Dokumen tersebut membahas sejarah proklamasi kemerdekaan Indonesia, mulai dari pembentukan BPUPKI dan PPKI oleh pemerintah Jepang untuk mempersiapkan kemerdekaan Indonesia, penyusunan Piagam Jakarta dan lima prinsip dasar negara oleh Panitia Sembilan, hingga peristiwa penandatanganan dan pembacaan proklamasi kemerdekaan Indonesia pada tanggal 17 Agustus 1945. Dokumen juga membahas perlawanan raky
1. Tes Wawasan Kebangsaan Proklamasi Kemerdekaan Indonesia
1. JANJI KEMERDEKAAN DAN PEMBENTUKAN BPUPKI
A. Kronologi
− Memasuki awal tahun 1944, kedudukan Jepang dalam perang Pasifik semakin terdesak. Hal ini di karenakan Angkatan Laut Amerika
Serikat yang dipimpin Laksamana Nimitz berhasil menduduki posisi penting di Kepulauan Mariana seperti Saipan, Tidian dan Guan
yang memberi kesempatan untuk Seukutu melakukan serangan langsung ke Kepulauan Jepang.
− Pada akhir 1944, posisi Jepang semakin terjepit dalam Perang Asia Timur Raya dimana Sekutu berhasil menduduki wilayah-wilayah
kekuasaan Jepang, seperti Papua Nugini, Kepulauan Solomon, Kepulauan Marshall, bahkan Kepulauan Saipan yang letaknya sudah
sangat dekat dengan Jepang. Kepualauan ini berhasil diduduki Amerika Serikat pada bulan Juli 1944. Sekutu kemudian menyerang
Ambon, Makassar, Manado, Tarakan, Balikpapan, dan Surabaya.
− Pada tanggal 7 september 1944 dalam sidang istimewa Teikoku Gikai (Parlemen Jepang) di Tokyo, perdana menteri Koiso
mengumumkan bahwa Bangsa Indonesia diperkenankan merdeka kelak kemudian hari setealah perang asia timur selesai.
− Pada tanggal 1 Maret 1945 pemerintah Jepang di Jawa yang dipimpin oleh Panglima tentara keenambelas Letnan Jenderal Kumakici
Harada mengumumkan pembentukan Dokuritsu Junbi Cosakai atau Badan Penyelidik Usaha-usaha Persiapan Kemerdekaan Indonesia
(BPUPKI).
− Pembentukan panitia dilaksanakan pada tanggal 29 April 1945, dimana yang diangkat sebagai Kaico atau Ketua adalah dr. K. R. T.
Radjiman Wediodiningrat dan sebagai Fuku Kaico atau wakil ketua pertama dijabat oleh orang Jepang yakni Syucokan atau Gubernur
Cirebon dan R. Surowo dari Syucokan Kedu sebagai Fuku Kaico kedua. Kemudian R.P . Suroso diangkat sebagai kepala sekretariat
Dokuritsu Junbi Cosakai dengan dibantu oleh Toyo Masuda dan Mr. A G Pringgondigdo.
TES WAWASAN KEBANGSAAN (TWK) I Proklamasi Kemerdekaan Indonesia Share
Share
− Tugas pokok BPUPKI melakukan penyelidikan terhadap usaha-usaha persiapan Kemerdekaan Indonesia
1. Panitia Kerja BPUPKI terdiri dari :
Panitia Perumus : Ketua Ir. Sukarno (merumuskan naskah rancangan pembukaan
UUD)
Panitia Perancang UUD : Ketua Ir. Sukarno, dibentuk lagi Panitia Kecil yang di ketuai Prof. Dr. Mr. Supomo
Panitia Ekonomi dan Keuangan : Ketua M. Hatta
Panitia Peta : Ketua Abikusno Cokrosuyoso
2. Share
Share
TES WAWASAN KEBANGSAAN (TWK) I Proklamasi Kemerdekaan Indonesia
2. Sidang-sidang BPUPKI
a) Sidang I (29 Mei-1 Juni 1945)
− Pada tanggal 29 Mei 1945 sidang pertama BPUPKI dilaksanakan selama 3 hari dan berlokasi di gedung Cuo sang in atau
gedung DPR saat ini.
