Dokumen tersebut merangkum berbagai jenis ekosistem perairan beserta ciri-cirinya, seperti ekosistem laut (terumbu karang, lamun), air tawar (waduk, sungai, danau), serta ekosistem pesisir (mangrove, estuaria). Dijelaskan pula faktor-faktor pendukung yang memungkinkan berlangsungnya ekosistem perairan tersebut.
1. Oleh :
Lukman, S. Pi
Program Studi Agribisnis Perikanan
Sekolah Tinggi Ilmu Pertanian (STIP- YAPI) Bone
2010
2. Ekosistem:
Suatu Kesatuan di alam yang terdiri dari berbagai
organisme yang berfungsi bersama-sam disuatu
tempat yang memungkinkan
terjadinya aliran
energi dan siklu materi diantara komponen biotik
dan abiotik
Perairan :
Suatu kumpulan massa air pada suatu wilayah
tertentu, baik yang bersifat dinamis (bergerak atau
mengalir)
seperti
laut
dan
sungai
maupun statis (tergenang) seperti danau.
3. - Kumpulan
air asing (bersalinitas)dalam
jumlah yang luas dan berhubungan dengan
samudra .
- Bumi terdiri dari 72 % Laut dan 28 % daratan
- Laut terbagi atas Laut Tropis dan Sub Tropis
4. Secara Umum Ekosistem Perairan terbagi 3 :
1. Ekosistem Air Laut, yang terdiri dari
- Ekosistem Terumbu Karang
- Ekosistem Lamun
2. Ekosistem Air Tawar, terdiri dari :
- Waduk,
- Sungai
- Danau
- Rawa dan genangan air lainnya
3. Ekosistem Estuaria
- Ekosistem Mangrove
5. Menurut kedalamannya, ekosistem air
laut dibagi sebagai berikut.
a.
b.
c.
d.
Litoral merupakan daerah yang berbatasan
dengan darat.
Neretik merupakan daerah yang masih dapat
ditembus cahaya matahari sampai bagian dasar
dalamnya ± 200 meter.
Batial merupakan daerah yang dalamnya
berkisar antara 200-2500 m
Abisal merupakan daerah yang lebih jauh dan
lebih dalam dari pantai (1.500-10.000 m).
6.
7. Menurut wilayah permukaannya secara horizontal, berturutturut dari tepi laut semakin ke tengah, laut dibedakan
sebagai berikut.
a. Epipelagik merupakan daerah antara
permukaan dengan kedalaman air sekitar 200
m.
b. Mesopelagik merupakan daerah dibawah
epipelagik dengan kedalam an 200-1000 m.
Hewannya misalnya ikan hiu.
c. Batiopelagik merupakan daerah lereng benua
dengan kedalaman 1000-4000 m. Hewan yang
hidup di daerah ini misalnya gurita.
8. d. Abisalpelagik merupakan daerah dengan
kedalaman mencapai 4.000m; tidak terdapat
tumbuhan tetapi hewan masih ada. Sinar
matahari tidak mampu menembus daerah ini.
e. Hadal pelagik merupakan bagian laut
terdalam (dasar). Kedalaman lebih dari 6.000
m. Di bagian ini biasanya terdapat lele laut
dan ikan Taut yang dapat mengeluarkan
cahaya. Sebagai produsen di tempat ini adalah
bakteri yang bersimbiosis dengan karang
tertentu.
9.
10. Berdasarkan intensitas cahayanya, ekosistem
laut dibedakan menjadi 3 bagian:
a. Daerah fotik: daerah laut yang masih dapat
ditembus cahaya matahari, kedalaman maksimum
200 m.
b. Daerah twilight: daerah remang-remang, tidak
efektif untuk kegiatan fotosintesis, kedalaman
antara 200 - 2000 m.
c. Daerah afotik: daerah yang tidak tembus cahaya
matahari.
11. Ekosistem Terumbu Karang
Suatu ekosistem yang dibangun
oleh hewan-hewa karang.
2. Tumbuh sampai kedalaman 40
m, akan tumbuh dgn baik pada
kedalaman 25 m.
3. Memiliki produktivitas primer
yang tinggi
4. 25 % ikan yang dikomsumsi
berasal dari ekosistem t. Karang
5. Syarat hidup : Ada cahaya
matahari, air jernih, Suhu 25 –
30o C, Salinitas 27 – 35 ppt
1.
12. Ekosistem Lamun
Padang lamun adalah
ekosistem
khas
laut
dangkal
di
perairan
hangat dengan dasar pasir
dan
didominasi
tumbuhan
lamun,
sekelompok
tumbuhan
anggota bangsa Alismatale
yang beradaptasi di air
asin.
13. Secara ekologi padang lamun mempunyai beberapa
fungsi penting bagi wilayah pesisir, yaitu:
1.
produsen detritus dan zat hara;
2.
mengikat sedimen dan menstabilkan
substrat yang lunak, dengan sistem
perakaran yang padat dan saling
menyilang;
(1)
sebagai tempat berlindung, mencari
makan, tumbuh besar dan memijah bagi
beberapa jenis biota laut, terutama yang
melewati masa dewasanya di lingkungan
ini; dan
(2)
sebagai tudung pelindung yang
melindungi penghuni padang lamun dari
sengatan matahari.
(3)
Daun lamun yang lebat akan
memperlambat gerakan air akibat arus
dan ombak sehingga perairan menjadi
tenang.
15. Fungsi Mangrove
1. produsen detritus dan zat hara;
2.
mengikat sedimen dan
menstabilkan substrat yang
lunak, dengan sistem perakaran
yang padat dan saling menyilang;
3.
sebagai tempat berlindung,
mencari makan, tumbuh besar
dan memijah bagi beberapa jenis
biota laut, terutama yang
melewati masa dewasanya di
lingkungan ini.
16. Ekosistem Air Tawar
Waduk : Daerah yang
digenangi air sepanjang
tahun serta dibentuk atau
dibangun atas rekayasa
perikanan.
Kegiatan Perikanan :
Budidaya dan perikanan
tangkap
17. Sungai :
Daerah yang
dilalui badan air yang
bergerak dari tempat tinggi
ke tempat yg lebih rendah
dan melewati permukaan
atau bawah tanah
Kegiatan Perikanan :
Budidaya dan perikanan
tangkap
18. Danau : Wilayah yang
digenangi badan air
sepanjang tahun serta
terbentuk secara alami
Kegiatan Perikanan :
Budidaya dan perikanan
tangkap
19. Rawa : kawasan lahan rendah yang senantiasa memiliki
kepekaan tergenang air, baik pada kurun waktu tertentu
maupun sepanjang tahun.