SlideShare a Scribd company logo
1 of 5
Belahan pada Busana
Belahan busana adalah guntingan pada pakaian yang berfungsi untuk memudahkan
membuka dan menutup pakaian. Disamping itu juga berfungsi untuk hiasan atau variasi
pada pakaian, karena pada belahan nantinya akan dilengkapi dengan kancing/penutup
belahan.
Belahan pada umumnya terdapat pada tengah muka, tengah belakang, ujung lengan
ataupun di tempat-tempat lain pada bagian-bagian pakaian. Pemakaian belahan busana
disesuaikan dengan model busana atau desain.
Namun demikian teknik penyelesaian belahan ini berbeda-beda sesuai dengan jenis serta
letak dari belahan itu sendiri. Jenis-jenis atau macam-macam belahan secara garis besarnya
adalah belahan langsung, belahan memakai lapisan, belahan kumai serong dan belahan
tutup tarik.
1. Belahan Langsung
Belahan langsung yaitu belahan dan lapisan belahan dibuat sejalan dengan pola bagian
badan. Pola belahan ini umumnya dipakai untuk blus, kemeja, gaun ditengah muka atau
ditengah belakang.
Tekniknya sebagai berikut:
a. Menggunting belahan dilebihkan ± 2 cm dari tengah muka dan langsung ditambahkan
untuk lapisan belahan 5 cm, dengan cara dilipatkan supaya bayangan cerminnya tepat dan
pas. Untuk melipatkannya ada yang kedalam ada yang keluar.
b. Lipatkan lapisan belahan kearah dalam (bagian buruk), belahan ini biasa dipakai untuk
blus, gaun dan kemeja.
c. Lipatkan lapisan belahan ke arah luar (bagian baik), pakaian kemudian dijahit dengan
mesin sisi kiri dan sisi kanan dengan hasil jadi 3 s.d 4 cm. Ini biasa dipakai untuk belahan
kemeja.
2. Belahan Berlapis
Belahan berlapis yaitu belahan yang dilapisi dengan kain. Belahan yang dilapisi ini ada
beberapa macam yaitu belahan satu lajur belahan, dan belahan dua lajur, belahan kumai
serong dan belahan dilapis menurut bentuk. Belahan yang dilapisi dengan lajur ada 2 bentuk
yaitu dua lajur sama dan satu lajur.
a. Belahan dua lajur
Belahan ini banyak dipakai untuk belahan blus, baju kaos laki-laki, ujung lengan kemeja.
Belahan dua lajur ini juga ada yang sama bentuk dan ada pula yang tidak sama bentuk.
Maksudnya adalah, belahan dua lajur yang sama bentuk bagian atas dan bagian bawah dan
lebarnya juga sama. Untuk yang tidak sama bentuk, antara bagian atas dan bawah tidak
sama lebarnya, umumnya digunakan untuk ujung lengan kemeja.
b. Belahan dua lajur sama
Sediakan 2 lembar lajur dengan ukuran sama dengan panjang belahan, ditambah 3,5 cm,
untuk lajur belahan lebarnya 2 kali lebar belahan ditambah kampuh 2 cm.
Cara menjahitnya :
1) Tentukan tempat belahan, panjang belahan 10 cm, lebar belahan setelah
dijahit 2 cm
2) Berilah tanda kampuh pada sekeliling lajur, ujung lajur ditipiskan.
3) Letak lajur kanan pada sisi kanan dan lajur kiri pada sisi kiri. Sematkan 1 cm ke kiri dan ke
kanan dari tempat yang akan digunting kemudian disetik dari a ke b
4) Gunting belahan 1 cm sebelum ujung belahan, buat guntingan menyudut atau segitiga.
5) Lipat lajur bagian buruk menurut tanda yang telah ditentukan. Tepi lajur yang bertiras
dibuat lipat kedalam. Semat dengan jahit kelim atau dijahit dengan mesin.
6) Setik ujung belahan dengan mesin dari bagian baik, selesaikan ujung belahan bagian
buruk dengan tusuk kelim.
3. Belahan Dua Lajur Tidak Sama Untuk Manset Kemeja.
Lajur luar lebarnya 2 cm dan lajur dalam 1 cm. belahan dibuat ditengah pola ujung lengan
bagian belakang ± 8 cm. Cara menjahitnya:
1) Guntinglah tempat belahan sepanjang belahan, 1 cm
sebelum ujung belahan digunting menyudut.
2) Letakkan lajur yang jatuh dalam bagian baik berhadapan dengan bagian buruk lengan,
setiklah sepanjang belahan.
3) Goreslah lajur yang letaknya di dalam, balik lajur ke bagian baik. Sisi yang masih bertiras
diberi lipatan dalam ½ cm, lalu setiklah kedua kalinya tepat pada jahitan pertama.
4) Letakkan lajur yang ukuran lebar pada bagian baik berhadapan dengan bagian buruk
lengan. Lalu setik sepanjang belahan dengan kampuh ½ cm.
5) Balik lajur kebagian baik. Pada sisi yang masih bertiras dibuat lipat dalam selebar ½ cm,
lalu setik tepat pada jahitan pertama.
6) Penyelesaian pada ujung belahan yang berbentuk runcing disetik terakhir dan diteruskan
dengan garis batas panjang belahan.
7) Perhatikan guntingan segi tiga dan ujung lajur kecil turut dijahit.
8) Jahit ujung belahan dua kali dengan posisi melintang, jahitan ini berfungsi sebagai
penguat.
4. Belahan dengan Kumai Serong
