SlideShare a Scribd company logo
1 of 19
Peranan Kementerian
 Kesehatan dalam Kebijakan
      Nasional Rehabilitasi
      Penyalahguna Napza




Dr. Supriyantoro, Sp P, MARS
Direktur Jenderal Bina Pelayanan Medik
Kerangka paparan
   Peran Kemenkes dlm UU Narkotika No. 35/2009
   Ketersediaan layanan rehabilitasi dalam
    jajaran/dukungan Kemenkes
   Rencana pengembangan layanan rehabilitasi
   Peran Kemenkes dalam kendala otonomi daerah
   Peraturan/Pedoman yang telah tersedia
   Draft yang sedang disusun:
       RPP Wajib Lapor & Permenkes Rehab Medis
Peran Kemenkes dlm UU Narkotika 35/2009
Ketersediaan layanan rehabilitasi
dalam jajaran/dukungan Kemenkes
   Rehabilitasi rawat inap, rawat jalan & detoksifikasi:
       RSKO & 32 RSJ di 26 Provinsi (kecuali NTT, Papua Barat,
        Maluku Utara, Gorontalo, Sulawesi Barat, Banten,
        Kepulauan Riau)
   Program Terapi Rumatan Metadon (54 klinik di 12
    Provinsi):
       Tersedia di DKI Jakarta, Jabar, Banten, Jateng, DIY, Jatim,
        Bali, Sulsel, Kalbar, Sumut, Sulsel, Kepulauan Riau
       RSKO, 4 RSJ,12 RSU, 29 Puskesmas, 8 Lapas/ Rutan
       Dalam proses penambahan klinik secara reguler
Rencana pengembangan layanan
rehabilitasi
   Optimalisasi RSJ dalam penyediaan layanan rawat
    inap (jangka pendek & panjang) & rawat jalan:
       Ditetapkan sebagai layanan unggulan Napza
   Optimalisasi RSU Prov / Kab / Kota yg memiliki unit
    psikiatri dalam penyediaan layanan rawat jalan &
    rawat inap jangka pendek
   Peningkatan kapasitas RSU Prov / Kab / Kota tanpa
    unit psikiatri dalam penyediaan layanan rawat jalan
    & detoksifikasi
   Peningkatan kapasitas Puskesmas Kecamatan
    dalam penyediaan layanan rawat jalan &
    detoksifikasi
Peran Kemenkes dalam kendala
otonomi daerah
   Legislasi:
       UU Narkotika No. 35/2009
       PP Wajib Lapor pada fasilitas kesehatan
       Permenkes Rehabilitasi Medis
   Dukungan teknis:
       Pedoman & Standar Pelayanan Minimal Gangguan
        Penggunaan Napza
       Penyusunan Modul Pelatihan
       Pengembangan fasilitas di RSJ melalui APBN
       Pelatihan & Fasilitasi in-house training
       Supervisi, Monitoring, Evaluasi
Peraturan/Pedoman yang telah tersedia

   Kep Menkes No. 996/MENKES/SK/VIII/2002
    tentang Pedoman Penyelenggaraan Sarana
    Pelayanan Rehabilitasi Penyalahgunaan dan
    Ketergantungan NAPZA
   Kep Menkes No. 494/MENKES/SK/VII/2006 tentang
    Penetapan RS dan Satelit Uji Coba serta Pedoman
    Program Terapi Rumatan Metadon
   Kep Menkes No. 486/MENKES/SK/IV/2007 tentang
    Kebijakan & Rencana Strategi Penanggulangan
    Penyalahgunaan NAPZA
Peraturan/Pedoman yang telah tersedia
(lanjt)

