Dokumen tersebut memberikan informasi mengenai cara melakukan latihan vokal yang baik dengan menjelaskan teknik pernafasan menggunakan diafragma, posisi tubuh yang benar saat bernyanyi, serta latihan praktis untuk melatih vokal dan pernafasan.
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Cara melatih vokal_dengan_baik
1. CARA MELATIH VOKAL DENGAN BAIK
Hallo teman-teman sekalian, yang ingin berolah vokal lebih lanjut atau
melatih paduan suara..., semoga ini bisa membantu, tulisan ini saya
ambil dari buku tentang paduan suara (tertulis paling bawah), beli di
gramedia...
___________________________________________________
1]. Untuk menghasilkan bunyi yang indah, vokal manusia seperti halnya
instrumen musik pada umumnya memiliki empat elemen pokok
penghasil bunyi, yaitu :
a. paru-paru sebagai sumber tenaga
b. larynx sebagai penggetar
c. pharynx sebagai ruang pemantul tenggorokan, rongga mulut, dan
rongga hidung sebagai ruang resonator
Tubuh kita dirancang [justify]sedemikian rupa sehingga mampu
menghasilkan suara yang baik. Pada saat kita bernyanyi, sumber
tenaga yang befungsi untuk menggetarkan vibrator adalah udara.
Udara tersebut kita hirup dan keluarkan melalui teknik pernafasan
diafragma dan bukannya dada, bahu ataupun perut.
2]. Bila bunyi pada gitar dan biola dihasilkan oleh dawai yang bergetar,
maka pada vokal manusia yang menjadi
instrumen getarnya adalah pita suara. Pita suara berada di dalam kotak
suara yang terbuat dari otot dan tulang rawan yang terletak pada
bagian atas batang tenggorokan (larynx). Larynx memiliki panjang lima
belas sentimeter dan lebar empat sentimeter. Pita suara merupakan
selaput lentur dengan panjang berkisar di antara dua sentimeter (pria)
hingga satu seperempat sentimeter (wanita). Suara yang baik hanya
akan dihasilkan apabila selaput suara tadi bergerak merapat hingga
membentuk celah sempit yang bergetar yang disebut dengan glottis.
3]. Alat pemantul yang terdapat dalam tubuh kita lazim disebut
pharynx. Pharynx merupakan ruangan di balik anak tekak yang dapat
diperbesar/ diperkecil secara elastis. Pharynx berfungsi memberikan
warna suara dan huruf vokal yang beraneka ragam.
4]. Berkaitan dengan tiga resonator vokal yang memberikan kontribusi
paling signifikan, yakni: tenggorokan, mulut dan hidung, maka ada
beberapa catatan yang perlu diperhatikan :
a. Suara gelap, seakan-seakan "ditelan" dan berkesan jauh diakibatkan
2. oleh konsentrasi suara yang terlalu banyak terfokus pada resonator
tenggorokan
b. Suara terang, lebar dan memiliki fokus ke depan diakibatkan oleh
konsentrasi suara yang terlalu banyak terfokus pada resonator mulut
c. Suara sengau diakibatkan konsentrasi suara yang terlalu terfokus
pada resonator hidung
Jadi dengan kata lain menggunakan kombinasi ketiga resonator
tersebut secara proporsional merupakan suatu keputusan yang bijak.
5]. Posisi lidah yang baik pada saat bernyanyi sebaiknya datar dan
berada di belakang lengkung gigi bawah.
6]. Bernyanyi dalam posisi duduk/berdiri yang benar, yaitu :
a. Mencari posisi berdiri yang paling nyaman dengan berat tubuh
bertumpu rata pada kedua kaki
b. Sedapat mungkin membentuk garis lurus dari titik tengah kedua
tumit hingga kepala
c. Jangan mengencangkan otot-otot betis atau bertumpu pada kedua
tumit
d. Kedua lutut harus terasa longgar dan dapat bergerak dengan bebas
e. Perut bagian bawah (di bawah pinggang hingga pinggul) harus sedikit
ditarik ke dalam tanpa dipaksakan. Bilamana perut bagian bawah
bergerak terlalu ke depan maka menyebabkan badan menjadi
melengkung
f. Perut bagian atas (pinggang hingga tulang rusuk) sangat penting
untuk pernafasan, karena itu perut bagian atas harus terasa bergerak
bebas. Perut bagian atas yang terlalu ditarik ke dalam atau didorong
keluar secara berlebihan dapat menyebabkan ketegangan. Ketegangan
ini pada akhirnya akan mengganggu proses pernafasan yang kita
takukan
g. Posisi punggung haruslah lurus sehingga tulang belakang akan
terangkat
h. Dada harus dalam posisi tegap tanpa dipaksakan dengan catatan
bahwa dada tidak boleh bergerak naik dan turun pada waktu kita
mengambil dan mengeluarkan nafas
i. Bahu harus ditarik sedikit ke belakang, dan selama bernafas atau
bernyanyi bahu tidak boleh bergerak. Posisi bahu yang tidak bergerak
akan membantu banyak dalam mempertahankan sikap dada yang
lapang serta tulang belakang yang terangkat
j. Kedua lengan harus dapat bergerak dengan bebas dan tidak terasa
kaku
k. Hindari gerakan-gerakan yang mencerminkan rasa gugup seperti
3. menggosok¬-gosokkan ibu jari, mengepalkan tangan, meraba-raba
pakaian, mengusap-usap rambut dan sebagainya
l. Hindari kebiasaan mengangkat dagu saat membidik nada tinggi.