Belahan dengan memakai kumai serong pada umumnya terdapat pada tengah muka
pakaian. Cara menjahitnya:
1) Sediakan kumai serong 2 lembar yang panjangnya sama dengan panjang belahan
ditambah 2 cm untuk kampuh.
2) Tentukan tempat belahan
3) Lebar lajur dilipat dua dan digores, letakkan lipatan tersebut tepat pada tempat belahan,
dengan posisi bagian baik berhadapan dengan bagian baik. Sematkan ½ cm bagian kiri dan
bagian kanan dari tempat belahan, kemudian disetik dengan mesin. Gunting tepat pada
belahan, 1 cm sebelum ujung belahan digunting menyerong.
4) Lipatkan lajur kebagian buruk, aturlah rompoknya selebar ½ cm sehingga belahan tadi
tertutup. Sisi lajur yang bertiras dibuat lipatan dalamdan dijelujur tepat pada jahitan
pertama. Kemudian disetik dari bagian baik.
5) Lipat kecil pada ujung belahan, lalu dijahit dengan tusuk balut.
6) Segi tiga pada ujung belahan disetik bersama dengan lajur.
7) Ujung lajur yang bertiras diselesaikan dengan tusuk feston supaya kelihatan rapi pada
bagian buruk, tepat pada ujung belahan dibuat kuku belalang atau trens sebagai penguat.
5. Belahan Dengan Tutup Tarik
Tutup tarik/ritsleting/zipper digunakan untuk menutup dan membuka belahan. Tutup tarik
digunakan pada pakaian, lenan rumah tangga, tas, sepatu dsb. Berdasarkan jenis gigi tutup tarik
ada yang terbuat dari jenis nilon plastik, contohnya untuk rok, celana panjang, sarung bantal.
Ada pula yang terbuat dari besi. Contohnya untuk tas, jaket, celana jeans. Bila diperhatikan
dengan seksama maka komponen tutup tarik sebagai berikut :
1. Top Tape Extension (kain bagian dari tutup tarik yang melampaui gigi).
2. Top Stop (perangkat ditempelkan pada ujung atas resleting, untuk mencegah slider keluar dari
gigi).
3. Slider (alat yang bergerak ke atas dan ke bawah gigi untuk membuka atau menutup).
4. Pull Tab (Bagian dari slider yang diadakan untuk memindahkan slider ke atas atau bawah).
5. Tape Width (Mengacu pada lebar kain di kedua sisi gigi tutup tarik).
6. Chain (Bagian yang berkesinambungan terbentuk ketika kedua bagian tutup tarik menyatu
bersamasama).
7. Bottom Stop (Sebuah perangkat ditempelkan pada bagian bawah tutup tarik untuk mencegah
terlepesnya slider).
8. Bottom Tape Extension (kain bagian dari tutup tarik yang melampaui gigi di bagian atas
rantai).
9. Single Tape Width (Mengacu pada lebar kain di satu sisi rantai tutup tarik).
10. Insertion Pin Boll (Perangkat digunakan pada tutup tarik memisahkan yang fungsinya adalah
untuk memungkinkan bergabungnya dua tutup tarik bagian).
11. Retainer Box (Perangkat digunakan pada tutup tarik memisahkan yang fungsinya adalah untuk
memulai bergabung dari bagian tutup tarik).
Tipe Tutup Tarik
 Belahan dengan tutup tarik terlihat/Visible zipper Memilih warna tutup tarik harus disesuaikan
dengan tujuannya. Bila menjahit tutup tarik untuk belahan dan sebagai hiasan gunakan warna
yang kontras.
 Belahan dengan tutup tarik tak terlihat/ Invisible zipper Pertimbangkan untuk menggunakan
tutup tarik dalam warna yang sama sebagai titik fokus yang besar atau menyembunyikan
penutup dengan menggunakan resleting warna yang cocok.
Langkah Kerja Pembuatan Tutup Tarik
1. Siapkan bahan dan licinkan permukaan bahan dengan menggunakanseterika.
2. Gunting bahan sesuai bentuk pola sebanyak 2 lembar.
3. Selesaikan tepi kain menggunakan mesin obras.
4. Satukan 2 lembar potongan bahan dengan bagian baik saling berhadapan.
5. Beri tanda panjang tutup tarik pada bahan. Ukur dari bagian atas sepanjang 15 cm ke
bawah(panjang tutup tarik).
6. Jahit dari ujung tanda tutup tarik kebawah dengan menggunakan mesin jahit. Ingat lebar
kampuh 1.5 cm.
7. Pipihkan kampuh, kain dibalik ke bagian baik kain.
8. Letakkan tutup tarik dibawah lipatan kampuh sebelah kiri. Keluarkan kampuh sebesar 2 mm
dari garis jahitan.
9. Jahit tutup tarik tepat pada garis jahitan dari bagian baik kain hingga selesai.
10. Lipat ke dalam kampuh bagian sebelahnya tepat pada garis jahitan dengan memperhatikan
bagian buruk kain saling berhadapan.
11. Letakkan lipatan garis jahitan sebelah kanan menumpuk pada garis jahitan tutup tarik sebelah
kiri.
12. Jahit dari bagian baik kain sepanjang tutup tarik memperhatikan lebar jahitan 1 cm dari tepi
lipatan.
13. Pada bagian bawah/sudut belahan tutup tarik selesaikan dengan membuat setikan garis
berbentuk siku atau menyudut. Lalu matikan setikan.
14. Setelah lajur selesai dikerjakan, lalu diseterika agar pipih.

