SlideShare a Scribd company logo
1 of 30
Download to read offline
PROGRAM
PADAT KARYA
KEGIATAN
PADAT KARYA
BIDANG OP
SUNGAI
ISSUE STRATEGIS
ISSUE
STARTEGIS
ISSUE STARTEGIS
PENGERTIAN PADAT KARYA
1) Padat karya merupakan kegiatan pembangunan proyek yang lebih
banyak menggunakan tenaga manusia
2) Tujuan utama dari program padat karya adalah untuk membuka
lapangan kerja bagi keluarga-keluarga miskin atau kurang mampu yang
mengalami kehilangan penghasilan atau pekerjaan tetap.
3) Proyek padat karya merupakan program pemerintah untuk memberi
lapangan kerja terutama yang kehilangan pekerjaan pada masa sulit.
4) Pengembangan industri padat karya sangat tepat karena karena saat ini
di Indonesia melimpahnya sumber daya manusia yang tidak
berketrampilan.Sehingga dapat menggurangi angka pengangguran.
5) Salah satu contoh bentuk dari pekerjaan padat karya adalah pekerjaan
kontruksi seperti perbaikan jalan, saluran, dan sebagainya
6) Dalam mendorong pembangunan pemerintah harus lebih
mementingkan proyek-proyek padat karya agar kegiatan tersebut
dapat mendorong kepentingan golongan ekonomi rendah.
SASARAN PADAT KARYA
1) Padat Karya diharapkan dapat mengurangi masalah pengangguran di
suatu daerah dikarenakan minimnya lapangan kerja dari luar sebagai
penampung para pengangguran.
2) Padat Karya juga diharapkan bisa mengubah pola pikir masyarakat
yang masih senang bergantung pada orang lain, dapat menciptakan
rasa kemandirian dan tidak tergantung pada orang lain ketika mereka
tidak mempunyai penghasilan untuk memenuhi kebutuhan hidup.
3) Padat Karya bukanlah sebuah kegiatan yang permanen yang dibuat
pemerintah untuk waktu selamanya.
4) Pada dasarnya pemerintah hanyalah memberikan pendidikan dasar
untuk membuat sebuah lapangan pekerjaan sendiri, serta menjadi
pembelajaran bersama dan mereka diberi upah untuk belajar bekerja.
5) Dengan demikian diharapkan adanya partisipasi masyarakat secara
menyeluruh dan berkelanjutan terhadap kegiatan yang terkait dengan
bidang usaha masyarakat tersebut. Kemandirian dan partisipasi yang
dipupuk dalam membuat sebuah usaha adalah tujuan dibuatnya
kebijakan ini.
TUJUAN PADAT KARYA
1) Tersedianya lapangan kerja dan usaha bagi masyarakat penganggur,
setengah penganggur dan miskin
2) Tersedianya sarana dan prasarana infrastruktur sederhana sebagai
penunjang kegiatan sosial ekonomi masyarakat
3) Adanya pendapatan bagi masyarakat, sehingga diharapkan dapat
meningkatkan kesejahteraan
4) Menekan arus urbanisasi dari desa ke kota
5) Tumbuhnya rasa kebersamaan dan gotong royong dalam masyarakat
6) Terkelolanya potensi sumberdaya local secara maksimal
PRINSIP PADAT KARYA
1) Perencanaan disusun berdasarkan kebutuhan masyarakat dengan
mempertimbangan aspek tenaga kerja (penganggur, setengah
penganggur dan masyarakat miskin), aspek geografi, aspek sosial,
budaya dan ekonomi daerah
2) Pelaksanaan kegiatan padat karya atas dasar “DARI, OLEH dan UNTUK
masyarakat”. Pemerintah sebagai fasilitator
3) Menggunakan tenaga kerja sebanyak-banyaknya namun sesuaikan
dengan kemampuan anggaran yang tersedia
4) Kegiatan Padat Karya harus memiliki dampak positif terhadap
produktifitas dan kesejahteraan masyarakat serta pertumbuhan
perekonomian daerah
5) Penggunaan alat/ mesin berat sederhana untuk pekerjaan yang sulit
dikerjakan manusia dan untuk meningkatkan kwalitas pekerjaan.
KEGIATAN PADAT KARYA PRODUKTIF
Kegiatan pemberdayaan masyarakat yang mengutamakan
penyerapan tenaga kerja untuk menggerakkan ekonomi
masyarakat melalui pembangunan dan pengelolaan sarana,
prasarana dan usaha produktif masyarakat pedesaan,
khususnya yang dapat menunjang tumbuh kembangnya
kegiatan ekonomi pedesaan
POLA PADAT KARYA
1) PADAT KARYA TYPE I : KOMPONEN UPAH DAN BAHAN SERTA
PERALATAN BANTU (DARI KEGIATAN BIDANG YANG DILAKSANAKAN
SECARA SWA KELOLA ATAU TERKONTRAK) .
2) PADAT KARYA TYPE 2 : TENAGA KERJA DILAKSANAKAN SECARA
SWADAYA OLEH MASYARAKAT
KOMPONEN
PADAT KARYA
DALAM
KEGIATAN OP
SUNGAI DAN
PRASARANA
SUNGAI
LINGKUP
KEGIATAN OP
PRASARANA
SUNGAI
OPERASI DAN PEMELIHARAAN SUNGAI DAN
PRASARANA SUNGAI
1. Operasi dan pemeliharaan sungai dan prasarana sungai, merupakan
bagian yang tidak terpisahkan dari upaya operasi dan pemeliharaan
sumber daya air dalam rangka menjamin keberlanjutan kondisi dan
fungsi sungai dan prasarananya dalam upaya memenuhi berbagai
kebutuhan kehidupan masyarakat serta perlindungan terhadap sungai
dan prasarananya sendiri.
2. Operasi dan pemeliharaan sungai dan prasarana sungai mencakup
kegiatan :
a) Operasi dan pemeliharaan sungai, terbagi atas kegiatan operasi
sungai dan kegiatan pemeliharaan sungai.
b) Operasi dan pemeliharaan prasarana sungai, terdiri atas kegiatan
operasi prasarana sungai dan kegiatan pemeliharaan prasarana
sungai.
OPERASI DAN
PEMELIHARAAN
SUNGAI DAN
PRASARANA SUNGAI
PEMELIHARAAN SUNGAI
1. Pemeliharaan sungai meliputi kegiatan pemeliharaan jaringan sungai
yang meliputi: ruang sungai, serta dataran banjir.
2. Pemeliharaan sungai dilakukan melalui
1) kegiatan pemeliharaan ruang sungai untuk tujuan pencegahan
kerusakan atau kemerosotan fungsi sungai (tindakan preventif),
2) kegiatan perbaikan kerusakan ruang sungai (tindakan korektif),
serta
3) kegiatan pemulihan kembali kondisi dan fungsi ruang sungai
(tindakan rehabilitatif). Termasuk dalam kegiatan rehabilitatif ini
adalah kegiatan restorasi sungai.
PEMELIHARAAN PRASARANA SUNGAI
1. kegiatan pemeliharaan sungai dan prasarana sungai mencakup
tindakan merawat dan melindungi sungai dan prasarananya untuk
menjamin keberlanjutan manfaat serta kelestarian fungsi sungai dan
prasarananya.
2. Pemeliharaan prasarana sungai dilakukan melalui kegiatan
pencegahan-perbaikan-pemulihan :
1) pencegahan kerusakan atau kemerosotan (tindakan preventif),
melalui upaya pemeliharaan untuk pencegahan kerusakan
dan/atau penurunan fungsi prasarana sungai serta penurunan
fungsi sungai;
2) perbaikan kerusakan sungai dan prasarana sungai (tindakan
korektif), serta
3) pemulihan kembali (tindakan rehabilitatif) serta konservasi sungai.
PEMELIHARAAN PRASARANA SUNGAI
• Kegiatan perbaikan terhadap kerusakan prasarana sungai dilaksanakan
melalui kegiatan :
1) pemeliharaan berkala yang bersifat perbaikan;
2) pemeliharaan berkala yang bersifat penggantian;
3) perbaikan ringan atau reparasi;
