2. Riwayat Jabatan :
1. Kepala Bagian Administrasi Pusat Inovasi Pelayanan
Publik LAN RI (10 Januari 2017 – 28 Februari 2018)
2. Kepala Bagian Administrasi Pusat Kajian
Desentralisasi
dan Otonomi Daerah LAN RI
(10 Januari 2014 – 9 Januari 2017)
3. Kepala Bagian Administrasi Pusat Kajian Kinerja
Sumber
Daya Aparatur LAN (15 Maret 2013 – 9 Januari
2014)
4. Kepala Bagian Keuangan LAN RI
(20 Maret 2009 – 14 Maret 2013)
5. Kepala Sub Bagian Perbendaharaan Bagian
Keuangan
LAN RI (5 Juli 2000 – 19 Maret 2009)
ANI SUPRIHARTINI, SE, MM
Widyaiswara Ahli Madya
Pusbangkompimnas dan MASN LAN RI
Hp.085711725390 , anisuprihartini11@gmail.com
Diklat Pim :
Penyetaraan RLA dg Latpim
Tk. II (2018)
Diklatpim Tk III (2009)
Diklat ADUM (2000)
Diklat Prajabatan Gol III
(1996)
Pendidikan :
S2. Magister Manajemen
Unkris
S1. Akuntansi UGM
4. 4
PENGANGGARAN BERBASIS KINERJA
adalah penyusunan anggaran dengan memperhatikan
keterkaitan antara pendanaan dengan keluaran dan
hasil yang diharapkan termasuk efisiensi dalam
pencapaian hasil dan keluaran tersebut”.
(mengacu pada Pasal 7 ayat (1) PP No.21/2004)
Dalam penganggaran berbasis kinerja diperlukan
indikator kinerja, standar biaya, dan evaluasi kinerja
dari setiap program dan jenis kegiatan”
(mengacu pada Pasal 7 ayat (2) PP No.21/2004)
5. PENGERTIAN
ANGGARAN BERBASIS KINERJA
Anggaran Berbasis Kinerja
(Performance Based Budgeting) adalah
• Anggaran yang menghubungkan anggaran negara
(pengeluaran negara) dengan hasil yang diinginkan
(output dan outcome) sehingga setiap uang yang
dikeluarkan dapat dipertanggungjawabkan
kemanfaatannya.
• Performance Based Budgeting dirancang untuk
menciptakan efisiensi, efektivitas dan akuntabilitas
dalam pemanfaatan anggaran belanja publik dengan
output dan outcome yang jelas sehingga semua
anggaran yang dikeluarkan dapat
dipertangungjawabkan secara transparan kepada
masyarakat luas.
5
6. Sebelumnya kita menerapkan sistem
penganggaran yang bersifat line-item
(tradisional) yaitu suatu sistem
penganggaran yang disusun dengan
penekanan terhadap pengendalian atas
pengeluaran.
Sebagai penggantinya sekarang kita
menerapkan penganggaran berbasis
kinerja, bertujuan untuk meningkatkan
kualitas pelayanan publik dan
memperkuat dampak dari peningkatan
pelayanan kepada publik
7. Anggaran adalah suatu rencana yang disusun secara sistematis,
yang meliputi seluruh kegiatan lembaga, yang dinyatakan dalam
unit moneter dan berlaku untuk jangka waktu yang akan datang
(Suharyanto, 2005).
Era Global adalah suatu era yang menggambarkan
hubungan/interaksi antar negara bangsa tidak ada batas
lagi secara nasional.
Era Otonomi adalah : suatu era yang menggambarkan telah
terjadi distribusi kewenangan dari pusat ke daerah, untuk
mengurus, mengelola daerahnya sendiri berdasarkan UU.
