Makalah ini membahas tentang pendidikan agama Islam dan budi pekerti berani hidup jujur. Terdapat pembahasan mengenai makna syaja'ah atau keberanian, keutamaan perilaku jujur, macam-macam kejujuran, pentingnya berani berbuat jujur, dan hikmah serta manfaat dari perilaku yang jujur.
WJIHS #44 - Renungan masa COVID-19 - MUREX - DARAH UNGU YESUS KRISTUS
Berani Hidup Jujur.pdf
1. MAKALAH
PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DAN BUDI PEKERTI
BERANI HIDUP JUJUR
GURU PEMBIMBING :
Moch. Ghufron Eko Budi. S.Pd,l
Disusun Oleh :
KELOMPOK 5 (LIMA)
~ Nadia Shania Adkiyah (22)
~ Nayla Lutfhfiana Alifah (23)
~ Raham Dwi Atmawati (26)
~ Rendi Dwi Priyambada (28)
~ Sery Margareta Putri A. (33)
~ Vitria Deviana Ramadhani (35)
SMA NEGERI 1 BAURENO
TAHUN PELAJARAN 2022-2023
2. ii
KATA PENGANTAR
Puji syukur ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa. Atas rahmat dan hidayah-Nya,
penulis dapat menyelesaikan tugas makalah yang berjudul "Pendidikan Agama
Islam Dan Budi Pekerti Berani Hidup Jujur" dengan tepat waktu.
Makalah disusun untuk memenuhi tugas Mata Pelajaran Pendidikan Agama
Islam. Selain itu, makalah ini bertujuan menambah wawasan bagi para pembaca
dan juga bagi penulis.
Penulis mengucapkan terima kasih kepada Guru Pembimbing Bapak Moch.
Ghufron Eko Budi. S.Pd,l selaku guru Mata Pelajaran Pendidikan Agama Islam Dan
Budi Pekerti. Ucapan terima kasih juga disampaikan kepada semua pihak yang telah
membantu diselesaikannya makalah ini.
Penulis menyadari makalah ini masih jauh dari sempurna. Oleh sebab itu, saran
dan kritik yang membangun diharapkan demi kesempurnaan makalah ini.
Bojonegoro, 20 September 2022
Penyusun
3. iii
Daftar Isi
Halaman Judul ………………………………………………………………………
Kata Pengantar ……………………………………………………………………...
Daftar Isi ……………………………………………………………………………...
BAB I PENDAHULUAN …………………………………………………………….
1.1 Latar Belakang…………………………………………………………...
1.2 Rumusan Masalah……………………………………………………….
1.3 Tujuan Penulisan………………………………………………….……..
1.4 Manfaat Penulisan ………………………………………………….…...
BAB II PEMBAHASAN ……………………………………………………………..
A. Makna Syaja’ah…………………………………………………………...
B. Keutamaan Perilaku Jujur…………………………………………….....
C. Macam-Macam Kejujuran ……………………………………………....
D. Berani Berbuat Jujur ………………………………………………….....
E. Hikmah Perilaku Jujur …………………………………………………...
F. Menerapkan Perilaku Mulia……………………………………………..
BAB III PENUTUP…………………………………………………………………...
Kesimpulan…………………………………………………………………...
Saran ………………………………………………………………………….
DAFTAR PUSTAKA
i
ii
iii
1
1
1
2
2
3
3
3
5
5
7
7
8
8
9
4. 1
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Orang yang jujur menjadi patokan penting sehingga ia bisa dipercaya. Jujur ini
berarti kesesuaian antara apa yang diucapkan/dikatakan atau diperbuat dengan
kenyataan yang ada atau benar-benar terjadi.
Jadi, apabila ada berita yang sesuai dengan situasi dan kondisi yang ada, maka
itu adalah benar atau jujur adanya. Akan tetapi bila tidak, maka dikatakan dusta.
Allah SWT. memerintahkan kepada kita untuk bersikap benar, baik dalam perbuatan
maupun dalam ucapan, sebagaimana firman-Nya yang artinya : Wahai orang-orang
yang beriman! Bertakwalah kepada Allah, dan bersamalah kamu orang-orang yang
benar. (Q.S. At-Taubah, 9: 119)
Kejujuran itu ada pada ucapan dan adapula pada perbuatan, sebagaimana
seseorang yang melakukan suatu perbuatan tentu sesuai dengan yang ada pada
batinnya. Ketika berani untuk mengatakan “tidak” untuk korupsi, berusaha untuk
menjahui apa yang namanya korupsi.