− Pembicara sidang ini adalah Muh. Yamin dan Ir. Soekarno, para pembicara kemudian mengusulkan kelima dasar filsafat
negara yang kemudian dikenal nama Pancasila.
b) Sidang II (10 Juli- 17 Juli 1945)
− Sidang kedua BPUPKI berlangsung mulai tanggal 10 Juli sampai dengan 16 Juli 1945, menghasilkan kesepakatan rumusan
dasar negara yang termuat dalam naskah Piagam Jakarta.
− Sidang BPUPKI ke 2 mambahas Rancangan UUD.
c) Kemudian 9 orang anggota BPUPKI mengadakan pertemuan dan membentuk panitia kecil, pertemuan ini menghasilkan dokumen
berisi tujuan dan maksud pendirian negara Indonesia yang kemudian dikenal dengan nama Piagam Jakarta.
2. PEMBENTUKAN PANITIA SEMBILAN
Panitia Sembilan ini adalah panitia yang beranggotakan 9 orang yang bertugas untuk merumuskan dasar negara Indonesia yang tercantum dalam
UUD 1945. Adapun anggota Panitia Sembilan adalah sebagai berikut:
1. Soekarno (Ketua)
2. Moh Hatta (Wakil Ketua)
3. Achmad Soebardjo (Anggota)
4. Moh Yamin (Anggota)
5. KH Wahid Hasyim (Anggota)
6. Abdul Kahar Muzakir (Anggota)
7. Abikoesno Tjokrosoejoso (Anggota)
8. Agus Salim (Anggota)
9. AA Maramis (Anggota)
Soekarno, Moh Hatta, Moh Yamin, Achmad Soebardjo, dan AA Maramis termasuk dalam kelompok pergerakan kemerdekaan. Mereka sudah
terlibat dalam perjuangan kemerdekaan sejak masa pemerintahan kolonial Hindia Belanda. Sementara Agus Salim dan Abikoesno Tjokrosoejoso
adalah politisi Islam. Kemudian KH Wahid Hasyim dari Nahdlatul Ulama, mewakili kelompok Islam yang tidak berpolitik. Begitu pula Abdul Kahar
Muzakir yang mewakili Muhammadiyah.
Adapun tugas dan kontribusi panitia sembilan adalah merancang teks proklamasi, yang kemudian dijadikan preambule atau pembukaan UUD
1945.
1. Di dalamnya, dimuat lima dasar negara yang pada pokoknya berbunyi:
2. Ketuhanan dengan kewajiban menjalankan syariat Islam bagi pemeluk-pemeluknya
3. Kemanusiaan yang adil dan beradab
4. Persatuan Indonesia
5. Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan/perwakilan
6. Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia
3. Share
Share
TES WAWASAN KEBANGSAAN (TWK) I Proklamasi Kemerdekaan Indonesia
Rancangan preambule yang dikenal sebagai Piagam Jakarta itu disetujui pada 22 Juni 1945. Soekarno membacakannya pada 10 Juli
1945, di sidang kedua BPUPKI. Namun saat pembacaan teks proklamasi pada 17 Agustus 1945, pasal "dengan kewajiban menjalankan
syariat Islam bagi pemeluk-pemeluknya" dihapus. Gantinya, "Ketuhanan yang maha esa" ditetapkan sebagai Pancasila yang menjadi dasar
negara hingga hari ini.
