2. Teori ikatan valensi
Teori ikatan valensi atau valence bond
theory (VBT) mula-mula diberikan oleh Linus
Pauling pada tahun 1931. Atas dasar
pembentukan ikatan hibrida dari orbital
hibrida. Pauling dapat meramalkan bentuk-
bentuk geometri dari berbagai senyawa.
3. Linus Pauling
Postulat dasar dari teori ikatan valensi adalah bahwa bila
2 atom membentuk ikatan kovalen, orbital paling luar
salah satu atom mengadakan tumpang tindih dengan
orbital paling luar atom yang lain, dan pasangan elektron
yang dimiliki bersama berada di daerah di mana terjadi
tumpang tindih tersebut
4. Bilangan kuantum utama, n= 1,2,3,......sesuai
dengan orbit dari atom menurut Bohr;
Bilangan kuantum azimut, l= n-1, n-2.......0 yang
menentukan angular momentum;
Bilangan kuantum magnet, m= +l......0......-l yang
menyatakan komponen l dalam arah medan
magnet;
Bilangan kuantum spin, s= +-1/2
5. L = 0, orbital s, satu orbital : 2 elektron
L = 1, orbital p, tiga orbital : 6 elektron
L = 2, orbital d, lima orbital : 10 elektron
L = 3, orbital f, tujuh orbital : 14 elektron
6. Pada pembentukan ion positif, elektron yang terlepas
berasal dari energy level tertinggi yang sudah diisi.
Dalam logam transisi, elektron-elektron ini berasal
dari orbital s, seperti terlihat pada pembentukan ion
Ti3+ dan Mn2+.
Orbital terpenting yang ikut dalam ikatan kimia ialah
orbital s dan p, orbital d juga ikut bila lebih dari
empat ikatan dibentuk oleh atom yang bersangkutan,
sedang orbital f tidak ikut dalam pembentukan ikatan
kimia.