Konflik sosial terjadi ketika terdapat perbedaan antarindividu, kelompok, atau kepentingan yang menyebabkan pertentangan. Faktor penyebab konflik sosial antara lain perbedaan pendapat, kebudayaan, dan kepentingan ekonomi. Konflik dapat berakibat positif dengan memperjelas aturan dan nilai-nilai, tetapi juga dapat berakibat negatif seperti kerusakan harta benda dan jatuhnya korban. Bentuk
Kebebasan pers dan dampak penyalahgunaan kebebasan media massa dalam masyarak...
Konflik Sosial
1. Konflik Sosial
1. Pengertian Konflik Sosial
Kata konflik berasal dari bahasa latin yaitu confiragere yang artinya saling
berhantam/saling memukul. Dalam KBBI konflik diartikan sebagai percekcokan,
perselisihan atau pertentangan. Secara sosiologis, konflik diartikan sebagai suatu
proses sosial antara dua orang atau lebih yang berusaha menyingkirkan pihak lain
dengan cara menghancurkan atau membuatnya tak berdaya.
2. Faktor-Faktor Penyebab konflik
a. Perbedaan Antarindividu
Perbedaan pendirian dan keyakinan orang per orang yang menyebabkan konflik
antarindividu. Dalam hal ini masing-masing pihak berusaha membinasakan
lawan baik fisik maupun pikiran-pikiran dan ide yang tidak disetujuinya.
b. Perbedaan Kebudayaan
Perbedaan kebudayaan akan menimbulkan konflik antarindividu bahkan
antarkelompok. Perbedaan kebudayaan memengaruhi pola pemikiran dan
tingkah laku perseorangan dalam kelompok kebudayaan yang bersangkutan
c. Perbedaan Kepentingan
Hal ini terjadi karena masing-masing pihak berasuhan mengejar tujuan untuk
memenuhi kebutuhan masing-masing yang berbeda.
d. Perubahan Sosial
Perubahan sosial yang cepat akan mengakibatkan disorganisasi dan perbedaan
pendirian.
3. Perbedaan antara Konflik dan kekerasan
Suatu proses sosial antara konflik dan kekerasan merupakan suatu hal yang
berkait. Terjadinya konflik bisa berujung terjadinya kekerasan. Akan tetapi konflik
selalu berujung pada terjadinya kekerasan.
2. Kekerasan
>> bahasa inggris disebut violence yang berasal dari bahasa latin violentia
Artinya : penggunaan kekuatan fisik hingga dapat melukai.
Kekerasan adalah perbuatan seseorang/sekelompok orang yang menyebabkan
cedera/meninggalnya orang lain/menyebabkan kerusakan fisik/barang orang
4. Bentuk Pengaduan Konflik yang Pertama yaitu :
a. Dengan Konsiliasi
>>
Pengendalian
yang
dikeluarkan
oleh
lembaga-lembaga
tertentu
memungkinkan tumbuhnya pada diskusi dan pengambilan keputusan bagi yang
konflik.
Kompetisi
Kontrovesi
Persaingan dalam bentuk kelompok
Kontoversi
Konflik = Pertentangan
Persaingan dalam bentuk perlombaan
Pendapatan
b. Dengan Mediation (Mediator)
>> Mediator dapat memberikan saran untuk menyelesaikan persengkatan tanpa
adanya perasaan
c. Dengan Arbtation (Arbitrasi)
>> Dimana pijhak yang berkonflik bersepakat untuk menerima keputusan pihak
ketiga (biasanya pihak ketiga memiliki sugesti yang kuat)
d. Adjudikasi (Adjudication)
>> penyelesaian perkara atau sengketa di pengadilan.
e. Kompromi
>> Kedua pihak setuju untuk berdamai tanpa pihak ketiga
3. 5. Akibat Konflik
A. Sisi Positif terjadinya Konflik
1. Bertambah kuatnya rasa solidaritas secara anggota kelompok
(missal : jika masing-masing kelompok mempunyai identitas yang sama,
beserta menghadapi ancaman)
2. Memperjelas aspek-aspek kehidupan yang belum jelas.
Contoh : penetapan suatu rancangan UU (RUU) menjadi sebuah UU >>
melalui siding yang a lot (karena terjadi perbedaan-perbedaan pendapat)
3. Memungkinkan adanya penyesuaian kembali norma-norma dan nilai-nilai.
Terjadi konflik dapat menumbuhkan kesadaran dalam masyarakat.