3. PEMBENTUKAN PPKI (PANITIA PELAKSANAAN KEMERDEKAAN INDONESIA)
− Tanggal 7 Agustus 1945 dibentuk PPKI (Dokuritsu Junbi Inkai)
− Tugas PPKI : melanjutkan hasil kerja BPUPKI dan menyiapkan pemindahan kekuasaan dari pihak jepang ke Indonesia
− Pemilihan anggota PPKI dilakukan oleh Marsekal Terauchi (penguasa perang tertinggi Jepang untuk Asia Tenggara)
− Anggota PPKI berjumlah 21 orang (12 Wakil Jawa, 3 Sumatera, dan 2 wakil Sulawesi, 1 Kalimantan, 1 Nusa Tenggara, 1 Maluku dan 1
penduduk Cina)
− Ketua PPKI adalah Ir. Sukarno,Wakilnya M. Hatta dan Penasihat : Ahmad Subarjo
− Menurut Mayor jend. Yamamoto, anggota PPKI tidak hanya dipilih oleh tentara ke-16 tapi juga oleh jenderal Terauchi
− PPKI berbeda dengan BPUPKI, karena BPUPKI dipilih oleh Tentara ke 16, sedangkan PPKI langsung ditetapkan penguasa Tertinggi
perang di Asia tenggara
− Pada tanggal 9 Agustus 1945 kota Hirosima dijatuhi bom Atom yang kemudian disusul oleh kota Nagasaki.
− Hal ini lah yang membuat berakhirnya perang Pacifik dan Jepang menyerah tanpa sayarat pada sekutu.
− Tetapi pihak Jepang tidak mau melepaskan bangsa Indonesia.
− Tanggal 9 Agustus, Marsekal Terauchi memanggil Sukarno, Hatta, Radjiman untuk pergi ke Dalat, Saigon (Vietnam) untuk menerima
informasi tentang kemerdekaan Indonesia
− Dalam pertemuannya tanggal 12 Agustus, Terauchi menyampaikan pada 3 tokoh bahwa Kemaharajaan Jepang telah memutuskan
untuk memberikan kemerdekaan kepada Indonesia tanggal 24 agustus 1945 Untuk pelaksanaannya dilakukan setelah persiapan PPKI
selesai
− Wilayah Indonesia meliputi seluruh bekas wilayah Hindia Belanda
− Perkembangan selanjutnya, anggota PPKI ditambah 6 tanpa sepengetahuan Jepang Maksudnya adalah Agar PPKI tidak terkesan
badan bentukan jepang, karena PPKI telah dikendalikan oleh pemimpin dari Indonesia
4. 4. DETIK-DETIK PROKLAMASI
− Untuk mencapai kemerdekaan harus diperlukannya suatu revolusi yang terorganisir hal inilah yang membuat para golongan pemimpin
tua ingin membicarakan proklamasi kemerdekaan di dalam PPKI agar pelaksanaannya tidak menyimpang dari ketentuan pemerintah
Jepang.
− Para golongan muda tidak menyetujui rencana tersebut rencana tersebut karena mereka menganggap bahwa PPKI adalah badan buatan
Jepang yang tidak menginginkan Indonesia merdeka dan mereka sudah tahu bahwa Jepang sudah kalah dalam perang pacifik karena
Hirosima dan Nagasaki di bom Atom oleh pasukan Amerika.
− Tanggal 15 Agustus 1945 jam 22.00 WIB, kaum muda mengadakan pertemuan di kediaman Soekarno.
− Tuntutan kaum muda disampaikan oleh Wikana dan Darwis tuntutannya adalah proklamasi kemerdekaan harus dilaksanakan tanggal 16
Agustus 1945.
− Tetapi para golongan tua menganggap proklamsi kemerdekaan harus dirapatkan di PPKI.
− Perbedaan pendapat antara golongan tua dan golongan muda kemudian membawa golongan muda untuk tindakan berikutnya yaitu
mengamankan Soekarno dan Moh. Hatta ke Rengasdengklok tujuannya agar Soekarno dan Moh. Hatta tidak di interfensi oleh Jepang.
− Pengamanan di lakukan oleh Sukarni dan Jusuff Kunto.