4) perbaikan korektif yang terdiri dari: pemeliharaan khusus,
rehabilitasi dan rektifikasi;
5) perbaikan khusus apabila terdapat kerusakan akibat banjir bukan
akibat bencana alam.
PEMELIHARAAN PRASARANA SUNGAI
• Pemeliharaan prasarana sungai secara garis besar berkaitan dengan
obyek infrastruktur atau prasarana sungai yang dibangun untuk tujuan
pendayagunaan sungai dan sumber air yang ada didalamnya, yang
meliputi:
a) prasarana pelindung palung sungai,
b) prasarana pendayagunaan sungai,
c) prasarana pengendali aliran air sungai,
d) Prasarana pemantau kondisi hidrologi, hidroklimatologi dan kualitas
air
e) prasarana penunjang atau pendukung kegiatan OP baik berupa
gedung maupun peralatan.
JENIS KEGIATAN PEMELIHARAAN
PRASARANA SUNGAI
1) Pemeliharaan rutin dan berkala dilakukan dengan interval waktu
yang berbeda-beda untuk setiap jenis bangunan, misalnya setiap 1
bulan, 3 bulan, 6 bulan, 1 tahun, 2 tahun, atau 3 tahun.
2) Dalam pemeliharaan berkala terdapat pula kegiatan penggantian
sebagian atau keseluruhan komponen prasarana sungai baik karena
mengalami kerusakan maupun karena telah mencapai masa
penggantian sebagaimana ditetapkan pabrik pembuatnya,
3) Perbaikan ringan atau reparasi merupakan kegiatan/pekerjaan
pemeliharaan berskala kecil yang dilaksanakan dengan cara dan
teknologi sederhana dan tak memerlukan kelengkapan
perhitungan desain.
JENIS KEGIATAN PEMELIHARAAN
PRASARANA SUNGAI
4) Pemeliharaan korektif harus direncanakan berdasarkan hasil
inspeksi/survai detail terhadap keadaan bangunan sungai yang
bersangkutan. Disain pekerjaan pemeliharaan korektif harus disiapkan
oleh personil yang terlatih dan berpengalaman. Gambar disain dan RAB
harus disyahkan oleh kepala unit pelaksana teknis pengelolaan sumber
daya air yang bersangkutan (Kepala Balai) sebelum pelaksanaan
pemeliharaan dimulai.
5) Pemeliharaan darurat bersifat sementara untuk meredam atau
mengisolasi terjadinya eskalasi genangan air untuk mencegah terjadinya
keadaan yang lebih buruk atau membahayakan lingkungan. Pasca kejadian
banjir telah mereda, pekerjaan yang bersifat sementara ini perlu
dibongkar dan direncanakan perbaikannya berdasarkan kaidah disain
pemeliharaan korektif yang memenuhi standar normal konstruksi
bangunan
KOMPONEN KEGIATAN
PEMELIHARAAN PRASARANA
SUNGAI YANG DAPAT DI
PADAT KARYAKAN
JENIS BANGUNAN PRASARANA SUNGAI
Jenis bangunan prasarana sungai yang perlu mendapat perhatian dalam
kegiatan pemeliharaan meliputi :
1) bangunan sungai yang berfungsi sebagai pelindung palung
sungai dan pengendali aliran air sungai ( tanggul sungai;
revertment / bangunan pelindung tebing; jetty, krib; sabo dam,
checkdam,),
2) bangunan sungai yang berfungsi untuk pendayagunaan sumber
air dan pengendali banjir (pintu air, pompa air, pompa banjir,
retention pond; bendung dan pelimpah; bendung karet)
PEMELIHARAAN TANGGUL SUNGAI
(YANG DAPAT DIPADAT-KARYAKAN)
a) Secara rutin pemeliharaan tanggul berupa kegiatan pemotongan
rumput serta penanaman kembali bagian bagian tanggul yang
rumputnya mati.
b) Terhadap tanggul-tanggul yang kritis perlu segera dilakukan perbaikan
untuk menghindari potensi kerusakan yang lebih parah. Beberapa
contoh kerusakan tanggul antara lain : lendutan puncak tanggul;
bocoran dan rembesan; longsoran dan kikisan tebing tanggul, atau
pemotongan tanggul.
c) Apabila diperlukan peninggian tanggul untuk memperoleh tinggi jagaan
cukup pada saat banjir, bisa dilakukan penambahan tinggi tanggul
dengan cara menambah timbunan tanah diatasnya atau memasang
tembok parapet
PEMELIHARAAN PELINDUNG TEBING
(YANG DAPAT DIPADAT-KARYAKAN)
a) Kerusakan umumnya dimulai dari pondasi konstruksi, maka
diusahakan pemeliharaan terhadap kerusakan pondasi
selekasnya sebelum kerusakan bertambah parah, atau
seluruh struktur runtuh.
b) Umumnya pemeliharaan untuk pondasi revetment
dilakukan dengan konstruksi Toe protection
c) Pemeliharaan dengan kegiatan perbaikan dan penguatan
struktur pelindung tebing (bronjong, pasangan batu).
PEMELIHARAAN BANGUNAN JETTY
(YANG DAPAT DIPADAT-KARYAKAN)
1) Jetty adalah bangunan tanggul/tembok batu atau beton yang
dibangun di muara sungai dan letaknya menjorok ke arah laut.
2) Bangunan jetty merupakan perpanjangan alur sungai yang
berfungsi mengarahkan lepasan aliran air sungai sampai ke laut
hingga kedalaman tertentu dan dibuat dengan tujuan untuk
mengatasi masalah banjir dan sedimentasi serta memperlancar
aliran air sungai ke laut. Selain itu bangunan jetty juga
berfungsi untuk menghilangkan halangan untuk memberi
kemudahan akses keluar masuk lalu lintas perahu nelayan.
3) Pekerjaan pemeliharaan dilakukan dengan mengembalikan
bentuk struktur dan pengerukan sedimen.
PEMELIHARAAN BANGUNAN KRIB
(YANG DAPAT DIPADAT-KARYAKAN)
• Kegiatan pemeliharaan bangunan krib sungai dilakukan
antara lain dengan :
a) mengganti batu batu yang terlepas dari bronjong,
b) mengganti tiang tiang dolken / sheet pile yang roboh
atau hanyut.
c) Memperkuat tebing sandaran krib dengan pasangan
batu atau bronjong
DAN KEGIATAN2 OP SUNGAI LAINNYA YANG DAPAT
DIPADAT KARYAKAN
PEMELIHARAAN PRASARANA PENUNJANG
KEGIATAN OP SUNGAI
(YANG DAPAT DIPADAT-KARYAKAN)
• Prasarana penunjang atau pendukung kegiatan OP sungai terdiri atas:
Bangunan kantor, gudang, bengkel, pos jaga dan rambu-rambu
keamanan Peralatan informasi dan telekomunikasi serta peralatan berat
dan kendaraan
• Pemeliharaan dan perawatan bangunan gedung bertujuan menjaga
keandalan bangunan gedung beserta prasarana dan sarananya agar
bangunan gedung selalu laik fungsi.
• Pemeliharaan dan perawatan yang dapat dipadat-karyakan antara lain :
pembersihan lingkungan dan pengecatan
STRATEGI PELAKSANAAN
PROGRAM PADAT KARYA
KEGIATAN PEMELIHARAAN
PRASARANA SUNGAI
• PERENCANAAN
• ANALISA KOMPONEN PADAT KARYA
• PELAKSANAAN
• PENGAWASAN-SUPERVISI
• MONITORING-EVALUASI
• PELAPORAN
STRATEGI PELAKSANAAN PROGRAM
PADAT KARYA KEGIATAN PEMELIHARAAN
PRASARANA SUNGAI
1) TETAPKAN KEGIATAN OP SUNGAI YG DIPILIH (JENIS KEGIATAN, LOKASI,
RUAS SUNGAI)
2) TETAPKAN TYPE PADAT KARYA
3) ANALISA KOMPONEN KEGIATAN PADAT KARYA
4) ANALISA RENCANA PENYERAPAN TENAGA KERJA
5) ANALISA RENCANA BIAYA (UPAH, MATERIAL) KOMPONEN PADAT
KARYA.
6) TETAPKAN SASARAN TENAGA KERJA
7) TENTUKAN MEKANISME PELAKSANAAN PADAT KARYA
8) PELAKSANAAN DAN SUPERVISI / PENGAWASAN
9) MONITORING- EVALUASI - PELAPORAN
TERIMA KASIH