 Kep  Menkes No. 420/MENKES/SK/III/2010
  tentang Pedoman Layanan Terapi &
  Rehabilitasi Komprehensif Pada Gangguan
  Penggunaan NAPZA Berbasis Rumah Sakit
 Kep Menkes No. 421/MENKES/SK/III/2010
  tentang Standar Pelayanan Terapi &
  Rehabilitasi Gangguan Penggunaan NAPZA
 Kep Menkes No. 422/MENKES/SK/III/2010
  tentang Pedoman Penatalaksanaan Medik
  Gangguan Penggunaan NAPZA
Draft yang sedang disusun
   RPP Wajib Lapor:
       Sudah memperoleh disposisi Menkes & memohon izin
        pada Presiden untuk proses harmonisasi lintas sektor
   Permenkes Rehabilitasi Medis:
       Sedang dalam tahap pemantapan internal Kemenkes
       Penambahan beberapa pasal baru mengakomodasi SEMA
        4/2010 dan rancangan Peraturan Bersama Kapolri –
        Kepala BNN – Jaksa Agung – Menhukham – Menkes –
        Mensos
   Penyusunan kedua dokumen di atas melibatkan
    lintas program dan lintas sektor (BNN – KPA –
    Profesi – Dinas Kesehatan – LSM – Pecandu)
Garis Besar Draft RPP Wajib
Lapor
   Pengaturan wajib lapor pecandu Narkotika ditujukan
    untuk:
       Memenuhi hak pecandu dlm mendapatkan pengobatan
        dan/atau perawatan melalui rehab medis dan rehab sosial
       Memberikan bahan info resmi bagi Pemerintah dalam
        menetapkan kebijakan di bidang penanggulangan
        penyalahgunaan Narkotika
   Wajib lapor dilakukan oleh pecandu yg sudah cukup
    umur atau keluarganya; dan orangtua atau wali
    pecandu yg belum cukup umur
Garis Besar Draft RPP Wajib
Lapor
 Wajib  lapor dilakukan pada fasilitas
  kesehatan / lembaga rehab sosial yg
  ditetapkan Menkes & Mensos
 Persyaratan ketenagaan penerima wajib
  lapor memenuhi kualifikasi minimum yg
  ditetapkan
 Tata laksana wajib lapor: skrining, asesmen
  & penyusunan rencana terapi
Garis Besar Draft RPP Wajib
Lapor
 Penggunaan    data mengikuti peraturan
  perundangan & memperhatikan asas
  konfidensialitas
 Pelaporan data wajib lapor meliputi
  rekapitulasi data demografis dan klinis
 Pembiayaan wajib lapor dibebankan pd
  Pemerintah / Pemda
Draft Permenkes Rehab Medis
 Rehabilitasi medis pecandu Narkotika
  diselenggarakan pada Fasilitas Kesehatan
  yang ditetapkan oleh Menteri berdasarkan
  masukan dari Kepala Daerah
 Rehab medis dapat dilakukan pada lembaga
  rehabilitasi medis tertentu (instansi
  pemerintah daerah atau klinik) yang
  mendapat izin dari Menteri
Draft Permenkes Rehab Medis
 Rehabilitasi medis dilaksanakan dg cara yang
  dpt dipertanggung jawabkan secara ilmiah, dg
  memperhatikan aspek kesehatan & tidak
  melanggar HAM
 Rehabilitasi medis dapat dilaksanakan
  melalui rawat jalan dan/atau rawat inap
  sesuai dengan rencana terapi yg telah
  disusun
Draft Permenkes Rehab Medis
 Pemulihan   Pecandu Narkotika yang
  diselenggarakan melalui pendekatan
  keagamaan dan tradisional harus
  bekerjasama dengan lembaga rehabilitasi
  medis
 Fasilitas rehabilitasi medis yang tidak mampu
  memberikan pelayanan yang dibutuhkan oleh
  pecandu Narkotika harus melakukan rujukan
Draft Permenkes Rehab Medis
 Pemerintah bertanggung jawab atas biaya
 pelaksanaan rehabilitasi medis pecandu
 Narkotika yang tidak mampu sesuai
 peraturan perundang-undangan:
       Upaya untuk memasukkan populasi pecandu
        secara keseluruhan pada sistem Jamkesmas
       Potensi pemanfaatan Satuan Biaya Khusus
        (SBK) untuk pembiayaan
Draft Permenkes Rehab Medis
 Terpidana pecandu Narkotika yg diputuskan untuk
 menjalani rehab medis mengikuti ketentuan
 prosedur tetap pelaksanaan rehab medis yg berlaku:
     Perlu dilakukan asesmen oleh Psikiater / Ahli Adiksi yg
      ditunjuk utk memberi masukan pada Hakim atas lamanya
      program rehab yg harus dijalani
     Rehab dimulai dg program rawat inap selama 3 (tiga)
      bulan untuk kepentingan asesmen lanjutan, serta
      penatalaksanaan medis untuk gangguan fisik dan
      mentalnya.
Draft Permenkes Rehab Medis
Lanjutan terhadap Terpidana:
 Pelaksanaan rehabilitasi dilanjutkan dengan program rawat
  inap jangka panjang atau dialihkan pada program rawat jalan
 Pelaksanaan rehabilitasi lanjutan dengan program rawat jalan
  hanya dapat dilaksanakan untuk terpidana dengan pola
  penggunaan rekreasional atas jenis narkotika amfetamin,
  ganja dan benzodiazepin, dan/atau berusia di bawah 18
  tahun
 Pelaksanaan rehabilitasi lanjutan yang dilakukan dengan
  rawat jalan mewajibkan terpidana untuk datang pada lembaga
  rehabilitasi sesuai ketentuan yang berlaku dan dilakukan
  pemeriksaan urin sewaktu-waktu
Draft Permenkes Rehab Medis
 Tersangkapecandu Narkotika yg dititipkan
 untuk menjalani rehab medis selagi
 menunggu proses persidangan:
     Dilakukan asesmen oleh tim rehab medis sesuai
      prosedur tetap proses asesmen
     Dilakukan proses penatalaksanaan rehabilitasi
      medis sesuai prosedur tetap yang berlaku
     Lamanya penitipan berlangsung hingga proses
      pengadilan selesai dijalankan dan tersangka
      memperoleh putusan pengadilan

More Related Content

What's hot

Daftar obat esensial nasional 2013
Daftar obat esensial nasional 2013Daftar obat esensial nasional 2013
Daftar obat esensial nasional 2013Ulfah Hanum
 
Permenkes 3 2015 peredaran, penyimpanan, pemusnahan, dan pelaporan narkotika
Permenkes 3 2015 peredaran, penyimpanan, pemusnahan, dan pelaporan narkotikaPermenkes 3 2015 peredaran, penyimpanan, pemusnahan, dan pelaporan narkotika
Permenkes 3 2015 peredaran, penyimpanan, pemusnahan, dan pelaporan narkotikaUlfah Hanum
 
Pedoman PelaksanaanProgram Terapi Rumatan Metadon di Lembaga Pemasyarakatan d...
Pedoman PelaksanaanProgram Terapi Rumatan Metadon di Lembaga Pemasyarakatan d...Pedoman PelaksanaanProgram Terapi Rumatan Metadon di Lembaga Pemasyarakatan d...
Pedoman PelaksanaanProgram Terapi Rumatan Metadon di Lembaga Pemasyarakatan d...Sketchpowder, Inc.
 
Keputusan Dirjen Binfar dan Alkes Nomor HK.HK.02.03/III/1346/2014, tentang PE...
Keputusan Dirjen Binfar dan Alkes Nomor HK.HK.02.03/III/1346/2014, tentang PE...Keputusan Dirjen Binfar dan Alkes Nomor HK.HK.02.03/III/1346/2014, tentang PE...
Keputusan Dirjen Binfar dan Alkes Nomor HK.HK.02.03/III/1346/2014, tentang PE...Ulfah Hanum
 
Juknis HIV: Pedoman PTRM
Juknis HIV: Pedoman PTRMJuknis HIV: Pedoman PTRM
Juknis HIV: Pedoman PTRMIrene Susilo
 
35709382 kmk-pedoman-penyusunan-an-sdm-kesehatan-81-2004
35709382 kmk-pedoman-penyusunan-an-sdm-kesehatan-81-200435709382 kmk-pedoman-penyusunan-an-sdm-kesehatan-81-2004
35709382 kmk-pedoman-penyusunan-an-sdm-kesehatan-81-2004riantynova
 
Per BPOM No. 4 tahun 2018 tentang fasyanfar
Per BPOM No. 4 tahun 2018 tentang fasyanfarPer BPOM No. 4 tahun 2018 tentang fasyanfar
Per BPOM No. 4 tahun 2018 tentang fasyanfarUlfah Hanum
 
Pmk no. 35 ttg standar pelayanan kefarmasian di apotek
Pmk no. 35 ttg standar pelayanan kefarmasian di apotekPmk no. 35 ttg standar pelayanan kefarmasian di apotek
Pmk no. 35 ttg standar pelayanan kefarmasian di apotekAlbertus Beny
 