− Soekarno dan Moh. Hatta ketika sampai di Rengasdengklok tetap pada pendiriannya bahwa proklamasi harus di rapatkan terlebih dahulu.
− Kemudian Jusuf Kunto di utus ke Jakarta untuk merundingkan hal ini dengan kelompok yang ada di Jakarta, tetapi pada saat itu Jusuf
Kunto hanya bertemu dengan Mr. Ahmad Soebardjo .
− Mr. Ahmad Soebardjo dan Wikana sepakat bahwa proklamasi harus dirundingkan di Jakarta, oleh karena itu pada akhirnya Mr. Ahmad
Soebardjo dan Sudiro dibawa ke Rengasdengklok untuk menyusul Soekarno dan Hatta.
− Ketika di Renggasdengklok antara golongan tua dan muda tidak terjadi perundingan apa-apa.
− Kemudian Mr. Ahmad Soebardjo menjanjikan bahwa proklamasi kemerdekaan selambat-lambatnya besok jam 12.00 WIB siang, janji
tersebut di janjikan kepada komAndan kompi PETA setempat dan akhirnya melepaskan Soekarno dan Moh. Hatta untuk kembali ke
Jakarta.
− Pada tanggal 16 Agustus 1945 jam 23.00 WIB sesampainya di Jakarta para rombongan langsung menuju rumah Laksamana Maeda dan
di rumah tersebutlah naskah proklamasi di susun kemudian diketik oleh Sayuti Melik.
− Pada tanggal 17 Agustus 1945 jam 10.00 WIB di jalan pegangsaan timur no.56, Jakarta. Teks proklamasi di bacakan oleh Soekarno dan
di hadiri beberapa tamu undangan. Pada saat itu juga sang saka merah putih yang di jahit oleh Rahmawati istri Soekarno yang di buat
dari kain perca dikibarkan dan lagu nasional Indonesia raya di perdengarkan. Pada saat itu Soekarno sedang sakit typus.
TES WAWASAN KEBANGSAAN (TWK) I Proklamasi Kemerdekaan Indonesia Share
Share
5. 5. PERLAWANAN MEREBUT KEMERDEKAAN INDONESIA
Setelah proklamasi kemerdekaan Indonesia 17 Agustus 1945, Indonesia sudah merdeka dan terbebas dari segala bentuk penindasan penjajah.
Tetapi faktanya tidak demikian gangguan dan rongrongan dari bangsa asing masih terus ada yakni dari Belenda yang belum rela indonesia
merdeka tetapi rakyat dengan segenap tenaga melawan dengan berbagai macam perlawanan, Belanda juga di bantu oleh pasukan Inggris
perlawanan ini dilakukan dalam kurun waktu 1945-1950.
Perlawanan-perlawanan tersebut antara lain :
1. Pertempuran 10 November 1945 (Surabaya)
− 25 Oktober 1945, tentara Sekutu mendarat di Surabaya dipimpin oleh Brigadir Jendral Mallaby.
− 27-30 Oktober 1945, terjadi kontak sejata antara para pemuda Indonesia dengan pasukan Inggris. Dalam pertempuran ini, pasukan
Inggris dapat dipukul mundur bahkan puncak dari pertempuran ini adalah terbunuhnya pemimpin pasukan Brigadir Jendral Mallaby.
− 9 Nopember 1945, Inggris mengeluarkan ultimatum yang berisi “semua pimpinan dan orang Indonesia yang bersenjata harus melapor
dan meletakkan senjatanya di tempat yang ditentukan dan menyerahkan diri dengan mengangkat tangan”. Namun Ultimatum tersebut
ditolak oleh pihak Indonesia.
− 10 November 1945 terjadi pertempuran yg sangat besar, pasukan Inggris menggempur Surabaya dari darat, laut maupun udara, yang
kemudian peristiwa tersebut dinamakan perang 10 November dan diperingati sebagai HARI PAHLAWAN.