8. Anggaran Yang Berorientasi Pada Kinerja adalah suatu sistem
penganggaran yang berorientasi output organisasi dan
berkaitan sangat erat terhadap visi-misi dan rencana
strategis organisasi
Anggaran Berbasis Kinerja adalah penyusunan penganggaran yang
didasarkan atas perencanaan kinerja, yang terdiri dari
program dan kegiatan yang akan dilaksanakan dan indikator
kinerja yang ingin dicapai oleh suatu entitas anggaran
(Indrawati, 2007)
Anggaran kinerja mengalokasikan sumberdaya pada program
bukan pada unit organisasi semata dan memakai ukuran
output sebagai indikator kinerja organisasi
9. PRINSIP-PRINSIP PENGELOLAAN
ANGGARAN BERBASIS KINERJA YANG BAIK
Suatu Sistem Pengelolaan Anggaran yang baik harus
mencakup prinsip-prinsip seperti di bawah ini :
• Realistis , artinya perencanaan anggaran dilakukan
dengan memperhitungkan kebutuhan yang sesungguhnya
(real) sehingga pada waktu pelaksanaan tidak jauh
menyimpang dari rencana;
• Transparan, terbuka bagi masyarakat baik dalam
penerimaan maupun pengeluaran. Hal ini memperkecil
kemungkinan kesempatan penyalahgunaan anggaran;
• Sesuai dengan otorisasi, artinya dana publik dibelanjakan
sesuai dengan otorisasi yang telah ditetapkan ;
• Laporan yang benar dan baik; artinya laporan pengeluaran
sesuai dengan pengeluaran aktual atau sesungguhnya,
dilaporkan tepat waktu dan sesuai dengan ketentuan.
10. PRINSIP-PRINSIP PENGELOLAAN
ANGGARAN BERBASIS KINERJA YANG BAIK
Suatu Sistem Pengelolaan Anggaran yang baik harus
mencakup prinsip-prinsip seperti di bawah ini :
• Adanya pengawasan dan audit , artinya pengawasan
dan audit baik oleh pihak luar (eksternal) maupun internal
dilaksanakan dengan benar dan dapat diandalkan;
• Kepastian tersedianya dana; artinya unit pengguna
anggaran harus mempunyai kepastian mengenai
ketersediaan dananya.
• Taat peraturan; artinya ada suatu budaya pengelolaan
keuangan yang mampu meningkatkan ketaatan terhadap
peraturan.
• Adanya output dan outcome yang harus dicapai baik
dalam jangka waktu satu tahun (mengacu pada RKAKL)
maupun lima tahun (sesuai dengan Rencana Strategis)
• Adanya ukuran atas output dan outcome yang
menunjukkan kinerja
12. PENJABARAN VISI MISI MENJADI SUB KEGIATAN
RENCANA KERJA
VISI
MISI
KEBIJAKAN
PROGRAM
KEGIATAN
TUJUAN
SUB KEGIATAN
13. INDIKATOR KINERJA :
1. Inputs:
Segala sesuatu yg dibutuhkan agar pelaksanaan kegiatan dapat
berjalan untuk menghasilkan keluaran
2. Proses:
sesuatu yg menunjukkan cara/nuansa pencapaian sasaran dan
tujuan, atau hasil yg akan diperoleh dlm waktu harian,
mingguan,bulanan.
3. Outputs:
sesuatu yg diharapkan langsung dicapai dari suatu kegiatan yg dpt
berupa fisik & atau non fisik
4. Outcomes:
segala sesuatu yg mencerminkan berfungsinya keluaran kegiatan
pada jangka menengah (efek langsung)
5. Benefit:
sesuatu yg terkait dg tujuan akhir dari pelaksanaan kegiatan
6. Impact:
pengaruh yg ditimbulkan baik positif maupun negatif pada setiap
tingkatan indikator berdasarkan asumsi yg telah ditetapkan
13
13
14. 14
14
14
INPUT /MASUKAN
Sumberdaya (anggaran/dana, sumberdaya manusia, peralatan/teknologi, material)
Yang dipergunakan untuk melaksanakan suatu kegiatan
PROSES
Upaya yang dilakukan dalam rangka mengolah masukan menjadi keluaran
OUTPUT/KELUARAN
Sesuatu yang diharapkan langsung dicapai dari suatu kegiatan baik berupa fisik /non
fisik
OUTCOMES/HASIL
Segala sesuatu yang mencerminkan berfungsinya output/keluaran.
