2. Deteksi Dini PTM Pada
Usia Produktif dan Lansia
2
● Deteksi Dini HipertensiPemeriksaan Tekanan Darah
● Deteksi Dini Diabetes → Pemeriksaan Kadar Gula Darah
● Deteksi Dini Penyakit Paru Obstruksi Kronis (PPOK)Kuesioner
PUMA
● Deteksi Dini Gangguan Metabolisme → Pemeriksaan kolesterol
dan asam urat
● Skrining pengkajian paripurna pasien geriatri (P3G):
- Pemeriksaan Status fungsional, status mental dan Kognitif,
status nutrisi
3. 1. Deteksi Dini Hipertensi
Sasaran usia ≥ 15
tahun
No. Tekanan Darah Klasifikasi
1. 120 / 80 mmHg Normal
2. 120-139 / 80-90 mmHg Prehipertensi
3. 140-150 / 90-99 mmHg Hipertensi derajat 1
4. 160 / 100 mmHg Hipertensi derajat 2
5. >140/ <90 mmHg Hipertensi Sistolik
Terisolasi
3
4. PENGUKURAN TEKANAN DARAH
Cara pengukuran :
• Pastikan baterai masih berfungsi dengan baik. Masukkan baterai
• Semua simbol akan muncul dalam 3 detik.
• Lansia diminta duduk dengan posisi badan tegak
• Lipat lengan baju hingga memungkinkan manset menempel pada kulit lengan
• Masukkan lengan ke dalam lingkaran manset, dan letakkan tangan dalam posisi telapak tangan
menghadap ke atas dan posisi manset sejajar jantung
• Tekan tombol start untuk memulai penngukuran dan manset akan mengembang.
• Ketika pengukuran selesai, hasil akan muncul di layar monitor selama 1 menit
Tekanan darah atau tensi diukur menggunakan alat tensimeter digital/otomatis.
Sistolik
Diastolik
Denyut Nadi
Cara membaca hasil:
- Monitor akan mati secara otomatis setelah 1 menit bila
tidak ada pengguna lagi.
- Jika sudah tidak digunakan, keluarkan baterai dari
tensimeter.
5. 2. Deteksi Dini Diabetes (Pemeriksaan Kadar Gula Darah)
Sasaran
●Usia 15 - < 40 tahun dengan faktor risiko PTM (riwayat obesitas dan atau
obesitas sentral dan atau tekanan darah tinggi)
●Usia ≥ 40 tahun
Alat
●Alat pemeriksaan kadar gula darah (Glukometer)
1
Kriteria Guladarahsewaktu(mg/dl) GuladarahPuasa(mg/dl)
Diabetes* ≥200 ≥126
Prediabetes 140-199 100–125
Normal <100 <100
5
*Disertai gejala klasik
6. PEMERIKSAAN KADAR GULA DARAH
Alat dan bahan :
Alat pemeriksa kadar gula darah/Glukometer
Strip Test gula darah
Auto lancet (Autoclix)
Lancet
Pipet ukuran 40uL untuk panel test strip dan 15 uL
untuk single test strip
Alkohol 70% /Alkohol Swab
Kapas
Tissue kering
7. PEMERIKSAAN DENGAN GLUKOMETER
(DISESUAIKAN DENGAN JENIS GLUKO-METER) :
Masukkan tes strip bila gambar strip tes muncul
Bersihkan ujung jari (jari manis/jari tengah/telunjuk) dengan
kapas yang telah diberi alkohol 70%, keringkan.
Tusukkan lancet/autoclix pada ujung jari secara tegak lurus,
cepat dan tidak terlalu dalam.
Usap dengan kapas steril kering
setelah darah keluar. Sentuhkan satu/dua tetes darah
Baca hasil glukosa darah.
8.
9. 3. Deteksi Dini Penyakit Paru Obstruksi Kronis (PPOK)
20
Sasaran
●Usia ≥ 40 tahun
●Mempunyai riwayat paparan: asap rokok, polusi udara, lingkungan tempat
kerja
●Mempunyai gejala dan keluhan batuk berdahak, sesak nafas, gejala
berlangsung lama umumnya semakin memberat.
1
Kuesioner PUMA terdiri dari 7 pertanyaan dan masing-masing
jawaban dari pertanyaan memiliki skor yang akan di
akumulasikan.
Jika hasil wawancara didapatkan skor >7 maka peserta dirujuk ke
FKTP untuk melakukan pemeriksaan uji fungsi paru
menggunakan spirometri untuk penegakkan diagnosis
10.
11.