2. Pertemuan Ambarawa (Ambarawa, Semarang)
− Pada tanggal 20 Oktober 1945, tentara Sekutu di bawah pimpinan Brigadir Bethell mendarat di Semarang dengan maksud mengurus
tawanan perang. Kedatangan sekutu ini diboncengi oleh NICA, tetapi ketika pasukan Sekutu dan NICA telah sampai di Ambarawa dan
Magelang untuk membebaskan para tawanan tentara Belanda, para tawanan tersebut malah justru dipersenjatai sehingga
menimbulkan kemarahan oleh pihak Indonesia.
− 26 Oktober 1945 dikota Magelang terjadi pertempuran antara pasukan TKR (Tentara Keamanan Rakyat) dengan pasukan gabungan
Inggris dan NICA.
− 2 November 1945 Insiden tersebut berhenti setelah Soekarno & Brigadir Bethell melakukan perundingan dan memperoleh kata
sepakat.perundingan tersebut untuk melakukan genjatan senjata.
− Namun ternyata pihak sekutu mengingkari perjanjian tersebeut, Sehingga pada tanggal 23 November 1945- 11 Desember 1945 di
Ambarawa terjadi pertempuran antara TKR yang di pimpin oleh Mayor Sumarto dan Sekutu.
− 12 Desember 1945 Pertempuran berkobar di Ambarawa. Pertempuran di pimpin langsung oleh Kolonel Soedirman yang
menggunakan taktik gelar supit urang atau pengepungan rangkap dari kedua sisi sehingga musuh benar-benar terkurung.
− Setelah bertempur selama 4 hari, Pada tanggal 15 Desember 1945 pertempuran berakhir, Indonesia berhasil merebut Ambarawa dan
Sekutu dibuat mundur. Kemenangan pertempuran ini diabadikan dengan didirikannya “Monumen Palagan Ambarawa” dan
diperingatinya Hari Jadi TNI Angkatan Darat atau Hari Juang Kartika.
TES WAWASAN KEBANGSAAN (TWK) I Proklamasi Kemerdekaan Indonesia Share
Share
6. Share
Share
TES WAWASAN KEBANGSAAN (TWK) I Proklamasi Kemerdekaan Indonesia
3. Pertempuran Medan Area (Medan)
− 9 Oktober 1945 pasukan Sekutu di bawah pimpinan Brigjen T.E.D. Kelly mendarat di Medan dan dibonceng NICA yang dipersiapkan
untuk mengambil alih pemerintahan.
− Sehari setelah mendarat di Medan Para pasukan NICA mendatangi camp-camp tawanan di Pulau Berayan, Saentis, Rantau Rapat,
Pematang siantar dan Berastagi untuk membebaskan tawanan perang dan dikirim ke Medan hal ini di setujui oleh Gubernur M.
Hasan.
− Tetapi setelah dibebaskan tentara-tentar tersebut malah bersikap congkak dan membentuk pasukan KNIL (het Koninklijke
Nedelands Indische Leger) atau tentara kerajaan Hindia Belanda. Mereka beranggapan bahwa mereka merasa menjadi pemenang
perang Dunia ke II. Hal ini yang membuat banyaknya peristiwa perlawanan oleh rakyat Medan dan Sumatra Khususnya.
− 13 Oktober1945 pemuda dan TKR bertempur melawan Sekutu dan NICA dalam upaya merebut dan mengambil alih gedung-gedung
pemerintahan dari tangan sekutu.
− 10 Desember 1945, Sekutu dan NICA melancarkan serangan besar-besaran terhadap kota Medan. Pada bulan April 1946, Sekutu
berhasil menduduki kota Medan.
− Pada bulan Agustus 1946 dibentuk Komando Resimen Laskar Rakyat Medan Area. Komandan ini terus mengadakan serangan
terhadap Sekutu di wilayah Medan. Hampir di seluruh wilayah Sumatera terjadi perlawanan rakyat dan perjuangan tetap diteruskan.