More Related Content

What's hot (20)

Seluar Slek Lelaki (pola)
Seluar Slek Lelaki (pola)Seluar Slek Lelaki (pola)
Seluar Slek Lelaki (pola)
 
6.penghasilan artikel
6.penghasilan artikel6.penghasilan artikel
6.penghasilan artikel
 
Lisu Pemadan
Lisu PemadanLisu Pemadan
Lisu Pemadan
 
Slide menjahit
Slide menjahitSlide menjahit
Slide menjahit
 
Menyusun atur pola
Menyusun atur polaMenyusun atur pola
Menyusun atur pola
 
Isi kandungan tugasan
Isi kandungan tugasanIsi kandungan tugasan
Isi kandungan tugasan
 
Blaus
Blaus Blaus
Blaus
 
Langkah Membuat Pola Kemeja Lelaki
Langkah Membuat Pola Kemeja LelakiLangkah Membuat Pola Kemeja Lelaki
Langkah Membuat Pola Kemeja Lelaki
 
Modul 1 pakaian kasual
Modul 1 pakaian kasualModul 1 pakaian kasual
Modul 1 pakaian kasual
 
Manipulasi Lisu
Manipulasi LisuManipulasi Lisu
Manipulasi Lisu
 
KHB TING2-Belah
KHB TING2-BelahKHB TING2-Belah
KHB TING2-Belah
 
Dokumen inovasi Ezy Flat Sketch.docx
Dokumen inovasi Ezy Flat Sketch.docxDokumen inovasi Ezy Flat Sketch.docx
Dokumen inovasi Ezy Flat Sketch.docx
 
KEMAHIRAN HIDUP T2 - JENIS-JENIS LENGAN
KEMAHIRAN HIDUP T2 - JENIS-JENIS LENGANKEMAHIRAN HIDUP T2 - JENIS-JENIS LENGAN
KEMAHIRAN HIDUP T2 - JENIS-JENIS LENGAN
 
Report jahit blaus kasual
Report jahit blaus kasualReport jahit blaus kasual
Report jahit blaus kasual
 
Soalan pksr2 rbt thn 4
Soalan pksr2 rbt thn 4Soalan pksr2 rbt thn 4
Soalan pksr2 rbt thn 4
 
Cara menjahit lisu pemadan
Cara menjahit lisu pemadanCara menjahit lisu pemadan
Cara menjahit lisu pemadan
 
Langkah Membuat Pola Baju Melayu
Langkah Membuat Pola Baju MelayuLangkah Membuat Pola Baju Melayu
Langkah Membuat Pola Baju Melayu
 
NOTA ALATAN JAHITAN
NOTA ALATAN JAHITANNOTA ALATAN JAHITAN
NOTA ALATAN JAHITAN
 
Kancing dan-butang
Kancing dan-butangKancing dan-butang
Kancing dan-butang
 
Alatan jahitan asas
Alatan jahitan asasAlatan jahitan asas
Alatan jahitan asas
 

Similar to Belahan Busana

Cara jahit belah kelepet sama lebar
Cara jahit belah kelepet sama lebarCara jahit belah kelepet sama lebar
Cara jahit belah kelepet sama lebarIl Firaz
 
Tajuk 3 - kelim
Tajuk 3  -  kelimTajuk 3  -  kelim
Tajuk 3 - kelimfuziharun
 
tajuk 3. Kelim
tajuk 3. Kelimtajuk 3. Kelim
tajuk 3. Kelimfuziharun
 
Jenis mata jahitan tahun 5
Jenis mata jahitan tahun 5Jenis mata jahitan tahun 5
Jenis mata jahitan tahun 5ezan7122
 
rekod kerja jahitan
rekod kerja jahitanrekod kerja jahitan
rekod kerja jahitanemerafi
 
20567848 asas-jahitan-130719173011-phpapp01
20567848 asas-jahitan-130719173011-phpapp0120567848 asas-jahitan-130719173011-phpapp01
20567848 asas-jahitan-130719173011-phpapp01Mohd Ridzuan Abdul Manaf
 
Contoh kerajinan baju daur ulang
Contoh kerajinan baju daur ulangContoh kerajinan baju daur ulang
Contoh kerajinan baju daur ulangPuput Saputri
 
cara melipat baju seperti layanan.docx
cara melipat baju seperti layanan.docxcara melipat baju seperti layanan.docx
cara melipat baju seperti layanan.docxIvanSaputro2
 
303925806 pembalutan-dan-pembidaian-ppt
303925806 pembalutan-dan-pembidaian-ppt303925806 pembalutan-dan-pembidaian-ppt
303925806 pembalutan-dan-pembidaian-pptFauzan55
 
