Dokumen tersebut membahas tentang peremajaan kota kawasan Bidara Cina. Secara ringkas, dokumen menjelaskan lokasi kawasan yang strategis namun padat penduduk dan membutuhkan penataan intensitas bangunan, ruang terbuka, dan utilitas. Dokumen juga menganalisis kondisi sosial budaya, akses, dan banjir di kawasan serta menyarankan solusi penataan kawasan.
4. URBAN RENEWAL
Suatu pembaharuan kota yang meyangkut
keseluruhan kehidupan kota manusianya
(sosial budaya); tata kehidupannya
(perekonomian) dan lingkungan hidupnya
(lingkungan fisik kota) dan fungsi kegiatannya
(kehidupan dan kegiatan usaha) biasa disebut
atau diartikan sebagai overaal urban
development
5. URBAN REDEVELOPMENT
• Suatu peremajaan satu atau beberapa bagian
kota atau kawasan fungsional tertentu yang
karena keadaan lingkungannya sudah
mengalami degradasi fungsional, ekonomi dan
fisik sehingga menimbulkan degradasi kepada
keseluruhan kehidupan kota. Urban
redevelopment biasanya disebut juga sebagai
suatu partial urban development.
6. PEREMAJAAN KOTA
• Sebagai PROSES dapat diartikan sebagai suatu rangkaian
pengembangan kembali suatu atau beberapa bagian wilayah
kota sebagai konsekuensi dari perkembangan kota
• Sebagai suatu FUNGSI merupakan suatu kegiatan yang
merefungsikan suatu bagian atau beberapa bagian wilayah
kota sehingga vitalitasnya secara sosial, ekonomi maupun fisik
meningkat
• Sebagai suatu PROGRAM dapat diartikan sebagai suatu
bagian dari suatu rangkaian kegiatan pelaksanaan
pembangunan kota yang terkoordinasi dan terpadu di dalam
mewujudkan rencana pembangunan kota.
7. SIFAT PEREMAJAAN KOTA
• Peremajaan kota dapt berupa suatu
penaataan kembali suatu bagian wilayah kota
atau kawasan dengan fungsi tetap
• Fungsi berubah seluruhnya
• Fungsi yang lama ditingkatkan dan
dikembangkan fungsi kegiatan baru
8. PEREMAJAAN KOTA
(URBAN REDEVOPMENT)
• Adalah suatu upaya menata kembali suatu
bagian wilayah kota atau suatu kawasan
fungsional kota secara menyeluruh dengan
maksud untuk menningkatkan kualitas
kehidupan dan meningkatkan vitalitas sosial
ekonomi dari bagian wilayah atau kawasan
tersebut.
9. JENIS PEREMAJAAN KOTA
• KONSERVASI
• PRESERVASI
• REHABILITASI
• REKONSTRUKSI
• RENOVASI
• GENTRIFIKASI
• REKLAMASI
10. KONSERVASI
• Adalah upaya untuk menjaga, memelihara dan
melestarikan suatu bagian wilayah kota agar
aman terhadap kemungkinan terjadinya
bencana alam, pengrusakan terhadap
lingkungan binaan dan lingkungan alami
seperti perlindungan terhadap bencana alam,
pelestarian sungai, pemandangan alam dll
11. PRESERVASI
Merupakan suatu upaya untuk
mempertahankan, melestarikan dan
memelihara berbagai struktur dan lingkungan
alami dan binaan kota yang memiliki nilai
sejarah, nilai sosial budaya dan seni, nilai
leingkungan dan nilai arsitektur tinggi.
12. REHABILITASI
• Suatu usaha untuk mengembalikan fungsi dan
atau struktur dan atau lingkungan fisik karena
mengalami perusakan, degradasi fisik atau
degradasi kualitas serta degradasi kapasitas
13. REKONSTRUKSI
• Merupakan suatu upaya untuk
mengembalikan suatu struktur atau
lingkungan alami atau binaan kepada wujud
semula atau mendekati wujud asal
14. RENOVASI
• Merupakan suatu usaha pengubahan dan atau
penyesuaian sebagian atau beberapa bagian
dari suatu lingkungan atau struktur untuk
meningkatkan kapasitas dalam fungsi yang
tetap atau dalam fungsi baru
15. JENTRIFIKASI (GENTRIFICATION)
• Peningkatan vitalitas bagian wilayah atau
kawasan fungsional kota untuk meningkatkan
nilai ekonominya tanpa menimbulkan
perubahan struktur fisik
• Peremajaan sebagai kompensasi bagi suatu
bagian wilayah atau kawasan kota yang
diremajakan.
