4. Violence
Definisi Kekerasan
Menurut Terminologi
perbuatan seseorang atau kelompok yang
menyebabkan cedera atau matinya orang lain, atau
menyebabkan kerusakan fisik atau barang orang lain.
perilaku pihak yang terlibat konflik yang bisa melukai lawan konflik
untuk memenangkan konflik.
Lebih singkatnya
5. Definisi Kekerasan
Menurut Para Ahli
Thomas Hobbes
kekerasan merupakan sesuatau yang alamiah dalam manusia.
Stuart dan Sundeen
perilaku kekerasan atau tindak kekerasan merupakan ungkapan perasaan marah
dan permusuhan yang mengakibatkan hilangnya konrol diri di mana individu
bisa berperilaku menyerang atau melakuakan suatu tindakan yang dapat
membahayakan diri sendiri, orang lain, dan lingkungan.
Soerjono Soekanto
kekerasan (violence) adalah penggunaan kekuatan fisik secara paksa terhadap
orang atau benda. Adapun kekerasan sosial adalah kekerasan yang dilakukan
terhadap orang dan barang karena orang dan barang tersebut termasuk dalam
kategori sosial tertentu.
6. Bentuk Bentuk Kekerasan
Terbagi atas 2
1. Kekerasan Langsung (direct Violent)
2. Kekerasan Tidak Langsung (indirect Violent)
kekerasan yang dilakukan secara langsung terhadap pihak-pihak yang ingin
dicederai atau dilukai.
Cth : Pemerkosaan, Pemukulan
yang dilakukan seseorang terhadap orang lain melalui sebuah sarana atau
media.
Cth :Teror Bom terhadap pemerintah
7. Upaya Penyelesaian atau Pengendalian
Konflik dan Kekerasan
Akomodasi
Proses penyelesaian konflik ke arah tercapainya kesepakatan sementara yang dapat
diterima kedua belah pihak yang tengah bersengketa. Akomodasi juga berarti sebagai
usaha manusia untuk meredakan dan menghindari konflik dalam rangka mencapai
kestabilan.
Koersi
Merupakan suatu bentuk akomodasi yang prosesnya dilaksanakan karena adanya paksaan
yang berifat sepihak.
Negosiasi atau Kompromi
Upaya penyelesaian konflik yang dilakukan oleh masing-masing pihak dengan cara
memberikan dan menawarkan sesuatu pada waktu yang bersamaan, saling memberi dan
menerima, serta meminimalkan kekurangan semua pihak yang dapat menguntungkan
semua pihak.
Arbritasi
Bentuk akomodasi yang digunakan untuk menyelesaikan konflik dengan cara meminta
bantuan ketiga yang dipilih oleh kedua belah pihak atau oleh badan yang
berkedudukannya lebih tinggi dari pihak-pihak yang bertikai. keputusan yang dibuat harus
8. Upaya Penyelesaian atau Pengendalian
Konflik dan Kekerasan
Mediasi
Penyelesaian konflik sosial yang dilakukan dengan cara mendatangkan pihak ketiga yang
sifatnya netral dan tidak memihak. namun, keputusan pihak ketiga tidak mengikat pihak
manapun.
Adjukasi
Penyelesaian konflik melalui pengadilan.
Toleransi
Suatu bentuk akomodasi tanpa adanya persetujuan formal. Dalam masyarakat Jawa
dikenal dengan istilah 'tepa slira' atau tenggang rasa agar hubungan sesamanya bisa saling
menyadari kekurangan diri sendiri masing-masing.
Statlemate
Suatu bentuk akomodasi dimana pihak-pihak yang bertikai mempunyai kekuatan yang
seimbang. Mereka kemudia berhenti pada suatu titik tertentu untuk tidak melakukan
pertentangan atau menghentikan konflik.
9. Upaya Penyelesaian atau Pengendalian
Konflik dan Kekerasan
Konsiliasi
Suatu bentuk penyelesaian konflik sosial yang dilakukan melalui lembaga-lembaga
tertentu yang dapat memberikan keputusan dengan adil. Contoh: pengendalian konflik
melalui lembaga perwakilan rakyat.
Rekonsiliasi
Upaya kompromistis yang ditempuh untuk mengakomodasi dua kepentingan yang
berbeda. Bertujuan untuk memulihkan hubungan persahabatan pada keadaan semula.
Transformasi Politik
Sebuah proses penyelesaian konflik yang membutuhkan kontribusi timbal balik dari pihak
yang ditransformasikan dan dari pihak yang hendak dituju oleh proses tersebut.
10. Faktor Faktor Pemicu Tindakan
Kriminal dan Kekerasan
1. Pertentangan dan persaingan kebudayaan
2. Kepadatan dan Komposisi Penduduk
3. Perbedaan distribusi kebudayaan
4. Tingkat Pengangguran yang Tinggi
11. Dampak dari Tindakan Kekerasan
1. Merugikan pihak lain baik material maupun non
material
2. Merugikan masyarakat secara keseluruhan
3. Merugikan Negara
4. Mengganggu stabilitas keamanan masyarakat
5. Mengakibatkan trauma kepada para korban
12. Sikap Kritis Terhadap Masalah Konflik
dan Kekerasan
Kasus-kasus konflik selalu berkaitan dengan kekerasan.
Kekerasan dapat terjadi sebagai bagian dari konflik, Namun,
kekerasan juga dapat terjadi sebagai suatu tahapan dalam
rangka mengakhiri atau menyelesaikan konflik. Konflik sendiri
sebenarnya tidak selalu buruk karena bisa jadi konflik tersebut
merupakan suatu fase untuk mencapai tahapan yang lebih
baik. Tetapi yang kurang baik adalah kalau penyelesaian
konflik dilakukan dengan penggunaan kekerasan