4. Bandung Lautan Api (Bandung)
− 21 Maret 1946 Angkatan Udara Inggris datang dengan pesawat tempurnya dan menyebarkan ribuan lembar kertas yang berisi
Ultimatum yang berisi para pejuang Indonesia yang berada di Bandung harus segera mengosongkan Bandung selambat-lambatnya
pada 24 Maret 1946 jam 24.00 dan harus mundur sejauh 11 kilometer dari tAnda nol kilometer kota Bandung.
− Para pejuang yang tergabung dalam TRI (Tentara Rakyat Indonesia) dan laskar-laskar pejuang yang ada di kota Bandung
mendengar kabar ini menjadi marah. Situasi ini membuat situasi menjadi sangat kacau dan penuh amarah.
− Situasi ini yang membuat Residen Ardiwiangun yang merupakan selaku ketua KNI (Komite Nasional Indonesia) Jawa Barat
menemui Perdana Menteri Sutan Sjahrir di Jakarta. Ardiwinangun tidak sendiri ke Jakarta beliau ditemani dengan tokoh muda yaitu
Mashudi. Pertemuan ini dimaksudkan untuk meminta petunjuk dari Sjahrir mengenai situasi yang sudah mulai memanas di
Bandung.
− Sjahrir menyarankan kepada Ardiwinangun untuk para pejuang di Bandung memenuhi ultimatum yang di lakukan pasukan Inggris,
tetapi Sjahrir mengembalikan itu semua kepada rakyat Bandung untuk mengikuti sarannya atau tidak.
− Ardiwinangun dan Mashudi kemudian menyampaikan pesan yang disampaikan oleh Sjahrir melalui telphone. Seiring denga
datangnya kabar dari Jakarta datang pula telegram dari Markas Besar Tentara di Yogyakarta yang berisi, bahwa para pejuang yang
berada di Bandung harus terus berjuang dan mempertahankan setiap jengkal tanahnya hingga titik darah penghabisan.
− 23 Maret 1946 Jendral Hawthorn Komandan Divisi India ke 23 merangsak masuk dan memeberi peringatan yang diumumkan
melalui Radio, peringatan tersebut berisi bahwa Bandung selatan akan dibersihkan dari unsur-unsur bersenjata.
− Rakyat Bandung tidak mengindahkan peringatan tersebut tetapi mereka malah berbondong-bondong pindah ke daerah pinggiran
7. Share
Share
TES WAWASAN KEBANGSAAN (TWK) I Proklamasi Kemerdekaan Indonesia
− 24 Maret 1946, A.H Nasution kembali ke Bandung dan memerintahkan dengan sangat berhati-hati ke anak buahnya untuk
menuruti ultimatum tersebut, tetapi banyak dari anak buahnya memilih keluar dari resimen TRI (Tentara Republik Indonesia)
dan bergabung ke pasukan ekstrimis untuk ikut membumi hanguskan Bandung.
− 24 Maret 1946 tepat tengah malam sekitar 200.000 penduduk Bandung membakar rumah mereka dan meninggalkan kota
menuju pegunungan di daerah selatan Bandung. Dalam waktu tujuh jam Bandung menjadi Lautan Api yang membuat hal ini di
kenal dengan nama Bandung Lautan Api. Hal ini dilakukan untuk mencegah tentara Sekutu dan tentara NICA Belanda untuk
dapat menggunakan kota Bandung sebagai markas strategis militer dalam Perang Kemerdekaan Indonesia.
− Kejadian ini membuat Tentara Inggris tidak terima dan mulai menyerang kota Bandung, sehingga pertempuran sengit terjadi.