More Related Content

Similar to PADAT KARYA OP SUNGAI

bahan webinar 8922-2.pdf
bahan webinar 8922-2.pdfbahan webinar 8922-2.pdf
bahan webinar 8922-2.pdfvrooghprime
 
Lmcp1532.pptx final project (1)
Lmcp1532.pptx final project (1)Lmcp1532.pptx final project (1)
Lmcp1532.pptx final project (1)Afiqah Yusoff
 
Topik & Penjelasan Rinci Waduk Jatiluhur.pptx
Topik & Penjelasan Rinci Waduk Jatiluhur.pptxTopik & Penjelasan Rinci Waduk Jatiluhur.pptx
Topik & Penjelasan Rinci Waduk Jatiluhur.pptxJonathan417691
 
Permen PU Nomor 22 Tahun 2009 tentang Pedoman Teknis dan Tatacara Penyusunan ...
Permen PU Nomor 22 Tahun 2009 tentang Pedoman Teknis dan Tatacara Penyusunan ...Permen PU Nomor 22 Tahun 2009 tentang Pedoman Teknis dan Tatacara Penyusunan ...
Permen PU Nomor 22 Tahun 2009 tentang Pedoman Teknis dan Tatacara Penyusunan ...Penataan Ruang
 
SPAM Kecamatan Semarang Selatan
SPAM Kecamatan Semarang SelatanSPAM Kecamatan Semarang Selatan
SPAM Kecamatan Semarang SelatanM RiendRa Uslani
 
Pedoman teknis pengembangan jaringan irigasi 2014
Pedoman teknis pengembangan jaringan irigasi 2014Pedoman teknis pengembangan jaringan irigasi 2014
Pedoman teknis pengembangan jaringan irigasi 2014wahyu kurniawan
 
Proyek Sanitasi Lingkungan_Kel. 3 P3 RC.docx
Proyek Sanitasi Lingkungan_Kel. 3 P3 RC.docxProyek Sanitasi Lingkungan_Kel. 3 P3 RC.docx
Proyek Sanitasi Lingkungan_Kel. 3 P3 RC.docxYusnita29
 
MITIGASI DAN ADAPTASI BENCANA ALAM
MITIGASI DAN ADAPTASI BENCANA ALAMMITIGASI DAN ADAPTASI BENCANA ALAM
MITIGASI DAN ADAPTASI BENCANA ALAMNesha Mutiara
 
Pola Pengelolaan Sumber Daya Air WS Brantas
Pola Pengelolaan Sumber Daya Air WS BrantasPola Pengelolaan Sumber Daya Air WS Brantas
Pola Pengelolaan Sumber Daya Air WS BrantasDe Dwi Saptarahadi
 
Tantangan Banjir Sungai Citarum: Mari Bicara Solusi
Tantangan Banjir Sungai Citarum: Mari Bicara SolusiTantangan Banjir Sungai Citarum: Mari Bicara Solusi
Tantangan Banjir Sungai Citarum: Mari Bicara SolusiDiella Dachlan
 
- PRESENTASI BIMBINGAN TEKNIS AKNOP DANAU
- PRESENTASI BIMBINGAN TEKNIS AKNOP DANAU- PRESENTASI BIMBINGAN TEKNIS AKNOP DANAU
- PRESENTASI BIMBINGAN TEKNIS AKNOP DANAUnugrohomochamad1984
 
f175d_Bahan_Tayang_Modul_5_Pendayagunaan_Sumber_Daya_Air.pptx
f175d_Bahan_Tayang_Modul_5_Pendayagunaan_Sumber_Daya_Air.pptxf175d_Bahan_Tayang_Modul_5_Pendayagunaan_Sumber_Daya_Air.pptx
f175d_Bahan_Tayang_Modul_5_Pendayagunaan_Sumber_Daya_Air.pptxShaudaE
 
Irigasi dan bangunan ai rqq
Irigasi dan bangunan ai rqqIrigasi dan bangunan ai rqq
Irigasi dan bangunan ai rqqIin Rohliani
 