Jahitan asas
Jahitan asasJahitan asas
Jahitan asasroyzamy
 
Pembuatan rok dan blus wanita
Pembuatan rok dan blus wanita Pembuatan rok dan blus wanita
Pembuatan rok dan blus wanita Kacung Abdullah
 

Similar to Belahan Busana (20)

Decorate clothing
Decorate clothingDecorate clothing
Decorate clothing
 
Cara jahit belah kelepet sama lebar
Cara jahit belah kelepet sama lebarCara jahit belah kelepet sama lebar
Cara jahit belah kelepet sama lebar
 
Tajuk 3 - kelim
Tajuk 3  -  kelimTajuk 3  -  kelim
Tajuk 3 - kelim
 
tajuk 3. Kelim
tajuk 3. Kelimtajuk 3. Kelim
tajuk 3. Kelim
 
Jenis jahitan
Jenis jahitanJenis jahitan
Jenis jahitan
 
Jenis mata jahitan tahun 5
Jenis mata jahitan tahun 5Jenis mata jahitan tahun 5
Jenis mata jahitan tahun 5
 
rekod kerja jahitan
rekod kerja jahitanrekod kerja jahitan
rekod kerja jahitan
 
Jahitan tahun 5
Jahitan tahun 5Jahitan tahun 5
Jahitan tahun 5
 
Mari belajar asas jahitan
Mari belajar asas jahitanMari belajar asas jahitan
Mari belajar asas jahitan
 
20567848 asas-jahitan-130719173011-phpapp01
20567848 asas-jahitan-130719173011-phpapp0120567848 asas-jahitan-130719173011-phpapp01
20567848 asas-jahitan-130719173011-phpapp01
 
Contoh kerajinan baju daur ulang
Contoh kerajinan baju daur ulangContoh kerajinan baju daur ulang
Contoh kerajinan baju daur ulang
 
cara melipat baju seperti layanan.docx
cara melipat baju seperti layanan.docxcara melipat baju seperti layanan.docx
cara melipat baju seperti layanan.docx
 
303925806 pembalutan-dan-pembidaian-ppt
303925806 pembalutan-dan-pembidaian-ppt303925806 pembalutan-dan-pembidaian-ppt
303925806 pembalutan-dan-pembidaian-ppt
 
seni rupa seni budaya
seni rupa seni budaya seni rupa seni budaya
seni rupa seni budaya
 
Jahitan asas
Jahitan asasJahitan asas
Jahitan asas
 
2. pressing
2. pressing2. pressing
2. pressing
 
Tugas pkwu
Tugas pkwuTugas pkwu
Tugas pkwu
 
Pkwu
PkwuPkwu
Pkwu
 
Kajian fabrik
Kajian fabrikKajian fabrik
Kajian fabrik
 
Pembuatan rok dan blus wanita
Pembuatan rok dan blus wanita Pembuatan rok dan blus wanita
Pembuatan rok dan blus wanita
 

More from Amphie Yuurisman

180 Soal & Pembahasan Keperawatan
180 Soal & Pembahasan Keperawatan180 Soal & Pembahasan Keperawatan
180 Soal & Pembahasan KeperawatanAmphie Yuurisman
 
Mendidik anak laki laki dan perempuan
Mendidik anak laki laki dan perempuanMendidik anak laki laki dan perempuan
Mendidik anak laki laki dan perempuanAmphie Yuurisman
 
EBOOK MODUL STIMULASI Sinau Terapan Ilmu Psikologi #2
EBOOK MODUL STIMULASI Sinau Terapan Ilmu Psikologi #2EBOOK MODUL STIMULASI Sinau Terapan Ilmu Psikologi #2
EBOOK MODUL STIMULASI Sinau Terapan Ilmu Psikologi #2Amphie Yuurisman
 
Modul Lengkap Tugas Perkembangan Anak 2
Modul Lengkap Tugas Perkembangan Anak 2Modul Lengkap Tugas Perkembangan Anak 2
Modul Lengkap Tugas Perkembangan Anak 2Amphie Yuurisman
 
MODUL STIMULASI Sinau Terapan Ilmu Psikologi (5)
MODUL STIMULASI Sinau Terapan Ilmu Psikologi (5) MODUL STIMULASI Sinau Terapan Ilmu Psikologi (5)
MODUL STIMULASI Sinau Terapan Ilmu Psikologi (5) Amphie Yuurisman
 
Soal soal Ujian Kelas 6 SD
Soal soal Ujian Kelas 6 SDSoal soal Ujian Kelas 6 SD
Soal soal Ujian Kelas 6 SDAmphie Yuurisman
 
LATIHAN SOAL - PKN KLS 8 SEM 2.docx
LATIHAN SOAL - PKN KLS 8 SEM 2.docxLATIHAN SOAL - PKN KLS 8 SEM 2.docx
LATIHAN SOAL - PKN KLS 8 SEM 2.docxAmphie Yuurisman
 
Materi kelas 2 (Senam Lantai).docx
Materi kelas 2 (Senam Lantai).docxMateri kelas 2 (Senam Lantai).docx
Materi kelas 2 (Senam Lantai).docxAmphie Yuurisman
 
Materi Pendidikan Olah Raga Kelas 6
Materi Pendidikan Olah Raga Kelas 6Materi Pendidikan Olah Raga Kelas 6
Materi Pendidikan Olah Raga Kelas 6Amphie Yuurisman
 
