan tindakan selama kehamilan ini serta yang akan datang Lakukan skrining klien terhadap DMG dengan tes toleransi glukosa (TTG) pada gestasi minggu ke 24-26 sesuai indikasi. DMG dihubungkan dengan makrosomia dan masalah distosia http://nazran.wordpress.com/2009/04/30/kehamilan-trimester-2/