Hasil nyata yang diperoleh setelah adanya output/keluaran
BENEFIT/MANFAAT
Manfaat yang diperoleh dari adanya indikator hasil
IMPACT/DAMPAK
Pengaruh yang ditimbulkan dari adanya manfaat yang diperoleh dari hasil dari suatu
Kegiatan. Sifatnya makro, regional
Jumlah Dana
Rp
1.Ketaatan pd Hk
/Aturan
2.Rata-rata Waktu
Pengadaan
Pengadaan O.Generik
Jumlah Obat Generik
Yang tersedia
Kualitas pengobatan
Tingkat Kesembuhan
Tingkat Kesehatan Masy
15.
16. Penerapan penganggaran berbasis kinerja yang baik dapat
memberikan landasan yang kuat untuk :
Menghitung biaya yang dibutuhkan, mengkaitkan biaya dengan
aktivitas dan hasil-hasil yang diharapkan
(a)
Pengambilan keputusan kebijakan dan penentuan prioritas anggaran,
guna menajamkan informasi tentang aktivitas, satuan biaya, dan
outcomes.
(b)
Pengendalian pengeluaran, guna memastikan keabsahan, validasi,
kewajaran, keakuratan, dan kejujuran dalam pengelolaan anggaran;
(c)
Pengelolaan terhadap aktivitas yang sedang berjalan, guna
mengevaluasi sejauhmana keberhasilan pelaksanaan program/
kegiatan.
(d)
Pelaporan pelaksanaan anggaran dan akuntabilitas kinerja, agar tidak
hanya berfokus pada input dan output, tetapi juga pada outcomes.
(e)
17. KEUNTUNGAN PENERAPAN
ANGGARAN BERBASIS KINERJA
1. Anggaran Berbasis Kinerja memungkinkan
pengalokasian sumber daya yang terbatas untuk
membiayai kegiatan prioritas pemerintah sehingga
tujuan pemerintah dapat tercapai dengan efisien dan
efektif.
2. Pelaksanaan kegiatan pemerintah yang transparan.
Dengan anggaran dan output yang jelas, serta
adanya
hubungan yang jelas antara pengeluaran
dan output yang hendak dicapai, maka akan tercipta
transparansi
3. Anggaran memungkinkan untuk peningkatan efisiensi
administrasi. Dengan adanya fokus anggaran pada
output dan outcome maka diharapkan tercipta
efisiensi dan efektivitas dalam pelaksanaan pekerjaan
19. 19
19
5 KOMPONEN POKOK
DALAM PENGANGGARAN
BERBASIS KINERJA
SATUAN KERJA SEBAGAI
PENANGUNGJAWAB
PENCAPAIAN
KELUARAN/OUTPUT
KEGIATAN/ SUBKEGIATAN
SATUAN KERJA MEMPUNYAI
KELUARAN YANG JELAS &
TERUKUR SEBAGAI AKIBAT DARI
PELAKSANAAN KEGIATAN
PEMBEBANAN
ANGGARAN PADA
JENIS BELANJA YANG
SESUAI
PERHITUNGAN ANGGARAN
DIDASARKAN PADA STANDAR
BIAYA (BERSIFAT UMUM DAN
BERSIFAT KHUSUS
RANGKAIAN TINDAKAN YG
DILAKSANAKAN SATUAN KERJA
SESUAI DENGAN TUGAS POKOKNYA
UNTUK MENGHASILKAN
KELUARANAN YANG DITENTUKAN