16. REKLAMASI
• Pemanfaatan dan peningkatan kegunaan serta nilai
ekonomis suatu wilayah yang tidak/belum
bermanfaat misalnya lahan bekas pertambangan,
wilayah rawa, lahan berkualitas rendah, wilayah
pantai dangkal, normalisasi sungai dan teluk
• Pembukaan wilayah baru di dalam kota yang semula
telah mengalami degradasi fisik sehingga secara
sosial ekonomis tidak mempunyai nilai.
17. PROSES TEKNIS
PEREMAJAAN KOTA
• A – Rencana Pembangunan Kota (RTRW Kota)
• B – Penetapan wilayah peremajaan kota sesuai dengan
rencana pembangunan kota (redevelopment area
designation)
• C – Relokasi, resettlement (permanen atau temporer)
• D – Penelaahan dan Analisis Wilayah Peremajaan Kota
• E – Pengembangan Rencana Peruntukan (1:5000)
– Pengembangan rencana rinci (tata letak) 1 : 1000
– Pengembangan rencana unsur kota (tata bangunan, tata jaringan
utilitas, tata lansekap) 1 : 500, Perenc pembiayaan (cost accounting)
F – Program Pelaksanaan yang didasarkan kepada tahapan
pembangunan
18. PROSES PENETAPAN
WILAYAH PEREMAJAAN
• Review Program Pembangunan Kota sesuai dengan RUTRK Kota (A)
• Penetapan wilayah peremajaan dengan fungsi perkotaan yang akan
dikembangkan di wilayah peremajaan (B)
• Penelaahan perencanaan wilayah peremajaan dalam tingkatan
RDTRK (Skala 1 : 50.000) (C)
• Penetapan Bagian Wilayah yang akan tetap dipertahankan;
diremajakan sebagian; diremajakan seluruhnya baik secara
fungsional maupun scr fisik (D)
• Penetapan prioritas pembangunan dan program pelaksanaannya
(E)
• Pembiayaan dan pelaksanaan (pemerintah, swasta, kemitraan,
masyarakat individu) (F)
• Pelaksanaan Pembagunan
19. KAWASAN BIDARA CINA
Dari aspek lokasi dan aksesibilitas, kawasan Bidara Cina sangat
strategis, terletak di pusat kota, dekat dengan jalan Tol, terminal
subregional, hingga Stasiun Kereta Api dengan ketersediaan sarana
transportasi umum yang relatif banyak mulai dari Busway, Bus
reguler, mikrobus, hingga mikrolet.
Dari aspek kependudukan dan intensitas bangunan kawasan studi
dikategorikan sangat padat dengan kategori kumuh sedang, hingga
membutuhkan fokus penataan pada penyesuaian intensitas,
penyediaan ruang terbuka, dan Peningkatan utilitas sanitasi
lingkungan
Keterbatasan ekonomi cenderung memaksa masyarakat untuk tinggal
di bantaran
21. Dari aspek sosal budaya kehidupan masyarakat
relatif dinamis dengan interaksi sosial yang relatif
tinggi. Minimnya ruang terbuka menyebabkan
interaksi-interaksi dan dinamika kegiatan tersebut
dilakukan di jalan (tidak memiliki wadah kegiatan
yang selayaknya)
Genangan banjir di kawasan relatif bersifat
genangan lokal akibat cekungan dataran yang relatif
lebih rendah di Daerah Aliran Sungai Ciliwung.
Solusi-solusi lokal penanganan banjir di Bidara Cina
(misalnya dengan sistem tanggul dan polder) kiranya
masih dapat efektif untuk mencegah banjir tahunan
jika dibandingkan dengan area-area kontur rendah
misalnya di wilayah utara Jakarta yang memang
konturnya relatif sangat rendah (0-5 m DPL)
sehingga solusi-solusi lokal cenderung kurang efektif.
22. Akses penyeberangan lintas tepi sungai Ciliwung
relatif sangat terbatas dan membutuhkan solusi-
solusi membuka akses baru demi permeabilitas
kawasan dan efesiensi sirkulasi masyarakat sekitar
Dibandingkan dengan kelurahan-kelurahan lain di
kecamatan Jatinegara, angka kemiskinan kelurahan
Bidara Cina relatif masih rendah
23. Luas Kawasan & Kepadatan Penduduk
Luas Tiap RW Kepadatan Penduduk