2. PENGERTIAN TRANSAKSI
Secara umum, transaksi dapat diartikan sebagai
kejadian ekonomi / keuangan yang melibatkan paling
tidak dua pihak (seseorang dengan seseorang atau
beberapa orang lainnya) yang saling melakukan
pertukaran, melibatkan diri dalam perserikatan usaha,
pinjam - meminjam dan lain-lain atas dasar suka sama
suka atau pun atas dasar suatu ketetapan hukum /
syariat yang berlaku.
4. PRINSIP DASAR TRANSAKSI SYARIAH
1. Semua bentukmuamalah boleh dilakukan kecuali ada
dalil yang mengharamkannya.
2. Kebebasan membuat kontrak berdasarkan kesepakatan
bersama (tijaratan`an taradhim minkum) dan kewajiban
memenuhi akad (aqad).
3. Pelarangan dan penghindaran terhadap :
Riba, Maysirdan
4. Etika (akhlak) dalam bertransaksi.
5. Dokumentasi (penulisan perjanjian/akad) untuk
transaksi tidak tunai.
5. OBJEK TRANSAKSI YANG DILARANG
Barang/jasa yang secara spesifik diharamkan
Khamr, bangkai, babi, patung.
Barang yang serupa/analog dengan yang diharamkan.
“khamr adalah apa yang menuupi akal” ( Umar bin
Khattab), sehingga narkoba, opium, masuk dalam
katagori khamr dan hukum-nya menjadi haram.
Tidak memenuhi kaidah-kaidah syariat islam.
misal: kaidah syar’iyyah “seorang muslim tidak boleh
memudharatkan dirinya dan orang lain.
dengan kaidah ini, ulama terkemuka dari Timur Tengah,
Dr. Yusuf Qaradhawi, mengharamkan makanan dan
minuman kadaluarsa, edia pornografi, barang-barang
yang membahayakan kesehatan termasuk rokok.
6. TRANSAKSI YANG SESUAI SYARIAH
• Tidak mengandung unsur
kedzaliman.
• Bukan Transaksi Ribawi.
• Tidak membahayakan diri
sendiri atau orang lain.
• Tidak mengandung
materi-materi yang
diharamkan.
• Tidak mengandung unsur :
Judi(Maisyir).
Penipuan(Gharar).
Monopoli /
Penimbunan
(Ikhtikar)
• Mengeksploitasi(Istighlal).
• Pura-pura tidak
tahu(Jahalah).
• Menutup-nutupi(Tadlis).
• Merekayasa seakan-akan
banyak pembeli(Najsy)
• Merekayasa Riba(‘Inah).
• Merekayasa Pembeli tidak
mempunyai pilihan(Taljiah)
• Memanfaatkan
ketidaktahuan informasi
tentang harga si
konsumen (Ghubun)
7. CONTOH TRANSAKSI SYARIAH
Simpan Pinjam di Bank Syariah
Ada banyak sekali bank-bank konvensional yang ada di
negeri ini. Untuk itu, islam sendiri memiliki prinisp bahwa
transaksi ekonomi harus dijalankan sesuai dengan
syariah. Transaksi ekonomi sesuai syariah ini
dikembangkan dengan adanya bank moderen berbentuk
syariah.
8. CONTOH TRANSAKSI SYARIAH
Pembuatan Billing atau Invoice
Pembuatan billing atau invoice adalah pembuatan bukti transaksi. Hal
ini perlu dilakukan untuk memperjelas proses jual beli dan sebagai bukti
transaksi ekonomi. Jika tanpa bukti transaksi maka penipuan,
kecurangan, ataupun lainnya dapat terjadi dan merugikan satu pihak.
Tentu saja hal ini dengan syarat yaitu pembuatan billing atau invoice
juga didukung oleh sistem dan proses yang baik. Tidak ada penipuan
mislanya membuat bukti transfer palsu, pembuatan invoice palsu, dan
sebagianya. Sebagai umat islam tentu kejujuran adalah hal utama.
Untuk itu tidak perlu dilakukan kebohongan karena dampak dari hal
tersebut kita yang akan menanggung. Kehilangan pelanggan,
ketidakpercayaan, dan juga tuntutan dari orang lain bisa saja akan
terjadi.