STANDAR PELAYANAN RADIOLOGI DIAGNOSTIK DI SARANA PELAYANAN KESEHATAN
STANDAR PELAYANAN RADIOLOGI DIAGNOSTIK DI SARANA PELAYANAN KESEHATANSTANDAR PELAYANAN RADIOLOGI DIAGNOSTIK DI SARANA PELAYANAN KESEHATAN
STANDAR PELAYANAN RADIOLOGI DIAGNOSTIK DI SARANA PELAYANAN KESEHATANMartindra K
 
Kmk no. hk_.01_.07-menkes-659-2017_ttg_formularium_nasional_
Kmk no. hk_.01_.07-menkes-659-2017_ttg_formularium_nasional_Kmk no. hk_.01_.07-menkes-659-2017_ttg_formularium_nasional_
Kmk no. hk_.01_.07-menkes-659-2017_ttg_formularium_nasional_Ulfah Hanum
 
Permenkes No. 74 Tahun 2016 Tentang Standar Pelayanan Kefarmasian di puskesmas
Permenkes No. 74 Tahun 2016 Tentang Standar Pelayanan Kefarmasian di puskesmas Permenkes No. 74 Tahun 2016 Tentang Standar Pelayanan Kefarmasian di puskesmas
Permenkes No. 74 Tahun 2016 Tentang Standar Pelayanan Kefarmasian di puskesmas Ulfah Hanum
 
Formularium nasional 2019
Formularium nasional 2019Formularium nasional 2019
Formularium nasional 2019Ulfah Hanum
 
Buku doen 2015
Buku doen 2015 Buku doen 2015
Buku doen 2015 hersu12345
 
Pmk no. 35_ttg_perubahan_standar_pelayanan_kefarmasian_di_apotek_
Pmk no. 35_ttg_perubahan_standar_pelayanan_kefarmasian_di_apotek_Pmk no. 35_ttg_perubahan_standar_pelayanan_kefarmasian_di_apotek_
Pmk no. 35_ttg_perubahan_standar_pelayanan_kefarmasian_di_apotek_Ulfah Hanum
 
Permenkes RI no. 30 Tahun 2014 tentang Standar Pelayanan Kefarmasian di Pusk...
Permenkes RI no. 30 Tahun 2014  tentang Standar Pelayanan Kefarmasian di Pusk...Permenkes RI no. 30 Tahun 2014  tentang Standar Pelayanan Kefarmasian di Pusk...
Permenkes RI no. 30 Tahun 2014 tentang Standar Pelayanan Kefarmasian di Pusk...Ulfah Hanum
 
PENGATURAN KHUSUS PENYALURAN DAN PENYERAHAN BUPRENORFIN
PENGATURAN KHUSUS PENYALURAN DAN PENYERAHAN BUPRENORFINPENGATURAN KHUSUS PENYALURAN DAN PENYERAHAN BUPRENORFIN
PENGATURAN KHUSUS PENYALURAN DAN PENYERAHAN BUPRENORFINSketchpowder, Inc.
 
Permenkes 36 2016 perubahan permenkes 30-2014 standar pelayanan kefarmasian d...
Permenkes 36 2016 perubahan permenkes 30-2014 standar pelayanan kefarmasian d...Permenkes 36 2016 perubahan permenkes 30-2014 standar pelayanan kefarmasian d...
Permenkes 36 2016 perubahan permenkes 30-2014 standar pelayanan kefarmasian d...Ulfah Hanum
 

What's hot (20)

Permensos no.26 thn.2012 ttg standar rehabilitasi sosial korban penyalahgunaa...
Permensos no.26 thn.2012 ttg standar rehabilitasi sosial korban penyalahgunaa...Permensos no.26 thn.2012 ttg standar rehabilitasi sosial korban penyalahgunaa...
Permensos no.26 thn.2012 ttg standar rehabilitasi sosial korban penyalahgunaa...
 
Daftar obat esensial nasional 2013
Daftar obat esensial nasional 2013Daftar obat esensial nasional 2013
Daftar obat esensial nasional 2013
 
Permenkes 3 2015 peredaran, penyimpanan, pemusnahan, dan pelaporan narkotika
Permenkes 3 2015 peredaran, penyimpanan, pemusnahan, dan pelaporan narkotikaPermenkes 3 2015 peredaran, penyimpanan, pemusnahan, dan pelaporan narkotika
Permenkes 3 2015 peredaran, penyimpanan, pemusnahan, dan pelaporan narkotika
 
Pedoman PelaksanaanProgram Terapi Rumatan Metadon di Lembaga Pemasyarakatan d...
Pedoman PelaksanaanProgram Terapi Rumatan Metadon di Lembaga Pemasyarakatan d...Pedoman PelaksanaanProgram Terapi Rumatan Metadon di Lembaga Pemasyarakatan d...
Pedoman PelaksanaanProgram Terapi Rumatan Metadon di Lembaga Pemasyarakatan d...
 
Keputusan Dirjen Binfar dan Alkes Nomor HK.HK.02.03/III/1346/2014, tentang PE...
Keputusan Dirjen Binfar dan Alkes Nomor HK.HK.02.03/III/1346/2014, tentang PE...Keputusan Dirjen Binfar dan Alkes Nomor HK.HK.02.03/III/1346/2014, tentang PE...
Keputusan Dirjen Binfar dan Alkes Nomor HK.HK.02.03/III/1346/2014, tentang PE...
 