7]. Beberapa latihan praktis untuk membentuk sikap tubuh yang baik :
a. Sikap berdiri/duduk yang tegak (bayangkan diri anda sebagai
seorang raja atau ratu yang tengah berjalan dengan angkuh)
b. Kedua tumit tidak saling menempel
c. Kedua kaki terpisah dengan jarak kurang lebih 15 cm. Salah satu
kaki dapat diletakkan di sebelah depan dengan jari-jari kaki dalam
posisi normal
d. Secara perlahan bersandar ke depan pada telapak kaki dan
kemudian kembali ke posisi semula yaitu pada tumit. Temukan posisi
berdiri yang terbaik dengan mencari titik tengah diantara tumit dan
telapak kaki
e. Tundukkan kepala hingga menyentuh dada dan perhatikan bahwa
antara leher dan tulang belakang sekarang terpisah
f. Membayangkan kepala seolah-olah tergantung di langit-langit kamar
dan terlepas dari tubuh
g. Memutar kepala ke kiri dan ke kanan dengan tujuan melemaskan
persendian leher
h. Menggerakkan lengan secara terpisah, seolah-olah sedang mengibas-
ngibaskan air pada telapak tangan dan lengan
i. Menggerakkan kaki, seolah-olah sedang mengibas-ngibaskan air pada
telapak kaki
j. Melompat dengan tujuan mengendurkan semua ketegangan pada
persendian dan otot
k. Melenturkan bahu dan leher dengan cara menundukkan dan
menengadahkan leher ke depan dan ke belakang
l. Melenturkan lutut dengan cara menekuk lutut
m. Menggerakkan tumit naik dan turun sambil menjulurkan tangan ke
atas sejauh mungkin seolah-olah hendak memetik buah yang berada di
luar jangkauan
n. Membayangkan tubuh seperti sebuah genta besar yang berayun-ayun
dari kiri ke kanan
8]. Pernafasan dengan menggunakan diafragma :
a. Diafragma dalam posisi rileks adalah otot yang berbentuk
menyerupai kubah yang terletak memanjang pada bagian bawah tulang
rusuk. Ketika paru-paru dipenuhi dengan udara, diafragma memipihkan
dirinya sehingga memungkinkan tersedianya ruang tambahan untuk
pengambilan udara. Karena diafragma melekat pada bagian bawah
4. tulang rusuk manusia, maka otot-otot intercostal (otot-otot diantara
tulang¬tulang rusuk) juga turut mengembang. Pada saat pengambilan
udara diafragma berubah memipih dan bergerak turun ke bawah
sehingga mendorong organ-organ tubuh yang berada di bawahnya
mengembang keluar. Karena itulah para penyanyi disarankan untuk
menghindari makan besar sebelum bernyanyi
b. Pada saat mengambil nafas rongga perut bergerak mengembang ke
segala arah terutama ke samping dan ke belakang. Pengambilan nafas
dapat dilakukan dengan menggunakan mulut dan hidung secara
bersamaan seakan-akan membayangkan sedang mencium harumnya
bunga. Namun pada bagian-bagian lagu yang tidak memberikan jeda
yang cukup, maka kita hanya dapat mengambil nafas dengan
menggunakan mulut. Sedangkan pada bagian lagu yang memberikan
jeda yang cukup panjang, disarankan menggunakan hidung (lebih
higienis) dan mulut secara bersamaan
c. Pada waktu menghirup udara, posisi dada tetap dalam keadaan rata
dan terasa bergerak melebar ke samping. Perhatikan bukan
membusung atau bergerak ke atas!
d. Pada waktu sedang menghirup nafas, perhatikan bahwa bahu
samasekali tidak bergerak naik, ke depan ataupun ke belakang
e. Otot tulang belakang dan tulang belakang berfungsi menahan agar
rongga perut yang mengembang tersebut tidak segera mengendur.
