1. Disampaikan pada Lomba Karya Tulis Mahasiswa
Bidang Ilmu
Fakultas MIPA UNY 2005
Hutan Mangrove Sebagai
Pencegah Abrasi Alami
Oleh :
M. Abdulatip 023424008
Muhammad Luthfi Hidayat 023424028
Pendidikan Biologi, Fakultas Matematika dan Ilmu
Pengetahuan Alam
Universitas Negeri Yogyakarta
2. BAB I
Pendahuluan
Latar Belakang Masalah:
1. Melihat bencana yang terjadi di NAD, Tsunami merupakan
jenis abrasi yang berkekuatan sangat besar. (150.000 orang
tewas. Sumber: KOMPAS 5 Januari 2005)
2. Penyebab parahnya kerusakan ternyata disebabkan pula oleh
hilangnya penghalang alami; seperti hutan mangrove dan
terumbu karang (data tahun 2000 hutan mangrove yang
rusak 25.000 Ha, tersisa hanya 30.000 Ha yang baik,
yang sedang 286 Ha) Sumber: www.dephut.go.id
4. Tujuan penulisan
Untuk mengetahui kemampuan hutan
mangrove dalam meinimalisir kerusakan
wilayah daratan oleh abrasi
5. Manfaat Penulisan
Diharapkan Karya Tulis ini dapat memberikan
pengetahuan tentang mekanisme pencegahan
abrasi oleh hutan mangrove
Diharapkan dapat memunculkan kesadaran
masyarakat untuk menjaga kelestarian hutan
mangrove
Sebagai sumber bacaan bagi penulisan karya
tulis yang lain
6. BAB II
Tinjauan Pustaka
Biologi Mangrove
Sistem Perakaran Daun Bunga
dan Persebaran
Adaptasi Khusus
Ekosistem
Hutan Mangrove
Zonasi
Peranan
hutan Mangrove
Abrasi
7. Sistem Perakaran
Mangrove memiliki tiga macam jenis akar : akar Nafas,
akar Lutut dan akar Tunjang (Kartawinata, dkk. 1978:
21-23)
Jalaran akar-akarnya memperkuat ketahanan endapan
estuarin melawan erosi (Tedjoyuwono
Notohadiprawiro, 1978:40)
GAMBAR
8. Daun
Mangrove memiliki adaptasi daun yang
membuatnya dapat bertahan pada
lingkungan pantai, yaitu daun sklerofil
(berkutikula tebal dan kaku).
Daun Sklerofil berguna :
1. Mengurangi Transpirasi
2. Melawan peningkatan suhu tubuh
3. Menahan patah/ retak daun pada titik layu tetap
dalam jangka waktu yang panjang
9. Persebaran
Persebaran alami berperan dalam kelestarian
mangrove
Mekanisme persebarannya:
Biji berkecambah sebelum
jatuhdisebarkan oleh air
menambat pada lumpur sewaktu air
surut (penambatan dibantu oleh sistem
perakaran)
10. Adaptasi Khusus
Adaptasi terhadap kadar garam:
Untuk mencegah getah selnya nisbi bebas dari garam,
mangrove mengeluarkan garam dari getah selnya
dengan bantuan kelenjar-kelanjar garam dan
menyaring garam sebelum memasuki tanaman dengan
selaput selnya
Adaptasi terhadap lingkungan Anaerob:
Membentuk akar nafas yang menonjol ke permukaan
tanah untuk mengangkut udara dari atmosfer ke dalam
akar.
12. Peranan Hutan Mangrove
Fungsi Fisik
1. Menjaga garis pantai agar tetap stabil
2. Mempercepat perluasan lahan
3. Melindungi pantai dan tebing sungai
Fungsi Biologik
1. Tempat pemijahan ikan, udang , dan kerang dari lepas pantai
2. Habitat alami banyak jenis biota
3. Tempat bersarang burung
Fungsi Ekonomi
1. Tambak dan pembuatan garam
2. Rekreasi dan balok kayu
13. Abrasi
Pengertian Abrasi menurut Kamus
Oceanografi adalah proses pengikisan
pantai oleh tenaga gelombang laut dan
arus laut yang bersifat merusak (Edi Suryanto
dalam www.indomedia.com/)
Faktor Dominan Pemacu Abrasi: semakin
terbukanya alur sepanjang pinggir pantai
dengan hilangnya pemecah gelombang
(wave breaker)
14. BAB III
Metode Penulisan
Menggunakan prosedur review pustaka
dari buku , jurnal penelitian, suratkabar
dan website
15. BAB IV
Pembahasan
What the Function? How it works?
Berdasarkan data dari P3K DKP 2005, bahwa ketebalan
mangrove dapat mengurangi run up Tsunami (tabel).
Sumber: Republika,12 Januari 2005
16. Kemampuan Hutan Mangrove
dalam Mengurangi Run Up Tsunami
Batas-batas Hutan Mangrove
Kondisi Ketebalan Mangrove
(meter)
Jangkauan Run
up Tsunami (m)
A 50 5000
B 500 3850
C 1000 2000
D 1250 1210
E 1350 895
F 1500 420
17. Peran perakaran mangrove dalam mencegah abrasi
Akar Nafas
Berjumlah banyak, muncul di permukaan tanah
Seperti pasak berbentuk “T” terbalik yang
ditancap-tancapkan di tanah,
Menahan hilangnya tanah akibat sapuan
gelombang dan membuat tiang tegak yang
kokoh
18. Akar Lutut
Muncul dari batang utama ke arah horisontal
berlekuk-lekuk, seperti lutut yang ditekuk
Tumbuh menegelilingi tubuh tumbuhan dan
bertindak seperti pasak yang memantek tanah
Bentuk seperti huruf ‘V” terbalik
Menahan hilangnya tanah oleh sapuan
gelombang
19. Akar tunjang
Muncul dari batang utama ke arah vertikal ke bawah
Bertindak seperti tali yang mengikat tubuh tumbuhan,
kemudian ditancapkan pada tanah dengan pasak
Tumbuh banyak dan saling bersilangan untuk
mengokohkan tubuh tumbuhan
Berfungsi pula untuk menahan kembalinya bahan
organik atau lumpur yang dibawa gelombang