12. Alur Deteksi
Dini PPOK di
UKBM
Target Populasi
usia ≥ 40 tahun & merokok
Wawancara dengan
kuesioner PUMA
Skor
PUMA
≥ 7
Rujuk ke FKTP
(Puskesmas) untuk
pemeriksaan spirometri
Edukasi gaya hidup sehat
dan kunjungan rutin
TIDAK
YA
13. 4. PEMERIKSAAN KOLESTEROL
Tuliskan nilai/kadar kolesterol hasil pemeriksaan sesuai
kriteria :
- (N) Normal : bila kadar kolesterol total < 190 mg /dL
- (T) Tinggi : Bila kadar kolesterol total ≥ 190 mg / dL
Alat dan bahan :
Alat pemeriksa kadar kolesterol
Strip Test kolesterol
Auto lancet (Autoclix)
Lancet
Alkohol 70% /Alkohol Swab
Kapas
Tissue kering
Sarung tangan
Kotak limbah benda tajam/safety box
Pemeriksaan menggunakan alat cek kolesterol (disesuikan dengan jenis alat)
• Masukkan tes strip bila gambar strip tes muncul
• Bersihkan ujung jari (jari manis/jari tengah/telunjuk) dengan kapas yang telah diberi alkohol 70%,
keringkan.
• Tusukkan lancet/autoclix pada ujung jari secara tegak lurus, cepat dan tidak terlalu dalam.
• Usap dengan kapas steril kering setelah darah keluar.
• Sentuhkan satu/dua tetes darah
• Baca hasil kolesterol
14. 5. PEMERIKSAAN ASAM URAT
Tuliskan nilai/kadar asam urat hasil pemeriksaan
sesuai kriteria :
- (N) Normal : bila kadar asam urat L (3.5 mg/dL –
7 mg/dL) dan P (2.6 mg/dL – 6.0 mg/dL )
- (T) Tinggi : bila kadar asam urat L > 7 mg/dL dan
P > 6 mg/dL
Alat dan bahan :
Alat pemeriksa kadar asam urat
Strip Test asam urat
Auto lancet (Autoclix)
Lancet
Alkohol 70% /Alkohol Swab
Kapas
Tissue kering
Sarung tangan
Kotak limbah benda tajam/safety box
Pemeriksaan menggunakan alat cek asam urat (disesuikan dengan jenis alat)
• Masukkan tes strip bila gambar strip tes muncul
• Bersihkan ujung jari (jari manis/jari tengah/telunjuk) dengan kapas yang telah diberi alkohol
70%, keringkan.
• Tusukkan lancet/autoclix pada ujung jari secara tegak lurus, cepat dan tidak terlalu dalam.
• Usap dengan kapas steril kering setelah darah keluar.
• Sentuhkan satu/dua tetes darah
• Baca hasil kolesterol.
15. 6. SKRINING PENGKAJIAN PARIPURNA PASIEN
GERIATRI (P3G)
Kader juga dapat membantu petugas kesehatan melakukan
penilaian risiko jatuh, GDS dan AMT dalam melakukan wawancara,
namun TIDAK MELAKUKAN penjumlahan skor atau menyimpulkan
hasil penilaian.
Sasaran
●Usia ≥ 60 tahun
●Dilakukan 1 tahun sekali saat kontak pertama kali dengan petugas/kader
●Menggunakan Instrumen Pengkajian Paripurna Pasien Geriatri (P3G)
●Dilakukan oleh kader terlatih
16. a. AKTIFITAS KEHIDUPAN SEHARI-HARI (AKS)
• Pemeriksaan AKS dilakukan menggunakan Instrumen Aktivitas Kehidupan Sehari hari (AKS)
/Activity of Daily Living (ADL) dengan Indeks Barthel
1
2
Cara Pelaksanaan:
Kader menanyakan 10 kegiatan sehari-hari yang tercantum di kuesioner dan memberi skala angka
(seperti yang tertera berikut ini). Selanjutnya dilakukan penjumlahan skor hasil akhir pemeriksaan.