Juknis HIV: Pedoman PTRM
Juknis HIV: Pedoman PTRMJuknis HIV: Pedoman PTRM
Juknis HIV: Pedoman PTRM
 
35709382 kmk-pedoman-penyusunan-an-sdm-kesehatan-81-2004
35709382 kmk-pedoman-penyusunan-an-sdm-kesehatan-81-200435709382 kmk-pedoman-penyusunan-an-sdm-kesehatan-81-2004
35709382 kmk-pedoman-penyusunan-an-sdm-kesehatan-81-2004
 
Per BPOM No. 4 tahun 2018 tentang fasyanfar
Per BPOM No. 4 tahun 2018 tentang fasyanfarPer BPOM No. 4 tahun 2018 tentang fasyanfar
Per BPOM No. 4 tahun 2018 tentang fasyanfar
 
Pmk no. 35 ttg standar pelayanan kefarmasian di apotek
Pmk no. 35 ttg standar pelayanan kefarmasian di apotekPmk no. 35 ttg standar pelayanan kefarmasian di apotek
Pmk no. 35 ttg standar pelayanan kefarmasian di apotek
 
Doen daftar obat esensial nasional
Doen   daftar obat esensial nasionalDoen   daftar obat esensial nasional
Doen daftar obat esensial nasional
 
STANDAR PELAYANAN RADIOLOGI DIAGNOSTIK DI SARANA PELAYANAN KESEHATAN
STANDAR PELAYANAN RADIOLOGI DIAGNOSTIK DI SARANA PELAYANAN KESEHATANSTANDAR PELAYANAN RADIOLOGI DIAGNOSTIK DI SARANA PELAYANAN KESEHATAN
STANDAR PELAYANAN RADIOLOGI DIAGNOSTIK DI SARANA PELAYANAN KESEHATAN
 
Home care
Home careHome care
Home care
 
Kmk no. hk_.01_.07-menkes-659-2017_ttg_formularium_nasional_
Kmk no. hk_.01_.07-menkes-659-2017_ttg_formularium_nasional_Kmk no. hk_.01_.07-menkes-659-2017_ttg_formularium_nasional_
Kmk no. hk_.01_.07-menkes-659-2017_ttg_formularium_nasional_
 
Permenkes No. 74 Tahun 2016 Tentang Standar Pelayanan Kefarmasian di puskesmas
Permenkes No. 74 Tahun 2016 Tentang Standar Pelayanan Kefarmasian di puskesmas Permenkes No. 74 Tahun 2016 Tentang Standar Pelayanan Kefarmasian di puskesmas
Permenkes No. 74 Tahun 2016 Tentang Standar Pelayanan Kefarmasian di puskesmas
 
Formularium nasional 2019
Formularium nasional 2019Formularium nasional 2019
Formularium nasional 2019
 
Buku doen 2015
Buku doen 2015 Buku doen 2015
Buku doen 2015
 
Pmk no. 35_ttg_perubahan_standar_pelayanan_kefarmasian_di_apotek_
Pmk no. 35_ttg_perubahan_standar_pelayanan_kefarmasian_di_apotek_Pmk no. 35_ttg_perubahan_standar_pelayanan_kefarmasian_di_apotek_
Pmk no. 35_ttg_perubahan_standar_pelayanan_kefarmasian_di_apotek_
 
Permenkes RI no. 30 Tahun 2014 tentang Standar Pelayanan Kefarmasian di Pusk...
Permenkes RI no. 30 Tahun 2014  tentang Standar Pelayanan Kefarmasian di Pusk...Permenkes RI no. 30 Tahun 2014  tentang Standar Pelayanan Kefarmasian di Pusk...
Permenkes RI no. 30 Tahun 2014 tentang Standar Pelayanan Kefarmasian di Pusk...
 
PENGATURAN KHUSUS PENYALURAN DAN PENYERAHAN BUPRENORFIN
PENGATURAN KHUSUS PENYALURAN DAN PENYERAHAN BUPRENORFINPENGATURAN KHUSUS PENYALURAN DAN PENYERAHAN BUPRENORFIN
PENGATURAN KHUSUS PENYALURAN DAN PENYERAHAN BUPRENORFIN
 
Permenkes 36 2016 perubahan permenkes 30-2014 standar pelayanan kefarmasian d...
Permenkes 36 2016 perubahan permenkes 30-2014 standar pelayanan kefarmasian d...Permenkes 36 2016 perubahan permenkes 30-2014 standar pelayanan kefarmasian d...
Permenkes 36 2016 perubahan permenkes 30-2014 standar pelayanan kefarmasian d...
 

Similar to Peranan Kementerian Kesehatan RI dalam Kebijakan Nasional Rehabilitasi Penyalahguna Napza

Kepmen kes no420 narkoba
Kepmen kes no420 narkobaKepmen kes no420 narkoba
Kepmen kes no420 narkobacubeg
 
Standar pelayanan radiologi
Standar pelayanan radiologiStandar pelayanan radiologi
Standar pelayanan radiologiAmalia Annisa
 
Buku Panduan Praktis BPJS Kesehatan - Program Rujuk Balik (PRB)
Buku Panduan Praktis BPJS Kesehatan - Program Rujuk Balik (PRB)Buku Panduan Praktis BPJS Kesehatan - Program Rujuk Balik (PRB)
Buku Panduan Praktis BPJS Kesehatan - Program Rujuk Balik (PRB)BPJS Kesehatan RI
 
Pedoman Visite Untuk Apoteker
Pedoman Visite Untuk Apoteker Pedoman Visite Untuk Apoteker
Pedoman Visite Untuk Apoteker Surya Amal
 
PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANYUMAS NOMOR 12 TAHUN 2013 TENTANG TARIF PELAYAN...
PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANYUMAS NOMOR 12 TAHUN 2013 TENTANG TARIF PELAYAN...PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANYUMAS NOMOR 12 TAHUN 2013 TENTANG TARIF PELAYAN...
PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANYUMAS NOMOR 12 TAHUN 2013 TENTANG TARIF PELAYAN...iniPurwokerto
 
PEDOMAN KESEHATAN TRADISIONAL DI PUSKESMAS
PEDOMAN KESEHATAN TRADISIONAL DI PUSKESMASPEDOMAN KESEHATAN TRADISIONAL DI PUSKESMAS
PEDOMAN KESEHATAN TRADISIONAL DI PUSKESMASayat735795
 
PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANYUMAS NOMOR 11 TAHUN 2013 TENTANG TARIF PELAYAN...
PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANYUMAS NOMOR 11 TAHUN 2013 TENTANG TARIF PELAYAN...PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANYUMAS NOMOR 11 TAHUN 2013 TENTANG TARIF PELAYAN...
PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANYUMAS NOMOR 11 TAHUN 2013 TENTANG TARIF PELAYAN...iniPurwokerto
 
Peraturan kepala bnn no. 4 tahun 2015
Peraturan kepala bnn no. 4 tahun 2015Peraturan kepala bnn no. 4 tahun 2015
Peraturan kepala bnn no. 4 tahun 2015yusnizainal7
 