Jangan sampai jika sudah mengatakan tidak, tetapi kenyataannya melakukan
korupsi. Demikian juga orang munafik, tidaklah dikatakan sebagai orang yang jujur
karena ia menampakkan dirinya sebagai orang yang bertauhid, padahal hatinya
jelas tidak. Padahal Keujuran dapat membuat hati kita nyaman dan tenteram. Ketika
berkata jujur, tidak akan ada ketakutan yang mengikuti atau bahkan kekhawatiran
tentang terungkapnya sesuatu yang tidak dikatakan.
Oleh karena itu dalam makalah ini akan dibahas bagaimana pembelajaran berani
hidup Jujur, siswa dapat memperoleh pengalaman dalam menerapkan serta
menjelaskan makna jujur dalam kehidupan sehari-hari.
1.2 Rumusan Masalah
- Pengertian bersikap jujur dengan berbagai macam bentuk kejujuran serta
hikmah yang dapat diambil
- Hal-hal yang mempengaruhi sikap jujur dan akibat dari perilaku berbohong
dalam kehidupan sehari-hari
5. 2
-
1.3 Tujuan Penulisan
- Mengetahui proses pembelajaran berani hidup jujur, mampu menjelaskan
berbagai macam bentuk kejujuran, hikmah berperilaku jujur dalam kehidupan
sehari-hari
- Mengetahui hal-hal yang mempengaruhi sikap jujur dan akibat dari perilaku
berbohong dalam kehidupan sehari-hari
1.4 Manfaat Penulisan
Manfaat penulisan terbagi menjadi dua, yakni bagi para penulis dan para pembaca
Bagi Penulis :
- Penulis dapat memperoleh pembahasan berbagai macam bentuk kejujuran,
hikmah berperilaku jujur dalam kehidupan sehari-hari
- Mendapatkan informasi tentang hal-hal yang mempengaruhi sikap jujur dalam
kehidupan sehari-hari
Bagi pembaca :
- Pembaca memperoleh informasi pembahasan berbagai macam bentuk
kejujuran, hikmah berperilaku jujur dalam kehidupan sehari-hari
- Mendapatkan referensi perihal apa saja yang dapat mempengaruhi sikap jujur
dalam kehidup[an sehari-hari
6. 3
BAB II
PEMBAHASAN
A. Makna Syaja'ah
Syaja'ah menurut bahasa artinya berani. Adapun menurut istilah, syaja'ah adalah
kekuatan pendirian untuk membela dan mempertahankan kebenaran secara berani
dan terpuji. Jadi, syaj a'ah dapat diartikan keberanian yang berlandaskan kebenaran,
dilakukan dengan penuh pertimbangan dan perhitungan untuk mengharapkan
keridaan Allah SWT.
.Allah SWT. memerintahkan kepada orang-orang yang beriman agar tidak
menjadi penakut dan pengecut kiarena penakut dan pengecut akan membawa
kegagalan dan kekalahan. Allah SWT mengajarkain kita menjadi orang yang berani
menghadapi tantangan dalam kehidupan untuk membela kebenaran. Tidak takut
melakukan kebenaran walaupun mengandung resiko
Berani daiam hal ini tidak hanya berarti hilangnya rasa takut menghadapinya,
tetapikeberanian juga dinilai dari tindakan yang berorientasi kepada aspek maslahat
dan tanggungjawab. Perhatikan firman Allah SWT.
artinya: Dan jancjanlah kamu (merasa) lemah, dan jangan(pula) bersedin hati, sebab
kamu tinggi (diarajatnya), jika kamu orang beriman. (Q.S. Ali 'Imran, 3: 139)
Terdapat keberapa bentuk syaja'ah, yaitu sebagai berikut.
1. Keberanian imenghadapi musuh dalam jihad fi sabilillah.
2. Berani meneigakkan kebenaran.
3 .Kemampuan mengendalikan nafsu.