Modul 2 konsep perencanaan pengembangan sumber daya air, kebijakan
Modul 2 konsep perencanaan pengembangan sumber daya air, kebijakanModul 2 konsep perencanaan pengembangan sumber daya air, kebijakan
Modul 2 konsep perencanaan pengembangan sumber daya air, kebijakanLusnia S Multianti
 
Petunjuk teknis definisi_operasional_sta
Petunjuk teknis definisi_operasional_staPetunjuk teknis definisi_operasional_sta
Petunjuk teknis definisi_operasional_staegyd welyn
 
Pengelolaan sumber daya air berbasis wilayah sungai
Pengelolaan sumber daya air berbasis wilayah sungaiPengelolaan sumber daya air berbasis wilayah sungai
Pengelolaan sumber daya air berbasis wilayah sungaiWillem Sidharno
 

Similar to PADAT KARYA OP SUNGAI (20)

marwan.pptx
marwan.pptxmarwan.pptx
marwan.pptx
 
bahan webinar 8922-2.pdf
bahan webinar 8922-2.pdfbahan webinar 8922-2.pdf
bahan webinar 8922-2.pdf
 
Lmcp1532.pptx final project (1)
Lmcp1532.pptx final project (1)Lmcp1532.pptx final project (1)
Lmcp1532.pptx final project (1)
 
Topik & Penjelasan Rinci Waduk Jatiluhur.pptx
Topik & Penjelasan Rinci Waduk Jatiluhur.pptxTopik & Penjelasan Rinci Waduk Jatiluhur.pptx
Topik & Penjelasan Rinci Waduk Jatiluhur.pptx
 
Permen PU Nomor 22 Tahun 2009 tentang Pedoman Teknis dan Tatacara Penyusunan ...
Permen PU Nomor 22 Tahun 2009 tentang Pedoman Teknis dan Tatacara Penyusunan ...Permen PU Nomor 22 Tahun 2009 tentang Pedoman Teknis dan Tatacara Penyusunan ...
Permen PU Nomor 22 Tahun 2009 tentang Pedoman Teknis dan Tatacara Penyusunan ...
 
SPAM Kecamatan Semarang Selatan
SPAM Kecamatan Semarang SelatanSPAM Kecamatan Semarang Selatan
SPAM Kecamatan Semarang Selatan
 
Pedoman teknis pengembangan jaringan irigasi 2014
Pedoman teknis pengembangan jaringan irigasi 2014Pedoman teknis pengembangan jaringan irigasi 2014
Pedoman teknis pengembangan jaringan irigasi 2014
 
Proyek Sanitasi Lingkungan_Kel. 3 P3 RC.docx
Proyek Sanitasi Lingkungan_Kel. 3 P3 RC.docxProyek Sanitasi Lingkungan_Kel. 3 P3 RC.docx
Proyek Sanitasi Lingkungan_Kel. 3 P3 RC.docx
 
MITIGASI DAN ADAPTASI BENCANA ALAM
MITIGASI DAN ADAPTASI BENCANA ALAMMITIGASI DAN ADAPTASI BENCANA ALAM
MITIGASI DAN ADAPTASI BENCANA ALAM
 
Pola Pengelolaan Sumber Daya Air WS Brantas
Pola Pengelolaan Sumber Daya Air WS BrantasPola Pengelolaan Sumber Daya Air WS Brantas
Pola Pengelolaan Sumber Daya Air WS Brantas
 
Tantangan Banjir Sungai Citarum: Mari Bicara Solusi
Tantangan Banjir Sungai Citarum: Mari Bicara SolusiTantangan Banjir Sungai Citarum: Mari Bicara Solusi
Tantangan Banjir Sungai Citarum: Mari Bicara Solusi
 
Katalog csr062014
Katalog csr062014Katalog csr062014
Katalog csr062014
 
- PRESENTASI BIMBINGAN TEKNIS AKNOP DANAU
- PRESENTASI BIMBINGAN TEKNIS AKNOP DANAU- PRESENTASI BIMBINGAN TEKNIS AKNOP DANAU
- PRESENTASI BIMBINGAN TEKNIS AKNOP DANAU
 
f175d_Bahan_Tayang_Modul_5_Pendayagunaan_Sumber_Daya_Air.pptx
f175d_Bahan_Tayang_Modul_5_Pendayagunaan_Sumber_Daya_Air.pptxf175d_Bahan_Tayang_Modul_5_Pendayagunaan_Sumber_Daya_Air.pptx
f175d_Bahan_Tayang_Modul_5_Pendayagunaan_Sumber_Daya_Air.pptx
 
Artikel plh
Artikel plhArtikel plh
Artikel plh
 
Irigasi dan bangunan ai rqq
Irigasi dan bangunan ai rqqIrigasi dan bangunan ai rqq
Irigasi dan bangunan ai rqq
 
Modul 2 konsep perencanaan pengembangan sumber daya air, kebijakan
Modul 2 konsep perencanaan pengembangan sumber daya air, kebijakanModul 2 konsep perencanaan pengembangan sumber daya air, kebijakan
Modul 2 konsep perencanaan pengembangan sumber daya air, kebijakan
 
Petunjuk teknis definisi_operasional_sta
Petunjuk teknis definisi_operasional_staPetunjuk teknis definisi_operasional_sta
Petunjuk teknis definisi_operasional_sta
 
Pengelolaan sumber daya air berbasis wilayah sungai
Pengelolaan sumber daya air berbasis wilayah sungaiPengelolaan sumber daya air berbasis wilayah sungai
Pengelolaan sumber daya air berbasis wilayah sungai
 
Teknis irigasi
Teknis irigasiTeknis irigasi
Teknis irigasi
 

More from FitriHariyanti4

mtr-struktur-bangunan-1st-genap-2010-maret.ppt
mtr-struktur-bangunan-1st-genap-2010-maret.pptmtr-struktur-bangunan-1st-genap-2010-maret.ppt
mtr-struktur-bangunan-1st-genap-2010-maret.pptFitriHariyanti4
 
DirekturPIBappenas-PengantarLaunchingBukuRawa.pptx
DirekturPIBappenas-PengantarLaunchingBukuRawa.pptxDirekturPIBappenas-PengantarLaunchingBukuRawa.pptx
DirekturPIBappenas-PengantarLaunchingBukuRawa.pptxFitriHariyanti4
 
158_20230308064955_Pertemuan ke -1 Rekayasa Pondasi II Pendahuluan Rabu 8 Mar...
158_20230308064955_Pertemuan ke -1 Rekayasa Pondasi II Pendahuluan Rabu 8 Mar...158_20230308064955_Pertemuan ke -1 Rekayasa Pondasi II Pendahuluan Rabu 8 Mar...
158_20230308064955_Pertemuan ke -1 Rekayasa Pondasi II Pendahuluan Rabu 8 Mar...FitriHariyanti4
 
muh-230920003505-45a3cb4a.pdf
muh-230920003505-45a3cb4a.pdfmuh-230920003505-45a3cb4a.pdf
muh-230920003505-45a3cb4a.pdfFitriHariyanti4
 