PR Pangkat 3, Volume dan jaring-jaring kubus balok.docx
PR Pangkat 3, Volume dan jaring-jaring kubus balok.docxPR Pangkat 3, Volume dan jaring-jaring kubus balok.docx
PR Pangkat 3, Volume dan jaring-jaring kubus balok.docxAmphie Yuurisman
 
Makalah Distribusi Probabilitas Diskrit.docx
Makalah Distribusi Probabilitas Diskrit.docxMakalah Distribusi Probabilitas Diskrit.docx
Makalah Distribusi Probabilitas Diskrit.docxAmphie Yuurisman
 
SURAT PERTANGGUNG JAWABAN MUTLAK (SPTJM) KEBENARAN SEBAGAI PASANGAN SUAMI IST...
SURAT PERTANGGUNG JAWABAN MUTLAK (SPTJM) KEBENARAN SEBAGAI PASANGAN SUAMI IST...SURAT PERTANGGUNG JAWABAN MUTLAK (SPTJM) KEBENARAN SEBAGAI PASANGAN SUAMI IST...
SURAT PERTANGGUNG JAWABAN MUTLAK (SPTJM) KEBENARAN SEBAGAI PASANGAN SUAMI IST...Amphie Yuurisman
 
SURAT PERNYATAAN TANGGUNG JAWAB MUTLAK.doc
SURAT PERNYATAAN TANGGUNG JAWAB MUTLAK.docSURAT PERNYATAAN TANGGUNG JAWAB MUTLAK.doc
SURAT PERNYATAAN TANGGUNG JAWAB MUTLAK.docAmphie Yuurisman
 
FORM CLAIM MOTOR VEHICLE - ASURANSI MALACCA.pdf
FORM CLAIM MOTOR VEHICLE - ASURANSI MALACCA.pdfFORM CLAIM MOTOR VEHICLE - ASURANSI MALACCA.pdf
FORM CLAIM MOTOR VEHICLE - ASURANSI MALACCA.pdfAmphie Yuurisman
 

More from Amphie Yuurisman (20)

180 Soal & Pembahasan Keperawatan
180 Soal & Pembahasan Keperawatan180 Soal & Pembahasan Keperawatan
180 Soal & Pembahasan Keperawatan
 
Mendidik anak laki laki dan perempuan
Mendidik anak laki laki dan perempuanMendidik anak laki laki dan perempuan
Mendidik anak laki laki dan perempuan
 
EBOOK MODUL STIMULASI Sinau Terapan Ilmu Psikologi #2
EBOOK MODUL STIMULASI Sinau Terapan Ilmu Psikologi #2EBOOK MODUL STIMULASI Sinau Terapan Ilmu Psikologi #2
EBOOK MODUL STIMULASI Sinau Terapan Ilmu Psikologi #2
 
Modul Lengkap Tugas Perkembangan Anak 2
Modul Lengkap Tugas Perkembangan Anak 2Modul Lengkap Tugas Perkembangan Anak 2
Modul Lengkap Tugas Perkembangan Anak 2
 
MODUL STIMULASI Sinau Terapan Ilmu Psikologi (5)
MODUL STIMULASI Sinau Terapan Ilmu Psikologi (5) MODUL STIMULASI Sinau Terapan Ilmu Psikologi (5)
MODUL STIMULASI Sinau Terapan Ilmu Psikologi (5)
 
Resep Bisnis Es Teh
Resep Bisnis Es TehResep Bisnis Es Teh
Resep Bisnis Es Teh
 
Soal soal Ujian Kelas 6 SD
Soal soal Ujian Kelas 6 SDSoal soal Ujian Kelas 6 SD
Soal soal Ujian Kelas 6 SD
 
LATIHAN SOAL - PKN KLS 8 SEM 2.docx
LATIHAN SOAL - PKN KLS 8 SEM 2.docxLATIHAN SOAL - PKN KLS 8 SEM 2.docx
LATIHAN SOAL - PKN KLS 8 SEM 2.docx
 
Materi kelas 2 (Senam Lantai).docx
Materi kelas 2 (Senam Lantai).docxMateri kelas 2 (Senam Lantai).docx
Materi kelas 2 (Senam Lantai).docx
 
Materi Olah Raga Kelas 4
Materi Olah Raga Kelas 4Materi Olah Raga Kelas 4
Materi Olah Raga Kelas 4
 
Materi Pendidikan Olah Raga Kelas 6
Materi Pendidikan Olah Raga Kelas 6Materi Pendidikan Olah Raga Kelas 6
Materi Pendidikan Olah Raga Kelas 6
 
SOAL US IPA 2020-2021
SOAL US IPA 2020-2021SOAL US IPA 2020-2021
SOAL US IPA 2020-2021
 
Soal US PAI Kelas 3 SMA
Soal US PAI Kelas 3 SMASoal US PAI Kelas 3 SMA
Soal US PAI Kelas 3 SMA
 
PR Pangkat 3, Volume dan jaring-jaring kubus balok.docx
PR Pangkat 3, Volume dan jaring-jaring kubus balok.docxPR Pangkat 3, Volume dan jaring-jaring kubus balok.docx
PR Pangkat 3, Volume dan jaring-jaring kubus balok.docx
 