Panduan Praktik Klinik di Faskes Primer.pdf
Panduan Praktik Klinik di Faskes Primer.pdfPanduan Praktik Klinik di Faskes Primer.pdf
Panduan Praktik Klinik di Faskes Primer.pdfNajwa852066
 
ppt Monev kesehatan tradisional revisi.pptx
ppt Monev kesehatan tradisional revisi.pptxppt Monev kesehatan tradisional revisi.pptx
ppt Monev kesehatan tradisional revisi.pptxKetutBudiastri1
 
Askes menuju BPJS Kesehatan
Askes menuju BPJS KesehatanAskes menuju BPJS Kesehatan
Askes menuju BPJS KesehatanMuh Saleh
 
DOEN 2013.pdf
DOEN 2013.pdfDOEN 2013.pdf
DOEN 2013.pdfEls P
 
kebijakan_pemerintah.pdf
kebijakan_pemerintah.pdfkebijakan_pemerintah.pdf
kebijakan_pemerintah.pdfTioSadewa1
 
5. Medicolegal Aspects of Stem Cell Service’s.pptx
5. Medicolegal Aspects of Stem Cell Service’s.pptx5. Medicolegal Aspects of Stem Cell Service’s.pptx
5. Medicolegal Aspects of Stem Cell Service’s.pptxAndreasAgungKurniawa
 
kestrad Sumenep.ppt
kestrad Sumenep.pptkestrad Sumenep.ppt
kestrad Sumenep.pptfitrilaila7
 
Home pharmacy care (PEDOMAN PELAYANAN KEFARMASIAN DI RUMAH)
Home pharmacy care (PEDOMAN PELAYANAN KEFARMASIAN DI RUMAH)Home pharmacy care (PEDOMAN PELAYANAN KEFARMASIAN DI RUMAH)
Home pharmacy care (PEDOMAN PELAYANAN KEFARMASIAN DI RUMAH)mataram indonesia
 

Similar to Peranan Kementerian Kesehatan RI dalam Kebijakan Nasional Rehabilitasi Penyalahguna Napza (20)

Kepmen kes no420 narkoba
Kepmen kes no420 narkobaKepmen kes no420 narkoba
Kepmen kes no420 narkoba
 
Standar pelayanan radiologi
Standar pelayanan radiologiStandar pelayanan radiologi
Standar pelayanan radiologi
 
Uu kesehatan
Uu kesehatanUu kesehatan
Uu kesehatan
 
Seri bpjs kesehatan program rujuk balik
Seri bpjs kesehatan program rujuk balikSeri bpjs kesehatan program rujuk balik
Seri bpjs kesehatan program rujuk balik
 
Buku Panduan Praktis BPJS Kesehatan - Program Rujuk Balik (PRB)
Buku Panduan Praktis BPJS Kesehatan - Program Rujuk Balik (PRB)Buku Panduan Praktis BPJS Kesehatan - Program Rujuk Balik (PRB)
Buku Panduan Praktis BPJS Kesehatan - Program Rujuk Balik (PRB)
 
Pedoman Visite Untuk Apoteker
Pedoman Visite Untuk Apoteker Pedoman Visite Untuk Apoteker
Pedoman Visite Untuk Apoteker
 
pedoman visite
pedoman visitepedoman visite
pedoman visite
 
PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANYUMAS NOMOR 12 TAHUN 2013 TENTANG TARIF PELAYAN...
PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANYUMAS NOMOR 12 TAHUN 2013 TENTANG TARIF PELAYAN...PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANYUMAS NOMOR 12 TAHUN 2013 TENTANG TARIF PELAYAN...
PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANYUMAS NOMOR 12 TAHUN 2013 TENTANG TARIF PELAYAN...
 
PEDOMAN KESEHATAN TRADISIONAL DI PUSKESMAS
PEDOMAN KESEHATAN TRADISIONAL DI PUSKESMASPEDOMAN KESEHATAN TRADISIONAL DI PUSKESMAS
PEDOMAN KESEHATAN TRADISIONAL DI PUSKESMAS
 
PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANYUMAS NOMOR 11 TAHUN 2013 TENTANG TARIF PELAYAN...
PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANYUMAS NOMOR 11 TAHUN 2013 TENTANG TARIF PELAYAN...PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANYUMAS NOMOR 11 TAHUN 2013 TENTANG TARIF PELAYAN...
PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANYUMAS NOMOR 11 TAHUN 2013 TENTANG TARIF PELAYAN...
 
Peraturan kepala bnn no. 4 tahun 2015
Peraturan kepala bnn no. 4 tahun 2015Peraturan kepala bnn no. 4 tahun 2015
Peraturan kepala bnn no. 4 tahun 2015
 
PNPK ANESTESI 2015
PNPK ANESTESI 2015PNPK ANESTESI 2015
PNPK ANESTESI 2015
 
Panduan Praktik Klinik di Faskes Primer.pdf
Panduan Praktik Klinik di Faskes Primer.pdfPanduan Praktik Klinik di Faskes Primer.pdf
Panduan Praktik Klinik di Faskes Primer.pdf
 
ppt Monev kesehatan tradisional revisi.pptx
ppt Monev kesehatan tradisional revisi.pptxppt Monev kesehatan tradisional revisi.pptx
ppt Monev kesehatan tradisional revisi.pptx
 
Askes menuju BPJS Kesehatan
Askes menuju BPJS KesehatanAskes menuju BPJS Kesehatan
Askes menuju BPJS Kesehatan
 
DOEN 2013.pdf
DOEN 2013.pdfDOEN 2013.pdf
DOEN 2013.pdf
 
kebijakan_pemerintah.pdf
kebijakan_pemerintah.pdfkebijakan_pemerintah.pdf
kebijakan_pemerintah.pdf
 
5. Medicolegal Aspects of Stem Cell Service’s.pptx
5. Medicolegal Aspects of Stem Cell Service’s.pptx5. Medicolegal Aspects of Stem Cell Service’s.pptx
5. Medicolegal Aspects of Stem Cell Service’s.pptx
 
kestrad Sumenep.ppt
kestrad Sumenep.pptkestrad Sumenep.ppt
kestrad Sumenep.ppt
 
Home pharmacy care (PEDOMAN PELAYANAN KEFARMASIAN DI RUMAH)
Home pharmacy care (PEDOMAN PELAYANAN KEFARMASIAN DI RUMAH)Home pharmacy care (PEDOMAN PELAYANAN KEFARMASIAN DI RUMAH)
Home pharmacy care (PEDOMAN PELAYANAN KEFARMASIAN DI RUMAH)
 