4. Keberanian rnengakui kesalahan.
B. Keutamaan Perilaku Jujur
Menurut Kamus Besar Bahasa 'Indonesia, jujur artinya lurus hati, tidak
berbohong, tidak curang, dan ikhlas. Adapun menurut istilah, jujur artinya
kesesuaian sikap antara perkataan dan perbuatan yang sebenarnya. Apa yang
7. 4
diucapkan adalah yang sesungguhnya dan apa yang diperbuat adalah yang
sebenarnya. Kejujuran sangat erat dengan hati nurani karena hati nurani selalu
mengajak kepada kebenaran. Namun, tidak selamanya kita mau mengikuti kata hati
nurani. Apabila seseoranig melakukan sesuatu yang tidak sesuai dengan hati nurani,
ia telah berdusta, dan apabila melakukan sesuatu yang tidak sesuai dengan
kenyataan, ia telah berbohong. Dusta atau bohong merupakain lawan dari jujur
.
Perilaku jujur sangat penting diterapkan dalam kehidupan agar tidak ada pihak
yang merasa dicurangi atau dirugikan. Berani jujur itu hebat. Untuk menjadikan
kehidupan yang lebih baik dan seimbang, kuncinyra adalah kejujuran.
Demikian Rasulullah SAW menjelaskan dalam hadis akan pentingnya kejujuran.
Kejujuran kemungkinan menjadi sesuatu yang sangat mahal karena di era modern
ini kita sangat sulit menemukan orang yang berperilaku jujur. Akan tetapi, kita harus
tetap berperilaku jujur di mana pun kita berada karena kejujuran akan
menumbuhkan kepercayaan orang lain. Tentang kejujuran telah dicontohkan
Rasulullah SAW. sejak kecil sehingga beliau mendapat gelar Al-Amin yang artinya
dapat dipercaya.
Kujuran hendaknya menjadi identitas seorang muslim. Allah SWT. rnemerintah
untuk berlaku benar, baik dalam perbuatan maupun ucapan, sebagaimana firman
Allah SWT :
Artinya : Wahai orang-orang yang beriman! Bertakwalah kepada Allah, dian bersama
dengan orang-orang yang benar. (Q.S. At-Taubah, 9: 119)
Katakan bahwa yang benar itu benar dan yang salah itu salah, jainganlah di
antara yang hak dan yang batil. Perhatikan firman Allah SWT :
Artinya : Janganlah kamu campur adukkan kebenaran dengan kebatilan dan
Jangan sembunyikan.kebenaran, sedangkan kamu mengetahuinya.
(Q.S. AIl-Baqarah, 2: 42)
8. 5
C. Macam-Macam Kejujuran
Menurut tempatnya, jujur itu ada tiga macam yaitu jujur dalam hati iatau niat, jujur
dalam perkataan atau ucapan, dan jujur dalam perbuatan.
1. Jujur dalam hati atau niat, adalah motivasi bagi setiap gerak dan langk;ah
seseorang dalam rangka menaati perintah Allah SWT. dan ingin mencapai rida-
Nya. Jujur sesungguhnya berbeda dengan pura-pura jujur. Orang yang pura-pura
jujur berarti tidak ikhlas dalam berbuat.
2. Jujur dalam ucapan, adalah memberitakan sesuatu sesuai dengan realita yang
terjadi, kecuali untuk kemaslahatan yang dibenarkan oleh syariat, seperti dalan
kondisi perang atau maikan dua orang yang bersengketa. Setiap hamba
berkewajibaan menjaga berbicara jujur dan dianjurkan menghindari kata-kata
sindiran karena hal itu sepadan dengan kebohongan, kecuali jika sangat
dibutuhkan dan demi kemasla hatan pada saat-saat tertentu. Untuk itu, lebih baik
kita tidak berkata kecuali dengan benar idan jujur. Benar atau jujur dalam ucapan
merupakan jenis kejujuran yang paling tampak idan terang di antara macam-
macam kejujuran.
3. Jujur dalam perbuatan, adalah seimbang antara Iahiriah dan batiniah hirigga
tidaklah berbeda antara amal lahir dan amal batin. Jujur dalam perbuatan ini juga
berarti melaksanakan suatu pekerjaan sesuai dengan yang diridai Allah SWT.
dan melaksanakannya :secara terus-menerus dan ikhlas.
Merealisasikan kejujuran, baik jujur dalam hati, jujur dalam perkataar1, maupun jujur
dalam perbuatan membutuhkan kesungguhan. Adakalanya kehendak untuk jujur itu
lemah, adakalanya pula menjadi kuat.
D. Berani Berbuat Jujur
Sebagai umat Islam yang diperintahkan untuk berbuat jujur, sudah sepiatutnya
kita berusaha semaksimal mungkin untuk berbuat jujur dalam kehidupan sehari-hari.
