Dokumen tersebut memberikan panduan inspeksi ringan kendaraan yang meliputi pengecekan mesin, ban, cairan kendaraan seperti oli, minyak rem, dan air radiator. Langkah-langkah inspeksinya dimulai dari membuka kap mesin, mengecek ban dan cairan kendaraan, serta mengecek lampu-lampu dan dokumen kendaraan. Inspeksi ini bertujuan untuk memastikan kendaraan dalam kondisi aman sebelum melakukan perjalanan.
1. Langkah-langkah Inspeksi Ringan Kendaraan
Sebelum Berkendara
Inspeksi ringan kendaraan adalah pengecekan sederhana yang dilakukan pada kendaraan (mobil)
yang meliputi mesin, lampu-lampu, ban serta kelengkapan standart kendaraan. Kadang-kadang
bagi teman-teman yang memiliki mobil hanya tahu start langsung tancap gas, tanpa pernah
melakukan pengecekan volume air wiper, atau minyak rem atau yang lainnya, jangan sampai
pada saat melakukan perjalanan, eh tiba-tiba mobilnya mogok di tengah jalan, nah lho!!!
Ulasan ini merupakan sedikit tips buat teman-teman yang punya mobil, sekedar pemeriksaan
standart dan cuma butuh waktu 5 menit saja, untuk kenyamanan dan keselamatan berkendara.
Bagi teman-teman yang tidak punya mobil tidak jadi masalah, karena bisa menambah
pengetahuan kok.
Pemeriksaan ini biasanya dilakukan sebelum melakukan perjalanan jauh, atau pada saat
memanaskan mobil sambil nunggu, tidak ada salahnya kita coba cek bagian lainnya. Beberapa
langkah inspeksi kendaraannya kami paparkan sebagai berikut :
Pertama-tama kita cek beberapa bagian di
mesinnya, kita buka Kap mesinnya dengan
menarik tuas kap mesin yang ada di bawah
kanan steer (photo dibawah untuk unit type
Avanza).
Pertama-tama kita cek beberapa bagian di mesinnya, kita buka Kap mesinnya dengan menarik
tuas kap mesin yang ada di bawah kanan steer (photo dibawah untuk unit type Avanza).
Selanjutnya yang kita periksa adalah ban depan kanan sebelum jalan ke bagian mesin
agar urutannya bisa sekali jalan, yang perlu dilakukan adalah memeriksa kondisi ban
apakah bannya kempes ataukah normal, apakah bannya sudah aus atau tidak (Cek standar
aus ban/TWI seperti gambar di bawah)
2. Kemudian kita langsung menuju bagian-bagian mesin, yang kita cek pertama adalah
kondisi Accu apakah kondisinya masih bagus (tidak menggelembung) serta jumlah air
akinya apakah dalam posisi “Upper” atau “Lower”, kalau posisi airnya di “Lower”,
maka ditambahkan sampai posisi “Upper” karena apabila digunakan pada posisi di
bawah “Lower” akan meperpendek usia Accu.
3. Selanjutnya kita cek kondisi minyak rem nya, jumlah minyak rem yang normal adalah di
antara “Minimal(MIN)” dan “Maximal (Max)”, apabila kurang tambahkan minyak rem
nya. Jumlah minyak rem juga sebagai indikasi kondisi kampas rem, apabila minyak rem
nya selalu di bawah “Minimal(MIN)” padahal sudah ditambahkan maka ada
kemungkinan kampas remnya sudah mulai habis atau ada kebocoran pada sistem remnya,
pada kondisi kritis bisa menyebabkan rem blong.
4. Selanjutnya kita cek volume oli, kondisi oli mesin bisa dilihat pada stick oli, apakah
kondisi oli mobil kita kurang ataukah sudah pas, volume oli yang baik adalah volume oli
yang berada diantara garis atas dan garis bawah pada stick oli. Oli yang berlebihan juga
kurang baik karena akan merusak pompa oli sedangkan apabila volume oli kurang akan
menyebabkan kurangnya pelumasan pada mesin sehingga bisa menyebabkan over
heating. Batas garis atas dan garis bawah bisa dilihat pada gambar dibawah ini.