More from JARINGAN METHADONE INDONESIA-JIMI™ | Indonesia MMT Program Community Network®

More from JARINGAN METHADONE INDONESIA-JIMI™ | Indonesia MMT Program Community Network® (20)

Permendagri no.21 thn.2013 ttg fasilitasi pencegahan penyalahgunaan narkotika
Permendagri no.21 thn.2013 ttg fasilitasi pencegahan penyalahgunaan narkotikaPermendagri no.21 thn.2013 ttg fasilitasi pencegahan penyalahgunaan narkotika
Permendagri no.21 thn.2013 ttg fasilitasi pencegahan penyalahgunaan narkotika
 
Perka Polri No.14 Thn.2012 ttg Manajemen Penyidikan Tindak Pidana
Perka Polri No.14 Thn.2012 ttg Manajemen Penyidikan Tindak PidanaPerka Polri No.14 Thn.2012 ttg Manajemen Penyidikan Tindak Pidana
Perka Polri No.14 Thn.2012 ttg Manajemen Penyidikan Tindak Pidana
 
KMK No.2171 Thn.2011 ttg Tata Cara Pelaksanaan Wajib Lapor Pecandu Narkotika ...
KMK No.2171 Thn.2011 ttg Tata Cara Pelaksanaan Wajib Lapor Pecandu Narkotika ...KMK No.2171 Thn.2011 ttg Tata Cara Pelaksanaan Wajib Lapor Pecandu Narkotika ...
KMK No.2171 Thn.2011 ttg Tata Cara Pelaksanaan Wajib Lapor Pecandu Narkotika ...
 
Permenkes no.2415 thn.2011 ttg rehabilitasi medis pecandu, penyalahguna, dan ...
Permenkes no.2415 thn.2011 ttg rehabilitasi medis pecandu, penyalahguna, dan ...Permenkes no.2415 thn.2011 ttg rehabilitasi medis pecandu, penyalahguna, dan ...
Permenkes no.2415 thn.2011 ttg rehabilitasi medis pecandu, penyalahguna, dan ...
 
KMK No.1305 Thn.2011 ttg Institusi Penerima Wajib Lapor (IPWL)
KMK No.1305 Thn.2011 ttg Institusi Penerima Wajib Lapor (IPWL)KMK No.1305 Thn.2011 ttg Institusi Penerima Wajib Lapor (IPWL)
KMK No.1305 Thn.2011 ttg Institusi Penerima Wajib Lapor (IPWL)
 
Perkembangan Implementasi PP Wajib Lapor Pecandu Narkotika
Perkembangan Implementasi PP Wajib Lapor Pecandu NarkotikaPerkembangan Implementasi PP Wajib Lapor Pecandu Narkotika
Perkembangan Implementasi PP Wajib Lapor Pecandu Narkotika
 
SOP PTRM Indonesia
SOP PTRM IndonesiaSOP PTRM Indonesia
SOP PTRM Indonesia
 
UU RI No.35 Thn.2009 tentang Narkotika
UU RI No.35 Thn.2009 tentang NarkotikaUU RI No.35 Thn.2009 tentang Narkotika
UU RI No.35 Thn.2009 tentang Narkotika
 
Perda No.4 Thn.2009 ttg Sistem Kesehatan Daerah DKI Jakarta
Perda No.4 Thn.2009 ttg Sistem Kesehatan Daerah DKI JakartaPerda No.4 Thn.2009 ttg Sistem Kesehatan Daerah DKI Jakarta
Perda No.4 Thn.2009 ttg Sistem Kesehatan Daerah DKI Jakarta
 
UU RI No.11 Thn.2009 ttg Kesejahteraan Sosial
UU RI No.11 Thn.2009 ttg Kesejahteraan SosialUU RI No.11 Thn.2009 ttg Kesejahteraan Sosial
UU RI No.11 Thn.2009 ttg Kesejahteraan Sosial
 
Renstra Kementerian Sosial RI Thn. 2010-2014
Renstra Kementerian Sosial RI Thn. 2010-2014Renstra Kementerian Sosial RI Thn. 2010-2014
Renstra Kementerian Sosial RI Thn. 2010-2014
 
Renstra Kementerian Kesehatan RI Thn 2010-2014
Renstra Kementerian Kesehatan RI Thn 2010-2014Renstra Kementerian Kesehatan RI Thn 2010-2014
Renstra Kementerian Kesehatan RI Thn 2010-2014
 
Profil Jaringan Metadon Indonesia (JIMI)
Profil Jaringan Metadon Indonesia (JIMI)Profil Jaringan Metadon Indonesia (JIMI)
Profil Jaringan Metadon Indonesia (JIMI)
 
Methadone Clinical Guidelines
Methadone Clinical GuidelinesMethadone Clinical Guidelines
Methadone Clinical Guidelines
 
Yang Perlu Anda Ketahui tentang PTRM (Program Terapi Rumatan Metadon)
Yang Perlu Anda Ketahui tentang PTRM (Program Terapi Rumatan Metadon)Yang Perlu Anda Ketahui tentang PTRM (Program Terapi Rumatan Metadon)
Yang Perlu Anda Ketahui tentang PTRM (Program Terapi Rumatan Metadon)
 
UU RI Nomor 36 Tahun 2009 ttg Kesehatan
UU RI Nomor 36 Tahun 2009 ttg KesehatanUU RI Nomor 36 Tahun 2009 ttg Kesehatan
UU RI Nomor 36 Tahun 2009 ttg Kesehatan
 
UU RI Nomor 35 Tahun 2009 ttg Narkotika
UU RI Nomor 35 Tahun 2009 ttg NarkotikaUU RI Nomor 35 Tahun 2009 ttg Narkotika
UU RI Nomor 35 Tahun 2009 ttg Narkotika
 
Surat Edaran Jaksa Agung Muda Tindak Pidana Umum ttg Tolak Ukur Tuntutan Pida...
Surat Edaran Jaksa Agung Muda Tindak Pidana Umum ttg Tolak Ukur Tuntutan Pida...Surat Edaran Jaksa Agung Muda Tindak Pidana Umum ttg Tolak Ukur Tuntutan Pida...
Surat Edaran Jaksa Agung Muda Tindak Pidana Umum ttg Tolak Ukur Tuntutan Pida...
 