Skor Barthel Index (Nilai AKS / ADL):
20 : Mandiri (A)
12 – 19 : Ketergantungan ringan (B)
9 – 11 : Ketergantungan sedang (B)
5 – 8 : Ketergantungan berat (C)
0 – 4 : Ketergantungan total (C)
7.PENILAIAN STATUS FUNGSIONAL
17. NO FUNGSI SKOR KETERANGAN HASIL
1
Mengendalikan rangsang BAB
0
1
2
Tidak terkendali/tak teratur (perlu pencahar)
Kadang-kadang tak terkendali (1 x/ minggu)
Terkendali teratur
2
2
Mengendalikan rangsang
BAK
0
1
2
Tak terkendali atau pakai kateter
Kadang-kadang tak terkendali (hanya 1 x / 24 jam)
Mandiri
2
3
Membersihkan diri (mencuci
wajah, menyikat rambut, mencukur kumis, sikat gigi)
0
1
Butuh pertolongan orang lain Mandiri
Mandiri
1
4
Penggunaan WC (keluar
masuk WC, melepas/memakai celana, cebok, menyiram)
0
1
2
Tergantung pertolongan orang lain
Perlu pertolongan pada beberapa kegiatan tetapi dapat mengerjakan sendiri
beberapa kegiatan yang lain
Mandiri
2
5
Makan minum (jika makan harus berupa potongan, dianggap
dibantu)
0
1
2
Tidak mampu
Perlu ditolong memotong makanan
Mandiri
2
6
Bergerak dari kursi roda ke tempat tidur dan sebaliknya
(termasuk duduk di tempat tidur)
0
1
2
3
Tidak mampu
Perlu banyak bantuan untuk bisa duduk (2 orang)
Bantuan minimal 1 orang
Mandiri
3
7
Berjalan di tempat rata (atau jika tidak bisa berjalan,
menjalankan kursi roda)
0
1
2
Tidak mampu
Bisa (pindah) dengan kursi roda Berjalan dengan bantuan 1 orang
Mandiri
3
8
Berpakaian (termasuk memasang tali sepatu,
mengencangkan sabuk)
0
1
2
Tergantung orang lain
Sebagian dibantu (mis: mengancing baju)
Mandiri
2
9 Naik turun tangga
0
1
2
Tidak mampu
Butuh pertolongan
Mandiri
1
10 Mandi
0
1
Tergantung orang lain
Mandiri
1
TOTAL 19
Contoh:
Tabel 1. Penilaian Aktivitas Kehidupan Sehari hari (AKS) / Activity of Daily Living (ADL) dengan Instrumen
Indeks Barthel Modifikasi
Skor Barthel Index (Nilai AKS / ADL):
20 : Mandiri (A)
12 – 19 : Ketergantungan ringan (B)
9 – 11 : Ketergantungan sedang (B)
5 – 8 : Ketergantungan berat (C)
0 – 4 : Ketergantungan total (C)
18. b. PENILAIAN RISIKO JATUH PASIEN LANJUT USIA
NO RISIKO SKALA HASIL
1 Gangguan gaya berjalan (diseret, menghentak, berayun) 4
2 Pusing atau pingsan pada posisi tegak 3
3 Kebingungan setiap saat (contoh:pasien yang mengalami demensia) 3
4 Nokturia/Inkontinen 3
5 Kebingungan intermiten (contoh pasien yang mengalami
delirium/Acute confusional state)
2
6 Kelemahan umum 2
7 Obat-obat berisiko tinggi (diuretic, narkotik, sedative, antipsikotik,
laksatif, vasodilator, antiaritmia, antihipertensi, obat hipoglikemik,
antidepresan, neuroleptic, NSAID)
2
8 Riwayat jatuh dalam 12 bulan terakhir 2
9 Osteoporosis 1
10 Gangguan pendengaran dan/atau penglihatan 1
11 Usia 70 tahun ke atas 1
Jumlah
Tingkat risiko :
Risiko rendah bila skor 1-3 Lakukan intervensi risiko rendah
Risiko tinggi bila skor ≥ 4 Lakukan intervensi risiko tinggi
1
2
Menggunakan instrumen penilaian
risiko jatuh pada lansia yang berisi 11
pertanyaan
19. 8. PEMERIKSAAN STATUS MENTAL DAN KOGNITIF
a. STATUS MENTAL
b. STATUS KOGNITIF
Diisi hasil pemeriksaan status mental yang berhubungan dengan keadaan mental emosional, sesuai dengan
instrumen pemeriksaan status mental Geriatric Depression Scale (GDS)
Interpretasi:
Jumlah skor diantara 5-9 : kemungkinan besar ada gangguan depresi.
Jumlah skor 10 atau lebih: ada gangguan depresi
Menggunakan instrumen Abbreviated Mental Test (AMT) atau Mini Cog dan Clock Drawing Test (CDT4) atau Mini
Mental State Examination (MMSE)
Cara Pelaksanaan:
1. Minta pasien untuk menjawab pertanyaan tersebut, beri tanda centang (V) pada nilai nol (0) jika salah dan satu
(1) jika benar
2. Jumlahkan skor total A sampai J, item K tidak dijumlahkan, hanya sebagai keterangan.
3. Interpretasi :
- Skor 8-10 menunjukkan normal,
- skor 4-7 gangguan ingatan sedang dan
- skor 0-3 gangguan ingatan berat
2
1
20. No Pertanyaan Skor
1 Apakah anda pada dasarnya puas dengan kehidupan anda? YA TIDAK
2 Apakah anda sudah meninggalkan banyak kegiatan dan
minat
/kesenangan anda?