Pertempuran yang paling besar terjadi di Desa Dayeuhkolot dimana terdapat gudang amunisi besar milik Tentara Sekutu,
Dalam pertempuran ini Muhammad Toha dan Ramdan, dua anggota milisi BRI (Barisan Rakyat Indonesia) terjun dalam misi
untuk menghancurkan gudang amunisi tersebut, Yang kemudian Muhammad Toha berhasil meledakkan gudang tersebut
5. Agresi Militer Belanda I
− Agresi militer Belanda I diawali oleh perselisihan Indonesia dan Belanda akibat perbedaan penafsiran terhadap ketentuan hasil
Perundingan Linggarjati.
− 21 Juli 1947 Belanda melancarkan aksi polisionil yang dikenal dengan agresi militer I. Tujuannya adalah untuk menguasai
sarana-sarana vital di Jawa dan Madura. Pasukan Belanda bergerak dari Jakarta dan Bandung untuk menduduki Jawa Barat,
dan dari Surabaya untuk menduduki Madura. Berbagai reaksi bermunculan akibat agresi militer I
− Pada tanggal 4 Agustus 1947, PBB mengeluarkan perintah untuk genjatan senjata. Untuk mengawasi gencatan senjata, PBB
membentuk Komisi Tiga Negara (KTN). Negara yang menjadi anggota KTN antara lain; Australia, Belgia, dan Amerika Serikat.
− Tugas utama KTN adalah mengawasi secara langsung penghentian tembak-menembak sesuai dengan Resolusi Dewan
Keamanan PBB.
6. Agresi Militer Belanda II
− Latar Belakang terjadinya agresi Militer Belanda II disebabkan karena Perundingan Renville mengalami kemacetan.
− Tujuan Belanda mengadakan Agresi Militer yang kedua ini mereka ingin menghancurkan kedaulatan Indonesia dan mengusai
kembali wilayah Indonesia dengan melakukan serangan militer terhadap beberapa daerah penting di Yogyakarta sebagai ibu
kota Indonesia pada saat itu.
− Belanda berhasil menangkap beberapa tokoh penting negara yaitu Soekarno, Moh. Hatta, Sjahriri dan beberapa tokoh lainnya
− Jatuhnya ibu kota negara pada saat itu membuat Republik Indonesia membentuk pemerintahan darurat di Sumatara yang di
pimpin oleh Sjafruddin Prawiranegara
− 19 Desember 1948 Belanda melancarkan aksi polisionil ke II. Belanda menduduki kota Yogyakarta, yang diawali dengan
penerjunan pasukan payung di Lapangan Udara Maguwo, serta mengepung dan menghancurkan konsentrasi TNI.
8. 6. KEMERDEKAAN MELALUI DIPLOMASI
A. Macam-macam Perjanjian
1. Perjanjian LINGGARJATI
TES WAWASAN KEBANGSAAN (TWK) I Proklamasi Kemerdekaan Indonesia Share
Share
Lokasi
Perjanjian
Linggarjati, Cirebon, Jawa Barat
Waktu
Perjanjian
15 November 1946 – 25 Maret 1947
Tokoh
Delegasi
− Sutan Sajahrir (Pemimpin delegasi Indonesia)
− Wim Schermerhorn (Pemimpin delegasi Belanda)
− H.J. Van Mook (Anggota Delegasi Belanda)
Hasil
Perjanjian
1. Belanda mengakui secara de facto wilayah Republik
Indonesia, yaitu Jawa, Sumatera dan Madura.
2. Belanda harus meninggalkan wilayah RI paling
lambat tanggal 1 Januari 1949.
3. Pihak Belanda dan Indonesia Sepakat membentuk
negara RIS.
4. Dalam bentuk RIS Indonesia harus tergabung dalam
Commonwealth /Persemakmuran. Perjanjian
Linggarjati ini menimbulkan pro dan kontra di
kalangan masyarakat Indonesia.
Pelanggaran
Perjanjian
Pelanggaran Perjanjian Pelaksanaan hasil perundingan
ini tidak berjalan mulus. Pada tanggal 20 Juli 1947,
Gubernur Jendral H.J. van Mook akhirnya menyatakan
bahwa Belanda tidak terikat lagi dengan perjanjian ini,
dan pada tanggal 21 Juli 1947, meletuslah Agresi Militer
Belanda I.
