Ringkasan dokumen tersebut adalah sebagai berikut:
Dokumen tersebut membahas tentang analisis unsur intrinsik alur dan plot pada cerpen "Daster" karya Andy Moe, meliputi penjelasan tentang alur maju dan tahapan-tahapan alur seperti pengantar, penampilan masalah, klimaks, antiklimaks, dan resolusi dalam cerita tersebut.
Tugas Bahasa Indonesia kelas XI: Cerpen Daster karya Andy Moe
1. CERPEN DASTER KARYA
ANDY MOE
KELOMPOK 6
1. Eric Sean Kesuma (07)
2. Irawan (13)
3. Mellina Liusudarso (23)
4. Muthiara Adlin Azzahra (24)
2. Latar Belakang
Karya Sastra adalah pendapat
pengarang mengenai lingkungan
sekitarnya.
Mengapresiasikan cerpen dengan
cara menganalisis unsur
pembangunnya, yaitu intrinsik
atau ekstrinsik.
Yang kami pilih: alur dan plot
cerita (intrinsik)
Cerpen adalah salah satu jenis karya
sastra prosa modern yang memiliki alur
pendek.
Dengan mengapresiasikan cerpen,
banyak nilai positif yang didapat,
seperti pengalaman hidup,
amanat, dan sebagainya. Dan kita
dapat berusaha mengamalkan hal-
hal positif dalam kehidupan
3. 1. Bagaimana alur dan plot cerita
yang terdapat di dalam cerpen
Daster karya Andy Moe?
2. Bagaimana tahapan yang ada
di dalam alur dan plot cerita
cerpen Daster karya Andy
Moe?
1. Mendeskripsikan data tentang
jenis alur cerita dan plot dalam
cerpen Daster karya Andy
Moe.
2. Mengetahui tahapan alur dan
plot cerita yang terdapat
dalam cerpen Daster karya
Andy Moe.
• Tujuan Penulisan• Rumusan masalah
4. Manfaat Penulisan
• Agar dapat lebih memahami unsur intrinsik berupa alur
dan plot cerita yang terdapat dalam cerpen Daster karya
Andy Moe.
• Dapat mengetahui lebih dalam tentang alur dan plot
• Dapat mengetahui apa perbedaan antara alur dan plot
5. Landasan Teori
1. Alur
Rangkaian cerita yang dibentuk oleh tahapan-tahapan
peristiwa sehingga menjalin sebuah cerita yang dihadirkan
oleh para pelaku dalam suatu cerita.(Siswanto, Wahyudi.
2008. Pengantar Teori Sastra.)
2. Plot
Menurut Dick Hartoko, 1948:149
• Plot sebagai alur cerita yang dibuat oleh pembaca yang berupa
deretan peristiwa secara kronologis, saling berkaitan dan bersifat
kausalitas sesuai dengan apa yang dialami pelaku cerita
6. • Pengantar
• Penampilan masalah
• Puncak/klimaks
• Antiklimaks
• Akhir cerita (resolusi)
• Koda
Terdapat 3 macam alur
berdasarkan waktu:
1. Alur maju
2. Alur mundur
3. Alur campuran
7. • Peristiwa: terdiri dari peristiwa fungsional, kaitan, dan
acuan.
• Konflik: terdiri dari konflik internal dan eksternal.
• Klimaks
8. 1. Alur pada cerpen ‘Daster’ merupakan alur maju karena cerpen ini
menceritakan peristiwa yang berurutan dan terjadi di masa yang
kan datang mulai dari sang suami yang semula merenung di ruang
tamu, lalu istrinya datang sambil memamerkan daster, terjadi
perselisihan, kemudian sang istri menyesal, dan akhirnya mereka
kembali berbaikan.
9. • Pengantar : merupakan bagian awal dari suatu cerita (pengenalan,
tokoh, suasana yang menjadi awal suatu cerita)
Tahapan pengantar pada cerpen ini dimulai saat diceritakannya tokoh
dan suasana awal yang terjadi sebelum konflik pada cerpen dimulai
10. • Penampilan masalah : bagian yang menceritakan masalah sang tokoh di
dalam cerita
Di dalam cerpen ini, penampilan masalah awal berupa beban pikiran sang
suami mengenai kehidupan keluarganya yang bermasa depan suram, dan
tepat saat ia sedang memikirkan hal itu, sang istrinya menambah beban
mereka dengan membeli daster baru serta memamerkannya pada sang
suami.
11. • Klimaks/puncak : puncak masalah yang ada pada sebuah cerita.
Dimana masalah tersebut sudah mulai gawat.
Dalam cerpen ini, klimaks terjadi saat di mana suami dan istri tersebut
berselisih paham mengenai daster tersebut yang menyebabkan
suasana memanas di antara mereka berdua karena konflik yang
memuncak itu.
12. • Antiklimaks : masalah dalam cerita berangsur-angsur mulai berkurang dan
kekhawatiran mulai menurun.
Hal ini terjadi dalam cerpen saat di mana sang suami merasa menyesal akan
perbuatannya dan mulai menenangkan dirinya. Di sisi lain, sang istri juga merasa
menyesali perbuatannya. Di sini konflik mulai mereda karena penyesalan kedua
belah pihak.
13. • Akhir cerita/Resolusi: Masalah/konflik yang ada di dalam cerita
terselesaikan.
Resolusi dalam cerpen ini terlihat pada peristiwa di mana keduanya
tidak lagi berselisih paham dan telah berbaikan. Hal ini menandakan
konflik terlah terselesaikan.
14. Peristiwa:
- Fungsional: di mana sang istri mulai memamerkan daster yang
dipakainya kepada sang suami. Karena, jika tidak terjadi peristiwa
tersebut, maka pertengkaran juga tidak akan terjadi dan cerita tidak
akan berjalan sebagaimana mestinya.
- Kaitan: bagian di mana kedua suami istri tersebut mulai berselisih
paham, ini menjadi peristiwa kaitan karena tanpa bagian ini, bagian
inti dan bagian lainnya tidak bisa dikaitkan.
- Acuan: Bagian di mana sang suami sedang merenung merupakan
peristiwa acuan. Hal itu dikarenakan bagian ini menceritakan tentang
suasana batin sang suami yang bermuram durja memikirkan masa
depan keluarga mereka. Serta, bagian di mana sang istri merasa
menyesal juga merupakan bagian dari peristiwa acuan.
15. Konflik
Pada cerpen Daster karya Andy Moe, konflik yang digunakan adalah
konflik eksternal karena adanya masalah yang muncul akibat hubungan
antar manusia (dalam hal ini Kacong dan istrinya).
Klimaks
Klimaks dalam cerpen ini adalah bagian di mana sang suami dan istri
mulai berselisih paham. Di sanalah puncak masalah timbul yang
menyebabkan permusuhan yang memanas di antara dua belah pihak.
16. Kesimpulan: Cerpen Daster karya Andy Moe ini menggunakan alur maju
dan memiliki tahapan berupa pengantar, penampilan masalah,
puncak/klimaks, antiklimaks, resolusi, namun tak memiliki koda.
Saran:
- Meningkatkan budaya membaca, termasuk membaca cerpen maupun
bacaan lainnya yang mengandung pengetahuan, hiburan dan nilai
sosial tinggi.
- Dalam membaca tidak hanya sekedar menjadikan bacaan hiburan,
namun juga diteliti lebih jelas alur dan plot cerita serta amanat yang
terkandung dalam bacaan.