KUMPULAN SOAL BOARD
KUMPULAN SOAL BOARDKUMPULAN SOAL BOARD
KUMPULAN SOAL BOARD
 
MAKALAH LICHENES
MAKALAH LICHENESMAKALAH LICHENES
MAKALAH LICHENES
 
Makalah Distribusi Probabilitas Diskrit.docx
Makalah Distribusi Probabilitas Diskrit.docxMakalah Distribusi Probabilitas Diskrit.docx
Makalah Distribusi Probabilitas Diskrit.docx
 
SURAT PERTANGGUNG JAWABAN MUTLAK (SPTJM) KEBENARAN SEBAGAI PASANGAN SUAMI IST...
SURAT PERTANGGUNG JAWABAN MUTLAK (SPTJM) KEBENARAN SEBAGAI PASANGAN SUAMI IST...SURAT PERTANGGUNG JAWABAN MUTLAK (SPTJM) KEBENARAN SEBAGAI PASANGAN SUAMI IST...
SURAT PERTANGGUNG JAWABAN MUTLAK (SPTJM) KEBENARAN SEBAGAI PASANGAN SUAMI IST...
 
SURAT PERNYATAAN TANGGUNG JAWAB MUTLAK.doc
SURAT PERNYATAAN TANGGUNG JAWAB MUTLAK.docSURAT PERNYATAAN TANGGUNG JAWAB MUTLAK.doc
SURAT PERNYATAAN TANGGUNG JAWAB MUTLAK.doc
 
FORM CLAIM MOTOR VEHICLE - ASURANSI MALACCA.pdf
FORM CLAIM MOTOR VEHICLE - ASURANSI MALACCA.pdfFORM CLAIM MOTOR VEHICLE - ASURANSI MALACCA.pdf
FORM CLAIM MOTOR VEHICLE - ASURANSI MALACCA.pdf
 

Recently uploaded

PEMIKIRAN POLITIK Jean Jacques Rousseau.pdf
PEMIKIRAN POLITIK Jean Jacques  Rousseau.pdfPEMIKIRAN POLITIK Jean Jacques  Rousseau.pdf
PEMIKIRAN POLITIK Jean Jacques Rousseau.pdfMMeizaFachri
 
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional Dunia
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional DuniaKarakteristik Negara Brazil, Geografi Regional Dunia
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional DuniaNadia Putri Ayu
 
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docxLembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docxbkandrisaputra
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...Kanaidi ken
 
Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Wawasan Nusantara  sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...Wawasan Nusantara  sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...MarwanAnugrah
 
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptxAKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptxWirionSembiring2
 
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdfKelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdfCloverash1
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...Kanaidi ken
 
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxMateri Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxRezaWahyuni6
 
LAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdf
LAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdfLAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdf
LAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdfChrodtianTian
 
alat-alat liturgi dalam Gereja Katolik.pptx
alat-alat liturgi dalam Gereja Katolik.pptxalat-alat liturgi dalam Gereja Katolik.pptx
alat-alat liturgi dalam Gereja Katolik.pptxRioNahak1
 
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptx
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptxMODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptx
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptxarnisariningsih98
 
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPASaku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPASreskosatrio1
 
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASMATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASKurniawan Dirham
 
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdfModul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdfSitiJulaeha820399
 
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5KIKI TRISNA MUKTI
 
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdfShintaNovianti1
 
Model Manajemen Strategi Public Relations
Model Manajemen Strategi Public RelationsModel Manajemen Strategi Public Relations
Model Manajemen Strategi Public RelationsAdePutraTunggali
 
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptxKesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptxDwiYuniarti14
 
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptxPrakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptxSyaimarChandra1
 

Recently uploaded (20)

PEMIKIRAN POLITIK Jean Jacques Rousseau.pdf
PEMIKIRAN POLITIK Jean Jacques  Rousseau.pdfPEMIKIRAN POLITIK Jean Jacques  Rousseau.pdf
PEMIKIRAN POLITIK Jean Jacques Rousseau.pdf
 
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional Dunia
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional DuniaKarakteristik Negara Brazil, Geografi Regional Dunia
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional Dunia
 
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docxLembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docx
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...
 
Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Wawasan Nusantara  sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...Wawasan Nusantara  sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
 
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptxAKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
 
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdfKelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
 
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxMateri Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
 
LAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdf
LAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdfLAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdf
LAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdf
 
alat-alat liturgi dalam Gereja Katolik.pptx
alat-alat liturgi dalam Gereja Katolik.pptxalat-alat liturgi dalam Gereja Katolik.pptx
alat-alat liturgi dalam Gereja Katolik.pptx
 
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptx
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptxMODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptx
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptx
 
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPASaku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
 
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASMATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
 
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdfModul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
 
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
 
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
 
Model Manajemen Strategi Public Relations
Model Manajemen Strategi Public RelationsModel Manajemen Strategi Public Relations
Model Manajemen Strategi Public Relations
 
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptxKesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
 
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptxPrakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
 