Dalam menahan agar perut tetap kencang, jangan sekali-kali
menggunakan otot-otot bahu
f. Pangkal tulang belakang (daerah ekor) bergerak ke bawah sedalam-
dalamnya dan tetap dipertahankan demikian selama proses menahan
udara
g. Pada waktu mengambil nafas dalam-dalam maka secara otomatis
langit-langit lunak akan bergerak ke atas dan sebaliknya jakun
bergerak ke bawah. Posisi terbuka seperti ini merupakan posisi
bernyanyi yang benar
h. Pada saat sedang bernyanyi, udara yang telah diambil tadi
dikeluarkan kembali secara teratur dengan senantiasa
mempertahankan kondisi rongga perut yang tetap kencang dan bukan
tegang
i. Empat hal yang perlu diingat baik-baik dalam melatih pernafasan
adalah :
(1) postur tubuh yang terkoordinasi dengan baik perlu tetap
dipertahankan
(2) pengambilan nafas yang benar tidaklah berbunyi
(3) pada saat mengeluarkan udara posisi dada harus tetap dijaga
5. (4) pada setiap pengambilan nafas tulang-tulang rusuk di bagian bawah
haruslah mengembang
Beberapa latihan praktis untuk pernafasan
Menghirup udara :
(1) sikap berdiri tegak
(2) salah satu tangan berada di pinggang
(3) tangan lainnya menekan pusar
(4) dengan meniru bentuk mulut ikan hirup udara pelan-pelan dengan
menggunakan hidung dan mulut. Bayangkan bahwa anda sedang
mencoba mengenali aroma suatu parfum
(5) selama proses pengisian udara berlangsung bayangkan bahwa tubuh
anda ibarat balon yang mengembang karena diisi udara
(6) menahan udara yang telah diambil dengan rileks (posisi tubuh yang
mengembang) dan menggerakkan kepala ke kiri dan ke kanan secara
perlahan
Mengeluarkan udara :
(1) mengeluarkan udara yang telah diambil dengan menggunakan
konsonan "sh"
(2) menenangkan seorang bayi yang sedang menangis
(3) menirukan bunyi lebah
(4) membayangkan sedang meniup balon yang melayang di udara agar
tidak terjatuh ke tanah
Mengaktifkan diafragma:
(1) tertawa dengan bebas ibarat seseorang berbadan gemuk tengah
tertawa mengakak karena melihat adegan yang sangat lucu: ho - ho -
ho - ho -ho
(2) tertawa mengikik ibarat seorang nenek sihir jahat yang tengah
tertawa kegirangan karena melihat korbannya diliputi ketakutan: hi -
hi - hi - hi - hi
9]. Bernyanyilah secara rileks dan hindari ketegangan pada otot bagian
manapun. Ketegangan yang terjadi pada bahu ataupun rahang akan
membuat udara yang telah kita hirup menjadi tidak berarti samasekali.
Ketegangan ini mengakibatkan: a) udara yang dihirup segera terbuang
dengan percuma karena celah di antara pita suara (glottis) terbuka
lebar; b) terjadinya suara leher.
10]. Bernyanyi secara imajinatif (membayangkan seperti sedang
6. meniup kapas-kapas di udara agar tidak terjatuh di lantai dan lain-
lain).
11]. Bernyanyi dengan orientasi suara yang benar (membayangkan
suara yang berada dalam satu botol kosong dan terdengar jernih).
12]. Berlatihlah bernyanyi dengan menggunakan support yang baik.
Banyak orang yang tidak memahami fungsi support dalam bernyanyi.
Kenyataan yang sering terjadi bahwa keluar masuknya aliran udara
dalam tubuh dikendalikan dengan menggunakan otot penelan
(peristaltik). Akibatnya yang terjadi adalah intonasi (bidikan nada)
seringkali meleset, artikulasi tidak jelas, dan suara menjadi serak.
Beberapa latihan praktis di bawah ini berguna untuk merasakan peran
support dalam bernyanyi :
a. berdirilah dengan tegak dan rentangkan kedua lengan sejajar
dengan bahu
b. hembuskan konsonan "f"
c. hiruplah udara secara perlahan dengan menggunakan konsonan "f"
dan pada waktu yang bersamaan putar lengan ke depan sebesar 180
derajat sehingga kedua ibu jari menghadap ke bawah. Anda akan
merasakan gerakan otot yang kuat disekitar tulang belakang
d. hembuskan udara keluar dengan tetap menggunakan konsonan "f"
dan putar kembali kedua lengan ke posisi semula.