YA TIDAK
3 Apakah anda merasa kehidupan anda hampa? YA TIDAK
4 Apakah anda sering merasa bosan? YA TIDAK
5 Apakah anda mempunyai semangat baik setiap saat? YA TIDAK
6 Apakah anda takut sesuatu yang buruk akan terjadi pada anda? YA TIDAK
7 Apakah anda merasa bahagia pada sebagian besar hidup anda? YA TIDAK
8 Apakah anda sering merasa tidak berdaya? YA TIDAK
9 Apakah anda lebih senang tinggal di rumah daripada pergi ke
luar dan mengerjakan sesuatu hal yang baru?
YA TIDAK
10 Apakah anda merasa mempunyai banyak masalah dengan daya
ingat anda dibandingkan kebanyakan orang?
YA TIDAK
11 Apakah anda pikir hidup anda sekarang ini menyenangkan? YA TIDAK
12 Apakah anda merasa tidak berharga seperti perasaan anda
saat kini?
YA TIDAK
13 Apakah anda merasa penuh semangat? YA TIDAK
14 Apakah anda merasa bahwa keadaan anda tidak ada harapan? YA TIDAK
15 Apakah anda pikir bahwa orang lain lebih baik keadaannya dari
anda?
YA TIDAK
TOTAL SKOR
Pilihlah jawaban yang paling tepat untuk menggambarkan perasaan Anda selama dua minggu terakhir.
Panduan pengisian instrumen GDS
a. Jelaskan pada pasien bahwa pemeriksa
akan menanyakan keadaan perasaannya
dalam dua minggu terakhir, tidak ada
jawaban benar salah, jawablah ya atau
tidak sesuai dengan perasaan yang paling
tepat akhir-akhir ini.
b. Bacakan pertanyaan nomor 1 – 15 sesuai
dengan kalimat yang tertulis, tunggu
jawaban pasien. Jika jawaban kurang
jelas, tegaskan lagi apakah pasien ingin
menjawab ya atau tidak. Llingkari
jawaban pasien tsb
c. Setelah semua pertanyaan dijawab,
hitunglah jumlah jawaban yang bercetak
tebal. Setiap jawaban (ya/tidak) yang
bercetak tebal diberi nilai satu (1).
d. Jumlah skor diantara 5-9 : kemungkinan
besar ada gangguan depresi.
e. Jumlah skor 10 atau lebih: ada gangguan
depresi
INSTRUMEN GERIATRIC DEPRESSION SCALE (GDS)
21. Salah = 0 Benar = 1
A Berapakah umur Anda?
B Jam berapa sekarang?
C Di mana alamat rumah Anda?
D Tahun berapa sekarang?
E Saat ini kita sedang berada di mana?
F Mampukah pasien mengenali dokter atau perawat?
G Tahun berapa Indonesia merdeka?
H Siapa nama presiden RI sekarang?
I Tahun berapa Anda lahir?
j Menghitung mundur dari 20 sampai 1
Jumlah skor:
K
Perasaan hati (afek): pilih yang sesuai dengan kondisi pasien
1. Baik 2. Labil 3. Depresi 4. Gelisah 5. Cemas
INSTRUMEN
ABBREVIATED MENTAL TEST (AMT)
Cara Pelaksanaan:
1. Minta pasien untuk menjawab pertanyaan tersebut, beri tanda centang (V) pada nilai nol (0) jika salah dan satu (1)
jika benar
2. Jumlahkan skor total A sampai J, item K tidak dijumlahkan, hanya sebagai keterangan.
3. Interpretasi :
- Skor 8-10 menunjukkan normal,
- skor 4-7 gangguan ingatan sedang dan
- skor 0-3 gangguan ingatan berat
22. PESAN PENUTUP
● Deteksi dini merupakan kunci untuk penemuan dan intervensi dini PTM, perlu
dilakukan secara rutin dan berkala
● Identifikasi kelompok sasaran/ kelompok potensial untuk memudahkan pelaksanaan
deteksi dini
● Pelatihan 1,5 juta kader posyandu merupakan upaya percepatan Deteksi Dini
● Inovasi, integrasi dengan lintas program dan lintas sektor
● Monitoring dan evaluasi berkala untuk cakupan deteksi dini.