660814242-Power-Point-Ahli-Teknik-Bangunan-Gedung-1.pptx
660814242-Power-Point-Ahli-Teknik-Bangunan-Gedung-1.pptx660814242-Power-Point-Ahli-Teknik-Bangunan-Gedung-1.pptx
660814242-Power-Point-Ahli-Teknik-Bangunan-Gedung-1.pptxFitriHariyanti4
 
2modul-pelaksanaan-proyek.ppt
2modul-pelaksanaan-proyek.ppt2modul-pelaksanaan-proyek.ppt
2modul-pelaksanaan-proyek.pptFitriHariyanti4
 
agusariantosaluranirigasi-230812170341-7a589524.pdf
agusariantosaluranirigasi-230812170341-7a589524.pdfagusariantosaluranirigasi-230812170341-7a589524.pdf
agusariantosaluranirigasi-230812170341-7a589524.pdfFitriHariyanti4
 
maimunnajib-230812025826-227535ed.pdf
maimunnajib-230812025826-227535ed.pdfmaimunnajib-230812025826-227535ed.pdf
maimunnajib-230812025826-227535ed.pdfFitriHariyanti4
 
1-230903180051-8c8e2bad-1.pdf
1-230903180051-8c8e2bad-1.pdf1-230903180051-8c8e2bad-1.pdf
1-230903180051-8c8e2bad-1.pdfFitriHariyanti4
 
tugaspraktekdemonstrasi-muh-230410084417-db98b56e-1.pptx
tugaspraktekdemonstrasi-muh-230410084417-db98b56e-1.pptxtugaspraktekdemonstrasi-muh-230410084417-db98b56e-1.pptx
tugaspraktekdemonstrasi-muh-230410084417-db98b56e-1.pptxFitriHariyanti4
 
PER 01_Kegagalan Konstruksi Rekayasa Geoteknik(2019-2020)Pendek_UNIVERSITAS B...
PER 01_Kegagalan Konstruksi Rekayasa Geoteknik(2019-2020)Pendek_UNIVERSITAS B...PER 01_Kegagalan Konstruksi Rekayasa Geoteknik(2019-2020)Pendek_UNIVERSITAS B...
PER 01_Kegagalan Konstruksi Rekayasa Geoteknik(2019-2020)Pendek_UNIVERSITAS B...FitriHariyanti4
 
52e81_PADAT_KARYA_PEMELIHARAAN_PRASARANA_SUNGAI.pdf
52e81_PADAT_KARYA_PEMELIHARAAN_PRASARANA_SUNGAI.pdf52e81_PADAT_KARYA_PEMELIHARAAN_PRASARANA_SUNGAI.pdf
52e81_PADAT_KARYA_PEMELIHARAAN_PRASARANA_SUNGAI.pdfFitriHariyanti4
 
3-perencanaan-jaringan-irigasi.ppt
3-perencanaan-jaringan-irigasi.ppt3-perencanaan-jaringan-irigasi.ppt
3-perencanaan-jaringan-irigasi.pptFitriHariyanti4
 
dokumen.tips_pelaksanaan-jalan-rigid-22(1).ppt
dokumen.tips_pelaksanaan-jalan-rigid-22(1).pptdokumen.tips_pelaksanaan-jalan-rigid-22(1).ppt
dokumen.tips_pelaksanaan-jalan-rigid-22(1).pptFitriHariyanti4
 
AGAN TARA SAPUTRA.pptx_1688962518.pptx
AGAN TARA SAPUTRA.pptx_1688962518.pptxAGAN TARA SAPUTRA.pptx_1688962518.pptx
AGAN TARA SAPUTRA.pptx_1688962518.pptxFitriHariyanti4
 
pptlv6ianhendro-230503115059-fee9d34c.pdf
pptlv6ianhendro-230503115059-fee9d34c.pdfpptlv6ianhendro-230503115059-fee9d34c.pdf
pptlv6ianhendro-230503115059-fee9d34c.pdfFitriHariyanti4
 
filesoal17158291673339261a-230410061156-576c6284.pdf
filesoal17158291673339261a-230410061156-576c6284.pdffilesoal17158291673339261a-230410061156-576c6284.pdf
filesoal17158291673339261a-230410061156-576c6284.pdfFitriHariyanti4
 
tugashaljubi-230418054500-0a2128de-1.pdf
tugashaljubi-230418054500-0a2128de-1.pdftugashaljubi-230418054500-0a2128de-1.pdf
tugashaljubi-230418054500-0a2128de-1.pdfFitriHariyanti4
 
dokumen.tips_pelaksanaan-jalan-rigid-22.ppt
dokumen.tips_pelaksanaan-jalan-rigid-22.pptdokumen.tips_pelaksanaan-jalan-rigid-22.ppt
dokumen.tips_pelaksanaan-jalan-rigid-22.pptFitriHariyanti4
 
bahanpresentasiyosiandre-230309033046-3d495dee.pdf
bahanpresentasiyosiandre-230309033046-3d495dee.pdfbahanpresentasiyosiandre-230309033046-3d495dee.pdf
bahanpresentasiyosiandre-230309033046-3d495dee.pdfFitriHariyanti4
 

More from FitriHariyanti4 (20)

mtr-struktur-bangunan-1st-genap-2010-maret.ppt
mtr-struktur-bangunan-1st-genap-2010-maret.pptmtr-struktur-bangunan-1st-genap-2010-maret.ppt
mtr-struktur-bangunan-1st-genap-2010-maret.ppt
 
DirekturPIBappenas-PengantarLaunchingBukuRawa.pptx
DirekturPIBappenas-PengantarLaunchingBukuRawa.pptxDirekturPIBappenas-PengantarLaunchingBukuRawa.pptx
DirekturPIBappenas-PengantarLaunchingBukuRawa.pptx
 
158_20230308064955_Pertemuan ke -1 Rekayasa Pondasi II Pendahuluan Rabu 8 Mar...
158_20230308064955_Pertemuan ke -1 Rekayasa Pondasi II Pendahuluan Rabu 8 Mar...158_20230308064955_Pertemuan ke -1 Rekayasa Pondasi II Pendahuluan Rabu 8 Mar...
158_20230308064955_Pertemuan ke -1 Rekayasa Pondasi II Pendahuluan Rabu 8 Mar...
 
muh-230920003505-45a3cb4a.pdf
muh-230920003505-45a3cb4a.pdfmuh-230920003505-45a3cb4a.pdf
muh-230920003505-45a3cb4a.pdf
 