2. Perjanjian RENVILLE
Lokasi
Perjanjian
Lokasi perjanjian di atas Kapal Perang Amerika Serikat
(USS Renville), yang berlabuh di pelabuhan Tanjung
Priok, Jakarta.
Waktu
Perjanjian
8 Desember 1947 - 17 Januari 1948
Tokoh
Delegasi
− Amir Syarifuddin (Delegasi Indonesia)
− R. Abdul Kadir Wijoyoatmojo (Belanda)
− Richard C .Kirby (Australia)
− Paul Van Zeeland (Belgia)
− Prank Porter Graha
Hasil
Perjanjian
Perjanjian ini dilakukan antara Indonesia dan Belanda
yang ditandatangani pada tanggal 17 Januari 1948.
Perundingan dimulai pada tanggal 8 Desember 1947
dan ditengahi oleh Komisi Tiga Negara (KTN), yang
terdiri dari Amerika Serikat, Australia, dan Belgia.
Hasil Perjanjian :
1. Belanda hanya mengakui Jawa tengah, Yogyakarta,
dan Sumatera sebagai bagian wilayah Republik
Indonesia.
2. Disetujuinya sebuah garis yang memisahkan
wilayah Indonesia dan daerah pendudukan
Belanda.
3. TNI harus ditarik mundur dari daerah-daerah
kantongnya di wilayah pendudukan di Jawa Barat
dan Jawa Timur.
9. Share
Share
TES WAWASAN KEBANGSAAN (TWK) I Proklamasi Kemerdekaan Indonesia
3. Perjanjian ROEMROIJEN
Lokasi
Perjanjian
Hotel Des Indes, Jakarta
Waktu
Perjanjian
14 April 1949 - 7 Mei 1949)
Tokoh
Delegasi
− Mohammad Roem (Indonesia)
− Herman van Roijen (Belanda)
Hasil
Perjanjian
Perjanjian ini dimulai pada tanggal 14 April1949 dan
akhirnya ditandatangani pada tanggal 7 Mei 1949.
Namanya diambil dari kedua pemimpin delegasi,
Mohammad Roem dan Herman van Roijen. Maksud
pertemuan ini adalah untuk menyelesaikan beberapa
masalah mengenai kemerdekaan Indonesia sebelum
KMB di Den Haag. Hasil pertemuan ini adalah:
1. Angkatan bersenjata Indonesia akan menghentikan
semua aktivitas gerilya. 2) Pemerintah Republik
Indonesia akan menghadiri KMB
2. Pemerintah Republik Indonesia dikembalikan ke
Yogyakarta
3. Angkatan bersenjata Belanda akan menghentikan
semua operasi militer dan membebaskan semua
tawanan perang
4. Konferensi Meja Bundar (KMB)
Lokasi
Perjanjian
Denhag, Belanda dan Yogyakarta
Waktu
Perjanjian
23 Agustus 1949 - 2 November 1949
Tokoh
Delegasi
− Moh. Hatta (Indonesia)
− Sultan Hamid II (BFO atau badan musyawarah
negara-negera federal)
− Mr. Van Maarseveen (Belanda)
− Chritchley (UNCI)
− Sri Sultan Hamengkubuwana IX (Indonesia)
Hasil
Perjanjian
1) Belanda mengakui RIS sebagai negara merdeka
dan berdaulat.
2) Status Irian Barat diselesaikan dalam waktu
setahun sesudah pengakuan kedaulatan.
3) Akan dibentukUni Indonesia-Belanda.
4) RIS mengembalikan hak milik Belanda dan
memberikan hak konsesi dan izin baru untuk
perusahaan-perusahaan Belanda.
5) Pengambil alihan hutang Hindia Belanda oleh
Republik Indonesia Serikat