Belahan Busana

  • 1. Belahan pada Busana Belahan busana adalah guntingan pada pakaian yang berfungsi untuk memudahkan membuka dan menutup pakaian. Disamping itu juga berfungsi untuk hiasan atau variasi pada pakaian, karena pada belahan nantinya akan dilengkapi dengan kancing/penutup belahan. Belahan pada umumnya terdapat pada tengah muka, tengah belakang, ujung lengan ataupun di tempat-tempat lain pada bagian-bagian pakaian. Pemakaian belahan busana disesuaikan dengan model busana atau desain. Namun demikian teknik penyelesaian belahan ini berbeda-beda sesuai dengan jenis serta letak dari belahan itu sendiri. Jenis-jenis atau macam-macam belahan secara garis besarnya adalah belahan langsung, belahan memakai lapisan, belahan kumai serong dan belahan tutup tarik. 1. Belahan Langsung Belahan langsung yaitu belahan dan lapisan belahan dibuat sejalan dengan pola bagian badan. Pola belahan ini umumnya dipakai untuk blus, kemeja, gaun ditengah muka atau ditengah belakang. Tekniknya sebagai berikut: a. Menggunting belahan dilebihkan ± 2 cm dari tengah muka dan langsung ditambahkan untuk lapisan belahan 5 cm, dengan cara dilipatkan supaya bayangan cerminnya tepat dan pas. Untuk melipatkannya ada yang kedalam ada yang keluar. b. Lipatkan lapisan belahan kearah dalam (bagian buruk), belahan ini biasa dipakai untuk blus, gaun dan kemeja. c. Lipatkan lapisan belahan ke arah luar (bagian baik), pakaian kemudian dijahit dengan mesin sisi kiri dan sisi kanan dengan hasil jadi 3 s.d 4 cm. Ini biasa dipakai untuk belahan kemeja. 2. Belahan Berlapis Belahan berlapis yaitu belahan yang dilapisi dengan kain. Belahan yang dilapisi ini ada beberapa macam yaitu belahan satu lajur belahan, dan belahan dua lajur, belahan kumai serong dan belahan dilapis menurut bentuk. Belahan yang dilapisi dengan lajur ada 2 bentuk yaitu dua lajur sama dan satu lajur. a. Belahan dua lajur Belahan ini banyak dipakai untuk belahan blus, baju kaos laki-laki, ujung lengan kemeja. Belahan dua lajur ini juga ada yang sama bentuk dan ada pula yang tidak sama bentuk. Maksudnya adalah, belahan dua lajur yang sama bentuk bagian atas dan bagian bawah dan
  • 2. lebarnya juga sama. Untuk yang tidak sama bentuk, antara bagian atas dan bawah tidak sama lebarnya, umumnya digunakan untuk ujung lengan kemeja. b. Belahan dua lajur sama Sediakan 2 lembar lajur dengan ukuran sama dengan panjang belahan, ditambah 3,5 cm, untuk lajur belahan lebarnya 2 kali lebar belahan ditambah kampuh 2 cm. Cara menjahitnya : 1) Tentukan tempat belahan, panjang belahan 10 cm, lebar belahan setelah dijahit 2 cm 2) Berilah tanda kampuh pada sekeliling lajur, ujung lajur ditipiskan. 3) Letak lajur kanan pada sisi kanan dan lajur kiri pada sisi kiri. Sematkan 1 cm ke kiri dan ke kanan dari tempat yang akan digunting kemudian disetik dari a ke b 4) Gunting belahan 1 cm sebelum ujung belahan, buat guntingan menyudut atau segitiga. 5) Lipat lajur bagian buruk menurut tanda yang telah ditentukan. Tepi lajur yang bertiras dibuat lipat kedalam. Semat dengan jahit kelim atau dijahit dengan mesin. 6) Setik ujung belahan dengan mesin dari bagian baik, selesaikan ujung belahan bagian buruk dengan tusuk kelim. 3. Belahan Dua Lajur Tidak Sama Untuk Manset Kemeja. Lajur luar lebarnya 2 cm dan lajur dalam 1 cm. belahan dibuat ditengah pola ujung lengan bagian belakang ± 8 cm. Cara menjahitnya: 1) Guntinglah tempat belahan sepanjang belahan, 1 cm sebelum ujung belahan digunting menyudut. 2) Letakkan lajur yang jatuh dalam bagian baik berhadapan dengan bagian buruk lengan, setiklah sepanjang belahan. 3) Goreslah lajur yang letaknya di dalam, balik lajur ke bagian baik. Sisi yang masih bertiras diberi lipatan dalam ½ cm, lalu setiklah kedua kalinya tepat pada jahitan pertama. 4) Letakkan lajur yang ukuran lebar pada bagian baik berhadapan dengan bagian buruk lengan. Lalu setik sepanjang belahan dengan kampuh ½ cm. 5) Balik lajur kebagian baik. Pada sisi yang masih bertiras dibuat lipat dalam selebar ½ cm, lalu setik tepat pada jahitan pertama. 6) Penyelesaian pada ujung belahan yang berbentuk runcing disetik terakhir dan diteruskan dengan garis batas panjang belahan. 7) Perhatikan guntingan segi tiga dan ujung lajur kecil turut dijahit.