Inpres No.12 Thn.2011 tentang Pelaksanaan Kebijakan dan Strategi Nasional Pen...
Inpres No.12 Thn.2011 tentang Pelaksanaan Kebijakan dan Strategi Nasional Pen...Inpres No.12 Thn.2011 tentang Pelaksanaan Kebijakan dan Strategi Nasional Pen...
Inpres No.12 Thn.2011 tentang Pelaksanaan Kebijakan dan Strategi Nasional Pen...
 
KMK No.316 Thn.2009 ttg Pedoman Pelaksanaan Jamkesmas
KMK No.316 Thn.2009 ttg Pedoman Pelaksanaan JamkesmasKMK No.316 Thn.2009 ttg Pedoman Pelaksanaan Jamkesmas
KMK No.316 Thn.2009 ttg Pedoman Pelaksanaan Jamkesmas
 

Recently uploaded

1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdfShintaNovianti1
 
Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Wawasan Nusantara  sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...Wawasan Nusantara  sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...MarwanAnugrah
 
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMLaporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMmulyadia43
 
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptxBAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptxJamhuriIshak
 
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SDtugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SDmawan5982
 
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxMateri Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxRezaWahyuni6
 
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdfKelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdftsaniasalftn18
 
Ppt tentang perkembangan Moral Pada Anak
Ppt tentang perkembangan Moral Pada AnakPpt tentang perkembangan Moral Pada Anak
Ppt tentang perkembangan Moral Pada Anakbekamalayniasinta
 
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptArkhaRega1
 
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptxPPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptxnerow98
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...Kanaidi ken
 
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptxPrakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptxSyaimarChandra1
 
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAKDEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAKirwan461475
 
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdfKelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdfCloverash1
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...Kanaidi ken
 
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdfAKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdfTaqdirAlfiandi1
 
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional Dunia
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional DuniaKarakteristik Negara Brazil, Geografi Regional Dunia
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional DuniaNadia Putri Ayu
 
LAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdf
LAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdfLAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdf
LAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdfChrodtianTian
 
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docxTugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docxmawan5982
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docx
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docxModul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docx
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docxherisriwahyuni
 

Recently uploaded (20)

1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
 
Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Wawasan Nusantara  sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...Wawasan Nusantara  sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
 
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMLaporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
 
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptxBAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
 
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SDtugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
 
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxMateri Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
 
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdfKelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
 
Ppt tentang perkembangan Moral Pada Anak
Ppt tentang perkembangan Moral Pada AnakPpt tentang perkembangan Moral Pada Anak
Ppt tentang perkembangan Moral Pada Anak
 
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
 
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptxPPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...
 
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptxPrakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
 
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAKDEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
 
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdfKelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
 
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdfAKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
 
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional Dunia
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional DuniaKarakteristik Negara Brazil, Geografi Regional Dunia
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional Dunia
 
LAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdf
LAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdfLAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdf
LAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdf
 
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docxTugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docx
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docxModul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docx
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docx
 

Peranan Kementerian Kesehatan RI dalam Kebijakan Nasional Rehabilitasi Penyalahguna Napza

