Syaja'ah adalah keberanian yang berlandaskan kebenaran dan dilakukan dengan penuh pertimbangan. Sumber syaja'ah antara lain rasa takut kepada Allah SWT, lebih mencintai akhirat daripada dunia, tidak takut mati, tidak ragu-ragu, tidak menomorsatukan kekuatan materi, dan tawakal serta yakin akan pertolongan Allah.
3. Pengertian Syaja’ah
• Secara etimologi:
Syaja’ah ( شجاعة ) berarti “benar”atau “gagah”
• Menurut istilah
Keteguhan hati, kekuatan pendirian untuk membela dan
mempertahankan kebenaran secara jantan dan terpuji.
• Kesimpulan
Syaja’ah adalah keberanian yang berlandaskan kebenaran
dan dilakukan dengan penuh petimbangan
4. Dalil Syaja’ah
QS Al Imran : 139
Artinya : Janganlah kamu bersikap lemah, dan janganlah (pula)
kamu bersedih hati, padahal kamulah orang-orang yang paling
tinggi (derajatnya), jika kamu orang-orang yang beriman.
5. Bentuk-bentuk Syaja’ah
1. Keberanian menghadapi musuh dalam peperangan (Jihad fii sabilillah)
“Hai orang-orang yang beriman, apabila kamu bertemu dengan orang-orang
yang kafir yang sedang menyerangmu, Maka janganlah kamu membelakangi
mereka (mundur). Barangsiapa yang membelakangi mereka (mundur) di waktu
itu, kecuali berbelok untuk (sisat) perang atau hendak menggabungkan diri
dengan pasukan yang lain, Maka Sesungguhnya orang itu kembali dengan
membawa kemurkaan dari Allah, dan tempatnya ialah neraka jahannam. dan
amat buruklah tempat kembalinya.” (QS. Al-Anfal 8: 15-16)
2. Keberanian menyatakan kebenaran (kalimah al-haq) sekalipun di hadapan
penguasa yang zalim.
Rasulullah saw bersabda :
أفضلالجهادكلمةعدلعندسلطانجائر(أبوداودوالترمذى)
“Jihad yang paling afdhol adalah memperjuangkan keadilan di hadapan
penguasa yang zalim.” (HR. Abu Daud dan Tirmidzi)
6. 3. Keberanian untuk mengendalikan diri tatkala marah sekalipun dia mampu
melampiaskannya
ليسالشديدبالصرعة,إنماالشديدالذىيملكنفسهعندالغضب
(متفقعليه)
“Bukanlah yang dinamakan pemberani itu orang yang kuat bergulat,
sesungguhnya pemberani itu ialah orang yang sanggup menguasai dirinya
ketika marah”
7. Ciri-ciri Syaja’ah
1. Tidak mundur kalau dicela
2. Tidak mencari pujian
3. Terus terang mengakui kesalahan
4. Tabah menghadapi penderitaan
5. Sabar meghadapi masalah
6. Berpendirian tetap
7. Bersemangat tinggi
8. Sumber Syaja’ah
• 1. Rasa Takut Kepada Allah SWT
“)yaitu( orang-orang yang menyampaikan risalah-risalah Allah[1222], mereka
takut kepada-Nya dan mereka tiada merasa takut kepada seorang(pun) selain
kepada Allah. dan cukuplah Allah sebagai pembuat perhitungan.” (QS. Al-
Ahzab 33:39)
• 2. Lebih Mencintai Akhirat daripada Dunia
Bagi seorang muslim, dunia bukanlah tujuan akhir. Dunia adalah jembatan
menuju akhirat.
“Hai orang-orang yang beriman, apakah sebabnya bila dikatakan kepadamu:
‘Berangkatlah (untuk berperang) pada jalan Allah’ kamu merasa berat dan
ingin tinggal di tempatmu? apakah kamu puas dengan kehidupan di dunia
sebagai ganti kehidupan di akhirat? padahal kenikmatan hidup di dunia Ini
(dibandingkan dengan kehidupan) diakhirat hanyalah sedikit.”)QS. At-Taubah
9:38)
9. • 3. Tidak Takut Mati
Kematian adalah sebuah kepastian. Cepat atau lambat setiap orang pasti mati.
Kalau ajal sudah datang tidak ada yang dapat mencegahnya.
Seorang muslim tidak takut mati, apalagi mati dalam jihad. Setiap prajurit Islam
pasti mendambakannya. Bagi mereka kematian adalah jalan menuju sorga.
Semangat itulah yang menyebabkan para prajurit Islam punya keberanian luar
biasa. Panglima Khalid ibn Walid mengatakan kepada pasukan Romawi:
“Kami datang dengan pasukan yang mencintai kematian, sebagaimana kalian
mencintai kehidupan.
• 4. Tidak Ragu-Ragu
Rasulullah SAW bersabda: “Tinggalkanlah apa-apa yang meragukanmu,
menuju apa-apa yang tidak meragukanmu.” )HR.Tirmidzi dan Nasa’i(
• 5. Tidak Menomorsatukan Kekuatan Materi
Seorang muslim memang meyakini bahwa kekuatan materi diperlukan dalam
perjuangan, tapi materi bukanlah segala-galanya. Di balik itu tetap Allah SWT
yang menentukan.
10. • 6. Tawakal dan Yakin Akan Pertolongan Allah
Orang yang memperjuangkan kebenaran tidak pernah merasa takut, karena
setelah mengerahkan segala tenaga, tinggal dia bertawakkal dan
mengharapkan pertolongan dari Allah SWT.
“Dan memberinya rezki dari arah yang tiada disangka-sangkanya. dan
barangsiapa yang bertawakkal kepada Allah niscaya Allah akan mencukupkan
(keperluan)nya. Sesungguhnya Allah melaksanakan urusan yang
(dikehendaki)Nya. Sesungguhnya Allah Telah mengadakan ketentuan bagi
tiap-tiap sesuatu.” (QS. Ath-Thalaq 65:3)