Seperti dalam sebuah hadis yang menjelaskan bahwa kejujuran akan membawa
kepada kebaikan dan kebaikan akan dapat membawa ke surga. Sebaliknya,
kebohongan akan mengantarkan ke dalam dusta dan dusta akan mengarahkan ke
dalam kejahatan, Kejahatan akan membawa ke neraka. Oriang yang khianat
mendapat balasan dari Allah SWT.
9. 6
Allah SWT. melarang berbuat khianat, perhatikan firman Allah SWT :
Artinya : Barang siapa berkhianat, niscaya pada hari kiamat dia akan datang men
ng dikhianatkannya itu. Kemudian setiap orang akan diberi balasan yang sempur
ngan apa yang dilakukannya, dan mereka tidak dizalimi. (Q.S. Ali 'Imran, 3: 161)
Betapa berbahayanya sebuah kebohongan. Kebohongan akan mengantarkan
tidak dipercaya lagi oleh orang lain. Ketika seseorang sudah berani menutupi
kebenaran, bahkan menyelewengkan kebenaran untuk tujuan jahat, ia telah
melakukan kebohongan. Kebohongan yang dilakukannya itu telah membawa
kepada apa yang dikhianatinya itu.
Dari Abu Hurairah ra, dia berkata Rasulullah SAW. bersabda, "Akan datang
kepada manusia tahun-tahun yang penuh dengan penipuan. Ketika itu pendusta
dibenarkan, sedangkan orang yang jujur malah disalahkan, pengkhianat dipercaya,
sedangkan orang yang amanah justru dianggap sebagai pengkhianat. Pada saat itu,
ruwaibidhah berbicara. Ada sahabat yang bertanya, "Apa yang dimaksud
ruwaibidhah?" Beliau menjawab, "Seorang lelaki yang bodoh tetapi berlagak
mengurusi urusan orang banyak." (H.R. Ibnu Majah)
Syekh Muhammad al-Ghazali mengatakan bahwa menjaga amanah ialah
menunaikan dengan baik terhadap hak-hak Allah SWT. dan hak-hak manusia tanpa
terpengaruh oleh perubahan keadaan, baik susah maupur senang.
Sebagai umat Islam kita harus berani menghadapi tantangan dalam menegakkan
kebenaran walaupun itu pahit.
Katakanlah yang benar walaupun itu pahit. (H.R. Ahmad)
Berani berbuat jujur dianjurkan oleh Allah SWT. dan telah dicontohkan Nabi
Muhammad SAW dalam berdakwah. Hal ini ditunjukkan melalui sikapnya yang jujur
dan berani menghadapi segala rintangan sehingga diberi gelar Al-Amin. Kita sebagai
umat Islam hendaknya meneladani beliau dengan senantiasa menegakkan
10. 7
kebenaran dan berperilaku jujur meskipun akan mengakibatkan berbagai risiko
seperti dimusuhi atau dikucilkan.
E. Hikmah Perilaku Jujur
Beberapa hikmah atau manfaat perilaku jujur yaitu sebagai berikut :
1. Memiliki perasaan enak dan hati yang tenang.
2. Mendapatkan kemudahan dalam hidupnya.
3. Menjaga nama baik diri sendiri, keluarga, dan masya
4. Mendapatkan ketenteraman hidup karena tidak memiliki kesalahan terhadap
orang lain.
5. Kejujuran akan mengantarkan ke surga.
6. Selamat dari azab dan bahaya.
Hidupnya berkah karena dicintai Allah SWT. dan rasul-Nya
F. Menerapkan Perilaku Mulia
Periaku jujur dapat diterapkan di mana saja, baik di rumah, di sekolah, maupun di
masyarakat
1. Di rumah, kita bisa meluruskan niat untuk berbakti kepada orang tua dan
menyampaikaninformasi yang sebenarnya.
2. Di sekolah, kita bisa meluruskan niat untuk menuntut ilmu, mengerjakan tugas-tu
diberikan oleh guru, dan menaati tata tertib sekolah.
3. Di masyarakat kita bisa melakukan kejujuran dengan niat untuk membangn
Lingkunan yang baik, tenang, aman, dan tidak membuat gosip.