  • 1. Peranan Kementerian Kesehatan dalam Kebijakan Nasional Rehabilitasi Penyalahguna Napza Dr. Supriyantoro, Sp P, MARS Direktur Jenderal Bina Pelayanan Medik
  • 2. Kerangka paparan  Peran Kemenkes dlm UU Narkotika No. 35/2009  Ketersediaan layanan rehabilitasi dalam jajaran/dukungan Kemenkes  Rencana pengembangan layanan rehabilitasi  Peran Kemenkes dalam kendala otonomi daerah  Peraturan/Pedoman yang telah tersedia  Draft yang sedang disusun:  RPP Wajib Lapor & Permenkes Rehab Medis
  • 3. Peran Kemenkes dlm UU Narkotika 35/2009
  • 4. Ketersediaan layanan rehabilitasi dalam jajaran/dukungan Kemenkes  Rehabilitasi rawat inap, rawat jalan & detoksifikasi:  RSKO & 32 RSJ di 26 Provinsi (kecuali NTT, Papua Barat, Maluku Utara, Gorontalo, Sulawesi Barat, Banten, Kepulauan Riau)  Program Terapi Rumatan Metadon (54 klinik di 12 Provinsi):  Tersedia di DKI Jakarta, Jabar, Banten, Jateng, DIY, Jatim, Bali, Sulsel, Kalbar, Sumut, Sulsel, Kepulauan Riau  RSKO, 4 RSJ,12 RSU, 29 Puskesmas, 8 Lapas/ Rutan  Dalam proses penambahan klinik secara reguler
  • 5. Rencana pengembangan layanan rehabilitasi  Optimalisasi RSJ dalam penyediaan layanan rawat inap (jangka pendek & panjang) & rawat jalan:  Ditetapkan sebagai layanan unggulan Napza  Optimalisasi RSU Prov / Kab / Kota yg memiliki unit psikiatri dalam penyediaan layanan rawat jalan & rawat inap jangka pendek  Peningkatan kapasitas RSU Prov / Kab / Kota tanpa unit psikiatri dalam penyediaan layanan rawat jalan & detoksifikasi  Peningkatan kapasitas Puskesmas Kecamatan dalam penyediaan layanan rawat jalan & detoksifikasi
  • 6. Peran Kemenkes dalam kendala otonomi daerah  Legislasi:  UU Narkotika No. 35/2009  PP Wajib Lapor pada fasilitas kesehatan  Permenkes Rehabilitasi Medis  Dukungan teknis:  Pedoman & Standar Pelayanan Minimal Gangguan Penggunaan Napza  Penyusunan Modul Pelatihan  Pengembangan fasilitas di RSJ melalui APBN  Pelatihan & Fasilitasi in-house training  Supervisi, Monitoring, Evaluasi
  • 7. Peraturan/Pedoman yang telah tersedia  Kep Menkes No. 996/MENKES/SK/VIII/2002 tentang Pedoman Penyelenggaraan Sarana Pelayanan Rehabilitasi Penyalahgunaan dan Ketergantungan NAPZA  Kep Menkes No. 494/MENKES/SK/VII/2006 tentang Penetapan RS dan Satelit Uji Coba serta Pedoman Program Terapi Rumatan Metadon  Kep Menkes No. 486/MENKES/SK/IV/2007 tentang Kebijakan & Rencana Strategi Penanggulangan Penyalahgunaan NAPZA
  • 8. Peraturan/Pedoman yang telah tersedia (lanjt)  Kep Menkes No. 420/MENKES/SK/III/2010 tentang Pedoman Layanan Terapi & Rehabilitasi Komprehensif Pada Gangguan Penggunaan NAPZA Berbasis Rumah Sakit  Kep Menkes No. 421/MENKES/SK/III/2010 tentang Standar Pelayanan Terapi & Rehabilitasi Gangguan Penggunaan NAPZA  Kep Menkes No. 422/MENKES/SK/III/2010 tentang Pedoman Penatalaksanaan Medik Gangguan Penggunaan NAPZA
  • 9. Draft yang sedang disusun  RPP Wajib Lapor:  Sudah memperoleh disposisi Menkes & memohon izin pada Presiden untuk proses harmonisasi lintas sektor  Permenkes Rehabilitasi Medis:  Sedang dalam tahap pemantapan internal Kemenkes  Penambahan beberapa pasal baru mengakomodasi SEMA 4/2010 dan rancangan Peraturan Bersama Kapolri – Kepala BNN – Jaksa Agung – Menhukham – Menkes – Mensos  Penyusunan kedua dokumen di atas melibatkan lintas program dan lintas sektor (BNN – KPA – Profesi – Dinas Kesehatan – LSM – Pecandu)
  • 10. Garis Besar Draft RPP Wajib Lapor  Pengaturan wajib lapor pecandu Narkotika ditujukan untuk:  Memenuhi hak pecandu dlm mendapatkan pengobatan dan/atau perawatan melalui rehab medis dan rehab sosial  Memberikan bahan info resmi bagi Pemerintah dalam menetapkan kebijakan di bidang penanggulangan penyalahgunaan Narkotika  Wajib lapor dilakukan oleh pecandu yg sudah cukup umur atau keluarganya; dan orangtua atau wali pecandu yg belum cukup umur
  • 11. Garis Besar Draft RPP Wajib Lapor  Wajib lapor dilakukan pada fasilitas kesehatan / lembaga rehab sosial yg ditetapkan Menkes & Mensos  Persyaratan ketenagaan penerima wajib lapor memenuhi kualifikasi minimum yg ditetapkan  Tata laksana wajib lapor: skrining, asesmen & penyusunan rencana terapi
  • 12. Garis Besar Draft RPP Wajib Lapor  Penggunaan data mengikuti peraturan perundangan & memperhatikan asas konfidensialitas  Pelaporan data wajib lapor meliputi rekapitulasi data demografis dan klinis  Pembiayaan wajib lapor dibebankan pd Pemerintah / Pemda
  • 13. Draft Permenkes Rehab Medis  Rehabilitasi medis pecandu Narkotika diselenggarakan pada Fasilitas Kesehatan yang ditetapkan oleh Menteri berdasarkan masukan dari Kepala Daerah  Rehab medis dapat dilakukan pada lembaga rehabilitasi medis tertentu (instansi pemerintah daerah atau klinik) yang mendapat izin dari Menteri
  • 14. Draft Permenkes Rehab Medis  Rehabilitasi medis dilaksanakan dg cara yang dpt dipertanggung jawabkan secara ilmiah, dg memperhatikan aspek kesehatan & tidak melanggar HAM  Rehabilitasi medis dapat dilaksanakan melalui rawat jalan dan/atau rawat inap sesuai dengan rencana terapi yg telah disusun
  • 15. Draft Permenkes Rehab Medis  Pemulihan Pecandu Narkotika yang diselenggarakan melalui pendekatan keagamaan dan tradisional harus bekerjasama dengan lembaga rehabilitasi medis  Fasilitas rehabilitasi medis yang tidak mampu memberikan pelayanan yang dibutuhkan oleh pecandu Narkotika harus melakukan rujukan
  • 16. Draft Permenkes Rehab Medis  Pemerintah bertanggung jawab atas biaya pelaksanaan rehabilitasi medis pecandu Narkotika yang tidak mampu sesuai peraturan perundang-undangan:  Upaya untuk memasukkan populasi pecandu secara keseluruhan pada sistem Jamkesmas  Potensi pemanfaatan Satuan Biaya Khusus (SBK) untuk pembiayaan
  • 17. Draft Permenkes Rehab Medis  Terpidana pecandu Narkotika yg diputuskan untuk menjalani rehab medis mengikuti ketentuan prosedur tetap pelaksanaan rehab medis yg berlaku:  Perlu dilakukan asesmen oleh Psikiater / Ahli Adiksi yg ditunjuk utk memberi masukan pada Hakim atas lamanya program rehab yg harus dijalani  Rehab dimulai dg program rawat inap selama 3 (tiga) bulan untuk kepentingan asesmen lanjutan, serta penatalaksanaan medis untuk gangguan fisik dan mentalnya.
  • 18. Draft Permenkes Rehab Medis Lanjutan terhadap Terpidana:  Pelaksanaan rehabilitasi dilanjutkan dengan program rawat inap jangka panjang atau dialihkan pada program rawat jalan  Pelaksanaan rehabilitasi lanjutan dengan program rawat jalan hanya dapat dilaksanakan untuk terpidana dengan pola penggunaan rekreasional atas jenis narkotika amfetamin, ganja dan benzodiazepin, dan/atau berusia di bawah 18 tahun  Pelaksanaan rehabilitasi lanjutan yang dilakukan dengan rawat jalan mewajibkan terpidana untuk datang pada lembaga rehabilitasi sesuai ketentuan yang berlaku dan dilakukan pemeriksaan urin sewaktu-waktu
  • 19. Draft Permenkes Rehab Medis  Tersangkapecandu Narkotika yg dititipkan untuk menjalani rehab medis selagi menunggu proses persidangan:  Dilakukan asesmen oleh tim rehab medis sesuai prosedur tetap proses asesmen  Dilakukan proses penatalaksanaan rehabilitasi medis sesuai prosedur tetap yang berlaku  Lamanya penitipan berlangsung hingga proses pengadilan selesai dijalankan dan tersangka memperoleh putusan pengadilan