5. Pengecekan selanjutnya kita beralih ke volume minyak power steering, pengecekan
dapat dilakukan pada 2 kondisi yaitu kondisi “COLD” dan kondisi “HOT”, pengecekan
pada kondisi “COLD” berarti pengecekan saat mesin belum distart sama sekali, pada
pengecekan ini volume minyak power steering harus pada kotak “COLD” sedangkan
untuk pengecekan kondisi “HOT” berarti pengecekan dilakukan beberapa saat setelah
mesin distart, posisi volume minyak power steering harus pada kotak “HOT”, kalau
kurang dari kotak “HOT” berarti minyak power steeringnya kurang. Apabila minyak
power steering sudah ditambahkan akan tetapi dengan cepat berkurang berarti pada
sistem power steeringnya ada yang bocor. Detailnya bisa dilihat pada gambar di bawah.
6. Langkah selanjutnya adalah pengecekan volume air radiator, jumlah air radiator
sebaiknya pada posisi “Upper” dan minimal pada posisi “Lower”, penambahan air
radiator tidak boleh melewati posisi “Upper” apalagi full. Pengecekan air radiator sangat
penting karena berfungsi untuk menjaga temperatur kinerja mesin agar tetap stabil. Detail
air radiator dapat dilihat di bawah ini.
7. Pengecekan berikutnya beralih ke tabung wiper, apabila air ditabung wiper kurang maka
bisa langsung ditambahkan, pengecekan ini sangat sepele akan tetapi sangat berpengaruh
pada saat kondisi jalan berdebu, karena debu yang merekat pada kaca depan dapat
mengurangi konsentrasi pandangan pengemudi.
8. Setelah pengecekan volume air wiper maka pengecekan sederhana pada mesin kendaraan
sudah selesai. Langkah selanjutnya adalah adalah pengecekan beralih ke roda depan kiri
apakah kondisinya kempes atau tidak.
9. Pemeriksaan dilanjutkan dengan memeriksa kelengkapan surat-surat kendaraan yang
biasanya diletakkan di dashboard sebelah kiri, serta memeriksa kelengkapan kunci-kunci
standart kendaraan dan dongkrak beserta tuasnya.
10.
11. Apabila perlengkapan kunci-kunci serta surat-surat kendaraan telah lengkap maka
pemeriksaan dilanjutkan ke roda belakang kiri serta ban serep, pengecekan ban serep
dapat dilakukan dengan menendang ban tersebut, apabila ban tersebut keras pada saat
ditendang berarti ban serep sudah siap digunakan.
Berikutnya adalah memeriksa ban belakang kanan, seperti pengecekan ban yang lain,
yang dicek adalah kempes atau tidaknya ban serta masih layak pakai atau tidak sesuai
dengan TWI yang ada pada ban.
12. Selanjutnya pemeriksaan beralih ke bagian dalam kendaraan yaitu pemeriksaan pada
lampu-lampu indikator kendaraan yang ada pada dashboard dekat steer kendaraan, ada 4
indikator yang akan muncul(tergantung jenis kendaraan) yaitu lampu indikator sistem
rem, lampu indikator sistem peringatan pengisian, lampu indikator malfungsi pada
kelistrikan, serta lampu indikator peringatan tekanan oli. Mobil pada kondisi baik adalah
pada saat switch mesin pada posisi “ON” ke 4 indikator tersebut menyala, sedangkan
apabila switch mesin sudah distart hanya lampu indikator sistem rem yang menyala (saat
parkir menggunakan hand rem). Apabila pada kedua kondisi di atas (ON/Start) lampu
indikator yang menyala/mati tidak sesuai dengan penjelasan maka kemungkinan ada
terjadi malfungsi pada kendaraan.
13.
14. Pemeriksaan terakhir adalah pemeriksaan pada lampu-lampu diantaranya adalah lampu
besar, lampu tanda belok, lampu mundur dan lampu kabut.
Demikian penjelasan dari kami untuk tips pemeriksaan ringan kendaraan sebelum melakukan
perjalanan, semoga bermanfaat bagi teman-teman untuk kenyamanan dan keamanan berkendara
ya.