  • 3. 8) Jahit ujung belahan dua kali dengan posisi melintang, jahitan ini berfungsi sebagai penguat. 4. Belahan dengan Kumai Serong Belahan dengan memakai kumai serong pada umumnya terdapat pada tengah muka pakaian. Cara menjahitnya: 1) Sediakan kumai serong 2 lembar yang panjangnya sama dengan panjang belahan ditambah 2 cm untuk kampuh. 2) Tentukan tempat belahan 3) Lebar lajur dilipat dua dan digores, letakkan lipatan tersebut tepat pada tempat belahan, dengan posisi bagian baik berhadapan dengan bagian baik. Sematkan ½ cm bagian kiri dan bagian kanan dari tempat belahan, kemudian disetik dengan mesin. Gunting tepat pada belahan, 1 cm sebelum ujung belahan digunting menyerong. 4) Lipatkan lajur kebagian buruk, aturlah rompoknya selebar ½ cm sehingga belahan tadi tertutup. Sisi lajur yang bertiras dibuat lipatan dalamdan dijelujur tepat pada jahitan pertama. Kemudian disetik dari bagian baik. 5) Lipat kecil pada ujung belahan, lalu dijahit dengan tusuk balut. 6) Segi tiga pada ujung belahan disetik bersama dengan lajur. 7) Ujung lajur yang bertiras diselesaikan dengan tusuk feston supaya kelihatan rapi pada bagian buruk, tepat pada ujung belahan dibuat kuku belalang atau trens sebagai penguat. 5. Belahan Dengan Tutup Tarik Tutup tarik/ritsleting/zipper digunakan untuk menutup dan membuka belahan. Tutup tarik digunakan pada pakaian, lenan rumah tangga, tas, sepatu dsb. Berdasarkan jenis gigi tutup tarik ada yang terbuat dari jenis nilon plastik, contohnya untuk rok, celana panjang, sarung bantal. Ada pula yang terbuat dari besi. Contohnya untuk tas, jaket, celana jeans. Bila diperhatikan dengan seksama maka komponen tutup tarik sebagai berikut : 1. Top Tape Extension (kain bagian dari tutup tarik yang melampaui gigi). 2. Top Stop (perangkat ditempelkan pada ujung atas resleting, untuk mencegah slider keluar dari gigi). 3. Slider (alat yang bergerak ke atas dan ke bawah gigi untuk membuka atau menutup). 4. Pull Tab (Bagian dari slider yang diadakan untuk memindahkan slider ke atas atau bawah). 5. Tape Width (Mengacu pada lebar kain di kedua sisi gigi tutup tarik). 6. Chain (Bagian yang berkesinambungan terbentuk ketika kedua bagian tutup tarik menyatu bersamasama). 7. Bottom Stop (Sebuah perangkat ditempelkan pada bagian bawah tutup tarik untuk mencegah terlepesnya slider). 8. Bottom Tape Extension (kain bagian dari tutup tarik yang melampaui gigi di bagian atas rantai). 9. Single Tape Width (Mengacu pada lebar kain di satu sisi rantai tutup tarik). 10. Insertion Pin Boll (Perangkat digunakan pada tutup tarik memisahkan yang fungsinya adalah untuk memungkinkan bergabungnya dua tutup tarik bagian).
  • 4. 11. Retainer Box (Perangkat digunakan pada tutup tarik memisahkan yang fungsinya adalah untuk memulai bergabung dari bagian tutup tarik). Tipe Tutup Tarik  Belahan dengan tutup tarik terlihat/Visible zipper Memilih warna tutup tarik harus disesuaikan dengan tujuannya. Bila menjahit tutup tarik untuk belahan dan sebagai hiasan gunakan warna yang kontras.  Belahan dengan tutup tarik tak terlihat/ Invisible zipper Pertimbangkan untuk menggunakan tutup tarik dalam warna yang sama sebagai titik fokus yang besar atau menyembunyikan penutup dengan menggunakan resleting warna yang cocok. Langkah Kerja Pembuatan Tutup Tarik 1. Siapkan bahan dan licinkan permukaan bahan dengan menggunakanseterika. 2. Gunting bahan sesuai bentuk pola sebanyak 2 lembar. 3. Selesaikan tepi kain menggunakan mesin obras. 4. Satukan 2 lembar potongan bahan dengan bagian baik saling berhadapan. 5. Beri tanda panjang tutup tarik pada bahan. Ukur dari bagian atas sepanjang 15 cm ke bawah(panjang tutup tarik). 6. Jahit dari ujung tanda tutup tarik kebawah dengan menggunakan mesin jahit. Ingat lebar kampuh 1.5 cm. 7. Pipihkan kampuh, kain dibalik ke bagian baik kain. 8. Letakkan tutup tarik dibawah lipatan kampuh sebelah kiri. Keluarkan kampuh sebesar 2 mm dari garis jahitan. 9. Jahit tutup tarik tepat pada garis jahitan dari bagian baik kain hingga selesai.
  • 5. 10. Lipat ke dalam kampuh bagian sebelahnya tepat pada garis jahitan dengan memperhatikan bagian buruk kain saling berhadapan. 11. Letakkan lipatan garis jahitan sebelah kanan menumpuk pada garis jahitan tutup tarik sebelah kiri. 12. Jahit dari bagian baik kain sepanjang tutup tarik memperhatikan lebar jahitan 1 cm dari tepi lipatan. 13. Pada bagian bawah/sudut belahan tutup tarik selesaikan dengan membuat setikan garis berbentuk siku atau menyudut. Lalu matikan setikan. 14. Setelah lajur selesai dikerjakan, lalu diseterika agar pipih.