660814242-Power-Point-Ahli-Teknik-Bangunan-Gedung-1.pptx
660814242-Power-Point-Ahli-Teknik-Bangunan-Gedung-1.pptx660814242-Power-Point-Ahli-Teknik-Bangunan-Gedung-1.pptx
660814242-Power-Point-Ahli-Teknik-Bangunan-Gedung-1.pptx
 
2modul-pelaksanaan-proyek.ppt
2modul-pelaksanaan-proyek.ppt2modul-pelaksanaan-proyek.ppt
2modul-pelaksanaan-proyek.ppt
 
agusariantosaluranirigasi-230812170341-7a589524.pdf
agusariantosaluranirigasi-230812170341-7a589524.pdfagusariantosaluranirigasi-230812170341-7a589524.pdf
agusariantosaluranirigasi-230812170341-7a589524.pdf
 
maimunnajib-230812025826-227535ed.pdf
maimunnajib-230812025826-227535ed.pdfmaimunnajib-230812025826-227535ed.pdf
maimunnajib-230812025826-227535ed.pdf
 
1-230903180051-8c8e2bad-1.pdf
1-230903180051-8c8e2bad-1.pdf1-230903180051-8c8e2bad-1.pdf
1-230903180051-8c8e2bad-1.pdf
 
tugaspraktekdemonstrasi-muh-230410084417-db98b56e-1.pptx
tugaspraktekdemonstrasi-muh-230410084417-db98b56e-1.pptxtugaspraktekdemonstrasi-muh-230410084417-db98b56e-1.pptx
tugaspraktekdemonstrasi-muh-230410084417-db98b56e-1.pptx
 
PER 01_Kegagalan Konstruksi Rekayasa Geoteknik(2019-2020)Pendek_UNIVERSITAS B...
PER 01_Kegagalan Konstruksi Rekayasa Geoteknik(2019-2020)Pendek_UNIVERSITAS B...PER 01_Kegagalan Konstruksi Rekayasa Geoteknik(2019-2020)Pendek_UNIVERSITAS B...
PER 01_Kegagalan Konstruksi Rekayasa Geoteknik(2019-2020)Pendek_UNIVERSITAS B...
 
52e81_PADAT_KARYA_PEMELIHARAAN_PRASARANA_SUNGAI.pdf
52e81_PADAT_KARYA_PEMELIHARAAN_PRASARANA_SUNGAI.pdf52e81_PADAT_KARYA_PEMELIHARAAN_PRASARANA_SUNGAI.pdf
52e81_PADAT_KARYA_PEMELIHARAAN_PRASARANA_SUNGAI.pdf
 
3-perencanaan-jaringan-irigasi.ppt
3-perencanaan-jaringan-irigasi.ppt3-perencanaan-jaringan-irigasi.ppt
3-perencanaan-jaringan-irigasi.ppt
 
dokumen.tips_pelaksanaan-jalan-rigid-22(1).ppt
dokumen.tips_pelaksanaan-jalan-rigid-22(1).pptdokumen.tips_pelaksanaan-jalan-rigid-22(1).ppt
dokumen.tips_pelaksanaan-jalan-rigid-22(1).ppt
 
AGAN TARA SAPUTRA.pptx_1688962518.pptx
AGAN TARA SAPUTRA.pptx_1688962518.pptxAGAN TARA SAPUTRA.pptx_1688962518.pptx
AGAN TARA SAPUTRA.pptx_1688962518.pptx
 
pptlv6ianhendro-230503115059-fee9d34c.pdf
pptlv6ianhendro-230503115059-fee9d34c.pdfpptlv6ianhendro-230503115059-fee9d34c.pdf
pptlv6ianhendro-230503115059-fee9d34c.pdf
 
filesoal17158291673339261a-230410061156-576c6284.pdf
filesoal17158291673339261a-230410061156-576c6284.pdffilesoal17158291673339261a-230410061156-576c6284.pdf
filesoal17158291673339261a-230410061156-576c6284.pdf
 
tugashaljubi-230418054500-0a2128de-1.pdf
tugashaljubi-230418054500-0a2128de-1.pdftugashaljubi-230418054500-0a2128de-1.pdf
tugashaljubi-230418054500-0a2128de-1.pdf
 
dokumen.tips_pelaksanaan-jalan-rigid-22.ppt
dokumen.tips_pelaksanaan-jalan-rigid-22.pptdokumen.tips_pelaksanaan-jalan-rigid-22.ppt
dokumen.tips_pelaksanaan-jalan-rigid-22.ppt
 
bahanpresentasiyosiandre-230309033046-3d495dee.pdf
bahanpresentasiyosiandre-230309033046-3d495dee.pdfbahanpresentasiyosiandre-230309033046-3d495dee.pdf
bahanpresentasiyosiandre-230309033046-3d495dee.pdf
 