4. Merupakan jalan untuk mengurangi ketergantungan antara individu dan
antara kelompok.
B. Sisi Negatif Terjadinya Konflik
1. Retaknya persatuan kelompok karena anggotanya saling berselisih
2. Seseorang / kelompok merasa tertekan dengan situasi konflik tersebut
sehingga mempengaruhi kepribadiannya.
3. Dapat menghancurkan harta benda dan jatuhnya korban jiwa.
4. Sering terjadi dominasi salah satu kelompok terhadap kelompok lainnya
sehingga pihak yang lebih lemah menjadi tunduk terhadap pihak yang kuat.
5. Tanda-tanda Adanya Konflik Sosial
Indikator yang diberikan oleh Charles Lewis Taylor dan Michael C. Hudson
untuk mengetahui apakah dimasyarakat sedang terjadi konflik atau
tidak,yaitu sebagai berikut :
1. Demonstrasi (a protest demonstration)
Demonstrasi adalah sejumlah orang yang tanpa menggunakan kekerasan
mengorganisasikan diri untuk melakukan protes. Pihak yang sering
4. menjadi sasaran demonstrasi adalah pemerintah, pengusaha, pimpinan,
dan lain-lain. Contohnya adalah para karyawan pabrik berdemonstrasi
agar perusahaan member gaji yang layak serta kesejahteraan meningkat
2. Kerusuhan (Riot)
Maksud dan tujuan kerusuhan hampir sama dengan demonstrasi. Hanya
saja dalam kerusuhan disertai dengan kekerasan fisik, pengrusakan
barang-barang, dan tindakan anarkis. Perbedaan antara kerusuhan dan
demonstrasi terletak pad sifatnya yang spontan dan dipicu oleh suatu
insiden atau perilaku kelompok yang kacau.
3. Serangan bersenjata (Armed Attack)
Dapat dilakukan oleh kelompok sosial manapun, baik oleh pihak
pemerintah
ataupun
aparat
keamanan
maupun
oleh
pihak
nonpemerintah, dengn tujuan untuk melemahkan atau menghancurkan
kelompok lain. Serangan fisik selalu melibatkan kekerasan fisik,
pertumpahan darah, atau pengrusakan barang-barang. Perbedaan
serangan bersenjata dengan kerusuhan terletak terletak pada sifatnya
yang terorganisir dan biasanya untuk kepentingan politik.
6. Bentuk-bentuk Konflik Sosial di Masyarakat
Sebagai bagian masyarakat negara dan masyarakat dunia, tidak ada seorang
pun yang menginginkan timbulnya konflik. Walaupun demikian, konflik akan
selalu ada di setiap pola hubungan dan juga budaya. Pada dasarnya konflik
merupakan fenomena dan pengalaman alamiah.
a. Berdasarkan Subjeknya yang Terlibat dalam konflik
1. Konflik individual adalah konflik dalam masyarakat antara seorang
individu dengan individu lain. Contoh, konflik antar pelajar yang
memperebutkan tempat duduk.
2. Konflik kolektif adlaah konflik yang melibatkan kelompok individu
dengan kelompok individu lain. Contoh, konflik antara tentara
multinasional (PBB) dengan Irak beberapa tahun yang lalu.
5. b. Berdasarkan Posisi pihak-pihak yang terlibat dalam Konflik
1. Konflik Vertikal adalah konflik yang melibatkan dua pihak atau lebih
yang mempunyai kedudukan tidak sejajar. Melainkan antara atasan
dan bawahan dalam suatu instansi. Contoh, konflik antara seorang
kepala kantor dengan anak buahnya.