11. 8
BAB III
PENUTUP
KESIMPULAN
Berdasarkan penulisan makalah ini dapat diambll kesimpulan bahwa sikap berani
hidup jujur harus dibiasakan sejak dini, baik secara langsung maupun tidak langsung.
Semua Berawal dari lingkungan tempat tinggal, bagaimana peran orang tua begitu
penting dalam andil membentuk sikap dan perilaku dari seseorang.
Pendidikan karakter juga menjadi tolak ukur seseorang dalam pembentukan
karakter, seperti halnya Nabi Muhammad SAW yang telah terdidik sebagai
pedagang sejak kecil oleh pamnnya samp[ai ia beranjak dewasa, disini terlihat
pengaruh terbesar adalah dari orang sekitar dan terdekat. Karena pendidikan formal
(sekolah) hanya mengambil sedikit pran dari kehidupan dalam keseharian dam sikap
dan perilaku seseorang, Karena terkadang pendidikan hanya mengutamakan nilai
atau hasil daripada proses, yang mengakibatkan seseorang mencari jalan pintas
untuk memperolah hasil yang maksimal. Bukan tidak mungkin sebagian akan
menhalalkan segala cara untuk memperolah hasi yang terbaik tanpa memperdulikan
prosesnya.
Berposisi sebagai apapun, tua, muda, dewasa, anak-anak, orang tua, guru,
ataupun murid. Tak boleh terlepas dari yang namanya belajar, dalam artian luas
adalah berpikiran terbuka yaitu, membiasakan diri untuk selalu berproses,belajar
dari setiap keadaan dalamm kehidupan dengan berani. Karena tidak ada istilah
gagal dalam kehidupan, tapi bagaimana mampu bersikap terhadap kehidup[an itu
sendiri. Dengan mengutamakan sika[ dasar berani hup dan berani jujur.
Memang bersikap berani hidup dan berani jujur tidak menjamin bagaimana kelak
kehidupan kita di masa depan nanti terjamin. Namun perlu digaris bawahi bahwa
Allah SWT yang akan menjamin kehidupan setiap makhluk yang diciptakan oleh-Nya
Maka sudah sepatutnya sebagai bentuk perwujudtan rasa syukur kepada Allah SWT
hendak kita sebagai manusia tidak letih untuk selalu belajar, berusaha dan jangan
sampai berputus asa, karena pertolongan Allah SWT itu selalu dekat, tidak dating
terlalu cepat, tidak terlambat tapi selalu di saat yang tepat.
12. 9
SARAN
Sikap jujur dan berani serta pantang menyerah beberapa diantaranya
merupakansekian penjelasan dalam makalah ini yang memperngaruhi terbantuknya
sikap berani hidup jujur. Namun hal-hal tersebut kurang diperhatikan oleh generasi
muda zaman sekarang. Mereka terkadang hanya ingin nilai atau hasil secar instan
tanpa memeperdulikan proses yang dilalui, padahal hal itu sangatlah
berpengaruhbagi kehidupan yang dijalani.
Jika saja pendidkan karakter lebih diperjelas pada setiap instansi pendidikan
dimulai dari tenaga pendidiknya dan kurikulum yang berlaku tanpa mengutamakan
atau berpatokan pada hasil. Mungkin banyak dari kita merasa dirinya memiliki
potensi sehingga mampu menumbhkan sikap berani hidup dan berani jujur. Ibarat
pepatah, “jangan menilai ikan dari caranya memanjat seperti monyet”. Dari hal
tersebut dapat dikatakan jika hanya berpatokan pada hasil akhir tanpa adanya
perhatian terhadap proses beberapa diantaraya akan merasa canggung atau rendah
diri sehingga menimbulkan kesenjangan yang memucu tumbuhnya sikap tidak jujur.
Penyusun berharap untuk diberikannya kritik dan saran yang membangun. Kami
ucapkan terima kasih pada para pembaca, karena sesungguhnya kemampuan kami
tidak apa-apa tanpa dukungan orang tua, guru, teman dan ridha Allah SWT.
13. DAFTAR PUSTAKA
Rahmawati, Ani. Dkk.Kurikulum 2013. Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti
untuk SMA/MA Kelas XI Semester 1. Jln. Bromo. Balang, Karanglo,
Klaten Selatan, Klaten, Jawa Tengah.
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. 2017. Buku Guru: Pendidikan Agama
Islam dan Budi Pekerti untuk SMA/MA/SMKMAK Kelas XI (Edisi Revisi).
Jakarta: Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.