PADAT KARYA OP SUNGAI

  • 5. PENGERTIAN PADAT KARYA 1) Padat karya merupakan kegiatan pembangunan proyek yang lebih banyak menggunakan tenaga manusia 2) Tujuan utama dari program padat karya adalah untuk membuka lapangan kerja bagi keluarga-keluarga miskin atau kurang mampu yang mengalami kehilangan penghasilan atau pekerjaan tetap. 3) Proyek padat karya merupakan program pemerintah untuk memberi lapangan kerja terutama yang kehilangan pekerjaan pada masa sulit. 4) Pengembangan industri padat karya sangat tepat karena karena saat ini di Indonesia melimpahnya sumber daya manusia yang tidak berketrampilan.Sehingga dapat menggurangi angka pengangguran. 5) Salah satu contoh bentuk dari pekerjaan padat karya adalah pekerjaan kontruksi seperti perbaikan jalan, saluran, dan sebagainya 6) Dalam mendorong pembangunan pemerintah harus lebih mementingkan proyek-proyek padat karya agar kegiatan tersebut dapat mendorong kepentingan golongan ekonomi rendah.
  • 6. SASARAN PADAT KARYA 1) Padat Karya diharapkan dapat mengurangi masalah pengangguran di suatu daerah dikarenakan minimnya lapangan kerja dari luar sebagai penampung para pengangguran. 2) Padat Karya juga diharapkan bisa mengubah pola pikir masyarakat yang masih senang bergantung pada orang lain, dapat menciptakan rasa kemandirian dan tidak tergantung pada orang lain ketika mereka tidak mempunyai penghasilan untuk memenuhi kebutuhan hidup. 3) Padat Karya bukanlah sebuah kegiatan yang permanen yang dibuat pemerintah untuk waktu selamanya. 4) Pada dasarnya pemerintah hanyalah memberikan pendidikan dasar untuk membuat sebuah lapangan pekerjaan sendiri, serta menjadi pembelajaran bersama dan mereka diberi upah untuk belajar bekerja. 5) Dengan demikian diharapkan adanya partisipasi masyarakat secara menyeluruh dan berkelanjutan terhadap kegiatan yang terkait dengan bidang usaha masyarakat tersebut. Kemandirian dan partisipasi yang dipupuk dalam membuat sebuah usaha adalah tujuan dibuatnya kebijakan ini.
  • 7. TUJUAN PADAT KARYA 1) Tersedianya lapangan kerja dan usaha bagi masyarakat penganggur, setengah penganggur dan miskin 2) Tersedianya sarana dan prasarana infrastruktur sederhana sebagai penunjang kegiatan sosial ekonomi masyarakat 3) Adanya pendapatan bagi masyarakat, sehingga diharapkan dapat meningkatkan kesejahteraan 4) Menekan arus urbanisasi dari desa ke kota 5) Tumbuhnya rasa kebersamaan dan gotong royong dalam masyarakat 6) Terkelolanya potensi sumberdaya local secara maksimal
  • 8. PRINSIP PADAT KARYA 1) Perencanaan disusun berdasarkan kebutuhan masyarakat dengan mempertimbangan aspek tenaga kerja (penganggur, setengah penganggur dan masyarakat miskin), aspek geografi, aspek sosial, budaya dan ekonomi daerah 2) Pelaksanaan kegiatan padat karya atas dasar “DARI, OLEH dan UNTUK masyarakat”. Pemerintah sebagai fasilitator 3) Menggunakan tenaga kerja sebanyak-banyaknya namun sesuaikan dengan kemampuan anggaran yang tersedia 4) Kegiatan Padat Karya harus memiliki dampak positif terhadap produktifitas dan kesejahteraan masyarakat serta pertumbuhan perekonomian daerah 5) Penggunaan alat/ mesin berat sederhana untuk pekerjaan yang sulit dikerjakan manusia dan untuk meningkatkan kwalitas pekerjaan.
  • 9. KEGIATAN PADAT KARYA PRODUKTIF Kegiatan pemberdayaan masyarakat yang mengutamakan penyerapan tenaga kerja untuk menggerakkan ekonomi masyarakat melalui pembangunan dan pengelolaan sarana, prasarana dan usaha produktif masyarakat pedesaan, khususnya yang dapat menunjang tumbuh kembangnya kegiatan ekonomi pedesaan
  • 10. POLA PADAT KARYA 1) PADAT KARYA TYPE I : KOMPONEN UPAH DAN BAHAN SERTA PERALATAN BANTU (DARI KEGIATAN BIDANG YANG DILAKSANAKAN SECARA SWA KELOLA ATAU TERKONTRAK) . 2) PADAT KARYA TYPE 2 : TENAGA KERJA DILAKSANAKAN SECARA SWADAYA OLEH MASYARAKAT
  • 13. OPERASI DAN PEMELIHARAAN SUNGAI DAN PRASARANA SUNGAI 1. Operasi dan pemeliharaan sungai dan prasarana sungai, merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari upaya operasi dan pemeliharaan sumber daya air dalam rangka menjamin keberlanjutan kondisi dan fungsi sungai dan prasarananya dalam upaya memenuhi berbagai kebutuhan kehidupan masyarakat serta perlindungan terhadap sungai dan prasarananya sendiri. 2. Operasi dan pemeliharaan sungai dan prasarana sungai mencakup kegiatan : a) Operasi dan pemeliharaan sungai, terbagi atas kegiatan operasi sungai dan kegiatan pemeliharaan sungai. b) Operasi dan pemeliharaan prasarana sungai, terdiri atas kegiatan operasi prasarana sungai dan kegiatan pemeliharaan prasarana sungai.
  • 15. PEMELIHARAAN SUNGAI 1. Pemeliharaan sungai meliputi kegiatan pemeliharaan jaringan sungai yang meliputi: ruang sungai, serta dataran banjir. 2. Pemeliharaan sungai dilakukan melalui 1) kegiatan pemeliharaan ruang sungai untuk tujuan pencegahan kerusakan atau kemerosotan fungsi sungai (tindakan preventif), 2) kegiatan perbaikan kerusakan ruang sungai (tindakan korektif), serta 3) kegiatan pemulihan kembali kondisi dan fungsi ruang sungai (tindakan rehabilitatif). Termasuk dalam kegiatan rehabilitatif ini adalah kegiatan restorasi sungai.
  • 16. PEMELIHARAAN PRASARANA SUNGAI 1. kegiatan pemeliharaan sungai dan prasarana sungai mencakup tindakan merawat dan melindungi sungai dan prasarananya untuk menjamin keberlanjutan manfaat serta kelestarian fungsi sungai dan prasarananya. 2. Pemeliharaan prasarana sungai dilakukan melalui kegiatan pencegahan-perbaikan-pemulihan : 1) pencegahan kerusakan atau kemerosotan (tindakan preventif), melalui upaya pemeliharaan untuk pencegahan kerusakan dan/atau penurunan fungsi prasarana sungai serta penurunan fungsi sungai; 2) perbaikan kerusakan sungai dan prasarana sungai (tindakan korektif), serta 3) pemulihan kembali (tindakan rehabilitatif) serta konservasi sungai.
  • 17. PEMELIHARAAN PRASARANA SUNGAI • Kegiatan perbaikan terhadap kerusakan prasarana sungai dilaksanakan melalui kegiatan : 1) pemeliharaan berkala yang bersifat perbaikan; 2) pemeliharaan berkala yang bersifat penggantian; 3) perbaikan ringan atau reparasi; 4) perbaikan korektif yang terdiri dari: pemeliharaan khusus, rehabilitasi dan rektifikasi; 5) perbaikan khusus apabila terdapat kerusakan akibat banjir bukan akibat bencana alam.