2. Konflik Horizontal adalah konflik antara dua pihak atau lebih yang
keduanya mempunya strata yang sejajar bisa dalam satu lingkungan
kerja (intern) bisa juga antarlembaga (ekstren). Contoh, konflik
antarpartai politik.
c. Berdasarkan Bidang-Bidang Kehidupan yang Menjadi Sumber
Konflik
1. Konflik Ideologi adalah konflik vertical atau horizontal yang
melibatkan dua pihak atau lebih dengan inti permasalahan adanya
perbedaan ideology.
2. Konflik Politik adalah aktivitas individu atau kelompok individu untuk
memperoleh
kekuasaan,
menjalankan
kekuasaan,
dan
mempertahankan kekuasaan.
3. Konflik Ekonomi adalah konflik antara dua pihak atau lebih untuk
memperebutkan sesuatu yang bersifat materi atau financial. Namun
demikian, visualisasinya dapat berbentuk konflik-konflik politik atau
konflik antaranegara yang termasuk konflik pertahanan dan
keamanan.
4. Konflik Sosial Budaya adalah konflik yang inti permasalahannya
menyangkut bidang-bidang sosial dan budaya. Misalnya menyangkut
ras, struktur budaya.
5. Konflik Pertahanan dan Keamanan adalah konflik antarpemerintah
atau negara yang memperebutkan wilayah kedaulatan dengan
mengerahkan prajurit atau tentara negara masing-masing
6. d. Berdasarkan Akibat yang Ditimbulkan.
1. Konflik Sosial Konstuktif adalah konflik sosial yang bersumber dari
koreksi atau control sosial dari satu pihak terhadap pihak lain. Tetapi
control sosial ini bermaksud untuk meluruskan bentuk-bentuk
penyimpangan yang terjadi yang dilakukan pihak lain. Contoh, konflik
antara penguasa dengan para mahasiswa tentang pemberantasan
korupsi.
2. Konflik Sosial Destruktif adalah konflik sosial antara dua pihak atau
lebih yang berakhir dengan kerusakan-kerusakan dan kondisi-kondisi
sosial yang justru makin buruk. Contoh, konflik pemerintah daerah
Batam dengan para buruh perusahaan yang menyebabkan rusaknya
fasilitas-fasilitas pemerintah daerah.
e. Berdasarkan Ruang Lingkupnya
1. Konflik antarkelas adalah pertentangan antara dua kelas sosial.
Konflik itu terjadi umumnya dipicu oleh perbedaan kepentingan
antara kedua golongan tersebut. Misalnya, karyawan pabrik dengan
pemiliknya karena tuntutan kenaikan gaji dari karyawan akibat
minimnya tingkat kesejahteraan.
2. Konflik antarkelompok adalah p[ersaingan dalam mendapatkan mata
pencaharian hidup yang sama atau karena pemaksaan unsure-unsur
budaya asing. Selain itu, karena adanya pemaksaan agama, dominasi
poloitik, atau adanya konflik tradisional yang terpendam. Misalnya,
hubungan antara golongan mayoritas dan minoritas. Koalisi golongan
minoritas mungkin dalam bentuk sikap menerima, agresif, dan
menghindari atau asimilasi.
3. Konflik internasional merupakan pertentangan yang melibatkan
beberapa kelompok negara
(blok) karena perbedaan kepentinga.
Banyak kasus tejadinya konflik internasional sebenarnya bermula
dari konflik antara dua negara karena masalah politik atau ekonomi.
Konflik berkembang menjadi konflik internasional karena masingmasing pihak mencari kawan atau sekutu yang memiliki kesamaan
7. visi atau tujuan terhadap masalah yang dipertentangkan. Dengan
demikian,
terjadilah
konflik
internasional;.
Contoh
konflik
internasional adalah perang dunia II. Konflik terjadi antara kelompok
sekutu dan kelompok sentral.