  • 18. PEMELIHARAAN PRASARANA SUNGAI • Pemeliharaan prasarana sungai secara garis besar berkaitan dengan obyek infrastruktur atau prasarana sungai yang dibangun untuk tujuan pendayagunaan sungai dan sumber air yang ada didalamnya, yang meliputi: a) prasarana pelindung palung sungai, b) prasarana pendayagunaan sungai, c) prasarana pengendali aliran air sungai, d) Prasarana pemantau kondisi hidrologi, hidroklimatologi dan kualitas air e) prasarana penunjang atau pendukung kegiatan OP baik berupa gedung maupun peralatan.
  • 19. JENIS KEGIATAN PEMELIHARAAN PRASARANA SUNGAI 1) Pemeliharaan rutin dan berkala dilakukan dengan interval waktu yang berbeda-beda untuk setiap jenis bangunan, misalnya setiap 1 bulan, 3 bulan, 6 bulan, 1 tahun, 2 tahun, atau 3 tahun. 2) Dalam pemeliharaan berkala terdapat pula kegiatan penggantian sebagian atau keseluruhan komponen prasarana sungai baik karena mengalami kerusakan maupun karena telah mencapai masa penggantian sebagaimana ditetapkan pabrik pembuatnya, 3) Perbaikan ringan atau reparasi merupakan kegiatan/pekerjaan pemeliharaan berskala kecil yang dilaksanakan dengan cara dan teknologi sederhana dan tak memerlukan kelengkapan perhitungan desain.
  • 20. JENIS KEGIATAN PEMELIHARAAN PRASARANA SUNGAI 4) Pemeliharaan korektif harus direncanakan berdasarkan hasil inspeksi/survai detail terhadap keadaan bangunan sungai yang bersangkutan. Disain pekerjaan pemeliharaan korektif harus disiapkan oleh personil yang terlatih dan berpengalaman. Gambar disain dan RAB harus disyahkan oleh kepala unit pelaksana teknis pengelolaan sumber daya air yang bersangkutan (Kepala Balai) sebelum pelaksanaan pemeliharaan dimulai. 5) Pemeliharaan darurat bersifat sementara untuk meredam atau mengisolasi terjadinya eskalasi genangan air untuk mencegah terjadinya keadaan yang lebih buruk atau membahayakan lingkungan. Pasca kejadian banjir telah mereda, pekerjaan yang bersifat sementara ini perlu dibongkar dan direncanakan perbaikannya berdasarkan kaidah disain pemeliharaan korektif yang memenuhi standar normal konstruksi bangunan
  • 21. KOMPONEN KEGIATAN PEMELIHARAAN PRASARANA SUNGAI YANG DAPAT DI PADAT KARYAKAN
  • 22. JENIS BANGUNAN PRASARANA SUNGAI Jenis bangunan prasarana sungai yang perlu mendapat perhatian dalam kegiatan pemeliharaan meliputi : 1) bangunan sungai yang berfungsi sebagai pelindung palung sungai dan pengendali aliran air sungai ( tanggul sungai; revertment / bangunan pelindung tebing; jetty, krib; sabo dam, checkdam,), 2) bangunan sungai yang berfungsi untuk pendayagunaan sumber air dan pengendali banjir (pintu air, pompa air, pompa banjir, retention pond; bendung dan pelimpah; bendung karet)
  • 23. PEMELIHARAAN TANGGUL SUNGAI (YANG DAPAT DIPADAT-KARYAKAN) a) Secara rutin pemeliharaan tanggul berupa kegiatan pemotongan rumput serta penanaman kembali bagian bagian tanggul yang rumputnya mati. b) Terhadap tanggul-tanggul yang kritis perlu segera dilakukan perbaikan untuk menghindari potensi kerusakan yang lebih parah. Beberapa contoh kerusakan tanggul antara lain : lendutan puncak tanggul; bocoran dan rembesan; longsoran dan kikisan tebing tanggul, atau pemotongan tanggul. c) Apabila diperlukan peninggian tanggul untuk memperoleh tinggi jagaan cukup pada saat banjir, bisa dilakukan penambahan tinggi tanggul dengan cara menambah timbunan tanah diatasnya atau memasang tembok parapet
  • 24. PEMELIHARAAN PELINDUNG TEBING (YANG DAPAT DIPADAT-KARYAKAN) a) Kerusakan umumnya dimulai dari pondasi konstruksi, maka diusahakan pemeliharaan terhadap kerusakan pondasi selekasnya sebelum kerusakan bertambah parah, atau seluruh struktur runtuh. b) Umumnya pemeliharaan untuk pondasi revetment dilakukan dengan konstruksi Toe protection c) Pemeliharaan dengan kegiatan perbaikan dan penguatan struktur pelindung tebing (bronjong, pasangan batu).
  • 25. PEMELIHARAAN BANGUNAN JETTY (YANG DAPAT DIPADAT-KARYAKAN) 1) Jetty adalah bangunan tanggul/tembok batu atau beton yang dibangun di muara sungai dan letaknya menjorok ke arah laut. 2) Bangunan jetty merupakan perpanjangan alur sungai yang berfungsi mengarahkan lepasan aliran air sungai sampai ke laut hingga kedalaman tertentu dan dibuat dengan tujuan untuk mengatasi masalah banjir dan sedimentasi serta memperlancar aliran air sungai ke laut. Selain itu bangunan jetty juga berfungsi untuk menghilangkan halangan untuk memberi kemudahan akses keluar masuk lalu lintas perahu nelayan. 3) Pekerjaan pemeliharaan dilakukan dengan mengembalikan bentuk struktur dan pengerukan sedimen.
  • 26. PEMELIHARAAN BANGUNAN KRIB (YANG DAPAT DIPADAT-KARYAKAN) • Kegiatan pemeliharaan bangunan krib sungai dilakukan antara lain dengan : a) mengganti batu batu yang terlepas dari bronjong, b) mengganti tiang tiang dolken / sheet pile yang roboh atau hanyut. c) Memperkuat tebing sandaran krib dengan pasangan batu atau bronjong DAN KEGIATAN2 OP SUNGAI LAINNYA YANG DAPAT DIPADAT KARYAKAN
  • 27. PEMELIHARAAN PRASARANA PENUNJANG KEGIATAN OP SUNGAI (YANG DAPAT DIPADAT-KARYAKAN) • Prasarana penunjang atau pendukung kegiatan OP sungai terdiri atas: Bangunan kantor, gudang, bengkel, pos jaga dan rambu-rambu keamanan Peralatan informasi dan telekomunikasi serta peralatan berat dan kendaraan • Pemeliharaan dan perawatan bangunan gedung bertujuan menjaga keandalan bangunan gedung beserta prasarana dan sarananya agar bangunan gedung selalu laik fungsi. • Pemeliharaan dan perawatan yang dapat dipadat-karyakan antara lain : pembersihan lingkungan dan pengecatan
  • 28. STRATEGI PELAKSANAAN PROGRAM PADAT KARYA KEGIATAN PEMELIHARAAN PRASARANA SUNGAI • PERENCANAAN • ANALISA KOMPONEN PADAT KARYA • PELAKSANAAN • PENGAWASAN-SUPERVISI • MONITORING-EVALUASI • PELAPORAN
  • 29. STRATEGI PELAKSANAAN PROGRAM PADAT KARYA KEGIATAN PEMELIHARAAN PRASARANA SUNGAI 1) TETAPKAN KEGIATAN OP SUNGAI YG DIPILIH (JENIS KEGIATAN, LOKASI, RUAS SUNGAI) 2) TETAPKAN TYPE PADAT KARYA 3) ANALISA KOMPONEN KEGIATAN PADAT KARYA 4) ANALISA RENCANA PENYERAPAN TENAGA KERJA 5) ANALISA RENCANA BIAYA (UPAH, MATERIAL) KOMPONEN PADAT KARYA. 6) TETAPKAN SASARAN TENAGA KERJA 7) TENTUKAN MEKANISME PELAKSANAAN PADAT KARYA 8) PELAKSANAAN DAN SUPERVISI / PENGAWASAN 9) MONITORING- EVALUASI - PELAPORAN